Anda di halaman 1dari 3

Ulangan Bahasa Indonesia

Menemukan Fakta dan Opini dalam Editorial

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !


Kutipan tajuk rencana berikut untuk soal nomor 1 dan 2!
Rencana fatwa haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi,
menuai banyak tanggapan. Bagaimanapun fatwa selama ini dipercaya sebagai alat manjur yang digunakan para ulama
untuk menjustifikasi suatu perkara tertentu. Alasan MUI akan mengeluarkan fatwa haram cukup masuk akal. Dilihat dari
segi hak, subsidi untuk orang miskin tidak etis jika diambil orang mampu. Akibatnya, ketika ada orang yang mengambil
jatah orang miskin bisa mengarah ke pelanggaran HAM. Rencana fatwa ini memang masih berupa wacana. Apalagi,
rencana dikeluarkannya fatwa ini berkaitan dengan langkanya pasokan BBM premium di beberapa daerah. Salah satu
pemicunya adalah tingginya harga minyak dunia. Bank Dunia sudah memperingatkan adanya ancaman dalam
perekonomian Indonesia, yaitu bahaya tingginya subsidi karena kenaikan harga minyak dunia. Pemerintah seharusnya
menaikkan harga BBM bersubsidi karena kenaikan harga itu akan mengurangi jumlah subsidi BBM dan memperkecil
perbedaan harga nonsubsidi. Kita berharap rencana fatwa haram BBM bersubsidi untuk kalangan masyarakat mampu
harus melalui pendapat dan keinginan dari masyarakat. Meskipun fatwa MUI berdasarkan hukum Islam, penjajakan tetap
harus dilakukan sehingga fatwa pun tidak kontraproduktif.
1. Opini tajuk rencana tersebut adalah …
A. Penjajakan tetap harus dilakukan agar fatwa MUI tidak kontraproduktif dan Pemerintah harus menaikkan harga
BBM bersubsidi.
B. Salah satu pemicu dikeluarkannya fatwa MUI adalah tingginya harga minyak dunia yang berpengaruh terhadap
harga minyak dalam negeri.
C. Fatwa selama ini dipercaya sebagai alat manjur yang digunakan para ulama untuk menjustifikasi suatu perkara
tertentu.
D. Dilihat dari segi hak, subsidi untuk orang miskin tidak etis jika diambil orang mampu dan bisa mengarah ke
pelanggaran HAM.
E. Bank Dunia sudah memperingatkan adanya ancaman dalam perekonomian Indonesia agar pemerintah segera
membuat kebijakan.
2. Opini dalam tajuk rencana tersebut ditujukan kepada ….
A. Negara-negara OPEC
B. Majelis Ulama Indonesia
C. Pemerintah Indonesia
D. Rakyat Indonesia
E. Menteri ESDM
Kutipan tajuk rencana berikut untuk soal nomor 3 dan 4!
Apakah janji semasa pemilihan Presiden hanya berfungsi sebagai penarik simpati? Ataukah janji itu merupakan
cita-cita yang muncul dari lubuk hati? Bagaimana kita harus menempatkan janji pemimpin? Menilai kinerja pemimpin
adalah langkah bijak. Waktu setahun belum cukup menampilkan hasil yang nyata, lebih-lebih satu prestasi. Apalagi, kalau
mengingat kondisi yang diwarisi sangat parah. Profesionalisme jelas merupakan modal utama untuk membuat
pemerintahan berjalan dengan baik. Pekerja profesional membuat tugas dapat mudah terlaksana. Pemerintah kita rupanya
tidak cukup terampil untuk mengikuti kiprah kemajuan yang diperlihatkan Cina dan negara-negara Asia lain yang sudah
maju.
3. Opini penulis tajuk rencana tersebut adalah …
A. Janji-janji pada waktu pemilihan hanya merupakan penarik simpati masyarakat.
B. Kita hendaknya menagih janji pemimpin jika sudah terpilih dalam pemilihan.
C. Hasil yang nyata dari sebuah Pemerintah dapat terlihat dari kinerjanya selama setahun.
D. Profesionalisme Pemerintah tidak mampu menampilkan hasil yang nyata bagi masyarakat.
E. Pemerintah belum mampu mengikuti kiprah kemajuan Cina dan negara-negara Asia lainnya.
4. Permasalahan opini tersebut ditujukan kepada ….
A. Pemerintah
B. Rakyat
C. Cina
D. Negara-negara Asia
E. Generasi muda

Kutipan tajuk rencana berikut untuk soal nomor 5 dan 6!


Menyediakan fasilitas pendidikan bagi warga negara, termasuk kursi bagi mahasiswa, sesuai dengan amanat
undang-undang. Namun, ketika negara tidak mampu memenuhinya, tugas itu dibagi bersama masyarakat.
Keberadaan pendidikan swasta dengan kekhasan masing-masing diakui negara. Peserta didiknya sama-sama
warga negara. Negeri dan swasta hanya berbeda dalam hal sumber dana.
Ketika ada maksud menolak kehadiran swasta-taruhlah lewat UU Pendidikan Tinggi yang saat ini sedang dibahas
di DPR-maksud itu keliru langkah. Negara ingin mengatur swasta, seperti halnya mengatur negeri, padahal eksistensi
swasta diakui UU dan keberadaannya komplementer dengan tugas negara.
5. Opini penulis dalam tajuk rencana tersebut adalah …
A. Pemerintah harus menyediakan fasilitas pendidikan bagi warga negara.
B. Menyediakan lebih banyak kursi di PTN akan menguntungkan masyarakat.
C. Warga negara boleh memilih PTN atau PTS sesuai minatnya.
D. Tindakan menolak kehadiran swasta dengan PTS-nya keliru langkah.
E. Eksistensi swasta diakui UU dan harus bisa bekerja sama dengan Pemerintah.
6. Opini penulis dalam tajuk rencana tersebut ditujukan kepada ….
A. Masyarakat
B. Pemerintah
C. Perguruan Tinggi
D. Pihak swasta
E. Mahasiswa
Kutipan tajuk rencana berikut untuk soal nomor 7 dan 8!
Peringatan BMKG tentang ancaman banjir perlu kita perhatikan. Acapkali disampaikan, iklim berubah, cuaca
ekstrem semakin sering muncul, tetapi perilaku dan gaya hidup masyarakat belum berubah mengikuti perubahan alam.
Dilihat dari hal kecil, rupanya kebiasaan membawa jas hujan masih belum merata di kalangan pengendara sepeda motor.
Ketika hujan, mereka sering berteduh di bawah jalan layang dan membuat kemacetan bertambah parah.
Adanya kemampuan menghasilkan informasi akurat bagi masyarakat, kita melihat otoritas meteorologi semakin
kapabel dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Namun, mengingat cuaca ekstrem yang menyertai terjadinya
perubahan iklim masih potensial memunculkan fenomena baru. Tidak ada salahnya otoritas seperti BMKG terus
berinvestasi dalam SDM dan peralatan untuk terus meningkatkan kapabilitasnya dalam membuat prakiraan cuaca akurat.
7. Opini penulis tajuk rencana tersebut adalah …
A. BMKG harus meningkatkan SDM dan peralatan untuk keakuratan prakiraan cuaca.
B. BMKG harus menanamkan investasi berupa peralatan pendeteksi prakiraan cuaca.
C. BMKG hendaknya selalu menyampaikan prakiraan cuaca yang berpotensi banjir.
D. Masyarakat harus mengubah pola hidup pada saat hujan dengan selalu membawa jas hujan.
E. Pengendara sepeda motor yangan berteduh di bawah jalan layang yang menyebabkan kemacetan.
8. Sasaran yang dituju oleh penulis tajuk rencana tersebut adalah ….
A. BMKG dan investor
B. BMKG dan pengendara motor
C. BMKG dan masyarakat
D. Investor dan masyarakat
E. Investor dan pengendara sepeda motor
Kutipan tajuk rencana berikut untuk soal nomor 9 dan 10!
Pendidikan yang dahulu diperjuangkan mati-matian oleh para pejuang kemerdekaan agar seluruh rakyat
mendapatkan hak yang sama, ternyata masih milik segolongan orang tertentu. Setiap tahun ajaran baru selalu muncul
keganjilan berulang-ulang yakni kebingungan orangtua mencari sekolah untuk anaknya. Ternyata, keganjilan itu muncul
karena masalah lama belum tuntas. Standardisasi sekolah masih belum jelas sehingga menimbulkan kasta-kasta dalam
pendidikan. Sistem kasta tersebut membuat para orang tua berlomba-lomba untuk mendapatkan sekolah berkasta tinggi.
Bahkan, mereka rela mengeluarkan biaya besar agar anaknya bisa masuk di sekolah favorit. Banyak siswa yang tidak bisa
masuk ke sekolah favorit bukan karena kurang pandai, melainkan mereka tidak mampu membayar biaya sekolah yang
tinggi. Inilah ironi pendidikan di Indonesia.
9. Opini penulis dalam tajuk rencana tersebut adalah …
A. Seluruh rakyat mendapatkan hak pendidikan yang sama.
B. Pemerataan pendidikan telah diperjuangkan mati-matian.
C. Standardisasi pendidikan akan menimbulkan keganjilan.
D. Sekolah berkasta tinggi memerlukan biaya yang tinggi.
E. Pendidikan masih menjadi milik segolongan orang tertentu
10. Permasalahan opini dalam tajuk rencana tersebut ditujukan kepada …
A. Pemerintah
B. Pendidik
C. Pelajar
D. Rakyat Indonesia
E. Orang tua

B. Baca kemudian jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan jelas!


Kekerasan dan Efek Demonstratifnya
Efek demonstratif atas kekerasan yang terjadi pada peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni tergolong luar
biasa. Lebih-lebih karena meminta korban cedera.
Tindakan main hakim sendiri itu mendapat efek publikasi luas, terutama di era multimedia sekarang ini. Tidak
hanya ditonton oleh masyarakat Indonesia sendiri, tetapi juga komunitas global. Oleh siaran media massa, terutama
jaringan televisi, adegan kekerasan di kawasan Monumen Nasional tidak hanya dapat ditonton oleh generasi tua,
tetapi juga oleh generasi muda, anak-anak, di seluruh penjuru tanah air.
Terlepas dari kaitan sebab-akibatnya, dampak kekerasan pada dirinya luar biasa. Bukan hanya korban
langsung yang menderita, tetapi juga mencederai nilai kemanusiaan. Ironisnya lagi, kekerasan hari Minggu lalu di
Monas justru berlangsung pada peringatan kelahiran Pancasila yang mengamanatkan nilai-nilai keluhuran.
Kekerasan itu tidak hanya mengusik rasa keamanan bersama sebagai warga bangsa, tetapi juga telah
mencederai citra Indonesia sebagai bangsa yang mencintai perdamaian. Sekalipun kekerasan itu berlangsung di
kawasan Monumen Nasional, pelataran itu telah menjadi ”panggung dunia” karena liputan media massa telah
membawa peristiwa itu ke ruang-ruang keluarga di seluruh dunia.
Melalui layar televisi, kekerasan itu dapat disaksikan masyarakat mancanegara. Di tengah era globalisasi dan
transparansi sekarang ini, praktis tidak ada kejadian yang bebas dari tembus pandang. Langsung atau tidak, dampak
kekerasan itu ditanggung oleh seluruh masyarakat Indonesia karena dapat membuat kaum investor asing menjadi ragu
menanamkan modal di Indonesia.
Para investor membutuhkan ketenangan dan stabilitas keamanan agar usahanya berjalan lancar. Dunia usaha
memang sangat sensitif atas gangguan keamanan. Lebih menyakitkan lagi kalau kekerasan itu digunakan negara-
negara tetangga dalam kompetisi industri pariwisata dengan mendiskreditkan Indonesia sebagai negara yang tidak
aman dikunjungi pelancong.
Dengan terus-menerus menayangkan rekaman adegan kekerasan yang terjadi di Indonesia, para calon
wisatawan bisa saja terpengaruh sampai mengurungkan niat datang ke Indonesia. Apapun pertimbangannya,
kekerasan itu kontraproduktif, yang dikhawatirkan juga akan berimbas pula terhadap program Tahun Kunjungan
Indonesia.
Padahal, belum lama ini Amerika Serikat mencabut larangan bepergian ke Indonesia, dan Uni Eropa
membuka lagi penerbangan Garuda Indonesia ke Eropa. Tantangan yang dihadapi bangsa ini ada-ada saja.
www.kompas.com

a. Masalah apa yang menjadi sorotan dalam tajuk rencana tersebut ?


b. Temukan kemudian tuliskan fakta-fakta dan kalimat opini yang Anda temukan dalam tajuk rencana tersebut
(sebanyak-banyaknya)!
c. Buatlah sebuah tajuk rencana singkat (1-2 paragraf) dengan topik permasalahan yang menjadi perdebatan umum
(berisi 3 fakta dan 5 opini)! Tuliskan pula judulnya!

Anda mungkin juga menyukai