Anda di halaman 1dari 15

Senam Lantai

Roll ke depan, Sikap lilin, Kayang, dan


handstand

Disusun oleh;

Nama : Nur Annisa Rahman


Kelas : XI Avogadro
No. Urut : 17
Kata Pengantar
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Senam Lantai.” Pada makalah
ini Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua
pihak yang membaca.

Bungoro, 01 Maret 2021

Nur Annisa Rahman

i
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................................i
Daftar Isi ...................................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................2
C. Tujuan Makalah..................................................................................................................................2
Bab II Pembahasan
A. Sejarah Senam Lantai di Dunia.........................................................................................................3
B. Sejarah Senam Lantai di Indonesia...................................................................................................3
C. Pengertian Senam Lantai...................................................................................................................4
D. Macam-macam Bentuk Senam Lantai...............................................................................................4
E. Peraturan Senam...............................................................................................................................8
F. Peralatan Senam Artistik...................................................................................................................9
Bab III Penutup
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................................................11
Daftar Pustaka

ii
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Senam lantai (Floor Exercise) adalah salah satu jenis cabang olahraga yang digemari saat ini, senam
lantai merupakan salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan
senam dilakukan di atas lantai yang beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut
dengan senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau menggunakan alat.
Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m dan dapat ditambahkan matras sekeliling area
selebar 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan latihan atau rangkaian gerakan.
Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara, menumpu dengan dua tangan
atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada waktu melompat ke depan atau ke belakang.
Bentuk gerakannya merupakan gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun
puteri pada dasarnya adalah sama, hanya untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.

Senam lantai mulai berkembang diindonesia pada awal tahun 1963, dimana pada saat itu bertepatan
dengan pelaksanaan pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik
merupakan salahsatu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatuorganisasi
yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentukpada tanggal 14 Juli 1963 dengan
nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia),atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia
yang menangani danmempunyai keahlian pada cabang olahraga senam.

Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah,Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina danmenghasilkan atlet-atlet
senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untukpertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandinganInternasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalamrangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untukmempersiapkan atlet-
atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC,maka dengan demikian Indonesia mengalami
kemajuan dalam prestasi olahraga senam.

1
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, kami dapat merumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi dasar pembahasan dalam
makalah :

1. Bagaimana sejarah senam lantai di dunia?


2. Bagaimana sejarah senam lantai di Indonesia?
3. Apa saja jenis-jenis dari Senam lantai yang ada?
4. Cara melakukan roll depan yang benar?
5. Cara melakukan sikap lilin yang benar?
6. Cara melakukan kayang yang benar?
7. Cara melakukan hands stand yang benar?
8. Apa saja kesalahan pada saat melakukan roll depan?
9. Apa saja kesalahan pada saat melakukan sikap lilin?
10. Apa saja kesalahan pada saat melakukan kayang?
11. Apa saja kesalahan pada saat melakukan hands stand?
12. Bagaimana peraturan lomba senam lantai pada pekan-pekan olahraga?

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui sejarah dari senam lantai di dunia
2.      Mengetahui sejarah dari senam lantai di Indonesia
3.      Mengetahui jenis-jenis dari senam lantai yang ada di Indonesia
4.      Mengetahui cara melakukan roll depan, sikap lilin, kayang, dan hands stand yang benar
6.      Mengetahui kesalahan pada saat melakukan rol depan, sikap lilin, kayang, dan hands stand
7.      Mengetahui beberapa peraturan penting dalam perlombaan senam lantai

2
Bab 2
Pembahasan
A. Sejarah Senam Lantai di
Dunia
Tidak pernah diketahui secara pasti kapan manusia mulai mengenal latihan tubuh yang berupa senam
dalam sejarah kemanusiaan.Tetapi setiap negara memiliki keterangan dan tanda-tanda adanya aktivitas
senam. Misalnya pada jaman kuno (2000-1000 SM) di negara Cina terdapat kegiatan yang bertujuan
sebagai sarana penyembuhan dan pengobatan, di India dikenal latihan yoga sebagai senam estetis, di
Mesir ada latihan senam yang menyerupai gymnastic Jerman Kuno, dan di Jerman Kuno sendiri dapat
dilihat lukisan-lukisan jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar tahun 2000 SM.

Dari abad ke-19 menuju abad ke-20 terjadi peralihan pada semua bidang lapangan hidup. Penemuan
mesin uap dan tenaga listrik membawa perubahan dalam cara kerja. Kerja manusia harus menyusaikan
diri dari alat kerja tangan menjadi kerja mesin uap.Bersama dengan penemuan dalam bidan teknik dan IPA
terjadi perubahan pula dalam pandangan ilmu pengetahuan jiwa, olah karena itu terjadi perubahan besar
dalam senam.Pada tahun 1908, senam untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam Olimpiade IV di
London, Inggris.sekaligus dalam event tersebut dibentuklah sebuah organisasi senam dunia yang
dinamakan FIG (Federation International Gymnastic).

B. Sejarah Senam Lantai di


Indonesia
Indonesia
Olahraga senam masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya tentara Jepang, dibuktikan dengan
dikenalkannya senam Talso di kalangan tentara PETA. Pada tahun 1963, senam mulai dipertandingkan di
pesta olahraga GANEFO (Games of The New Amarging Force)dan induk organisasi senam di Indonesia
adalah Persani (Persatuan Senam Seluruh Indonesia.

3
C. Pengertian Senam Lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam
lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling,
melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap
seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas
karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila
pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi
gerakan kelentukan,pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.

Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan
pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan,sedang, berat, dan
akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan,dll. Pesenam pria tanpil
dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang
menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-
gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.

D. Macam-macam Bentuk
Senam
Lantai Lantai
1. Berguling ke depan (Roll Depan)

4
Cara melakukannya sebagai berikut  :
 Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
 Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada. 
 Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipatrapat
pada dada.
 Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
 Kembali berusaha bangun.

Kesalahan dalam guling depan (roll depan) :


 Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat(dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau
terlalu dekat).
 Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat sehingga keseimbangan badan kurang
sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping
 Bahu tidak diletakkan di atas matrass saat tangan dibengokkan.
 Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

Cara memberi bantuan guling ke depan (roll depan) :


 Pegang kepala bagian belakang pelaku.
 Membantu mendorong punggung pelaku saat aan duduk.
 Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha.
 Membantu menekukkan kepala pelaku dan menempatkannya di lantai antara kedua tangan.

2. Sikap lilin

Sikap lilin adalah sikap yang dibuat dari sikap semula tidur telentang kemudian mengangkat kedua kaki
(rapat) lurus ke atas dengan kedua tangan menopang pinggang.

5
 Sikap awal: Tidur telentang dengan lengan di samping badan dan pandangan ke atas, kedua
tangan memegang pinggang merapat lantai atau matras.
 Gerakan: Kedua kaki rapat diangkat lurus ke atas, punggung, tungkai, serta jari-jarinya menuju ke
atas, sedang yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dan dibantu oleh kedua lengan yang
mendorong pinggul bagian belakang. Siku menempel pada lantai atau matras.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan sikap lilin yaitu :


 Pinggang hanya ditopang dengan ibu jari
 Kedua kaki condong kebelakang, sehingga berat untuk ditopang dan tidak dapat bertahan dalam
waktu yang lama
 Kedua kaki condong kedepan
 Penempatan siku-siku tangan terlalu keluar dari garis lebar badan
 Tidak/kurang bertumpu pada pundak

3. Kayang

Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan terlentang yang membusur bertumpu pada kedua tangan
dan kedua kaki dengan lutut. Gerakan kayang akan mudah dilakukan apabila :
 Memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.
 Memiliki kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian panggul.
 Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang.

Sikap kayang dapat dilakukan dari sikap tidur dan berdiri :

Kayang dari sikap tidur


1. Sikap awal :
 Tidur telentang.

6
 Kedua lutut ditekuk, kedua tumit rapat pada pinggul.
 Kedua siku ditekuk dan telapak tangan melekat pada matras/lantai, ibu jari di samping telinga.
2. Gerakan :
 Badan diangkat keatas, kedua tangan dan kaki lurus.
 Masukkan kepala diantara 2  tangan.

Kayang dari sikap berdiri


1. Sikap awal
 Berdiri tegak .
 Kedua tangan disamping kaki.
2. Gerakan
 Secara bersama-sama/satu tangan diayunkan ke belakang, kepala tengadah dan badan
melenting ke belakang.
 Tahan dan usahakan kedua telapak tangan menyentuh dan menapak pada matras/lantai.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan kayang yaitu:


 Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh.
 Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku dan bahu.
 Badan kurang melengkung (membusur), disebabkan kurang lemas/lentuknya bagian punggung
dan kekakuan pada otot perut.
 Sikap kepala yang terlalu menengadah.
 Kurang keseimbangan. 

Cara memberi bantuan dalam gerakan kayang:


 Posisi penolong disamping anak yang melakukan garakan kayang.
 Membantu mengangkat dan agak membawa punggung/bahu pelaku.
 Membantu menopang punggung/bahu pelaku dan membawanya perlahan ke bawah.

A. 4. Berdiri Dengan Tangan (HANDS STAND)

7
Cara melakukanya sebagai berikut:
 Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
 Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit
ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang
lurus.
 Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
 Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
 Perhatikan keseimbangan.

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan handstand yaitu:


 Pinggang terlalu melenting, Kepala kurang menengada
 Siku-siku bengkok.
 Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
 Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat.
 Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang kedepan dan lutut di bengkokkan).
 Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur kebelakang dan kepala kurang menengadah.
 Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga menghambat gerakan.
 Kurang usaha mempertahankan sikap hand stand untuk beberapa saat, sehingg cepat roboh. 
 Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk mengguling ke
depan).

Cara memberikan bantuan handstand yaitu:


 Menopang/menahan panggul, belakang paha, kedua pergelangan kaki, danbahu si pelaku.
 Bantuan dengan menopang pada bahu dilakukan untuk pelaku yang bahu,lengan, dan tangannya
belum cukup kuat.
 Bagi siswa yang belum dapat atau sukar melempar/mengayun satu kaki ke atas, dapat dilakukan
pada tembok dengan dibantu mengangkat satu kaki.

E, Peraturan Senam
Peraturan senam adalah seperangkat aturan yang digunakan untuk menyelenggarakan kejuaraan senam,
mengatur mekanismenya, serta membatasi atau menentukan siapa saja yangboleh turut serta di
dalamnya, dan bagaimana nilai senam dihasilkan.
Untuk kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat Internasional, peraturan yang berlaku adalahperaturan yang
dikeluarkan oleh FIG (Federation Internationale de Gymnastique) yaitu badansenam Internasional.
Peraturan itu dirangkum dalam buku yang dinamakan technical regulation (peraturan teknik) yang berlaku

8
atau mencakup aturan untuk semua disiplin senam dan code of points yang berlaku khusus untuk masing-
masing disiplin.

Dalam kejuaraan senam biasa diberlakukan empat jenis kompetisi, yang biasa disebut sebagai kompetisi I,
kompetisi II, kompetisi III, dan kompetisi IV. Kompetisi I, atau disebut juga kompetisi penyisihan,
diselenggarakan untuk mencari regu atau peserta individual yang bias berlanjut ke kompetisi selanjutnya.
Pada kompetisi ini baik peserta beregu maupun peserta individual harus bertanding di semua alat, dengan
menampilkan rangkaian bebas. Yang dimaksud peserta beregu adalah enam orang pesenam yang
mewakili satu negara/daerah. Hasil kompetisi ini akan menentukan :

 36 pesenam putra dan 24 pesenam putri terbaik yang akan menjadi finalis serba bisa dikompetisi
II.
 8 pesenam terbaik (baik putra maupun putri) dari setiap alat, yang akan menjadi finalisdisetiap alat,
di kompetisi III.
 8 regu terbaik, yang akan melaju ke final beregu di kompetisi IV.

Kompetisi II (kejuaraan perorangan serba bisa). Kompetisi II dimaksudkan untuk mencari juara perorangan
serba bisa (seluruh alat), dengancara menjumlahkan nilai pesenam dari seluruh alat. Pesenam yang
nilainya tertinggi dalamseluruh alat menjadi juara serba bisa atau sering juga disebut All Around Champion.
Sepertidikatakan sebelumnya, finalis di kompetisi II ini berjumlah 36 orang (pa) dan 24 orang (pi),dengan
ketentuan dari satu daerah tidak boleh lebih dari 3 orang pesenam.

Kompetisi III (kejuaraan perorangan peralat). Kompetisi ini akan menentukan juara dari setiap alat yang
dipertandingkan: 6 alat Artistik putra, 4 alat Artistik putri dan 4 alat senam ritmik. (Khusus untuk senam
ritmik walaupun alatnyaada 5 alat, tetapi yang dipertandingkan dalam kejuaraan besar hanya 4 alat.
Biasanya, tiap tahunalat yang dipertandingkan berubah-ubah). Peserta kompetisi III pada setiap alat
adalah 8 orang

F. Peralatan Senam Artistik


Bentuk putra ada 6 (enam) alat :
 Floor exercise (lantai), ukuran 12 x 12 m
 Pommel horse (kuda-kuda pelana)
 Panjang 1.60 m
 Tinggi 1.10 m
 Rings (gelang-gelang)
 Tinggi 2.55 m
 Jarak 0.50 m

9
 Horse vault (kuda-kuda lompat)
 Panjang 1.60 m
 Tinggi 1.35 m
 Parallelbar (palang sejajar)
 Panjang 3.50 m
 Jarak 0.48 s/d 0.52 m
 Tinggi 1.75 m
 Horizontal bar (palang tunggal)
 Panjang 2.40 m
 Tinggi 2.55 m

Untuk puteri ada 4 (empat) alat :


 Horse vault (kuda-kuda lompat)
 Panjang 1.60 m
 Tinggi 1.20 m
 Uneven bars (palang bertingkat)
 Panjang 2.40 m
 Tinggi palang bawah 1.50 m
 Tinggi palang atas 2.30 m
 Balance beam (balok keseimbangan)
 Panjang 5.00 m
 Tinggi 1.20 m
 Floor exercise (lantai), ukuran 12 x 12 m

10
Bab 3
Penutup
A, Kesimpulan
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupunsebagai
latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnyayang mengukur
hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yangdikerjakan dengan
kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh darikomponen-komponen kemampuan
motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan,kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan
koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yangselaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang
menarik. Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk
menerangkan bermacam-macamgerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani
kuno, senamdilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan
tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukandan
dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagaisuatu
demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.

B, Saran
Senam lantai merupakan salah satu olah raga yang membutuhkan kekuatan, kelentukan, kelenturan,dll.
Disamping itu senam juga merupakan salah satu olahraga yang dapat menjadikan sebagai olah raga
prestasi. Jadi, sebaiknya dalam melakukan gerakan-gerakan roll depan dan belakang adalah dengan
mengikuti cara-cara dan metode yang telah diberikan dan lebih berhati -hati saat melakukannya. Sehingga
kesalahan-kesalahan yang dapat membuat cedera tidak akan terjadi.

11
Daftar Pustaka
http://senam-lantai.blogspot.com/ 
http://id.wikipedia.org/wiki/Senam_lantai
http://danang-setya-aji.blogspot.com/2011/06/10-macam-senam-lantaihtml
http://ml.scribd.com/doc/94506950/10-macam-Senam-Lantai
http://blog.tp.ac.id/pdf/tag/penertian-dan-macam-macam-senam-lantai.pdf  
http://fungsi.org/search/macam-macam-senam-lantai
http://www.bola.net/seagames2011/senam-dewi-prahara-memutuskan-untuk-pensiun-615f16.html
http://www.antarafoto.com/olahraga/v1321275317/final-puteri
http://id.wikipedia.org/wiki/Senam_lantai
http://id.scribd.com/doc/48728902/PENGERTIAN-SENAM-LANTAI
http://articles-pocket.blogspot.com/2012/08/penjasor-jenis-dan-macam-macam-senam.html
https://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=2664705621102185597#editor/target=post;postID=6547749168648790306

Anda mungkin juga menyukai