SKRIPI
Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Strata – I
pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Oleh:
PUTRI LOVINDA AFIF
1510922024
Pembimbing:
YOSRITZAL, Ph.D
NIM : 1510922024
No. BP : 1510922024
Jurusan : Teknik
ABSTRAK ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... .... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... .... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................ 3
1.4 Sistematika Penulisan ................................................ 3
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................. 40
5.2 Saran ......................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB VI KESIMPULAN
Terdiri dari kesimpulan yang didapat dalam pengerjaan
penelitian ini serta saran yang berguna untuk penelitian
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Simpang
Menurut AASHTO (2011), “persimpangan jalan dapat diartikan
sebagai daerah umum dimana dua jalan atau lebih bergabung atau
bersimpangan, termasuk jalan dan fasilitas tepi jalan untuk pergerakan
lalu-lintas di dalamnya”.
Persimpangan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Persimpangan sebidang
Persimpangan sebidang merupakan gabungan dari dua jalan
raya atau lebih yang berlawanan arah dan terletak pada
tingkatan yang sama.
Gambar 2.3 Konflik Utama dan Kedua pada Simpang Bersinyal dengan
Empat Lengan
(Sumber: MKJI, 1997)
Konflik utama merupakan gerakan lalu lintas yang datang
dari arah jalan yang saling berpotongan. Sedangkan konflik
kedua merupakan gerakan membelok dari lalu lintas lurus
melawan atau memisahkan gerakan lalu lintas dari pejalan
kaki yang menyeberang.
b. Simpang tak bersinyal
Pada simpang tak bersinyal, persimpangan tidak memiliki
rambu yang mengatur alur persimpangan. Sehingga,
kemungkinan terjadinya konflik lalu lintas pada
persimpangan tidak bersinyal lebih besar dibandingkan
dengan simpang bersinyal.
√ (2.12)
(2.13)
(2.14)
(2.15)
2.3.7. Tundaan
Tundaan merupakan waktu tambahan yang dibutuhkan
kendaraan untuk melewati suatu simpang. Tundaan bisa terjadi karena
dua hal, yaitu:
a. Tundaan lalu lintas (DT) yang disebabkan oleh interaksi
lalu lintas dengan gerakan lain pada simpang. Tundaan lalu
lintas bisa dihitung menggunakan rumus:
(2.17)
Studi Literatur
Administrasi
Survey
Evaluasi Kinerja
Simpang
Kesimpulan
5.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil data survey dan analisisnya, dapat ditarik
sebuah kesimpulan sebagai hasil dari penelitian ini. Didalam
kesimpulan, harus mencakup seluruh tujuan dari penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Geometrik simpang
Tabel 4.1 Geometrik Simpang DPRD
f. Tingkat Pelayanan
Tabel 4.6 Tingkat Pelayanan Simpang DPRD
Berdasarkan hasil evaluasi dari simpang DPRD, diketahui
tingkat pelayanan dari simpang DPRD tidak terlalu rendah. Dilihat dari
tingkat pelayanan simpang, arus lalu lintas pada simpang DPRD cukup
stabil, dengan kecepatan lalu lintas sekitar 75 km/jam.
a. Geometrik simpang
Tabel 4.9 Geometrik Simpang Ulak Karang
b. Arus lalu lintas simpang
Tabel 4.10 Arus Lalu Lintas Simpang Ulak Karang
c. Arus jenuh
Tabel 4.11 Arus Jenuh Simpang Ulak Karang
Tabel 4.24 Alternatif Panjang Antrian dan Tundaan Simpang Ulak Karang
5.12 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian terhadap kinerja simpang pada simpang
Ulak Karang, Presiden dan DPRD, dapat disimpulkan bahwa:
a. Kinerja simpang pada masing-masing persimpangan masih
sangat rendah. Simpang DPRD memiliki tingkat pelayanan
C, dimana kecepatan lalu lintas > 75 km/jam dengan arus
stabil dan waktu tundaan selama 19,505 det/smp, sedangkan
simpang Ulak Karang memiliki tingkat pelayanan F, dimana
kecepatan lalu lintas < 50 km/jam dengan arus tertahan serta
terhambat dan waktu tundaan selama 861,973 det/smp. Dan
simpang presiden memiliki peluang antrian yang cukup
besar, yaitu 68-141% dengan waktu tundaan selama 99,132
det/smp.
b. Setelah dilakukan pengaturan ulang, tingkat pelayanan
untuk ketiga simpang mengalami perubahan menjadi lebih
baik. Simpang DPRD masih memiliki tingkat pelayanan C
tetapi dengan waktu tundaan yang lebih sebentar yaitu
18,294 det/smp. Sedangkan simpang Presiden memiliki
tingkat pelayanan D, dimana kecepatan lalu lintas sekitar 60
km/jam dengan waktu tundaan selama 25,939 det/smp. Dan
simpang Ulak Karang memiliki tingkat pelayanan yang
meningkat menjadi C, dimana kecepatan lalu lintas > 75
km/jam dengan waktu tundaan selama 17,288 det/smp.
c. Dengan menggunakan metoda Local Area Traffic
Management (LATM), dilakukan pengaturan sinyal pada
ketiga simpang sehingga lampu lalu lintas dari ketiga
simpang dapat terkoordinasi. Dengan mempertimbangkan
jarak dan kecepatan kendaraan, didapatkan waktu siklus
untuk simpang DPRD sebesar 54 detik, dengan waktu hijau
sebesar 10 detik. Sedangkan pada simpang presiden
didapatkan waktu siklus sebesar 70 detik dengan waktu
hijau sebesar 10 detik. Dan waktu siklus untuk simpang
Ulak Karang adalah 56 detik dengan waktu hijau sebesar 27
detik.
5.13 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini
adalah:
a. Pada penelitian selanjutnya dapat mencoba alternatif lain
untuk meningkatkan kinerja ketiga simpang.
b. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan metoda
yang lain untuk mengoptimalkan kinerja lalu lintas pada
ketiga simpang.
DAFTAR PUSTAKA
Bayasut, Emal Z.M.T. (2010). Analisa dan Koordinasi Sinyal Antar Simpang
pada Ruas Jalan Diponegoro Surabaya. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh November.
Endri, Yossyafra dan Hendra Gunawan. (2014). Local Area Traffic Management
pada Jalan Perkotaan Kawasan Pendidikan dan Pemukiman: Studi
Kasus Jalan Gajah Mada Kota Padang. Padang: Jurnal Rekayasa Sipil.
Vol.10, No.1.
Illahi, Ridho. (2018). Perencanaan Lampu Lalu Lintas pada Simpang Jalan
Moh. Hatta dan Jalan By Pass Kota Padang. Padang: Universitas
Andalas
Rexi, Imam Saputra. (2016). Simulasi Aliran Lalu Lintas pada Simpang
Bersinyal dengan Menggunakan Microscopic Simulator: Studi Kasus
Persimpangan Tiga Sawahan Padang. Padang: Universitas Andalas