Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elvira Marta Septia

Notar : 2001109

Kelas : TD 2.2

Nomor Absen : 06

Mata Kuliah : TA Kecelakaan dan Keselamatan Jalan

Analisis Perilaku Pengemudi Angkutan Penumpang Di Kota Manado

Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan bagian dari sistem transportasi
nasional harus ditata dan diatur secara efektif. Tujuan diundangkannya undang-
undang lalu lintas dan angkutan jalan dimaksudkan agar supaya keamanan lalu lintas
dan angkutan jalan dapat terwujud suatu keadaan di mana terhindarnya setiap orang
dari Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor secara pesat, antara lain
menimbulkan arus urbanisasi, kemacetan lalu lintas, meningkatnya kecelakaan lalu
lintas, dan sebagainya (Soekanto, 1984). prasarana perhubungan darat dalam bentuk
apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Banyak yang beranggapan
bahwa ketertiban lalu lintas ialah proses pendidikan kepatuhan pada norma
kehidupan bernegara dan berbangsa. Tertib lalu lintas menuntut para pengguna lalu
lintas dan angkutan jalan raya harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan
kepatuhan pada aturan yang berlaku. Hasibuan (2001) semangat atau moral kerja
adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan
baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Masalah
ketertiban berlalu lintas sampai sekarang ini menjadi sorotan masyarakat sebagai
pengguna jalan. Keadaan tersebut juga dijumpai di kota Manado dalam berlalu
lintas dan angkutan jalan raya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Manado, didasarkan pada banyaknya lalu
lintas kendaraan dan angkutan jalan raya yang ada dibandingkan dengan daerah-
daerah lain di propinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan
metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pengemudi yang melakukan
kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan raya di kota Manado, yakni para pengemudi
kendaraan angkutan umum dengan jumlah 13 orang pengemudi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kepatuhan dan Ketaatan pada Peraturan dan Rambu-Rambu Lalu lintas

Ketertiban berlalulintas menyangkut kedisiplinan dan ketaatan para pengguna jalan


baik pengemudi kendaraan, pengendara motor, maupun para pejalan kaki dalam
berlalulintas. Terselenggaranya ketertiban dan kelancaran berlalulintas menurut pasal
25 ayat 1 Undang-Undang Lalulintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009 maka
setiap jalan yang digunakan untuk lalulintas umum wajib dilengkapi dengan
perlengkapan jalan.

Motivasi Kerja Untuk Memenuhi Kesejahteraan Keluarga

Banyaknya jumlah kendaraan angkutan kota dan semakin banyak pula yang
menggunakan kendaraan-kendaraan pribadi ke pusat-pusat perbelanjaan, demikian
pula semakin banyak murid-murid sekolah/mahasiswa yang membawa kendaraan
pribadi atau dijemput oleh orang tua/keluarganya, juga makin banyak
pegawai/karyawan yang menggunakan kendaraan pribadi, menyebabkan jumlah
penumpang yang menggunakan angkutan kota semakin berkurang.

Lingkungan Kerja Yang Menyenangkan dan Tidak Menyenangkan


Secara teoritis lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para
pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan. Adapun faktor-faktor lingkungan kerja, yaitu faktor-faktor fisik, biologis,
fisiologis dan mental psikologis (Amekae, 2004).
Semangat Kerja Yang Naik Turun

Apabila sesorang merasa baik, bahagia dan optimis maka kebanyakan orang
berpendapat/menggambarkan orang tersebut mempunyai moral atau semangat kerja
yang tinggi. Sebaliknya apabila orang merasa tidak sendang atau merasa dalam kesulitan
maka keadaan orang-orang tersebut digambarkan sebagai orang-orang yang memiliki
moral atau semangat kerja yang rendah. Moral atau semangat kerja yang tinggi sering
dihubungkan dengan motif-motif dan hasil-hasil yang baik, sedang moral atau semangat
kerja yang rendah sering dihubungkan dengan kekecewaan dan hasil-hasil yang kurang
baik.

Pendapatan Yang Diperoleh Sebagai Pengemudi Angkutan Kota

Para informan mengemukakan bahwa melakukan pekerjaan sebagai pengemudi


angkutan kota dan penumpang tetap mereka kerjakan sekarang ini walau sangat sulit
mendapatkan lapangan pekerjaan

1. Keterkaitan perilaku pengemudi dengan kecelakaan

Pada analisis dinyatakan bahwa perilaku pengemudi yang melanggar peraturan


lalu lintas seperti tidak menyalakan lampu sen kiri ataupun kanan pada saat berhenti
mendadak untuk menjemput penumpang di tepi jalan dan juga kurangnya waktu
istirahat karena mengejar penumpang agar terpenuhi untuk pendapatan dalam sehari
walaupun ketentuan untuk istirahat pada pengemudi angkutan sudah diatur di dalam
UU No. 22 Tahun 2009. Semua itu tidak lepas dari kesejahteraan yang ingin didapatkan
pengemudi angkutan untuk keluarganya.

2. Saran yang dapat saya usulkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat dari
perilaku pengemudi adalah:
− Dilakukan penyuluhan ataupun pemberitahuan lebih kepada para pengemudi agar

benar-benar mematuhi peraturan rambu-rambu lalulintas. Agar kepatuhan tersebut


efektif maka apparat polisi lalulintas melakukan pengawasan dan memberikan sanksi
bila terjadi pelanggaran lalulintas.
− Menumbuhkan semangat bekerja dari keluarga untuk kepala keluarga sebagai

pengemudi agar bekerja dengan baik


− Tidak hanya terfokus pada pekerjaan sebagai pengemudi saja tapi perlu diiringi
dengan perkerjaan sampingan.
− Pendapatan yang diperoleh perlu dikelola secara efektif dan hindari pengeluaran
yang tidak perlu.

Anda mungkin juga menyukai