unsafe actions
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 6
LATAR BELAKANG
Proyek jembatan baru Sembayat di
Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Konstruksi jembatan tahap pertama
membentang sekitar 350 meter,
menelan anggaran Rp 136 miliar
(2017, KOMPAS/ADI SUCIPTO)
a) Waktu proyek terbatas, artinya ada jangka waktu, waktu mulai &
akhir sdh. Tertentu Kegiatan pd Jalur Kritis
b) Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya
sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi). Proses
Produksi
c) Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan
pola di awal sedikit,berkembang makin banyak, menurun dan
berhenti. Metoda Kerja, RK3K
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 8
Jembatan Merah Putih (JMP) diresmikan
4/4/2016
IV Check Do
PEMERIKSAAN &
EVALUASI KINERJA
K3 III
PENGENDALIA
10/21/2019
Disusun Oleh: Ir.Kusumo
N
Per Men PU No.
05/PRT/M/2014
I. KEBIJAKAN K3
PENINGKATAN II.
BERKELANJUTAN PERENCANAAN K3
1. IBPPR / HIRADC
V. 2. PEMENUHAN UU/PP/PERMEN
TINJAUAN
ULANG KINERJA K3 3. SASARAN & PROGRAM K3
III.
IV.
PEMERIKSAAN & PENGENDALIAN OPERASIONAL
EVALUASI KINERJA 1. SUMBER DAYA, ORGANISASI & TG-JAWAB
K3 2. KOMPETENSI, PELATIHAN & KEPEDULIAN
1. PENGUKURAN & PEMANTAUAN
2. EVALUASI KEPATUHAN 3. KOMUNIKASI, KETERLIBATAN & KONSULTASI
3. PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAK 4. DOKUMENTASI
SESUAIAN, TINDAKAN PERBAIKAN DAN
PENCEGAHAN 5. PENGENDALIAN DOKUMEN
4. PENGENDALIAN REKAMAN 6. PENGENDALIAN OPERASIONAL
AUDIT INTERNAL
12
10/21/2019 5. Disusun Oleh: Ir.K7u.SuKmoEDSSA
IM, GSA,i ACSNPDANTANGGAP
MANAJEMEN RISIKO K3
Persiapan: M e n e t a p k a n konteks.
P e r t i m b a n g k a n tugas, kegiat an, proses
p e k e r j a a n , kondisi b a h a n , al at , lingkungan
k e r ja d a n p r a k t e k - p r a k t e k , u n t u k p e n i l a i a n
Langkah 1:
M e n gid e n tif ikasi
Ba h aya
**)
*)
Langkah 5:
Memantau & Meninjau Langkah 2:
U l a n g Ti n d a k a n Menilai &
P en g e n d a l i a n Risiko
H ar us d il a k u k a n Memproritaskan
konsultasi Risiko
pada setiap
**) Langkah **)
Langkah 4: Langkah 3:
M e n e r a p k a n Ti d a k an M e m u t u s k a n Ti n d a k a n
P e n g en d a l i a n Risiko P e n g e n d a l i an Risiko &
Hirarkinya
1. Mengidentifikasi Bahaya,
SEBELUM PROYEK
2. Menilai & Memprioritaskan Risiko, DILAKSANAKAN
(IBPPR / HIRADC)
3. Menetapkan Pengendalian Risiko,
Tali putus
rantas
INSIDENT
BAHAYA
SANGAT NEAR-MISS
BAHAYA Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP ACCIDENT 15
Definisi
Singkat
• Keselamatan kerja (Occupational Safety) adalah kondisi tempat kerja dan
perilaku pekerja di mana bahaya/ risiko kecelakaan telah diidentifikasi
dapat dikendalikan.
• Kesehatan kerja (Occupational Health) adalah kondisi tempat kerja dan
kondisi fisik, mental & sosial pekerja di mana bahaya/risiko penyakit
akibat kerja telah diidentifikasi dan dapat dikendalikan
• Keamanan (Security) adalah kondisi di mana bahaya/ risiko kejahatan
telah diidentifikasi &dapat dikendalikan.
• Kecelakaan (Accident) adalah suatu peristiwa yang tak terduga dan tak
diinginkan yang mengakibatkan kerugian (jiwa, raga, harta benda, waktu,
citra dsb)
• Bahaya (Hazard) adalah kondisi dan/atau kegiatan tak selamat, yang
jika tidak dikendalikan dapat mengakibatkan kecelakaan.
• Penilaian Risiko (Risk Assessment) adalah penilaian kemungkin-an
kerugian & jumlah potensi kerugian (concise Oxford Dictionary)
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 16
4 KATEGORI BAHAYA
a. Bahaya nyata, yaitu bahaya yang jelas kelihatan dan dapat dirasakan, seperti
mesin-mesin peralatan yang tidak diberi pelindung, kerusakan bangunan,
peralatan listrik yang cacat, rem kendaraan yang tidak pakem dsb.
b. Bahaya tersembunyi (latent), yaitu bahaya yang tidak tampak dan sulit
dirasakan, seperti instalasi listrik, uap beracun, atau suara berfrekuensi tinggi.
c. Bahaya yang berkembang, yaitu bahaya yang tidak segera dikenali dan akan
berkembang sepanjang waktu, misalnya pemakaian ban karet pada mobil-
crane, kabel baja yang kawatnya mulai putus-putus, suara bising yang
menyebakan tuli, kulit tubuh terkena larutan kimia yang bisa menyebabkan
sakit kulit dsb.
d. Bahaya sementara, yaitu bahaya yang kadang-kadang muncul, misalnya
ketika beban mesin terlalu berat (overload), listrik atau mesin yang kadang-
kadang mati.
Konstruksi:
Struktur beton cast in situ Perancah ambruk Daya dukung perancah hrs 4 kali
Gbr kerja & spes teknis beban maks.
Kebthan prancah strktur
Struktur ambruk
Bekisting jebol Tali Kabel Baja&Tali Sling harus
Kebutuhan bekisting 4Xbeban maks
Kebutuhan baja tul btn
Baja tulangan roboh Safe work method, shore ing,
Terpelanting pipa btn
Kebthan beton readymix temporary bracing
Standar K3 Perancah
Terjatuh, terperosok Prosedur kerja selamat
SNI perhit beton struktur
Tertimpa benda jath Kondisi & kap.alat sesuai
Tersetrum listrik
SNI Perat btn 2847–2013 Kompetensi operator
Iritasi kulit tangan Kondisi lingk.kondusif 5R
Permenaker No 5/1985, Pesawat Trtusuk stek tulangn
d. Pekerjaan angkat& angkut Lifting Plan teruji Kontraktor
struktur Sling putus,bbn lepas Prosedur ijin kerja Konsultan
Permenaker No 9/2016. K3 Bekerja Girder patah, lepas
atas di Ketinggian Rambu rambu K3
Permenaker No. 3/1999, ttg K3 Crane ambles, sling Alat selalu terinspeksi
Lift putus,crane terguling
Kabel udara PLN terawat,slalu siap oprasi
Orang&Barang Personil yang kompeten
Strktr Beton Precast & Baja Jemb launcher anjlok
Kebakaran, Hujan badai, Kesiagaan tnggp darurat,
Gbr kerja & Spes Teknis APAR, alarm, jlr evakuasi
Kapasitas beban dan alat Gempa,
Tsunami, Banjir Alat Pelindung Kerja pada
SNI1729:2015, Struk.Baja tepian bangunan
SNI7833:2012 btnprecast Kondisi lingkungan, Alat pelind. diri sesuai
Permenaker No 2 /1982, Kualifikasi genangan, sungai,
jenis bahayanya
Juru Las Job safety analysis
Struktur beton cast in situ Perancah ambruk Daya dukung perancah hrs
Gbr kerja & spes teknis 4 kali beban maks.
Kebthan prancah strktur Struktur ambruk Tali Kabel Baja&Tali Sling
Kebutuhan bekisting Bekisting jebol harus 4Xbeban maks
Kebutuhan baja tul btn Baja tulangan roboh Safe work method,
Kebthan beton readymix Terpelanting pipa btn shore
Standar K3 Perancah Terjatuh, terperosok ing, temporary bracing
SNI perhit beton struktur Tertimpa benda jath Prosedur kerja selamat
SNI Perat btn 2847–2013 Tersetrum listrik Kondisi & kap.alat sesuai
Permenaker No 5/1985, Pesawat Iritasi kulit tangan Kompetensi operator
Pekerjaan angkat& angkut Trtusuk stek tulangn Kondisi lingk.kondusif 5R
Struktur Atas Permenaker No 9/2016. K3 Lifting Plan teruji
Sling putus,bbn lepas
Bekerja di Ketinggian JSA & Prosedur ijin kerja
Permenaker No. 3/1999, Girder patah, lepas
ttg K3 Crane ambles, sling Rambu rambu K3
Lift Orang&Barang putus,crane Alat selalu terinspeksi
Strktr Beton Precast & Baja terawat,slalu siap
Gbr kerja & Spes Teknis terguling
Kapasitas beban dan alat Kabel udara PLN oprasi
Jemb launcher Personil yang
SNI1729:2015, Struk.Baja kompeten
SNI7833:2012 btnprecast anjlok
Permenaker No 2 /1982, Kebakaran, Hujan badai, Kesiagaan tnggp darurat,
APAR, alarm, jlr
Kualifikasi Juru Las Gempa, Tsunami, evakuasi
Banjir Alat Pelindung Kerja tepian
Kondisi lingk.genangan bangunan
25/08/2018 Modul Ahli Muda K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia 33
sungai, APD sesuai jenis
K3 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
PENGENDALIAN RISIKO
Tali Kabel Baja /Sling harus 4Xbeban maks
Safe work method,
IDENTIFIKASI BAHAYA Shoring, temporary bracing
Tertimpa benda jatuh
Prosedur kerja selamat
Sling putus,beban lepas
Girder patah, lepas Kondisi & kap.alat sesuai
Crane ambles, sling Operator kompeten
putus, crane terguling Lifting Plan sesuai metode kerja & hasil JSA
Tersentuh kabel udara Prosedur ijin kerja
PLN Rambu rambu K3
Hujan badai, gempa Perawatan alat tepat waktu (prefentive)
Personil yang kompeten
Alat pelindung kerja (safety net, life line
dsb)
25/08/2018
APD
Modul Ahli Muda K3 sesuaiIndonesia
Konstruksi-A2K4 (safety harness, fall arrest dlsb)
43
K3 PEKERJAAN STRUKTUR BAJA
TAHAP PEKERJAAN STRUKTUR BAJA:
PHASE DESCRIPTION
Desain Fase di mana konsep desain struktural keseluruhan dirumuskan dan aspek
buildability awalnya dipertimbangkan.
konse
p
Pengemba Fase di mana desain dikembangkan ke titik di mana Kontraktor Utama biasanya terlibat
ng an dan perencanaan terperinci untuk pembangunan proyek dapat dimulai.
desain
Desain rinci Fase saat dokumentasi desain struktural selesai dan perencanaan konstruksi umumnya
telah diselesaikan
Gamb ase di mana gambar toko baja struktural untuk proyek diproduksi oleh Shop Detailer dan
ar ditinjau oleh Engineer Pekerjaan Permanen, dan Engineer Pekerjaan Sementara jika
Kerja berlaku, sebelum fabrikasi.
Pra-Ereksi Fase di mana proses ereksi baja struktural diselesaikan, dimasukkan ke dalam Metodologi
Sekuens Ereksi dan metodologi ini telah disetujui.
Pabrikasi & Fase ketika baja struktural yang dirancang dibuat sesuai dengan gambar toko yang
transporta ditinjau dan prosedur identifikasi anggota / perakitan telah ditentukan. Semua logistik
si termasuk transportasi ke situs telah ditinjau dan disetujui.
Ereksi harian Fase di mana proses ereksi hari ke hari dilakukan. Di mana proses ereksi dibagi menjadi
shift, dan proses yang ditentukan untuk awal pergeseran dan akhir dari pergeseran
ditentukan.
Sign Off dan Fase di mana pengiriman kunci proyek diidentifikasi didokumentasikan dan dikelola
Serah25/08/2018 melalui program terkoordinasi dari kegiatan konstruksi, komisioning, dan penyelesaian
Terima untuk mencapai Penyelesaian dan Penyerahan Praktis.
Modul Ahli Muda K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia 44
K3 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
K3 PEKERJAAN STRUKTUR BAJA
OK
!
Pada saat erection baja, perhatikan:
Kapasitas Alat & Berat Beban
sesuai
Kestabilan alat
barang yang diangkat
angkat.
Identifikasi bahaya : Pengendalian Risiko:
• Komponen jatuh Pastikan ikatan sling kuat
• Komponen baja lepas Pastikan ikatan cukup kuat
• Sambungan lepas, Pastikan sambungan kuat
• Sling putus Pastikan sling msh laik pakai
• Tertimpa benda jatuh Gunakan APD yang sesuai
• Jatuh dari ketinggian Gunakan safetynet &
• Mesin las terbakar harness
• Baut patah lelah, dll Pastikan kelaikan instalasinya
Pasang baut sesuai standar
25/08/2018 Modul Ahli Muda K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia 47
K3 PEKERJAAN STRUKTUR BAJA
a. Terjadi gaya berlebih pada gaya eksternal & gaya geser (bearing force)
!
c. Tahapan penguncian mur-baut (sequence)
Full Body
Harness
Penahan Jatuh Tidak dipasang Plat-form kerja
railing pelindung hanya pakai balok
jatuh tunggal Harusnya
Tidak menggunakan plat-form penuh 45-
APD Full Body 60 cm & railing
25/08/201
Harnes
Mod l Ahli Muda K3 Konstruksi-A2K4
pelindung
8 u Indonesia (penahan jatuh)
K3 PEKERJAAN DI TEMPAT KETINGGIAN
Guardrails
Guardrails
25/08/2018 Modul Ahli Muda K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia 66
K3 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
!
pemukiman yang padat, maka unsur-unsur K3 yang
harus menjadi perhatian dan secara konsisten harus diterapkan, adalah:
Pola pembongkaran yang jelas, dengan memper-
hatikan faktor lingkungan dan tidak membahayakan
K3 PEKERJAAN BLASTING:
• Penentuan batas-batas area peledakan yang akurat;
• Tidak seorangpun berada di area peledakan, kecuali dengan selter
pelindung;
• Pengendalian akses yang efektif;
• Penggunaan tabir pelindung peledakan yang memadai;
• Komunikasi yang efektif, termasuk sirene, rambu-rambu dan upaya
peringatan lainnya;
• Pelatihan terhadap para petugas peladakan dan semua pekerja sesuai
tugas
25/08/2018
masing-masing. Modul Ahli Muda K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia 68
K3 PEKERJAAN PELEDAKAN (BLASTING)
SHELTER PELINDUNG BAHAYA LEDAKAN
OK
25/08/2018
OK
X Modul Ahli Muda K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia 70
IDENTIFIKASI PEKERJAAN / KEGIATAN
KONSTRUKSI
1. SETIAP KEGIATAN DAN TAHAPAN SIKLUS KONSTRUKSI:
• TAHAP PRA KONSTRUKSI (FEASIBILITY STUDY, BASIC DESIGN, DED)
• TAHAP TENDER & PENETAPAN PEMENANG
• TAHAP KONSTRUKSI & SERAH TERIMA (PEK PERSIAPAN, PEK TANAH, PEK
PONDASI/PEK STRUKTUR BAWAH, PEK STRUKTUR ATAS, PEK ARSITEKTUR, PEK MEP,
PEK PERKERASAN, PEK TAMAN DLL)
• TAHAP OPERASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN
• TAHAP RENOVASI DAN/ATAU PEMBONGKARAN BANGUNAN
2. PENGGUNAAN SETIAP JENIS MATERIAL KONSTRUKSI KHUSUSNYA B3
3. PENGGUNAAN SETIAP JENIS PERALATAN DAN PERKAKAS KONSTRUKSI
4. PENGGUNAAN SETIAP JENIS TENAGA AHLI DAN TENAGA KERJA
5. PENGGUNAAN SETIAP SUBKONTARKATOR DAN PEMASOK
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 71
MENGKAJI POTENSI BAHAYA DOKUMEN KONSTRUKSI
DAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
TAHAP KONSTRUKSI
Bahaya pada metode konstruksi, dan pada pelaksanaan pekerjaan sbb:
Pek Persiapan, kebersihan, mob-demob: bahaya kebakaran, PAK
dsb
Pek tanah : bahaya longsor, tertimbun, genangan air banjir, gas
beracun
Pek Pondasi & substructure: bahaya peralatan, pondasi
amblas, tergerus
Pek Struktur atas : bahaya ketinggian, kejatuhan dsb
Pek Mekanikal, Elektrikal, Plumbing: bahaya listruk, bahaya
mekanis, dsb
Pek Arsitektural : bahaya kimia (cat, thinner, lem dsb),
bahaya
10/21/2019 ketinggian Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 73
MENGKAJI POTENSI BAHAYA DOKUMEN KONSTRUKSI DAN
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tahap Pembongkaran
Ketidak tepatan design dan metode pembongkaran, Bahaya runtuh, dsb
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 74
Data Penyebab Kecelakaan
Di Sektor Konstruksi
• Jatuh : 26%
• Terbentur : 12%
• Tertimpa : 9%
• Mesin dan alat : 8%
• Alat tangan : 7%
• Transport : 7%
• Lain-lain : 6%
Ref. ILO
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 75
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 76
1. Menetapkan Sarana, teknik, proses
dan metode penilaian resiko bahaya.
CONTOH:
Pembangunan kanal khusus untuk mencegah banjir.
Penggunaan alat deteksi aktivitas gunung berapi.
Membuat struktur bangunan yang tahan gempa
Penggunaaan sistem peringatan dini untuk
memperkirakan kemungkinan adanya gelombang
tsunami.
TAHAPAN
PENGENDALIAN
KONSTRUKSI &
RISIKO
PEMBONGKARAN
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 88
Hp.0818182311
Email: kusumods@gmail.com
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 89
10/21/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 90