Anda di halaman 1dari 6

“Analisis Permasalahan Perilaku Para Pengemudi Angkot Disekitar

Kawasan Universitas Negeri Medan(UNIMED)”


Aswin Sianturi1, Cut Monika Tari2, Diva Nabilah3, Syuratty Astuti Rahayu Manalu4

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan

Email: Sianturiaswin07@gmail.com1 , monikatari712@gmail.com2 , divanabilah14@gmail.com3


syurattymanalu2@gmail.com4

ABSTRAK

In general, urban transportation experiences similar problem, which is the low level of public
transport occupancy. The transportation office of the city of Medan is the executing element of the
Medan City government in the transportation sector which has duties in the field of public
transportation services. The event of traffic accidents become concerning problems within the
community, due to significant number of severe injuries and death. The purpose of this paper is to
present the results of a study conducted at the Universitas Negeri Medan (UNIMED) in Angkot
Disekitar Kawasan, Indonesia. The study was based on a set of methods, namely, Discrete Choice
Models, Regression Approaches, dan Monotomic Analysis of Variance (MOA), In this paper, we
present a set of decision-making models, regression approaches, and monotomic analysis of
variation. The results show that a significant proportion of the participants have a preference for
a particular product.

Keyword: City Transport, Driver, problems.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Lalu lintas perkotaan merupakan bagian integral


dari kehidupan urban, yang memainkan peran
Transportasi sendiri merupakan suatu kebutuhan penting dalam mobilitas dan konektivitas suatu
pokok untuk setiap kalangan, yang memiliki daerah. Dalam konteks ini, terkadang angkutan
fungsi untuk memindahkan penumpang dan umum khususnya angkutan kota (angkot),
barang dari suatu tempat ke tempat lain dan untuk menjadi sarana transportasi utama bagi sebagian
mempermudah hubungan dengan tempat yang penduduk perkotaan.
berbeda (salim, 2008). Transportasi perkotaan di
berbagai tempat pada umumnya mengalami Kawasan Universitas Negeri Medan (UNIMED)
permasalahan yang tidak jauh beda, diantaranya sebagai pusat pendidikan dan aktivitas akademis
adalah tingkat penggunaan angkutan umum yang menjadi focus perhatian, karena aktivitas lalu
rendah. Perjalanan harian dalam perkotaan lintas yang tinggi di sekitar wilayah ini.
mayoritasnya dilakukan dengan mengunakan
kendaraan pribadi, baik menggunakan mobil 1.2 Permasalahan
pribadi maupun sepeda motor. Salah satu aspek yang memerlukan perhatian
khusus adalah para perilaku para penegmudi
angkot yang beroperasi di sekitar kawasan

1
UNIMED. Perilaku pengemudi memiliki dampak juga bagaimana perilaku pengemudi angkot
signifikan tidak hanya pada kelancaran lalu mempengaruhi keselamatan pejalan kaki dan
lintas, tetapi juga pada keamaanan dan penumpang di sekitar kawasan UNIMED, apakah
kenyamanan penumpang, pejalan kaki, serta terdapat kejadian insiden atau kecelakaan yang
pengguna jalan lainnya. Laporan Registrasi dapat dikaitkan dengan perilaku pengemudi
kematian dean penyebab kematian yang ada pada angkot.
dua belas Kabupaten/Kota pada tahun 2012
menunjukkan kecelakaan lalu lintas merupakan 1.3 Tujuan Penelitian
penyebab kematian tertinggi pada laku-laku, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
dengan kelompok umur 15-34 tahun. bagaimana perilaku pengemudi angkot yang
Dinas perhubungan mempunyai peranan penting beroperasi di sekitar kawasan UNIMED, juga
sebagai Dinas yang menangani bidang megetahui dan menganalisis factor dan efek apa
transportasi secara umum termasuk dalam hal saja yang terlihat dari aksi ugal-ugalan para
mengatur dan menetapkan syarat kendaraan pengemudi angkot dan sekiranya memberikan
angkutan umum yang layak jalan atau beroperasi solusi apa saja yang perlu diberikan untuk
sesuai dengan Peraturan Daerah nomo 9 tahun mengatasi permasalahan tersebut.
2016 mengenai penyelenggaraan lalu lintas dan
1.4 Manfaat Penelitian
angkutan jalan, Namun begitu masih banyak dari
masyarakat sekitar yang mengeluh tentang Beberapa manfaat yang dapat diambil dari
buruknya pelayanan angkutan kota dan efeknya penelitian ini antara lain:
terhadap lalu lintas, Dinas Perhubungan tidak
dapat melakukan banyak tindakan. Hal ini 1. Mengidentifikasi permasalahan perilaku
disebabkan jangka wewenang mereka hanyalah pengemudi Angkit sehingga dapat membantu
sebatas penyedia fasilitas dan pengawas. Dari merumuskan strategi untuk meningkatkan
tahun ketahun sendiri jumlah kecelakaan lalu keselamatan lalu lintas di sekitar kawasan
lintas terus mengalami peningkatan. Pada UNIMED.
kecelakaan lalu lintas yang terjadi ini tidak serta 2. Memberikan hasil identifikasi mengenai
merta akibat dari supir yang mengendarainya, ada factor-faktor yang mempengaruhi perilaku
beberapa factor lain yang menjadi penyebabnya, pengemudi angkot, diharapkan penelitian ini
antara lain dapat disebabkan oleh kelelahan, dapat memberikan dasar untuk
kelengahan, kurangnya kehati-hatian, dan mengembangkan program edukasi atau
kejenuan yang dialami oleh pengemudi, adanya peningkatan kesadaran untuk meningkatkan
factor jalan, factor orang sekitar, maupun factor kepatuhan terhadap lalu lintas.
kendaraanya sendiri. Factor kecelakaan lalu lintas 3. Memberikan pemahaman mendalam
yang sering terjadi dikarenakan human error terhadap perilaku pengemudi angkot yang
(factor manusia)(Evalisa Siregar, 2020). memunkinkan pengembangan kebijakan
yang dapat meningkatkan alur lalu lintas dan
Dalam penelitian ini kami ingin mengetahui efisiensi transportasi di kawasan sekitar
sejauh mana etika berkendara yang diharapkan, wilayah UNIMED.
seperti antrian, memeberi prioroitas, dan
berkomunikasi dengan pengguna jalan lainnya,
LANDASAN TEORI

3.1 Transportasi

2
Transportasi sendiri merupakan suatu membangun alternatif hipotesa terhadap
kebutuhan pokok untuk setiap kalangan, situasi, yang kemudian disajikan kepada
yang memiliki fungsi untuk memindahkan responden. Pendekatan paling umum yang
penumpang dan barang dari suatu tempat ke diterapkan untuk menganalisis data stated
tempat lain dan untuk mempermudah preference adalah Discrete Choice Models,
hubungan dengan tempat yang berbeda Regression Approaches, dan Monotomic
(salim, 2008). Perencanaan transportasi Analysis of Variance
sendiri merupakan suatu proses yang 3.4 Kecelakaan lalu lintas
tujuannya untuk mengembangkan sistem Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun
angkutan yang memungkinkan manusia dan 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
barang untuk bergerak atau berpindah tempat Jalan Pasal 1 angka 24, Kecelakaan lalu lintas
dengan aman dan murah(warpani, 2009). Hal adalah kejadian pada lalu-lintas jalan yang
ini berarti dalam kegiatan transportasi tampat sedikitnya melibatkan satu kendaraan yang
terlihat bahwa penumpang dan barang tidak menyebabkan cedera atau kerusakanatau
saja hanya sampai ketujuan tetapi juga harus kerugian pada pemiliknya (korban).
memperhatikan factor keamanan dan Kecelakaan lalu lintas juga merupakan suatu
mengelurkan dana yang tidak mahal. Selain peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak
aman dan murah, masih diperlukan juga disengaja melibatkan kendaraan dengan atau
unsur cepat sehingga pengguna transportasi tanpa pengguna jalan lain yang
tidak mengalami kendala dalam segi waktu. mengakibatkan korban manusia dan atau
Factor kenyamanan juga perlu kerugian harta benda
diperhitungkan, dengan maksud agar para
penikmat transportasi juga mendapatkan METODE PENELITIAN
kenyamanan dalam mengunakan moda
4.1 Pengumpulan Data
angkutan, Dengan demikian terdapat empat
unsur dari pentingnya perencanaan 4.1.1 Data Primer
transportasi yaitu: aman, murah, cepat dan
Data primer diperoleh melalui survei langsung
nyaman. menjadi penumpang angkutan umum yang
3.2 Karakteristik pelaku perjalanan beroperasi disekitar kawasan UNIMED.
Faktor karakteristik pelaku perjalanan Pernyataan-pernyataan disusun dalam sebuah
berkontribusi dalam mempengaruhi kuesioner yang dibagikan kepada responden
pemilihan moda angkutan. Variabel ini untuk diisi keseluruhannya sesuai dengan
diantaranya adalah jenis kelamin, jenis keadaan responden tersebut.
pekerjaan, tujuan pekerjaan,(Miro, 2005). 4.3 Data Sekunder
3.3 Teknik Stated Preference
Stated preference adalah sebuah pendekatan Pengumpulan data sekunder seperti lokasi, nomor
dengan menyampaikan pernyataan pilihan angkutan, jumlah penumpang dan wawancara
(opsi) berupa suatu hipotesa untuk dinilai langsung dengan pengemudi yang diperlukan
oleh responden. Dengan metode ini, kita untuk menentukan jumlah sampel penelitian
dapat melakukan kontrol eksperimen dilakukan sebelum dilaksanakannya survei
kehidupan nyata dalam sistem transportasi lapangan.
(Ortuzar and Willumsen, 1994). Teknik
stated preference dicirikan dengan adanya 4.4 Metode Survei Wawancara
penggunaan desain eksperimen untuk

3
Pengumpulan data primer dilakukan dengan adalah: menerobos jalur trotoar pejalan kaki(skor
metoda wawancara mempergunakan kuesioner 5), menerobos lampu merah (skor 4) dan memacu
juga wawancara secara langsung kepada kendaraan diatas kecepatan normal (skor 4).
pengemudi angkotan. Responden pengemudi ini Artinya jenis pelanggaran yang paling serin atau
nantinya diminta untuk menjawab sejumlah banyak dilakukan para pengemudi angkot ini
pertanyaan yang terbagi atas tiga bagian. Bagian sendiri adalah karena factor kurangnya kesabaran
pertama berisi pertanyaan mengenai kondisi para pengemudi dalam mengendarai
sosial-ekonomi responden para pengemudi. kendaraannya sehingga mereka sering kali
Bagian kedua berisi isian berskala mengenai memakai lintasan yang bukan hak milik para
persepsi responden mahasiswa terhadap tingkat pengemudi roda 4. Selain itu karena terlalu ingin
kepentingan beberapa faktor pelayanan yang mengejar para penumpang para pengemudi
disajikan. Sementara itu, bagian ketiga berisi terlalu terlena hingga melupakan keselamatan
isian beberapa factor kelalaian yang biasanya penumpang dan para pengemudia lainnya saat
sering mereka lakukan saat dijalan raya. dijalan raya. Sedangkan pada pernyataan
mengenai bentuk pertanggung jawaban dari
4.5 Teknik penarikan Sampel perilaku para pengemudi ini, jawaban paling
Pada penelitian ini terlebih dahulu kami dominan adalah: tidak dapat berbuat banyak,
mengidentifikasi zona atau jalur angkot yang dikarenakan tidak punya biaya lebih (skor 6),
signifikan di sekitar UNIMED termasuk di melepaskan permasalahan tersebut (skor 5),
dalamnya kami juga menentukan area yang pertanggung jawaban masing-masing saja(skor 3)
dan bukan urusan mereka(skor 3). Artinya faktor
mencakup variasi kondisi lalu lintas dan
karakteristik jalan yang reoresentatif. Jumlah pertanggung jawaban dari perilaku para
populasi didasarkan pada jumlah pengemudi pengemudi ini adalah factor kurang pedulian dan
angkot yang akan dijadikan subjek penelitian, pertanggung jawaban dari para pengemudi.
dengan mengambil data demografi, seperti usia, Faktor penegakan hukum ternyata juga
pengalaman mengemudi, dan tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi
para pengemudi. penghambat niat atau motivasi memodifikasi
becak menjadi betor. Penegakan hukum dan
HASIL DAN PEMBAHASAN peraturan yang dilakukan dapat menjadi faktor
yang menghambat bila dilakukan secara tegas
5.1 Hasil Estilasi dan Karakteristik Individu dan konsisten demikian pula sebaliknya. Dalam
isian kuisioner terdapat beberapa isian yang
Dalam penelitian ini dilakukan analisa data
terkait karakteristik individu yang diamati yang
elisitasi yang merupakan penelitian pendahuluan
berhubungan dengan background/individual
untuk mengungkapkan hal-hal yang menjadi
factor yang akan membentuk keyakinan (silent
keyakinan mereka (silent beliefs) yang terkait
beliefs) mereka yaitu:
dengan angkotan umum. Dari hasil kompilasi dan
skoring pertanyaan elisitasi terdapat lima makna a. Usia..Data usia responden akan memberi
pernyataan yang berbeda yaitu: (1)jenis informasi pada rentang usia berapa profesi ini
pelanggaran atau lalu lintas yang paling umum banyak di temui dan apa yang menjadi latar
dilakukan oleh pengemudia angkot? dan (2) belakangnya. Hasil olah data menunjukkan
Bagaimana bentuk pertanggung jawaban para bahwa profesi ini didominasi oleh lansia, yang
pengemudi?. Pada pernyataan jenis pelanggaran karena keterbatasannya masih harus mencari
atau menguatkan bentuk perilaku nafkah dengan mengandalkan kekuatan otot
pelanggarannya, jawabannya paling dominan

4
mereka. Karena keterbatasan modal, pendidikan, E. Penghasilan Rerata Dalam Sehari. Data ini
wawasan dan pengetahuan maka pilihan yang menunjukkan aspek ekonomi yang merupakan
tersedia tidak banyak. Salah satu pilihan yang salah satu faktor penting dalam membentuk
paling mungkin bagi mereka adalah dengan perilaku. Dari data tersebut dapat diperoleh
menjadi pengemudi angkot. gambaran tentang kesejahteran dan motivasi
ekonomi yang lain. Dari data dan wawancara
b. Lokasi Mangkal. Data terkait lokasi mangkal dapat disimpulkan bahwa penghasilan para
ternyata berkaitan dengan pendapatan yang pengemudi angkotan ini tidak menentu. Kadang
diperoleh. Dalam hal ini penting untuk diungkap penghasilan per hari sangat minim.
mengapa responden memilih lokasi mangkal
tersebut dan apakah ada pengaruhnya terhadap KESIMPULAN
variabel yang diamati. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lokasi mangkal berkaitan Terdapat beberapa kriteria pelayanan yang
dengan karakteristik dan pendapatan para menjadi perhatian dalam penelitian ini, yaitu:
pengemudi angkot tersebut. Cakupan rute angkot, Jarak menuju lokasi
angkot, Waktu menunggu datangnya angkot,
c. Tingkat Pendidikan. Data tingkat pendidikan Waktu operasi angkot, Keterandalan waktu
penting untuk menganalisa bagaimana sikap tempuh, Kepadatan penumpang, Kenyamanan
mereka terhadap suatu objek perilaku, norma dalam angkot, Tingkat kebisingan, Kebersihan
subjektif yang berlaku serta bagaimana kontrol angkot, Tampilan luar, Tarif Ongkos, Perilaku
perilaku mereka dalam menghadapi situasi supir, Penampilan dan kebersihan supir,
tertentu. Mereka menyadari bahwa mereka tidak Keamanan. Saat menghadapi bentuk
cukup cakap dalam persaingan tenaga kerja pelanggaran, supir atau pengemudi angkot ini
sektor formal, ketiadaan modal juga menyurutkan cenderung tidak mau bertanggung jawab
langkah mereka dalam berusaha. Mereka hanya terhadap apa yang mereka perbuat, hal ini
dapat mengandalkan kekuatan otot dan ketahanan dikarenakan salah satunya karena tidak adanya
fisik mereka. Mereka tidak mempunyai banyak biaya untuk ganti rugi, mengejar setoran.
informasi terkait peluang kerja dan hanya
berpikiran mengerjakan pekerjaan yang dapat
mereka lakukan segera untuk menyambung
kehidupan mereka dan keluarga.

d. Jumlah Tanggungan. Dari hasil wawancara


ternyata ada beberapa diantara mereka yang
masih harus ikut membiayai cucu atau keponakan
mereka karena berbagai sebab. Banyak diantara
anak-anak dan keluarga mereka yang setelah
dewasa masih belum mandiri secara ekonomi.
Selain itu tanggungan ongkos sosial sebagai
bagian dari tata nilai kehidupan bermasyarakat
khususnya yang masih lekat membawa
konsekwensi biaya sehari-hari yang harus
dipenuhi. Tradisi sosial seperti nyumbang, arisan,
iuran dan biaya-biaya sosial lain menjadikan
motivasi ekonomi masih sangat kuat.

5
Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, D.P.R., 2009. Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 2009 Tentang
lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Indonesia.

Dell’Olio, L., Ibeas, A., & Cecin, P. (2011). The quality of service desired by public transport users.
Transport Policy, 18(1), 217-227.

Eboli, L., & Mazzulla, G. (2007). Service quality attributes affecting customer satisfaction for bus transit.
Journal of public transportation, 10(3), 2.

Fellesson, M., & Friman, M. (2012, February). Perceived satisfaction with public transport service in nine
European cities. In Journal of the Transportation Research Forum (Vol. 47, No. 3).

Hayes, B. E. (1998). Measuring customer satisfaction: Survey design, use, and statistical analysis methods.
ASQ Quality Press.

Idris, Z. (2009). Kajian “Tingkat Kepuasan” Pengguna Angkutan Umum di DIY. Dinamika Teknik Sipil
(Vol 9, No. 2).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2013 Tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan. Indonesia.

Martilla, J. A., & James, J. C. (1977). Importance-performance analysis. The journal of marketing, 77- 79.

Anda mungkin juga menyukai