Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN BUKU POLITIK DAN KEBEBASAN

TOM G PALMER

Disusun Oleh:
Salman Ramdhani Hadiyanto
213504524
Program Studi Ilmu Politik
Universitas Siliwangi
A. Pendahuluan
Politik meurpakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Orang banyak
berdebat, tetapi politik adalah salah satu diskusi terpanas. Semakin banyak orang berbicara
tentang politik dan bukan tentang hal lain, bukan hanya politik dianggap lebih penting daripada
seni, olahraga, kimia, perfilman, arsitektur atau kedokteran, tetapi juga karena politik adalah
manifestasi kekuasaan atas orang lain.
Ide yang ditawarkan dalam buku Politik dan Kebebasan ini adalah sebuah persepsi alternatif
terhadap politik: Politik bukan soal kemauan, tapi soal persuasi. Saya ingin menawarkan politik
sebagai lawan dari penindasan dan dominasi
Artikel-artikel yang dikumpulkan dalam buku Politik dan Kebebasan ini sebagian besar
ditulis oleh anak-anak muda yang aktif di dalam Students for Liberty. Sebuah organisasi
internasional yang dinamis dan menyenangkan. Buku Politik dan Kebebasan ini adalah sebuah
undangan bagi para pembaca untuk mulai memikiran masalah penting kemanusiaan dengan cara
yang baru. Buku Politik dan Kebebasan ditunjukan untuk para pemula maupun para sarjana yang
sudah berpengalaman.
Buku Politik dan Kebebasan ini terbilang cukup baru, terbit pada tahun 2013 Diterbitkan
dalam bahasa Inggris oleh Atlas Network dan Student for Liberty dan Diterbitkan dalam bahasa
Indonesia oleh Suara Kebebasan pada tahun 2017. Buku ini dapat kita akses melalui Internet.
Buku Politik dan Kebebasan ini terdiri dari 12 bab dengan bagian awal pada buku ini
menjelaskan tentang menjadi seorang Libertarian untuk menjadi awal penjelasan mengenai
objek kajiannya. Dan pada bab akhir menjelaskan tentang asal usul Negara dan Pemerintah oleh
Tom G. Palmer
B. Ringkasan isi buku
Buku yang berjudul Politik dan Kebebasan ini terdiri dari 12 bab yang pada setiap bab nya
dikemukakan secara ringkas dan mudah untuk dipahami.
Untuk sebuah buku berjudul Politik dan Kebebasan, maka sungguh masuk akal apabila kita
mulai pembahasan dengan sebuah penjelasan mengenai apa itu libertarianisme dan mengapa kita
harus menerima kebebasan sebagai prinsip tata sosial.
Mengenai Prinsip prinsip dan dasar Libertarisme, kita tidak melakukan tindak kejahatan dan
menghormati atas pilihan orang lain dan hak hak orang lain serta mendahulukan akal sehat juga
bertindak layaknya seseorang yang beradab.
Seorang Libertarian yaitu: menghormati prinsip keadilan yang berkaitan dengan orang,
mendidik diri sendiri untuk memahami arti signifikansi hak, menciptakan fondasi bagi kooperasi
sosial yang damai, mekanisme sosial yang berbasis voluntarisme, memperjuangkan kebebasan
orang lain, menyelsaikan masalah dengan cara-cara damai, dan terus curiga dan was-was
terhadap negara dan konsentrasi kekuasaan di tangan militer dan eksekutif negara.
Kecurigaan Terhadap Kekuasaan dan Otoritas yaitu memahami hak-hak individu hanya
dapat diamankan jika kekuasaan negara dibatasi, hak menegakan hukum, Hak hidup bebas.
Kebebasan, Kemakmuran dan tata sosial akan tercipta jika individu-individu bebas yang
saling bekerja, mencipta, berkreasi, menabung, berinvestasi, menjual dan membeli dan
semuanya dilakukan berdasarkan penghormatan terhdap hak milik orang lain. Hukum harus
menghormati hak setiap individu tanpa kecuali, terlepas dari identitas gender, warna kulit,
agama, bahasa, suku, atau identitas primodial lain.
Libertarian percaya dan terus mengupayakan dunia yang lebih damai dimana hak-hak setiap
orang di hargai dan di hormati, terus membela kebebasan untuk berpikir. Dalam buku ini ada
sebua pertanyaan, Jadi kenapa menjadi Libertarian? Jawaban nya simpel dan mungkin terdengar
sepele tapi jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah, kenapa tidak?
Serorang libertarian adalah seseorang yang percaya pada asas kebebasan dengan
menjalankan asas tersebut kita dapat menciptakan suatu dunia dimana masing-masing orang
dapat merealisasikan kebahagiaannya masing-masing orang dapat meralisasikan kebahagiaannya
sendiri, bebas melakukan perdagangan yang menguntungkan, perselisihan diselsaikan dengan
kata-kata bukan dengan pentungan. Dunia tersebut tidak akan menjadi utopia yang ideal, tetapi
akan tetap layak untuk kita perjuangkan.
Seharusnya tidak perlu Undang-undang, sayingnya tidak semua orang berpikir seperti itu.
Kebanyakan orang justru berpikir seluruh persoalan di dunia ini bisa selesai melaui undang-
undang. Itulah sebabnya mengapa sebaiknya pemerintah tidak perlu bersusah-payah berupaya
menyelsaikan seluruh persoalan yang ada di dunia. Kebanyakan orang percaya bahwa
“Pemerintah Mampu”. Ketika dihadapkan dengan pada persoalan, mereka mengatakan, “Bikin
undang-undang”. Bahkan runtuhnya Uni Soviet, yang terjadi akibat terlalu mengandalkan
perencanaan terpusat, tidak berhasil membuat orang-orang menjadi alergi terhadap pemerintahan
besar. Orang orang di Eropa sekarang mulai membicarakan “Sosialisme Pasar”.
Libertarianisme sebagai sentrisme radikal, libertarianisme adalah ideologi uang
mempertanyakan dan menentang penggunaan kekuasaan politik. Spektrum tradisional kanan dan
kiri biasanya mewakili komunisme di sisi kiri dan fasisme di sisi kanan, tapi jika kita paksakan
libertarianisme untuk masuk ke dalam spektrum linier kanan-kiri, maka bisa dibilang bahwa
libertarianisme menempati posisi tengah atau sentris yang radikal. Libertarianisme itu sentris
karena dari tengah mereka memproyeksikan ide-ide mereka ke luar dan mempengaruhi partai
dan ideologi-ideologi sprektrum yang lain. Libertarianisme adalah sebuah filosofi politik yang
berlandaskan pada kebebasan individu. Seorang libertarian bisa menjadi konservatif maupun
progresif, relijius maupun irelijius, berpendidikan rendah atau tinggi, dan seterusnya. Yang
menyatukan orang-orang yang masuk ke dalam kategori libertarian adalah penghargaan pada
kebebasan individu di dlam berbagai isu kemanusiaan dan sosial.
Sejarah dan struktur pemikiran libertarianisme, meski elemen dasar libertarianisme dapat
kita temukan di sepanjang sejarah peradaban manusia, tetapi libertarianisme sebagai sebuah
filosofi politik muncul di abad modern. Untuk memahami fenomena tumbuhnya Gerakan
libertarianisme di berbagai negara di dunia, pertama kita harus memahami ide utama yang
menjadi basis bagi filsafat politik dengan berbagai macam cara. Kita bisa mempelajarinya secara
historis untuk memahami bagaimana ide tersebut muncul sebagai respon terhadap suatu
persoalan atau isu. Studi historis dapat membantu kita memahami ide-ide. Kita juga bisa
mempelajari ide dan filsafat politik dengan mempelajari relasi logis diantara konsep atau ide
yang ada.
Dilihat secara historis, libertarianisme adalah bentuk modern dari liberalisme. Istilah
liberalism, terumata Amerika Serikat, telah kehilangan makna awalnya. Istilah liberalism sendiri
masih banyak digunakan di berbagai belahan dunia dalam makna yang sama dengan
libertarianisme juga kerap digunakan untuk membedakan jenis liberalism yang konsisten dari
jenis leberalisme yang fleksibel dan pragmatik. Liberalisme lahir di Eropa dan beberapa wilayah
lain di dunia sebagai respon pertahanan bagi sebuah cara baru hidup bermasyarakat yang
berlandaskan pada nilai perdamaian, toleransi, dan kerja sama serta pertukaran yang saling
menguntungkan dan bersifat suka rela. Adapun tiga pilar utama libertarianisme : Hak-hak
Individu, Tatanan Spontan, dan Peran pemerintah yang terbatas secara konstitusional. Oleh
karena itu, institusi ini mesti di batasi melalui mekanisme konstitusional, misalnya pemisah dan
kompetisi diantara pemegang kekuasaan, system hukum yang independent dari pemerintah
eksekutif, dan penerapan prinsip supremasi hukum diatas kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai