Anda di halaman 1dari 12

Jong Sumatranen Bond

Oleh:
1. Aswin Syaifullah M (15)
2. Aufa Rasendriya (16)

XI MIPA 2
Jong Sumatranen Bond
 Jong Sumatranen Bond (Himpunan Pemuda Sumatera) merupakan
salah satu organisasi pemuda kedaerahan yang didirikan oleh pemuda
pelajar yang berasal dari Sumatera di Batavia (Jakarta).
 Organisasi ini muncul karena adanya rangsangan yang timbul setelah
terbentuknya Jong Java sehingga membuat pemuda pelajar Sumatra
tergerak untuk mendirikan organisasi pemuda.
 Jong Sumatranen Bond berdiri pada tanggal 9 Desember 1917 di
gedung Volkslectuur Weltefreden (sekarang menjadi gedung Balai
Pustaka Jakarta).
 Pembentukan JSB di hadiri oleh tokoh-tokoh Sumatera seperti Abdoel
Muis dan Soetan Temenggoeng.
o Jong Sumatranen Bond ternyata diterima oleh pemuda-
pemuda Sumatera yang berada di kota-kota lain.
o Pada awal berdirinya, organisasi ini beranggotakan 150 orang.
Satu tahun kemudian, anggotanya bertambah menjadi 500
orang.
o Selain di Jakarta sebagai pusatnya, juga dibuka 2 cabang di
Sumatera yaitu, di Padang dan Bukittinggi.
o Ada pula 6 cabang organisasi mereka di Jawa, yaitu di Bogor,
Sukabumi, Bandung, Serang, Purworejo dan Jakarta.
Tujuan Pendirian
 Menghilangkan adanya perasaan prasangka etnis dikalangan
orang-orang sumatera
 Mempererat hubungan antara para pemuda pelajar Sumatra
 Mendidik para pemuda menjadi pemimpin bangsa
 Membangun kepedulian budaya Sumatra
Cara mencapai tujuan organisasi

 Mempelajari dan menekuni sejarah, bahasa, budaya dan seni


Sumatra
 Memperkuat perasaan saling membantu
 Bersama-sama mengangkat derajat penduduk Sumatra
dengan alat propaganda, kursus, ceramah-ceramah.
 mengundang orang-orang yang berwenang untuk
memberikan ceramah, kuliah atau menulis artikel tentang
Sumatra
 Menerbitkan publikasi yang diberi nama Jong Sumatera
Pelopor berdirinya JSB
 Jong Sumatranen Bong didirikan oleh pemuda pelajar
Sumatra yang belajar di Jakarta
 Tokoh utama sekaligus pendiri Jong Sumatranen Bond
diantaranya:
1. Moh. Hatta
2. Moh. Yamin
3. Bahdar Johan
4. Moh. Amir
5. Adnan Kapau Gani.
Keanggotaan organisasi JSB
 Keanggotaan dan kepengurusaan JSB terdiri dari berbagai
etnis suku yang ada di Sumatra. Misalnya, suku Minangkabau,
Aceh, Batak Karo
 Dalam kepengurusannya, pelajar suku Minangkabau lebih
banyak mendominasi bila dibandingkan dengan suku lainnya.
Surat Kabar Jong Sumatra
 Jong Sumatra terbit pertama kali pada bulan Januari 1918. Dengan jargon
Organ van Den Jong Sumatranen Bond, surat kabar ini terbit secara
berkala dan tidak tetap, kadang bulanan, kadang triwulan, bahkan pernah
terbit setahun sekali.
 Bahasa Belanda merupakan bahasa mayoritas yang digunakan tetapi, ada
juga artikel yang memakai bahasa Melayu
 Selama di Jong Sumatra, Hatta banyak menuangkan pikirannya, salah
satunya lewat karangan berjudul “Hindiana” yang dimuat di Jong Sumatra
no 5, th 3, 1920.
 Jong Sumatra berperan penting dalam memperjuangkan pemakaian
bahasa nasional, dengan menjadi media yang pertama kali
mempublikasikan gagasan Moh. Yamin, mengenai bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan.
Perkembangan JSB
 Sejalan dengan makin menebalnya perasaan nasional dan
pemakaian bahasa "Melayu" di kalangan pemuda, nama
organisasi Jong Sumateranen Bond kemudian diganti menjadi
Pemuda Sumatera.
 Dari kalangan mereka inilah nantinya muncul tokoh-tokoh
nasional seperti Mohammad Hatta, Muhammad Yamin.
 Organisasi ini bersama-sama dengan organisasi pemuda
lainnya berperan besar dalam menyatukan organisasi-
organisasi pemuda setelah lahirnya Sumpah Pemuda.
Kongres JSB
 Pada 4-6 Juli 1919, JSB mengadakan kongresnya di Padang,
meskipun pengurus besar organisasi tetap di Jakarta. Kongres
ini sudah menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa
pengantar.
 Selesai kongres pertama, dibuatlah sebuah tugu peringatan
yang didirikan tidak jauh dari tepi pantai kota padang. Ini
merupakan tugu peringatan pergerakan pemuda pertama di
Indonesia
Kongres II JSB
 Kongres kedua dilaksanakan tanggal 24-25 Desember
1921 di Weltefreden
 Dalam kongres ini, Amir berbicara tentang
pengembangan bangsa sumatra.
 Moh. Yamin juga mengucapkan pidatonya tentang
bahasa dan sastra melayu
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai