KIMA (Tridacnidae)
2004112971
UNIVERSITAS RIAU
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................4
ISI.............................................................................................................................6
a. TAKSONOMI...............................................................................................6
d. REPRODUKSI............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
METODE (STUDI LITERATUR)
a. TAKSONOMI
Kima adalah biota molusca yang bercangkang dan bertubuh lunak, yang
masuk dalam kelas Bivalvia yang umumnya disebut kelompok kerang-kerangan.
Kerang ini umumnya berukuran besar dan hidup di habitat terunmbu karang.
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Class : Bivalvia
Ordo : Veneroidae
Famili : Tridacnidae
Genus : Tridacna dan Hippopus
Spesies : Tridacna costata (Ritcher et al, 2008)
Tridacna gigas (Lamarck, 1819)
Tridacna derasa (Roding, 1798)
Tridacna squamosa (Lamarck, 1819)
Tridacna maxima (Roding, 1789)
Tridacna crocea (Lamarck, 1819)
Tridacna tevoroa (Lucas, Ledua &
Bradley,1990)
Tridacna rosewateri (Sirenho & Scarlato,1991)
Hippopus hippopus (Linnaeus, 1758)
Hippopus porcellanus (Rosewater; 1982)
Kerang kima memiliki dua jenis otot yang terletak menempel pada dinding
bagian dalam cangkangnya, yaitu otot retraktor dan otot aduktor. Otot aduktor
adalah otot yang besar dan kuat, fungsinya untuk membuka dan menutup
cangkang apabila kima mendapat gangguan atau tekanan. Otot retraktor yang
ukurannya lebih kecil berfungsi sebagai penjulur dan penarik `kaki`.
Organ kima lainnya (hati, ginjal dan alat pencernaan) bentuknya masih
sangat sederhana. Insang kima tersusun dari lembaran-lembaran berupa lamella
yang berbentuk comb, disebut dengan istilah ctenidia. Insang bagian luar disebut
demibrant luar, sedangkan insang pada bagian dalam disebut demibrant dalam.
Sketsa anatomi kima disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4.Sketsa anatomi atau bagian organ dalam kerang kima
keterangan :
d. REPRODUKSI
Kematangan seksual
Pemijahan
Ketika kima sudah siap untuk memijah, dalam artian organ jantan dan
betinanya dalam kondisi yang sudah matang, pelepasan sperma dan sel telur
dilakukan secara terpisah. Hal ini untuk mencegah terjadinya pembuahan sendiri
(self-fertilization), meskipun tidak ada jaminan unruk melakukannya. Biasanya
sperma akan dilepaskan lebih dahulu, baru kemudian sel telur (Lukan, 2009).
Pelepasan sperma dapat dipicu oleh suhu, cabaya, perubahan salinitas dan
adanya feromon. Pelepasan sperma dianggap sebagai isyarat untuk pelepasan sel
telur oleh kerang lain, dan sebaliknya kerang akan lebih jauh melepaskan sperma,
karena kehadiran sel telur di dalam air. Pelepasan sperma di dalam hatchery dapat
diinduksi artifisial dengan menambahkan gonad kerang yang dimaserasi
(direndam dalam pelarut), atau neurotransmitter seperti serotonin (Lukan, 2009).
Sperma dan sel telur dilepaskan ke dalam air dengan kontraksi yang kuat
dari otot adduktor yang menutup katup (cangkang) dengan sangat erat. Hal ini
dapat berlangsung selama lebih dari 30 menit untuk melepaskan miliaran sperma
dan jutaan sel telur dengan diameter I 00 μm ke dalamair.Untuk spesies yang
lebih besar, ratusan juta sel telur dapat dilepaskan (Lukan, 2009).
Musim Pemijahan
Kima adalah jenis spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggoi, harga kima
beragam sesuai dengan jenis kima. Harga kima di pasar internasional mencapai
150 $ AS/Kg atau sekitar Rp.1.300.000,- (Soloraya, 2014). Kima dengan
ukuran 5 cm (juvenil) dijual dengan harga 10 $As/ekor (Republika, 2013).
Harga untuk jenis T. derasa (7,5 cm) 45 $ AS/ekor, T. maxima (5 cm) 40 $ /ekor,
T. crocea (7,5 cm) 55 $/ekor, T. squamosa (7,5 cm) 55 $/ekor, T.gigas dimulai
dari harga 69$ - 549 $ (Nurjana, 2008). Kima menjadi komoditas ekspor yang
dicari dengan tujuan Singapura, Hongkong, Jepang hingga Amerika Serikat. Di
Indonesia, walaupun biota ini dilarang untuk diambil dari alam, namun
pemanfaatannya masih tetap berlangsung. Hal ini bisa dilihat diberbagai
tempat khususnya di wilayah pesisir masih banyak ditem ukan cangkang-
cangkang (shells) kima baik yang menumpuk di rumah penduduk untuk
digunakan sebagi bahan bangunan seperti pondasi, penimbunan lahan kosong,
juga banyak ditemukan berserak di pantai khususnya cangkang yang kecil
atau bahkan sebagai souvenir baik di warung-warung cinderamata dipantai atau
di toko-toko khusus souvenir. Pemanfaatan masih bersifat tradisional dan belum
sepenuhnya komersial.
Bagi penduduk Okinawa di Jepang, daging kima dari spesies berukuran
kecil, seperti Tridacna crocea dan T. maxima
dibuat sushi dan sashimi. Sedangkan otot adduktor dari
T. squamosa dan Hippopus hippopus dimakan mentah setelah diberi garam atau
dikeringkan dan dijual dengan harga yang cukup tinggi. Di Taiwan, Hongkong,
Cina (RRC) dan di Amerika Serikat (AS), otot adduktor kima yang dijual dalam
keadaan kering memiliki harga yang lebih tinggi daripada cumi-cumi dan
sotong kering. Otot adduktor kima merupakan primadona tahun 1980-an hingga
awal tahun 1990-an di Jepang, Cina, Taiwan, dan Singapura. Negara-negara
tersebut diperkirakan sebagai pengimpor daging kima yang cukup besar.
Diperkirakan kebutuhan otot adduktor kima di Taiwan saat itu sekitar 30
ton/tahun, sehingga diperlukan banyak kima yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Padahal dalam seluruh daging kima hanya mengandung 15-
20 % otot adduktor.
DAFTAR PUSTAKA