LAPORAN PENELITIAN
Diajukan sebagai tugas akhir mata kuliah Studium Generale (KU4078)
Semester II Tahun 2017 ‒ 2018
Oleh :
AHMAD HAFIZH AL-FAUZI 13215062
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945
setelah diamandemen ketiga disahkan 10 Nopember 2001. Penegasan ketentuan konstitusi ini
bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam kemasyarakatan, kenegaraan dan pemerintahan
harus senantiasa berdasarkan atas hukum. Meskipun Indonesia adalah negara hukum,
pelanggaran Lalu-lintas masih tinggi, walaupun sejak Januari 2010, Undang-Undang Lalu-lintas
Nomor 22 Tahun 2009 sudah efektif diberlakukan, menggantikan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1992. Akan tetapi masih banyak para pengendara yang tidak faham serta tidak
mengindahkan tata tertib Lalu-lintas yang harus ditaati dan dicermati oleh setiap pengendara.
Akibat dari para pengendara yang tidak faham serta tidak mengindahkan tata tertib Lalu-
lintas membuat tingkat kecelakan Lalu-lintas di Indonesia masih tinggi di antara negara-negara
ASEAN. Dari data Korps Lalu-lintas Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa setiap
tahun ada 28000-38000 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Bahkan kecelakan Lalu-
lintas termasuk penyebab kematian yang paling umum terjadi di Indonesia setelah penyakit
kardiovaskuler, diabetes, penyakit paru obstruktif kronik, dan TBC. Indonesia menempati urutan
ketiga di dunia rasio orang meninggal akibat kecelakaan Lalu-lintas menurut Jusri pendiri
Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Melihat bagaimana tingkat kecelakaan Lalu-lintas yang masih sangat tinggi di Indonesia
disebabkan karena saat ini banyak sekali pengguna kendaraan di Indonesia tidak mengikuti
peraturan Lalu-lintas dan dengan melihat adanya banyak perguruan tinggi di Indonesia
seharusnya Indonesia memiliki banyak Mahasiswa yang mampu menjadi agen of change,
penulis bermaksud menganalisis kesadaran Mahasiswa terhadap tata tertib dan rambu-rambu
Lalu-llintas untuk menjadi Hero keselamatan Lalu-lintas di Indonesia
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana pemahaman Mahasiswa terhadap tata tertib dan rambu-rambu Lalu-
lintas?
2. Apakah Mahasiswa juga pernah melangar tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas?
3. Apakah memahami tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas penting utnuk
keselamatan berkendara?
4. Bagaimana cara membuat masyarakat dapat memahami tata tertib dan rambu-
rambu Lalu-lintas?
5. Apakah Mahasiswa punya keiinginan menjadi Hero untuk keselamatan Lalu-lintas
di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pemahaman Mahasiswa terhadap tata tertib dan rambu-rambu Lalu-
lintas.
2. Mengetahui pentingnya memahami tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas utnuk
keselamatan berkendara.
3. Mengetahui solusi yang tepat untuk membuat masyarakat dapat memahami tata
tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas.
BAB II
ISI
A. Metodologi
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Metode Kepustakaan
Dalam metode ini penulis melakukan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membaca Undang-Undang tentang Lalu-lintas dan situs di internet yang berhubungan
dengan pengertian Lalu-lintas, Pelanggaran Lalu-lintas, Rambu-rambu Lalu-lintas,
dan Mahasiswa sebagai agen of change. Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data kualitatif dari literatur dengan tingkat kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Metode Kuesioner
Dalam metode ini penulis memberikan angket kepada responden yaitu Mahasiswa
untuk memperoleh data kuantitatif. Angket disajikan secara online dan terbuka yang
berarti dapat diisi oleh Mahasiswa atas dasar sukarela. Secara singkat, kuesioner ini
menggunakan teknik Puroosive Sampling yang berarti penentuan sampel dipilih
didasarkan atas kebutuhan sebagai sampel penelitian. Metode ini digunakan untuk
mengetahui pemahaman Mahasiswa terhadap tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas,
pentingnya memahami tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas utnuk keselamatan
berkendara, dan mengetahui solusi yang tepat untuk membuat masyarakat dapat
memahami tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas.
2. Hasil Kuesioner
Setelah dilakukan jajak pendapat mengenai tata tertib, rambu-rambu, serta
pelanggaran Lalu lintas, telah didapatkan beberapa hasil mengenai pandangan
Mahasiswa terhadap pemahaman tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas. Kuesioner
diisi oleh 77 responden dari Mahasiswa dengan tanggal pengisian mulai 10 Mei 2018
s.d. 12 Mei 2018.
Tabel 2.1 Rekap Kuesioner
Pertanyaan Jawaban Jumlah Responden yang
memilih
Apakah Anda paham tata Ya, saya paham 64
tertib dan rambu-rambu Saya kurang paham 13
lalu lintas? Saya tidak paham 0
Apakah anda pernah Ya, sering melanggar 7
melangggar tata tertib dan Ya, tapi jarang melanggar 57
rambu-rambu lalu lintas? Tidak pernah 13
Apakah memahami tata Ya, penting 77
tertib dan rambu-rambu Tidak penting 0
lalu lintas penting untuk
keselamatan berkendara?
Menurut Anda apa solusi Membentuk komunitas 41
supaya masyarakat paham tertib lalu-lintas
dan mematuhi tata tertib Memasukkan pelajaran 29
serta rambu-rambu lalu tertib berlalu lintas
lintas? Denda yang besar 32
Memberantas pembuatan 44
SIM lewat jalur yang tidak
sah
Apakah Anda punya Ya, saya siap 29
keinginan menjadi 'Hero' Ya, tapi masih ragu 40
untuk keselamatan Tidak mau 8
berkendara Keluarga
Anda, Kota Anda, Provinsi
Anda, dan Indonesia?
3. Analisis Data
a. Pemahaman Mahasiswa terhadap tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas
Namun ada hal yang sangat disayangkan dari Mahasiswa yaitu sebanyak 9,1% dari 77
Mahasiswa yang menjadi responden sering melanggar tata tertib dan rambu-rambu Lalu-
lintas, 74% pernah melanggar tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas meskipun jarang
atau tidak sering melanggar, dan hanya 16,9% yang tidak pernah melanggar tata tertib
dan rambu-rambu Lalu-lintas. Hal ini menunjukkan bahwa Mahasiswa meskipun sudah
paham tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas, tetapi belum sepenuhnya diterapkan saat
melakukan kegiatan beelalu-lintas atau berkendara. Sehingga perlu pembiasaan terhadap
Mahasiswa untuk selalu menerapkan pemahaman mereka berkaitan tata tertib dan
rambu-rambu Lalu-lintas supaya Mahasiswa mampu memberi contoh kepada masyarakat
yang belu paham tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas.
c. Cara membuat masyarakat dapat memahami tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas
Saya membuat opsi pada kuesioner untuk menentukan cara atau solusi yang tepat
untuk membuat masyarakat dapat memahami tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas.
Dapat dilihat pada Tabel 2.1 paling banyak dipilih oleh responden adalah memberantas
pembuatan SIM lewat jalur yang tidak sah. Opsi kedua yang banyak dipilih oleh
Mahasiswa adalah membentuk sebuah tim/komunitas tertib berlalu lintas di setiap
daerah. Jadi solusi atau cara membuat masyarakat dapat memahami tata tertib dan
rambu-rambu Lalu-lintas menurut Mahasiswa yang cocok untuk saat ini adalah
memberantas pembuatan SIM lewat jalur yang tidak sah dan membentuk sebuah
tim/komunitas tertib berlalu lintas di setiap daerah.
Dapat dilihat dari hasil kuesioner, sebanyak 37,7% dari 77 Mahasiswa siap untuk
menjadi Hero, 51,9% dari 77 Mahasiswa menyatakan siap namun masih ragu, dan hanya
10,1% dari 77 Mahasiswa yang tidak mau. Dari data ini dapat mempresentasikan bahwa
ternyata Mahasiswa punya niat menjadi Hero untuk keselamatan Lalu-lintas. Maksud
dari Mahasiswa menjadi Hero untuk keselamatan Lalu-lintas adalah Mahasiswa mampu
menjadi agen of change untuk membuat negara Indonesia lebih baik dari segi berlalu
lintas. Artinya Mahasiswa akan bersama-sama membuat sebuah terobosan atau solusi
untuk membuat masyarakat Indonesia lebih paham terhadap pentingnya mematuhi tata
tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas guna menciptakan Lalu-lintas yang aman dan
mengurangi tingkat kecelakaan. Sehingga jumlah orang meninggal akibat kecelakan
setiap tahunnya bisa menurun dan orang meninggal akibat kecelakan tidak lagi menjadi 5
besar penyebab kematian di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Analisis Kesadaran Mahasiswa terhadap tata
tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas untuk menjadi Hero keselamatan Lalu-lintas di
indonesia”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemahaman Mahasiswa terhadap tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas sudah baik.
2. Masih ada Mahasiswa yang melanggar tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas
meskipun kebanyakan jarang melanggar.
3. Memahami tata tertib dan rambu-rambu Lalu-lintas penting untuk keselamatan
berkendara.
4. Solusi atau cara membuat masyarakat dapat memahami tata tertib dan rambu-rambu
Lalu-lintas menurut Mahasiswa yang cocok untuk saat ini adalah memberantas
pembuatan SIM lewat jalur yang tidak sah dan membentuk sebuah tim/komunitas
tertib berlalu lintas di setiap daerah.
5. Mahasiswa ada niat untuk menjadi Hero keselamatan Lalu-lintas di Indonesia.
B. Rekomendasi
Setelah mendapatkan hasil penelitian, rekomendasi yang penulis ajukan adalah
sebagai berikut:
1. Perlu adanya pembentukan tim/komunitas tertib berlalu lintas di setiap daerah.
2. Perlu adanya pemberantasan pembuatan SIM lewat jalur yang tidak sah.
3. Mengajak Mahasiswa untuk mensosialisasikan pentingnya memahami tata tertib dan
rambu-rambu Lalu-lintas penting untuk keselamatan berkendara.
Referensi :
1. Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu-Lintas
2. https://www.antaranews.com/berita/664979/angka-kecelakaan-lalu-lintas-indonesia-
termasuk-tinggi-di-asean, 12 Mei 2018, 21:47
3. https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/penyebab-kematian-di-indonesia/, 14
Mei 2018, 09:22
4. https://otomotif.kompas.com/read/2017/12/04/100400715/kematian-akibat-
kecelakaan-di-indonesia-tertinggi-di-dunia, 14 Mei 2018, 10:12
5. https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-
sampling.html, 14 Mei 2018, 10:53