Anda di halaman 1dari 25

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN

ABDI YASA TELADAN


ANGKUTAN ORANG TAHUN
2021

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


DIREKTORAT ANGKUTAN JALAN
KATA PENGANTAR

Transportasi darat khususnya bidang lalu lintas dan angkutan jalan merupakan
komponen yang sangat terpenting dari Sub Sektor Perhubungan Darat serta
perannya dalam pembangunan tidak dapat diabaikan. Konstribusi terhadap
penyebaran manusia, barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat tujuan di seluruh
daratan tanah air memperlihatkan bahwa peran lalu lintas dan angkutan jalan sangat
vital. Salah satu hal yang mendasar masih belum ditangani dengan baik adalah
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan jalan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dari tahun ke tahun permasalahan - permasalahan di


bidang transportasi jalan semakin meningkat, seperti pelayanan angkutan umum yang
masih belum sesuai harapan, tingginya fatalitas pada kejadian kecelakaan di jalan raya
khususnya yang melibatkan angkutan umum yang berakibat pada kerugian yang
tidak sedikit.

Permasalahan-permasalahan tersebut terjadi karena sebagian besar sumber daya


manusia yang beroperasional di jalan belum memenuhi kualitas kompetensi dalam
mengemudi. Sehingga upaya tersebut perlu penanganan secara khusus terkait dengan
pengawakan kendaraan barang dan kendaraan angkutan umum, sebagai usaha
meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.

Sehubungan dengan hal - hal tersebut di atas, sebagaimana diamanatkan dalam


Undang - Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Pasal 254, Ayat (1) yang berbunyi ”Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan
dan pelatihan bagi tenaga mekanik dan pengemudi”. Dengan demikian
diharapkan peran aktif dari pemerintah, baik pusat dan daerah melalui Dinas
Perhubungan bersama - sama dengan stake holder lainnya mendorong
terlaksananya kegiatan - kegiatan yang berkaitan dengan upaya peningkatan
pelayanan angkutan umum dan keselamatan di jalan tersebut. Adapun kegiatan
Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten / Kota, dan merupakan
upaya kita bersama, baik Pemerintah, Operator Angkutan Umum maupun pengemudi
untuk meningkatkan Keselamatan di jalan dan memberikan pelayanan terbaik kepada
para pengguna jasa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) / Antar Kota Dalam Provinsi
(AKDP), Angkutan Perkotaan / Angkutan Pedesaan, Taksi, Bus Pariwisata, Bus Rapid
Transit, Antar Batas Lintas Negara (ALBN), Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP), yaitu
para penumpang dan pengguna jasa angkutan orang. Pembinaan motivasi kepada
para pengemudi angkutan orang dapat dilakukan dengan cara memberi pengakuan dan
penghargaan terhadap profesinya, sesuai dengan amanat Undang - Undang No. 22
Tahun 2009, Pasal 208 Ayat (2) c yang berbunyi ”Upaya membangun dan mewujudkan
budaya keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, dilakukan
melalui pemberian penghargaan terhadap tindakan keamanan dan keselamatan
lalu lintas dan angkutan jalan”.

1
Oleh karena itu sangat diperlukan sikap / perilaku arif dan bijak dari setiap individu
dalam menjalankan perannya masing - masing, khususnya terkait kegiatan Pemilihan
Abdi Yasa Teladan Tahun 2021 adalah pihak Pemerintah, Perusahaan Angkutan
Umum Penumpang dan para pengemudi.

Perilaku arif dan bijak tersebut antara lain dapat diwujudkan bila kita, setiap individu,
memiliki kemampuan yang memadai dan memahami aturan atau etika umum yang
berlaku atau telah kita sepakati bersama, maka dari itu, penyelenggaraan kegiatan ini
adalah salah satu upaya untuk tercapainya tingkat pemahaman dimaksud. Output
perilaku arif dan bijak tersebut antara lain adalah ketika berada di jalan raya selalu
bertoleransi, saling menghargai, berwaspada, berdisiplin, bertanggung jawab dan sabar
menghadapi setiap kejadian di sekitar kita dalam situasi dan kondisi seperti apapun.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu meridhoi kita semua,
sehingga dapat terwujud lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, nyaman, lancar,
tertib dan selamat sampai dengan tujuan, serta dapat berjalan dengan lancar dan
berhasil sesuai harapan kita semua.

Jakarta, Februari 2021

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan komponen yang sangat penting dari Sub
Sektor Perhubungan Darat, dan serta perannya dalam pembangunan tidak dapat
diabaikan. Konstribusi terhadap penyebaran manusia, barang dan jasa ke seluruh
penjuru tanah air memperlihatkan bahwa peran lalu lintas dan angkutan jalan
sangat vital.

Sejalan dengan perkembangan sarana transportasi dewasa ini perlu diikuti dengan
kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dalam rangka keselamatan,
kelancaran, kenyamanan maupun tertib lalu lintas. Sehingga kecenderungan -
kecenderungan yang negatif dapat diturunkan seperti ketidak disiplinan
pengemudi pada saat mengendarai kendaraan, terutama kendaraan umum, kurang
pengetahuan tentang tata cara mengemudi yang baik, tingginya jumlah dan fatalitas
kecelakaan lalu lintas, banyaknya pelanggaran lalu lintas, buruknya pelayanan
kepada penumpang, kemacetan, dan lain-lain.

Di dalam Undang - Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan ditegaskan bahwa transportasi jalan diselenggarakan dengan tujuan
terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib,
lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong
perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh
persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat Bangsa
terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa dan terwujudnya penegakan
hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat pemberian penghargaan
terhadap tindakan Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Berdasarkan hal - hal tersebut, maka perlu adanya suatu upaya untuk
perbaikan kualitas SDM yang berpotensi terhadap timbulnya suatu kejadian
kecelakaan, dalam hal ini pengemudi. Mengemudi adalah kegiatan menguasai dan
mengendalikan kendaraan bermotor di jalan. Jalan merupakan ruang / tempat
berlalu lintas segala jenis kendaraan bermotor, dengan berbagai dimensi,
berbagai karakteristik kendaraan maupun pengemudinya, berbagai kondisi
lintasan, berbagai aturan, dan kondisi cuaca yang tidak dapat diperkirakan, oleh
karena mengemudi sebenarnya merupakan kegiatan yang mengandung resiko
tinggi. Resiko adalah konsekuensi / akibat dari kegiatan / aktivitas yang dilakukan,
bisa berupa kerugian, kerusakan, kehilangan, kecelakaan bahkan kematian,
dengan demikian pekerjaan mengemudi membutuhkan perhatian penuh dengan
konsentrasi sangat tinggi bagi seorang pengemudi.

Melakukan perjalanan di jalan raya dapat diibaratkan berada di medan perang,


dalam arti tingkat resiko dan bahayanya mirip, yaitu selamat, luka - luka, atau

3
bahkan mati akibat kecelakaan yang terjadi. Kecelakaan sering diartikan sebagai
suatu kejadian yang tidak terduga - duga akibat kesalahan / kelalaian satu
pihak sehingga menyebabkan pihak lain terlibat dalam kejadian kecelakaan di
jalan raya. Dari pengertian kecelakaan tersebut dapat dianggap bahwa penyebab
pertama kejadian kecelakaan sebagian besar adalah oleh pengemudi yang kurang
siap ketika berada di jalan. Sedangkan penyebab lain adalah kondisi teknis
kendaraan, kondisi prasarana / jalan, dan kondisi lingkungan / cuaca.

Faktor kesalahan manusia tidak tiba - tiba muncul saat kejadian tabrakan, tetapi
potensial ada dalam perilaku berlalu lintas pengemudi dan awaknya. Hal ini
dibentuk oleh sikap, sedangkan sikap seseorang dibentuk oleh pengalaman
pendidikan. Bagaimana seseorang memperoleh pendidikan seperti apa yang
diperoleh, ditentukan oleh faktor latar belakang sosial, budaya, nilai, norma,
adat istiadat, dan pola pikir. Bahkan dalam banyak hal, faktor lingkungan sosial
secara langsung mempengaruhi sikap pengemudi dan awaknya. Seperti halnya
pendidikan dan sikap, faktor lingkungan sosial tersebut mempengaruhi penegakan
hukum. Itu semua adalah faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku berlalu lintas
pengemudi. Dengan demikian, penegakan hukum dalam berlalu lintas harus
dilakukan.

Di sisi lain masih banyak pengemudi angkutan umum yang memiliki


kebiasaan “mengambil risiko” yaitu perilaku yang sengaja membahayakan
pengguna jalan lain, seperti menyalakan lampu kabut atau lampu jauh pada
saat berpapasan, sehingga menyilaukan pengguna jalan dari arah berlawanan
yang berpotensi terjadinya kecelakaan. Selain itu beberapa jenis kendaraan
angkutan umum yang secara fisik lebih besar, seolah - olah secara sengaja
dibenturkan oleh pengemudinya ketika tabrakan terjadi, hal ini didasari oleh perilaku
negatif kebiasaan mengambil risiko tersebut. Untuk mengurangi dan
menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, maka pemerintah perlu ketegasan dalam
menetapkan standar kompetensi para pengemudi, terutama pengemudi
angkutan umum untuk meningkatkan kualitas perilakunya (attitude).

Terkait dengan upaya peningkatan keselamatan transportasi jalan, maka para


pengemudi angkutan umum atau secara lebih luas pengguna jalan lainnya,
perlu diberikan pemahaman mengenai pengertian bahwa keselamatan adalah juga
lawan dari kondisi bahaya, dengan demikian agar selamat maka perlu
tindakan pengendalian bahaya. Keadaan bahaya adalah suatu situasi yang selalu
mungkin terjadi (omnipresent), dengan demikian untuk menghilangkan perilaku
kebiasaan mengambil risiko, menurut Rasmussen (Rasmussen 1980, 1981;
Rasmussen And Lind 1982) dapat dilakukan melalui tiga level fungsional untuk
mengendalikan isu bahaya, yaitu skill-based, rule-based, knowledge-based
behaviors (perilaku yang berbasis keterampilan, peraturan, dan pengetahuan).
Faktor - faktor penyebab kecelakaan diklasifikasikan dengan unsur - unsur sistem
tranportasi itu sendiri, yaitu pemakai jalan (pengemudi, pejalan kaki dan pemakai
jalan lainnya), kendaraan, jalan dan lingkungan.

4
Penyelenggaraan kegiatan pemilihan Abdiyasa Teladan Tingkat Nasional Tahun
2021, dilaksanakan dalam rangka upaya Pemerintah, dalam hal ini Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat untuk menempatkan profesi Pengemudi angkutan
umum sejajar dengan profesi lainnya melalui pemberian penghargaan kepada para
pengemudi angkutan umum yang telah ikut berperan serta dalam meningkatkan
keselamatan dan pelayanan jasa angkutan umum yang optimal di jalan. Data
menunjukkan, penyebab terjadinya kecelakaan sebagian besar adalah human error
sehingga perlu adanya peningkatan kompetensi pengemudi untuk meningkatkan
keselamatan transportasi jalan.

B. Maksud dan Tujuan Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Nasional Tahun 2021

1. Maksud :

a. Untuk mendudukkan Insan Pengemudi Angkutan Umum sejajar dengan


insan pembangunan lainnya dengan cara meningkatkan motivasi melalui
pemberian penghargaan terhadap profesinya. Pemilihan Abdi Yasa Teladan
Tingkat Nasional juga dimaksudkan sebagai sosialisasi peningkatan
Keselamatan Lalu Lintas Jalan yang berskala nasional melalui pembinaan
kepada para pengemudi angkutan umum; dan

b. Dengan diberlakukannya Undang - Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu


Lintas dan Angkutan Jalan penyelenggaraan Abdi Yasa Teladan
dimaksudkan untuk membangun sikap dan perilaku dan mewujudkan
budaya keamanan dan keselamatan lalu lintas jalan sebagai wujud
aktualitas dari pada undang - undang tersebut.

2. Tujuan :

a. Dapat merubah pola pikir dan sudut pandang tentang diri dan profesinya
sebagai pengemudi angkutan umum sehingga mendorong dirinya untuk lebih
percaya diri dan merasa dihargai, dengan demikian dapat
meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan diri, penumpang dan
pemakai jalan lainnya,
b. Dapat merubah sikap dan perilaku pengemudi menjadi lebih disiplin dan
bertanggung jawab sekaligus mempersiapkan pengemudi angkutan umum
yang profesional dan berkualitas, sehingga mewujudkan pelayanan jasa
angkutan umum yang baik,
c. Untuk mendorong terwujudnya penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas,
kejadian kecelakaan dan tingkat fatalitas akibat kecelakaan terutama yang
disebabkan oleh faktor pengemudi; dan
d. Untuk mendorong peningkatan kualitas dan kompetensi pengemudi
angkutan umum dalam profesi yang digelutinya.

5
C. Ruang Lingkup Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2021

Ruang lingkup pemilihan awak kendaraan umum teladan yang dapat diikut sertakan
dalam Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2021 adalah
perwakilan dari tiap Provinsi di Indonesia. Masing - masing Provinsi mengirimkan 1
(satu) orang pemenang untuk mengikuti seleksi Pemilihan Abdi Yasa Teladan pada
Tingkat Nasional.

Penyelenggaraan Pemilihan Abdi Yasa Teladan khususnya di Tingkat Nasional


secara terus menerus dilakukan evaluasi secara bertahap dan penyempurnaan
- penyempurnaan baik dari segi operasional pelaksanaan, akomodasi, bahan
materi, soal - soal yang terkait dengan ujian tertulis maupun lisan, panitia
pelaksana, tim penilai, nara sumber, tata cara penilaian / seleksi maupun
aspek administrasi yang terkait dengan pemberkasan - pemberkasan peserta.

Hal yang paling utama dan penting dalam penyelenggaraan Pemilihan Abdi
Yasa Teladan adalah bagaimana dapat membentuk dan meningkatkan mental
attitude (perilaku) bagi pengemudi yang diharapkan dapat membawa pengaruh
positif pada lilngkungannya. Oleh sebab itu membentuk karakter pengemudi yang
berkeselamatan dan memahami ketentuan perundang - undangan yang
diimplementasikan secara nyata dalam pelaksanaan tugas sebagai pengemudi
merupakan out come yang dapat dicapai.

D. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan kegiatan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional


dilakukan pada bulan September tahun 2021.

6
BAB II
PETUNJUK PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
ABDI YASA TELADAN TAHUN 2021

Dalam penyelenggaraan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2021 di Tingkat


Provinsi dan Tingkat Kabupaten / Kota dipandang perlu dibentuk Panitia Pelaksana
Pemilihan Abdi Yasa Tahun 2021 guna kelancaran kegiatan dimaksud dengan uraian
Sebagai berikut :

1. Panitia Pelaksana
Pada masing - masing daerah Kabupaten / Kota dan Provinsi dibentuk panitia
penyelenggaraan Pelaksana Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2021 oleh
Bupati / Walikota dan Gubernur. Dalam pembentukan panitia ini Gubernur Provinsi
bertindak selaku Pelindung.

2. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Panitia Pelaksana Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Provinsi /
Kabupaten / Kota sebagai berikut :

a. Pelindung
Gubernur / Bupati / Walikota / Kabupaten / Kota setempat;

b. Pengarah
1) Kepala Dinas Perhubungan / LLAJ setempat;
2) Dirlantas Polda setempat;
3) Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero) setempat;
Komposisi di atas masih dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan.

c. Pelaksana
1) Ketua Umum / Pelaksana adalah Kasubdit / Kabid Perhubungan Darat
/Dinas LLAJ Provinsi / Kabupaten / Kota setempat.

2) Ketua Bidang adalah Pejabat / Staf yang secara langsung


melaksanakan kegiatan Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Provinsi / Kabupaten /
Kota, sebagai contoh Panitia Tingkat Pusat dibagi beberapa Bidang, yaitu :

a) Bidang Dikluh, Materi dan Penilaian;


b) Bidang Humas dan Dokumentasi;
c) Bidang Umum dan Sekretariat;
d) Bidang Analisa dan Evaluasi.

7
3) Anggota adalah masing - masing Bidang terdiri dari unsur - unsur
Dinas Perhubungan / Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Organda,
PT. Jasa Raharja (Persero), Ditlantas Polda, Polres, Ikatan Motor
Indonesia (IMI) dan instansi terkait lainnya serta susunan disesuaikan
dengan kebutuhan.

3. Uraian Tugas
a. Pengarah
Bertugas memberikan arahan dan mengontrol kegiatan agar penyelenggaraan
Pemilihan Abdi Yasa di daerah dapat dilaksanakan sebagaimana semestinya.

b. Pelaksana
1) Mempersiapkan dan melaksanakan pemilihan Abdi Yasa Teladan tingkat
Kabupaten / Kota dan Provinsi;
2) Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan - kegiatan yang
berhubungan dengan pendidikan / penyuluhan, penilaian, kunjungan,
upacara pada tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi;
3) Mempersiapkan, menyediakan dan melaksanakan hal - hal yang
mendukung kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan pemilihan Abdi
Yasa Teladan;
4) Melakukan analisa, evaluasi, dan pemantauan terhadap persiapan,
pelaksanaan dan hasil - hasil Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat
Kabupaten / Kota dan Provinsi;
5) Melakukan pembinaan terhadap awak kendaran umum teladan terpilih
untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna keteladanannya;
6) Mengajukan calon abdi yasa teladan dan kinerja Perusahaan terbaik
dari daerah Kabupaten / Kota kepada Panitia Pemilihan Awak Kendaraan
Umum Teladan Tingkat Provinsi (Pelaksana Tingkat Kabupaten / Kota);
7) Mengajukan calon Abdi Yasa Teladan dan kinerja Perusahaan terbaik
dari daerah Provinsi kepada Panitia Pemilihan Awak Kendaraan Umum
Teladan Tingkat Pusat (Pelaksana Tingkat Provinsi);
8) Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur / Bupati
/ Walikota.

c. Bidang Dikluh, Materi dan Penilaian


1) Menyiapkan dan mengadakan rapat intern bidang;
2) Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran biaya bidang serta
menyampaikannya kepada ketua pelaksana;
3) Menyusun materi dan melaksanakan dikluh kepada peserta;
4) Menyusun tata cara dan melaksanakan penilaian;
5) Menyampaikan daftar hadir dan risalah rapat bidang kepada sekretariat;
6) Bertanggungjawab kepada ketua pelaksana.

d. Bidang Umum dan Sekretariat


1) Melaksanakan tugas - tugas kesekretariatan;

8
2) Menyiapkan rapat (undangan, ruang rapat dan konsumsi) dan membuat
agendanya serta risalah rapat;
3) Membantu ketua pelaksana dalam menjaga kelancaran mekanisme
kerja panitia pelaksana;
4) Menyiapkan Laporan Pembukaan dan Penutupan Ketua Pelaksana
serta sambutan Pembukaan dan Penutupan Pemilihan Abdi Yasa Teladan;
5) Menyiapkan akomodasi dan konsumsi untuk peserta Pemilihan Abdi Yasa
Teladan.
6) Menyiapkan perlengkapan dan alat tulis bagi peserta Abdi Yasa Teladan
maupun para panitia pemilihan Abdi Yasa Teladan.
7) Menyiapkan rapat dan membuat agendanya serta risalah rapat.
8) Menyiapkan piagam, plakat / piala, untuk para peringkat pemilihan
Abdiyasa Tahun 2021
9) Membantu ketua pelaksana dalam menjaga kelancaran mekanisme kerja
panitia pelaksana. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana.

e. Bidang Humas dan Dokumentasi


1) Melakukan Tugas - tugas hubungan masyarakat mengenai
pelaksanaan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2021;
2) Melaksanakan kegiatan dokumentasi pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa
Teladan Tahun 2021 dan melakukan publikasi atau sosialisasi kepada
masyarakat;
3) Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana.

f. Bidang Analisis dan Evaluasi


1) Menyiapkan dan mengadakan rapat internal bidang;
2) Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran biaya bidang
serta menyampaikannya kepada ketua pelaksana;
3) Melaksanakan Analisis dan Evaluasi terhadap penyelenggaran Pemilihan
Awak Kendaraan Umum Teladan di daerahnya yang telah terselenggara;
4) Memberikan saran untuk pemilihan Abdi Yasa Teladan yang akan datang;
5) Menyampaikan daftar hadir dan risalah rapat bidang kepada sekretariat;
6) Bertanggung jawab kepada ketua pelaksana;
7) Melalui Ketua Umum, bidang ANEV mengirimkan laporan hasil analisa dan
evaluasi kepada Ketua Umum panitia pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat
Nasional.

9
SUSUNAN ORGANISASI
PANITIA PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2021

PENANGGUNG JAWAB

PENGARAH

SEKRETARIS BENDAHARA

BIDANG MATERI BIDANG ANALISA BIDANG HUMAS DAN BIDANG UMUM DAN
DAN PENILAIAN DAN EVALUASI DOKUMENTASI SEKRETARIATAN

10
BAB III
PROSEDUR PEMILIHAN DAN PEMBIAYAAN

A. Syarat - syarat Pencalonan Peserta

1. Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Kabupaten / Kota


Calon peserta pemilihan Abdi Yasa Teladan tingkat Kabupaten / Kota adalah
Seluruh Pengemudi Angkutan Umum (Angkutan Kota / Angkutan Pedesaan,
Antar Kota Antar Provinsi, Antar Kota Dalam Provinsi, Antar Lintas Batas
Negara, Antar Jemput Antar Provinsi, Bus Rapid Transit, Taksi, Travel, dan
Pariwisata yang berdomisili di Kabupaten / Kota yang bersangkutan dengan
syarat - syarat sebagai berikut :

a. Diusulkan oleh Pimpinan Perusahaan Pemilik Angkutan Umum;


b. Memenuhi syarat administrasi untuk menjadi pengemudi angkutan
umum (memiliki SIM umum);
c. Telah bekerja di Perusahaan yang bersangkutan sekurang – kurangnya 1
(satu) tahun;
d. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian
setempat;
e. Tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan
ancaman hukuman paling lama 5 (lima) tahun;
f. Tidak buta warna (salah satu persyaratkan mendapatkan SIM);
g. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter;
h. Tidak mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang;

Untuk persyaratan yang telah disebutkan diatas, diharapkan tetap dibawa pada
saat mengikuti pelaksanaan di Tingkat Nasional. Yang tidak termasuk dalam
katagori / kriteria peserta tidak masuk yaitu pengemudi antar jemput karyawan
dan pengemudi antar jemput anak sekolah.

Panitia Abdi Yasa Tingkat Kabupaten / Kota melakukan penyuluhan dan tes
teori dan / atau praktek mengemudi kepada para peserta serta menetapkan
peringkat pemenang Abdi Yasa Teladan tingkat Kabupaten / Kota. Para
pemenang Abdi Yasa Tingkat Kabupaten/Kota diusulkan ke Panitia Tingkat
Provinsi disertai dengan berkas administrasi, penilaian dan penetapan
pemenang.

2. Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi


Calon peserta Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi adalah
peserta yang diusulkan oleh Panitia Tingkat Kabupaten / Kota yang dilampiri
dengan berkas administrasi, penilaian dan penetapan pemenang.

11
Panitia Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi memberikan penyuluhan
kepada para peserta Abdi Yasa Teladan mengenai permasalahan pembinaan
pengemudi pada tingkatan Provinsi yang dilakukan oleh para pejabat tingkat
Provinsi.

Panitia Tingkat Provinsi melakukan penilaian terhadap peserta dan menetapkan


peringkat peserta, kemudian mengusulkan pemenang Abdi Yasa Teladan /
Tingkat Provinsi kepada Panitia Tingkat Nasional sebanyak 1 (satu) orang
yang disertai dengan berkas penilaian dan persyaratan - persyaratan calon
peserta.

3. Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional


Para calon peserta pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional yang
diusulkan oleh Panitia Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi, diteliti
kelengkapan persyaratan yang meliputi :

a. Berkas administrasi dan biodata peserta (Persyaratan calon peserta


waktu pelaksanaan di Kabupaten / Kota);
b. Berkas penilaian yang dibuat oleh Panitia Pemilihan Abdi Yasa Teladan
tingkat Provinsi;
c. Berkas data / informasi proses pelaksanaan Pemilihan Abdi Yasa Teladan
di tingkat Kab / Kota dan Provinsi;
d. Berkas administrasi biodata pendamping peserta. Pada pemilihan Abdi
Yasa Tingkat Nasional, Panitia Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Nasional
melakukan penilaian dan evaluasi.

B. Jadwal Pencalonan dan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2021 di


Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional

NO. KEGIATAN WAKTU

1. Pada Tingkat Kabupaten / Kota :


a. Masa pencalonan;
b. Pemilihan dan Penetapan Pemenang;
Mei - Juni 2021
c. Penyampaian nama Abdi Yasa terpilih ke
Tingkat Provinsi;
d. Pengiriman Peserta Pemilihan Abdi Yasa
Tingkat Kabupaten / Kota
2. Pada Tingkat Provinsi :
a. Masa Pengajuan dari Panitia Tingkat
Kabupaten / Kota;
b. Pemilihan dan Penetapan Pemenang; Juli - Agustus 2021
c. Penyampaian nama Abdi Yasa terpilih ke
Tingkat Nasional paling lambat minggu ke IV
di Bulan Agustus.

12
C. Pedoman Pembiayaan Pelaksanaan Kegiatan
Seluruh dana yang diperlukan untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan
pemilihan Abdi Yasa Teladan pada tingkat Provinsi dibebankan kepada
Pemerintah Daerah Provinsi berdasarkan kebijaksanaan Gubernur setempat.

1. Pembiayaan Untuk Pengiriman Abdi Yasa Teladan


a. Proses pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi menjadi tanggung
jawab Panitia Tingkat Provinsi dengan pembiayaan dari Daerah Provinsi;
b. Biaya Pengiriman serta kepulangan Peserta Abdi Yasa Teladan dan
pendamping Abdiyasa dari Provinsi ke Pusat dan sebaliknya, menjadi
tanggung jawab Panitia Tingkat Provinsi;
c. Biaya Penginapan dan akomodasi Peserta selama mengikuti
Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Nasional di Jakarta menjadi tanggung
jawab Panitia Tingkat Nasional;
d. Biaya Penginapan dan akomodasi tim Pendamping Abdi Yasa Teladan
selama mendampingi peserta dalam proses pemilihan Abdi Yasa
Teladan Tingkat Nasional menjadi tanggung jawab Panitia Tingkat
Provinsi.

2. Pembiayaan Peserta di Lokasi


a. Biaya penginapan, konsumsi dan pelayanan kesehatan bagi peserta
pemilihan Abdi Yasa Teladan selama mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Tingkat Nasional (sejak acara
pembukaan sampai dengan saat acara penutupan) menjadi
tanggung jawab Panitia Pemilihan Tingkat Nasional (Pemerintah
Pusat);
b. Kepada masing - masing peserta, Panitia Pemilihan Tingkat
Nasional akan memberikan berbagai macam kebutuhan untuk
keperluan acara;

13
BAB IV
PETUNJUK PENDIDIKAN PENYULUHAN
PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM TELADAN

A. Maksud dan Tujuan Pendidikan Penyuluhan


Pelaksanaan Penyuluhan kepada para peserta Pemilihan Abdi Yasa Teladan
didahului dengan kegiatan Outbound yang dimaksudkan untuk memupuk rasa
kesetiakawanan dan kerja sama, diharapkan dengan pelaksanaan outbound ini,
kekompakan sebelum dilaksanakan penyuluhan, keberanian untuk mengemukaan
pendapat dan berdiskusi akan bertambah, sehingga dapat dihasilkan gagasan -
gagasan dari dan untuk peserta sendiri mengenai masalah - masalah
transportasi jalan.

Maksud dilakukannya pendidikan dan penyuluhan kepada peserta Pemilihan Abdi


Yasa Teladan ini dalah memberikan informasi dalam rangka menanamkan
kesadaran dan pedoman / tata cara tentang perilaku berlalu lintas di jalan yang
tertib, teratur dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab, hak / kewajiban, disiplin,
sopan santun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan di
bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan norma - norma masyarakat. Sedangkan
tujuan yang akan dicapai adalah para pengemudi peserta Pemilihan Abdi Yasa
Teladan dapat meningkatkan profesionalisme, sehingga dapat meningkatkan pula
kompetensi dalam profesinya, serta mendorong peningkatan mutu pelayanan
jasa angkutan, ketertiban, keamanan, keselamatan, kelancaran, serta mengurangi
jumlah dan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan.

B. Materi dan Metode Pendidikan / Penyuluhan


Agar pelaksanaan pendidikan / penyuluhan didapatkan secara optimal, maka
dilakukan dengan berbagai metoda antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab,
simulasi, demonstrasi dan lain - lain. Alat – alat yang dapat dipergunakan, yaitu
papan tulis, spidol, ballpoint, slide overhead, slide proyek, foto, film, poster, buku,
booklet, brosur, spanduk dan lain- lain yang dapat membantu komunikasi lebih
efektif. Materi pendidikan / penyuluhan bagi calon Peserta Pemilihan Abdi Yasa
Teladan dikembangkan dan diarahkan pada:

1. Out Bond
Ruang lingkup:
a) Pengenalan diri sendiri;
b) Kerjasama dalam tim dan toleransi terhadap orang lain;
c) Permainan yang membutuhkan kekompakan dan kerjasama tim;

2. Bidang LLAJ
a) Keselamatan Transportasi Darat.
Ruang lingkup :
1) Definisi Keselamatan di jalan raya;

14
2) Kondisi Keselamatan Jalan saat ini ( data - data ) global, regional
maupun nasional;
3) Program - program upaya peningkatan keselamatan di jalan;
4) Target atau kondisi keselamatan jalan yang diinginkan.

b) Tata Cara Berlalu Lintas.


Ruang lingkup :
1) Tata cara mendahului kendaraan, berbelok, berpapasan, berhenti dan
parkir;
2) Hak pengguna jalan;
3) Penggunaan lampu, klakson, spion;
4) Pengetahuan jalan dan perlengkapannya; Kecepatan kendaraan;
5) Sosialisasi UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

c) Pelayanan Angkutan Umum.


Ruang lingkup :
1) Perilaku pengemudi mulai dari awal perjalanan, menaikkan dan
menurunkan penumpang;
2) Etika mengemudi selama dalam perjalanan;
3) Hal - hal penting yang harus diketahui pengemudi saat terjadi
kecelakaan berkaitan dengan penyelamatan darurat kepada
penumpang;
4) Pengetahuan fungsi pelayanan angkutan umum, sebagai referensi bagi
jenis pekerjaan yang dijalaninya, terkait dengan fungsi pekerjaannya
sebagai pelayan masyarakat. Mencakup hal - hal sebagai berikut :
i. Definisi pelayanan angkutan umum;
ii. Fungsi dan manfaat;
iii. Secara singkat mencakup hubungan antara pemerintah, operator,
pengemudi dan penumpang (masyarakat).

d) Laik Jalan Kendaraan Bermotor.


Ruang lingkup :
1) Filosofi dan dasar hokum;
2) Persyaratan teknis meliputi dimensi, perlengkapan, alat keselamatan;
3) Pengetahuan Pengujian kendaraan Bermotor.

e) Perundang-undangan Lalu Lintas Angkutan Jalan.


Ruang Lingkup
1) Penyelenggaraan Lalu lintas dan Angkutan Jalan dan Penyelenggaraan
Angkutan Orang di jalan
2) Hak dan Kewajiban pengemudi
3) Penyelenggaraan terminal transportasi jalan danLaik Jalan
4) Lalu lintas Jalan

15
3. Bidang POLRl
Ruang lingkup :
a. Permasalahan dan situasi lalu lintas yang dihadapi, ancaman faktual
berupa kemacetan lalu lintas, pelanggaran lalu lintas, kecelakaan dan
kejahatan di bidang lalu lintas;
b. Faktor dominan penyebab dari ancaman faktual terutama yang disebabkan
oleh kemacetan dan kecelakaan lalu lintas;
c. Penegakan hukum berupa pembatalan SIM, uji ulang dan denda serta
kurungan;
d. Upaya dan peran serta Abdi Yasa Teladan dalam ikut mewujudkan
keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas;
e. Persyaratan dan prosedur memperoleh SIM;
f. Himbauan - himbauan mengenai tata cara berlalu lintas di jalan raya.

4. Bidang Asuransi Jasa Raharja


Ruang Lingkup
a. Persyaratan peserta asuransi
b. Informasi dan proses pengajuan penerimaan santunan dan pengetahuan

5. Defensive Driving / Safety Driving / Eco Driving / Smart Driving


Materi untuk meningkatkan pengetahuan baik teknis mengemudi, tentang
kendaraan bermotor, maupun yang lebih penting adalah sikap / perilaku yang
selamat dalam mengemudi kendaraan bermotor.
Ruang Lingkup :
a. Sikap dan emosi yang baik ( karakter pengemudi );
b. Faktor - faktor yang mempengaruhi defensive driving;
c. Usaha meningkatkan aspek keselamatan;
d. Pemeliharaan tekanan angin;
e. Pengecekan kondisi kendaraan;
f. Alat penunjang keselamatan; dan
g. Dll.

6. Uji Keterampilan Pengemudi


Pelaksanaan Uji Keterampilan Pengemudi ini berisi beberapa kegiatan, yaitu :
a. Tes Kesehatan;
b. Tes Praktek.

Ruang lingkup :
Memberikan pengetahuan tentang ketrampilan, konsentrasi, penglihatan,
psikologi dan keselamatan kepada para peserta pemilihan Abdi Yasa Teladan
Tingkat Nasional.

Metode Penyampaian
a. Tes Kesehatan;
b. Tes Praktek.
(*pada pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisinya)

16
BAB V
PETUNJUK PENILAIAN DAN PEMILIHAN
ABDI YASA TELADAN

1. Penilaian persyaratan adminitrasi meliputi :


a. Memenuhi persyaratan fisik / kesehatan sebagai pengemudi angkutan umum
menurut keterangan dokter pemerintah;
b. Umur minimal 24 tahun menurut SIM dan KTP;
c. Memiliki SIM umum sesuai dengan peruntukannya;
d. SIM tidak/belum dalam keadaan cacat dan disahkan oleh POLRI setempat
(belum pernah melakukan pelanggaran);
e. Bekerja pada perusahaan selama minimal 1 tahun;
f. Berkelakuan baik menurut keterangan POLRI setempat;
g. Tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan
ancaman hukuman lebih dari 5 (lima) tahun;
h. Dicalonkan oleh perusahaan angkutan umum anggota ORGANDA atau
pengusaha perorangan;
Catatan : Untuk sementara daerah - daerah yang terdapat banyak angkutan
umum yang kepemilikannya bersifat pribadi dan belum menjadi anggota
Organda setempat, dapat diusulkan oleh perusahaannya.
i. Dapat membaca dan menulis huruf latin;
j. Sedapat mungkin perusahaan tempat bekerja telah mengikuti program ASTEK;
k. Belum pernah menjadi/diikutsertakan pada pemilihan Abdi Yasa Teladan
tingkat Nasional.

2. Materi Yang Diuji dan Bobot Penilaian


Setelah calon peserta Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan dinyatakan
memenuhi persyaratan seperti pada butir 1, maka selanjutnya diujikan materi –
materi sebagai berikut :
a. Pengetahuan Bidang Lalu Lintas dan Keselamatan Angkutan Jalan (Bobot 25 %)
b. Pengetahuan Bidang Asuransi (Bobot 5 %)
c. Defensive Driving (Teori & Praktek) (Bobot 25 %)
d. Dinamika kelompok (Bobot 30 %)
e. Outbond, Sikap dan Perilaku (Bobot 15 %)
Total Bobot 100%

Bobot penilaian tersebut diatas dapat dijadiakan acuan, namun penentuan nilai
bobot dapat disesuaikan lagi berdasarkan tingkat penting atau prioritas yang
sedang berkembang saat itu, dan ditentukan secara musyawarah mufakat oleh Tim
Penilai baik di Tingkat Kabupaten / Kota, Provinsi maupun Tingkat Pusat (Nasional).

3. Teknis Penilaian Materi

17
Langkah - langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan penilaian adalah
sebagai berikut :
a. Tim penilai menetapkan jumlah pertanyaan yang standar untuk masing -
masing materi yang akan diujikan kepada peserta;
b. Jika jawaban benar diberikan nilai 100, nilai ini disebut Nilai Materi (NM);
c. Untuk memperoleh Nilai Tertimbang (NT) dari setiap materi, maka setiap nilai
materi dikalikan dengan bobot masing - masing materi;
d. Nilai Akhir (NA) diperolah dari jumlah tertinggi dari nilai tertimbang masing -
masing materi;
e. Penentuan ranking berdasarkan Nilai Akhir (NA) tertinggi.

Contoh Penilaian
Calon A untuk materi Keterampilan Pengemudi, dari 10 pertanyaan jawaban
yang benar adalah 8, dengan demikian nilai yang diperoleh calon A untuk
materi Keterampilan Pengemudi adalah sebagai berikut :
NM = 8/10 x 100 = 80
NT = NM x bobot materi = 80 x l0% = 8
NA = NT (jumlah nilai tertimbang masing - masing materi)

4. Uraian Tentang Materi Penilaian Sebagai Referensi Dalam Penyusunan Bahan


Penilaian/Pemilihan
a. Sebelum Pengemudi berangkat mengemudikan angkutan umum antara lain :
1) Tentang kesehatan;
2) Kelengkapan surat - surat (Persiapan Administrasi) dan;
3) Pemeriksaan peralatan, ban, mesin, BBM, dll (Persiapan Teknis).

b. Selama Pengemudi dalam perjalanan antara lain :


1) Taat pada peraturan - peraturan lalu lintas;
2) Informasi kepada penumpang tentang Asal - Tujuan dan Tata Cara
Emergency Response;
3) Memperhatikan keselamatan penumpang dan pemakai jalan lain;
4) Mampu menjaga jarak dengan kendaraan di depannya;
5) Tidak ceroboh dalam mengemudi;
6) Tidak mabuk;
7) Mengetahui batas kecepatan.

c. Pengetahuan pengemudi tentang faktor - faktor yang mempengaruhi pada


waktu dilakukan pengereman.
Penguasaan terhadap ketrampilan mengemudi harus diarahkan atau
difokuskan kepada larangan melanggar kecepatan maksimum yang
ditetapkan dan mengemudikan kendaraan secara ugal - ugalan (Reckless
Driving) karena justru pelanggaran - pelanggaran sernacam ini yang
mengakibatkan korban - korban meninggal dunia atau paling tidak luka - luka.

18
d. Tes Tertulis Psikologi.
Tes Psikologi diarahkan supaya pengemudi dapat memiliki kemampuan antara
lain:
a. Tingkat kesabaran;
b. Tingkat kejujuran;
c. Tingkat kesetiaan;
d. Tingkat intelegensi;
e. Tingkat kemampuan bereaksi;
f. Dan sebagainya yang akan dapat meningkatkan attitude (perilaku)
pengemudi.

e. Tes Praktek dan Tes Kesehatan.


Kegiatan ini meliputi tes kesehatan dan uji ketrampilan mengemudi, yang
pelaksanaannya untuk menguji kondisi jasmani dan rohani pengemudi,
dengan demikian akan dapat diketahui apakah orang yang bersangkutan
benar-benar mampu dan memenuhi syarat sebagai pengemudi kendaraan
umum. Test ini dilakukan bekerja sama dengan Indonesia Defensive Driving
Center (IDDC), bagi Pemilihan Tingkat Daerah dapat mengembangkan
pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi di
daerahnya masing - masing. Tes Kesehatan dilakukan untuk mengetahui
kondisi kesehatan pengemudi secara umum yang berkaitan dengan
keselamatan seperti kondisi kesehatan alat.

f. Pengetahuan Tentang Teknik Kendaraan Bermotor


Pengetahuan tentang teknik kendaraan bermotor antara lain :
1. Pemeriksaan kendaraan sebelum dioperasikan;
2. Perlengkapan dan kelengkapan kendaraan;
3. Kelaikan jalan kendaraan bermotor;
4. Ukuran ban dan tekanan angin;
5. Fungsi accu dan perawatannya;
6. Fungsi radiator dan perawatannya;
7. Penggantian minyak pelumas mesin dan transmisi;
8. Penggantian kampas rem;
9. Penggantian plat kopling;
10. Penggantian penghapus kaca.

g. Pengetahuan Tentang Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta


Asuransi
1. Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Di dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, banyak hal - hal yang perlu
diketahui oleh para pengemudi, khususnya para pengemudi angkutan
umum antara lain sebagai berikut :
a. Mampu mengemudikan kendaraan dengan wajar;
b. Mengutamakan keselamatan pejalan kaki;

19
c. Menunjukan surat tanda bukti pendaftaran kendaraan bermotor,
atau surat tanda coba kendaraan bermotor, SIM, dan tanda bukti lulus
uji atau tanda bukti lain yang sah, dalam hal dilakukan pemeriksaan;
d. Ketentuan tentang kelas jalan, rambu-rambu,dan marka jalan, alat
pemberi isyarat lalu lintas, waktu kerja dan waktu istirahat pengemudi,
gerakan lalu lintas, berhenti dan parkir, persyaratan teknis dan laik jalan
kendaraan bermotor, peringatan dengan bunyi dan sinar,
kecepatan maksimum dan / atau minimum, tata cara mengangkut orang
dan barang, tata cara penggandengan dan penempelan dengan
kendaraan lain;
e. Ketentuan tentang kecelakaan lalu lintas;
f. Lalu lintas dan angkutan bagi penderita cacat;
g. Dampak lingkungan;
h. Ketentuan tentang ambang batas, emisi gas buang.

2. UU No.33 & 34 tahun 1964 tentang Asuransi.


Asuransi merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan modern.
Demikian halnya dalam kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan juga
memegang peranan yang sangat penting. Awak kendaraan umum
perlu mengetahui/memaharni masalah asuransi yang tercantum dalam
Undangundang nomor 33 dan 34 thn 1964 jo Peraturan Pemerintah nomor
17 tahun 1965, yaitu menyatakan bahwa setiap penumpang yang sah yang
menjadi korban akibat kendaraan bermotor umum atau alat angkut
penumpang yang ditumpanginya mengalami musibah kecelakaan
selama dalam perjalanan, yaitu pejalan kaki, penyeberang jalan,
penumpang yang berada dalam sebuah kendaraan yang diluar
kesalahannya ditabrak oleh kendaraan lain wajib mendapatkan santunan
berupa asuransi.

h. Bidang Pendidikan Penyuluhan


Hasil penilaian bidang pendidikan/penyuluhan adalah mencerminkan daya
serap peserta pemilihan Abdi Yasa Teladan dari evaluasi materi yang telah
diberikan. Sejak Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Kabupaten / Kota,
Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional serta kemampuan / kompetensi
pribadi masing-masing Abdi Yasa Teladan tersebut. Penetapan pemenang
merupakan hasil pembobotan oleh panitia bidang dikluh telah mencakup
semua aspek skill (kemampuan teknis), behavior (prilaku) dan knowledge
(pengetahuan/wawasan) dan rules (pemahaman terhadap peraturan -
peraturan yang berlaku).

20
BAB VI
PETUNJUK MELAKUKAN ANALISA DAN EVALUASI KEGIATAN
PELAKSANAAN PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN

A. Ruang Lingkup, Kegiatan Bidang Analisa dan Evaluasi


1. Kegiatan pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan tahun sebelumnya; dan
2. Kegiatan pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan tahun berjalan.

B. Maksud dan Tujuan


1. Menganalisa dan evaluasi pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan tahun
sebelumnya;
2. Menganalisa dan evaluasi kegiatan pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan
yang sedang berjalan;
3. Menganalisa dan evaluasi rencana kegiatan pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa
Teladan untuk masa yang akan datang;
4. Mendorong para Abdi Yasa Teladan terpilih untuk menjadi panutan dalam
melaksanakan kegiatan sehari - hari baik sebagai awak kendaraan umum
maupun dalam kegiatan kehidupan masyarakat dan keluarga;
5. Menyempurnakan permilihan Abdi Yasa Teladan tingkat daerah dan pusat
tahun mendatang.

C. Kegiatan Bidang Analisis dan Evaluasi


1. Mekanisme Analisis, antara lain :
a. Kegiatan Persiapan;
b. Kegiatan Pelaksanaan;
c. Pengorganisasian;
d. Penetapan kriteria pemilihan;
e. Penetapan sasaran;
f. Proses tahap pemilihan;
g. Dukungan fasilitas dan pembiayaannya;
h. Kegiatan lainnya (upacara);
i. Hasil Pemilihan Abdi Yasa Teladan.

2. Mekanisme Evaluasi:
Pemantauan terhadap pelaksanaan bidang - bidang lain, dan pemantauan
terhadap pembinaan hasil Abdi Yasa Teladan yang lalu.
a. Altenatif I:
Mengadakan kunjungan ke beberapa daerah Percontohan/contoh.
b. Altenatif II:
Menerima laporan dari daerah tentang kegiatan pelaksanaan pemilihan
Abdi Yasa Teladan dan pembinaan hasil pemilihan Abdi Yasa Teladan.

21
D. Teknis Pelaksanaan
Tahapan yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan ini adalah :
1. Kegiatan pelaksanaan
a. Pembahasan permasalahan pemilihan Abdi Yasa Teladan;
b. Penyusunan petunjuk /saran;
c. Pengajuan usulan kegiatan analisa dan evaluasi;
2. Kegiatan pemantauan
a. Pemantauan terhadap kegiatan masing-masing bidang baik di daerah
maupun di pusat;
b. Pemantauan terhadap kesinambungan pembinaan Abdi Yasa Teladan.
3. Menghimpun, menganalisa dan evaluasi hasil pelaksanaan Abdi Yasa Teladan
dari daerah maupun di pusat.
4. Pelaksanaan verifikasi pembiayaan kegiatan Abdi Yasa Teladan.
5. Penyusunan petunjuk / saran penyempurnaan Abdi Yasa Teladan mendatang.
6. Penyusunan laporan analisa dan evaluasi pelaksanaan Abdi Yasa Teladan
tahun bertanggung jawab kepada Ketua Umum Panitia.

22

Anda mungkin juga menyukai