Anda di halaman 1dari 19

SENAM LANTAI

TUGAS MAKALAH
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Oleh:
Nama : Lexsa Adiansyah
Kelas : X Ipa 5

DEPARTEMEN PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA


SMAN 2 TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................2


BAB I  PENDAHULUAN .....................................................................................................3
          A.  Latar Belakang .....................................................................................................3
          B.  Rumusan Masalah .....................................................................................................4
          C.  Tujuan ………………………………………………………………………….4
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................................5
          A.  Pengertian Senam Lantai .........................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………….…………………6
          A.  Sejarah Senam Lantai Di Dunia .............................................................................6
          B.  Sejarah Senam Lantai Di Indonesia .................................................................6
C.  Jenis-Jenis Senam Lantai .........................................................................................7
D.  Peraturan Senam Lantai .......................................................................................15
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................17
          Kesimpulan ...............................................................................................................17
Saran ...........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................18

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Senam lantai (Floor Exercise) adalah salah satu jenis cabang olahraga yang digemari saat
ini, senam lantai merupakan salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya,
maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai yang beralaskan matras atau permadani.
Senam lantai sering juga di sebut dengan senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan
tidak membawa alat atau menggunakan alat.

Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m dan dapat ditambahkan matras
sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan
latihan atau rangkaian gerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat
berputar di udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap
seimbang pada waktu melompat ke depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupakan
gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun puteri pada dasarnya
adalah sama, hanya untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.

Senam lantai mulai berkembang diindonesia pada awal tahun 1963, dimana pada saat itu
bertepatan dengan pelaksanaan pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang
mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini
perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya.

Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan


Senam Indonesia),atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan
mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-
tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur, Sumatera Utara.
Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat
ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia
menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk
mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka
dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam.

3
B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas, kami dapat merumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi dasar
pembahasan dalam makalah :
1. Bagaimana sejarah senam lantai di dunia?
2. Bagaimana sejarah senam lantai di Indonesia ?
3. Apa saja jenis-jenis dari Senam lantai yang ada ?
4. Cara melakukan rol depan yang benar ?
5. Cara melakukan rol belakang yang benar?
6. Kesalahan pada saat melakukan rol depan dan belakang?
7. Bagaimana Peraturan Lomba Senam Lantai Pada Pekan – Pekan Olahraga ?
8. Profil beberapa nama-nama atlet senam lantai Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1. Mengetahui sejarah dari senam lantai di dunia
2. Mengetahui sejarah dari senam lantai di Indonesia
3. Mengetahui jenis-jenis dari senam lantai yang ada di Indonesia
4. Mengetahui cara melakukan rol depan yang benar
5. Mengetahui cara melakukan rol belakang yang benar
6. Mengetahui kesalahan – kesalahan pada saat melakukan rol depan dan belakang
7. Mengetahui beberapa peraturan penting dalam perlombaan Senam Lantai
8. Menambah wawasan mengenai beberapa nama atlet senam lantai Indonesia.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A.   Pengertian Senam Lantai

Senam lantai ( floor exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengandengan
istilah Lantai,maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasanmatras atau
permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab padawaktu melakukan
gerakan atau latihannya. Pesenam tidak boleh menggunakan alat atausuatu benda. Senam
lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1meter untuk menjaga
keamanan pesenam yang baru melakukan latihan atau rangkaian gerakan. Unsur
unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara, menumpu dengan dua
tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang padawaktu melompat ke depan atau
ke belakang. Bentuk gerakannya merupaka gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya
pada putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama,hanya untuk puteri dimasukkan unsur-
unsur gerakan balet.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sejarah Senam Lantai di Dunia

Tidak pernah diketahui secara pasti kapan manusia mulai mengenal latihan tubuh yang
berupa senam dalam sejarah kemanusiaan. Tetapi setiap negara memiliki keterangan dan
tanda-tanda adanya aktivitas senam. Misalnya pada jaman kuno (2000-1000 SM) di negara
Cina terdapat kegiatan yang bertujuan sebagai sarana penyembuhan dan pengobatan, di India
dikenal latihan yoga sebagai senam estetis, di Mesir ada latihan senam yang menyerupai
gymnastic Jerman Kuno, dan di Jerman Kuno sendiri dapat dilihat lukisan-lukisan
jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar tahun 2000 SM.
Dari abad ke-19 menuju abad ke-20 terjadi peralihan pada semua bidang lapangan hidup.
Penemuan mesin uap dan tenaga listrik membawa perubahan dalam cara kerja. Kerja manusia
harus menyusaikan diri dari alat kerja tangan menjadi kerja mesin uap. Bersama dengan
penemuan dalam bidan teknik dan IPA terjadi perubahan pula dalam pandangan ilmu
pengetahuan jiwa, olah karena itu terjadi perubahan besar dalam senam.

Pada tahun 1908, senam untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam Olimpiade IV di
London, Inggris. sekaligus dalam event tersebut dibentuklah sebuah organisasi senam dunia
yang dinamakan FIG (Federation International Gymnastic).

B. Sejarah Senam Lantai di Indonesia

Olahraga senam masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya tentara Jepang,


dibuktikan dengan dikenalkannya senam Talso di kalangan tentara PETA. Pada tahun 1963,
senam mulai dipertandingkan di pesta olahraga GANEFO (Games of The New Amarging
Force)dan induk organisasi senam di Indonesia adalah Persani (Persatuan Senam Seluruh
Indonesia.

6
C. Jenis-Jenis Senam Lantai yang Ada:

1. Guling ke depan (Forward Roll)

Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk
melakukan guling ke depan :
a. Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas 
matras.
c. Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
d. Sentuhkan bahu ke matras.
e. Bergulinglah ke depan.
f. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
g. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

2. Kayang

Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan
menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.

7
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan
pinggang.

Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :


a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.

3. Lompat harimau

Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll
ke depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke
depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap
akhir jongkok.

Cara melakukannya sebagai berikut:


a. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
b. Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang,
tangan menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
c. Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai
saat berada diatas ujung kuda-kuda.
d. Sikap akhir jongkok terus berdiri.   

8
4. Hands Stand

a. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.


b. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan
sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai
belakang lurus.
c. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
d. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
e. keseimbangan.

9
5. Meroda

Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki
dan tangan.Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari melakukan satu kali
gerakan meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di tingkatkan menjadi beberapa kali
gerakan :

a. Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus
ke atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan
b. Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri,
kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan
di samping tangan kiri.
c. Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki
terbuka dan serong ke samping.
d. Kemuidan letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul
dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
e. Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.

Cara memberikan bantuan merodadalah sebagai berikut :


a.    Pembantu memberikan bantuan dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan
gerakan meroda .
b.    pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, pembantu
segera memegang kedua sisi pinggulnya .
c.     Pada waktu gerakan meroda ke samping, pembantu tetap memegang kedua sisi
pinggulnya sampai kedua kaki menumpu di lantai .

10
11
6. Lompat Jongkok

Cara melakukan lompat jongkok :

a. Awalan lari cepat badan condong kedepan


b. Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang
bawah kedepan, badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
c. Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-
kuatnya.badan melasyang diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai
lurus dipisahkan, dan pandangan kedepan.
d. Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.

7.      Round Off

12
Round off adalah : Suatu satuan gerakan yang terdiri dari :

a. Melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak.


b. Menolak dengan ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.

Cara melakukan :   


a. Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand dilakukan dengan
bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri bergantian.
b. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian
memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar pada sumbu
tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
c. Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada
saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari
menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap hand
d. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan
meninggalkan lantai.
e. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama
sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih kekuatan tangannya
dengan baik.
f. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan
langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.

8.       Lompat Kangkang

13
Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat  sikap
kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.

Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:


a. Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi
b. Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka
(gerakan ke samping).
c. Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
d. Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
e. Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.

9.      Head Stand

a. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh
kedua tangan.
b. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan
membentuk segitiga sama sisi.
c. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak
mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan head stand yaitu:

a. Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
b. Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
c. Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.

14
d. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e. Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa   sakit.
f. Terlalu cepat/kuat pada saat menolak.
g. Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
10.  Guling Lenting

 Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk :

a.    Sikap Awal


Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil
membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki.
Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan.
Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b.    Pelaksanaan   
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah
berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua
tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan
melenting ke depan.
c.    Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua
lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.

15
D. Peraturan Senam Lantai

Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan


bagi para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak
memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini mungkin merupakan tontonan yang paling
mengasyikkan dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang
paling baru. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade
1932 dan bagi wanita baru 20 tahun kemudian.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat
diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara
seragam dan membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan. Di negeri kita
sekarang sedang digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.
Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi karpet
kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi musik
90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan kepada para wasit dengan rangkaian
urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan
dan akrobatik. Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan
sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi
bahu.

Peralatan Senam Artistik


1.      Bentuk putra ada 6 (enam) alat :
o Floor exercise (lantai)
Ukuran 12x12 m

o Pommel horse (kuda-kuda pelana)


Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m

o Rings (gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m

o Horse vault (kuda-kuda lompat)


Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m

o Parallelbar (palang sejajar)


Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m

o Horizontal bar (palang tunggal)


16
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m

2.      Untuk puteri ada 4 (empat) alat :


o Horse vault (kuda-kuda lompat)
         Panjang 1.60 m
         Tinggi 1.20 m
o Uneven bars (palang bertingkat)
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m

o Balance beam (balok keseimbangan)


Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m

o Floor exercise (lantai)


Ukuran 12 x 12 m

17
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan makalah teori diatas, dapat disimpulkan bahwa:
 Belum bisa diketahui dengan pasti, pada tahun beberapa Jenis cabang olahraga senam ini
dtemukan, tetapi setiap negara memiliki keterangan dan tanda-tanda adanya aktivitas
senam. Misalnya pada jaman kuno (2000-1000 SM) di negara Cina terdapat kegiatan yang
bertujuan sebagai sarana penyembuhan dan pengobatan, di India dikenal latihan yoga
sebagai senam estetis, di Mesir ada latihan senam yang menyerupai gymnastic Jerman
Kuno, dan di Jerman Kuno sendiri dapat dilihat lukisan-lukisan jambangan-jambangan di
kota Kreta sekitar tahun 2000 SM.
 Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis senam lantai, antara lain:
o Berguling (Roll) Depan dan Belakang
o Kayang
o Sikap Lilin
o Guling Lenting
o Berguling ke depan dilanjutkan lenting tengkuk / kepala
o Berdiri Tangan (Hand Stand)
o Meroda

Saran

Sebelum melaksanakan senam lantai ini, diharapkan setiap pemain agar melakukan
pemanasan terlebih dahulu, guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan selama
pelaksanaan, baik itu masalah teknis, maupun masalah dibagian anggota badan kita.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34689463/Makalah_senam_lantai
http://kuantannet.blogspot.com/2018/04/makalah-senam-lantai.html?m=1
https://www.academia.edu/37366988/MAKALAH_SENAM_LANTAI

19

Anda mungkin juga menyukai