Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENTINGNYA MENJAGA KESELAMATAN


DIJALAN RAYA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah

Sepeda motor sekarang ini menjadi prioritas semua orang, tak heran jika hampir semua keluarga
memiliki sepeda motor dan membekali anaknya yang merupakan seorang pelajar dengan sepeda
motor untuk berangkat ke sekolah mereka masing masing. Maka dari itu sepeda motor sekarang
ini dianggap sebagai barang primer yang harus semua orang penuhi. Namun maraknya berbagai
jenis sepeda motor membuat sebuah permasalahan tersendiri bagi pemerintah. Seperti halnya
dengan masalah kemacetan atau kecelakaan dalam berlalu lintas. Kebanyakan kecelakaan dijalan
raya dialami oleh para pelajar karena kelalaian dari para pelajar itu sendiri.

Menurut data catatan PT Jasa Raharja Cabang Jatim terungkap 70 persen dari total 4.286 korban
kecelakaan sepanjang Januari hingga Maret 2014 adalah usia produktif yaitu  dari kalangan
pelajar, mahasiswa, dan pegawai swasta.

Bahkan dengan bukti tersebut pelajar belum juga menyadari bahwa budaya tertib lalu lintas
sangatlah penting demi keselamatan mereka sendiri. Mereka semakin tidak menghiraukan hal
tersebut. Dari sinilah penulis mencoba membahas sebab budaya tertib lalu lintas semakin
menurun dan bagaimana penyelesaiannya.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah – masalah yang dapat di simpulkan adalah
sebagai berikut

1. Apa yang dimaksud dengan pelanggaran lalu lintas ?


2. Apa saja undang-undang mengenai lalu lintas?
3. Apa saja bentuk pelanggaran lalu lintas ?
4. Apa saja dampak dari pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi?
5. Apa yang menyebabkan pengendara melanggar lalu lintas?

 Tujuan pembuatan makalah

Dalam pembuatan makalah ini, penulis bermaksud agar para pengguna sadar akan pentingnya
menaati peraturan dalam berlalu lintas dijalan raya.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian lalu lintas

Pengertian lalu lintas, menurut Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1993:55)
menyatakan bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal perjalanan di
jalan dan sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat lainnya. Sedangkan
didalam undang – undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, lalu lintas
berati gerak kendaraan dan orang diruang lalu lintas. Dimana ruang lalu lintas berarti prasarana
yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan
fasilitas pendukung.  Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lalu lintas adalah
pergerakan orang ataupun barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan
sebuah fasilitas.

1. Pengertian pelanggaran lalu lintas

Pelanggaran lalu lintas tertentu atau yang sering disebut dengan tilang merupakan kasus dalam
ruang lingkup hukum pidana yang diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 1992 (www. transparansi.
or. id, 2009). Hukum pidana mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh undang-undang
dan berakibat diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang melakukannya dan memenuhi
unsur-unsur perbuatan yang disebutkan dalam undang-undang pidana (www.id.wikipedia.org,
2009). Tujuan hukum pidana adalah untuk menakut-nakuti orang agar tidak melakukan
perbuatan yang tidak baik dan mendidik seseorang yang pernah melakukan perbuatan yang tidak
baik menjadi baik dan dapat diterima (Irawan, 2009.).

Pelanggaran lalu lintas tertentu atau tilang yang sering biasanya adalah pelanggaran terhadap
Pasal 54 mengenai kelengkapan surat kendaraan SIM dan STNK serta Pasal 59 mengenai
muatan berlebihan truk angkutan kemudian pelanggaran Pasal 61 seperti salah memasuki jalur
lintas kendaraan (Sebayang, 2009).

Singkatnya, persidangan kasus lalu lintas adalah Acara Pemeriksaan Cepat, dalam proses
tersebut para terdakwa pelanggaran ditempatkan di suatu ruangan. Kemudian hakim akan
memanggil nama terdakwa satu persatu untuk membacakan denda. Setelah denda dibacakan
hakim akan mengetukkan palu sebagai tanda keluarnya suatu putusan (www.transparansi. or. id,
2009).
 Macam – macam pelanggaran lalu lintas

Macam – macam pelanggaran dalam berlalu lintas di jalan raya antara lain :

1. Tidak menggunakan helm standar SNI bagi pengendara sepeda motor

Para pelajar cenderung lebih memilih untuk mengikuti perkembangan trend ketimbang
keselamatan diri sendiri. Seperti halnya dengan tidak memakai helm standar SNI tapi lebih
memilih menggunakan helm non berstandar SNI atau disebut juga helm ”Batok”. (pasal 57  ayat
2 dan pasal 106 ayat 8 serta pasal 291)

1. Pengendara dibawah usia (tidak memiliki SIM)

Pelanggaran ini mungkin menjadi permasalahan pokok yang sering terjadi di jalan raya.
Kebanyakan para pelajar nekat mengendarai sepeda motor tanpa adanya SIM dengan alasan
ingin menempuh pendidikan setinggi mungkin tapi dalam upaya menempuhnya  tidak  ada
kendaraan umum atau rumah yang  jauh, maka dari itu pelajar memilih untuk menggunakan
kendaraan pribadi. Pelanggaran ini pun telah diatur di dalam pasal 281 dengan denda satu juta
rupiah atau kurungan penjara paling lama 4 bulan.

1. Pengendara melanggar lampu rambu lalu lintas

hal ini yang sering kita lihat di setiap peremapatan atau pertigaan yang terdapat lampu rambu
lalu lintas, kebanyakan para pengendara melanggar lampu rambu lalu lintas karena sedang
terburu atau malas menunggu karena terlalu lama.

1. Dampak dari pelanggaran lalu lintas

Pastinya setiap hal yang melanggar pasti akan ada dampaknya termasuk juga dampak
pelanggaran lalu lintas, berikut adalah dampak dari pelanggaran lalu lintas:

 Tingginya angka kecelakan dipersimpangan atau perempatan maupun dijalan raya


 Keselamatan pengendara yang mengunakan jalan menjadi terancam bahkan pejalan kali
yang menyebrang jalan maupun berjalan di trotoar
 Kemacetan lalu lintas yang semakin parah dikarnakan para pengendara tidak mematuhi
peraturan maupun rambu-rambu lalu lintas
 Kebiasaan para pengendara yang melanggar lalu lintas sehingga budaya melanggar
peraturan lalu lintas
1. Penyebab terjadinya pelanggaran berlalu lintas

Berikut ini adalah pendapat saya penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas yang sering sekali
terjadi di Indonesia :

1. Budaya pelajar dalam berangkat sekolah

Kenapa hal ini dapat dijadikan kendala dalam menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas. Hal ini
disebabkan karena mayoritas dari pelajar membudayakan berangkat sekolah yang mepet dengan
waktu masuk sekolah mereka. Dengan dibayangi sanksi yang akan mereka terima di sekolah,
para pelajar menjadi kurang memperhatikan rambu-rambu di jalan. Sehingga keselamatan pelajar
itu sendiri dan pengguna jalan lain terancam.

1. Masih labilnya ego pelajar

Mengapa hal ini dapat menjadi kendala dalam mewujudkan budaya tertib lalu lintas di jalan.
Karena dengan adanya ego pelajar yang masih labil sangat mengancam keselamatan mereka.
Ketika kondisi pemakai jalan yaitu kalangan pelajar sekaligus kondisi batin mereka yang tidak
stabil maka mereka tidak akan menghiraukan rambu-rambu lalu lintas yang ada. Bahkan mereka
sering melamun ketika berkendara, tidak melihat warna lampu merah, berkendara dengan
kecepatan tinggi, dan masih banyak lagi. Mereka bersikap seperti itu karena mereka ingin
meluapkan semua egonya ketika di jalan tanpa mempertimbangkan keselamatan mereka.
Sehingga kendala inilah yang sering terjadi pada kalangan remaja. Mereka belum merasa
percaya diri terhadap dirinya sendiri. Ego yang labil ini tidak hanya membahayakan diri sendiri
tetapi juga membahayakan pemakai jalan yang lain

1. Semenjak kecil seorang anak kecil sudah di perbolehkan membawa kendaraan bermotor
yang seharusnya umurnya belum mencukupi untuk berkendara sehingga mereka sering
melanggar peraturan lalu lintas karna belum mengetahui peraturan-peraturan lalu lintas.
2. Hanya patuh ketika ada kabar bahwa akan ada razia atau saat ada polisi. Ini sudah hal
biasa yang sering kita lihat dijalanan.

 manfaat menaati tata tertib lalu lintas di jalan

Beberapa manfaat akan kita dapatkan ketika kita memiliki budaya tertib lalu lintas, antara lain :

1. Sampai tujuan dengan selamat

Jika semua orang terutama kalangan pelajar memiliki budaya tertib lalu lintas maka
keselamatanpun terjamin. Karena pelajar satu dengan yang lain saling memahami dan mengerti
posisi mereka sama-sama pemakai jalan. Budaya tertib lalu lintas antara lain menjadi pengguna
jalan yang baik, menaati rambu-rambu lalu lintas, serta peraturan yang mengenai lalu lintas.
Sehingga mereka sampai tujuan dengan selamat.

2. Mengurangi tingkat kecelakaan pada kalangan pelajar


Menurut data catatan PT Jasa Raharja Cabang Jatim terungkap 70 persen dari total 4.286 korban
kecelakaan sepanjang Januari hingga Maret 2014 adalah usia produktif. Kebanyakan dari
kalangan pelajar, mahasiswa, dan pegawai swasta. Sehingga dengan adanya kesadaran dalam
memiliki budaya tertib lalu lintas maka dapat mengurangi tingkat kecelakaan pada kalangan
pelajar.

3. Mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas

Dengan adanya budaya lalu lintas di jalan pada kalangan pelajar, maka tingkat pelanggaran lalu
lintaspun akan berkurang. Sehingga kedamaian pemakai jalan akan lebih meningkat. Contohnya
memakai mesin knalpot yang berstandart nasional makan pemakai jalan yang lain tidak akan
terganggu dengan suara knalpot yang tidak berstandart nasional.

 
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sepeda motor merupakan suatu kebutuhan sehingga dengan berbagai alasan  para pelajar lebih
memilih mengendarai kendaraan pribadi ketimbang kendaraan umum. Namun, karna masih
kurangnya pengetahuan tentang tertib berlalu lintas, ego dari pelajar serta budaya pelajar dalam
berangkat ke sekolah mengakibatkan permasalahan baru yaitu kemacetan juga meningginya
angka kecelakaan yang dialami oleh pelajar. Beberapa pelanggaran yang sering dilanggar oleh
para pelajar adalah tidak memakai helm standar SNI, berkendara tanpa SIM, dan melanggar
rambu – rambu lalu lintas. Padahal tertib berlalu lintas memiliki banyak manfaat yaitu selamat
sampai tujuan dan mengurangi angka kecelakaan.

1. Saran

Para pengguna jalan harus memiliki etika kesopanan di jalan serta harus mematuhi dan
melaksanakan peraturan lalu lintas, misalnya ke kiri jalan terus atau ke kiri ikuti lampu, dilarang
parkir juga tidak membuang sampah sembarangan di jalan. Kecepatan dalam mengendarai
kendaraan harus disesuaikan dengan kondisi jalan, apakah jalan tersebut ramai atau sepi, waktu
pagi, siang, sore, ataupun malam. Untuk angkutan umum hendaknya tidak menaikkan atau
menurunkan penumpang sembarangan. Dalam memanfaatkan jalan, kita harus menyadari bahwa
bukan hanya kita saja yang menggunakan jalan tersebut, tetapi setiap orang berhak
menggunakannya. Walaupun itu merupakan hak setiap orang namun, setiap orang berkewajiban
untuk menjaga kesopanan di jalan, salah satunya dengan mematuhi peraturan lalu lintas yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai