Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TARIF ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN BIAYA

OPERASIONAL KENDARAAN
(Studi Kasus PO. PRIMAJASA trayek terminal cililitan Jakarta – terminal leuwi
panjang Bandung)

Disusun oleh:
Rezky Maulana Alfiansyah 2112191061

PROGRAM STUDI TEKNIK


SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANGGA BUANA
YAYASAN PENDIDIKAN KEUANGAN DAN
PERBANKAN BANDUNG
2022
Latar Belakang

Transportasi merupakan salah satu aspek penunjang kemajuan suatu daerah


terutama dalam kegiatan perekonomiannya. Hal ini tidak lepas dari pengaruh
pertambahan jumlah penduduk. Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka
semakin meningkat kebutuhan sarana dan prasarana transportasi. Salah satu
sarana transportasi yang terus meningkat adalah angkutan umum. Transportasi
darat khususnya angkutan umum perkotaan yang berada di kota-kota besar
sangatlah penting keberadaanya dalam menjalankan salah satu fungsi utamanya
yaitu sebagai pengangkut pergerakan masyarakat untuk mengerjakan aktifitas
sehari–harinya. (Arum & Samin, 2015)
Tamin (2000), mengatakan bahwa tujuan dasar penyediaan angkutan umum
adalah menyediakan pelayanan angkutan yang baik, handal, nyaman, aman, cepat
dan murah untuk umum. (Andreas, Peruzzi Willy, Kriswardhana Anik, 2018).
Jasa trasportasi terus berkembang dari masa ke masa seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Penyediaan fasilitas-fasilitas trasportasi
diperlukan untuk melayani aktifitas dan berinteraksi satu dengan lain, yang
memerlukan alat penghubung yaitu angkutan. Angkutan merupakan sarana untuk
memindahkan orang atau barang dari satu tempat ketempat lain. Setiap kota yang
ada di Indonesia hendaknya memiliki suatu sistem angkutan umum yang dapat
bekerja secara efektif dan efesien. Dalam pengoprasianya angkutan bus kota
dikelola oleh pihak swasta dan pemerintah. Banyaknya pengusaha swasta yang
mengelola angkutan bus kota sehingga diperlukan suatu kebijakan dari pihak
pemerintah dalam hal ini pemkot agar sistem dapat berjalan dengan lancar untuk
mencapai pelayanan yang maksimal, salah satu kebijakan yang sangat penting
yaitu mengenai penentuan tarif angkutan. Pada dasarnya penetapan tarif oleh
pemerintah bertujuan untuk menjamin kelangsungan penyelenggaraan angkutan
umum perkotaan dengan mutu jasa standar keselamatan disatu pihak, juga
mempertimbangkan kemampuan dan kemauan daya beli pemakai. (Adhi, 2020)
Kota Bandung merupakan kota wisata, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
tempat-tempat wisata yang ada di kota Bandung. Sedangkan kota Jakarta disebut
pusat pendidikan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya perguruan tinggi yang ada
baik yang berskala nasional maupun internasional. Hal tersebut mengakibatkan
meningkatnya kebutuhan akan jasa transportasi, untuk memenuhi kebutuhan
pergerakan dengan moda transportasi berjarak dekat, sedang atau jauh. Secara
umum transportasi yang biasa digunakan untuk menempuh perjalanan kota Jakarta
– kota Bandung yaitu menggunakan bus.
Salah satu angkutan bus kota dengan kelas AC ekonomi yaitu
PRIMAJASA. PRIMAJASA merupakan salah satu angkutan bus kota yang
melayani rute perjalanan tersebut. PO. PRIMAJASA merupakan salah satu
angkutan umum bus kota yang memiliki reputasi yang cukup baik di mata
konsumen penggunanya. Pelayan dan fasilitas yang diberikan merupakan salah
satu yang terbaik dan untuk menikmati semua itu penumpang pengguna jasa bus
PRIMAJASA ini harus sedikit mengeluarkan biaya lebih mahal dari bus-bus
sekelas lainnya yang melayani trayek yang sama, dimana harga yang ditawarkan
mulai dari 60-70 ribu. Bus PRIMAJASA ini memberikan tarif sebesar 65 ribu
untuk rute terminal cililitan Jakarta – terminal leuwi panjang Bandung.
Banyak faktor yang mempengaruhi penentuan tarif, seperti kondisi ekonomi
masyarakat, biaya pemeliharaan/suku cadang, harga bahan bakar, prasarana dan
sebagainya. Perubahan harga bahan bakar juga merupakan salah satu faktor yang
ikut memberikan perubahan terhadap tarif angkutan umum khususnya angkutan
bus kota. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan bahwa perubahan harga minyak
dunia bersamaan dengan krisis global yang dialami oleh hampir seluruh negara di
dunia, sehingga berdampak pada kenaikan harga komponen yang mempengaruhi
biaya operasional kendaraan (BOK) pengguna angkutan umum.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Meliyana dkk. (2018). Analisis Tarif Angkutan Umum Berdasarkan


Biaya Operasi Kendaraan. Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol. 4, No. 2, Juli
2018 : 51-62.

Arum, Sekar & Samin. (2014). Analisa Tarif Angkutan Umum Berdasarkan Biaya
Operasional Kendaraan, ATP dan WTP. Media Teknik Sipil Vol. 12, No. 2,
Agustus 2014, Hal. 183-190.

Andre, Sunarto dkk. (2021). Analisis Tarif Angkutan Umum Berdasarkan Biaya
Operasional Kendaraan, Ability To Pay dan Wilingness To Pay. Jurnal
Teknik Sipil Rancang Bangun Volume 07 Nomor 01 (2021) Halaman
Artikel (1-8).

Anda mungkin juga menyukai