Transportasi darat khususnya bidang lalu lintas dan angkutan jalan merupakan
komponen yang sangat terpenting dari Sub Sektor Perhubungan Darat serta
perannya dalam pembangunan tidak dapat diabaikan. Konstribusi terhadap
penyebaran manusia, barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat tujuan di seluruh
daratan tanah air memperlihatkan bahwa peran lalu lintas dan angkutan jalan sangat
vital. Salah satu hal yang mendasar masih belum ditangani dengan baik adalah
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan jalan.
1
Oleh karena itu sangat diperlukan sikap / perilaku arif dan bijak dari setiap individu
dalam menjalankan perannya masing - masing, khususnya terkait kegiatan Pemilihan
Abdi Yasa Teladan Tahun 2021 adalah pihak Pemerintah, Perusahaan Angkutan
Umum Penumpang dan para pengemudi.
Perilaku arif dan bijak tersebut antara lain dapat diwujudkan bila kita, setiap individu,
memiliki kemampuan yang memadai dan memahami aturan atau etika umum yang
berlaku atau telah kita sepakati bersama, maka dari itu, penyelenggaraan kegiatan ini
adalah salah satu upaya untuk tercapainya tingkat pemahaman dimaksud. Output
perilaku arif dan bijak tersebut antara lain adalah ketika berada di jalan raya selalu
bertoleransi, saling menghargai, berwaspada, berdisiplin, bertanggung jawab dan sabar
menghadapi setiap kejadian di sekitar kita dalam situasi dan kondisi seperti apapun.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu meridhoi kita semua,
sehingga dapat terwujud lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, nyaman, lancar,
tertib dan selamat sampai dengan tujuan, serta dapat berjalan dengan lancar dan
berhasil sesuai harapan kita semua.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan komponen yang sangat penting dari Sub
Sektor Perhubungan Darat, dan serta perannya dalam pembangunan tidak dapat
diabaikan. Konstribusi terhadap penyebaran manusia, barang dan jasa ke seluruh
penjuru tanah air memperlihatkan bahwa peran lalu lintas dan angkutan jalan
sangat vital.
Sejalan dengan perkembangan sarana transportasi dewasa ini perlu diikuti dengan
kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dalam rangka keselamatan,
kelancaran, kenyamanan maupun tertib lalu lintas. Sehingga kecenderungan -
kecenderungan yang negatif dapat diturunkan seperti ketidak disiplinan
pengemudi pada saat mengendarai kendaraan, terutama kendaraan umum, kurang
pengetahuan tentang tata cara mengemudi yang baik, tingginya jumlah dan fatalitas
kecelakaan lalu lintas, banyaknya pelanggaran lalu lintas, buruknya pelayanan
kepada penumpang, kemacetan, dan lain-lain.
Di dalam Undang - Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan ditegaskan bahwa transportasi jalan diselenggarakan dengan tujuan
terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib,
lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong
perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh
persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat Bangsa
terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa dan terwujudnya penegakan
hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat pemberian penghargaan
terhadap tindakan Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Berdasarkan hal - hal tersebut, maka perlu adanya suatu upaya untuk
perbaikan kualitas SDM yang berpotensi terhadap timbulnya suatu kejadian
kecelakaan, dalam hal ini pengemudi. Mengemudi adalah kegiatan menguasai dan
mengendalikan kendaraan bermotor di jalan. Jalan merupakan ruang / tempat
berlalu lintas segala jenis kendaraan bermotor, dengan berbagai dimensi,
berbagai karakteristik kendaraan maupun pengemudinya, berbagai kondisi
lintasan, berbagai aturan, dan kondisi cuaca yang tidak dapat diperkirakan, oleh
karena mengemudi sebenarnya merupakan kegiatan yang mengandung resiko
tinggi. Resiko adalah konsekuensi / akibat dari kegiatan / aktivitas yang dilakukan,
bisa berupa kerugian, kerusakan, kehilangan, kecelakaan bahkan kematian,
dengan demikian pekerjaan mengemudi membutuhkan perhatian penuh dengan
konsentrasi sangat tinggi bagi seorang pengemudi.
3
bahkan mati akibat kecelakaan yang terjadi. Kecelakaan sering diartikan sebagai
suatu kejadian yang tidak terduga - duga akibat kesalahan / kelalaian satu
pihak sehingga menyebabkan pihak lain terlibat dalam kejadian kecelakaan di
jalan raya. Dari pengertian kecelakaan tersebut dapat dianggap bahwa penyebab
pertama kejadian kecelakaan sebagian besar adalah oleh pengemudi yang kurang
siap ketika berada di jalan. Sedangkan penyebab lain adalah kondisi teknis
kendaraan, kondisi prasarana / jalan, dan kondisi lingkungan / cuaca.
Faktor kesalahan manusia tidak tiba - tiba muncul saat kejadian tabrakan, tetapi
potensial ada dalam perilaku berlalu lintas pengemudi dan awaknya. Hal ini
dibentuk oleh sikap, sedangkan sikap seseorang dibentuk oleh pengalaman
pendidikan. Bagaimana seseorang memperoleh pendidikan seperti apa yang
diperoleh, ditentukan oleh faktor latar belakang sosial, budaya, nilai, norma,
adat istiadat, dan pola pikir. Bahkan dalam banyak hal, faktor lingkungan sosial
secara langsung mempengaruhi sikap pengemudi dan awaknya. Seperti halnya
pendidikan dan sikap, faktor lingkungan sosial tersebut mempengaruhi penegakan
hukum. Itu semua adalah faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku berlalu lintas
pengemudi. Dengan demikian, penegakan hukum dalam berlalu lintas harus
dilakukan.
4
Penyelenggaraan kegiatan pemilihan Abdiyasa Teladan Tingkat Nasional Tahun
2021, dilaksanakan dalam rangka upaya Pemerintah, dalam hal ini Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat untuk menempatkan profesi Pengemudi angkutan
umum sejajar dengan profesi lainnya melalui pemberian penghargaan kepada para
pengemudi angkutan umum yang telah ikut berperan serta dalam meningkatkan
keselamatan dan pelayanan jasa angkutan umum yang optimal di jalan. Data
menunjukkan, penyebab terjadinya kecelakaan sebagian besar adalah human error
sehingga perlu adanya peningkatan kompetensi pengemudi untuk meningkatkan
keselamatan transportasi jalan.
B. Maksud dan Tujuan Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Nasional Tahun 2021
1. Maksud :
2. Tujuan :
a. Dapat merubah pola pikir dan sudut pandang tentang diri dan profesinya
sebagai pengemudi angkutan umum sehingga mendorong dirinya untuk lebih
percaya diri dan merasa dihargai, dengan demikian dapat
meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan diri, penumpang dan
pemakai jalan lainnya,
b. Dapat merubah sikap dan perilaku pengemudi menjadi lebih disiplin dan
bertanggung jawab sekaligus mempersiapkan pengemudi angkutan umum
yang profesional dan berkualitas, sehingga mewujudkan pelayanan jasa
angkutan umum yang baik,
c. Untuk mendorong terwujudnya penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas,
kejadian kecelakaan dan tingkat fatalitas akibat kecelakaan terutama yang
disebabkan oleh faktor pengemudi; dan
d. Untuk mendorong peningkatan kualitas dan kompetensi pengemudi
angkutan umum dalam profesi yang digelutinya.
5
C. Ruang Lingkup Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2021
Ruang lingkup pemilihan awak kendaraan umum teladan yang dapat diikut sertakan
dalam Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2021 adalah
perwakilan dari tiap Provinsi di Indonesia. Masing - masing Provinsi mengirimkan 1
(satu) orang pemenang untuk mengikuti seleksi Pemilihan Abdi Yasa Teladan pada
Tingkat Nasional.
Hal yang paling utama dan penting dalam penyelenggaraan Pemilihan Abdi
Yasa Teladan adalah bagaimana dapat membentuk dan meningkatkan mental
attitude (perilaku) bagi pengemudi yang diharapkan dapat membawa pengaruh
positif pada lilngkungannya. Oleh sebab itu membentuk karakter pengemudi yang
berkeselamatan dan memahami ketentuan perundang - undangan yang
diimplementasikan secara nyata dalam pelaksanaan tugas sebagai pengemudi
merupakan out come yang dapat dicapai.
D. Jadwal Pelaksanaan
6
BAB II
PETUNJUK PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
ABDI YASA TELADAN TAHUN 2021
1. Panitia Pelaksana
Pada masing - masing daerah Kabupaten / Kota dan Provinsi dibentuk panitia
penyelenggaraan Pelaksana Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2021 oleh
Bupati / Walikota dan Gubernur. Dalam pembentukan panitia ini Gubernur Provinsi
bertindak selaku Pelindung.
2. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Panitia Pelaksana Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Provinsi /
Kabupaten / Kota sebagai berikut :
a. Pelindung
Gubernur / Bupati / Walikota / Kabupaten / Kota setempat;
b. Pengarah
1) Kepala Dinas Perhubungan / LLAJ setempat;
2) Dirlantas Polda setempat;
3) Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero) setempat;
Komposisi di atas masih dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan.
c. Pelaksana
1) Ketua Umum / Pelaksana adalah Kasubdit / Kabid Perhubungan Darat
/Dinas LLAJ Provinsi / Kabupaten / Kota setempat.
7
3) Anggota adalah masing - masing Bidang terdiri dari unsur - unsur
Dinas Perhubungan / Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Organda,
PT. Jasa Raharja (Persero), Ditlantas Polda, Polres, Ikatan Motor
Indonesia (IMI) dan instansi terkait lainnya serta susunan disesuaikan
dengan kebutuhan.
3. Uraian Tugas
a. Pengarah
Bertugas memberikan arahan dan mengontrol kegiatan agar penyelenggaraan
Pemilihan Abdi Yasa di daerah dapat dilaksanakan sebagaimana semestinya.
b. Pelaksana
1) Mempersiapkan dan melaksanakan pemilihan Abdi Yasa Teladan tingkat
Kabupaten / Kota dan Provinsi;
2) Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan - kegiatan yang
berhubungan dengan pendidikan / penyuluhan, penilaian, kunjungan,
upacara pada tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi;
3) Mempersiapkan, menyediakan dan melaksanakan hal - hal yang
mendukung kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan pemilihan Abdi
Yasa Teladan;
4) Melakukan analisa, evaluasi, dan pemantauan terhadap persiapan,
pelaksanaan dan hasil - hasil Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat
Kabupaten / Kota dan Provinsi;
5) Melakukan pembinaan terhadap awak kendaran umum teladan terpilih
untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna keteladanannya;
6) Mengajukan calon abdi yasa teladan dan kinerja Perusahaan terbaik
dari daerah Kabupaten / Kota kepada Panitia Pemilihan Awak Kendaraan
Umum Teladan Tingkat Provinsi (Pelaksana Tingkat Kabupaten / Kota);
7) Mengajukan calon Abdi Yasa Teladan dan kinerja Perusahaan terbaik
dari daerah Provinsi kepada Panitia Pemilihan Awak Kendaraan Umum
Teladan Tingkat Pusat (Pelaksana Tingkat Provinsi);
8) Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur / Bupati
/ Walikota.
8
2) Menyiapkan rapat (undangan, ruang rapat dan konsumsi) dan membuat
agendanya serta risalah rapat;
3) Membantu ketua pelaksana dalam menjaga kelancaran mekanisme
kerja panitia pelaksana;
4) Menyiapkan Laporan Pembukaan dan Penutupan Ketua Pelaksana
serta sambutan Pembukaan dan Penutupan Pemilihan Abdi Yasa Teladan;
5) Menyiapkan akomodasi dan konsumsi untuk peserta Pemilihan Abdi Yasa
Teladan.
6) Menyiapkan perlengkapan dan alat tulis bagi peserta Abdi Yasa Teladan
maupun para panitia pemilihan Abdi Yasa Teladan.
7) Menyiapkan rapat dan membuat agendanya serta risalah rapat.
8) Menyiapkan piagam, plakat / piala, untuk para peringkat pemilihan
Abdiyasa Tahun 2021
9) Membantu ketua pelaksana dalam menjaga kelancaran mekanisme kerja
panitia pelaksana. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana.
9
SUSUNAN ORGANISASI
PANITIA PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2021
PENANGGUNG JAWAB
PENGARAH
SEKRETARIS BENDAHARA
BIDANG MATERI BIDANG ANALISA BIDANG HUMAS DAN BIDANG UMUM DAN
DAN PENILAIAN DAN EVALUASI DOKUMENTASI SEKRETARIATAN
10
BAB III
PROSEDUR PEMILIHAN DAN PEMBIAYAAN
Untuk persyaratan yang telah disebutkan diatas, diharapkan tetap dibawa pada
saat mengikuti pelaksanaan di Tingkat Nasional. Yang tidak termasuk dalam
katagori / kriteria peserta tidak masuk yaitu pengemudi antar jemput karyawan
dan pengemudi antar jemput anak sekolah.
Panitia Abdi Yasa Tingkat Kabupaten / Kota melakukan penyuluhan dan tes
teori dan / atau praktek mengemudi kepada para peserta serta menetapkan
peringkat pemenang Abdi Yasa Teladan tingkat Kabupaten / Kota. Para
pemenang Abdi Yasa Tingkat Kabupaten/Kota diusulkan ke Panitia Tingkat
Provinsi disertai dengan berkas administrasi, penilaian dan penetapan
pemenang.
11
Panitia Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi memberikan penyuluhan
kepada para peserta Abdi Yasa Teladan mengenai permasalahan pembinaan
pengemudi pada tingkatan Provinsi yang dilakukan oleh para pejabat tingkat
Provinsi.
12
C. Pedoman Pembiayaan Pelaksanaan Kegiatan
Seluruh dana yang diperlukan untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan
pemilihan Abdi Yasa Teladan pada tingkat Provinsi dibebankan kepada
Pemerintah Daerah Provinsi berdasarkan kebijaksanaan Gubernur setempat.
13
BAB IV
PETUNJUK PENDIDIKAN PENYULUHAN
PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM TELADAN
1. Out Bond
Ruang lingkup:
a) Pengenalan diri sendiri;
b) Kerjasama dalam tim dan toleransi terhadap orang lain;
c) Permainan yang membutuhkan kekompakan dan kerjasama tim;
2. Bidang LLAJ
a) Keselamatan Transportasi Darat.
Ruang lingkup :
1) Definisi Keselamatan di jalan raya;
14
2) Kondisi Keselamatan Jalan saat ini ( data - data ) global, regional
maupun nasional;
3) Program - program upaya peningkatan keselamatan di jalan;
4) Target atau kondisi keselamatan jalan yang diinginkan.
15
3. Bidang POLRl
Ruang lingkup :
a. Permasalahan dan situasi lalu lintas yang dihadapi, ancaman faktual
berupa kemacetan lalu lintas, pelanggaran lalu lintas, kecelakaan dan
kejahatan di bidang lalu lintas;
b. Faktor dominan penyebab dari ancaman faktual terutama yang disebabkan
oleh kemacetan dan kecelakaan lalu lintas;
c. Penegakan hukum berupa pembatalan SIM, uji ulang dan denda serta
kurungan;
d. Upaya dan peran serta Abdi Yasa Teladan dalam ikut mewujudkan
keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas;
e. Persyaratan dan prosedur memperoleh SIM;
f. Himbauan - himbauan mengenai tata cara berlalu lintas di jalan raya.
Ruang lingkup :
Memberikan pengetahuan tentang ketrampilan, konsentrasi, penglihatan,
psikologi dan keselamatan kepada para peserta pemilihan Abdi Yasa Teladan
Tingkat Nasional.
Metode Penyampaian
a. Tes Kesehatan;
b. Tes Praktek.
(*pada pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisinya)
16
BAB V
PETUNJUK PENILAIAN DAN PEMILIHAN
ABDI YASA TELADAN
Bobot penilaian tersebut diatas dapat dijadiakan acuan, namun penentuan nilai
bobot dapat disesuaikan lagi berdasarkan tingkat penting atau prioritas yang
sedang berkembang saat itu, dan ditentukan secara musyawarah mufakat oleh Tim
Penilai baik di Tingkat Kabupaten / Kota, Provinsi maupun Tingkat Pusat (Nasional).
17
Langkah - langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan penilaian adalah
sebagai berikut :
a. Tim penilai menetapkan jumlah pertanyaan yang standar untuk masing -
masing materi yang akan diujikan kepada peserta;
b. Jika jawaban benar diberikan nilai 100, nilai ini disebut Nilai Materi (NM);
c. Untuk memperoleh Nilai Tertimbang (NT) dari setiap materi, maka setiap nilai
materi dikalikan dengan bobot masing - masing materi;
d. Nilai Akhir (NA) diperolah dari jumlah tertinggi dari nilai tertimbang masing -
masing materi;
e. Penentuan ranking berdasarkan Nilai Akhir (NA) tertinggi.
Contoh Penilaian
Calon A untuk materi Keterampilan Pengemudi, dari 10 pertanyaan jawaban
yang benar adalah 8, dengan demikian nilai yang diperoleh calon A untuk
materi Keterampilan Pengemudi adalah sebagai berikut :
NM = 8/10 x 100 = 80
NT = NM x bobot materi = 80 x l0% = 8
NA = NT (jumlah nilai tertimbang masing - masing materi)
18
d. Tes Tertulis Psikologi.
Tes Psikologi diarahkan supaya pengemudi dapat memiliki kemampuan antara
lain:
a. Tingkat kesabaran;
b. Tingkat kejujuran;
c. Tingkat kesetiaan;
d. Tingkat intelegensi;
e. Tingkat kemampuan bereaksi;
f. Dan sebagainya yang akan dapat meningkatkan attitude (perilaku)
pengemudi.
19
c. Menunjukan surat tanda bukti pendaftaran kendaraan bermotor,
atau surat tanda coba kendaraan bermotor, SIM, dan tanda bukti lulus
uji atau tanda bukti lain yang sah, dalam hal dilakukan pemeriksaan;
d. Ketentuan tentang kelas jalan, rambu-rambu,dan marka jalan, alat
pemberi isyarat lalu lintas, waktu kerja dan waktu istirahat pengemudi,
gerakan lalu lintas, berhenti dan parkir, persyaratan teknis dan laik jalan
kendaraan bermotor, peringatan dengan bunyi dan sinar,
kecepatan maksimum dan / atau minimum, tata cara mengangkut orang
dan barang, tata cara penggandengan dan penempelan dengan
kendaraan lain;
e. Ketentuan tentang kecelakaan lalu lintas;
f. Lalu lintas dan angkutan bagi penderita cacat;
g. Dampak lingkungan;
h. Ketentuan tentang ambang batas, emisi gas buang.
20
BAB VI
PETUNJUK MELAKUKAN ANALISA DAN EVALUASI KEGIATAN
PELAKSANAAN PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN
2. Mekanisme Evaluasi:
Pemantauan terhadap pelaksanaan bidang - bidang lain, dan pemantauan
terhadap pembinaan hasil Abdi Yasa Teladan yang lalu.
a. Altenatif I:
Mengadakan kunjungan ke beberapa daerah Percontohan/contoh.
b. Altenatif II:
Menerima laporan dari daerah tentang kegiatan pelaksanaan pemilihan
Abdi Yasa Teladan dan pembinaan hasil pemilihan Abdi Yasa Teladan.
21
D. Teknis Pelaksanaan
Tahapan yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan ini adalah :
1. Kegiatan pelaksanaan
a. Pembahasan permasalahan pemilihan Abdi Yasa Teladan;
b. Penyusunan petunjuk /saran;
c. Pengajuan usulan kegiatan analisa dan evaluasi;
2. Kegiatan pemantauan
a. Pemantauan terhadap kegiatan masing-masing bidang baik di daerah
maupun di pusat;
b. Pemantauan terhadap kesinambungan pembinaan Abdi Yasa Teladan.
3. Menghimpun, menganalisa dan evaluasi hasil pelaksanaan Abdi Yasa Teladan
dari daerah maupun di pusat.
4. Pelaksanaan verifikasi pembiayaan kegiatan Abdi Yasa Teladan.
5. Penyusunan petunjuk / saran penyempurnaan Abdi Yasa Teladan mendatang.
6. Penyusunan laporan analisa dan evaluasi pelaksanaan Abdi Yasa Teladan
tahun bertanggung jawab kepada Ketua Umum Panitia.
22