Anda di halaman 1dari 10

P-ISSN: 2808-5957

E-ISSN: 2808-6724
ijoms.internationaljournallabs.com

ANALISIS PEMILIHAN MODA KERETA REL LISTRIK (EKONOMI-


AC) DAN KENDARAAN PRIBADI BAGI MASYARAKAT YANG
BERAKTIVITAS DI KAWASAN MANGGA DUA - JAKARTA PUSAT
DENGAN METODE STATED PREFERENCE
(Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)
Shahar Banu
Faculty of Engineering, Universitas Mercubuana
shaharbanu45@gmail.com
Andri Irfan Rifai
Faculty of Civil Engineering and Planning, Universitas Internasional Batam, Indonesia
andri.irfan@uib.ac.id
Adinda Fajarika Akhir
Master of Civil Engineering Program, Universitas Mercubuana, Indonesia
adindafajarikaa21@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRAK


Date received : Kegiatan transportasi merupakan kebutuhan yang vital bagi perkembangan
Revision date : ekonomi perkotaan. Mangga Dua, sebagai Kawasan pusat perbelanjaan dan
banyak titik komersial lainnya telah didukung oleh bermacam-macam
Date received :
moda transportasi publik, salah satunya Kereta Rel Listrik (KRL).
Keywords: Pemilihan Moda, Kawasan Bekasi dan sekitarnya merupakan pendukung transportasi dan
Moda Transportasi, Perjalanan, aglomerasi Ibukota Jakarta. Setiap harinya banyak masyarakat Bekasi
Validitas, Reliabilitas, Stated
menggunakan KRL untuk kegiatan mobilitas ke berbagai wilayah
Preference.
cangkupan KRL, termasuk Mangga Dua. Walau begitu, pengguna
kendaraan pribadi yang bergantung pada infrastruktur jalan masih banyak
dan menimbulkan masalah kepadatan lalu lintas Jakarta – Bekasi. Namun
fakta bahwa KRL rute Cikarang – Kampung Bandan selalu ramai
mengindikasikan bahwa KRL masih merupakan solusi dari permasalahan
transportasi Bekasi – Jakarta yang banyak dipilih masyarakat. Penelitian
ini dimaksudkan untuk mencari faktor apa saja yang mempengaruhi
pemilihan moda KRL dan faktor apa yang paling berpengaruh dalam
pemilihan moda tersebut. Metode yang digunakan yaitu stated preference,
dengan mengumpulkan data primer berupa jawaban kuesioner dari
responden pelaku perjalanan rute Cikarang – Kampung Bandan.
Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan bantuan software SPSS
versi 16.0. Hasil pengolahan dan analisa data menunjukkan bahwa faktor
yang mempengaruhi pemilihan moda KRL adalah faktor efektivitas segi
biaya dan keamanan juga kenyamanan. Faktor hambatan dan kemudahan
akses menjadi faktor paling berpengaruh setelahnya, dan efektivitas waktu
tempuh menjadi faktor urutan terakhir dari total 5 faktor dalam hipotesis
yang paling berpengaruh. Dengan hasil 71% responden memilih KRL
ketimbang sepeda motor, disimpulkan bahwa KRL sebagai moda berbasis
rel merupakan solusi bagi permasalahan transportasi Jakarta – Bekasi.
ABSTRACT
Date received : Transportation activity is a vital need for urban economic development.
Revision date : Mangga Dua, as a shopping center area and many other commercial
points has been supported by various modes of public transportation, one
Date received :
of which is the Electric Rail Train (KRL). The Bekasi area and its
Keywords: Mode Choice, surroundings are a supporter of the transportation and agglomeration of
Transportation Mode, Validity, the Jakarta. Every day, many Bekasi people use the KRL for mobility
Reliability, Stated Preference.
activities to various areas covered by the KRL, including Mangga Dua.
Even so, there are still many private vehicle users who depend on road
infrastructure and cause traffic congestion problems for Jakarta – Bekasi
Analisis Pemilihan Moda Kereta Rel Listrik (Ekonomi-Ac) dan Kendaraan Pribadi
bagi Masyarakat yang Beraktivitas di Kawasan Mangga Dua - Jakarta Pusat dengan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)

mobility. However, the fact that the Cikarang - Kampung Bandan KRL
route is always busy indicates that KRL is still a solution for Bekasi -
Jakarta transportation problem, that many people choose. This research is
intended to find out what factors influence the choice of KRL mode and
what factors have the most influence on the choice of that mode. The
method used is stated preference, by collecting primary data in using
questionnaires from respondents who commute using Cikarang –
Kampung Bandan Line. Data processing and analysis was carried out with
the help of SPSS software version 16.0. The results of data processing and
analysis show that the factors that influence the choice of KRL mode are
cost-effectiveness and safety as well as convenience. congestion and ease
of access factors are the most influential factors afterward, and the
effectiveness of travel time is the last order factor out of a total of 5 factors
in the most influential hypothesis. With the result that 71% of respondents
chose KRL over motorbikes, it was concluded that KRL as a rail-based
mode is a solution to the Jakarta - Bekasi transportation problem.

This work is licensed under CC BY-SA 4.0 

1. Pendahuluan
Mobilitas perkotaan ditandai dengan kemacetan lalu lintas, polusi, pemborosan waktu, kebisingan,
dan banyak inefisiensi dalam hal kapasitas dan konsumsi ruang pada skala yang diperlukan untuk
memungkinkan ekonomi perkotaan modern untuk berfungsi secara produktif (Ceder, 2021). Waktu
dihabiskan secara tidak produktif di jalan, yang mengarah ke biaya operasional lebih tinggi, biaya
pemeliharaan jalan lebih tinggi dan juga kelelahan pengemudi/penumpang (Farda & Lubis, 2018). DKI
Jakarta merupakan salah satu dari kota-kota di dunia di mana tanda-tanda tersebut dapat dijumpai. Kota
Jakarta dianggap sebagai salah satu kota paling padat di dunia (Jakarta Traffic: TomTom Traffic Index,
2022). Pentingnya transportasi sebagai salah satu kebutuhan utama setiap masyarakat modern tidak bisa
dianggap remeh (Deka & Carnegie, 2021). Penyebabnya tak lain karena perekonomian masyarakat berpusat
di DKI Jakarta sebagai Ibukota. Tidak hanya masyarakat di Ibukota saja, namun masyarakat sekitar Ibukota
pun memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan melakukan aktivitas transportasi dari dan ke Ibukota setiap
harinya. Adanya kebutuhan transportasi tersebut membuat masyarakat terdorong untuk memilih moda yang
mereka gunakan.
Mangga Dua adalah sebuah kawasan perbelanjaan yang terletak di Jakarta Pusat, yang berbatasan
langsung dengan Ancol, Jakarta Utara. Kawasan ini dibatasi oleh Jalan Gunung Sahari di sisi timur dan Jalan
Gajah Mada di sisi barat. Di dalam kawasan ini ada jalan besar lain yatu Jalan Pangeran Jayakarta dan Jalan
Mangga Dua Raya. Kawasan ini adalah salah satu dari 12 titik pariwisata pantai yang ditetapkan oleh
Pemerintah DKI Jakarta guna menarik datangnya wisatawan mancanegara. Dengan banyaknya pusat
perbelanjaan yang berlokasi di Mangga Dua, Mangga Dua merupakan salah satu kawasan perbelanjaan
terbesar di Asia Tenggara. Ramainya bangunan komersial di Mangga Dua mempengaruhi tingginya aktivitas
transportasi masyarakat dari berbagai wilayah di Jabodetabek yang menuju pusat-pusat perbelanjaan, ruko,
dan perkantoran. Akses menuju Kawasan ini telah didukung oleh banyak moda transportasi publik yang
dapat dipilih, termasuk Kereta Rel Listrik atau disingkat KRL.
Bekasi merupakan salah satu kawasan pendukung transportasi dan aglomerasi perkotaan di
Jabodetabek. Kota ini mengalami pertumbuhan yang pesat, khususnya di daerah Cikarang. Transportasi di
wilayah Cikarang masih banyak bergantung pada infrastruktur jalan terutama jalan tol (Rahman, et al.,
2020). Melihat kondisi jalan menuju Jakarta yang selalu ramai, moda berbasis rel menjadi solusi paling
efisien. Banyak masyarakat wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi menggunakan KRL untuk beraktivitas
setiap harinya ke berbagai daerah cangkupan rute KRL, termasuk daerah Mangga Dua. Masyarakat yang
berdomisili di wilayah Bekasi yang beraktivitas di wilayah Mangga Dua dapat memilih rute Cikarang –
Kampung Bandan. Menimbang jarak yang terlampau ±40 km dengan rute melewati beberapa jalan dengan
tingkat kepadatan arus yang tinggi, dan menimbang faktor-faktor lain seperti biaya perjalanan, keamanan,
dan kenyamanan, masyarakat tersebut terdorong untuk memilih moda transportasi KRL.
Walaupun begitu, tingginya penggunaan kendaraan pribadi (mobil dan motor) yang melakukan
aktivitas pergerakan dari Kota Bekasi menuju DKI Jakarta masih menjadi masalah transportasi yang terjadi
pada rute Bekasi – Jakarta (Hasiholan, Hariyani, & Ari, 2020). Hal ini mengindikasikan bahwa
kecenderungan masyarakat unuk memilih kendaraan pribadi sebagai moda untuk mobilisasi ke daerah
Jakarta sehari-hari masih tinggi. Pada tahun 2019 KRL merupakan jenis angkutan umum yang paling banyak

Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol(No), December 2022


Analisis Pemilihan Moda Kereta Rel Listrik (Ekonomi-Ac) dan Kendaraan Pribadi
bagi Masyarakat yang Beraktivitas di Kawasan Mangga Dua - Jakarta Pusat dengan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)

mendapat sentimen negatif jika dibandingkan jenis angkutan umum lainnya (Rachman, Nooraeni, &
Yuliana, 2021). Namun, fakta bahwa KRL rute Cikarang – Kampung Bandan masih selalu ramai oleh
penumpang mengindikasikan bahwa KRL sebagai moda berbasis rel masih merupakan solusi bagi
transportasi rute Bekasi – Jakarta yang banyak dipilih masyarakat. Adanya penelitian ini dimaksudkan untuk
mencari tahu faktor apa saja yang membuat masyarakat memilih moda transportasi KRL dibanding moda
transportasi lainnya, dan faktor apa yang paling dominan di antara faktor-faktor tersebut, dalam lingkup yang
lebih spesifik yaitu masyarakat yang berdomisili di wilayah Kota & Kabupaten Bekasi dan sekitarnya dan
beraktivitas sehari-hari di Mangga Dua yang memilih KRL rute Cikarang – Kampung Bandan (Cikarang
Line), dibandingkan dengan masyarakat yang berdomisili di wilayah Kota & Kabupaten Bekasi dan
sekitarnya dan beraktivitas sehari-hari di Mangga Dua yang memilih mengendarai sepeda motor.

2. Studi Literatur
Transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut manusia, hewan dan barang ke tempat
tujuan. Atau pengertian lain dari transportasi adalah memindahkan manusia, hewan atau barang dari tempat
asalnya ke tempat tujuan dengan menggunakan alat yang dapat dipindahkan oleh makhluk hidup atau mesin
(Yani & Amiruddin, 2021). Transportasi sangat penting untuk kegiatan ekonomi dan kehidupan sehari-hari
penduduk, karena memfasilitasi pergerakan barang dan orang, sehingga meningkatkan perekonomian
(Hensher, 2019). Transportasi bersifat umum atau publik dipercaya sebagai moda yang efisien karena dapat
mengangkut banyak penumpang sekaligus. Perkembangan transportasi publik sudah berkembang sejak
ratusan tahun yang lalu (Fowler, 2019). Teknologi dalam transportasi publik telah berkembang mulai dari
transportasi bertenaga manusia, hewan, mesin berbahan bakar minyak, hingga kini mesin bertenaga listrik.
Transportasi publik dapat dianggap sebagai cara bepergian yang berkelanjutan dan sering digalakkan oleh
pemerintah lokal (De Vos, Waygood, & Letarte, 2020).
Transportasi publik merupakan faktor kunci untuk fungsi sistem perkotaan (Pamuła & Pamuła,
2020). Perkembangan dan peningkatan transportasi publik berdampak positif bagi perekonomian kota dan
negara (Alkharabsheh, Moslem, Oubahman, & Duleba, 2021). Perkotaan merupakan tempat meningkatnya
konsentrasi global yang berpotensi langsung kepada meningkatnya jumlah moda transportasi darat.
Mengingat risiko tersebut, penting untuk menerapkan dan mengembangkan elektromobilitas dalam
transportasi publik di perkotaan (Pietrzak & Pietrzak, 2021). Mobilitas yang tinggi membuat jalan di
perkotaan ramai oleh pengendara dan seringkali terjadi antrian kendaraan yang panjang. Semakin banyak
masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, maka jalan akan semakin padat oleh
pengendara. Karena itu, transportasi publik di perkotaan umumnya lebih maju dalam sisi teknologi, lebih
banyak armadanya, lebih bermacam-macam jenisnya, dan lebih terintegrasi rutenya ketimbang di daerah
non-perkotaan. Hal ini dimaksudkan agar pelaku perjalanan di perkotaan lebih tertarik untuk memilih
menggunakan transportasi publik daripada kendaraan pribadi.
Pada dasarnya pelaku perjalanan dalam memilih moda dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu: 1)
Kelompok Captive, yaitu rakyat miskin, penyandang disabilitas, dan golongan lain yang hanya
mengandalkan layanan angkutan umum. 2) Kelompok Choice, merupakan pelaku perjalanan yang memiliki
akses kendaraan pribadi dan dapat memilih moda untuk melakukan mobilitasnya (Guerra, 2022). Kelompok
choice dapat menilai layanan transportasi secara berbeda dari kelompok captive (Fang, Xue, Cao, & Sun,
2021). Penilaian dari kelompok captive digunakan dalam analisis pemilihan moda. Ritme kehidupan
perkotaan yang cepat menyebabkan masyarakat perkotaan sangat menghargai waktu, uang, dan kenyamanan.
Dalam penggunaan moda transportasi umum, baik itu bus, kereta, atau taksi, pelaku perjalanan tidak terlalu
tertarik dengan rutenya. (Ceder, 2021). Masyarakat Ibukota akan cenderung memilih moda yang dapat
memberikan efisiensi terhadap waktu & biaya, dengan kenyamanan pelayanan yang baik.
Kereta Rel Listrik atau disingkat KRL, merupakan kereta api yang bergerak dengan sistem
penggerak motor listrik. Di Indonesia, kereta api listrik banyak terdapat di wilayah Jabodetabek, dan sekitar
bandara sebagai kereta komuter bandara (Rifai & Fajriliani, Analysis of Passenger Satisfaction Level of
Service And Facilities of Electric Rail Train (KRL) Commuter Line Route Bekasi-Manggarai, 2020). KRL
adalah moda transportasi yang umum digunakan masyakarat Ibukota dan sekitarnya. KRL yang beroperasi di
bawah bendera PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) merupakan jenis transportasi yang besar, cepat,
murah dan efisien karena bisa mengangkut banyak penumpang dan memiliki jalur tersendiri sehingga tidak
terpengaruh kepadatan lalu lintas di jalan raya. KCI memulai modernisasi transportasi Commuter Line pada
tahun 2011 dengan menyederhanakan jalur eksisting menjadi lima jalan utama, meniadakan jalur KA
komuter ekspres, menerapkan gerbong perempuan, dan mengubah nama KRL ekonomi-AC menjadi
Commuter Line. Proyek akan dilanjutkan dengan renovasi, penataan ulang serta sterilisasi sarana dan
prasarana, termasuk kereta api dan stasiun kereta api, yang akan dilakukan oleh PT. KAI (Persero) bersama
Pemerintah. (Puri, Marzuqi, Chairuddin, & Sidjabat, 2020). Upaya tersebut dilakukan demi meningkatkan

Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol(No), December 2022


Analisis Pemilihan Moda Kereta Rel Listrik (Ekonomi-Ac) dan Kendaraan Pribadi
bagi Masyarakat yang Beraktivitas di Kawasan Mangga Dua - Jakarta Pusat dengan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)

pelayanan KRL agar dapat menunjang kebutuhan mobilitas masyarakat Jabodetabek sehari-harinya.
Stated preference adalah metode survei yang mengukur preferensi orang untuk alternatif
berdasarkan pengambilan keputusan dalam situasi-situasi pilihan hipotetis (Aizaki, Nakatani, & Sato, 2014).
Metode Stated Preference pertama kali digunakan untuk penelitian transportasi oleh Davidson, J.D. pada
tahun 1973 (Hartini, Audina, Saptadi, & Pasha, 2022). Dalam prinsip transportasi, Stated Preference
digunakan sebagai sarana pendekatan dalam pengendalian sistem transportasi yang dibuat dengan membuat
hipotesis situasi perjalanan, yang mengacu pada pendekatan dengan menggunakan pendapat responden
dalam menghadapi berbagai alternatif pilihan (Indriastuti, Purwanto, & Basuki, 2019). Pengertian lain
menyebutkan bahwa teknik stated preference adalah teknik kuesioner dengan membuat alternatif situasi
perjalanan hipotetik yang merupakan kombinasi dari perubahan atribut layanan dari dua moda, kemudian
diuji pada responden dengan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui respon penumpang terhadap situasi
perjalanan eksperimental (Rifai, Putra, Isradi, Mufhidin, & Prasetijo, 2022). Metode stated preference
dipilih karena dinilai sebagai metode yang paling cocok untuk penelitian analisis pemilihan moda.
Survei sebagai instrumen dalam penelitian dengan metode stated preference perlu diuji validitas dan
reliabilitasnya. Validitas mengacu pada kelayakan tes sebagai ukuran penilaian (JIN & QI, 2018). Dalam
konteks ini, survei terhadap responden sebagai istrumen pengujian diuji kelayakannya sebagai ukuran
penilaian untuk pemilihan moda KRL dan sepeda motor bagi masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi yang
beraktivitas di Kawasan Mangga Dua sehingga survei dapat dinyatakan valid. Selain valid, instrument uji
dalam penelitian juga harus reliabel sehingga perlu dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas adalah pengujian
ketelitian, ketelitian atau ketelitian yang ditujukkan oleh instrumen ukur. Uji reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana suatu instrumen ukur dapat diandalkan dan konsisten jika pengukuran dilakukan
dua kali atau lebih pada populasi yang sama dengan alat ukur yang sama. (Rifai & Fajriliani, Analysis of
Passenger Satisfaction Level of Service And Facilities of Electric Rail Train (KRL) Commuter Line Route
Bekasi-Manggarai, 2020).

3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode stated preference digunakan untuk mengetahui faktor yang membuat
masyarakat Kota & Kabupaten Bekasi memilih moda KRL, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai pendapat responden terhadap variabel kemudahan, biaya, waktu, hambatan, keamanan dan
kenyamanan moda kepada responden. Pengumpulan data primer berupa data survei dilakukan menggunakan
kuesioner yang disebar dengan memanfaatkan media google form. Pengumpulan data dari responden
dilaksanakan pada Bulan November sampai dengan Desember 2022. Kuesioner online disebarkan melalui
media sosial agar sampai kepada responden yang ditargetkan. Dalam penelitian ini, responden yang
ditargetkan yaitu masyarakat usia produktif atau angkatan kerja (usia 15 tahun ke atas) yang berdomisili di
Kota atau Kabupaten Bekasi, dan beraktivitas sehari-hari di Kawasan Mangga Dua. Dengan menggunakan
rumus Isaac dan Michael dengan persentase kesalahan 10%, dari total penduduk Angkatan kerja Kota dan
Kabupaten Bekasi yang berjumlah 3.497.829 penduduk, didapat jumlah responden yang diperlukan adalah N
= 99,997, dibulatkan menjadi 100 responden acak. Data dari responden-responden tersebut diuji validitas dan
reliabilitasnya agar dapat diakui keabsahannya.
Responden dimintai pendapat tentang kemudahan, biaya, waktu, hambatan, keamanan dan
kenyamanan moda yang mereka gunakan sehari-hari dengan memilih 1 (satu) dari 3 (tiga) opsi jawaban yang
disajikan, di mana opsi-opsi jawaban tersebut merupakan skala sikap yang memiliki skor 1 – 3. Seluruh
jawaban responden untuk tiap butir pertanyaan diuji korelasinya menggunakan Rumus Korelasi Pearson.
Setelah uji validitas, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Chronbach metode Alpha. Uji
validitas dan reliabilitas dilakukan menggunakan bantuan program pengolahan data SPSS versi 16.0. Setelah
teruji bahwa survei tersebut valid dan reliabel, hasil survei responden dianalisis dan dilihat hubungan antara
pemilihan moda transportasi umum (Y) dengan kemudahan (X1), biaya (X2), waktu tempuh (X3),
hambatan (X4), dan keamanan dan kenyamanan (X5).
Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan tentang dasar-dasar penelitian analisis
pemilihan moda. Dilanjutkan dengan penentuan lokasi studi dan pengumpulan data yang diperlukan, dalam
penelitian ini data primer berupa hasil survei karakteristik responden dan pemilihan moda, dan data sekunder
berupa peta lokasi, jumlah penduduk, dan bacaan-bacaan yang mendukung data primer lainnya. Setelah
terkumpul, data dicek apakah sudah memenuhi kebutuhan atau belum; jika belum maka pengumpulan data
dilakukan Kembali, jika sudah maka lanjut ke proses selanjutnya. Proses selanjutnya yaitu pengolahan data
primer, yaitu hasil survei yang didapat dari responden dengan bantuan software SPSS, analisis data, dan
pengambilan kesimpulan dan saran. Proses penelitian ini disajikan dalam bagan alir Figure 1.

Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol(No), December 2022


Analisis Pemilihan Moda Kereta Rel Listrik (Ekonomi-Ac) dan Kendaraan Pribadi
bagi Masyarakat yang Beraktivitas di Kawasan Mangga Dua - Jakarta Pusat dengan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)

Mulai

Studi Pendahuluan

Penentuan Lokasi Studi

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder:


(Kuesioner): Peta Lokasi
Karakteristik Responden Jumlah Penduduk
Pemilihan Moda Bacaan

Tidak
Cek Kebutuhan
Data

Ya

Pengolahan Data Primer menggunakan SPSS

Analisis Data Hasil Survei

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Figure 1 Research Flowchart

Sumber: Penulis

4. Hasil dan Pembahasan


4.1 Gambaran Umum Lokasi Studi
Mangga Dua dikenal sebagai pusat jual beli barang elektronik di Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Namun
sebetulnya Mangga Dua merupakan kawasan pusat jual beli barang dan jasa dari berbagai bidang, sehingga
terdapat banyak kantor, ruko, dan gedung-degung komersial maupun mixed used development lainnya.
Berlokasi di Jakarta Pusat yang berbatasan dengan Ancol, Jakarta Utara, Kawasan ini merupakan Kawasan
yang strategis karena dilalui oleh banyak angkutan umum. Jalan Mangga Dua Raya merupakan jalan yang
cukup ramai oleh kendaraan pribadi di jam berangkat dan pulang kerja. Jalan Mangga Dua Raya adalah jalan
4 (empat) lajur 2 (dua) arah yang dipisahkan oleh median jalan, di mana 1 lajur paling kanan di kedua arah
digunakan khusus untuk bus TransJakarta. Lajur khusus Transjakarta tersebut dilalui oleh Bus Transjakarta
yang melewati Koridor 5 (Kampung Melayu – Ancol) dan Koridor 12 (Pluit – Tanjung Priok) (Koridor:

Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol(No), December 2022


Analisis Pemilihan Moda Kereta Rel Listrik (Ekonomi-Ac) dan Kendaraan Pribadi
bagi Masyarakat yang Beraktivitas di Kawasan Mangga Dua - Jakarta Pusat dengan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)

Transjakarta, 2022). Selain TransJakarta, transportasi publik yang melintasi Jalan Mangga Dua Raya adalah
mikrolet rute M53 (Pulogadung – Kota), M39 (Pasar Senen – Kota), dan bajaj.
Selain moda-moda tersebut, KRL juga melintasi wilayah Mangga Dua, dengan stasiun Kampung
Bandan dan stasiun Jayakarta sebagai stasiun akses terdekat. Kota dan Kabupaten Bekasi, sebagai salah satu
Kawasan penyokong ekonomi Ibukota merupakan salah satu wilayah cangkupan rute KRL yang banyak
menyumbang tenaga produktif di Jakarta. Banyak masyarakat wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi
menggunakan KRL untuk beraktivitas setiap harinya ke berbagai daerah cangkupan rute KRL, termasuk
daerah Mangga Dua. Mereka dapat memilih rute Cikarang – kampung Bandan (Cikarang Line) untuk
perjalanan pulang dan pergi sehari-hari. Lokasi studi ditunjukkan pada Figure 2.

Figure 2 Study Location Map

Sumber: Google Maps

4.2 Pengolahan Data Primer


Data primer dalam penelitian ini merupakan data hasil survei yang didapat dari jawaban kuesioner
yang telah disebar pada November – Desember 2022 melalui media google form. Data primer ini harus diuji
validitas dan reliabilitasnya agar dapat diakui keabsahan dari survei yang telah dilakukan. Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 16.0.

4.2.1 Uji Validitas


Pada penelitian ini, digunakan Teknik Corrected Item-Total Correlation. Output yang dihasilkan
dikatakan valid apabila nilai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari R tabel sesuai yang
mengacu pada Pearson Correlation. Adapun nilai Pearson yang digunakan yaitu taraf kepercayaan 95%, atau
taraf signifikansi 5% dengan jumlah responden 100, yaitu 0,195. Hasil uji korelasi disajikan pada Table 1.
Butir item dikatakan valid apabila nilai Pearson Correlation > 0,195. Berdasarkan hasil pengolahan data
menggunakan SPSS, variabel Item 1, Item 2, Item 3, Item 4 dan Item 5 memenuhi syarat validitas sehingga
dikatakan bahwa 5 Item dalam instrumen dinyatakan valid.

Table 1 Item-Total Statistic

Pearson Correlation R Tabel Keterangan


Item 1 0,383 0,195 VALID
Item 2 0,254 0,195 VALID
Item 3 0,266 0,195 VALID
Item 4 0,261 0,195 VALID
Item 5 0,344 0,195 VALID
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

4.2.2 Uji Realibilitas

Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol(No), December 2022


Analisis Pemilihan Moda Kereta Rel Listrik (Ekonomi-Ac) dan Kendaraan Pribadi
bagi Masyarakat yang Beraktivitas di Kawasan Mangga Dua - Jakarta Pusat dengan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)

Pada penelitian ini, uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0.
Suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai Alpha Cronbach > 0,6. Hasil pengolahan data
responden dengan SPSS disajikan pada Table 2. Hasil pengolahan data 100 responden dengan menggunakan
SPSS memberi output nilai Alpha Cronbach 0,689; Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items 0,690;
dan N of Items 5. Karena nilai Alpha Cronbach yang diperoleh (0,689) > 0,6 maka instrument penelitian
dapat dinyatakan reliabel.

Table 2 Reliability Results Table

Cronbach's Alpha Cronbach’s Alpha Based on N of Items 5


Standardized Items
0,689 0,690 5
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

4.3 Analisa Data Statistik


Ringkasan karakteristik responden disajikan pada Table 3. Dari 100 responden, 55 di antaranya
berjenis kelamin perempuan sedangkan 45 lainnya laki-laki. 90 orang dari 100 orang merupakan pekerja,
dan 10 sisanya merupakan golongan pelajar/mahasiswa. 10 orang Masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi
bepergian ke Mangga Dua 1 kali dalam seminggu; 3 orang 2 kali; 6 orang 3 kali; 3 orang 4 kali; 58 orang 5
kali; 16 orang 6 kali; dan 4 orang 7 kali perjalanan pulang dan pergi. 71 orang di antaranya memilih moda
KRL sementara 29 lainnya memilih sepeda motor.

Table 3 Primary Data Summary

No Variabel Pilihan Prosentase


Perempuan 55%
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 45%
Pekerja 90%
2 Profesi
Pelajar/Mahasiswa 10%
1 kali 10%
2 kali 3%
3 kali 6%
3 Frekuensi perjalanan dalam seminggu 4 kali 3%
5 kali 58%
6 kali 16%
7 kali 4%
KRL 71%
4 Pilihan Moda
Sepeda Motor 29%
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Table 3, masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi yang melakukan perjalanan ke
Kawasan Mangga Dua sehari-hari mayoritas berprofesi sebagai pekerja, dengan persentase 90% dan yang
lainnya merupakan kelompok pelajar/mahasiswa. 71% responden memilih moda KRL sebagai moda yang
digunakan sehari-hari, sementara 29% lainnya memilih sepeda motor. Dalam pemilihan moda ini terdapat
faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat memilih moda KRL. Faktor-faktor tersebut berikut nilai per
variabel yang telah diurutkan dari nilai tertinggi ke nilai terendah disajikan pada Table 4.

Table 4 KRL Mode Assesment

Variabel X Item Nilai


1 Efektivitas biaya perjalanan 197
2 Keamanan dan kenyamanan moda 197
3 Hambatan 196

Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol(No), December 2022


Analisis Pemilihan Moda Kereta Rel Listrik (Ekonomi-Ac) dan Kendaraan Pribadi
bagi Masyarakat yang Beraktivitas di Kawasan Mangga Dua - Jakarta Pusat dengan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)

4 Kemudahan akses menuju stasiun KRL 196


5 Efektivitas waktu tempuh 187
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dari Table 4 dapat disimpulkan bahwa efektivitas segi biaya dan keamanan juga kenyamanan
merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan moda KRL. Faktor hambatan dan kemudahan
akses menjadi faktor paling berpengaruh kedua, dan efektivitas waktu tempuh menjadi faktor urutan terakhir
dari total 5 faktor dalam hipotesis yang paling berpengaruh. Adapun perbandingan nilai rata-rata antara
moda KRL dengan sepeda motor disajikan pada Table 5. Berdasarkan hasil penilaian pada Table 5, rata-rata
keseluruhan faktor untuk moda KRL masih lebih besar daripada sepeda motor.

Table 5 Comparison of Average Values

Nilai rata-rata
Faktor
KRL Sepeda Motor
Kemudahan akses menuju stasiun
2,761 1,670
KRL
Efektivitas biaya perjalanan 2,775 1,966
Efektivitas waktu tempuh 2,634 2,559
Hambatan 2,761 2,414
Keamanan dan kenyamanan
2,775 2,067
moda
*Skala Nilai: 1-3
Sumber: Hasil Pengolahan Data

5. Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa pemilihan moda KRL bagi masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi yang
beraktivitas sehari-hari di Kawasan Mangga Dua yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa KRL
sebagai moda transportasi publik berbasis rel adalah moda transportasi yang digunakan oleh mayoritas
masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi yang beraktivitas sehari-hari di Kawasan Mangga Dua. Hasil
pengolahan dan analisis data primer berupa kuesioner menunjukkan 71% pelaku perjalanan Bekasi –
Mangga Dua lebih memilih menggunakan moda KRL daripada sepeda motor. Faktor yang paling
berpengaruh dalam pemilihan moda tersebut adalah faktor efektivitas segi biaya dan keamanan juga
kenyamanan. Faktor hambatan dan kemudahan akses menjadi faktor paling berpengaruh setelahnya, dan
efektivitas waktu tempuh menjadi faktor urutan terakhir dari total 5 faktor dalam hipotesis yang paling
berpengaruh. Dapat disimpulkan bahwa KRL merupakan solusi permasalahan transportasi di Kawasan Kota
dan Kabupaten Bekasi.

5.2 Saran
Dalam bagian ini penulis menyantumkan aspirasi dari responden terhadap peningkatan fasilitas KRL
di segi keamanan dan kenyamanan, yang dimayoritasi oleh komplain terhadap jadwal yang sering
mengalami keterlambatan dan jumlah armada kereta yang dinilai sebagian responden belum cukup untuk
menunjang kegiatan transportasi masyarakat Bekasi dan sekitarnya yang sangat banyak. Selain itu, jalan
akses dari dan ke Stasiun Kampung Bandan juga banyak mendapat kritik karena dinilai kurang nyaman bagi
pejalan kaki, sehingga disarankan untuk dilakukan revitalisasi atau penertiban supaya nyaman dilalui.
Beberapa responden juga menyarankan untuk review ulang kebijakan mengenai hak tempat duduk, sebab
seringkali responden tidak mendapatkan tempat duduk karena seluruh kursi digunakan untuk penumpang
prioritas. Saran-saran lain menganjurkan pengelola KRL untuk terus mempertahankan kebersihan fasilitas
KRL.
Adapun saran dari penulis berdasarkan kesimpulan, sebaiknya penelitian dilakukan dengan jangka
waktu yang lebih panjang agar naskah penelitian dapat disusun dengan lebih mendetail. Dalam analisis
pemilihan moda, baiknya dilakukan perhitungan probabilitas pemilihan bagi kedua moda yang dibandingkan
untuk mendapat hasil analisis yang maksimal.

Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol(No), December 2022


Analisis Pemilihan Moda Kereta Rel Listrik (Ekonomi-Ac) dan Kendaraan Pribadi
bagi Masyarakat yang Beraktivitas di Kawasan Mangga Dua - Jakarta Pusat dengan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)

6. Referensi

Aizaki, H., Nakatani, T., & Sato, K. (2014). Stated preference methods using R. CRC Press.
Alkharabsheh, A., Moslem, S., Oubahman, L., & Duleba, S. (2021). An integrated approach of multi-criteria
decision-making and grey theory for evaluating urban public transportation systems. Sustainability,
13(5), 2740.
Ceder, A. (2021). Urban mobility and public transport: Future perspectives and review. International Journal of
Urban Sciences, 25(4), 455-479.
De Vos, J., Waygood, E. O., & Letarte, L. (2020). Modeling the desire for using public transport. Travel
Behaviour and Society, 19, 90-98.
Deka, D., & Carnegie, J. (2021). Predicting transit mode choice of New Jersey workers commuting to New
York City from a stated preference survey. Journal of Transport Geography, 91, 102965.
Fang, D., Xue, Y., Cao, J., & Sun, S. (2021). Exploring satisfaction of choice and captive bus riders: An impact
asymmetry analysis. Transportation Research Part D: Transport and Environment, 93, 102798.
Farda, M., & Lubis, H. A. (2018). Transportation system development and challenge in jakarta metropolitan
area, indonesia. International Journal of Sustainable Transportation Technology, 1(2), 42-50.
Fowler, J. (2019). The Historical Development of London Transport. London Transport: A Hybrid in History
1905–1948, 17-29.
Guerra, E. (2022). What the heck is a choice rider? A theoretical framework and empirical model. Journal of
Transport and Land Use, 15(1), 165-182.
Hartini, S., Audina, S., Saptadi, S., & Pasha, C. Y. (2022). Feeder design for sustainable transportation using
stated preference: case study in Gubug-Tegowanu, Grobogan City. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science Vol. 998 No. 1, 012008.
Hasiholan, S. M., Hariyani, S., & Ari, I. R. (2020). Faktor-Faktor Pemilihan Moda antara Kendaraan Pribadi
dan Kereta Commuter Line Rute Bekasi-Jakarta. Planning for Urban Region and Environment Journal
(PURE), 9(2), 67-77.
Hensher, D. (2019). Transport economics. In D. Hensher, A Research Agenda for Transport Policy (pp. 7-15).
Cheltenham, UK,: Edward Elgar Publishing.
Indriastuti, A., Purwanto, D., & Basuki, K. (2019). Mode Choice Analysis between Bus Rapid Transit and the
Alternate Public Transit in Semarang City. 11th Asia Pacific Transportation and the Environment
Conference (APTE 2018), 16-21.
Jakarta Traffic: TomTom Traffic Index. (2022, 12 1). Retrieved from TomTom:
https://www.tomtom.com/traffic-index/jakarta-traffic/
JIN, Y. Y., & QI, X. W. (2018). The SPSS-Based Analysis of an English Mid-term Test—Take Grade Eight
Students for Example. Sino-US English Teaching, 15(3), 131-135.
Koridor: Transjakarta. (2022, 12 1). Retrieved from Transjakarta Corporation Web Site:
https://transjakarta.co.id/produk-dan-layanan/infrastruktur/koridor/
Pamuła, T., & Pamuła, W. (2020). Estimation of the energy consumption of battery electric buses for public
transport networks using real-world data and deep learning. Energies, 13(9), 2340.
Pietrzak, O., & Pietrzak, K. (2021). The economic effects of electromobility in sustainable urban public
transport. Energies, 14(4), 878.
Puri, D. T., Marzuqi, F., Chairuddin, I., & Sidjabat, S. (2020). Customer Perception on KA Commuter Line
Service Quality (Study Case on Connecting Passengers of KA Commuter Line Bekasi Timur–
Manggarai Connecting to Tanah Abang). Advances in Transportation and Logistics Research, 3, 22-
30.
Rachman, F. F., Nooraeni, R., & Yuliana, L. (2021). Public Opinion of Transportation integrated (Jak Lingko),
in DKI Jakarta, Indonesia. Procedia Computer Science, 179, 696-703.
Rahman, H. Z., Petroceany, J. S., Perdana Miraj, E. S., Dwirahman, R., Abdurrachman, Y., Subandi, A., . . .
Fairio, G. (2020). Improvement Transportation Connectivity of Rail-Based Infrastructure at Cikarang,
Indonesia. Malaysian Construction Research Journal; Vol. 31, 1-7.
Rifai, A. I., & Fajriliani, Y. I. (2020). Analysis of Passenger Satisfaction Level of Service And Facilities of
Electric Rail Train (KRL) Commuter Line Route Bekasi-Manggarai. Journal of World Conference
(JWC) Vol. 2, No. 2, 126-135.
Rifai, A. I., Putra, M. G., Isradi, M., Mufhidin, A., & Prasetijo, J. (2022). Evaluation of Selection of Public
Transport Mode Corridor Blok M–Bundaran Hotel Indonesian in the New Normal Era with Stated
Preference. IJEBD International Journal Of Entrepreneurship And Business Development eISSN 2597-
4785 pISSN 2597-4750, 5(4), 792-805.

Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol(No), December 2022


Analisis Pemilihan Moda Kereta Rel Listrik (Ekonomi-Ac) dan Kendaraan Pribadi
bagi Masyarakat yang Beraktivitas di Kawasan Mangga Dua - Jakarta Pusat dengan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Rute Cikarang – Kampung Bandan)

Yani, M., & Amiruddin, A. (2021). Analysis of train noise level at bandar khalipah station, deli serdang using
sound level meter 130 dB. In Journal of Physics: Conference Series, (Vol. 1811, No. 1, p. 012017).
IOP Publishing.

Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Vol(No), December 2022

Anda mungkin juga menyukai