Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

“GENETIKA PERTUMBUHAN”

DISUSUN OLEH:

NAMA : DESI AMALIA KARTIKA


NIM : A1J120045
KELAS : A

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI 2023

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A.Latar Belakang...........................................................................................4
B.Rumusan Masalah .....................................................................................5
C.Tujuan .........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................6
A.Keanekaragaman Biota Laut....................................................................6
B.Zonasi Perairan Laut ...............................................................................12
BAB III PENUTUP ..............................................................................................14
A.Kesimpulan .................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"zonasi perairan laut ". Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya
ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan
dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya
ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Penulis

iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Laut adalah kumpulan air asin yang terbentang luas dan terhubung
dengan samudra. Kandungan air laut biasanya adalah 96,5% air murni, dan
3,5% zat lainnya. 3/4 dari bumi ini tertutup oleh laut, namun ternyata tidak
sama presentase wilayah laut. Pada belahan selatan presentase wilayah laut
dapat mencapai 80%, namun di belahan bumi utara hanya 60%. Manfaat
laut bagi kehidupan sebagai prasarana perhubungan dan pengangkutan,
sebagai pembangkit tenaga, sebagai lahan perikanan, tempat rekreasi,
pengatur iklim, sebagai lahan pertanian laut (revolusi biru), dan sebagai
tempat pertahanan dan keamanan.
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas
dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat
penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Luas wilayah laut Indonesia
sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua
setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang
telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Berikut ini adalah gambar pembagian
wilayah laut menurut konvensi hukum laut PBB Wilayah perairan laut
Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut Teritorial, zona
Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif.
Dalam ekologi, biota adalah keseluruhan kehidupan yang ada pada satu
wilayah geografi tertentu dalam suatu waktu tertentu. Biota Laut adalah
semua makhluk hidup yang ada di laut baik hewan maupun tumbuhan atau
karang . Secara umum kita dapat mengelompokkan biota laut menjadi tiga
kelompok besar, yakni Plankton, Nekton, dan Bentos.Bahwa pembagian ini
tidak ada kaitannya dengan kalsifikasi ilmiah, ukuran,atau jenis spesies saja,
tetapi berdasarkan pada kebiasaan hidupnya secara umum masing-masing ,
juga berdasarkan gerak berjalan, pola hidup dan sebaran menurut ekologi.

4
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana keanekaragaman biota di laut ?
2. Jelaskan pembagian zona di periran laut?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui berbagai keanekaragaman biota laut
2. Untuk memahami macam- macam zona pada perairan
laut.

5
BAB II PEMBAHASAN

A.Biota Laut
Biota laut terbagi atas 2 kelompok yaitu: kelompok hewan dan
kelompok tumbuhan. Untuk mengenal biota laut lebih jauh, kita perlu
mengetahui sifat-sifat dari biota tersebut. Berdasarkan sifatnya, biota laut
dibagi menjadi 3 katagori, yaitu: Planktonik: yaitu biota yang
melayanglayang, mengapung dan berenang mengikuti arus (karena tidak
dapat melawan arus). Berdasarkan penelitian diketahui bahwa plankton,
merupakan biota laut yang memiliki keanekaragaman tinggi di laut. Jenis
plankton ini banyak dijumpai di kolom permukaan air (mintakat pelagik).
 Plankton terbagi 2 yaitu:
1) Fitoplankton (plankton tumbuhan):algae biru, algae coklat,
algae merah, dinoglagellata dan lain-lain.
2) Zooplankton (plankton hewan): lucifer, acetes (udang
rebon), ostracoda, cladocera dan lain-lain.
 Nektonik: biota yang berenang-renang (hanya terdiri dari hewan
saja): ikan, uburubur, sotong, cumi-cumi dan lain-lain.
 Bentik: biota yang hidup di dasar atau dalam substrat, baik
tumbuhan maupun hewan.Terbagi dalam 3 macam.
1) Menempel: sponge, teritip, tiram dan lain-lain
2) Merayap: kepiting, udang karang yang kecil-kecil dan
lainlain
3) Meliang: cacing, kerang dan lain-lain
Jadi pada dasarnya pembagian biotabiota di laut bukan berdasarkan
ukuran besar atau kecil, tetapi berdasarkan pada kebiasaan atau sifat
hidupnya secara umum, seperti gerakan berjalan, pola hidup dan sebaran
menurut ekologi. Banyak biota laut yang di dalam siklus hidupnya
mempunyai lebih dari satu sifat, yaitu sewaktu larva hidup sebagai
planktonik dan berubah sifat menjadi nektonik atau bentik saat juvenile

6
(juwana) ataupun saat dewasa (contohnya udang, kepiting, ikan dan
lainlain).

1.Kelompok Hewan Laut


a)Ikan
Ikan termasuk hewan yang memiliki tulang belakang
(vertebrata), berdarah dingin dan mempunyai insang. Jenis hewan ini
merupakan penghuni laut yang paling banyak yaitu sekitar 42,6%
atau sekitar 5000 jenis yang telah diidentifikasi, mempunyai
keanekaragaman jenis yang tinggi baik dalam bentuk, ukuran, warna
dan sebagian besarhidup di daerah terumbu karang. b)Krustasea
Kelompok hewan ini terdiri dari udang dan kepiting umumnya
hidup di lubanglubang, celah-celah terumbu karang atau di balik
bongkahan batu dan karang. Aktivitas kelompok hewan ini dilakukan
pada malam hari, misalnya waktu mencari makan dan kegiatan
lainnya, sedangkan siang hari dipergunakan untuk bersembunyi.
Banyak macam sifat kehidupan dalam kelompok hewan ini,
diantaranya ada yang hidup bersimbiose dengan hewan-hewan lain,
misalnya dengan ikan, anemon, karang batu dan "sponge".

c) Ekhinodermata
Kelompok hewan ini biasanya mempunyai permukaan kulit
yang berduri. Duri-duri yang melekat di tubuhnya itu
bermacammacam ada yang tajam, kasar dan atau hanya berupa
tonjolan saja. Jenis yang termasuk kelompok ekhinodermata adalah
bintang laut (Linckia laevigata), bulu babi (Diadema setosum),
timun laut atau tripang (Holothuria nobilis), lili laut (Lamprometra
sp), bintang mengular (Ophiothrix fragilis), mahkota seribu atau
mahkota berduri (Acanthaster planci).

7
d) Koral
Koral atau yang lebih dikenal dengan sebutan karang batu
termasuk kelompok hewan, tetapi berbentuk bunga, sehingga
seringkali mengecoh, dengan demikian sering dianggap kelompok
tumbuhan. Bagian yang keras sesungguhnya merupakan cangkang
dari hewan karang batu, yang tersusun dari zat kapur CaCO3.
Bagian tubuh yang lunak disebut polip karang dan berbentuk
seperti tabung dengan tentakel yang berjumlah 6 buah atau
kelipatannya serta terletak di keliling mulut. Tentakel tesebut dapat
ditarik dan dijulurkan.
e) Moluska
Moluska dapat hidup di semua jenis habitat baik di darat,
air tawar, air payau dan air laut. Kebanyakan moluska hidup di air
laut. Di perairan tawar hanya diwakili oleh kelas Pelecypoda dan
Gastropoda, sedangkan moluska darat kebanyakan diwakili oleh
kelas Gastropoda.
Kelompok moluska jenis Gastropoda banyak ditemukan di
daerah pasang surut (intertidal) yang pada umumnya bersembunyi
di balik batu, melekat pada tumbuhan air atau membenamkan diri
di pasir. Pada pantai yang berpasir umumnya lebih banyak
dijumpai kerang (Pelecypoda) daripada keong (Gastropoda). Kelas
Gastropoda merupakan kelompok moluska laut yang terbanyak
misalnya Turbo melanoticus, Conus sp dan Charonia sp. Ada
moluska yang tidak mempunyai cangkang yaitu nudibranch
(disebut juga kelinci laut). Tubuhnya berwarna-warni,bergerak
dengan gerakan seperti menari. Hewan ini banyak ditemukan pada
rataan atau lereng terumbu karang.
Kelas Pelecypoda/Bivalvia dengan cangkang setangkup,
biasanya hidup di dasar laut atau ditemukan melekat dengan
kakinya yang disebut "bysus". Makanannya berupa plankton yang

8
tersaring melalui lubang yang terdapat di dalam tubuhnya atau
disebut juga hewan penyaring.
Sedangkan kelas Cephalophoda, adalah kelompok yang
mempunyai cangkang di dalam yaitu cumi-cumi, sotong dan gurita.
Cumi-cumi dan sotong akan mengeluarkan alat bela diri yang
berupa cairan hitam seperti tinta, apabila dalam keadaan bahaya.
Sedangkan yang memiliki cangkang di luar dalam kelas ini adalah
Nautilus. Nautilus memiliki kemampuan berubah warna sesuai
dengan kondisi lingkunganya, sehingga tidak terlihat oleh
pemangsanya. Hal ini disebabkan karena Nautilus mempunyai
kemampuan mimikri.

f)Sponge
Sponges termasuk dalam kelompok Porifera yaitu hewan
yang mempunyai tubuh berpori-pori atau saluran. Melalui pori-pori
dan saluran ini, air akan diserap oleh sel khusus yang disebut
dengan "sel leher " (collar cell). Sebagian besar dari kelompok
hewan ini hidup di laut dan hanya beberapa jenis saja yang hidup di
air tawar.
Larva hewan ini dapat menyebar secara luas, terbawa arus
dan bergerak sangat aktif, tetapi setelah dewasa hidup melekat dan
menetap pada karang batu dan dasar laut. Makanannya berupa
zooplankton atau hewan kecil dan bakteri yang terbawa arus serta
masuk ke dalam tubuhnya.
Jenis hewan ini banyak dijumpai di laut dengan bentuk dan
warna yang sangat beraneka dan sangat menarik, hal ini disebabkan
oleh zooxanthellae yang hidup dalam jaringan tubuhnya. Sponge
juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena masyarakat telah
banyak mengunakannya sebagai bahan dasar kosmetika dan bahan
obat-obatan.

9
2.Kelompok Tumbuhan Laut
a)Algae (Rumput Laut)
Jenis tumbuhan yang banyak ditemui di laut salah
satunya adalah algae atau rumput laut. Algae termasuk
kelompok tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
bahan pangan, bahan obat-obatan, bahan kimia industri
dan juga sebagai bahan pupuk pertanian. Algae banyak
dijumpai di daerah terumbu karang dengan warna yang
bermacam-macam. Perbedaan warna tersebut
disebabkan oleh kandungan pigman (chlorophyl) yang
terdapat pada tumbuhan tersebut. Berdasarkan
warnanya maka algae dapat dibagi dalam 3 kelompok
yaitu:
(1) Chlorophyta yaitu algae yang mengandung
pigmen berwarna hijau, misalnya: Halimeda
sp., Caulerpa sp.dan Ulva sp.
(2) Phaeophyta yaitu algae yang mengandung
pigmen berwarna coklat, misalnya: Padina
spp., Sargassum spp.
(3) Rhodophyta yaitu algae yang mengandung
pigmen merah, misalnya: Gracilaria spp.,
Eucheuma spp., Gelidium spp. dan Hypnea
spp.,
b) Lamun (Seagrass)
Tumbuhan lamun termasuk dalam golongan
tumbuhan tingkat tinggi, karena batang, daun, bunga
dan buahnya dapat diibedakan dengan jelas. Juga
merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae),
mempunyai daun, rimpang (rhizoma) dan akar,
sehingga mirip dengan rumput di darat. Kebanyakan
10
lamun hidup di perairan yang relatif tenang, bersubstrat
pasir halus dan lumpur. Di perairan Indonesia hanya
dikenal 12 jenis, di antaranya adalah: Thalassia
hemprichii, Halodule univervis, Thalassodendron
ciliatum, Cymodocea serrulata, Halophila ovalis,
Enhalus acoroides, dan Syringodium isoetifolium
c) Tumbuhan Bakau (Mangrove)
Tumbuhan berbunga lainnya selain lamun
adalah tumbuhan mangrove atau dikenal juga dengan
sebutan bakau. Tumbuhan ini dapat bertahan hidup pada
perairan yang mempunyai kadar garam yang tinggi
dengan ketersediaan oksigen yang terbatas.
Ciri khas tumbuhan ini yaitu: akarnya berupa
akar nafas dan akar lutut yaitu akar yang muncul ke
permukaan tanah dan berfungsi untuk bernafas atau
untuk mengambil kebutuhan oksigen
sebanyakbanyaknya, sehingga dapat bertahan hidup
apabila terendam air. Bentuk daun biasanya tebal, untuk
menampung air sebanyakbanyaknya, sehingga dapat
bertahan hidup di lingkungan yang berkadar garam
tinggi. Macam-macam jenis mangrove diantaranya
Avecinnia spp., Bruguiera spp., Sonneratia spp.,
Ceriops spp. dan Rhizophora spp.

11
Gambar 2.1 keanekaragaman Biota Laut

B. ZONASI LAUT

Laut adalah kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di
permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua
dengan benua lainnya dan suatu pulau dengan pulau lainnya. Berdasarkan
kedalaman, laut dibedakan menjadi empat zona, yaitu zona lithoral, zona
neritic, zona bathyal, dan zona abysal. (Masjhoer,2019: 31-32)

1. Zona lithoral adalah wilayah pantai atau pesisir. Di wilayah ini pada
saat air pasang akan tergenang air, dan pada saat air surut berubah
menjadi daratan. Oleh karena itu, wilayah ini sering juga disebut
wilayah pasang-surut.Zona litoral adalah bagian dari laut, danau atau
sungai yang dekat dengan pantai.
2. Zona neritic adalah baris batas wilayah pasang surut hingga kedalaman
150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari
sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis
kehidupan baik hewan maupun tumbuhan.
3. Zona bathyal adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150
hingga 1.800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari.
Oleh karena itu, kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat
di wilayah neritic.
4. Zona abysal adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari
1.800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-
tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat
terbatas.

Gambar 2.2. Pembagian wilayah atau zonasi laut


Sumber: geoenviron.blogspot.com

12
Berdasarkan atas penembusan cahaya matahari. Secara sistematik
lautan dibagi menjadi dua zona utama yaitu zona neritik dan zona oseanik
dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Zona neritik atau zona dekat pantai, biasanya terletak di sepanjang


pantai dan dangkal. Lebar zona neritik kira-kira 16-240 km. Zona
litoral merupakan zona di antara batas pasang dan surut. Sedangkan
zona sublitoral kira-kira sampai kedalaman 200 meter mulai batas
surut.
b. Zona Oseanik Merupakan bagian laut terbuka. Zona oseanik dibagi
men
jadi batial, abisal, dan hadal. Zona batial terletak pada kedalaman
2004.000 meter. Abisal dan hadal merupakan bagian yang lebih dalam
sampai dasar lautan.

Berdasarkan penembusan cahaya terdapat dua zona yang berbeda, yaitu:

a. Zona Fotik atau Zona Eufotik Zona ini mulai dari permukaan laut
sampai kedalaman kira-kira 150 meter. Pada zona ini cahaya matahari
masih bisa menembus sehingga menunjukkan adanya aktivitas
fotosintesis.
b. Zona Afotik Merupakan bagian yang tidak mendapatkan cahaya
matahari, meliputi batial, abisal, dan hadal. (Mulatsih: 9-11)

13
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan sifatnya, biota laut dibagi menjadi 3 katagori, yaitu:
Planktonik: yaitu biota yang melayang-layang, mengapung dan berenang
mengikuti arus (karena tidak dapat melawan arus). Berdasarkan penelitian
diketahui bahwa plankton, merupakan biota laut yang memiliki
keanekaragaman tinggi di laut. Jenis tumbuhan yang banyak ditemui di laut
salah satunya adalah algae atau rumput laut. Algae termasuk kelompok
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan pangan, bahan obat-obatan,
bahan kimia industri dan juga sebagai bahan pupuk pertanian.
Berdasarkan kedalaman, laut dibedakan menjadi empat zona, yaitu
zona lithoral, zona neritic, zona bathyal, dan zona abysal. Berdasarkan atas
penembusan cahaya matahari. Secara sistematik lautan dibagi menjadi dua
zona utama yaitu zona neritik dan zona oseanik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Masjhoer,J,M. 2019. Pengantar Wisata Bahari. Khitah Publishing. Yogyakarta

Mulatsih,S. Buku Ajar Biologi Laut. Pustaka Rumah Cinta

Pratiwi R. 2006. Biota Laut :I. Bagaimana Mengenal Biota Laut. Oseana, Volume
XXXI, No. 1

15

Anda mungkin juga menyukai