Seorang wanita usia 77 tahun ( BB : 52 kg/TB : 154 cm ) dibawa ke RS dengan keluhan nyeri punggung memberat
sejak 3 hari SMRS, keluhan terus berlanjut selama sebulan terakhir ini semenjak jatuh terduduk dan saat ini hanya bisa
berbaring saja. Saat masuk RS terjadi penurunan kesadaran, terdapat aneurisma aorta, hipertensi, pengapuran kedua lutut, perut
terasa kembung dan nafsu makan menurun. Pasien dengan obesitas, terdapat nyeri tekan dibawah vertebrae thoracal bawah,
ronkhi basah kasar paru kanan. Hasil analisis urin ditemukan bakteri +, dan leukosit urin 15-20/LP,
Hasil pemeriksaan fisik : TD : 158/92 mmHg; nadi : 92x/menit; RR : 21x/menit; SatO2 : 98%
Hasil echocardiografi EF : 47%,
Hasil radiologi : Aneurisma abdominalis dengan thrombus intralumen, infiltrate paru kanan, fraktur kompresi vertebrae Th-XII
dan L-V.
Dokter mendiagnosis :
- Fraktur kompresi vertebrae Th12
- Aneurisma aorta abdominalis dengan thrombus intralumen
- Acute confusional state
- Hospital-acquired pneumonia
- Dyspepsia
- Hipertensi
- OA genu bilateral
- Riwayat jatuh
- Imobilitas : ketergantungan total
Na : 132; :K : 2,7; Cl : 99
a. Data Pasien
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 77 Tahun
BB : 52 Kg
TB : 154 cm
b. Subjektif
Keluhan : Nyeri punggung memberat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan terus berlanjut
selama sebulan terakhir ini semenjak jatuh terduduk dan saat ini hanya bisa berbaring saja.
Kondisi saat masuk RS : Penurunan kesadaran, aneurisme aorta, hipertensi, pengapuran kedua lutut, perut terasa
kembung
dan nafsu makan menurun.
Informasi lain : Obesitas, terdapat nyeri tekanan dibawah vertebrae thoracal bawah, ronkhi basah kasar paru
kanan
c. Objektif
Analisis Urin : bakteri +
Leukosit Urin : 15-20/LP
Hasil pemeriksaan fisik : TD : 158/92 mmHg; nadi : 92x/menit; RR : 21x/menit; SatO2 : 98%
Hasil echocardiografi EF : 47%
Hasil radiologi : Aneurisma abdominalis dengan thrombus intralumen, infiltrate paru kanan, fraktur kompresi
vertebrae Th-XII dan L-V.
Hasil pemeriksaan lab : Hb : 12,8; Leukosit : 18.900 ( Neutrofil : 87% ); Trombosit : 258.000
Ureum : 55,68; creatinine : 1,45
Na : 132; :K : 2,7; Cl : 99
d. Diagnosa
Fraktur kompresi vertebrae Th12
Aneurisma aorta abdominalis dengan thrombus intralumen
Acute confusional state
Hospital-acquired pneumonia
Dyspepsia
Hipertensi
OA genu bilateral
e. Terapi Pengobatan
Cefepim Cefepim HAP 1-2 g IV tiap 8-12hr selama Tes coombs positif, Hipersensitivitas
1 gram tiap 8 jam (sefalosporin 7-10 hari (jika tidak ruam kemerahan,
generasi ke 4) disebabkan oleh hipofosfatemia, diare
Pseudomonas) atau hingga
21 hari (jika disebabkan
oleh Pseudomonas)
Combivent inhalasi Ipratropium bromida HAP 100 mcg/20 mcg (1 Bronkitis, infeksi Hipersensitivitas
tiap 8 jam (antikolinergik) dan actuation of metered- saluran pernafasan
salbutamol sulfat doseinhaler) q 6 hr ; not to atas, penyakit paru,
(agonis selektif beta exceed 6 actuations/day sakit kepala,
2 adrenergik) nasofaring
g. Plant
Solusi Problem 1
Urine pasien menunjukkan positif bakteri, bakteri tersebut diduga bakteri H.Pylori yang bisa terjadi pada dispepsia.
Menurut tatalaksana pengobatan dispepsia dalam Dipiro, 2016. Pengobatan lini pertama untuk dispepsia dengan bakteri
positif adalah PPI + Klaritromisin +amoksisilin.
Solusi Problem 2
Menurut tatalaksana pengobatan dispepsia dalam Dipiro, 2016. Pengobatan lini pertama untuk dispepsia dengan bakteri
positif adalah PPI + Klaritromisin + amoksisilin. Sukralfat merupakan salah satu pilihan terapi untuk dispepsia negatif
bakteri.
Solusi Problem 3
Warfarin...?
Solusi Problem 4
Efek samping yang terjadi tidak berdampak signifikan. Atasi dengan memberikan jarak waktu pemberian antara obat-obat
yang berinteraksi tersebut.