Anda di halaman 1dari 20

PEMBEBANAN LALU LINTAS MENGGUNAKAN SOFTWARE

TRANSPORTASI VISSUM
(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara)

Oleh:

1. Ahmad Birbik Anwari 12.01.030


2. Muhammad Fariz 12.01.044

JURUSAN DIPLOMA IV TRANSPORTASI DARAT


SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
BEKASI, 2016
A. LATAR BELAKANG
Transportasi merupakan suatu kebutuhan yang vital bagi kemajuan suatu daerah,
bangsa dan Negara. Tidak hanya bagi kalangan tertentu tetapi mencakupi kebutuhan
semua kalangan, baik untuk kegiatan sekolah, bekerja, belanja maupun sosial
dilakukan dengan transportasi. Hal itupun yang terdapat pada kawasan pusat
perekonomian suatu kota dimana terjadi pertumbuhan serta perkembangan yang
dapat dilihat pada meningkatnya kegiatan ekonomi pada suatu kota. Namun dewasa
ini semakin berkembangnya sarana transportasi tidak diimbangi dengan prasarana
serta pengaturan manajemen lalu lintas yang memadai, sehingga terjadilah suatu
masalah karena tidak adanya suatu manajemen yang baik pada wilayah pusat kegiatan
suatu kota.

Permasalahan lalu lintas yang kerap dirasakan oleh pengguna jalan yakni kemacetan
lalu lintas atau berkurangnya suatu kinerja ruas jalan yang dikarenakan karena
beberapa faktor antara lain, tingginya hambatan yang terjadi pada ruas maupun
simpang. Banyaknya aktivitas yang selain lalu lintas yang memakai badan jalan jalan
karena aktivitas perdagangan maupun parkir serta berhenti sembarangan pada ruas
maupun simpang. Sehingga sangat diperlukan suatu penanganan masalah yang tepat.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Melakukan evaluasi kinerja lalu lintas saat ini (eksisting).
b. Mengidentifikasi ruas jalan dengan volume tertinggi.
c. Mengetahui permasalahan tidak meratanya pembebanan lalu lintas.
d. Melakukan strategi penataan dan teknik manajemen lalu lintas dengan tetap
memperhatikan sarana dan prasarana serta tingkat aksesbilitas dalam bentuk
alternatif-alternatif manajemen lalu lintas.
Adapun manfaat yang dicapai adalah:
a. Sebagai referensi kajian bagi dinas perhubungan setempat tentang
manajemen rekayasa lalu lintas.
b. Mengarahkan pemilihan alternatif terbaik untuk penanganan ruas jalan yang
sesuai dengan wilayah studi serta memberikan suatu masukan dalam
penanganan masalah transportasi.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 2
c. Tercapainya suatu kegiatan transportasi dan ekonomi yang berkesinambungan
secara efisien, efektif, serta berkeselamatan.

C. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari berbagai permasalahan di wilayah studi maka di dapat suatu identifikasi masalah
sebagai berikut:
a. Tidak meratanya pembebanan lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan.
b. Tingginya volume lalu lintas pada suatu ruas jalan.
c. Aksesbilitas yang sangat rendah pada suatu kawasan.

D. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Bagaimanakah kinerja ruas jalan provinsi Kalimantan Utara?
2) Apa faktor utama yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut?
3) Bagaimana aksesbilitas dalam menuju suatu lokasi?

E. GAMBARAN UMUM
Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi baru di Indonesia yang terletak di bagian
utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga,
yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak. Dengan luas total wilayah 72.567.49 km²
(28,018.46 mil²) dengan populasi berjumlah 738.163 jiwa (tahun 2013) dengan
kepadatan: 10/km². Perkembangan pesat yang dialami Kalimantan beberapa tahun
belakangan ini tentunya tidak lepas dari perekonomian di pulau tersebut. Sumber daya
alam yang menjadi salah satu potensi terbesar pulau ini merubah wajah Kalimantan
menjadi yang lebih maju dan modern. Kini, dengan semakin tergerusnya sumber daya
alam yang ada pemerintah kota di Kalimantan berusaha mencari dan membuat
alternatif lain sebagai penggerak ekonomi.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 3
Untuk transportasi sendiri di Kalimantan Utara sendiri tersedia beberapa angkutan
mulai dari taxi hingga angkot. Untuk menghubungkan provinsi provinsi yang ada di
pulau Kalimantan, tersedia bus antar propinsi yang bisa dimanfaatkan dengan tarif
murah. Beberapa bus yang melayani perjalanan antar propinsi sangat banyak. Selain
transportasi darat ada pula transportasi udara dan juga transportasi air karena
Kalimantan memang memiliki banyak sungai dan juga selat.

Dengan batas administrasi sebagai berikut :


Batas Utara : Negara Malaysia Bagian Sabah
Batas Selatan : Provinsi Kalimantan Timur
BatasTimur : Laut Sulawesi
Batas Barat : Negara Malaysia Bagian Serawak

Kalimantan Utara dibagi menjadi 5 wilayah administrasi, yang terdiri dari 1 kota dan 4
kabupaten sebagai berikut:
1. Kota Tarakan, populasi 239.973, ibukota Tarakan
2. Kabupaten Bulungan, populasi 226.322, ibukota Tanjung Selor
3. Kabupaten Malinau, populasi62.460, ibukota Malinau

4. Kabupaten Nunukan, populasi140.567, ibukota Nunukan


5. Kabupaten Tana Tidung, populasi22.841, ibukota Tideng Pale

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 4
F. TINJAUAN PUSTAKA
Software transportasi Vissum merupakan salah satu dari software yang digunakan
untuk permodelan transportasi, adapun berbagai kelebihan dari software ini sebagai
berikut:
1. Jangkauan wilayah luas
2. Bisa digunakan untuk perencanaan Angkutan Umum dari rute hingga tarif
3. Ada penentuan daerah rawan kecelakaan
4. OD kendaraan di klasifikasikan
5. Bisa digunakan untuk angkutan barang
6. Sumber jaringan bisa diperoleh dari berbagai sumber
a. Buat sendiri dengan data koordinat : x, y, z (topografi)
b. OSM (Open Street Map)
c. Google earth
d. Copy file gambar peta
e. Pakai file SHP

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 5
Kerangka alur pikir

Mulai

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Data Sekunder : Data Primer :


1. Peta Jaringan Jalan 1. Data Volume Lalu lintas
2. Peta Tata Guna Lahan 2. Data OD matriks
kendaraan

Pengolahan Data

Evaluasi Kinerja Lalu Lintas


(Eksisting)

Analisis dan Pemecahan Masalah

Rekomendasi

Selesai

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 6
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBEBANAN
1. Tentukan Tempat Menyimpan Folder
a. File  project directory  edit project directory  muncul dialog.
b. Open version  pilih lokasi  new folder  beri nama  ok.
c. Pindahkan folder di favorit untuk memudahkan pencarian.
2. Sesuakan Default Dengan Karakteristik Indonesia
a. Edit  user preference  network  lefthand traffic  format  1.200,36 
save
b. Save as version  beri nama setting awal.
3. Membuat Jaringan
a. Buat Node
Node  klik create node (+)  tentukan tipe  ok.
a. Cara setting tipe simpang
a. Klik graphic  edit graphic parameter  muncul dialog
b. Node  display  Classify  type number  klik icon plus 5 kali untuk 6
tope simpang diatas yang sudah kita generate.  pada dialog type number ,
edit Upper limit dengan angka 1 – 5  edit form.
c. Atau dengan cara, type number  control type  ok.
d. Pada network editor belum muncul symbol, untuk memunculkan caranya
pada quick view node (dialog pojok kiri bawah) edit control type.
e. Save version as  beri nama node.
b. Link
b. Cara setting tipe ruas
a. Klik graphic  edit graphic parameter  muncul dialog
b. Node  display  Classify  type number  klik icon plus 5 kali untuk 7
tipe ruas diatas yang sudah kita generate.  pada dialog type number , edit
Upper limit dengan angka 1 – 7  isi stroke width  stroke colour  ok.
c. Atau dengan cara, network  link type  muncul dialog  isi nama  isi 0,
tidak diketahui  jalan nasional 4/2, lane 4, capacity = 6600, V0 80 km/jam
 rank 1  pada transport system isi kendaraan yang boleh lewat.
d. Pada network editor belum muncul symbol, untuk memunculkan caranya
pada quick view node (dialog pojok kiri bawah) edit control type.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 7
4. Membuat Zona
a. Zone  (+)  klik kiri titik centroid zona  muncul dialog create zona.
b. Isi tipe zona berdasarkan tipe yang sudah kita generalisasikan  isikan nama 
ok
c. Beri batasan zona  klik kiri dan buat melingkar.
d. Agar warna zone beda  graphic  edit grapich parameter  zone  display 
classify  pilih jenis kode (type, code,number,dll) contoh : pada tipe number
create type sesuai dengan tipe yang kita generalisasikan  upper limit disikan
nomor 1 -3 (missal)  display warna  polygon  isi fill color  pilih warna 
isi fill style dengan yang diasir  ok.
e. Buat seluruh zona  save as version  beri nama zona.
5. Membuat Connector
a. Sebelum membuat dummy link (connector) buat simpul bayangan, karena dari
rumah atau suatu bangkitan kita pasti menuju ruas jalan terdekat, maka kita
harus membuat point (simpul bayangan) dengan cara split.
b. Klik kanan pada ruas jalan yang akan kita beri connector  pilih split  tentukan
posisi .
c. Klik connector  klik centroid  klik point split.
d. Pada suatu zona bisa saja terdapat lebih dari 1 centroid.
e. Beri nama lagi link yang telah kita split.
f. Save as version  beri nama connector.
6. Masukan Data Demand
a. Klik demand  Tsys/mode/DSeg
Muncul dialog ; - code,name ( B =bus, C=car, W=walk), Type (Put=public
transport, Prt =Private, PutWalk = public transport and walk), Modes, Dseg.
b. Untuk menambah moda apa saja yang boleh lewat pada suatu ruas  create 
pilih code  isi nama isi type isi passanger unit (smp)  isi kecepatan 
pilih ruas jalan yang boleh dilewati (dengan cara di blok)  ok.
c. Buat semua tipe moda seperti langkah diatas  save version as  beri nama
demand.
7. Membuat Matrik
a. Klik matrice (pada dialog kiri bawah) klik creates matrice (icon atas pojok kiri
pada dialog matrice)  isikan code (tipe moda, ex SM)  name ; sepeda
motor matrix type ; demand matrice  ok

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 8
b. Data Od matrik bisa dibuat sendiri atau lewat excel.
c. Buat OD semua jenis moda  save as version  beri nama matrik.
8. Pembebanan
a. Calculate  produce sequence  create  pilih moda yang akan dibebankan 
pilih jenis pembebanan.
b. Muncul tabel pada layar  pilih jenis pembebanan  isi comment dengan
“pembebanan semua kendaraan dengan equilibrium”.
c. Running (play).
9. Result
a. Klik List  klik network  klik link
b. Muncul data tabel hasil.
c. Untuk mencari tahu jalan yang paling rendah volume  klik min atau klik max
untuk mencari data volume yang paling tinggi.

Cara Membuat Jaringan Jalan Dengan Shape File


File  Import  shape file  pilih data shape file  ok
A. Import file shp
File  import  file shp  pilih tempat penyimpanan folder  ok.
B. Setting user preference
1) Edit  user preference  network  lefthand traffic  format  1.200,36
 save.
2) Network  network setting  direction  left hand  ok.
3) Seleksi zona yang akan dikaji.
a) Klik spatial selection mode
b) Seleksi zona yang akan kita hapus
c) Klik delete  muncul dialog delete multiple nodes  ok  yes for all
d) Klik include all object into the spatial selection
4) Save as version  beri nama network zona
5) Save as  network  beri nama network zona
C. Import file osm
File  import  file osm  pilih tempat penyimpanan folder  ok.
D. Setting user preference
1. Edit  user preference  network  lefthand traffic  format  1.200,36 
save.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 9
2. Network  network setting  direction  left hand  ok.
3. Seleksi jalan yang akan dikaji.
e) Klik spatial selection mode
f) Seleksi jalan yang akan kita hapus
g) Klik delete  muncul dialog delete multiple nodes  ok  yes for all
h) Klik include all object into the spatial selection
4. Save as version  beri nama network jalan.
5. Save as  network  beri nama network jalan.
E. Gabungkan file OSM dan SHP
1. File  open version network jalan
2. File  open  network  network zona.
3. Tambah zona eksternal.
4. Beri nama zona dan beri atribut.
F. Buat Connector
G. Masukan Data Demand
H. Menghubungkan Dsegment dengan OD
I. Pembebanan

Visualisasi Pembebanan
1. Tentukan lokasi penyimpanan, agar file tetap berada pada folder yang dikehendaki

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 10
2. Setting awal

Ganti Network dan Formats sesuai dengan kondisi lokasi studi

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 11
3. Buka file zona dan links dalam bentuk shp files

4. Pada link beri warna, kategori, serta atribut pada ruas jalan

Pada edit graphics parameter network klik links  display  classified number 
untuk menambahkan atribut jalan sesuai klasifikasi jalan yang telah dibuat.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 12
5. Pada sheet yang sama matikan links dan aktifkan zones

Zona yang awalnya per kecamatan dibuat per kabupaten dengan klik pada zona dan
tekan ctrl  klik kanan  agregat. Sehingga di dapat seperti gambar tersebut
diatas.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 13
6. Edit zona dengan warna, atribut yang sudah ditentukan

Pada edit graphics parameter network klik zones  display  classified number 

untuk menambahkan atribut zona sesuai klasifikasi jalan yang telah dibuat.

Klik 2x pada zona kemudian tentukan number, type, name

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 14
7. Tentukan jenis kendaraan

Untuk menambahkan jenis kendaraan yang melewati ruas jalan.

8. Isi kapasitas jalan dan kecepatan kendaraan

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 15
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat CapPrT untuk kapasitas jalan dan
V0Prt untuk kecepatan kendaraan. Isi data kapasitas dan kecepatan kendaraan
tersebut.

9. Tambahkan Connectors

Klik pada Connectors, buat connectors antara titik centroid terhadap jaringan jalan
terdekat.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 16
10. Buat matriks kendaraan

Klik matrices  create matrices  isi code serta nama kendaraan yang akan
dimasukkan kedalam OD.

Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut, isi masing-masing OD kendaraan


untuk Car dan Truk.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 17
11. Pembebanan

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 18
Pada procedure sequence klik create, kemudiaan pilih jenis kendaraan untuk
kendaraan umum pilih PuT untuk kendaraan pribadi klik PrT.

Pada tampilan tersebut diatas sudah muncul untuk Prt atau kendaraan pribadi
kemdian klik reference object untuk memunculkan demand segments yang akan
dipilih untuk pembebanan.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 19
Pilih jenis kendaraan yang akan di bebankan apakah hanya Truk, Car, atau All Prt.
Setelah itu klik Ok dan mulai running dengan menekan tombol start.

12. Hasil Pembebanan

Berikut merupakan hasil pembebanan lalu lintas kendaraan truk dan mobil di provinsi
Kalimantan Utara.

Pembebanan Lalu Lintas Menggunakan Software Transportasi Vissum


(Studi Kasus Provinsi Kalimantan Utara) 20

Anda mungkin juga menyukai