ABSTRAK
Kota Tomohon merupakan kota di Indonesia yang dalam pemenuhan aktivitas setiap harinya
bergantung pada moda transportasi contonya dalam bidang pendidikan dibutuhkan sarana
transportasi untuk menunjang pergerakan pelajar. Dengan kemajuan teknologi serta transportasi,
sekarang tersedia moda angkutan umum mikrolet dan transportasi berbasis online. Namun kurangnya
keamanan dan kepuasan yang diberikan angkutan umum mikrolet membuat pelaku perjalanan
terutama anak sekolah beralih untuk menggunakan transportasi online untuk pergi ke sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan dan variabel yang dapat
mempengaruhi pemilihan moda antara angkutan umum mikrolet dan transportasi online. Penelitian
ini menggunakan metode Stated Preference kemudian diolah dengan analisa regresi linier berganda
dan dibuat pemodelan dengan model binomial logit. Survey dilakukan dengan cara menyebar 400
kuesioner pada pelajar yang ada di Kota Tomohon dan berisi karakteristik pelaku perjalanan meliputi
kondisi sosio-ekonomi, dengan atribut biaya perjalanan, waktu tunggu, waktu tempuh, waktu jalan kaki
dan atribut kemudahan mendapatkan moda.
Hasil survey kuisioner menunjukkan bahwa terdapat 42% pelaku perjalanan sering menggunakan
angkutan umum mikrolet untuk perjalanan ke sekolah. Dari hasil analisis regresi linier berganda
menggunakan model binomial logit diperoleh variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan moda
diantaranya jika selisih biaya perjalanan dinaikan sampai Rp.30.000 probabilitas memilih angkutan
umum mikrolet sebesar 95% karena responden cenderung memilih yang lebih murah, selanjutnya jika
selisih waktu tunggu kendaraan 10 menit probabilitas memilih angkutan umum mikrolet 92%, jika
selisih waktu tempuh dinaikan sampai 20 menit responden cenderung memilih transportasi online
sebanyak 78%, sedangkan jika selisih waktu jalan kaki untuk mendapatkan kedua moda angkutan sama
maka probabilitas pelaku perjalanan memilih transportasi online lebih besar 83% dan jika selisih nilai
kemudahan mendapat moda = 0 maka probabilitas memilih angkutan umum mikrolet sebesar 51%.
Berdasarkan hasil analisa regresi berganda diperoleh model pelaku perjalanan dengan persamaan
utilitas Y = 4.718846501 + 6.96206*(10)−5X1 + 0.228440998X2 - 0.266690651X3 - 0.158309288X4
-1.505488963X5. Hasil dari regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel waktu tunggu (X2)
berpengaruh signifikan terhadap pemilihan moda.
Kata kunci: pemilihan moda, angkutan umum mikrolet, transportasi online, stated preference,
binomial logit.
911
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
912
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
913
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
dengan tugas dan fungsinya dalam masyarakat Dalam hal ini, konsumen lebih
(Andriansyah, 2015). Angkutan umum (public menekankan pada nilai dari sekumpulan atribut
transport) adalah layanan jasa angkutan yang yang ditawarkan oleh barang atau jasa dan
memilki trayek dan jadwal yang tetap. bukan pada barang atau jasa itu sendiri. Nilai
Prosesnya dapat dilakukan menggunakan sarana dari setiap atribut tersebut yang dinamakan
angkutan berupa kendaraan atau tanpa sebagai utilitas, dalam melakukan penilaian
kendaraan (diangkut oleh orang). konsumen dianggap selalu bertindak rasional.
Tujuan dasar dari penyediaan angkutan Sehubungan dengan pemilihan moda,
umum, (Wells, 1975 dikutip Tamin 2000) konsep rasionalis dimanfaatkan dalam teori
mengatakan bahwa menyediakan pelayanan perilaku untuk menggambarkan sikap konsisten
angkutan yang baik, handal, nyaman, aman, dan transitif dari konsumen. Konsisten artinya
cepat dan murah untuk umum. Peranan bahwa dalam situasi yang sama, pilihan atau
angkutan umum itu sendiri adalah melayani keputusan yang akan diambil oleh konsumen
kepentingan mobilitas masyarakat dalam akan selalu sama. Sikap transitif terjadi apabila
melakukan kegiatannya konsumen yang lebih menyenangi moda 1
daripada moda 2 dan moda 2 lebih disenangi
Transportasi Berbasis Online daripada moda 1. Persoalannya adalah
Transportasi berbasis online adalah bagaimana menentukan nilai utilitas dari setiap
perusahaan transportasi yang menggunakan alternatif moda. Nilai utilitas tersebut
aplikasi sebagai penghubung antara pengguna merupakan fungsi dari beberapa atribut
dan pengemudi yang sangat mempermudah pelayanan yang mungkin dipersiapkan secara
pemesanan, selain itu juga tarif perjalanan berbeda bagi tiap individu, yang didasarkan
sudah langsung bisa dilihat pada aplikasi. pada banyaknya informasi yang diterima atau
Sebagai moda penyedia sarana aplikasi berdasarkan pada latar belakang sosial ekonomi
transportasi online, moda tranportasi ini individu tersebut.
digerakkan oleh sebuah penyedia jasa yang
melakukan aktivitasnya dalam sebuah aplikasi Konsep Pemodelan Transportasi
online yang dapat diunduh di Play Store (untuk Model dapat didefinisikan sebagai bentuk
handphone android) atau di App Store (untuk penyederhanaan suatu realita (dunia yang
handphone berbasis ios seperti Iphone). Cara sebenarnya). Pemodelan adalah pendekatan
menikmatinya sangat mudah, hanya dengan kuantitatif yang dilakukan untuk mendapatkan
melakukan pengisian biodata yang disediakan penjelasan atau gambaran yang lebih jelas serta
dalam aplikasi, dan menyetujui persyaratan dan terukur mengenai sistem transportasi. (Tamin,
ketentuan yang telah ditentukan oleh pihak 1997) mengemukakan Model Perencanaan
pengembang aplikasi penyedia sarana aplikasi Transportasi Empat Tahap (Four Step Models)
transportasi online maka pemakai aplikasi yaitu:
sudah dapat menikmati layanan yang telah 1. Model Bangkitan Pergerakan (Trip
disediakan (Tangkudung et al, 2019). Generation Models) adalah pemodelan
Secara umum, transportasi online adalah transportasi yang berfungsi untuk
penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan memperkirakan lalu meramalkan jumlah
yang berjalan dengan mengikuti serta perjalanan yang berasal dari suatu zona lahan
memanfaatkan perkembangan ilmu dan jumlah perjalanan (trip) yang datang ke
pengetahuan (teknologi) berbasis aplikasi dan suatu zona lahan pada masa depan (tahun
online untuk pemesanan maupun pembayaran. rencana) per satuan waktu.
2. Model Sebaran Pergerakan (Trip
Teori Pemilihan Moda Berdasarkan Distribution Models) adalah pemodelan
Perilaku Individu transportasi yang memperlihatkan jumlah
Dalam merumuskan pemilihan moda perjalanan bemula dari suatu zona asal yang
berdasarkan alternatif-alternatif yang ada, maka terdisribusi ke zona tujuan ataupun
harus dipertimbangkan perilaku individu dalam sebaliknya.
proses pengambilan keputusan. Dasar teori 3. Model Pemilihan Moda Transportasi (Mode
prilaku konsumen adalah bahwa setiap individu Choice Models) adalah pemodelan
dalam memilih barang atau jasa akan selalu perencanaan angkutan yang memiliki
berusaha untuk memilih opsi yang akan kegunaan untuk menentukan beban
memberikan kepuasan maksimal. perjalanan (trip) ataupun mengetahui jumlah
914
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
915
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
adalah untuk memanipulasi atribut dan Tabel 1 Point Rating dalam Skala Semantik
levelnya sedemikian rupa sehingga daat Point Rating dalam Skala
digunakan untuk menguji hipotesis secara Semantik
tepat. Hipotesis dalam studi stated preference 1 Pasti Memilih Angkutan Umum 0.9
biasanya dalam bentuk utilitas dan model Mikrolet
pilihan. 2 Pasti Memilih Angkutan Umum 0.7
4) Pengukuran preferensi Mikrolet
Pengukuran preferensi dapat dilakukan 3 Pilihan Berimbang 0.5
dengan beberapa metode. Secara 4 Mungkin Memilih Transportasi 0.3
umumpengukurannya dapat dilakukan Online Grab
dengan teknik rating, rangking, dan discrete 5 Pasti Memilih Transportasi 0.1
choice. Online Grab
5) Penentuan jumlah sampel
Penentuan jumlah sampel untuk survei Analisa Regresi Linier Berganda
Stated Preference sangat berkaitan dengan Analisa regresi linear adalah alat statistik
siapa yang akan diwawancara dan seberapa yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh
banyak jumlah responden yabng antara satu atau beberapa variabel. Menurut
diwawancara. (Tamin, 2008), analisis regresi-linear digunakan
6) Metode penyebaran kuesioner untuk mempelajari hubungan antarsifat
Secara umum penyebaran kesioner yang permasalahan yang sedang diselidiki. Model
sering dilakukan adalah dengan cara analisis regresi-linear dapat memodelkan
wawancara personal secara langusng (face to hubungan antara dua peubah atau lebih.
face), membagikan kesioner ke para Analisis regresi linier berganda merupakan
responden lalu mengumpulkan kembali hubungan yang secara linear terhadap dua atau
(personal drop-off with later personal pick- lebih variabel independen (X1, X2, … .Xn)
up), dan penyebaran melalui pos (postal dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
delivery). digunakan untuk mengetahui arah hubungan
7) Analisis data antara variabel independen dengan variabel
Menganalisa data stated preference dependen, dengan masing- masing variabel
bergantung dari tipe teknik pengukuran independen dapat berhubungan positif atau
preferensi yang digunakan. Untuk data negatif dan untuk memprediksi value dari
dengan teknik choice dapat digunakan variabel dependen jika nilai variabel independen
model diskrit dimana untuk referendum CC mengalami penurunan atau kenaikan.
digunakan pendekatan model logit biner
(Binary Logit Model) dan untuk CM Model Binomial Logit
digenean pendekatan multinomial logitu Model Logit Binomial ini hanya dapat
model atau nested logit model. digunakan untuk mencari probabilitas dua
pilihan moda transportasi. Fungsi yang
Dalam pendekatan stated preference mengandung perbedaan utilitas antara kedua
responden ditanya untuk mengekspresikan moda merupakan probabilitas individu dalam
derajat pilihan terbaiknya, menggunakan aturan memilih moda (Miro 2005), Dalam penelitian
skala, sering berada antara 1 sampai 5, dengan ini, pengambil keputusan dapat memilih moda
disertai label spesifik sebagai angka kunci, angkutan umum mikrolet atau memilih moda
untuk contoh 1 = ‘Pasti’, 2 = ‘Mungkin’, 3 = transportasi online. Selanjutnya probabilitas
‘Ragu–Ragu’. Skor yang diberikan dapat memilih transportasi online disebut dengan PTO,
ditransformasikan menjadi probabilitas yang sehingga probabilitas menggunakan moda
masuk akal dari pilihan–pilihan tersebut. angkutan umum mikrolet adalah PAU = 1- PTO.
Selanjutnya skor tersebut ditransformasikan ke
dalam bentuk probabilitas yang masuk akal dari
pilihan-pilihan tersebut, skor yang diambil METODOLOGI PENELITIAN
seperti berikut
Diagram Alir Penelitian
Diagram alir berikut merupakan langkah-
langkah untuk mendukung proses penelitian
916
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
Jenis Kelamin
47%
53% Laki-laki
Perempuan
917
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
Rp.30.000-Rp.40.000
44% Rp.40.000-Rp.50.000
Gambar 7 Asal Perjalanan Responden
> Rp.50.000
918
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
- Rp 3.000.000 Rp.3.000.000
aman dan efektif responden dalam bentuk
28% 24%
- Rp.4.000.000 Rp.4.000.000
diagram pie chart dapat dilihat pada Gambar 13.
- Rp.5.000.000
> Rp.5.000.000 Moda Yang Dirasa Paling Aman
Gambar 11. Pendapatan Orang Tua dan Efektif
14% A.Umum
Uang Saku/Jajan per Bulan 28%
Selain faktor-faktor tersebut, faktor uang T.Online
saku/jajan dari responden akan mempengaruhi 58% (grabcar)
presepsi seseorang dalam pemilihan moda T.Online
transportasi. Hasil penelitian yang dilakukan
memperlihatkan bahwa dari 400 responden, Gambar 13 Moda yang Dirasa Paling Aman dan
sebanyak 7% (27 responden) mendapat uang Efektif
919
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
Kemudahan Mendapat
30% 5% Moda
Biaya Perjalanan Murah
920
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
mikrolet dan transportasi online untuk sampai probabilitas pelaku perjalanan memilih
ketempat tujuan. angkutan umu mikrolet adalah 17% atau dengan
kata lain probabilitas memilih transportasi
online pada kondisi ini adalah 83%.
Semakin lama waktu jalan kaki, semakin
bertambah probabilitas memilih mikrolet
ditandai dengan naiknya grafik waktu jalan kaki
dimulai pada menit > 0.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Diperoleh karakteristik pelaku perjalanan,
yaitu:
Moda transportasi yang paling sering
digunakan adalah moda angkutan umum
mikrolet yaitu sebesar 42%.
Responden banyak didominasi oleh
Gambar 18 Grafik Probabilitas Waktu Tempuh perempuan sebesar 53%.
Sumber: Hasil Survey, Data Primer Responden lebih banyak dari kalangan
usia 16 tahun – 17 tahun sebesar 43%.
Gambar 18 menunjukan pada selisih waktu Mayoritas responden berasal dari
jalan kaki = 0 (waktu jalan kaki ke mikrolet = Kecamatan Tomohon Tengah yaitu
waktu jalan kaki ke transportasi online), sebanyak 26%.
921
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
922
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
Adriansyah. 2015. Manajemen transportasi dalam kajian dan teori. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, Bandung.
Ortuzar, J.de and Luis G. Willumsen., 2007. Modelling Transport, 3rd edition, John Wiley, England,
Tamin, O. Z. 2008. Perencanaan, Permodelan dan Rekayasa Transportasi: Teori, Contoh Soal, dan
Aplikasi. Penerbit ITB, Bandung.
Tamin, O. Z., 1997. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Penerbit ITB, Bandung.
Tangkudung, C. M. M., Rompis, S. Y. R., Timboeleng, J. A., 2019. Pengaruh Gender terhadap
Pemilihan Moda Transportasi Di Kota Manado. Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.7 Juli 2019 (827-
834) ISSN: 2337-6732, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
923
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.6 November 2020 (911-924) ISSN: 2337-6732
924