Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AGAMA ISLAM

MANUSIA AGAMA DAN ISLAM

Oleh :

ANI KASTIA
181520054

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji
melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama
empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu
menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi
dan budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang manusia dan agama,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi. Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Galuh Ciamis.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . ................................................................................... i


DAFTAR ISI . .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan........................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 MANUSIA.................................................................................................................. 3
2.1.1 Asal-Usul Kehidupan di Bumi................................................................................. 3
2.1.2 Asal-Usul Manusia .................................................................................................. 4
2.1.2.1 Manusia Meniliki Ruh,Nafsu,dan Fitroh ............................................................. 5
2.1.3 Aspek-Aspek Manusia.............................................................................................. 6
2.1.4 Karakteristik Manusia .............................................................................................. 7
2.2 AGAMA ..................................................................................................................... 8
2.2.1 Arti Agama dan Ruang Lingkup.............................................................................. 9
2.2.2 Sifat-Sifat Konsistensi dalam Agama..................................................................... 10
2.3 AGAMA ISLAM....................................................................................................... 11
2.3.1 Pengertian Islam ..................................................................................................... 11
2.3.2 Ruang Lingkup Agama Islam ................................................................................ 12
2.3.3 Klasifikasi Agama dan Agama Islam..................................................................... 13
2.3.4 Kesalahpahaman Umat Islam Terhadap Agama Islam ......................................... 13
2.3.5 Sumber Ajaran Agama Islam ................................................................................ 14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis,
Binatang, dan lainnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal
akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai
manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling
penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia
dan akhirat nanti?
Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
1. Jasmani Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
2. Ruh Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan
jasmani saja.
3. Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan). Terdiri atas 3 unsur:
a. Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya
adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-
menjadi beban masyarakat.
b. Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis,
Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-
Menjadi pengacau masyarakat.
c. Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat,
Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi
dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih saying.
d. Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
1) Akal (timbangan) haq atau bathil
2) Pikir (hitungan) Untung rugi
3) Zikir (ingatan) Ingat Allah
Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body dari pada mobil
sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja
dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang
bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah
bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung
jawab atas perbuatanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manusia Menurut Pandangan Islam
2. Apa Definisi Agama Islam?
3. Apa Sumber Agama Islam?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Mata Kulia PAI
2. Mengetahui serta memahami dan mendalami proses penciptaan alam semesta.
3. Mengetahui serta memahami dan mendalami penciptaan manusia
dan kehidupannya.
4. Mengetahui serta memahami dan mendalami agama dan kebutuhan manusia
terhadapnya.

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi pengajar bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta
didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.
2. Bagi penulis bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan
prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 MANUSIA
2.1.1 Asal Usul Kehidupan di Bumi
menurut para ahli adanya kehidupan di bumi yaitu :
1. Menurut Teori Darwin
Ahli zoologi yang bernama lengkap Charles Robert Darwin (1809-1882) dalam bukunya
yang berjudul “The Origin of Species” mengatakan : "Suatu benda (bahan) mengalami
perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan". Kemudian ia memperluas
teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia. Menurutnya manusia sekarang ini adalah
hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum
mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu ajaran (pengertian)
bahwa manusia berasal dari perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian
berkembang menjadi hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk
tertua yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang diperkirakan
umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun dengan ukuran otak sekitar 450 - 1450 cm3.
Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar pengaruhnya bagi kecerdasan otak
manusia. Australopithecus yang mempunyai volume otak rata-rata 450 cm3 berevolusi menjadi
manusia kera (Neandertal) yang mempunyai volume otak 1450 cm3. Dari penelitian ini
diperkirakan dalam waktu antara 400.000-500.000 tahun volume otak itu bertambah 1000 cm3.
Tetapi anehnya perkembangan dari Neandertal ke manusia modern sekarang ini selama ±
100.000 tahun volume otaknya tidak berkembang. Teori ini tidak mengemukakan alasannya. Hal
ini diantaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh Darwin. Tidak ada titik temu
antara teori yang ada dengan kenyataan.
2. Menurut Teori Big Bang
Sistem tata surya kita ini tersusun terbentuk 5 milliar tahun yang lalu dan bintang-
bintang terbentuk 10 milliar tahun yang lalu dan hewan-hewan yang hidup 700 ribu tahun yang
lalu.
3. Menurut Teori Cosmozoa
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari angkasa atau datang dari luar
meteor yang jatuh dari angkasa luar (kosmos) ke bumi. Hal itu di perkuat dengan hasil analisis
peninggalan peradaban inca. Karena pendukung-pendukung yang menguatkannya kurang maka
teori ini tidak populer.
Wajar jika manusia semakin ketergantungan alam semesta. Manusia tunduk dari hukum-
hukum alam, tetapi manusia harus pandai menyiasatinya karena alam tidak bisa menyiasati
manusia sedangkan manusia bisa menyiasati/memanfaatkannya dengan menggunakan akal
manusia.

2.1.2 Asal- Usul Manusia


Manusia menurut Al-Qur’an manusia adalah keturunan adam dan adam berasal dari
tanah. Adam di turunkan ke bumi di Timur Tengah dan Hawa di Afrika, kemudian mereka di
pertemukan di Padang arafah daerah Mekkah. Pertemuan tersebut di sebut Wukup dan sampai
sekarang di jadikan tempat Wukup oleh jemaah haji dan menjadi kewajiban dalam ibadah haji.
Manusia menurut Syari’at Islam yaitu gambaran yang pasti oleh daya hantar atau
gamabaran yang di berikan oleh Allah melalui Al-Qur’an.
Manusia di ciptakan dari tanah dalam Surat Al-Kahfi ayat 37 menyebutkan “Turob”
(tanah). Ada juga yang menyebutkan “Ti’in” (tanah). Surat As-Soffah ayat 11 menyebutkan
manusia berasal dari “Tinilazin” (tanah yang lempu). Al-Qur’an juga menyebutkan “Salalatin
mintin” (dari sari pati tanah yang lempu). Surat Al-Furqon ayat 54 menyebutkan Mim’mair (air)
manusia berasal dari air. “mimmamindafik” (dari air yang memancar yang keluar dari tulang
punggung laki-laki dan tulang iga wanita), maka akan terjadi pembuahan.

2.1.2.1 manusia memiliki Ruh, Nafsu dan Fitroh


Manusia miliki Ruh, Nafsu dan di berikan Fitroh oleh Allah SWT
1. Ruh
Manusia memili ruh, ruh adalah suatu komponen yang penting yang menentukan ciri manusia.
Ruh juga merukan getaran illahilah atau sinyal-sinyal dengan Allah SWT. Sentuhan dan getaran
ini yang membuat manusia merasakan belas kasih. Contohnya naluri kasih sayang seorang ibu
pada anaknya. Di dalam ruh itu memiliki nilai kebenaran. Perpisahan ruh dengan fisik itu di
subut ajal/maut. Maut ini merupakan peristiwa misterius bagi manusia yang di namakan Mati.
2. Nafsu
Nafsu berasal dari kata Al-hawa, yaitu suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai
keinginannya. Orang yang mampu menggunakan 2 potensial itu maka di sebut oleh Allah SWT
manusia yang memiliki nafsu Innutmainah yaitu manusia ideal yang mampu mengendalikan
akal,fikiran,nafsu,kolbunya dengan harmonis. 2 potensial itu adalah :
1. Potensial Fisik yaitu jasmani nya sehat
2. Potensial Rohaniah yaitu manusia di berikan akal,kolbu,fisik. Kolbu berasal dari “kolaba”
(berpindah-pindah/berbalik) sedangkan menurut musa al-asari dari segi fisik bahwa hati bisa di
lihat tetapi yang di dalam hati tidak bisa di lihat kenapa bisa hidup.
Tahapan nafsu ada 3 yaitu :
1. Amaroh adalah nafsu yang akan mendorong orang yang berbuat buruk.
2. Loutmanah adalah nafsu yang masih tahap mencari-cari/labil.
3. Innutmainah adalah nafsu yang benar-benar di miliki orang yang ideal yang mampu
mengendalikan akal,fikiran,nafsu, dan kolbunya secara harmonis.
3. Fitroh
Manusia juga memiliki fitroh (kesucian). Pada hakikatnya fitroh di berikan pada saat manusia itu
ada/bayi. Fitroh perubahan dari kata “fitara” (penciptaan,suci,seimbang). Ilmuan Ios Makluf dari
kamusnya Al-Mujid menyebutkan bahwa fitroh adalah sifat yang ada sejak awal penciptaannya.
Imam Almubori secara umum fitroh adalah kondisi dimana Allah SWT menciptakan manusia
yang menghadapkan dirinya kepada kebenaran dan kesiapan menggunakan pikirannya. Fitroh
dari segi bahasa adalah kondisi awal suatu penciptaan. Fitroh dari penciptaannya bukan hanya
penciptaannya dalam bentuk fisiknya saja melankan dalam bentuk rohaniahnya juga.
Fitroh pada manusia pada awalnya baik,sebab ketika Allah SWT memberi ruh sejak dalam
kandungan itu pada keadaan suci. Tetapi kenyataannya manusia setelah hidup prilakunya tidak
sama. Fitroh menurut orang lain kecenderungan seseorang untuk berbuat baik sejak lahir. Ada
dimensi pahala dan dimensi dosa. Pahala adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah akibat
perbuatan baik. Pahala dapat di berikan di dunia dan akhirat . pahala di akhirat adalah surga,
sebaliknya dengan dimesi dosa adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah akibat perbuatan buruk.
Akibat dari perbuatan dosa tersebut akibatnya di akhirat adalah neraka.

2.1.3 Aspek-aspek Manusia


Dengan ayat ayat Al-Qur’an Allah menunjukan berbagai aspek manusia. Ada beberapa
nama manusia dari Allah SWT :
1. Aspek historis (sejarah) adalah penciptaan manusia di sebut Bani Adam (keturunan Adam). Di
buktikan dalam surat Al-A’raf ayat 31

َ‫يَا بَنِي آدَ َم ُخذُوا ِزينَت َ ُك ْم ِع ْندَ ُك ِل َمس ِْج ٍد َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َو ََل تُس ِْرفُوا ۚ إِنَّهُ ََل ي ُِحبُّ ْال ُمس ِْرفِين‬

Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebih-lebihan.”

2. Aspek Biologis (Postur Tubuh) adalah bahwa manusia di sebut Bahsyar yang mencerminkan
sifat-sifat fisik dan biologisnya. Di buktikan dengan surat Al-Muminun ayat 33

ِ َ‫َوقَا َل ْال َم ََل ُ ِم ْن قَ ْو ِم ِه الَّذِينَ َكفَ ُروا َو َكذَّبُوا ِب ِلق‬


ِ‫اء ْاْل ِخ َرةِ َوأَتْ َر ْفنَا ُه ْم فِي ْال َح َياة‬
‫الدُّ ْن َيا َما َٰ َهذَا ِإ ََّل َبشَر ِمثْلُ ُك ْم َيأ ْ ُك ُل ِم َّما تَأ ْ ُكلُونَ ِم ْنهُ َو َي ْش َربُ ِم َّما تَ ْش َربُون‬
Artinya :” Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang
mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam
kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa
yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.”
3. Aspek intelejen (Kecerdasan) adalah manusia di sebut ikhsan karena manusia memiliki
intelejen/kecerdasan dengan di berinya akal oleh Allah SWT. Fungsi akal bagi manusia untuk
menentukan. Di buktikan dalam surat Ar-Rohman ayat 3-4

ِ ْ َ‫َخ َلق‬
َ ‫اْل ْن‬
(3) َ‫سان‬
(4) َ‫َعلَّ َمهُ ْالبَيَان‬
Artinya : “Dia menciptakan manusia (3) Mengajarnya pandai berbicara. (4)”
4. Aspek Sosiologi adalah manusia disebut Annas. Manusia itu tidak bisa hidup sendiri. Manusia
adalah makhluk sosial. Dibuktikan dalam surat Al-Baqoroh ayat 21
)٢١( َ‫اس ا ْعبُد ُوا َربَّ ُك ُم الَّذِي َخلَقَ ُك ْم َوالَّذِينَ ِم ْن قَ ْب ِل ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬
ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
Artinya : “Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”
5. Aspek Abdun (hamba) adalah abdun menunjukan bahwa kedudukan manusia adalah hamba
Allah SWT. Di buktikan dalam surat As-saba ayat 9
‫اء ۚ إِ َّن فِي‬ ِ ‫س َم‬ َّ ‫سفًا ِمنَ ال‬ ْ ‫ض أ َ ْو نُ ْس ِق‬
َ ‫ط َعلَ ْي ِه ْم ِك‬ ْ ‫ض ۚ إِ ْن َنشَأ ْ ن َْخس‬
َ ‫ِف بِ ِه ُم ْاْل َ ْر‬ ِ ‫اء َو ْاْل َ ْر‬ َّ ‫أَفَلَ ْم يَ َر ْوا إِلَ َٰى َما بَيْنَ أ َ ْيدِي ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم ِمنَ ال‬
ِ ‫س َم‬
ٍ ‫َٰذَلِكَ َْليَةً ِل ُك ِلعَ ْب ٍد ُم ِني‬
‫ب‬
Artinya : “Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di
belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami
jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya).”

2.1.4 Karakteristik Manusia


Karakteristik manusia di bagi 4 aspek yaitu :
1. Aspek Kreasi adalah bentuk tubuh manusia itu sudah di rakit dan di bentuk dengan tatanan
yang terbaik dan sempurna. Seperti di dalam surat At-tin ayat 4.
2. Aspek Ilmu adalah manusia itu diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk mengetagui alam
semesta.
3. Aspek Kehendak adalah mengakibatkan manusia banyak keinginan dan kehendak seperti
dalam surat Al-insan ayat 3.
4. Aspek Pengaruh akhlak adalah manusia bisa di bentuk akhlaknya sesuai orang itu di bentuk.

2.2 AGAMA
2.2.1 Arti Agama dan Ruang Lingkup
Orang yang memiliki agama akan cenderung tenang hidupnya. Realitanya agama itu
membutuhkan pembuktian keyakinan (dalam hati), syarat / hukum / akhlak / budi pekerti.
Secara umum agama adalah suatu keyakinan tentang yang maha kuasa dan mengharuskan
pemeluknya mentaati ajaran-ajarannya. Ada juga yang mengartikan agama adalah suatu realita
yang melekat pada diri manusia. Ada pengertian lain agama ialah suatu kepercayaan akan
keberadaan kekuatan supranatural (di atas sesuatu ada sesuatu) yang memciptakan dan
mengendalikan asalm semesta. Ada lagi yang mengartikan agama /relijien adalah sebagai sistem
orientasi dan objek pengabdian.
Agama dalam islam
Islam menyebutkan bahwa agama adalah “addin” berasal dari akar kata bahasa arab yang artinya
keberhutanga/kekuasaan/kepatuha/kecenderungan,sedangkan menurut syariat agama itu adalah
aturan Allah SWT yang diberika kepada Rosul untuk disampaikan kepada umatnya. Pokok atau
prinsip yang harus ada pada suatu agama yaitu :
1. Keyakinan/Credeal yaitu kepercayaan adanya kekuatan supranatural.
2. Adanya peribadatan/ritual/ibadah
3. Sistem nilai akhlak yaitu sesuatu yang mengatur hubungan./perbuatan baik.
Ciri-ciri agama
1. Adanya kitab suci
2. Adanya pemeluk
3. Adanya hukum
4. Adanya sanksi
Agama di tinjau dari segi misi
1. Agama Misionari adalah agama yang menuntut pengikutnya untuk menyebarkan agamanya.
Contohnya agama islam,kristiani.
2. Agama Nonmisionari adalah agama yang tidak terlalu mengharuskan penyebaran agamanya.
Contohnya Budha,konghucu.
Tri kerukunan MUI pusat
1. Kerukunan antara umat seragama.
2. Kerukunan antara umat beragama.
3. Kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.
Pandangan Freud melihat agama sebagai penomena manusia. Prinsip pendapat ini banyak
yang menentang. M.Iqbal misalnya menyatakan bahwa bukan hanya orang primitip saja tetapi
hanya bagi orang yang pengecut saja yang tidak punya agama. Bagi para ahli sosial sebagai
penomena masyarakat yang harus di selidiki. Agust T.Comte ahli sosial menilai agama sebagai
tahapan-tahapan pemikiran yang berkembang pada perubahan dunia. Agust juga membagi 3
tahap perkembangan.
1. Tahap Teologis / fiktip adalah hanya di kira-kira saja.
2. Tahap Metafisik adalah manusia menganggap bahwa dalam gejala-gejala atau kekuatan-
kekuatan memiliki penggeraknya.
3. Tahap Ilmu Positip yang menjelaskan agama yang sebenar-benarnya.

2.2.2 Sifat-Sifat Konsistensi Dalam Agama


1. Langkah pengenalan dalam agama
2. Langkah pengertian adalah harus di mengerti meski tidak masuk akal dan tidak perlu di
perselisihkan.
3. Langakah penghayatan adalah penghayatan nilainya lebih besar dari mengerti. Setelah di
mengerti maka akan di hayati dan kita akan mengerti mana yang harus di lakukan atau tidak.
4. Langakah pengabdian adalah pengabdian ini sesuai dengan tugas manusia yaitu beribadah.
5. Langkah pembelaan.

2.3 AGAMA ISLAM


2.3.1 Pengertian islam
Islam menurut bahasa di ambil dari kata Aslama (Menyerah) yang berakar dari
kata salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini. Hal ini
menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas
menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT. Penyerahan diri seperti ini ditandai
dengan pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya.
Menunjukkan makna penyerahan ini,
Allah berfirman dalam al-Qur’an: (QS. 4 : 125) “Dan siapakah yang lebih baik
agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun
mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil
Ibrahim menjadi kesayanganNya.”
Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan seluruh
jiwa dan raga kita hanya kepada-Nya. Dalam sebuah ayat Allah berfirman: (QS. 6 : 162)
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.”
Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk Allah baik yang ada
di bumi maupun di langit, mereka semua memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, dengan
mengikuti sunnatullah-Nya. Allah berfirman: (QS. 3 : 83) :
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan
hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.”
Oleh karena itulah, sebagai seorang muslim, hendaknya kita menyerahkan diri kita
kepada aturan Islam dan juga kepada kehendak Allah SWT. Karena insya Allah dengan
demikian akan menjadikan hati kita tentram, damai dan tenang (baca; mutma’inah).
Islam secara Termologis di ungkap menurut Ahmad Abdulloh Allmasdusi islam adalah
kaidah hidup atau aturan hidup yang di gelarkan / diturunkan pada manusia dari Allah SWT
melalui nabi Mahammad Saw yang memuat tuntunan yang jelas bagi manusia.
Dalam surat Al-Imron ayat 11
‫َّللاِ فَإِ َّن‬
َّ ‫ت‬ َ ‫ف الَّذِينَ أُوتُوا ْال ِكت‬
ِ ‫َاب ِإَل ِم ْن بَ ْع ِد َما َجا َء ُه ُم ْال ِع ْل ُم بَ ْغيًا بَ ْي َن ُه ْم َو َم ْن َي ْكفُ ْر ِبآيَا‬ َ ‫اخت َ َل‬
ْ ‫َّللاِ اْلسْال ُم َو َما‬
َّ َ‫َّن ال ِدينَ ِع ْند‬
‫ب‬ َ ‫س ِري ُع ْال ِح‬
ِ ‫سا‬ َّ
َ َ‫َّللا‬
Artinya :“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
2.3.2 Ruang Lingkup Agama Islam
Ada 3 ruang lingkup agama islam yaitu :
1. Aspek Keyakinan/Akidah adalaj keyakinan kepada Allah SWT dan yang dipenruntukan oleh
Allah SWT. Contoh nya Kitab.
2. Aspek Norma / Hukum yang di sebut Syariah adalah aturan yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah SWT, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
3. Aspek Prilaku yang di sebut akhlak yaitu prilaku yang nampak dari akidah yang tidak bisa di
pisahkan.

2.3.3 Klasifikasi Agama dan Agama Islam


A. Agama Samawai/Wahyu
Yaitu agama yang berasal dari Allah. Agama islam wahyu nya adalah satu-satunya yang
memiliki kitab suci yang jelas/ontentik tidak pernah mengalami perubahan yaitu Al-Qur’an.
Ajaran agama islam bersifat universal artinya segala tempat,bahasa,dan waktunya kapan saja.
Universal yang lain adalah :
1. Kompleksitas (lengkap) menyeluruh.
2. Lahir batin adalah dunia dan akhirat.
3. Keseimbangan yaitu adanya perlakuan yang sama.
B. Agama Ardi/Budaya
Agama yang berdasarkan ajaran seorang manusia,pemberian nama agamanya
seperti pencetusnya.

2.3.4 Kesalahpahaman umat islam terhadap agama islam


1. Keilmuannya masih awam/rendah
2. Gengsi dan iri hati
3. Disebabkan oleh Dikotomis (memisahkan) dalam agama islam. Contohnya memisahkan aspek-
aspek keagamaan dan kehidupan dan adanya Sekulerisme yaitu pemahaman yang menisahkan
urusan dunia dan akhirat.

Islam diturunkan untuk mengatur kehidupan dan akhirat merupakan akibat yang
dilakukan selama hidup. Agama perlu dorongan ilmu dan ilmu perlu di jiwai oleh agama. Agama
di pandang sebagai hal yang statis berarti menunjukan ke syahan nya, subjektip,irasional (tidak
masuk akal) sedangkan ilmu dipandang dinamis,hal yang objektip,rasional.
Akal lambang kekuatan manusia sebab disanalah Allah meletakan sesuatu bagi manusia.
Kebenaran ada di akal dan kepandayan ada di otak.
Pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan dan IPTEK dipandang positip dan
mendorong perkembangan tersebut. Ilmu pengetahuan dasarnya kumpulan rasional (diterima
akal) manusia yang dihasilkan dari logika dan penomena-penomena alam. Alam yang luas ini
merupakan objek ilmu pengetahuan terbukti dalam surat Al-Baqoroh ayat 225 / di sebut dengan
ayat kursi.

2.3.5 Sumber Ajaran Agama Islam


1. Al-Quran
Menurut Dr. Dawud Al-astar menyebutkan bahwa Al-Qur’an wahyu Allah SWT yang
diturunkan pada Nabi Muhammad SAW secara lapad,makna,dan gaya bahasanya (uslub)
termaktub dalam mushab dinukil (disampaikan) secara mutawakil (berita). Mutawakil di bagi
menjadi 3 yaitu :
1. Lapad yaitu bahasanya sama
2. Maknawi yaitu sama
3. Lapad dan maknawi yaitu dua-duanya terangkum sama.
Ciri-ciri mutawakil
1. Berita yang di sampaikan nya terus-menerus.
2. Diterima oleh banyak orang.
3. Berlaku oleh semua orang.
4. Berlaku di berbagai bangsa/negara.
5. Berlaku sepanjang zaman.
Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an terdiri dari 114 surat,30 juz,6666 ayat,turunnya di Mekkah/Makiyah terdiri dari 86
surat,4780 ayat dan Madinah/Madaniyah terdiri dari 28 surat,1406 ayat.
Ciri-ciri surat makiyah Ciri-ciri madaniayah
1. Suratnya pendek-pendek 1. Suratnya panjang-panjang
2. Sastranya tinggi-tinggi 2. Kebanyakan syariah
3. Berisi akidah 3. Mengandung tanpa nilai/akhlak
4. Sedikit syariah

Nama-nama Al-Qur’an menurut Rosullulloh sampai mencapai 55 nama. Tetapi ada 10 yang dapat
kita ketahui yaitu:
1. Al-Kitab (tulisan) ada pada surat Ad-Duhod ayat 2 dan Al-Baqoroh ayat 2.
2. Al-Kalam (ucapan/pembicaraan) ada pada surat At-Taubah ayat 6.
3. Ad-Dzikro (peringatan) misal nya dengan membicakan “lailahaillallah” untuk mengingat
Allah.
4. Al-Qosos (beberapa cerita) ada pada Al-Imron ayat 52.
5. Al-Huda (petunjuk) ada pada surat At-Taubah ayat 33.
6. Al-Furqon (pembeda/pemisah) antara yang baik dan yang batil, ada pada surat Al-Furqon ayat
1.
7. Al-Maudhoh (nasihat/petuah/tausiah) ada pada surat Yunus ayat 57
8. As-Syifa (obat/penawar) ada pada surat Al-Isro ayat 82.
9. An-Nur (sinar/cahaya)
10. Ar-Rohmah (Karunia) ada pada surat An-Namal ayat 77.

2. As-Sunnah
As-Sunnah menurut etimologi, menurut Muhammad Ajaj Alkhatif beliau menyebutkan
bahwa Sunnah identik dengan hadist yaitu informasi yang disandarkan dari rosul dalam bentu
perkataan (houliah),perbuatan (amaliah) dan ketetapan (takriah). Hal itu ditegaskan oleh Asy-
Syafani dari kitabnya Al-Ikhsad.
Kedudukan As-Sunnah di bawah Al-Qur’an dan berfungsi sebagai penguat Al-Qur’an. Al-
Qur’an juga sebagai argumen/kebenaran/hujjah/mukjijat yang memperkuat islam. Keberadaan
rosul sebagai juru pembaca Al-Qur’an,pemutus perkara(hakim yang taat pada ajaran agama).
Rosul sebagai “Uswatunhassanah” sebagai contoh yang baik terdapat pada surat Al-Imron ayat
64.
Para sahabat waktu itu memiliki visi yaitu tetap menjalankan As-Sunnah sehingga para
sahabat sangat bersungguh-sungguh menjalankannya dan tidak membeda-bedakan antara Al-
Qur’an dan As-Sunnah.
Pernyataan Al-Qur’an mengharuskan adanya As-Sunnah sebagai “penjelas” karena Al-
Qur’an bersifat umum misal nya, zakat,sholat kemudian di perjelas dalam As-Sunnah. Posisi As-
Sunnah dalam Al-Qur’an yaitu ke-2. Dilihat dari perbedaan sifatnya Al-Qur’an bersifat pasti
“Qotialwud” sedangkan As-Sunnah bersifat relatif “Donnialwud”.
Syeh al-Syatibi memberikan argumen berbeda bahwa kenyataannya As-Sunnah sebagai
penjelas Al-Qur’an.
Rosul juga sebagai ulama(ajara) dan Umaro (pemerintahan). Pengecualian-pengecualian
misalnya dalam puasa,boleh menikah lebih dari 4 istri bagi laki-laki. Rosul sama dengan
manusia hanya bedanya rosul di beri wahyu oleh Allah SWT sedangkan manusia tidak.
Dalam As-Sunnah ada 3 bentuk yaitu perkataan,perbuatan,dan ketetapan rosul maka oleh
para Ulama disatukan dan dibedakan dalam 3 kelompok yaitu:
Goer Tasri (bukan hukum)
1. Bersifat Alhajah Albariyah (kebutuhan yang bersifat kemanusian misal papan,sandang,pangan.
2. Mencerminkan adanya keharusan bermasyarakat dan bekerja misalnya
pertanian,perdagangan,dan obat-obatan.
3. Dan bagainmana perang.
Tasri (hukum)
1. Merupakan pengejawatan dan misi kerosullan penghususan Al-Qur’an,penjelasan halal dan
haram,penjelasan ibadah.
2. Aturan yang berkaitan dengan kepemimpinan /imamah,kepengurusan organisasi /untuk
memindahkan.
3. Keputusan-keputusan rosul.
Fungsi As-Sunnah sebagai penguat,penjelas,pembuat hukum
Penguat Al-Qur’an
1. Menegaskan.
2. Penegasan tentang posisi hukum.
3. Sanksi yang melanggar hukum misalnya zakat di dalam Al-Qur’an hanya di jelaskan secara
umum kemudian di penjelas di As-Sunnah.
Contoh penguatan As-Sunnah dalam Al-Qur’an dalam rukun iman (surat An-Nisa ayat 136)
As-Sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an
Banyak ayat Al-Qur’an yang kurang jelas kemudian di perjelas oleh As-Sunnah dalam bidang :
1. Makna-makna yang rumit/sulit untuk di artikan. Contohnya Al-Baqoroh ayat 238 “Peliharalah
sholat mu dan sholat husto” di dalam As-Sunnah du jelaskan bahwa husto itu adalah sholat
Ashar.
2. Mengikat makna-makna/arti yang bersifat lepas dari ayat Al-Qur’an /tidak almutlaqo. Contoh
Al-Maidah ayat 38 “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.
Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” bersifat lepas/mutlak maksud nya tidak di
jelaskan sampai mana batasan tangan yang di maksud. Dalan As-Sunnah di perjelas yang di
maksud tangan itu sampai pergelangan tangan.
3. Mengkhususkan ketetapan-ketetapan yang masih umum supaya bisa di kerjakan. Contoh surat
Al-Baqoroh ayat 275 tentang jual beli “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila” riba dalam ayat ini masih bersifat umum kemudian di perjelas oleh As-Sunnah seperti jual
beli yang belum tentu waktunya,tempatnya,rupanya yang tidak lagi halalnya atau jual beli yang
bersifat spekulasi.
4. Menjelaskan ruang lingkup masalah seperti perintah Allah SWT dalam surat Al-Imron ayat 97
tentang ibadah haji “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” Dalam ayat ini tidak menjelaskan berapa kali
orang wajib ibadah haji maka dalam As-Sunnah di perjelas bahwa wajib haji semur hidup itu 1
kali kemudian haji selanjutnya di sebut kewahiban sunnah.
5. Menjelaskan mekanisme hukum/pelaksanaan hukum .Contohnya menjelaskan penjelasan
puasa,ibadah dll.
As-Sunnah sebagai pembuat hukum
Sunnah aturan yang belum ada pada Al-Qur’an misal jumlah makanan haram kemudian
di pertambah oleh As-Sunnah contohnya “ memakan setiap hewan buas yang bertaring,burung
yang kakinya penyambar”.

3. Ijtihad
Ijtihad perubahan kata dari kata “jahada” yaitu berusaha keras/bersungguh-sungguh.
Secara terminologi/istilah Dr. Muktialli Ijtihad adalah berusaha sekeras-kerasnya untuk
membentuk penilaian/penetapan yang bebas tentang suatu masalah hukum. Sehingga ijtiad
merupakan pekerjan akal sehat untuk memahami berbagai masalah tetapi tetap dalam acuannya
pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Objek ijtihad adalah perbuatan. Ijtihad di pandang seperti ilmiah
yang bersifat relatif sehingga ijtihad selalu dinamis/terbuka. Menurut Yusup Kardabi yang harus
banyak di ijtihad yaitu masalah ekonomi,kedokteran,keuangan.
Beberapa metode ijtihad yang vailed :
1. Kias (reasong by analogi) adalah merupakan hukum-hukum tertentu pada perbuatan-perbuatan
yang hampir memiliki sesamaan.
2. Istihsan adalah menetapkan hukum berdasarkan prinsip umum pada islam.
3. Masalihul mulsalah adalah menentukan hukum berdasarkan manfaatnya sesuai tujuan
hukum/syariat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahwa manusia menurut pandangan islam yaitu berasal dari keturunan adam yang terbuat
dari “Silalatin mintin” sari pati tanah yang lempu. Menurut syariat islam manusia adalah
gambaran yang pasti oleh daya hantar atau gambaran yang di berikan oleh Allah SWT melalui
Al-Qur’an. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna di bandingkan
makhluk yang lainnya. Manusia pada fitrahnya memiliki akal,kolbu,dan nafsu.
Agama islam merupakan agama satu-satunya yang di ridhoi oleh Allah SWT. Islam adalah
kaidah hidup atau aturan hidup yang di turubkan pada manusia dari Allah SWT melalui Nabi
Muhammad SAW yang memuat tuntunan yang jelas bagi manusia.
Sumber ajaran islam yaitu:
1. Al-Qur’an yaitu wahyu Allah SWT yang di turunkan pada Nabi Muhammad untuk di sebarkan
pada umatnya sebagai pedoman hidup.
2. As-Sunnah yaitu Perkataan,perbuatan dan ketentuan yang bersumber dari Rosul.
3. Ijtihad yaitu upaya keras/sungguh-sungguh untuk menentukan suatu masalah/hukum yang
tidak terdapat pada Al-Qur’an dan As-Sunn

Anda mungkin juga menyukai