BAB 5
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai metodologi penelitian yang akan dilakukan agar
tujuan dan sasaran analisis nantinya dapat tepat tujuan dan sasaran. Pengumpulan data baik data
sekunder maupun primer nantinya akan sangat mendukung dalam menganalisis suatu
permasalahan lalu lintas yang ada.
Permasalahan lalu lintas dalam rencana pembangunan Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera di Jl.
Daan Mogot, Jakarta Barat ini nantinya akan terfokus pada :
1. Dampak rencana pembangunan Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera di Jl. Daan Mogot, Jakarta
Barat terhadap kinerja lalu lintas pada ruas Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat.
2. Kinerja akses masuk (inlet) dan keluar (outlet) rencana pembangunan Kantor PT. Angke
Makmur Sejahtera di Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat.
Dari kedua fokus permasalahan tersebut dilakukan analisis untuk mengetahui kinerja dengan
menggunakan beberapa parameter kinerja lalu lintas seperti volume to capacity ratio atau V/C, dan
kecepatan rata-rata.
Secara khusus analisis Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas untuk rencana pembangunan Kantor
PT. Angke Makmur Sejahtera di Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Lingkup eksternal, yaitu akses masuk dan keluar rencana pembangunan Kantor PT. Angke
Makmur Sejahtera di Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat akan memberikan dampak langsung
V-1
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
terhadap kinerja ruas Jalan Daan Mogot. Untuk itu perlu adanya Kajian Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas untuk mengantisipasi dampak negatif yang mungkin terjadi.
2. Lingkup internal, yaitu analisis sistem sirkulasi dalam Kawasan rencana pembangunan Kantor
PT. Angke Makmur Sejahtera di Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat yang akan memberikan dampak
langsung terhadap lalu lintas pada lingkup eksternal seperti yang dijelaskan pada point (1).
3. Skenario analisis dampak pembangunan dilakukan dalam dua skenario, yaitu:
a. Skenario Jangka Pendek, yaitu analisis untuk kondisi saat ini dan induced traffic (adanya
tambahan lalu lintas akibatnya adanya aktifitas Kantor dan Fasilitasnya), analisis skenario
ini dilakukan untuk menilai kinerja terkait dengan adanya Pembangunan kantor dan
fasilitasnya yang ada.
b. Skenario Jangka Panjang, yaitu analisis untuk kondisi lalu lintas pada 5 tahun yang akan
datang, analisis dilakukan untuk kondisi masing-masing simpang dan masing-masing
alternatif sirkulasi pergerakan.
Sistem transportasi dan pengembangan lahan (land development) saling kait mengkait. Di
dalam sistem transportasi, tujuan dari perencanaan adalah menyediakan fasilitas untuk
pergerakan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain atau dari berbagai
pemanfaatan lahan. Sedangkan di sisi pengembangan lahan, tujuan dari perencanaan
adalah untuk tercapainya fungsi bangunan dan harus menguntungkan. Seringkali kedua
tujuan tersebut menimbulkan konflik.
Hal inilah yang menjadi asumsi mendasar dari analisis dampak lalu lintas untuk
menjembatani kedua tujuan di atas, atau dengan kata lain, proses perencanaan
transportasi dan pengembangan lahan mengikat satu sama lainnya. Pengembangan lahan
tidak akan terjadi tanpa sistem transportasi, sedangkan sistem transportasi tidak mungkin
disediakan apabila tidak melayani kepentingan ekonomi atau aktivitas Rencana Alih Fungsi.
V-2
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Hubungan ini memperlihatkan bahwa setiap upaya peningkatan fasilitas transportasi akan
berdampak terhadap perubahan tataguna lahan apabila tidak ada upaya pengendalian.
Pengendalian ini sangat penting agar upaya peningkatan fasilitas transportasi dapat
bermanfaat dan berdayaguna seoptimal mungkin. Aksesibilitas memegang peran penting
bagi para pengembang lahan. Seringkali justru para pengembang lahan yang menciptakan
aksesibilitas ke lokasi yang dikembangkan agar kepentingan investasi dapat terwujud.
Pembatasan yang kaku terhadap perubahan tataguna lahan akan sulit dilakukan mengingat
sifat manusia dan kota yang dinamis. Untuk ini suatu keseimbangan antara perubahan
tataguna lahan dan fasilitas transportasi perlu dilakukan. Gambar berikut memperlihatkan
ilustrasi upaya penyeimbangan tata guna lahan dengan fasilitas transportasi.
V-3
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Kondisi tanpa pembangunan diperoleh dari proses pembebanan lalu lintas saat ini, untuk
mendapatkan informasi kinerja lalu lintas ruas jalan sekitar lokasi kajian. Untuk melakukan
analisis pembebanan lalu lintas diperlukan sebuah kodefikasi jaringan lalu lintas terutama
ruas jalan yang berada disekitar lokasi pembangunan tersebut. Jaringan lalu lintas yang
dimaksud adalah jaringan jalan di sekitar lokasi studi atau kajian dengan catchment area
yang diperkirakan masih terpengaruhi secara signifikan oleh dampak dari pembangunan
tersebut. Data hasil inventarisasi hasil pengamatan lapangan menjadi basis pembentukan
jaringan jalan tahun dasar.
Dalam analisis terhadap dampak lalu lintas yang ditimbulkan akibat adanya perubahan atau
pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kegiatan waktu atau tahap kegiatan, yang sudah direncanakan oleh pengembang
seperti masa konstruksi dan pasca konstruksi. Adapun analisisnya dapat dilihat pada uraian
dibawah ini.
Masa kontruksi dimulai dari bulan Januari 2021 sampai Desember 2021, Selama kegiatan
pembangunan kantor berlangsung, diperkirakan akan terjadi perubahan terhadap volume
lalu lintas pada jaringan jalan yang terdampak. Perubahan terhadap volume ini disebabkan
karena adanya bangkitan dan tarikan dari kendaraan pekerja konstruksi maupun
kendaraan pengangkut material. Adanya peningkatan volume lalu lintas pada masa
konstruksi akan menambah beban lalu lintas yang harus ditanggung oleh jaringan jalan
sehingga berpotensi menurunkan kinerja jaringan jalan. Selain itu, terdapat pula potensi
peningkatan besar hambatan samping pada ruas jalan. Berikut ini deskripsi bangkitan dan
tarikan perjalanan akibat kegiatan perjalanan pekerja konstruksi pada kegiatan
pembangunan kantor ini yang di estimasi sebagai berikut.
Selain kendaraan pekerja diatas terjadi pula bangkitan tarikan akibat kendaraan konstruksi
dan pengangkut material selama pembangunan kantor ini namun untuk operasional
V-4
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
1 Mobil 10 10 10
2 Sepeda Motor 50 25 25
Total 60 35 35
Sumber : Analisis Konsultan 2020
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa bangkitan perjalanan 35 smp/jam dan tarikan
perjalanan 35 smp/jam.
Operasional kantor ini dimulai pada tahun 2022, Pada saat kondisi telah beroperasinya
Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera diperkirakan dapat meningkatkan volume lalu
lintas yang diakibatkan karena tambahan bangkitan dan tarikan lalu lintas dari bangunan
tersebut, serta peningkatan lalu lintas akibat pertumbuhan kendaraan. Perhitungan
bangkitan dan tarikan lalu lintas untuk bangunan perkantoran tersebut, Konsultan akan
menggunakan pendekatan trip rate berdasarkan luasan bangunan untuk bangunan kantor
tersebut. Besaran nilai trip rate tersebut, mengacu pada standar perencanaan dan
permodelan lalu lintas, Ofyar Z Tamin, ITB, 2000.
Rate Tarikan/Bangkitan
Peruntukan Lahan
Masuk Keluar
Perkantoran 0,50 1,19
Sumber : Kajian Empiris
Tabel 5.4. Jumlah Tarikan dan Bangkitan Perjalanan Berdasarkan Ofyar Z Tamin
V-5
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Hasil analisis bangkitan dan tarikan jam puncak, jumlah perjalanan pada bangunan Gedung
Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera diperkirakan mencapai jumlah bangkitan perjalanan
sebesar 88 smp/jam dan tarikan perjalanan sebesar 37 smp/jam.
Selain menggunakan analisis diatas, dilakukan juga perhitungan jumlah tarikan dan
bangkitan dari adanya objek pembangunan mengguakan triprate standart dari kajian
sejenis yakni berdasarkan trip generation manual, ITE 2013.
Luas bangunan kantor ini seluas 7.403,56 m2 Dengan trip rate sebesar 0,80 Ln(X)+1,57 pada
pagi hari dan 1,49 pada sore hari maka tarikan dan bangkitan kantor adalah sebanyak 7
perjalanan pagi hari dan 36 perjalanan pada sore hari.
Kemudian untuk mengetahui proyeksi rincian perjalanan dari tarikan dan bangkitanya
berdasarkan ITE bahwa untuk peruntukan perkantoran adalah in/out = 88/12 pagi hari dan
17/83 sore hari maka dapat diketahui seperti tabel dibawah ini:
V-6
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Dapat pada tabel diatas bahwa bangkitan tarikan pada pagi hari yaitu in 4 kendaraan dan
out 3 kendaraan, sedangkan untuk sore hari in 6 kendaraan dan out 30 kendaraan.
V-7
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Yang akan dilakukan pada tahapan ini adalah dengan mencoba untuk melakukan analisa
internal, yaitu untuk mengetahui sejauh mana lalu lintas internal kantor dan fasilitasnya
bisa berdampak pada lalu lintas diluar lokasi Kawasan kantor. Beberapa faktor yang akan
sangat berpengaruh terhadap kondisi tersebut, antara lain : rencana ruang parkir, scenario
masuk dan keluar, serta pola sirkulasi internal. Untuk mengetahui sejauh mana factor
tersebut akan memberikan dampak terhadap lalu lintas di sekitarnya, maka akan dijelaskan
pada uraian analisis dibawah ini.
Disamping menempatkan titik-titik akses secara tepat, semua site plan harus menyediakan
sirkulasi internal yang baik dan lancar. Desain jalan di dalam kawasan harus sedemikian
rupa sehingga sirkulasi internal tidak memotong atau menggunakan jaringan jalan
eksternal. Kriteria Desain Jalan Akses:
1. Desain sirkulasi dalam kawasan, parkir, dan titik akses harus dengan mudah
mengakomodir pergerakan kendaraan, termasuk angkutan umum dan pejalan kaki.
2. Akses sirkulasi untuk angkutan barang yang memasok barang ke kawasan tersebut
harus dibuat terpisah dari akses dan sirkulasi kendaraan lainnya serta tidak
mengganggu pejalan kaki atau parkir.
3. Untuk meningkatan Keselamatan, Site plan harus dikaji untuk memastikan bahwa
sistem sirkulasi internal dan titik akses telah di desain untuk pejalan kaki, pesepeda dan
keselamatan kendaraan guna meminimalkan konflik-konflik potensial yang mungkin
timbul.
Rencana sirkulasi internal dan akses keluar masuk yang direncanakan sesuai dengan
siteplan perencanaan, dimana terdapat 2 (dua) pintu masuk kendaraan dan 2 (dua) pintu
keluar kendaraan yang terletak di Jalan Daan Mogot. Pintu masuk kendaraan tersebut
langsung menuju area Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera. Seperti pada gambar
dibawah ini.
V-8
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
V-9
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa lebar pintu masuk/keluar untuk lantai 1 yaitu 3,5
meter yang tidak memungkinkan untuk sirkulasi kendaraan ringan dua arah sehingga pada
lantai 1 dikhususkan untuk sirkulasi kendaraan roda dua, sedangkan lantai 2-3 dikhususkan
untuk sirkulasi roda empat.
Untuk mendapatkan nilai kebutuhan ruang parkir yang valid maka pihak konsultan
menggunakan pendekatan atau analogi berdasarkan dari Luas Lantai Bangunan
Perkantoran yang terdapat pada Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera. Kebutuhan
parkir untuk rencana pembangunan kantor ini dilihat berdasarkan peraturan kebutuhan
parkir standar Provinsi DKI Jakarta yaitu SK Dirjen Hubdat No 272 Tahun 1996 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. Kebutuhan parkir standar Provinsi DKI
Jakarta berdasarkan peruntukan tata guna lahan dari bangunan, ditentukan untuk jenis
peruntukan parkir sebagai kegiatan parkir tetap untuk tempat pelayanan umum. Dimana
ukuran kebutuhan ruang parkir pada kegiatan tersebut ditentukan sebagai berikut :
V-10
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Dilihat dari peruntukannya Standar Ruang Parkir menggunakan standar peruntukan kantor
dengan kebutuhan ruang parkir 1.5-3.5/100 m2 luas bangunan. Adapun fasilitas parkir yang
disediakan sekitar 79 SRP Mobil menurut GPA, sedangkan menurut sirkulasi kendaraan
pada sub bab sebelumnya disediakan sekitar 40 SRP mobil dan 406 SRP Motor. kebutuhan
parkir berdasarkan SK Dirjen Hubdat No 272 Tahun 1996 dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Dilihat pada tabel diatas bahwa kebutuhan parkir terhadap luas bangunan dengan interval
1.5-3.5 tidak mencukupi asumsi semua menggunakan kendaraan ringan, sedangkan untuk
penambahan kapasitas parkir motor sebesar 12,5% dengan jumlah SRP 270 kendaraan
interval 1,5-3,5 mencukupi. Adapun lokasi parkir dapat dilihat pada sub bab sirkulasi
kendaraan.
V-11
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Sirkulasi keluar-masuk keandaraan pada suatu bangunan akan berimplikasi terhadap arus
lalu lintas terusan berupa konflik menyilang (crossing), menyatu (merging), menyebar
(diverging) dan jalinan (weaving) yang berdampak pada antrian dan tundaan. Perubahan
geometrik pada pintu utama merupakan salah satu bentuk penanganan dalam
mengeleminir konflik dan kemacetan. Kantor ini memiliki dua pintu masuk dan dua pintu
keluar masing-masing untuk kendaraan ringan dan sepeda motor yang terletak di ruas jalan
yang sama yaitu di Jl. Daan Mogot, akses keluar masuk ini memiliki lebar 6 meter untuk
kendaraan ringan dan 4 meter untuk sepeda motor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Dapat dilihat pada gambar diatas mengingat adanya u-turn yang terletak di depan gedung
kantor akan mengakibatkan banyak konflik weaving dan crossing kendaraan, hal ini
disebabkan kendaraan melanggar dari gedung kantor langsung menuju arah Cengkareng
dan dari arah Grogol langsung menuju gedung kantor. Adapun jumlah konflik sebagai
berikut.
V-12
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Dari permasalahan diatas dapat mengakibatkan hambatan bagi arus lalu lintas mengingat
dikawasan tersebut terdapat beberapa bangunan lain seperti bank dan pertokoan yang
berpotensi adanya kendaraan melanggar. Sehingga dari permasalahan tersebut diusulkan
konsep penanganan dengan memasang MCB atau pembatas jalan pada satu lajur paling
utara untuk mengatasi potensi kendaraan yang akan melanggar. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut.
Dengan adanya upaya penanganan tersebut dapat menghilangkan konflik crossing dan
weaving yang dapat menghambat arus lalu lintas, sehingga jumlah konflik berkurang 19
dari konflik tanpa penanganan. Seperti pada tabel dibawah ini.
V-13
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Untuk memasuki dan keluar dari lokasi Gedung Kantor, diberikan akses pintu masuk dan
keluar terdiri dari satu pintu akses keluar masuk dengan radius minimum sebesar 8,0
meter. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan manuver kendaraan khususnya
kendaraan ringan seperti mobil pribadi yang digunakan oleh karyawan Gedung Kantor
sehingga diharapkan akan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas keluar masuk Gedung
Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera.
Selain itu guna mengatur sirkulasi atau pergerakan kendaraan yang akan keluar-masuk
Gedung Kantor agar lebih tertib dan lancar maka perlu ditempatkannya petugas khusus
(PKD) atau petugas security untuk mengatur sirkulasi kendaraan (hal ini difasilitasi dengan
adanya pos keamanan di sekitar akses keluar masuk). Penyediaan radius tikung disesuaikan
dengan persyaratan maksimum untuk kendaraan ringan, untuk mengakomodir
kendaraan/mobil pribadi yang keluar masuk Gedung Kantor. Sesuai dengan Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan milik Direktorat Jendral Bina Marga tentang persyaratan
maximum radius tikung untuk kendaraan ringan.
Pada fasilitas Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera terdapat aktifitas kendaraan
barang yang melakukan mobilisasi kedalam perkantoran. Sehingga perlu diperhatikan
radius dari akses pintu keluar masuk pada Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
tersebut. Di dalam Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan yang dikeluarkan oleh Dirjen
Bina Marga bahwa untuk jari-jari manuver kendaraan sedang berkisar antara R 7,4 meter
sampai R 12,8 meter agar kendaraan barang berupa pick up atau truk sedang tersebut
dapat bermanuver dengan baik dan melihat kondisi tata guna lahan di sekitar lokasi maka
konsultan mengusulkan perlu adanya pelebaran radius tikung menjadi R >13 meter untuk
akses manuver kendaraan barang berupa pick up.
V-14
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Tahun dasar yang akan digunakan dalam analisis yang akan dilakukan pada pelaksanaan
kajian analisis dampak lalu lintas Pembangunan Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera adalah
tahun 2020. Adapun secara lengkap pentahapan periodesasi kegiatan Pembangunan
Kantor tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tahun 2020, merupakan tahun dasar dimana kondisinya benar-benar real time saat
survey lalu lintas dilakukan yaitu saat Kantor belum beroperasi dan direncanakan akan
di lakukan pembangunan selesai pada akhir tahun 2021.
2. Masa Kontruksi Tahun 2021, Pada kondisi dengan pembangunan Kantor ini akan
terjadi penambahan beban lalu lintas pada jaringan jalan eksisting akibat adanya
bangkitan dan tarikan perjalanan kegiatan konstruksi dan pertumbuhan kendaraan.
3. Masa Operasional Tahun 2022, merupakan tahun direncanakan selesai masa
pembangunan kantor, direncanakan akan diselesaikan pada tahun 2021, pada Analisa
ini kinerja lalu lintas sudah dipengaruhi oleh adanya operasional kantor tersebut.
4. Masa Operasional Tahun 2027, merupakan tahun rencana evaluasi dioperasikannya
kantor setelah pembangunan. Dengan demikian, berdasarkan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu
Lintas, sekurang-kurangnya analisis dampak lalu lintas harus dilakukan sampai dengan
5 tahun setelah bangunan kantor selesai di bangun dan beroperasi, maka untuk analisis
dampak lalu lintas kantor PT. Angke Makmur Sejahtera akan dikaji sampai dengan
tahun 2027.
V-15
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Adapun perhitungan kinerja ruas jalan eksisting dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Volume Kecepatan
No Nama Ruas Jalan Waktu Kapasitas V/C LoS
(Smp/Jam) (Km/Jam)
Dapat dilihat pada Tabel diatas bahwa konsultan melakukan analisis terhadap kondisi
kinerja ruas tanpa dipengaruhi bangkitan dan tarikan sebelum pembangunan kantor.
Rata-rata kinerja ruas jalan pada kondisi ini V/C pagi hari 0.73, siang hari 0.54, dan sore
hari 0.73. Namun kinerja tertinggi yaitu pada pagi hari arah B-T dengan V/C 0.95, dan
sore hari arah T-B dengan V/C 0.99, dengan ini kondisi pelayanan kurang baik dimana
kendaraan berjalan dengan banyak hambatan.
Volume Kecepatan
No Nama Ruas Jalan Waktu Kapasitas V/C LoS
(Smp/Jam) (Km/Jam)
Dapat dilihat pada Tabel diatas bahwa konsultan melakukan analisis terhadap kondisi
kinerja ruas tanpa dipengaruhi bangkitan dan tarikan masa kontruksi pembangunan
V-16
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
kantor. Rata-rata kinerja ruas jalan pada kondisi ini V/C pagi hari 0.77, siang hari 0.57,
dan sore hari 0.77, Namun kinerja tertinggi yaitu pada pagi hari arah B-T dengan V/C
1.01, dan sore hari arah T-B dengan V/C 1.05, dengan ini kondisi pelayanan buruk
dimana kendaraan berjalan sangat lambat dan cenderung macet, dan banyak
kendaraan berjalan pada bahu jalan.
Volume Kecepatan
No Nama Ruas Jalan Waktu Kapasitas V/C LoS
(Smp/Jam) (Km/Jam)
Dapat dilihat pada Tabel diatas bahwa konsultan melakukan analisis terhadap kondisi
kinerja ruas tanpa dipengaruhi bangkitan dan tarikan operasional kantor. Rata-rata
kinerja ruas jalan pada kondisi ini V/C pagi hari 0.817, siang hari 0.606, dan sore hari
0.818, Namun kinerja tertinggi yaitu pada pagi hari arah B-T dengan V/C 1.07, dan sore
hari arah T-B dengan V/C 1.11, dengan ini kondisi pelayanan buruk dimana kendaraan
berjalan sangat lambat dan cenderung macet, dan banyak kendaraan berjalan pada
bahu jalan.
V-17
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Volume Kecepatan
No Nama Ruas Jalan Waktu Kapasitas V/C LoS
(Smp/Jam) (Km/Jam)
Dapat dilihat pada Tabel diatas bahwa konsultan melakukan analisis terhadap kondisi
kinerja ruas tanpa dipengaruhi bangkitan dan tarikan operasional kantor pada tahun
2027. Rata-rata kinerja ruas jalan pada kondisi ini V/C pagi hari 1.059, siang hari 0.786,
dan sore hari 1.06, Namun kinerja tertinggi yaitu pada pagi hari arah B-T dengan V/C
1.38, dan sore hari arah T-B dengan V/C 1.44, dengan ini kondisi pelayanan buruk
dimana kendaraan berjalan sangat lambat dan cenderung macet, dan banyak
kendaraan berjalan pada bahu jalan.
V-18
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Fase :
Waktu Hijau
Arus Lalu Lintas Drajat Panjang
Kode Pendekat Per Fase Kapasitas
(Skr/jam) Kejenuhan Antrian (m)
(detik)
U 319 23 558 0,57 47,90
S 1207 57 1643 0,73 133,57
PAGI
Fase :
Waktu Hijau
Arus Lalu Lintas Drajat Panjang
Kode Pendekat Per Fase Kapasitas
(Skr/jam) Kejenuhan Antrian (m)
(detik)
U 2367 58 3379 0,70 120,02
T 2252 74 3958 0,57 86,59
PAGI
V-19
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Tabel 5.19. Kinerja Simpang S. Parman – Daan Mogot Masa Kontruksi 2021
SIMPANG S. PARMAN - DAAN MOGOT
Fase 1 Fase 2 Fase 3
Fase :
Waktu Hijau
Arus Lalu Lintas Drajat Panjang
Kode Pendekat Per Fase Kapasitas
(Skr/jam) Kejenuhan Antrian (m)
(detik)
U 336 23 558 0,60 50,83
S 1272 57 1643 0,77 142,96
PAGI
Tabel 5.20. Kinerja Simpang S. Parman – Daan Mogot Masa Kontruksi 2021
SIMPANG TUBAGUS ANGKE - DAAN MOGOT
Fase 1 Fase 2 Fase 3
Fase :
Waktu Hijau
Arus Lalu Lintas Drajat Panjang
Kode Pendekat Per Fase Kapasitas
(Skr/jam) Kejenuhan Antrian (m)
(detik)
U 2493 58 3379 0,74 129,50
T 2372 74 3958 0,60 93,43
PAGI
Dengan adanya pengaruh dari kegiatan kontruksi bangunan tersebut rata-rata V/C
pada simpang S. Parman adalah 0.74 untuk pagi hari dan 0.82 untuk sore hari.
Sedangkan untuk simpang Tubagus Angke adalah 0.81 untuk pagi hari dan 0.76 untuk
sore hari.
V-20
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Tabel 5.21. Kinerja Simpang S. Parman – Daan Mogot Tahap Opersional 2022
SIMPANG S. PARMAN - DAAN MOGOT
Fase 1 Fase 2 Fase 3
Fase :
Waktu Hijau
Arus Lalu Lintas Drajat Panjang
Kode Pendekat Per Fase Kapasitas
(Skr/jam) Kejenuhan Antrian (m)
(detik)
U 354 23 558 0,63 53,97
S 1340 57 1643 0,82 153,38
PAGI
Tabel 5.22. Kinerja Simpang S. Parman – Daan Mogot Tahap Opersional 2022
SIMPANG TUBAGUS ANGKE - DAAN MOGOT
Fase 1 Fase 2 Fase 3
Fase :
Waktu Hijau
Arus Lalu Lintas Drajat Panjang
Kode Pendekat Per Fase Kapasitas
(Skr/jam) Kejenuhan Antrian (m)
(detik)
U 2626 58 3379 0,78 140,06
T 2499 74 3958 0,63 101,01
PAGI
Dengan adanya pengaruh dari kegiatan operasional bangunan kantor pada tahun 2022
tersebut rata-rata V/C pada simpang S. Parman adalah 0.78 untuk pagi hari dan 0.86
V-21
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
untuk sore hari. Sedangkan untuk simpang Tubagus Angke adalah 0.85 untuk pagi hari
dan 0.80 untuk sore hari.
Tabel 5.23. Kinerja Simpang S. Parman – Daan Mogot Tahap Opersional 2027
SIMPANG S. PARMAN - DAAN MOGOT
Fase 1 Fase 2 Fase 3
Fase :
Waktu Hijau
Arus Lalu Lintas Drajat Panjang
Kode Pendekat Per Fase Kapasitas
(Skr/jam) Kejenuhan Antrian (m)
(detik)
U 459 23 558 0,82 74,69
S 1739 57 1643 1,06 318,38
PAGI
Tabel 5.24. Kinerja Simpang S. Parman – Daan Mogot Tahap Opersional 2027
SIMPANG TUBAGUS ANGKE - DAAN MOGOT
Fase 1 Fase 2 Fase 3
Fase :
Waktu Hijau
Arus Lalu Lintas Drajat Panjang
Kode Pendekat Per Fase Kapasitas
(Skr/jam) Kejenuhan Antrian (m)
(detik)
U 3408 58 3379 1,01 265,98
T 3243 74 3958 0,82 155,22
PAGI
V-22
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Dengan adanya pengaruh dari kegiatan operasional bangunan kantor pada tahun 2027
tersebut rata-rata V/C pada simpang S. Parman adalah 1.01 untuk pagi hari dan 1.12
untuk sore hari. Sedangkan untuk simpang Tubagus Angke adalah 1.10 untuk pagi hari
dan 1.03 untuk sore hari.
Antrian kendaraan di area U-Turn terjadi karena kendaraan yang melakukan putaran balik
akan mengambil satu lajur dalam akibat tidak adanya lajur tunggu kendaraan sebelum
melakukan putaran balik. Selain itu kendaraan yang melakukan putaran balik akan
mengambil dua lajur dalam dari arah yang berlawanan karena pengaruh manuver
kendaraan terhadap radius putar di median. Pengurangan lajur jalan dari 3 lajur menjadi 2
lajur menyebabkan terjadinya penyempitan jalan akibat antrian kendaraan yang menunggu
sebelum melakukan putaran balik. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tundaan
waktu di area U-turn disebabkan oleh antrian kendaraan akibat kendaraan yang melakukan
putaran balik. Dari permasalahan tundaan waktu di area U-turn ini maka perlu adanya
suatu analisis tentang panjang antrian kendaraan akibat kendaraan yang melakukan
putaran balik di area U-turn.
Adapun dalam menghitung panjang antrian pada u-turn dasar perhitungan yang dipakai
sesuai dengan Pedoman Perencanaan Putaran Balik (U-Turn) Departemen Pekerjaan
Umum Direktorat Jendral Bina Marga No. 06/BM/2005. Dimana dinyatakan perhitungan
panjang antrian u-turn sebagai berikut.
V-23
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
V-24
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Tabel 5.28. Analisis U-Turn Depan SPBU Total Daan Mogot Arah B-B
Asumsi Waktu Tunggu : 10 detik
Tabel 5.29. Analisis U-Turn Depan SPBU Total Daan Mogot Arah T-T
Asumsi Waktu Tunggu : 10 detik
V-25
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Pada tahap konstruksi pembangunan Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera dilakukan,
pastinya terdapat pergerakan kendaraan berat dalam distribusi material yang dibutuhkan
dalam masa pembangunan. Oleh karena itu, untuk menjamin kelancaran dan keselamatan
lalu lintas di sekitarnya maka perlu adanya pengaturan.
Pada tahap konstruksi Pembangunan PT. Angke Makmur Sejahtera tentu terdapat
rencana pengangkutan material atau bahan yang termasuk sebagai pembentuk suatu
konstruksi serta bahan - bahan baru yang dipakai dalam rangka pembentukan suatu
konstruksi. Baik berupa batu, pasir, kerikil, semen, kayu, minyak (bensin, solar), cat,
tricosal, besi, kapur, alat-alat elektrikal, ataupun geotextil. Kegiatan tersebut
menyebabkan kebutuhan akan angkutan berat guna memindahkan bahan material.
Pengangkutan bahan material dilakukan dengan cara memberikan penutup bak truk
dengan menggunakan bahan terpal ataupun bahan lainnya yang dapat menahan debu
maupun material tanah/kerikil.
V-26
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
V-27
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
V-28
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Beberapa pertimbangan dalam penanganan kemacetan lalu lintas baik di ruas jalan
maupun simpang diantaranya :
1. Setiap perubahan alinyemen dan layout jalan yang disarankan dalam penanganan
kemacetan harus memperhatikan parameter seperti faktor kendaraan rencana,
kecepatan rencana dan fungsi jalan. Ketiga faktor tersebut erat kaitannya dengan
operasionalisasi kendaraan karena :
a. Karakteristik dari jenis kendaraan.
b. Lintasan yang diperlukan dalam manuver kendaraan saat berbelok atau balik arah.
c. Kebutuhan jarak minimal yang dibutuhkan saat kendaraan melihat ada halangan.
d. Kebebasan pandang pada saat kendaraan melewati tikungan atau persimpangan
2. Penanganan yang dilakukan harus memperhatikan kepentingan lingkungan sisi jalan
termasuk :
a. Mengakomodasi kepentingan aktivitas lahan di sisi jalan misalnya kemudahan
aksesibilitas.
b. Meminimalkan faktor hambatan samping jalan seperti penyediaan akses untuk
fasilitas parkir di luar jalan dengan tidak mengurangi akses lahan ke badan jalan.
c. Tidak mengubah kesinambungan jalur pejalan kaki.
d. Tidak mengganggu penyandang cacat dalam melakukan perjalanannya.
3. Pemasangan fasilitas pendukung, seperti perambuan/perlengkapan jalan harus
mengikuti ketentuan antara lain :
a. Adanya indikasi kebutuhan yang jelas akan failitas tersebut
b. Efisiensi jumlah karena jumlah rambu atau perlengkapan berlebih akan cenderung
mengurangi daya guna rambu
c. Mudah dilihat, tidak ada penghalang
d. Memberikan waktu yang cukup bagi pengemudi untuk mengantisipasi keadaan
pada saat kendaraan melaju pada kecepatan yang dipilih pengemudi
4. Setiap usulan penanganan harus mengoptimalkan daerah milik jalan dengan
memperhatikan hal seperti :
a. Kondisi medan, seperti menjaga ketersediaan lahan untuk manuver dan
kenyamanan untuk melewati tanjakan/turunan
b. Kegiatan lingkungan dominan seperti komersial, perumahan, sekolah atau pabrik
c. Menjaga agar kepadatan kendaraan bersesuaian dengan hirarki fungsi jalan
d. Karakteristik pengemudi, seperti kebiasaan pengemudi, disiplin pengemudi dan
jenis kendaraan
Pemilihan alternatif bentuk penanganan kemacetan pada ruas jalan didasarkan atas
kelompok faktor penyebab. Faktor penyebab permasalahan yang disampaikan pada
subbab sebelumnya dijadikan referensi dalam melakukan pemilihan alternatif solusi
V-29
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
penanganan. Bentuk penanganan kemacetan lalu lintas di ruas jalan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
5 Pemasangan sparator
6 Inovasi tata guna lahan di sisi jalan
7 Relokasi pedagang kaki lima
8 Mengoptimalkan daerah milik jalan
9 Mengubah geometrik jalan sesuai ketentuan
10 Buat pemisah arah/median
Peningkatan
11 Memberlakukan sistem satu arah
Kapasitas Jalan
12 Mengatur waktu parkir, bentuk parkir dan lokasi parkir
Membuat jaringan jalan lokal sistem sel (penutupan akses jalan
13
tertentu)
Setting APILL di persimpangan dalam suatu kesatuan
14
kontrol area
15 Mengurangi Pemasangan rambu larangan sesuai kebutuhan
16 Konflik Perbaikan kondisi perambuan dan marka jalan
Adapun usulan konsep penanganan permasalahan pada kawasan gedung kantor PT. Angke
Makmur Sejahtera ini sebagai berikut.
V-30
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
V-31
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Konsep Usulan
No Foto Permasalahan Lalu Lintas Permasalahan
Penanganan
V-32
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Konsep Usulan
No Foto Permasalahan Lalu Lintas Permasalahan
Penanganan
7 Kendraan Tak Bemotor Pengaturan jalur
Bercampurnya lalu kendaraan tak
lintas jarak jauh dengan bermotor baik secara
lalu lintas lokal dan fisik ataupun rambu
kendaraan tak bermotor dan marka
menyebabkan :
1. Ciri-ciri fungsi jalan
tidak sesuai
2. Hambatan bagi lalu
lintas jarak jauh
V-33
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Manajemen dan rekayasa lalu lintas eksternal adalah upaya penanganan untuk mengatasi
permasalahan lalu lintas pada ruas jalan dan persimpangan yang berada disekitar Kawasan
Kantor dan Fasilitasnya. Penanganan konsep manajemen dan rekayasa lalu lintas eksternal
sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan lalu lintas yang terjadi disekitar Kawasan
Kantor ini merupakan hasil dari studi yang dilakukan konsultan dengan
mempertimbangkan faktor keselamatan, titik konflik serta masukan-masukan dan saran
pada pelaksanaan peninjauan lapangan di lokasi rencana pembangunan Kantor PT. Angke
Makmur Sejahtera, rapat koordinasi internal di Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta,
serta rapat eksternal pembahasan Kajian Manajemen Rekayasa Lalu Lintas / Aanalisis
Dampak Lalu Lintas Pembangunan Kantor dan Fasilitasnya.
Manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi permasalahan lalu lintas dilakukan
pada persimpangan dan ruas jalan disekitar Kawasan Kantor dan Fasilitasnya. Upaya
peningkatan kinerja pada ruas jalan dilakukan dengan pengaturan titik-titik putaran (U-
Turn), pengaturan lokasi penyeberangan pejalan kaki, penertiban hambatan samping, serta
pemasangan sarana dan prasarana rambu dan marka. Upaya peningkatan kinerja pada
persimpangan jalan dilakukan dengan pemasangan marka stop, marka zebra cross,
pemasangan rambu serta perbaikan radius tikung.
Manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi permasalahan lalu lintas dilakukan
pada persimpangan jalan disekitar lokasi Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera difokuskan
pada simpang dan ruas jalan yang berdekatan dengan lokasi Kantor dilakukan dengan
mempertimbangkan saran dan masukan pada survey lapangan dan rapat.
Kinerja ruas jalan setelah adanya implementasi penanganan dampak dibedakan menjadi
kinerja do something jangka pendek 2022 dan do something jangka panjang 2027. Adapun
analisisnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
1. Jangka Pendek
Hal utama yang dilakukan pada jangka pendek adalah mereduksi hambatan samping
pada ruas jalan, adapun kapasitas pada do something jangka pendek dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
V-34
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Dapat dilihat pada kinerja do something diatas dengan dilakukan upaya penanganan
dengan mereduksi permasalahan hambatan samping yang ada, adapun peningkatan
kinerja sebesar 7,39%.
2. Jangka Panjang
Hal utama yang dilakukan pada jangka panjang adalah melakukan pelebaran ruas jalan
sesuai dengan rencana tata kota, adapun kapasitas pada do something jangka panjang
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
V-35
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Dapat dilihat pada kinerja do something diatas dengan dilakukan upaya penanganan
dengan mereduksi permasalahan hambatan samping yang ada, adapun peningkatan
kinerja sebesar 7,39%.
Upaya penanganan permasalahan pada simpang dititik beratkan pada reduksi hambatan
samping, optimasilasi waktu siklus dan melakukan pelebaran jalan serta radius tikung.
Adapun dalam analisisnya dilakukan terhadap tahap operasional tahun 2022 dan 2027.
Analisisnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
V-36
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Fase :
T 2718 157 3781 0,72 207,56 2718 82 3189 0,85 203,71 -18,56%
B 3979 157 4159 0,96 428,34 3979 109 4668 0,85 231,82 10,92%
Waktu Siklus : 225 detik Waktu Siklus : 154 detik
U 552 23 558 0,99 111,71 552 16 594 0,93 72,75 6,05%
S 1474 57 1622 0,91 178,31 1474 36 1587 0,93 132,01 -2,22%
SORE
T 3928 157 3781 1,04 710,98 3928 112 4228 0,93 308,00 10,59%
B 2092 157 4159 0,50 110,76 2092 54 2252 0,93 172,32 -84,64%
Waktu Siklus : 225 detik Waktu Siklus : 159 detik
Sumber : Hasil Analisis Konsultan 2020
Do something dengan optimalisasi waktu siklus adalah waktu hijau yang diberikan kepada semua fase sama/mengikuti beban volume kendaraan pada setiap
kaki simpang. Dapat dilihat nilai drajat kejenuhan yang sama pada setiap kaki simpangnya, sehingga dapat memperbaiki kinerja dan panjang antrian pada
kaki simpang yang memiliki beban volume tinggi.
V-37
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Tabel 5.37. Analisis Simpang Tubagus Angke – Daan Mogot Do Something 2022
DO NOTHING 2022 DO SOMETHING 2022
Fase 1 Fase 2 Fase 3
Fase :
B 3238 74 2829 1,14 720,44 3238 102 3678 0,88 257,25 23,08%
Do something dengan optimalisasi waktu siklus adalah waktu hijau yang diberikan kepada semua fase sama/mengikuti beban volume kendaraan pada setiap
kaki simpang. Dapat dilihat nilai drajat kejenuhan yang sama pada setiap kaki simpangnya, sehingga dapat memperbaiki kinerja dan panjang antrian pada
kaki simpang yang memiliki beban volume tinggi.
V-38
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Fase :
T 3527 157 3781 0,93 394,00 3527 186 3672 0,96 703,32 -2,95%
B 5163 157 4159 1,24 944,60 5163 272 5376 0,96 765,92 22,64%
Waktu Siklus : 225 detik Waktu Siklus : 363 detik
U 716 23 558 1,28 319,99 716 44 736 0,97 222,18 24,17%
S 1913 57 1622 1,18 526,70 1913 98 1966 0,97 426,37 17,50%
SORE
T 5097 157 3781 1,35 977,08 5097 293 5239 0,97 890,47 27,83%
B 2715 157 4159 0,65 172,11 2715 156 2791 0,97 565,73 -49,02%
Waktu Siklus : 225 detik Waktu Siklus : 402 detik
Sumber : Hasil Analisis Konsultan 2020
Do something dengan optimalisasi waktu siklus adalah waktu hijau yang diberikan kepada semua fase sama/mengikuti beban volume kendaraan pada setiap
kaki simpang. Dapat dilihat nilai drajat kejenuhan yang sama pada setiap kaki simpangnya, sehingga dapat memperbaiki kinerja dan panjang antrian pada
kaki simpang yang memiliki beban volume tinggi.
V-39
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Tabel 5.39. Analisis Simpang Tubagus Angke – Daan Mogot Do Something 2027
DO NOTHING 2027 DO SOMETHING 2027
Fase 1 Fase 2 Fase 3
Fase :
U 3408 58 3379 1,01 265,98 3408 122 3555 0,96 459,37 4,97%
T 3243 74 3958 0,82 155,22 3243 127 3383 0,96 407,91 -17,01%
PAGI
B 4202 74 2829 1,49 1078,76 4202 205 4383 0,96 632,53 35,45%
Do something dengan optimalisasi waktu siklus adalah waktu hijau yang diberikan kepada semua fase sama/mengikuti beban volume kendaraan pada setiap
kaki simpang. Dapat dilihat nilai drajat kejenuhan yang sama pada setiap kaki simpangnya, sehingga dapat memperbaiki kinerja dan panjang antrian pada
kaki simpang yang memiliki beban volume tinggi.
V-40
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Analisis pejalan kaki perlu dilakukan untuk mengetahui apakah diperlukan fasilitas pejalan
kaki atau tidak dan fasilitas penyebrang jalan yang tepat, dalam melakukan anlisis pejalan
kaki dilakukan survey primer untuk mengetahui jumlah pejalan kaki yang menyeberang dan
menyusuri, ruas jalan yang dilakukan analisa pejalan kaki adalah pada ruas jalan yang
menjadi lingkup analisis pada bab sebelumnya. Sebelum membahas mengenai data arus
pejalan kaki, perlu dipahami terkait sirkulasi pejalan kaki yang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Bangkitan pejalan kaki merupakan banyaknya pejalan kaki yang berjalan ditrotoar kawasan
rencana pembangunan, arah pergerakan pejalan kaki dibedakan menjadi 2 pergerakan
sesuai dengan gambar diatas, dimana data yang diambil merupakan banyaknya pejalan
kaki per jam pada waktu tersibuk, adapun data pejalan kaki dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
V-41
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
06.00 - 07.00 48 38 86
07.00 - 08.00 42 35 77
08.00 - 09.00 56 47 103
09.00 - 10.00 53 57 111
10.00 - 11.00 64 42 105
11.00 - 12.00 56 39 95
12.00 - 13.00 51 34 85
13.00 - 14.00 48 29 77
14.00 - 15.00 43 48 91
15.00 - 16.00 57 47 104
16.00 - 17.00 64 43 106
17.00 - 18.00 61 36 98
18.00 - 19.00 53 34 88
19.00 - 20.00 41 26 67
2. Trotoar Jl. Daan
Arah
Mogot (Sebrang Arah barat Jumlah
Timur
Lokasi)
06.00 - 07.00 28 17 45
07.00 - 08.00 30 20 50
08.00 - 09.00 42 30 72
09.00 - 10.00 30 22 52
10.00 - 11.00 34 24 58
11.00 - 12.00 26 23 49
12.00 - 13.00 26 21 47
13.00 - 14.00 35 19 54
14.00 - 15.00 37 21 58
15.00 - 16.00 32 20 52
16.00 - 17.00 35 15 49
17.00 - 18.00 19 13 31
18.00 - 19.00 26 12 38
19.00 - 20.00 16 9 25
Sumber : Hasil Survey
Kebutuhan ruang jalur pejalan kaki untuk berdiri dan berjalan dihitung berdasarkan
dimensi tubuh manusia. Dimensi tubuh yang lengkap berpakaian adalah 45 cm untuk tebal
tubuh sebagai sisi pendeknya dan 60 cm untuk lebar bahu sebagai sisi panjangnya.
Berdasarkan perhitungan dimensi tubuh manusia, kebutuhan ruang minimum pejalan kaki
:
1. Tanpa membawa barang dan keadaan diam yaitu 0,27 m2;
2. Tanpa membawa barang dan keadaan bergerak yaitu 1,08 m2;
3. Membawa barang dan keadaan bergerak yaitu antara 1,35 m2 -1,62 m2.
V-42
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Persyaratan khusus ruang bagi pejalan kaki yang mempunyai keterbatasan fisik (difabel)
yaitu sebagai berikut :
1. Jalur pejalan kaki memiliki lebar minimum 1.5 meter dan luas minimum 2,25 m 2;
2. Alinyemen jalan dan kelandaian jalan mudah dikenali oleh pejalan kaki antara lain
melalui penggunaan material khusus;
3. Menghindari berbagai bahaya yang berpotensi mengancam keselamatan seperti jeruji
dan lubang;
4. Tingkat trotoar harus dapat memudahkan dalam menyeberang jalan;
5. Dilengkapi jalur pemandu dan perangkat pemandu untuk menunjukkan berbagai
perubahan dalam tekstur trotoar;
6. Permukaan jalan tidak licin; dan
7. Jalur pejalan kaki dengan ketentuan kelandaian yaitu sebagai berikut:
a. Tingkat kelandaian tidak melebihi dari 8% (1 banding 12);
b. Area landai harus memiliki penerangan yang cukup.
Lebar jalur pejalan kaki dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
W = (P/35) + n
Keterangan:
P = Volume pejalan kaki rencana (orang per menit per meter)
W = Lebar jalur pejalan kaki (meter)
n = Lebar tambahan (meter), standar kawasan perkantoran = 1
Untuk lebih jelasnya terkait kebutuhan pejalan kaki dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
V-43
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Pembangunan Gedung Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera
di Jl. Daan Mogot Kota Administrasi Jakarta Barat
Pada kawasan pembangunan Kantor PT. Angke Makmur Sejahtera ini berdasarkan kondisi
eksisting terdapat Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang berjarak sekitar 80 meter,
sehingga untuk fasilitas penyebrangan pejalan kaki sudah tersedia di sekitar kantor
tersebut.
V-44