Anda di halaman 1dari 3

CIri Pola Keruangan Desa

1.      Pola pemukumiman desa mengelompok (Nucleated Village) yaitu pemusatan penduduk desa hidup menggerombol
membentuk suatu kelompok yang disebut nucleus. Pola ini dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut:
- tanah yang subur adalah daerah yang memiliki tanah yang subur memikat penduduk untuk berdiam mengelompok.
- reliefnya tidak kasar adalah daerah dataran rendah yang banyak didiami penduduk.
- air tanah yang dalam adalah daerah ini akan didapatkan jumlah sumur yang sedikit dan jumlah memusat disekitar
sumur.
- Keamanan daerah yang keamanannya belum menjamin, penduduk akan hidup mengelompok.

2.      Pola pemukiman desa memanjang (line village) yaitu penduduk desa menyusun tempat tinggalnya mengikuti jalur
pantai, sungai atau jalur jalan dan membentuk suatu deretan perumahan.

3.      Pola pemukiman desa menyebar (open country village) yaitu penduduk desa memilih atau membangun tempat
kediamannya tersebar di suatu daerah pertanian hingga dimungkinkan adanya suatu hubungan dagang, karena
perbedaan produksi dan kebutuhan. Pola ini juga disebut trade center community. Pemukiman penduduk yang
menyebar dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut:
·         bencana banjir adalah daerah banjir dapat menjadi pemisah antara pemukiman penduduk antar satu dengan yang
lainnya.
·         topografi yang kasar adalah daerah ini pemukiman penduduk akan menyebar.
·         air tanah yang dangkal adalah pembuatan sumur dibuat dengan mudah dimana-mana sehingga pemukiman
perumahan penduduk menyebar mengikuti penyebaran sumur.
- Keamanan daerah yang keamanannya menjamin untuk hidup menyebar

 Gambar Pola Keruangan Desa (R. Bintarto):

  keterangan  :

    a. Memanjang jalan

    b. Memanjang sungai

    c. Radial

    d. tersebar

    e. memanjang pantai 
N. Daldjoeni

Daldjoeni (1987) mengemukakan bahwa ditinjau dari pola tata guna lahannya, ada empat bentuk perdesaan yang
banyak dijumpai di Indonesia. Keempat bentuk desa tersebut adalah sebagai berikut.

a. Bentuk desa linear atau memanjang mengikuti jalur jalan raya atau alur sungai. Pola semacam ini dapat dijumpai di
daerah dataran, terutama dataran rendah. Tujuan utama bentuk desa yang linear atau memanjang adalah mendekati
prasarana transportasi (jalan atau alur sungai) sehingga memudahkan mobilitas manusia, barang, dan jasa.

Gambar 1. Bentuk Desa Linear Mengikuti Jalan. Bentuk ini banyak terdapat di daerah dataran rendah.

b. Bentuk desa yang memanjang mengikuti garis pantai.


Gambar 2. Bentuk Desa Memanjang Mengikuti Garis Pantai. Bentuk desa ini terjadi karena aktivitas manusia yang
mencari ikan dan hasil laut lainnya.

c. Bentuk desa terpusat. Bentuk desa semacam ini banyak dijumpai di wilayah pegunungan. Wilayah pegunungan
biasanya dihuni oleh penduduk yang berasal dari keturunan yang sama sehingga antara sesama warga masih
merupakan saudara atau kerabat.

Gambar 3. Bentuk Desa Terpusat Bentuk desa ini banyak terdapat di wilayah pegunungan.

d. Bentuk desa yang mengelilingi fasilitas tertentu. Bentuk semacam ini banyak dijumpai di wilayah dataran rendah
dan memiliki fasilitas umum yang banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat, seperti mata air, danau, waduk,
dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Gambar 4. Bentuk Desa Mengelilingi Fasilitas Tertentu. Bentuk desa ini terjadi karena adanya fasilitas umum yang
banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat.

Anda mungkin juga menyukai