Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap negara mempunyai lagu kebangsaan masing-masing, tidak ada dua negara yang
memiliki lagu kebangsaan yang sama, karena lagu kebangsaan adalah ekspresi kejiwaan dari
suatu bangsa. Lagu kebangsaaan menempati kedudukan yang khusus dan dihormati oleh
seluruh rakyatnya. Lagu kebangsaan selalu dinyanyikan atau diperdengarkan pada setiap acara
resmi kenegaraan, dan juga pada setiap acara di luar negeri yang membawa nama negara.
Lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman, merupakan lagu kebangsaan bagi
seluruh rakyat Indonesia, sebagai sebuah lagu yang dihormati dan dibanggakan, pembangkit
semangat kebangsaan, dan terasa ada kesyahduan yang luar biasa dalam penjiwaannya. Tapi
sayangnya, banyak warga dan para siswa/pelajar yang tidak memperlihatkan sikap hormat
ketika menyanyikan atau mendengarkan lagu Indonesia Raya.
Disinilah pentingnya bagi kita untuk mengetahui makna dari lirik lagu Indonesia Raya.
Karena dengan begitu kita bisa lebih memahami isi dari Lagu tersebut, yakni tentang usaha
para pahlawan untuk memerdekakan bangsa ini dan agar sikap nasionalisme dan patriotisme
tidak menghilang dan tetap bertahan di jiwa peserta didik maupun warga negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah terbentuknya Lagu Indonesia Raya?
2. Apa lirik dari lagu Indonesia Raya stanza 1, 2, dan 3?
3. Apa makna dari lagu Indonesia Raya stanza 1, 2, dan 3?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya lagu Indonesia Raya
2. Untuk mengetahui lirik dari lagu Indonesia Raya stanza 1, 2, dan 3
3. Untuk mengetahui makna dari lagu Indonesia Raya stanza 1, 2, dan 3

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menyadarkan para pembaca tentang
betapa pentingnya bagi kita untuk menghargai makna dari setiap lirik Indonesia Raya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lagu Indonesia Raya


Lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R Supratman merupakan lagu kebangsaan bagi
seluruh rakyat Indonesia yang berisikan ungkapan cita-cita nasional yang merupakan
perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara
Indonesia. Dan juga menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia.
Lagu Indonesia Raya yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air Indonesia selama
Perang kemerdekaan di Indonesia, telah menjadi saksi atas pengorbanan para pahlawan yang
semangat dan memiliki keberanian bertempur sampai Titik darah Penghabisan dalam
mempertahankan kehormatan bangsa dan menegakkan kemerdekaan. Oleh karena itu, bagi
seluruh bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera kebangsaan Sang
Merah Putih adalah kehormatan bagi Negara Indonesia.

B. Sejarah Lagu Indonesia Raya


Indonesia Raja (ejaan lama) atau kita kenal dengan Indonesia Raya, adalah lagu
kebangsaan Indonesia Republik Indonesia. Pada tahun 1924 Supratman menulis lagu Indonesia
Raya atas anjuran dari H. Agus Salim yang ditulis di harian Fajar Asia agar komponis
Indonesia membuat lagu kebangsaan.
Di pertengahan 1928, lagu 'Indonesia Raya' rampung. Ketika Kongres Pemuda II di
Batavia pada tanggal 28 Oktober 1928, untuk kali pertama lagu itu diperdengarkan di tengah
khalayak dengan gesekan biola Supratman, bersamaan dengan lahirnya Sumpah Pemuda.
Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan
jelas menuliskan "lagu kebangsaan" di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya
dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po, sedangkan rekaman pertamanya dimiliki
oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan.
Setelah dikumandangkan tahun 1928 dihadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan
biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi
Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu
dengan mengucapkan "Merdeka, Merdeka!" pada refrein.
Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia
yang mendukung ide satu “Indonesia” . Indonesia Raya dipilih sebagai lagu kebangsaan ketika
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pda tanggal 17 Agustus 1945.

2
C. Lirik Lagu Indonesia Raya
 Stanza 1
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku, Hiduplah neg'riku,


Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.

 Stanza 2
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,


P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnya, Suburlah jiwanya,


Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya, Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.

 Stanza 3
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
Menjaga ibu sejati.

3
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakyatnya, S'lamatlah putranya,


Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya, Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.

 Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.

D. Makna Lagu Indonesia Raya


 Stanza 1
1. Indonesia Tanah Airku, kalimat ini menanamkan kesadaran,
a. Bahwa setiap warga memiliki tanah air yaitu Indonesia,
b. Bahwa setiap warga memilik hak dan kewajiban terhadap tanah airnya.

2. Tanah tumpah darahku, kalimat ini menanamkan kesadaran,


a. Bahwa setiap warga telah memiliki wadah/ruang/tempat, yaitu di tanah yang
termasuk wilayah Indonesia.
b. Bahwa Tanah Air Indonesia adalah tempat untuk berusaha, berjuang, dan berdarma
bakti dengan kerja keras membanting tulang, menguras keringat dan air mata, sampai
menumpahkan darah.

3. Disanalah aku berdiri, kalimat ini menanamkan kesadaran,


a. Bahwa setiap warga telah berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa
lainnya,
b. Bahwa di tanah air Indonesia kita semua memiliki derajat yang sama dengan bangsa
lainnya di dunia ini.

4. Jadi pandu ibuku, kata ibuku maksudnya adalah ibu pertiwi atau pemerintahan yang sah.
Kalimat ini menanamkan kesadaran,

4
a. Bahwa pemerintahan yang sah, mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam
berperan menjadi pandu/penuntun/pembimbing bagi semua warga negaranya untuk
meningkatkan kesejahteraan semua warganya;
b. Bahwa sikap setiap warga terhadap ibu pertiwi harus bersikap sama seperti sikapnya
terhadap ibu kandung/orang tua.

5. Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan tanah airku, kedua kalimat ini menanamkan
kesadaran,
a. Bahwa setiap warga memiliki kebangsaan yaitu berbangsa Indonesia,
berkewarganegaraan Indonesia.
b. Bahwa setiap warga bersikap tegas dalam pengakuannya berkebangsaan Indonesia
dan bertanah air Indonesia.

6. Marilah kita berseru, Indonesia bersatu, kedua kalimat ini menanamkan kesadaran,
a. Bahwa setiap warga berseru, bersikap dan berusaha membina persatuan dan kesatuan
Indonesia agar Indonesia benar-benar bersatu, baik melalui sikap, kata, tingkahlaku
dan perbuatan sehari-hari.
b. Bahwa setiap warga berusaha sedapat mungkin menjauhkan semua hal yang dapat
memecah belah Indonesia.

7. Hiduplah tanahku, Hiduplah negeriku, Bangsaku rakyatku, Semuanya, bait ini terdiri
dari empat kalimat menanamkan kesadaran,
a. Bahwa setiap warga selalu berusaha agar Indonesia menjadi tanah air yang hidup
untuk waktu yang tidak terbatas.
b. Bahwa setiap warga, setiap rakyat , semuanya, harus menjadi penduduk yang benar-
benar hidup, benar-benar dinami dan kreatif untuk merubah keadaan, agar keadaan
selalu berubah menjadi lebih baik
c. Bahwa semua rakyat, semua warga berusaha agar jangan sampai rakyat “mati” dan
berusaha agar Indonesia jangan sampai mati, punah atau bubar.

8. Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya, kedua kalimat ini menanamkan kesadaran,


a. Bahwa setiap warga lebih mengutamakan dalam berusaha membangun jiwa
kebangsaan, ruh nasionalisme, semangat berbangsa dan bernegara, mental spiritual
dengan sangat prima, dan menjadi prioritas utama.
b. Bahwa setiap warga juga membangun badannya, melaksanakan pembangunan
fisik dengan sangat maksimal untuk kesejahteraan lahir batin.

9. Untuk Indonesia Raya, kalimat ini menanamkan kesadaran,


a. Bahwa setiap warga dalam berusaha disemua bidang, harus merupakan bagian
kegiatan yang integral dalam suatu strategi besar untuk pembangunan Indonesia
seutuhnya,

5
b. Bahwa semua warga dalam melaksanakan usahanya dalam bidang apapun harus
maju bersama, berjalan seiring menuju Indonesia Raya, harus saling bersinergi, dan
harus diupayakan tidak boleh ada yang saling menghambat.

 Stanza 2
1. Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya,
a. Pengertian tentang tanah yang mulia perlu disandingkan baik dengan “tanah air,
tanah tumpah darah” maupun sebagai kelanjutan dari “tanah yang hidup”.
Karenanya ke-mulia-annya adalah abstraksi dari tanah air dan tanah tumpah darah,
b. Sedang ke-kaya-annya adalah simpulan dari kemampuan tanah itu menghidupi
negeri, bangsa, dan rakyat. Serta pernyataan bahwa Indonesia kaya akan SDA yang
beragam.

2. Di sanalah aku berdiri untuk slamalamanya


a. Makna kata “slamaslamanya” di sini lebih berdekatan dengan pengertian W.R.
Soepratman yang seolah hendak berkata kepada kolonialisme, “Apa pun yang
terjadi aku tetap menjaga kemuliaan Indonesia”.

3. Indonesia tanah pusaka, pusaka kita semuanya


a. Sebuah penegasan ulang yang lebih fundamental. Setelah ia adalah Tanah Air,
Tanah Tumpah Darah, Tanah yang Hidup, Tanah Mulia, maka Indonesia adalah
pusaka
b. Indonesia adalah warisan leluhur bangsa Indonesia yang oleh karena berbagai sebab
menjadi satu ikatan persaudaraan Indonesia. Karenanya, ke-pusaka-an Indonesia
mengandaikan sifat-sifat hubungan-hubungan sosial yang erat di antara keragaman
suku, bangsa, dan bahasa

4. Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia


a. Maksudnya perjuangan itu diberikan landasan moral ideologis, dengan membuat
doa sebagai dasar dari perjuangan. Sepertinya W.R. Soepratman ingin berucap,
“Terangnya perjuangan itu tidak mungkin tanpa doa rakyat Indonesia”, yang mana
semua ditujukan demi Indonesia bahagia.

5. Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya, bangsanya, rakyatnya, semuanya


a. menegaskan ulang makna dan tujuan dari doa perjuangan rakyat
Indonesia.

6. Sadarlah hatinya, sadarlah budinya, untuk Indonesia Raya


b. Serupa raungan pengingat kepada rakyat Indonesia untuk kembali menyadari
hakekatnya.

 Stanza 3
1. Indonesia, tanah yang suci, Tanah kita yang sakti
a. Pengertiannya hampir sama dengan Indonesia tanah yang mulia dalam stanza
kedua. Hanya saja tambahan unsur sakti‟ di sini lebih serupa simpulan dari
kemuliaan dan kepusakan Indonesia.
6
b. Kesaktian di sini juga tidak sama arti dengan tingkat keahlian seseorang, melainkan
sebuah cita-cita akan Indonesia yang kokoh dan berjaya.

2. Disanalah aku berdiri, menjaga ibu sejati


a. Bahwa sebagai warga negara Indonesia sudah sewajibnya tugas kita untuk menjaga
Indonesia ini.

3. Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi


a. Semacam pernyataan rasa cinta rakyat Indonesia kepada negeri
Indonesia tercinta.

4. Marilah kita berjanji Indonesia abadi


a. Menunjukkan perlunya itikad yang besar dari setiap rakyat Indonesia untuk
mempertahankan Indonesia dan ke-Indonesiaan. Hal itikad atau sumpah ini adalah
semacam simbolisasi dari gerakan Sumpah Pemuda.

5. S‟lamatlah rakyatnya, S‟lamatlah putranya, pulaunya, lautnya, semuanya


a. Sebuah rencana realisasi dari janji menjaga Indonesia.
b. Rakyat Indonesia lah yang harus berjanji menyelamatkan manusia dan alam
Indonesia meliputi.

6. Majulah Neg‟rinya, Majulah Pandunya, Untuk Indonesia Raya


a. Serupa penegasan dan penajaman bahwa negeri ini harus dipimpin, dibimbing,
dirawat agar Indonesia abadi.
b. Menunjukkan semangat kepemimpinana atau leadership.

 Refrain
1. Indonesia, Raya, Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
a. Pesan klimaks sebagai pernyataan sumpah bakti pemuda yang bergelora dalam
kongres pemuda tanggal 28 Oktober tahun 1928, yang berjanji teguh pada dasar
kesatuan tanah air, bangsa dan kebudayaan menuju kemerdekaan Indonesia.
b. Berarti pernyataan tekad, kesediaan dan kesetiaan terhadap perjuangan membangun
Indonesia yang merdeka dan bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari seluruh gambaran pemaknaan tentang syair lagu Indonesia Raya Tampak
jelas bahwa lagu Indonesia Raya memiliki semangat anti kolonialisme yang tinggi. Ini
tentunya bukan sesuatu yang luar biasa mengingat W.R. Soepratman lahir dan dibesarkan
di dalam alam kolonialisme.
Dapat disimpulkan pula bahwa makna dari lagu Indonesia Raya Stanza 1 hingga 3
ialah bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, sebab bangsa ini sangat
kaya akan keragaman Suku, Agama, Ras, dan Golongannya. Selain itu bangsa ini sangat
besar sebab kaya akan SDA alamnya baik dari segi agraria maupun kemaritiman.
Keragaman yang sangat besar ini apabila tidak disatu padukan akan mudah dipecah-
belahkan. Maka dari itu, kesadaran jiwa Nasionalisme-Patriotisme dan kesiagaan fisik
sangat diperlukan guna menjaga bangsa ini dari ancaman-ancaman Nasional dan
Internasional yang mampu membawa Indonesia ke jurang Disintegrasi Nasional. Hal ini
juga dilakukan demi tergapainya cita-cita Nasional Indonesia, yaitu Indonesia Raya yang
merdeka di seluruh substansi kehidupan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://komunitasgurupkn.blogspot.com/2017/06/makna-dan-lirik-lagu-kebangsaan.html
http://vikaullyavikul.blogspot.com/2014/02/makna-lagu-indonesia-
raya.htmlhttps://www.jawapos.com/features/humaniora/14/08/2017/membedah-makna-terdalam-
dari-tiap-stanza-lagu-indonesia-raya/
https://visiuniversal.blogspot.com/2015/09/sejarah-singkat-penciptaan-lagu.html
https://jenahudin.wordpress.com/2009/02/21/makna-lagu-kebangsaan/

Anda mungkin juga menyukai