KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Senam Lantai.” Pada
makalah ini Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari
berbagai pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca…
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 11
3.2 Saran...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senam lantai (FloorExercise) adalah salah satu jenis cabang olahraga yang digemari saat ini,
senam lantai merupakan salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya, maka
gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai yang beralaskan matras atau permadani. Senam
lantai sering juga di sebut dengan senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak
membawa alat atau menggunakan alat. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m
dan dapat ditambahkan matras sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga
keamanan pesenam yang baru melakukan latihan atau rangkaian gerakan. Unsur-unsur gerakannya
terdiri mengguling, melompat berputar di udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang pada waktu melompat ke depan atau ke belakang. Bentuk
gerakannya merupakan gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun
puteri pada dasarnya adalah sama, hanya untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.
Senam lantai mulai berkembang diindonesia pada awal tahun 1963, dimana pada saat itu
bertepatan dengan pelaksanaan pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana
setiap artistik merupakan salahsatu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk
suatuorganisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentukpada tanggal
14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia),atas prakarsa dari tokoh-tokoh
olahraga se-Indonesia yang menangani danmempunyai keahlian pada cabang olahraga senam.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, kami dapat merumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi dasar
pembahasan dalam makalah :
6. Mengetahui kesalahan – kesalahan pada saat melakukan rol depan dan belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Senam Lantai di Dunia
Tidak pernah diketahui secara pasti kapan manusia mulai mengenal latihan tubuh yang
berupa senam dalam sejarah kemanusiaan.Tetapi setiap negara memiliki keterangan dan tanda-
tanda adanya aktivitas senam. Misalnya pada jaman kuno (2000-1000 SM) di negara Cina terdapat
kegiatan yang bertujuan sebagai sarana penyembuhan dan pengobatan, di India dikenal latihan yoga
sebagai senam estetis, di Mesir ada latihan senam yang menyerupai gymnastic Jerman Kuno, dan di
Jerman Kuno sendiri dapat dilihat lukisan-lukisan jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar tahun
2000 SM.
Dari abad ke-19 menuju abad ke-20 terjadi peralihan pada semua bidang lapangan hidup.
Penemuan mesin uap dan tenaga listrik membawa perubahan dalam cara kerja. Kerja manusia harus
menyusaikan diri dari alat kerja tangan menjadi kerja mesin uap.Bersama dengan penemuan dalam
bidan teknik dan IPA terjadi perubahan pula dalam pandangan ilmu pengetahuan jiwa, olah karena
itu terjadi perubahan besar dalam senam.Pada tahun 1908, senam untuk pertama kalinya
dipertandingkan dalam Olimpiade IV di London, Inggris.sekaligus dalam event tersebut dibentuklah
sebuah organisasi senam dunia yang dinamakan FIG (Federation International Gymnastic).
Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk
melakukan guling ke depan :
b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
e. Bergulinglah ke depan.
f. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
2. Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul.Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan
menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.Manfaat
dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukanpinggang.Cara
melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
3. Lompat harimau
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke
depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada
saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.Cara
melakukannya sebagai berikut:
b. Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang, tangan
menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
c. Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai saat
berada diatas ujung kuda-kuda.
4. HandsStand
b. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit ke
depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus
e. keseimbangan.
5. Meroda
Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki dan
tangan.Latihanmeroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari melakukan satu kali gerakan
meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di tingkatkan menjadi beberapa kali gerakan :
a. Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas
serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan
b. Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri, kemudian kaki
kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan di samping tangan kiri.
c. Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan
serong ke samping.
d. Kemuidan letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan
meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
a. Pembantu memberikan bantuan dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan
meroda .
b. pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, pembantu segera
memegang kedua sisi pinggulnya .
c. Pada waktu gerakan meroda ke samping, pembantu tetap memegang kedua sisi pinggulnya sampai
kedua kaki menumpu di lantai .
6. Lompat Jongkok
b. Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah
kedepan, badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
c. Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-
kuatnya.badanmelasyangdiatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus
dipisahkan, dan pandangan kedepan.
d. Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.
7. RoundOff
b. Menolak dengan ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.
a. Melakukan handstand (bagi anak yang belum bisa melakukan handstand dilakukan dengan
bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri bergantian.
b. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian memindahkan
tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1
dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
c. Melakukan handstand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada saat ke 2
tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari menghadap arah
datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap hand
d. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan meninggalkan
lantai.
e. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama sikap
handstand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih kekuatan tangannya dengan baik.
f. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan langsung
menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.
8. Lompat Kangkang
Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat sikap
kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
b. Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke
samping).
c. Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
d. Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
a. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua
tangan.
b. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk
segitiga sama sisi.
c. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke
depan, panggul ke depan, dan punggung membusur
d. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
a. Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
c. Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
d. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e. Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
g. Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
10. Guling Lenting
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas.Sambil
membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah
itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga
agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah
berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan
yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke
depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar.Badan tetap melenting dan kedua lengan
tetap terangkat lurus.Akhirnya , berdiri tegak.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat
diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama.Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan
membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan. Di negeri kita sekarang sedang
digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.
Floorexercise (lantai)
Ukuran 12x12 m
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m
Rings (gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m
Tinggi 1.35 m
Panjang 3.50 m
Tinggi 1.75 m
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m
Floorexercise (lantai)
Ukuran 12 x 12 m
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Belum bisa diketahui dengan pasti, pada tahun beberapa Jenis cabang olahraga senam ini
dtemukan, tetapi setiap negara memiliki keterangan dan tanda-tanda adanya aktivitas senam.
Misalnya pada jaman kuno (2000-1000 SM) di negara Cina terdapat kegiatan yang bertujuan sebagai
sarana penyembuhan dan pengobatan, di India dikenal latihan yoga sebagai senam estetis, di Mesir
ada latihan senam yang menyerupai gymnastic Jerman Kuno, dan di Jerman Kuno sendiri dapat
dilihat lukisan-lukisan jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar tahun 2000 SM.
Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis senam lantai, antara lain:
Kayang
Sikap Lilin
Guling Lenting
Meroda
3.2 Saran
Berdasarkan hasil study pustaka maka lami sarankan kepada pihak yang bersangkutan:
1. Pembaca
Harapan besar kami tertuang pada orang – orang yang membaca Makalah ini semoga bisa
dijadikan sebagai sumber referensi utama maupun tambahan. Dan semoga dengan adanya
pengetahuan dari makalah ini dapat meningkatkan kualitas kerja dimasa yang akan datang untuk
bisa bekerja dan menghasilkan karya ilmiah ataupun makalah yang berkualitas dan mempunyai
dasar nilai dan pengetahuan yang tinggi.
Semoga kita akan bisa selalu belajar hal yang lebih baik dan lebih banyak dari apa yang telah
kita perbuat saat ini dan yakinkan dalam diri anda suatu saat bahwa kita bisa diatas orang
lain.Semangat teman – teman, yakinkan bahwa kita bisa membuat yang lebih dari apa yang telah
kita perbuat saat ini.