Anda di halaman 1dari 3

MAKNA LAGU INDONESIA RAYA KARYA W.

R
SOEPRATMAN
Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu
kebangsaan itu bukanlah sekedar merupakan lagu untuk
keindahan belaka, tetapi merupakan ungkapan dan cetusan citacita nasional bangsa yang bersangkutan. Ia merupakan sublimasi
api perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional dan
mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
1. Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila
mendengar lagu kebangsaannya dinyatakan dan didengungkan
dan mereka menghormatinya dengan khidmat.

2. Suatu insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila suatu


bangsa mempermainkan atau menghina lagu kebangsaan bangsa
lain. Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakan
sebagai penghinaan terhadap bangsa pemilik lagu kebangsaan
itu. Dalam hubungan internasional antara bangsa-bangsa di
dunia, maka setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati
bangsa lain.
3. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa
Indonesia. Indonesia Raya merupakan ungkapan dan cetusan
cita-cita nasional bangsa Indonesia. Ia merupakan sublimasi api
perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan
mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia
merupakan pula pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
4. Indonesia Raya yang berkumandang di seluruh pelosok tanah
air Indonesia selama perang kemerdekaan di Indonesia, telah
mengorbankan semangat dan keberanian rakyat dan pemuda
Indonesia untuk bertempur sampai titik darah penghabisan
dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan,
meskipun mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk
melawan tentara colonial yang bersenjata modern. Oleh karena
itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
bendera kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan
bangsa dan Negara Indonesia.
5.. Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap
Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan
berani mempertahankan serta mempunyai rasa hormat yang
tinggi terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya.
6.. Oleh karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus
ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat
terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu, maka
setiap Pramuka Indonesia harus mengetahui dan menghayati arti
dan sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan
bangsa Indonesia merebut, mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan. Setai Pramuka harus mampu menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya dengan benar dan baik serta
memiliki rasa hormat terhadapnya.
7. Uraian tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta
sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi para Pembina
Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian,
setiap Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari
bahan-bahan yang berkaitan dengan Lagu kebangsaan Indonesia
Raya.
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Indonesia Raya sebelum 17 Agustus 1945.
1. Lagu Indonesia Raya adalah gubahan komponis Muda
Indonesia bernama Wage Rudolph Soepratman.
2. Almarhum Wage Rudolph Soepratman adalah seorang guru
dan juga pernah menjadi wartawan surat kabar Kaoem Moeda

dan pengarang buku. Sejak kecil Soepratman gemar sekali


bermain biola.
3. Wage Rudolph Soepratman adalah putra seorang sersan
Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo. Soepratman dilahirkan di
Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada
malam selasa tanggal 16 Agustus di Surabaya.
4. Semangat nasional telah mengisi seluruh jiwa Soepratman
pada waktu itu. Semangat yang berwujud kemauan ingin
menciptakan Lagu Kebangsaan. Akhirnya ia dapat menciptakan
Lagu Indonesia Raya.
Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan oleh Soepratman
kepada masyarakat di dalam konggers Pemuda Indonesia
tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiche Club,
Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia Raya untuk pertama
kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan
semangat Persatuan Pemuda yang menyala-nyala pada waktu
itu, maka ketika Lagu Indonesia Raya diperkenalkan kepada
peserta konggres, dengan serta merta lagu itu mendapat
sambutan yang hangat sekali.
Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu
dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya. Semua
Organisasi Rakyat Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda,
Wanita, Kepanduan (Kepramukaan), seluruh rakyat Indonesia
yang sadar, mengakui lagu Indonesia Raya sebagai Lagu
Kebangsaan.
Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya sering dilarang,
dihalang-halangi oleh Pemerintahan Kolonial Belanda oleh
suatu ketika Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah
Belanda telah pula meminta agar kata-kata dalam lagu Indonesia
Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat perjuangan dan
Peraturan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan itu
dpata dilenyapkan
Indonesia Raya setelah 17 Agustus 1945.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945, Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu
Kebangsaan. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya selama perang
Kemerdekaan telah merupakan sublimasi pengorbanan
perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia untuk mengusir
penjajah dan mempertahankan serta menegakkan Kemerdekaan.
Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia
tahun 1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya ditetapkan
dengan resmi sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia.
INDONESIA RAYA Lagu KEBANGSAAN Penuh MAKNA
Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku!
Disanalah Aku Berdiri, Jadi Pandu Ibuku..!
Indonesia Kebangsaanku, Bangsa Dan Tanah Airku
Marilah Kita BerseruIndonesia Bersatu!
Hiduplah TanahkuHiduplah NegerikuBangsaku Rakyatku
Semuanya
Bangunlah JiwanyaBangunlah Badannya Untuk Indonesia Raya!
Indonesia RayaMerdeka ! Merdeka !
Tanahku Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya Merdeka! Merdeka!
Hiduplah Indonesia Raya
II. Indonesia Tanah Yang MuliaTanah Kita Yang Kaya
Di Sanalah Aku Berada Untuk Slama-Lamanya
Indonesia Tanah Pusaka Pusaka Kita Semuanya

Marilah Kita Mendoa Indonesia Bahagia ..!

Sadarlah Hatinya Sadarlah BudinyaUntuk Indonesia Raya

kucinta (2x) Berupa doa dan harapan dari bangsa indonesia yang
mencintai negerinya agar senantiasa merdeka dari berbagai
bentuk penindasan kemanusiaan, seluruh wilayah Indonesia
harus benar-benar merdeka, tidak ada lagi penjajahan,
penyerobotan dari pihak asing, tidak ada penguasaan daerah
oleh pihak asing.

III. Indonesia Tanah Yang Suci Tanah Kita Yang Sakti

Hiduplah Indonesia Raya ..

Disanalah Aku Berdiri Njaga Ibu Sejati

Makna lima sila dalam Pancasila akan dijelaskan pada artikel


ini. Pancasila terdiri atas lima asas moral yang relevan menjadi
dasar negara RI. Dalam kedudukannya sebagai falsafah hidup
dan cita-cita moral, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa:

Suburlah Tanahnya Suburlah JiwanyaBangsanya Rakyatnya


Semuanya

Indonesia! Tanah Berseri Tanah Yang Aku Sayangi


Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi
Slamatlah Rakyatnya Slamatlah Putranya Pulaunya Lautnya
Semuanya
Majulah Negerinya Majulah Pandunya Untuk Indonesia Raya !!
Dengan mendalami satu per satu dalam setiap bait demi bait
sajak lagu Indonesia Raya, kita akan menemukan semangat
Cinta Tanah Air yang tinggi dan mulia yang coba ditularkan oleh
Wage Rudolf Supratman dan segenap pahlawan perjuangan
kemerdekaan Indonesia yang mencita-citakan tegaknya
pemerintahan yang berdaulat, berdirinya negara yang dibangun
dan dipelihara oleh orang Indonesia asli, oleh anak-anak ibu
pertiwi yang siap menjadi pandu bagi ibunya. Lihatlah bagian
sajak berupa seruan untuk bersatu, untuk mendoa akan
kebahagiaan negeri yang juga merupakan kebahagiaan
rakyatnya, dan janji keabadian negeri inilagu Indonesia Raya
sebagai lagu kebangsaan ibarat lagu pujian, rasa syukur, serta
doa yang dikumandangkan segenap rakyat Indonesia kepada
Tuhan yang Maha Kuasa, sehingga akhirnya tercapailah
kemerdekaan yang didamba-dambakan itu..
Di ruang maya yang ada ini, kami berupaya memaknai kembali
makna lagu Indonesia raya dan menggali kesakralan katakatanya
Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah DarahkuDisanalah aku
berdiri, jadi pandu ibuku
Menanamkan rasa memiliki negeri, Tanah Air Indonesia adalah
tempat untuk berkarya dan berdarma bakti warga negara
Indonesia dengan kerja keras membanting tulang, menguras
keringat dan air mata, sampai menumpahkan darah. Sikap setiap
warga terhadap ibu pertiwi atau tanah air Indonesia selayaknya
sikapnya terhadap ibu kandung.
Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan tanah airku. Marilah kita
berseru, Indonesia bersatu ..!
Setiap warga negara Indonesia, berusaha sedapat mungkin
menjauhkan semua hal yang dapat memecah belah Indonesia
dan sebagai seruan untuk mengingat persatuan adalah kunci
untuk keabadian NKRI.
Hiduplah tanahku, Hiduplah negeriku, Bangsaku, Rakyatku
semuanya, Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya, Untuk
Indonesia Raya..
Seruan yang mengingatkan setiap warga negara Indonesia untuk
senantiasa mendoakan negeri ini agar tidak berhenti
memberikan kehidupan turun temurun kepada anak negerinya.
Harapan agar generasi penerus kelak akan melanjutkan
kedaulatan negeri ini dengan Jiwa dan Raga yang telah
terbangun. Bangun jiwa diletakkan lebih dahulu dengan maksud
warga negara Indonesia haruslah lebih mengutamakan
membangun jiwa kebangsaan, ruh nasionalisme, semangat
berbangsa dan bernegara, mental spiritual dengan sangat prima,
dan menjadi prioritas utama, baru membangun fisik berupa
teknologi, infrastruktur, kemapanan hidup masyarakatnya.
Indonesia Raya merdeka merdeka, Tanahku negeriku yang

Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga


negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan
tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam
tingkah laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila
menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun
walaupun berbeda keyakinan.
Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak
masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang
sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta
hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk
menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak
adil dan beradap terhadapnya.
Makna lima sila dalam Pancasila untuk sila Ketiga, Persatuan
Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai
tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta
loyal terhadap sesama warga negara.
Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan; mengajak
masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan
politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak
langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung
jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing.
Makna lima sila dalam Pancasila untuk sila Kelima, Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif
dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan
kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi
terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan
batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
Etika Politik Kenegaraan
Dalam kedudukannya sebagai etika politik kenegaraan,
ditegaskan bahwa makna lima sila dalam Pancasila:
Sila pertama, negara wajib:
(1) Menjamin kemerdekaan setiap warga negara tanpa
diskriminasi untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaannya dengan menciptakan suasana yang baik.
(2) Memajukan toleransi dan kerukunan agama
(3) Menjalankan tugasnya untuk meningkatkan kesejahteraan
umum sebagai tanggung jawab yang suci.

Sila Kedua, mewajibkan:


(1) Negara untuk mengakui dan memperlakukan semua warga
sebagai manusia yang dikaruniai martabat mulia dan hak-hak
serta kewajiban kewajiban asasi
(2) Semua bangsa sebagai warga dunia bersama-sama
membangun di dunia baru yang lebih baik berdasar
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Sila ketiga mewajibkan negara untuk membela dan
mengembangkan Indonesia sebagai suatu negara yang bersatu,
memiliki solidaritas yang tinggi dan hidup rukun, membina dan
menjunjung tinggi kebudayaan dan kepribadian nasional, serta
memperjuangkan kepentingan nasional.
Sila keempat mewajibkan negara untuk mengakui dan
menghargai kedaulatan rakyat serta mengusahakan agar rakyat
melaksanakan kedaulatannya secara demokratis tanpa
diskriminasi melalui wakil-wakilnya. Negara wajib
mendengarkan suara rakyat dan memperjuangkan kepentingan
seluruh rakyat.
Sila Kelima mewajibkan negara untuk:
(1) Mengikutsertakan seluruh rakyat dalam kehidupan ekonomi,
sosial dan budaya
Membagi beban dan hasil usaha bersama secara proporsional di
antara semua warha negara dengan memperhatikan secara
khusus mereka yang lemah kedudukannya agar tidak terjadi
ketidakadilan serta kewenang-wenangan dari pihak yang kuat
terhadap pihak yang lemah.
Lagu bisa menjadi penghibur dan penggugah semangat kita.
Terutama lagu-lagu yang bertema perjuangan atau yang
membangkitkan rasa patriotisme kebangsaan. Salah satu lagu
perjuangan itu adalah Garuda Pancasila yang diciptakan oleh
Bapak Sudharnoto.
Sudharnoto dengan nama samaran Damayanti dilahirkan di
Kendal, Jawa Tengah, 24 Oktober 1925. Beliau adalah seorang
pencipta lagu dan ilustrator film. Garuda Pancasila digubahnya

pada tahun 1956. Beliau juga pernah memenangkan Piala Citra


FFI 1980 sebagai penata musik terbaik dalam film "Kabut Sutra
Ungu". Mungkin banyak yang sudah lupa syair dari lagu ini so
berikut warcof coba sajikan liriknya perbait dan apa makna
dibalik lagu Garuda Pancasila ini (versi warcoff), sebagai
berikut :
Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
"Garuda sebagai lambang negara dan Pancasila sebagai dasar
negara harus senantiasa kita dukung dan junjung tinggi sebagai
bukti kedaulatan bangsa yang merdeka."
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
"Patriot proklamasi bermakna pejuang kemerdekaan/pejuang
bangsa yang akan selalu siap sedia berkorban untuk negeri."
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
*Pancasila sebagai dasar negara jika diterapkan secara nyata
maka keadilan, kemakmuran dan kedamaian sentosa akan
dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
"Kepribadian bangsa Indonesia adalah bangsa yang pantang
menyerah, pantang berputus asa menghadapi semua cobaan
yang datang. Bangsa yang penuh semangat untuk terus maju dan
bersatu membangun tanah tumpah darah Indonesia".
Sayangnya makna mulia dari lagu ini tidak lagi tertanam
dibenak dan jiwa kita, terutama para pelaku korupsi dan para
pemimpin bangsa saat ini. Dan lagu-lagu seperti ini seakan
hanya diingat saat merayakan hari kemerdekaan atau
disenandungkan saat upacara-upacara resmi kenegaraan :).
Menurut warcoff, lagu seperti Garuda Pancasila dan yang
sejenisnya diciptakan bukan sekedar untuk mengenang
perjuangan para pahlawan tapi juga penciptaan ini adalah wujud
ketulusan hati si pencipta yang dipersembahkan untuk bangsa
dan negara, bukan hanya untuk mencari popularitas ataupun
materi yang berlimpah. Semoga manfaat.

Anda mungkin juga menyukai