Anda di halaman 1dari 12

Dampak Konflik dan Kekerasan Dalam Masyarakat

Handogo, M.Si
Dampak Fisik
Dampak Mental

Konflik yang berkepanjangan menimbulkan dampak mental berupa


trauma bagi korban dan masyarakat disekitar lokasi konflik. Salah
satu dampaknya adalah timbulnya rasa ketakutan yang
menyrbabkan trauma psikis atau stress sehinggamengganggu
kesehatan mental
Trauma Psikis

Trauma psikis ditandai dengan beberapa gejala seperti rasa


gelisah berlebihan, tegang dan cemas serta sakit kepala,
emosional. Untuk melakukan pemulihan biasanya pemerintah dan
LSM serta aktivis kemanusiaan melakukan pemulihan trauma
melalui trauma healing
Trauma Healing
Dampak Sosial

Dampak social konflik dan kekerasan sebagai berikut


1. Terjadinya perubahan social dalam masyarakat
2. Disintegrasi masyarakat atau renggangnya hubungan antar
kelompok
3. Menghidupkan kembali norma norma lama dan menciptakan
norma norma baru
4. Munculnya sikap etnosentrisme
5. Bertambah kuat rasa solidaritas antaranggota kelompok
Terjadinya Perubahan Sosial Dalam Masyarakat

Perubahan social merupakan konsekuensi dari konflik, karena


menjadi bagian dari proses social. Konflik social dapat
menciptakan perubahan social baik positif maupun negative.
Konflik dapat mendorong anggota masyarakat untuk saling Bersatu
dalam melawan musuh, sebaliknya konflik juga dapat menyebabkan
masyarakat terpecah belah, sehingga perubahan social ini dapat
mengakibatkan masyarakat menjadi lebih Bersatu atau terpecah
belah
Disintegrasi Masyarakat atau Renggangnya
Hubungan Antarkelompok

Konflik dan kekerasan dapat memicu terjadinya disintegrasi social.


Disintegrasi social merupakan pemicu terjadinya perpecahan dan
solidaritas dalam kelompok. Disintegrasi terjadi karena unsur
unsur social dalam masyarakat lebih mengutamakan perbedaan
daripada persamaan.. Oleh karena itu penting untuk menjaga
hubungan antarkelompok yang hamonis agar tidak terjadi konflik
Menghidupkan Kembali Norma Lama dan
Menciptakan Norma Baru

Konflik dapat muncul akibat sebagian masyarakat mencoba mempertahankan


norma norma lama dan masyarakat lain ingin menciptakan norma baru.
Contoh masyarakat adat menjaga dan menjunjung tinggi tradisi dan adat
istiadat dalam kehidupan, akan tetapi karena kemajuan zaman menyebabkan
masyarakat adat meninggalkan tradisi dan adat istiadat sehingga memicu
konflik antarkelompok. Disatu sisi terdapat keinginan untuk menghidupkan
norma lama dan disisi lain terdapat keinginan untuk mengadopsi norma baru.
Apabila norma lama lebih unggul akan menciptakan kesepakatan
antaranggota masyarakat untuk menghidupkan norma tersebut, sebaliknya
apabila norma baru lebih unggul maka norma baru akan menggantikan norma
lama
Munculnya Sikap Etnosentrisme

Konflik dan kekerasan antaretnik dapat mengakibatkan munculnya


sikap etnosentrisme. Sikap ini dapat memicu terjadinya
disintegrasi antarkelompok masyarakat, dimana masyarakat lebih
mengutamakan kelompok sendiri dan merendahkan kelompok lain.
Sikap etnosentrisme ini juga dapat menciptakan sikap steriotip
negatif
Bertambah Kuat Rasa Solidaritas Antaranggota
Kelompok

Konflik dalam masyarakat juga dapat meningkatkan integrasi


dalam kelompok. Dukungan dari tiap anggota menyebabkan
kelompok memiliki kekuatan untuk melawan pihak lain. Contoh demo
buruh menuntut kenaikan UMP. Keikutsertaan para buruh dalam
demonstrasi tersebut mendorong semakin kuatnya rasa solidaritas
antaranggota kelompok
Akar Penyebab Konflik

Berbagai studi tentang konflik, menyimpulkan bahwa konflik cenderung


berakar pada tiga dimensi berikut
1. Dimensi psikologis mencakup egoism, ekskluvisme, prasangka negative
pada orang lain dan emosi
2. Dimensi pengetahuan mencakup wawasan yang sempit dan dangkal
tentang sesuatu perkara
3. Dimensi sosiologis mencakup kesenjangan social, polarisasi social,
kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi, identitas yang terancam,
ketidakadilan social dan kesalahpahaman budaya

Anda mungkin juga menyukai