Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar
Pejalan Kaki merupakan prioritas utama dalam suatu sistem lalu lintas
pada ruang jalan. Hal ini dikarenakan pejalan kaki merupakan pengguna ruang
jalan dengan dimensi pergerakan terkecil dan memiliki tingkat fatalitas tinggi
(rawan kecelakaan). Dalam suatu komponen ruang jalan, jalur khusus bagi pejalan
kaki atau lebih umum disebut dengan trotoar harus disediakan, agar memberikan
perlindungan lebih terhadap para pejalan kaki dan menghindari tercampurnya
pergerakan pejalan kaki dengan pergerakan pengguna kendaraan jenis lain.
Fasilitas tersebut bukan hanya berupa trotoar, namun juga zebra cross, JPO
(Jembatan Penyeberangan Orang), pagar pengaman, dan beberapa fasilitas
lainnya.
Salah satu karakterisitik Pejalan Kaki adalah perbedaan kemampuan
bergerak tiap-tiap individu dikarenakan beberapa faktor seperti usia, kondisi fisik
dan mental, serta dalam individu atau kelompok. Salah satu hal yang paling perlu
untuk dicermati adalah pendidikan tentang lalu lintas, terutama tentang cara
penyeberangan pada anak-anak usia dini. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk
generasi faham lalu lintas demi menekan angka kecelakaan dan tingkat fatalitas
akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pejalan kaki. Untuk mengetahui
informasi berdasartkan indicator-indikator tersebut perlu dilakukan Survei
Keselamatan Pejalan Kaki untuk mengetahui tentang fasilitas, cara menyeberang,
usia pejalan kaki, dan kebijakan atau program yang dilakukan demi keselamatan
Pejalan Kaki. Survei dilaksanakan di Sekolah Dasar Yayasan Al-Muslim di daerah
Kampung Utan yang dikenal memiliki lalu lintas yang ramai terutama pada pagi
hari saat jam anak-anak masuk sekolah.

B. Maksud & Tujuan


Survei keselamatan Pejalan Kaki ini dilaksanakan dengan maksud
untuk mengetahui diantaranya:
1. Inventaris kelengkapan fasilitas pejalan kaki dan dimensi badan jalan pada
lokasi survei.
2. Jumlah dan kejadian kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki pada
sekolah tersebut.
3. Kebijakan yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam memperhatikan
keselamatan pejalan kaki, terutama murid-murid sekolah tersebut.
4. Kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati lokasi survei.
Tujuan Survei Keselamatan Pejalan Kaki adalah:
1. Mengetahui perilaku penyeberang berdasarkan

kategori

usia,

didampingi/mandiri, dan individu/berkelompok.


2. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada pejalan kaki terutama
pada anak usia dini
3. Mendapatkan informasi cara meminimalisir angka kecelakaan dan tingkat
fatalitas pada pejalan kaki di suatu sekolah dasar

C. Ruang Lingkup
Dalam penyusunan laporan survei ini diperlukan beberapa jenis
pengambilan data berupa survei sebagai berikut :
1. Survei Pejalan Kaki Terklasifikasi, yang dikaji dan diamati adalah usia
penyeberang, cara menyeberang, tindakan yang dilakukan sebelum
menyeberang (tunggu, lihat kanan, lihat kiri, lalu lihat kanan kembali)
sebelum menyeberang dan didampingi atau tanpa pendamping.
2. Survei Inventarisasi Jalan dan Fasilitas Pejalan kaki dan Penyeberangan,
yang dikaji dan diamati adalah ukuran giometrik jalan, dan kelengkapan
fasilitas pejalan kaki yang didalamnya dapat termasuk marka penyeberang

(zebra cross), APILL (pelican crossing), jembatan penyeberangan orang


(JPO), Pagar Pembatas, dll.
4. Survei Wawancara yang ditujukan kepada pihak sekolah sebagai
penanggung jawab para murid, yang dikaji dan diamati adalah kebijakan
sekolah dalam melindungi para muridnya dalam hal menyeberang, upaya
yang dilakukan, dan fasilitas sarana dan prasarana yang disediakan sekolah
dalam mencegah kecelakaan pejalan kaki murid-muridnya.
5. Survei Kecepatan Sesaat (Spot Speed), yang dikaji dan diamati adalah
kecepatan titik kendaraan yang melewati lokasi survei. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui kecepatan rata-rata kendaraan yang
melewati area survei terutama pada saat jam masuk dan pulang sekolah.

BAB II

GAMBARAN UMUM

Lokasi survei yang ditetapkan adalah Sekolah Dasar Yayasan AlMuslim, yang beralamat pada Jalan Raya Setu, Kampung Bahagia, Kabupaten
Bekasi.

Sekolah dasar ini merupakan sekolah swasta yang berada satu

kompleks area dengan TK, SMP, SMA, dan SMK Yayasan Al Muslim. Pintu
gerbang yang merupakan satu-satunya akses utama masuk ke dalam
lingkungan sekolah TK, SD, SMP,SMK dan SMA tersebut terletak menghadap
ke Jalan Raya Setu.

Gambar 2.1 : Lokasi Survey


Sumber: Google Maps
Jumlah siswa pada sekolah tersebut adalah 111 siswa TK, 728 siswa
SD, 512 siswa SMP, 269 siswa SMK, dan 438 siswa SMA. Jumlah total
siswa/i Sekolah Yayasan Al Muslim tersebut adalah 2058 siswa. Jam masuk
siswa adalah paling maksimal pukul 7:15 dan jam pulang sekolah serentak
pada pukul 15:30.

Lahan parkir yang disediakan oleh sekolah tersebut adalah 3 titik


dengan kapasitas 400 s.d. 600 unit. Dan disediakan fasilitas antar jemput bagi
siswa TK dan SD dengan jumlah 60 unit kendaraan. Sistem keluar masuk
sekolah harus seizin satpam yang bertugas dan harus dilengkapi surat izin.

Gambar 2.2 : Tampak Depan SD Al-Muslim


Sumber: Dokumentasi Surveyor & Google StreetView

BAB III
METODEOLOGI SURVEI

Bagan Alir Metodologi Penulisan Laporan Survey Zona Selamat Sekolah.

PENGUMPULAN DATA

DATA SEKUNDER
DATA PRIMER

SURVAI
SURVAI
SURVAI
SURVAI

PEJALAN KAKI TERKLASIFIKASI


INVENTARIS JALAN DAN FASILITAS PEJALAN KAKI
KECEPATAN SESAAT
WAWANCARA SEKOLAH DASAR

IDENTIFIKASI MASALAH
ANALISA DATA
PENARIKAN KESIMPULAN

A. Metode Survey
Survey yang telah kami lakukan yaitu dengan cara melakukan
pengamatan di lapangan dan menemukan permasalahan mengenai pejalan
kaki terutama pada saat menyeberang dan ditujukan pada anak-anak usia
dini. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah siswa/i SD Yayasan Al
Muslim
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam survey tata guna lahan ini adalah
dengan cara pengumpulan data sekunder yang ada, dengan data primer
yang diperoleh di lapangan.
C. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder ini didapat dari instansi-instansi
terkait yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dan sangat membantu dalam proses analisis data
nantinya. Data sekunder yang didapat antara lain jumlah siswa TK, SD,
SMP, SMA dan SMK Yayasan Al Muslim

D. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara
melakukan pengamatan atau survey langsung di lapangan mengenai
kondisi fasilitas pejalan kaki yang ada. Sebelum melaksanakan
pengumpulan data perlu adanya perencanaan mengenai hal-hal yang harus
dikerjakan mengenai lokasi, alat yang digunakan, materi, surveyor, cara
pengumpulan data, dan data yang dihasilkan.

BAB III
PELAKSANAAN SURVAI

A. Perencanaan Survey
Sebelum melaksanakan survey kami melakukan pembagian kelompok
dengan lokasi survey beserta surveyor yang telah ditentukan. Hal ini
disampaikan melalui briefing yang dilakukan satu hari sebelum
pelaksanaan survey. Briefing dilakukan dengan pembagian zona dan
formulir survey pejalan kaki terklasifikasi.
B. Peralatan Survey
Dalam Survey ini peralatan yang dibutuhkan diantaranya :
1. Walking measure
2. Mistar Roll
3. Speed Gun
4. Kamera
5. Clipboard
6. Alat tulis
C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Survey
Lokasi
: Sekolah Dasar Yayasan Al-Muslim
Alamat
: Jalan Raya Setu, Kampung Bahagia, Kabupaten Bekasi
Hari
: Selasa
Tanggal
: 2 Mei 2016
Waktu
: pukul 07.00 (masuk sekolah) dan
pukul 15.30 (pulang sekolah)
D. Anggota Survey
Survey kami laksanakan dengan 7 orang surveyor

E. Pengorganisasian Survey
7 orang surveyor tersebut dibagi menjadi beberapa survey, berikut
1.
2.
3.
4.

ini pembagian tugasnya :


Survei Pejalan Kaki Terklasifikasi : M. Rimba
Survei Inventarisasi Jalan : Putri M, Hendri
Survei Wawancara : Sherly, Anggie, Dicky
Survei Kecepatan Sesaat (Spot Speed) : Hakiim

F. Kendala Survey
Dalam pelaksanaan survey kami mengalami beberapa kendala berupa :
1. Penggantian Lokasi Survey
Sebelum menetapkan lokasi survey di Sekolah Dasar Al
Muslim kami mendapatkan lokasi di SD 03 Cibitung. Namun di SD
03 Cibitung tidak terdapat murid yang menyeberang hal ini
dikarenakan lokasinya berbatasan langsung dengan median pada
Jalan Inspeksi Kalimalang Timur sehingga tidak ada murid yang
menyeberang. Oleh karena itu kami memutuskan untuk mencari
lokasi lain yakni di SD Al Muslim.
2. Frekuensi Penyeberang
Pada lokasi SD Al-Muslim jarang terdapat murid yang menyeberang
baik keluar dari sekolah maupun menuju ke dalam sekolah. Hal ini
disebabkan oleh sebagian besar murid di Yayasan Al-Muslim dari
TK, SD, SMP sampai SMA yang langsung memasukkan
kendaraannya kedalam baik mereka yang diantar dan jemput maupun
membawa kendaraan pribadi ke dalam kampus.
3. Tidak adanya fasilitas penyeberangan
Di depan gerbang masuk sekolah Yayasan Al-Muslim tidak terdapat
satu pun fasilitas penyeberangan. Hal ini akan menyulitkan kami
surveyor dalam menganalisis kaitan fasilitas penyeberangan dengan
perilaku penyeberang.
BAB IV
LANDASAN TEORI

Penetapan adanya ZoSS (Zona Selamat Sekolah) ini didasarkan


oleh beberapa pertimbangan teori yang terdapat dalam Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat No SK 10304 Tahun 2014.
a. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
telah mengatur mengenai ketentuan penetapan kebijakan penggunaan
jaringan jalan dan gerakan lalu lintas pada jaringan jalan tertentu
b. Suatu ruas jalan di area sekolah yan memiliki lalu lintas pejalan kaki
anak sekolah yang cukup tinggi dan berpotensi terjadinya kecelakaan
perlu dilindungi melalui penerapan Zona Selamat Sekolah
c. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5221)
d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan

BAB V
ANALISA DATA

1. Karakteristik Pejalan Kaki Terklasifikasi

Dari tabel pengukuran perilaku penyeberang jalan juga


didapat presentase komposisi mengenai kriteria yang dilihat
dalam mengukur karakteristik perilaku siswa penyeberang jalan.
1) Prosedur Baku Cara Menyeberang
Ada 4 (empat) tahap dalam prosedur baku cara menyeberang,
yaitu 4T, tahap tersebut antara lain :
a) Tunggu Sejenak
b) Tengok Kanan
c) Tengok Kiri
d) Tengok Kanan Lagi.

PROSEDUR BAKU MENYEBRANG


T1 (Tunggu Sejenak)
T2 (Tengok Kanan)

20%
40%
20%

T3 (Tengok Kiri)
T4 (Tengok Kanan
Lagi)

20%

Sumber :Hasil Analisis


Gambar V.1 Prosentase Prosedur Baku Cara Menyeberang
Dari semua penyebrang yang telah diamati untuk prosedur baku
dari T1 (Tunggu Sejenak) pejalan kaki menunggu sejenak sebelum
menyebrang presentasenya sebesar 40% kanan, untuk tengok
kanan, tengok kiri dan tengok kanan lagi memiliki presentase yang
sama besar. Presentase T2 (Tengok Kanan), T3 (Tengok Kiri) dan
T4 (Tengok Kanan lagi) sebesar 20%

2) Cara Menyeberang

CARA MENYEBRANG
80%
60%
40%
20%

62%

38%

0%
BERLARI

BERJALAN

Sumber :Hasil Analisis


Gambar V.3 Prosedur Cara Menyeberang
Sebanyak 62% siswa SD Al-Muslim memiliki tingkat
kewaspadaan akan lalu lintas yang cukup namun 38% tidak
memiliki tingkat kewaspadaan akan lalu lintas.
3) Fasilitas Penyeberang Jalan yang Digunakan
SD Al-Muslim tidak memiliki fasilitas penyebrang jalan
karena letak sekolah yang berada di jalan kolektor yang tidak
terlalu besar sehingga pihak sekolah tidak menyediakan
fasilitas

tersebut

karena

siswa

SD

Al-Muslim

juga

diperkenankan untuk menggunakan jemputan dari sekolah atau


diantar jemput keluarga sedangkan pada waktu istirahat untuk
siswa SD-Al Muslim tidak diperbolehkan keluar sekolah untuk
berbelanja maupun makan diluar sekolah.
4) Status Penyeberang

STATUS PENYEBRANG
80%
60%
40%

64%

36%

20%
0%

TDK MANDIRI

MANDIRI

Sumber :Hasil Analisis


Gambar V.4 Presentase Status Menyeberang
Status menyeberang untuk SD Al-Muslim sebanyak 36%
dengan mandiri sebanyak 64%
2. Survei Inventarisasi Jalan

TABEL INVENTARISASI DI RUAS JALAN


DEPAN SD YAYASAN AL MUSLIM
Ruas
Jalan
Kp. Utan
SD
Yayasan
Al
Muslim,
Cibitung.

Geometri
Jalan

Lebar badan jalan :


7m

(Kecepata
n Rata
40 km/h)

Jumlah Lajur : 2
Jumlah Jalur : 2

Tipe Jalan : 2/2


U

Visualisasi

Tidak Ada
Median

Tidak Ada Trotoar


Bahu Jalan
kiri 1 m
kanan 2,3 m

Memiliki
drainase

Tidak Ada Zebra


Cross

Tidak Ada
Pelican
Crossing

3. Survei Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan kepada Bapak
Budiono selaku Komandan Regu Satpam yang bertugas ketika siswa
masuk sekolah berikut ini beberapa informasi yang dapat kami peroleh :
a. Jumlah siswa Sekolah Dasar Yayasan Al Muslim sebanyak 728
orang yang terdiri dari 366 siswa laki-laki dan 362 siswa perempuan.
b. Pada tahun 2011 terdapat kecelakaan di depan yayasan Al Muslim
yang merenggut 2 orang korban meninggal di tempat yang
merupakan siswa dari Al-Muslim. Kejadian ini diakibatkan oleh
konflik antara angkutan umum dengan kendaraan motor yang dibawa
oleh siswa Al-Muslim.
c. Pada tahun 2016 di bulan April terdapat kejadian siswa yang
menabrak kendaraan lain didepannya akibat tundaan yang terjadi di
ruas jalan depan yayasan Al-Muslim.
d. Kejadian kecelakaan yang terjadi di depan yayasan Al-Muslim
jarang diakibatkan oleh siswa yang menyeberang namun sering kali
melibatkan konflik antar kendaraan yang tidak menyebabkan korban
jiwa.
e. Yayasan Al-Muslim sudah sering mengajukan pengadaan fasilitas
ZoSS maupun pejalan kaki di depan lokasi sekolah kepada pihak
kepolisian, dinas perhubungan, dan pemerintah daerah setempat
namun tidak ada tindakan hingga saat ini.

f. Setiap

bulan

sekali

diadakan

penyuluhan

keselamatan

penyeberangan bagi seluruh siswa yayasan Al-Muslim khususnya


yang duduk di bangku TK dan SD.
g. Yayasan Al-Muslim telah melakukan beberapa upaya pencegahan
dalam kecelakaan dalam menyeberang dengan :
i.
Menempatkan personil untuk membantu menyeberang di
jam-jam masuk dan pulang sekolah maupun siswa yang
ii.

memiliki kepentingan untuk keluar.


Larangan untuk jajan di luar sekolah bagi siswa SD, sebagai
gantinya sekolah menyediakan kantin didalam sehingga
siswanya tidak perlu menyeberang untuk jajan di luar.

4. Survei Kecepatan Sesaat (Spot Speed)


Kecepatan rata-rata kendaraan yang melalui titik survei pada pagi
hari, pukul 07.15 - 08.00 (saat masuk sekolah) adalah :
a. Sepeda motor 37,8 km/h
b. Mobil (angkot) 25 km/h
c. Mobil (pribadi) 30 km/h
d. Bus 24 km/h

Kecepatan rata-rata kendaraan yang melalui titik survei pada sore


hari 15.00 15.45(saat pulang sekolah) adalah :
a. Sepeda motor 32,3 km/h
b. Mobil (angkot) 20,1 km/h
c. Mobil (pribadi) 29 km/h
d. Bus 21 km/h
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dari survey Zona Selamat
Sekolah (ZoSS) dapat disimpulkan beberapa hal berikut :

1. Frekuensi menyeberang siswa SD Al-Muslim sangat


sedikit sehingga resiko terjadinya kecelakaan juga
kecil.
2. Bentuk upaya pencegahan yang dilakukan oleh pihak
sekolah dalam melindungi siswanya yang hendak
menyeberang adalah dengan adanya satpam yang akan
membantu dalam menyeberangkan.
3. Kurangnya pengawasan dan perhatian dari pemerintah
dalam menyediakan fasilitas pejalan kaki terutama
pada sekolah dasar.
4. Kurangnya koordinasi antara pihak dinas perhubungan,
kepolisian dan pemerintah daerah setempat dalam
pengawasan keselamatan siswa-siswa sekolah dasar.
B. Saran
Berikut ini saran yang dapat kami berikan :
1. Pemberian pembelajaran berupa penyuluhan mengenai
keselamatan berlalu lintas yang dapat dimulai sejak
anak-anak di usia dini.
2. Pemberian fasilitas penyeberangan yang layak secara
merata pada tiap-tiap sekolah.
3. Pemberian sosialisasi kepada pengguna jalan untuk
mengutamakan pejalan kaki sebgai prioritas dalam
suatu ruang lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai