Anda di halaman 1dari 2

Dampak Revolusi Prancis di Bidang Politik

Dampak utama yang ditimbulkan revolusi perancis terhadap sistem politik jelas berupa
kekuasaan absolut yang sangat dicam oleh rakyat. Kekuasaan absolut bisa diartikan menjadi
mutlak, berasal dari bahasa Inggris, absolute. Monarki absolut, istilah dalam pemerintahan,
adalah satu ciri pemerintahan monarki, dengan pemimpin yang mempunyai kekuasaan mutlak
dan tidak dibatasi konstitusi maupun hukum. Adapun ungkapan dari raja Louis XIV “L'État c'est
moi” yang memiliki arti “Negara adalah saya.” Raja pun dianggap sebagai wakil Tuhan di dunia.
Karena itulah tidak ada undang-undang atau peraturan kepastian hokum.

Paham liberal yang muncul dengan adanya revolusi Perancis sangat pesat menyebar hingga ke
penjuru dunia seperti Spanyol, Jerman, Rusia, Austria, dan Italia. Dewan revolusi membentuk
pasukan revolusi dengan menetapkan bendera nasional dengan tiga warna sebagai symbol slogan
Revolusi Prancis yaitu liberte, egalite, dan fraternite. Salah satu slogannya yaitu Liberte yang
berarti kebebasan, rakyat Prancis menuntutnya ada kebebasan hak serta ingin menghapus hak-
hak istimewa para bangsawan dan klerus yang dinilai sangat tidak adil bagi rakyat biasa. Selain
itu, pemungutan suara rakyat biasa juga tidak diperhatikan. Liberalisme atau Liberal adalah
sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme
mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para
individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini
dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara
yang tidak mematuhi peraturan tersebut

Dengan adanya revolusi Perancis tumbuh pula paham demokrasi, parlementer, republik, dan lain
sebagainya yang tentunya juga mulai tumbuh di negara lain. Demokrasi adalah bentuk
pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum. Republik adalah sebuah negara di mana tampuk
pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan
sering dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden. Karena adanya Revolusi Prancis, rakyat
kini biasa terakui pendapat ataupun suara mereka.

Timbulnya ide tentang aksi revolusioner, yaitu penggunaan kekuatan rakyat dalam revolusi.
Revolusioner menurut kkbi adalah cenderung menghendaki perubahan secara menyeluruh dan
mendasar. Dengan adanya revolusioner, bangsa-bangsa lain menuntut adanya perubahan lebih
baik yang menyeluruh dan mendasar. Terutama bagi mereka yang dipimpin oleh pemerintah
absolut dan juga kurangnya kesejahteraan rakyat. Revolusioner ini tentu saja perlu dicetuskan
oleh beberapa ilmuwan atau cendikiawan dengan karya tulis atau slogan yang mengkritik system
pemerintahan sehingga membuat pikiran rakyat terpengaruhi oleh karya yang ia tulis.
Perasaan Nasionalisme sesuai dengan semboyan Revolusi Prancis. Prinsip ini membangikitkan
jiwa persatuan yang menjadi kekuatan dalam menghadapi segala bahaya yang mengancam
negara. Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan
nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal
maupun eksternal. Dampak positif dari sikap nasionalisme adalah adanya rasa memiliki, dengan
kata lain ketika seseorang/satu pihak merasa sebagai sebuah bagian dari suatu bangsa atau
negara. Rasa ini dapat memperkokoh suatu kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai