Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan seimbang. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah. Konflik memungkinkan ada penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai dan hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
2. Dampak Negatif Konflik Sosial
Konflik sosial dapat menimbulkan perpecahan di suatu kelompok sosial yang tadinya bersatu. Misalnya, konflik agama di Maluku pernah memicu perpecahaan di masyarakat. Untunglah konflik tersebut telah selesai dan rekonsiliasi dapat terjadi. Konflik sosial juga dapat berakibat permusuhan dalam masyarakat. Permusuhan yang terjadi seringkali memengaruhi kenyamanan dan kerukunan anggota kelompok. Kekerasan juga dapat menjadi akibat dari konflik sosial. Kekerasan terjadi karena ada agresi satu pihak terhadap pihak lain baik secara fisik maupun verbal. Dampak lain dari konflik adalah perubahan kepribadian. Hal tersebut dapat terjadi karena individu yang terlibat konflik mengalami tekanan psikologis. Misalnya, seorang anak yang tak mau berkeluarga karena menjadi korban kekerasan orang tuanya. Terakhir, dampak yang mungkin terjadi dari konflik adalah jatuhnya korban. Korban di sini dapat berupa harta benda, sarana prasarana, korban luka, bahkan korban jiwa. Misalnya, kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 di berbagai wilayah di Indonesia menimbulkan banyak tokoh dijarah, banyak perempuan yang diperkosa, banyak orang yang mengalami luka-luka, juga banyak orang yang kehilangan nyawa. Cara menyelesaikan konflik sosial 1. Fokus penyelesaian konflik 2. Menggunakan kepala dingin 3. Melakukan diskusi 4. Memperjelas masalah yang ada 5. Menjadi pendengar yang baik Dari ke enam artikel tersebut hanya ini yang dapat kami simpulkan, terimakasih
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik