Anda di halaman 1dari 12

Dasar-Dasar Manajemen dalam Teknologi Informasi

Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain

Abstrak

Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya. Fungsi manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan apa saja yang akan
dilakukan oleh seorang manajer dalam kegiatan manajerialnya. Sehingga kegiatan manajerial
yang dilakukan oleh manajer tersebut dapat dikatakan sebagai kegiatan proses manajemen. Secara
menyeluruh, fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut: (1) Perencanaan/Planning; (2)
Pengorganisasian/Organizing; (3) Penyusunan Staf/Staffing; (4) Pengarahan/Directing; (5)
Pengkoordinasian/Coordinating; dan (6) Pengawasan/Controling.

Kata Kunci: Manajemen, manajerial, organisasi

A. PENDAHULUAN Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang


lain adalah sebagai berikut :
Perusahaan mepunyai tujuan yang telah 1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
ditetapkan, karena dengan tujuan itulah akan Manajemen adalah usaha untuk mencapai
mengarahkan seluruh aktifitas dan bisa suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang
dijadikan tolak ukur efektiftas kegiatan tersebut lain.
dan pencapiannya dengan memaksimalkan 2. Menurut R. Terry :
factor produksi yang antara lain man, material, Manajemen merupakan suatu proses khas
machines, methods, money, market dan morale. yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
B. DEFINISI MANAJEMEN serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
Manajemen berasal dari kata "to manage" sumberdaya lainnya.
yang berarti mengatur, mengurus atau
mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan 3. Menurut James A.F. Stoner :
oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Manajemen adalah proses perencanaan,
Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya
satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan organisasi
dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri telah ditetapkan.
dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, 4. Menurut Lawrence A. Appley :
pengorganisasian, penggerakan dan Manajemen adalah seni pencapaian tujuan
pengendalian/ pengawasan, yang dilakukan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
untuk menetukan dan mencapai tujuan yang 5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
telah ditetapkan melalui pemanfaatan Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan

236
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

pengawasan daripada sumberdaya manusia mengarahkan (directing) dan mengawasi


untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (controlling),
3. Henry Fayol (planning, organizing,
commanding, cordinatong dan controlling),
C. PRAKTIK MANAJEMEN 4. Luther M. Gullick: perencanaan (planning),
mengorganisasi (organizing), pengadaan tenaga
Aplikasi dari filsafat melahirkan kerja (staffing), mengarahkan (directing),
beeberapa tahapan penerapan manajemen menyeleraskan/mengkoordinasikan
sebagaimana yang diungkapkan George R. (coordinating),melaporkan (reporting),
Terry (2006: 67) membagi tahapan praktik menyusun anggaran (budgeting)
manajemen antara lain: 5. Bennet Silalahi: perencanaan (planning),
1. manajemen partisipasi pengambilan keputusan (decision making) dan
2.manajemen berdasarkan hasil (result ketatalaksanaan (implementation) serta fungsi
management) terakhir dipecahkan kembali menurut besar
3.manajemen memperkaya pekerjaan (job kecilnya perusahaan: membina organisasi
enrichment), (organizational development), memimpin
4. manajemen prioritas produktifitas, (leading) dan mengawasi (controlling.
5. manajemen berdasarkan kemungkinan
(contingency management)
6. manajemen pemanfaatan konflik. E. PERENCANAAN
Odiorne membagi praktek manajemen Perencanaan: “Proses yang diatur supaya
dengan beberapa tahapan : suatu sasaran atau tujuan masa depan yang
1. Manajemen memaksa (1920-an dan 1930-an) masih samar-samar menjadi lebih jelas”. Atau
2. Manajemen mementingkan hubungan bisa diartikan sebagai “keseluruhan proses
kemanusiaan (1940-an) pemikiran dan penentuan secara matang
3. Manajemen menggunakan tekanan (1950-an) daripada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa
4. Manajemen menurut keadaan (1960-an) yang akan dating dalam rangka pencapaian
Bennet Silalahi (2001:10) membagai praktik tujuan yang telah ditentukan”
manajemen menjadi 5 tahapan antara lain : William H. Newman: “planning is deciding in
1. manajemen teknologis advance what is to be done” (penetuan terlebih
2. manajemen administratif dahulu apa yang akan dikerjakan)
3. manajemen sistem kemanusiaan Lousi A. Allen: planning is the determination of
4. manajemen ilmiah a course of action to achieve a desired result”
5. manajemen sasaran dan hasil (perencanaan adalah penentuans erangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan)
D. FUNGSI MANAJEMEN Koontz & O’donnel: planning is function of
manager which involves the selection from
Selain penerapan filsafat manajemen, among alternative of objective, policies,
Aplikasi ilmu manajemen dapat kita lihat procedures and programs (perencaan adalah
beberapa Fungsi manajemen yang diungkapkan fungsi seorang menejer yang berhubungan
para ahli dan banyak fungsi-fungsi manajemen dengan pemilihan dari berbagai alternative
yang telah dikemukakan, daripada tujuan, kebijaksanaan, prosedur dan
1. George R. Terry dalam bukunya priciples of program.)
management adalah POAC (planning, George R. Terry: “tindakan memilih dan
organizing, actuating dan controlling), menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta
2. Koontz, O’donnel & Nielander: menggunakan asumsi-asumsi mengenai amsa
perencanaan (planning), mengorganisasi yang akan dating dalam hal memvisualisikana
(organizing), pengadaan (staffing), serta merumuskan aktifitas yang diusulkan
237
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

yang dianggap perlu untuk mencapai ahsil yang Manajemen sumber daya manusia
dinginkan” Manajemen risiko
Sasaran: tujuan yang dinginkan yang Manajemen keahlian
melukiskan skope yang jelas serta memberikan Manajemen pengeluaran
arah kepada usaha-usaha seorang menejer. Manajemen rantai suplai
Unsur dari sasaran secara umum meliputi: 1). Manajemen sistem
Efisiensi organisasi, produktifitas tinggi dan Manajemen waktu
memaksimalkan laba. 2). Pertumbuhan Manajemen stress
organisasi, kepemimpinan industrial dan Manajemen strategis
stabilitas organisasi. 3). Pertimbangan dalam Manajemen keuangan.
kesejahteraan pegawai. 4). Kepentingan sosial
dan masyarakat.
1. Jenis perencanaan: F. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.1. Strategi planning: perencanaan utama DALAM MANAJEMEN
meliputi perencanaan startegi umum/ pola dasar
tujuan perusahaan. 1. Fase Pengambilan Keputusan
1.2. Strategi manajemen: perencanaan 1.1. Aktivitas intelegensia
departementasi yang harus dilaporkan setiap Proses kreatif untuk menemukan kondisi
tahun. yang mengharuskan keputusan dipilih atau
1.3. Perencanaan adminsitrasi: perencanaan tidak.
yang diatur secara terperinci dan teknikal yang 1.2. Aktifitas desain
terdiri dari kegiatan dan tugas. Kegiatan yang mengemukakan konsep
George R. Terry: jenis perencanaan meliputi: berdasar aktifitas intelegensia untuk mencapai
a) Prosedur (procedure) b) Metode (methode) tujuan.
c). standar (standard) d) anggaran (budget) e). Aktifitas desain meliputi :
program (programs) f) faktor teknis (tecno- - menemukan cara-cara/metode
factor) - mengembangkan metode
- menganalisa tindakan yang dilakukan
Bidang manajemen: 1.3. Aktifitas pemilihan
Manajemen pergantian Memilih satu dari sekian banyak alternatif
Manajemen komunikasi dalam pengambilan keputusan yang ada.
Manajemen constraint Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah
Manajemen biaya ditetapkan.
Manajemen hubungan pelanggan Dari tiga aktifitas tersebut diatas, dapat
Manajemen harga pendapatan disimpulkan tahap pengambilan keputusan
Manajemen enterprise adalah :
Manajemen fasilitas a. Mengidentifikasi masalah utama
Manajemen integrasi b. Menyusun alternatif
Manajemen pengetahuan c. Menganalisis alternatif
Manajemen pemasaran d. Mengambil keputusan yang terbaik
Manajemen mikro
Manajemen sakit 2. Teknik Pengambilan Keputusan
Manajemen pandangan 2.1. Operational Research/Riset Operasi
Manajemen procurement Penggunaan metode saintifik dalam analisa
Manajemen program dan pemecahan persoalan.
Manajemen projek 2.2. Linier Programming
Manajemen proses Riset dengan rumus matematis.
Manajemen produksi 2.3. Gaming War Game
Manajemen kualitas Teori penentuan strategi.
238
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

2.4. Probability kepemimpinan seseorang diukur dari kecekatan


Teori kemungkinan yang diterapkan pada dan kemampuan mengambil keputusan yang
kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal. rasional, logis berdasarkan daya pikir yang
kreatif dan inovatif, digabung dengan
3. Proses Pengambilan Keputusan pendekatan yang intuitif dengan memanfaatkan
3.1. Merumuskan problem yang dihadapi berbagai pelajaran yang diperolah dari
3.2. Menganalisa problem tersebut pengalaman.
3.3. Menetapkan sejumlah alternatif Oleh karena itu berbagai model, metode
3.4. Mengevaluasi alternatif dan teknik pengambilan keputusan harus
3.5. Memilih alternatif keputusan yang akan dikuasai oleh orang-orang yang menduduki
dilaksanakan jabatan pimpinan apa pun bentuk, jenis, dan
Menurut Peter Drucher : ukuran organisasi yang dipimpinnya. Model dan
a. Menetapkan masalah teknik pengambilan keputusan yang telah
b. Manganalisa masalah dikembangkan oleh para ahli dan sering
c. Mengembangkan alternatif dipergunakan dalam bentuk, jenis, dan ukuran
d. Mengambil keputusan yang tepat organisasi dewasa ini adalah model optimasi,
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan satisficing, mixed scaning dan heuristic.
efektif Berdasarkan penelitian tentang teknik-
teknik pengambilan keputusan nenunjukkan
4. Konsep Pengambilan Keputusan bahwa pada dasarnya ada dua kelompok teknik
Dalam manajemen memegang peranan yang biasa digunakan yang pertama adalah
yang sangat penting penting, karena keputusan teknik-teknik pengambilan keputusan yang
yang diambil oleh seorang manajer adalah hasil bersifat kuantitatif dan yang kedua adalah
akhir yang harus dilaksanakan oleh mereka kelompok teknik pengambilan keputusan yang
yang tersangkut dalam organisasi. Pengambilan tidak bersifat kuantitatif. Beberapa teknik yang
keputusan diperlukan disemua tingkat termasuk dalam kelompok kedua ini adalah
administrastor dalam organisasi. Pengambilan brainstorming, synetics, consensus thinking,
keputusan pada hakikatnya adalah pemilihan delphi, fish bowling, didactic interaction, dan
alternatif yang paling kecil resikonya, untuk collective bargaining.
dilaksanakan dalam rangka pencapaian
organisasi. Dalam prosesnya terdapat tiga
kekuatan yang selalu mempengaruhinya yaitu, G. FUNGSI - FUNGSI MANAJEMEN
dinamika individu, dinamika kelompok dan
dinamika lingkungan. Untuk mempermudah Fungsi manajemen dapat diartikan
dalam pengambilan keputusan alangkah baiknya sebagai kegiatan apa saja yang akan dilakukan
kita mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis oleh seorang manajer dalam kegiatan
keputusan tersebut. Hal ini akan mempermudah manajerialnya. Sehingga kegiatan manajerial
kita dalam memperkirakan informasi yang yang dilakukan oleh manajer tersebut dapat
bagaimana yang diperlukan, dari mana dikatakan sebagai kegiatan proses manajemen.
sumbernya, bagaimana memperolehnya, Proses tersebut bermula dari pembuatan
sehingga keputusan yang diambil benar-benar perencanaan sampai pada pengadaan
merupakan yang terbaik demi lancarnya roda pengawasan terhadap pelaksanaan rencana
organisasi. tersebut. Pengawasan yang dilakukan bertujuan
Salah satu tolok ukur utama yang biasa untuk mengetahui efektif atau tidaknya
digunakan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan rencanan sehingga tujuan yang
kepemimpinan seseorang yang menduduki telah ditetapkan dapat tercapai.
jabatan pimpinan dalam suatu organisasi ialah Secara menyeluruh, fungsi manajemen
kemampuan dan kemahirannya dalam tersebut adalah sebagai berikut :
mengambil keputusan. Selain itu efektivitas 1. Perencanaan/Planning :
239
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

Yaitu suatu usaha atau upaya untuk Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia
merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. merancang, mengorganisir, memerintah,
Perencanaan ini biasanya dituangkan dalam mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat
bentuk konsep atau suatu program kerja. ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas
2. Pengorganisasian/Organizing : menjadi empat, yaitu perencanaan,
Kegiatan yang meliputi penetapan struktur, pengorganisasian, pengarahan, dan
tugas dan kewajiban, fungsi pekerjaan dan pengendalian.
hubungan antar fungsi. Perencanaan adalah memikirkan apa
3. Penyusunan Staf/Staffing : yang akan dikerjakan dengan sumber yang
Termasuk didalamnya adalah perekrutan dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan menentukan tujuan perusahaan secara
dan pengembangan sumberdaya karyawan keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tersebut dengan efektif. tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai
4. Pengarahan/Directing : rencana alternatif sebelum mengambil tindakan
Yaitu fungsi memberikan perintah atau dan kemudian melihat apakah rencana yang
arahan. Selain itu juga termasuk kegiatan dipilih cocok dan dapat digunakan untuk
kepemimpinan, bimbingan, motivasi dan memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
pengarahan agar karyawan dapat bekerja dengan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
lebih efektif. manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-
5. Pengkoordinasian/Coordinating : fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Yaitu fungsi mengkoordinir seluruh Fungsi kedua adalah pengorganisasian
pekerjaan dalam satu totalitas organisasi atau organizing. Pengorganisasian dilakukan
pekerjaan. dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
Pengorganisasian mengandung hal-hal menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
sebagai berikut : Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
a. Sinkronisasi kegiatan melakukan pengawasan dan menentukan orang
b. keterpduan kegiatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-
c. menyelaraskan kegiatan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
d. meruntutkan kegiatan Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
e. Mencegah overlaping dan menentukan tugas apa yang harus dikerjakan,
kekosongan kegiatan siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
6. Pengawasan/Controling : tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
Fungsi yang memberikan penilaian, bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
koreksi dan evaluasi atas semua kegiatan. tingkatan mana keputusan harus diambil.
Secara terus-menerus melakukan monitoring Pengarahan atau directing adalah suatu
atas pekerjaan yang sedang dilakukan. Fungsi tindakan untuk mengusahakan agar semua
ini bertujuan untuk menyesuaikan rencana yang anggota kelompok berusaha untuk mencapai
telah dicapai dengan pelaksanaan kegiatan. sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
Hasil dari evaluasi pengawasan ini dijadikan dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating
sebagai bahan rekomendasi untuk kegiatan artinya adalah menggerakkan orang-orang agar
berikutnya. mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
Fungsi manajemen adalah elemen- kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai
elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan
acuan oleh manajer dalam melaksanakan (leadership).
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi Pengevaluasian atau evaluating dalah
manajemen pertama kali diperkenalkan oleh proses pengawasan dan pengendalian performa
seorang industrialis Perancis bernama Henry perusahaan untuk memastikan bahwa
240
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

jalannya perusahaan sesuai dengan rencana pabrik, atau manajer divisi. Di bagian puncak
yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut pimpinan organisasi terdapat manajemen
untuk menemukan masalah yang ada dalam puncak yang sering disebut dengan executive
operasional perusahaan, kemudian officer atau top management. Bertugas
memecahkannya sebelum masalah itu menjadi merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan
semakin besar. secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO
(chief executive officer) dan CFO (chief
Tingkatan manajer financial officer).
Meskipun demikian, tidak semua
organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya
dengan menggunakan bentuk piramida
tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang
lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan
yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek
lainnya sesuai dengan dengan permintaan
pekerjaan.

H. KEPEMIMPINAN (Leadership)

1. Pengertian
Piramida jumlah karyawan pada organisasi
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan
dengan struktur tradisional, berdasarkan
mempengaruhi orang lain agar orang tersebut
tingkatannya.
mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
Pada organisasi berstruktur tradisional,
telah ditetapkan. Kepemimpinan juga sering
manajer sering dikelompokan menjadi manajer
dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer
konsensus anggota organisasi untuk melakukan
lini pertama (biasanya digambarkan dengan
tugas manajemen agar tujuan organisasi
bentuk piramida, di mana jumlah karyawan
tercapai.
lebih besar di bagian bawah daripada di
Menurut George Terry, Kepemimpinan
puncak). manejemen lini pertama (first-line
adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain
management), dikenal pula dengan istilah
agar mau bekerja dengan suka rela untuk
manajemen operasional, merupakan manajemen
mencapai tujuan kelompok.
tingkatan paling rendah yang bertugas
Menurut Cyriel O'Donnell, kepemimpinan
memimpin dan mengawasi karyawan non-
adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta
manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
dalam mencapai tujuan umum.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor),
Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah
manajer shift, manajer area, manajer kantor,
proses mempengaruhi orang lain yang mana
manajer departemen, atau bahkan mandor
seorang pemimpin mengajak anak buahnya
(foreman). Satu tingkat di atasnya adalah middle
secara sekarela berpartisipasi guna mencapai
management atau manajemen tingkat
tujuan organisasi.
menengah. Manajer menengah mencakup semua
Sedangkan Hersey menambahkan bahwa
manajemen yang berada di antara manajer lini
leadership adalah usaha untuk mempengaruhi
pertama dan manajemen puncak dan bertugas
individual lain atau kelompok. Seorang
sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
pemimpin harus memadukan unsur kekuatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya
diri, wewenang yang dimiliki, ciri kepribadian
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
241
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

dan kemampuan sosial untuk bisa peneliti mulai mengembangkan pemikiran untuk
mempengaruhi perilaku orang lain. meneliti perilaku pemimpin sebagai cara untuk
Dari pengertian tersebut diatas, dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinan.
disimpulkan bahwa kepemimpinan terdiri atas : Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki
1. Mempengaruhi orang lain agar mau memimpin ke bagaimana perilaku seorang
melakukan sesuatu. untukmemimpin secara efektif.
2. Memperoleh konsensus atau suatu
pekerjaan. a. Authoritarian, Democratic & Laissez Faire
3. Untuk mencapai tujuan manajer. Penelitian ini dilakukan oleh Lewin, White &
4. Untuk memperoleh manfaat bersama. Lippit pada tahun 1930 an. Mereka
Sehingga jika dilihat pada konteks mengemukakan 3 tipe perilaku pemimpin, yaitu
kepemimpinan hal yang saling terkait adalah authoritarian yang menerapkan kepemimpinan
adanya unsur kader penggerak, adanya peserta otoriter, democratic yang mengikut sertakan
yang digerakkan, adanya komunikasi, adanya bawahannya dan Laissez - Faire yang
tujuan organisasi dan adanya manfaat yang menyerahkan kekuasaannya pada bawahannya.
tidak hanya dinikmati oleh sebagian anggota.
b. Continuum of Leadership behavior.
2. Teori-teori kepemimpinan Robert Tannenbaum dan Warren H
Genetic Theory Schmidt memperkenalkan continnum of
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa leadership yang menjelaskan pembagian
sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar kekuasaan pemimpin dan bawahannya.
lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh Continuum membagi 7 daerah mulai dari
secara genetik dari orang tuanya. otoriter sd laissez - faire dengan titik dengan
demokratis.
Traits theory
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas c. Teori Employee Oriented and Task Oriented
kepemimpinan tergantung pada karakter Leadership - Leadership style matrix.
pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara Konsep ini membahas dua orientasi
lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kepemimpinan yaitu
kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki - Kepemimpinan yang berorientasi pada
seseorang manurut judith R. Gordon mencakup pekerjaan dimana perilaku pemimpinnya dalam
kemampuan istimewa dalam: penyelesaiannya tugasnya memberikan tugas,
- Kemampuan Intelektual mengatur pelaksanaan, mengawasi dan
- Kematangan Pribadi mengevaluasi kinerja bawahan sebagai hasil
- Pendidikan pelaksanaan tugas.
- Statuts Sosial Ekonomi - Kepemimpinan yang berorientasi pada
- Human Relation pegawai akan ditandai dengan perilaku
- Motivasi Intrinsik pemimpinnya yang memandang penting
- Dorongan untuk maju hubungan baik dan manusiawi dengan
bawahannya.
Ronggowarsito menyebutkan seorang Pembahasan model ini dikembangkan oleh
pemimpin harus memiliki astabrata, yakni ahli psikologi industri dari Ohio State
delapan sifat unggul yang dikaitkan dengan sifat University dan Universitas of Michigan.
alam seperti tanah, api, angin, angkasa, bulan, Kelompok Ohio mengungkapkan dua dimensi
matahari, bintang. kepemimpinan, yaitu initiating structure yang
berorientasi pada tugas dan consideration yang
Behavioral Theory berorientasi pada manusia. Sedangkan
Karena keterbatasan peramalan kelompok Michigan memakai istilah job-
efektivitas kepemimpinan melalui trait, para centered dan employee-centered.
242
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

- Karakteristik pekerja : kepribadian, kebutuhan,


d. The Managerial Grid ketrampilan, pengalaman bawahan akan
Teori ini diperkenalkan oleh Robert berpengaruh pada gaya memimpinnya.
R.Blake dan Jane Srygley Mouton dengan
melakukan adaptasi dan pengembangan data a. Fiedler Contingency model
penelitian kelompok Ohio dan Michigan. Model ini menyatakan bahwa gaya
Blake & Mouton mengembangkan kepemimpinan yang paling efektif tergantung
matriks yang memfokuskan pada penggambaran pada situasi yang dihadapi dan perubahan gaya
lima gaya kepemimpinan sesuai denan bukan merupakan suatu hal yang sulit.
lokasinya. Fiedler memperkenalkan tiga variabel yaitu:
Dari teori-teori diatas dapatlah - task structure : keadaan tugas yang dihadapi
disimpulkan bahwa behavioral theory memiliki apakah structured task atau unstructured task
karakteristik antara lain: - leader-member relationship : hubungan antara
- Kepemimpinan memiliki paling tidak dua pimpinan dengan bawahan, apakah kuat (saling
dimensi yang lebih kompleks dibanding teori percaya, saling menghargai) atau lemah.
pendahulunya yaitu genetik dan trait. - Position power : ukuran aktual seorang
- Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin pemimpin, ada beberapa power yaitu:
dapat mengganti atau memodifikasi orientasi
tugas atau pada manusianya sesuai kebutuhan. -> legitimate power : adanya kekuatan legal
- Gaya kepemimpinan tidak gifted tetapi dapat pemimpin
dipelajari -> reward power : kekuatan yang berasal
- Tidak ada satupun gaya yang paling benar, imbalan yang diberikan pimpinan
efektivitas kepemimpinan tergantung pada -> coercive power : kekuatan pemimpin dalam
kebutuhan dan situasi memberikan ancaman
-> expert power : kekuatan yang muncul karena
Situational Leadership keahlian pemimpinnya
Pengembangan teori ini merupakan -> referent power : kekuatan yang muncul
penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan karena bawahan menyukai pemimpinnya
teori yang ada sebelumnya. Dasarnya adalah -> information power : pemimpin mempunyai
teori contingensi dimana pemimpin efektif akan informasi yang lebih dari bawahannya.
melakukan diagnose situasi, memilih gaya
kepemimpinan yang efektif dan menerapkan b. Model kepemimpinan situasional 'Life Cycle'
secara tepat. Harsey & Blanchard mengembangkan model
Empat dimensi situasi secara dinamis kepemimpinan situasional efektif dengan
akan memberikan pengaruh terhadap memadukan tingkat kematangan anak buah
kepemimpinan seseorang. dengan pola perilaku yang dimiliki
- Kemampuan manajerial : kemampuan ini pimpinannya.
meliputi kemampuan sosial, pengalaman, Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
motivasi dan penelitian terhadap reward yang - M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau
disediakan oleh perusahaan. atau tidak ada keyakinan,
- Karakteristik pekerjaan : tugas yang penuh - M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki
tantangan akan membuat seseorang lebih kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa,
bersemangat, tingkat kerjasama kelompok - M 3 : bawahan mampu tetapi tidak
berpengaruh efektivitas pemimpinnya. mempunyai kemauan dan tidak yakin,
- Karakteristik organisasi : budaya organisasi, - M 4 : bawahan mampu dan memiliki kemauan
kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.
berpengaruh pada efektivitas pemimpinnya.
Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:
243
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

- Gaya 1 : telling, pemimpin memberi instruksi - Memberikan informasi


dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kinerja - Memberikan dukungan
anak buahnya. - Memberi pemikiran
- Gaya 2 : selling, pemimpin menjelaskan - Mengambil suatu kesimpulan
keputusannya dan membuka kesempatan untuk b. yang berkaitan dengan kekompakan
bertanya bila kurang jelas. anggota :
- Gaya 3 : participating, pemimpin memberikan - Mendorong, bersahabat, bersikap
kesempatan untuk menyampaikan ide-ide menerima
sebagai dasar pengambilan keputusan. - Mengungkapkan perasaan
- Gaya 4 : delegating, pemimpin melimpahkan - Bersikap mendamaikan
keputusan dan pelaksanaan tugas kepada - Berkemampuan mengubah dan
bawahannya. menyesuaikan pendapat
- Memperlancar pelaksanaan tugas
Transformational Leadership - Memberikan aturan main
Robert house menyampaikan teorinya
bahwa kepemimpinan yang efektif 4. Level dan Keterampilan Yang Perlu
menggunakan dominasi, memiliki keyakinan Dimiliki
diri, mempengaruhi dan menampilkan moralitas Kepemimpinan dibagi menjadi sebagai
tinggi untuk meningkatkan karismatiknya. berikut :
Dengan kharismanya pemimpin 1. Level Top Leader/Top Management
transformational akan menantang bawahannya Pimpinan puncak, misalnya, direktur
untuk melahirkan karya istimewa. Langkah utama. Melakukan tugas yang bersifat
yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya konseptual.
membicarakan dengan pengikutnya bagaimana Misalnya, melakukan perencanaan yang
pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga akan dilakukan seluruh anggota.
dan yakinnya mereka sebagai anggota 2. Level Middle Leader/Middle Management
kelompok, bagaimana istimewanya kelompok Golongan menengah, misalnya, staf
yang akan menghasilkan karya luar biasa. produksi, manajer keuangan. Melakukan tugas
konseptual
3. Fungsi dan Tugas sebagai penjabaran dari top management, juga
Seorang pemimpin secara umum berfungsi melakukan pekerjaan tersebut. Penguasaan
sebagai berikut : teknis relatif penting.
1. Mengambil keputusan 3. Lower Leader/Lower Management
2. Mengembangkan informasi Golongan bawah, misalnya, supervisor,
3. Memelihara dan mengembangkan loyalitas mandor dan pelaksana teknis. Harus menguasai
anggota teknis
4. Memberi dorongan dan semangat pada walaupun secara konseptual tidak begitu
anggota penting.
5. Bertanggungjawab atas semua aktivitas
kegiatan 5. Gaya Kepemimpinan
6. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Gaya kepemimpinan secara umum dapat
kegiatan dikategorikan sebagai berikut :
7. Memberikan penghargaan pada anggota 1. Orientasi pekerjaan (task oriented)
yang berprestasi 2. Orientasi kekompakan (human oriented)
Sedangkan tugas kepemimpinan dapat Dari dua gaya kepemimpinan tersebut
dijelaskan sebagai berikut : berkembang gaya kepemimpinan yang lain
a. Yang berkaitan dengan kerja : seperti :
- Mengambil inisiatif - Gaya kekompakan tinggi, kerja rendah
- Mengatur langkah dan arah - Gaya kerja tinggi, kekompakan rendah
244
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

- Gaya kerja tinggi, kekompakan tinggi Secara konseptual, pengawasan adalah suatu
- Gaya kerja rendah, kekompakan rendah kehidupan interaktif antara hasil pekerjaan
dengan perencanaan yang telah disusun.
6. Persyaratan Ideal Bagi Pimpinan 1. Aspek Perencanaan
Menurut George R. Terry, pemimpin harus Dipakai sebagai suatu standar atau tolok ukur.
memiliki ciri sebagai berikut : Perencanaan yang masih bersifat umum harus
1. Mental dan fisik yang energik dijabarkan dalam standar-standar yang dapat
2. Emosi yang stabil diukur, baik secara kualitatif maupun
3.Pengetahuan human relation yang baik kuantitatif.
4. Motivasi personal yang baik 2. Aspek Pelaksanaan
5. Cakap berkomunikasi Dijadikan sebagai obyek yang dinilai,
6. Cakap untuk mengajar, mendidik dan dianalisa dan dievaluasi kemudian dibandingkan
mengembangkan bawahan dengan standar kegiatan. Jika ada perbedaan,
7. Ahli dalam bidang sosial maka kegiatan harus dievaluasi sampai sesuai
8. Berpengetahuan luas dalam hal teknikal dengan standar yang telah ditetapkan, akan
dan manajerial tetapi jika tidak ada perbedaan maka kegiatan
Menurut Horold Koontz dan Cyrel O'Donnel, dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.
ciri-ciri pemimpin yang baik adalah : 4. Tujuan dan Mekanisme
a. Tingkat kecerdasan yang tinggi Pengendalian/Pengawasan
b. Perhatian terhadap keseluruhan Tujuan utama dari pengawasan adalah untuk
kepentingan mencegah adanya penyimpangan atau
c. Cakap berbicara setidaknya memperkecil kesalahan yang
d. Matang dalam emosi dan pikiran mungkin akan terjadi. Sehingga tujuan yang
e. Motivasi yang kuat telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
f. Penghayatan terhadap kerja sama Mekanisme pengawasan secara umum dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Penetapan standar kegiatan
I. PENGENDALIAN DAN 2. Menyusun umpan balik (feedback)
PENGAWASAN 3. Pembandingan kegiatan dengan standar
4. Mengukur penyimpangan
Sebagai terjemahan dari controlling 5. Melakukan tindakan perbaikan yang
dalam manajemen, merupakan fungsi yang diperlukan
penting. Alasan melakukan pengawasan
adalah:
1. Kemungkinan adanya pelanggaran dalam J. JENIS PENGENDALIAN
pelaksanaan perencanaan.
2. Kemungkinan terjadinya kesalahfahaman Pengendalian dapat dibedakan berdasar
pihak perencana dan pelaksana. beberapa aspek, yaitu :
3. Kemungkinan kurangnya penjabaran 1. Aspek waktu
pekerjaan. 2. aspek obyek
4. Kemungkinan bawahan kurang menguasai 3. Aspek subyek
pekerjaan. Sehingga jika dilihat dari aspek tersebut
Jadi pengawasan dapat diartikan sebagai diatas, pengendalian dapat dibedakan menjadi :
usaha melakukan pengamatan, pemantauan, a. Atas dasar aspek waktu :
penyelidikan dan evaluasi keseluruhan -- Pengendalian preventif ; pengendalian
kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat yang dilakukan pada saat proses pekerjaan
tercapai. sedang berjalan.
-- Pengendalian Represif ; pengendalian
yang dilakukan setelah pekerjaan selesai.
245
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

b. Atas dasar aspek obyek : (4) pegawai,


-- Pengendalian Administratif ; yang (5) akuntansi,
dilakukan dibidang administrasi (6) anggaran,
-- Pengendalian Operatif ; dilakukan (7) pelaporan, dan
dibidang opersional (8) review intern (internal review).
c. Atas dasae aspek subyek : Pengendalian manajemen menurut Mardiasmo
-- Pengendalian Interen ; pengendalian adalah untuk memberikan jaminan
yang ditujuan pada pelaku fungsi-fungsi dilaksanakannya strategi organisasi secara
manajemen efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi
-- Pengendalian eksteren ; ditujukan pada dapat dicapai. Pengendalian manajemen
pelaku diluar fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu:
(1) perencanaan,
3. Langkah - Langkah Pengendalian (2) koordinasi antar berbagai bagian dalam
Secara umum, pengendalian dapat dilakukan organisasi,
dengan langkah sebagai berikut : (3) komunikasi informasi,
1. Penetapan standar dan metode pengukuran (4) pengambilan keputusan,
kinerja (5) memotivasi orang-orang dalam organisasi
2. Mengukur kegiatan agar berprilaku sesuai dengan tujuan organisasi,
3. Membandingkan hasil pengendalian (6) pengendalian, dan
dengan hasil kegiatan (7) penilaian kinerja
4. Melakukan tindakan korektif terhadap
penyimpangan yang terjadi Dalam kaitannya dengan pengendalian
5. Pengendalian Intern Atau Pengendalian manajemen, Badan Pemeriksa Keuangan
Manajemen. menyatakan sebagai berikut: Pengendalian
Dalam sektor swasta, pengendalian manajemen, dalam arti yang paling luas,
intern (internal control) pada awalnya lebih meliputi struktur organisasi, metode, dan
menekankan kepada pengendalian akuntansi prosedur yang digunakan oleh manajemen untuk
keuangan, untuk memberikan keyakinan yang memberikan jaminan bahwa tujuannya dapat
memadai tentang keandalan pelaporan dicapai.
keuangan. Dalam sektor publik, sistem
pengendalian itu diperlukan tidak hanya untuk Pengendalian manajemen mencakup proses
pengendalian dalam akuntansi keuangan, tetapi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
juga untuk memberikan jaminan dan pengendalian operasi program.
dilaksanakannya strategi organisasi secara Pengendalian manajemen tersebut meliputi
efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi sistem pengukuran, pelaporan, dan pemantauan
dapat dicapai. Oleh karena itu dalam sektor kinerja program.
publik, sistem pengendalian dalam suatu
organisasi lebih dikenal dengan pengendalian Suatu audit atas laporan keuangan perusahaan
manajemen (management control). akan mendasarkan kepada hasil evaluasi
Menurut General Accounting Office pengendalian intern. Didorong oleh terjadinya
(GAO) dalam “Comprehensive Audit Manual” berbagai kegagalan audit pada perusahaan-
(seperti dikutip Sawyer, 1988:100) perusahaan di Amerika Serikat terutama yang
pengendalian manajemen adalah beberapa cara sudah go public, maka pengendalian intern
atau alat yang digunakan oleh manajemen dalam sektor swasta yang semula menekankan
dalam melaksanakan fungsi pengendalian dalam kepada pengendalian akuntansi keuangan,
mencapai tujuan entitas, yaitu kemudian berkembang ke arah pengertian
(1) organisasi, pengendalian intern yang lebih luas.
(2) kebijakan-kebijakan (policies),
(3) prosedur-prosedur,
246
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008
Saiful Nur Arif dan Iskandar Zulkarnain: Dasar-Dasar Manajemen …

Istilah lain yang dipersamakan dengan untuk menjamin keandalan pelaporan keuangan,
pengendalian manajemen adalah pengendalian tetapi juga untuk efektivitas dan efisiensi
intern, yaitu “seluruh kebijakan, prosedur dan operasi, serta kepatuhan terhadap hukum dan
praktik akuntansi yang dibuat oleh manajemen peraturan yang berlaku.
untuk membantu mereka melindungi organisasi
dari kesalahan (error) dan penyalahgunaan COSO mengemukakan sistem yang
(fraud). PPA – STAN menyebutkan bahwa lebih komprehensif di mana struktur
istilah pengendalian manajemen digunakan oleh pengendalian internal ini dianggap relevan
auditor intern, sedangkan pengendalian intern untuk mencapai tujuan organisasi baik tujuan
digunakan oleh auditor ekstern dalam kaitannya keuangan maupun non keuangan. Sistem
dengan audit umum atau financial. pengendalian internal yang dirumuskan COSO
memiliki orientasi keuangan maupun non
Pengendalian internal (control internal) Adalah keuangan. Komponen yang ada di dalamnya
suatu proses yang dijalakankan oleh meliputi lima kategori sebagai berikut:
manajemen, dewan komisaris, dan personalia lingkungan pengendalian, pengukuran resiko,
lain dalam suatu entitas untuk mencapai tujuan aktivitas pengendalian, informasi dan
yang dikategorikan sbb: komunikasi, dan pemantauan.

1. Menghasilkan pelaporan keuangan yang Dengan adanya definisi pengendalian


andal intern yang lebih luas dari COSO itu, maka
2. Mencapai efesiensi dan efektivitas usaha secara fundamental terdapat titik temu antara
3. Mematuhi undang-undang dan peraturan pengendalian intern yang selama ini
yang berlaku berkembang dalam sektor swasta, dengan
pengendalian manajemen yang terutama
Dalam usaha mengembangkan pengertian berkembang dalam sektor publik. Menurut
pengendalian intern itu, lahirlah suatu grup studi GAO apabila pengendalian intern itu merupakan
dari berbagai organisasi profesi akuntansi dan bagian integral dari sistem yang digunakan oleh
audit di Amerika Serikat yaitu American manajemen yang tidak terbatas pada aspek
Institute of Certified Public Accountants keuangan saja, maka pengendalian intern itu
(AICPA), American Accounting Association memiliki pengertian yang sama dengan
(AAA), The Institute of Internal Auditors (IIA), pengendalian manajemen.
Institute of Management Accountants (IMA),
dan Financial Executives Institute (FEI), yang
dikenal dengan COSO. Grup studi yang populer K. DAFTAR PUSTAKA
dengan nama COSO (Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Comissions) ini, Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni, 2005,
pada September 1992 menyampaikan laporan Pengenalan Teknologi Informasi,
dengan judul “Internal Control – Integrated Yogyakarta: ANDI.
Framework” Jogiyanto Hartono, 2004, Pengenalan
Komputer: Dasar Ilmu Komputer,
Dalam laporan itu COSO memberikan Pemrograman, Sistem Informasi dan
suatu kerangka kerja pengendalian intern umum Inteligensi Buatan, Yogyakarta:
yang didesain untuk memuaskan kebutuhan ANDI.
semua kelompok yang berhubungan dengan M. Manullang, 1983, Dasar-Dasar
pengendalian intern, yaitu manajemen entitas, Manajemen, Edisi ketiga, Jakarta:
auditor ekstern dan intern, manajemen Erlangga.
keuangan, akuntan manajemen, serta pemegang T. Hani Handoko, 1986, Manajemen, Edisi
otoritas (pasar modal). Tujuan pengendalian kedua, Yogyakarta: BPFE.
intern menjadi luas, mencakup tidak hanya
247
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 5, No. 2 Agustus 2008

Anda mungkin juga menyukai