ANGGOTA KELOMPOK :
1. Kevin Rouf Hudaya A. W. (16)
2. Akhmad selamet Azizi (5)
3. Ahmad Zaenal Abidin (3)
4. Yuandi Hermanto (35)
5. Femilia Ayu Lestari (12)
6. Linda Fitri Asih (17)
7. Nur Mahmudah (26)
8. Nazzala Layyinatus S. (24)
Kami menyadari bahwa hasil penelitian yang disusun masih jauh dari kata sempurna,
dan memiliki kekurangan dari berbagai aspek. Untuk itu, kami menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan penelitian ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Pendidikan tertib lalu lintas merupakan bagian dari pelajaran tata krama atau
pun sopan santun yang perlu diajarkan kepada setiap peserta didik, karena cerminan
budaya suatu bangsa dapat dilihat pada pola tingkah laku dalam berlalu lintas di
jalan raya. Pembelajaran sopan santun berlalu lintas berkaitan dengan etika dalam
berlalu lintas di jalan raya. Ketentuan mengenai pelanggaran lalu lintas telah tertera
dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Undang-undang
yang sudah berlaku bertolak belakang dengan tantangan yang harus dihadapi
berbagai pihak terkait pelanggaran lalu lintas, khususnya pada peserta didik usia
sekolah dasar. Menurut Yuliansyah (2014), perihal tugas dari unit dikyasa
(pendidikan dan rekayasa) bahwa sosialisasi yang dilakukan dengan pihak sekolah
tidak tersampaikan dengan baik yang disebabkan oleh proses sosialisasi pendidikan
lalu lintas yang kurang efektif.
Pihak yang berkewajiban dalam mengenai pemahaman peserta didik dalam
disiplin berlalu lintas, yaitu sekolah. Pihak sekolah mempunyai andil yang cukup
besar dalam menyelesaikan tantangan berupa masalah sosial di lapangan yang
dialami peserta didik.
Hasil observasi awal 8 banyak peserta didik melanggar peraturan rambu-rambu
lalu lintas seperti menyeberang jalan tidak di zebra cross, peserta didik yang usianya
belum mencukupi akan tetapi diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor,
sementara peserta didik belum memiliki surat izin mengemudi (SIM), bahkan KTP
dan lain sebagainya. Hal ini menjadi peringatan bagi beberapa pihak untuk
mengenai permasalahan pendidikan tertib lalu lintas, terutama dari lingkungan
sekolah.
Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah sosial terbesar di dunia khususnya di
negara berkembang dalam paduan keselamatan di jalan (Sihabudin, 2011). Bahkan
menurut WHO, kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian
utama di dunia dan diprediksikan akan menjadi peringkat ke-5 di tahun 2030 jika
tidak segera diatasi. Sihabudin kembali mengungkapkan bahwa menurut Asian
Development Bank (ADB), Sebagian besar di negara ini pertumbuhan tingkat
kecelakaan sangat tinggi. Daerah Jawa Tengah pada tahun 2012 korban meninggal
akibat kecelakaan 3.398 orang meninggal, atau satu hari meninggal di jalan Raya
rata-rata sebanyak 9 orang. Usia korban kecelakaan adalah remaja usia 15-20 tahun,
merupakan korban yang paling banyak terlibat kecelakaan. Di daerah Jawa Tengah
pejalan kaki memiliki rasio meninggal dan luka lebih besar 50% dari pengemudi
ataupun penumpang kendaraan.
Data rasio korban kecelakaan menggambarkan masih kurangnya sikap disiplin
berlalu lintas pengguna jalan sehingga menyebabkan kesalahan lalu lintas. Oleh
karena itu, perlu diterapkan pendidikan lalu lintas untuk masyarakat, khususnya para
generasi muda zaman sekarang. Pendidikan lalu lintas memfokuskan pada
penanaman pengetahuan tentang tata cara berlalu lintas dan menanamkan nilai-
nilai etika, budaya tertib serta disiplin berlalu lintas dan membangun perilaku pada
generasi muda, khususnya dalam pendidikan formal (sekolah dasar).
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PENELITIAN
4. MANFAAT PENELITIAN
Durasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sekitar selama satu
bulanan lebih. dalam waktu tersebut, kami mulai menyusun rencana penelitian,
melakukan proses penelitian, pelaporan penelitian dan hingga publikasi. Tepatnya
dalam proses penelitian memerlukan waktu 1 hari, pelaporan penelitian
memerlukan waktu sekitar 3 minggu dan publikasi pemerintah membutuhkan waktu
sekitar 1 minggu.
3. Subjek penelitian
Dalam wawancara penelitian edukasi lalu lintas bagi pelajar yang dijadikan
informan dan atau subjek dalam penelitian adalah bapak Ade dan didampingi oleh
seniornya yang bernama bapak pardiono. Berikut ini adalah dokumentasi saat kami
melakukan wa
sanksinya?
7. Untuk syarat mendapatkan izin mengemudi diantaranya apa saja pak?
8. Pak karena belum cukup umur boleh nggak sih kita tetap membawa kendaraan?
9. Bagaimana jika rumah kita jauh dari sekolahan dan tidak ada angkutan umum
apa pelajaran boleh menggunakan kendaraan bermotor? Bagaimana solusinya?
10. Apa saja sanksi bagi orang yang menggunakan knalpot bising?
5. DOKUMENTASI WAWANCARA
Berikut ini merupakan dokumentasi suasana Polsek pamotan dan hasil wawancara
kelompok kami dengan Kapolsek pamotan yang telah diunggah pada channel
YouTube dengan link https://youtu.be/aEFCLgzIIcY
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Tata tertib lalu lintas
● Wajib memperhatikan dan mematuhi rambu rambu dan Marka jalan yang
ada
● Bila kedapatan melanggar rambu lalu lintas maka akan mendapatkan denda
pelanggaran terhadap lalu lintas sebesar Rp.500.000 (pasal 287 ayat 2) atau
kekurangan maksimal 2 bulan.
● Membersihkan jalanan.
● Gunakan zakat atau pengaman untuk diri Anda jika berkendara panjang.
1. Kesimpulan
● Pengaturan lalu lintas yang diartikan sebagai semua aktivitas dari polisi
dalam mengatur lalu lintas di jalan umum termasuk dalam penggunaan jalan
umum untuk keramaian.
● Penjagaan lalu lintas adalah suatu kegiatan pengawasan lalu lintas pada
marka jalan atau rambu-rambu lalu lintas serta sistem pengaturan arus lalu
lintas
2. Saran
Dari hasil penelitian dan melihat faktor-faktor yang ada di lapangan maka saran
penulis adalah perlunya kerjasama sama pihak untuk menanggulangi pelanggaran
lalu lintas di wilayah desa Pamotan.
lintas bagi masyarakat yaitu pedoman sikap dan aturan yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia lain dalam berlalu lintas.
DAFTAR PUSTAKA