Anda di halaman 1dari 205

Kata Pengantar

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami menyampaikan laporan
bagian B dari ketentuan Format Sistematika Penulisan Naskah DPPT yang dijelaskan dalam
Lampiran V Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum, yaitu :

B. DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH

Dokumen ini merupakan bagian dari keseluruhan dokumen Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pengadaan Tanah Jalur Makassar – Parepare (Segmen E) Untuk Kabupaten Maros dan Kota
Makassar Tahun Anggaran 2021, yang secara keseluruhan terdiri dari :

A. DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH

Dalam dokumen kami telah menguraikan seluruh substansi deskripsi terkait kebutuhan dan fungsi
untuk penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah tersebut.

Demikian dokumen ini kami sampaikan, semoga dapat diterima dengan baik untuk pelaksanaan
selanjutnya sebagaimana mestinya. Atas kerjasama yang baik, kami sampaikan terima kasih.

i
PENETAPAN
DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH (DPPT)
JALUR MAKASSAR – PAREPARE (SEGMEN E) UNTUK KABUPATEN MAROS DAN KOTA MAKASSAR
TAHUN ANGGARAN 2021

Pengadaan tanah ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan lahan dalam upaya pembangunan jalan
KA jalur Makassar – Parepare (segmen E) untuk kabupaten Maros dan kota Makassar, sehingga dapat
meningkatkan pelayanan transportasi perkeretaapian sebagai angkutan publik dan tulang punggung
angkutan massal serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api di Sulawesi
Selatan khususnya.

Terkait proses pengadaan tanah untuk pembangunan jalan KA jalur Makassar – Parepare (segmen E)
untuk kabupaten Maros dan kota Makassar yang disusun sekarang ini, meliputi :
a) Jalur jalan KA arah Mandai menuju kawasan bandara Sultan Hasanuddin, dari KM.0+000

(13+800) s/d KM.4+118.


b) Jalur jalan KA arah Mandai menuju kawasan New Port (pelabuhan Soekarno - Hatta)
Makassar, dari KM.5+200 s/d KM.13+000.
Dengan mengacu kepada ketentuan Peraturan Pemerintah No.19/2021 dan Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang / Kepala BPN No.19/2021, tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum, dengan ini Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan
(BPKA-SS) sebagai Pejabat Instansi yang memerlukan tanah, menyatakan untuk menetapkan Dokumen

Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) ini sebagai data dukung permohonan Penetapan Lokasi
Pengadaan Tanah Jalur Makassar – Pare-pare (Segmen E) Untuk Kabupaten Maros dan Kota Makassar
Tahun Anggaran 2021.
Makassar, Oktober 2021
Pelaksana Tugas

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan

HASBUDI SAMAD, ST. MT


NIP. : 19790328 200903 1 002

ii
LEMBAR PENGESAHAN

DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH (DPPT)

JALUR MAKASSAR – PAREPARE (SEGMEN E)


UNTUK KABUPATEN MAROS DAN KOTA MAKASSAR

TAHUN ANGGARAN 2021

MAKASSAR, 5 NOVEMBER 2021

DIBUAT OLEH : DIKETAHUI OLEH :

Pejabat Pembuat Komitmen, Pelaksana Tugas Kepala Balai


Pengelola Kereta Api Sulawesi
Selatan

Riza Batarin Siregar, S.ST Hasbudi Samad, ST., MT Hasbudi Samad, ST., MT
Direktur NIP. : 19790328 200903 1 002 NIP. : 19790328 200903 1 002

iii
Lembar Verifikasi
DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH (DPPT)
Rencana pembangunan jalur KA arah Mandai menuju Maros (kawasan Bandara S. Hasanuddin), dari
KM.0+000 (13+800) s/d KM.4+118; dan jalur KA arah Mandai menuju Makassar (kawasan New Port /
Maminasata), dari KM.5+200 s/d KM.13+000.
Di Propinsi Sulawesi Selatan

ISI DPPT / URAIAN LENGKAP / TIDAK KETERANGAN


(1) (2) (3)
Halaman kata pengantar dan penetapan DPPT
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan Rencana Pembangunan
BAB II KESESUAIAN DENGAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL/DAERAH
A. Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
B. Kesesuaian Dengan Rencana Prioritas Pembangunan
Nasional / Daerah
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2. Rencana Strategis
3. Rencana Kerja Pemerintah / Instansi Yang Bersangkutan
4. Dokumen Proyek Strategis Nasional
BAB III LETAK LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN
A. Wilayah Administrasi
B. Kondisi Geografis
C. Titik Koordinat Batas Bidang
D. Analisis Kelayakan Lokasi
BAB IV LUAS TANAH YANG DIBUTUHKAN
A. Perkiraan Kebutuhan Luas Tanah Per Wilayah Administrasi
Desa / Kelurahan
B. Perkiraan Kebutuhan Luas Tanah Keseluruhan
BAB V GAMBARAN UMUM STATUS TANAH
A. Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
B. Bangunan dan Tanam Tumbuh
C. Jenis Usaha Serta Benda Lain Yang Dapat Dinilai
BAB VI PERKIRAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PENGADAAN
TANAH
A. Perkiraan Waktu Yang Dibutuhkan Terkait Dengan Tahun
Anggaran
B. Jadual Kegiatan Serta Perkiraan Waktu Pelaksanaannya
BAB VII PERKIRAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

iv
BAB VIII PERKIRAAN NILAI GANTI KERUGIAN
A. Tanah
B. Ruang Atas Tanah dan Bawah Tanah
C. Bangunan
D. Tanam Tumbuh
E. Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah dan/atau Kerugian Lain
Yang Dapat Dinilai
F. Dampak Sosial Yang Mungkin Timbul Terhadap Kegiatan
Pengadaan Tanah Tersebut
BAB IX RENCANA PENGANGGARAN
A. Besaran Dana
B. Rincian Alokasi Dana Untuk Persiapan, Pelaksanaan,
Penyerahan Hasil, Administrasi Dan Digitalisasi Dokumen
C. Rincian Alokasi Biaya Operasional dan Biaya Pendukung
D. Biaya Penilai Pertanahan
E. Nilai Ganti Kerugian
F. Biaya Beracara di Pengadilan
G. Biaya Sertifikasi
BAB X PREFERENSI BENTUK GANTI KERUGIAN
BAB XI MUATAN TAMBAHAN
BAB XII PENUTUP

Ketua Tim Verifikasi /


Hasil verifikasi : Lengkap / Tidak Lengkap*). Pengesahan
CAP dan TTD

…………………….…..
Tembusan :
Nama………………..
 Instansi yang memerlukan tanah

*) coret yang tidak perlu

v
Daftar Isi

Halaman Kata Pengantar .................................................................................................... i


Lembar Penetapan DPPT ................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan DPPT................................................................................................. iii
Lembar Verifikasi DPPT ...................................................................................................... iv
Daftar Isi ........................................................................................................... vi
Daftar Tabel ........................................................................................................... ix
Daftar Gambar ........................................................................................................... xi
Daftar Lampiran ........................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Maksud dan Tujuan Rencana Pembangunan.............................................. 3


1. Maksud dan Tujuan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum .......... 4
2. Penerima Manfaat ................................................................................ 5
3. Evaluasi Dampak Sosial Yang Akan Terjadi ........................................ 6
4. Landasan Hukum.................................................................................. 8

BAB II KESESUAIAN DENGAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN PRIORITAS


PEMBANGUNAN NASIONAL/DAERAH ............................................................ 10

A. Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.................................... 12


1. Kesesuaian Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Maros....... 12
2. Kesesuaian Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Makassar ........... 20

B. Kesesuaian Dengan Rencana Prioritas Pembangunan Nasional/Daerah... 23


1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pengembangan Transportasi
di Propinsi Sulawesi Selatan ................................................................ 24
2. Kesesuaian Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Maros............... 26
3. Kesesuaian Rencana Kawasan Strategis Ruang Kota Makassar ....... 29
4. Kesesuaian Rencana Kerja Instansi Terkait Kabupaten Maros ........... 36
5. Kesesuaian Terhadap Rencana Kerja Instansi Terkait Kota Makassar 40
6. Kesesuaian Terhadap Dokumen Proyek Strategis Nasional ............... 44

BAB III LETAK LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN.................................................. 50

A. Letak Wilayah Administrasi .......................................................................... 51


1. Letak Wilayah Administratif Kabupaten Maros..................................... 52
2. Letak Wilayah Administratif Kota Makassar ......................................... 54

B. Kondisi Geografis ......................................................................................... 56


1. Kondisi Umum Wilayah di Sekitar Rencana Jalan Kereta Api ............. 56
2. Kondisi Tanah....................................................................................... 57
3. Kondisi Topografi.................................................................................. 57
4. Kondisi Geologi..................................................................................... 60

vi
C. Titik Koordinat (Proyeksi UTM) Batas Bidang Pengadaan Tanah ............... 61

D. Analisis Kelayakan Lokasi............................................................................ 74


1. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang .................................... 75
2. Komponen Kegiatan Yang Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan 82

BAB IV LUAS TANAH YANG DIBUTUHKAN ................................................................. 94

A. Perkiraan Kebutuhan Luas Tanah per Wilayah Administrasi Desa/Kelurahan


.................................................................................................................. 94

B. Perkiraan Kebutuhan Luas Tanah Keseluruhan .......................................... 99

BAB V GAMBARAN UMUM STATUS TANAH .............................................................. 100

A. Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah ................ 100

B. Bangunan dan Tanam Tumbuh.................................................................... 104

C. Jenis Usaha Serta Benda Lain Yang Dapat Dinilai...................................... 108

BAB VI PERKIRAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH ...... 112

A. Perkiraan Waktu Yang Dibutuhkan Terkait Dengan Tahun Anggaran ........ 112

B. Jadual Kegiatan Serta Perkiraan Waktu Pelaksanaan ................................ 114

BAB VII PERKIRAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN .............. 115

BAB VIII PERKIRAAN NILAI GANTI KERUGIAN ............................................................. 116

A. Perkiraan Ganti Kerugian Fisik..................................................................... 116


1. Tanah.................................................................................................... 116
2. Ruang Atas Tanah dan Bawah Tanah ................................................. 118
3. Bangunan ............................................................................................. 118
4. Tanam Tumbuh .................................................................................... 118
5. Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah atau Kerugian Lain Yang Dapat
Dinilai .................................................................................................... 119
6. Dampak Sosial Yang Mungkin Timbul Terhadap Kegiatan Pengadaan
Tanah Tersebut .................................................................................... 121

B. Perkiraan Ganti Kerugian Non Fisik ............................................................. 121


1. Solatium (Kerugian Emosional) ............................................................ 122
2. BPHTB .................................................................................................. 123
3. PPAT..................................................................................................... 123
4. Kompensasi Masa Tunggu ................................................................... 123

C. Perkiraan Ganti Kerugian Nilai Tanah / Nilai Penggantian Wajar................ 124


1. Biaya Operasional dan Pendukung ...................................................... 125
2. Biaya Konsultan Penilai Harga Tanah (Appraisal) ............................... 125
3. Biaya Ganti Kerugian............................................................................ 125

vii
4. Pendekatan Penilaian........................................................................... 125
5. Perkiraan Nilai Ganti Kerugian ............................................................. 133

BAB IX RENCANA PENGANGGARAN........................................................................... 136

A. Besaran Biaya .............................................................................................. 138

B. Rincian Alokasi Biaya Untuk Persiapan, Pelaksanaan, Penyerahan Hasil,


Administrasi Dan Digitalisasi Dokumen ....................................................... 138

C. Rincian Alokasi Biaya Operasional dan Biaya Pendukung.......................... 139

D. Biaya Penilai Pertanahan ............................................................................. 141

E. Nilai Ganti Kerugian ..................................................................................... 141

F. Biaya Beracara di Pengadilan ...................................................................... 143

G. Biaya Sertifikasi ............................................................................................ 144

BAB X PREFERENSI BENTUK GANTI KERUGIAN...................................................... 145

A. Prerferensi Uang .......................................................................................... 145

B. Prerferensi Tanah Pengganti ....................................................................... 146

C. Prerferensi Kepemilikan Saham................................................................... 146

D. Prerferensi Bentuk Ganti Kerugian Lain....................................................... 147

BAB XI MUATAN TAMBAHAN ....................................................................................... 148

BAB XII PENUTUP ............................................................................................................ 149

viii
Daftar Tabel

NO TABEL NAMA TABEL Hal.


Tabel 2.1 Rencana pembangunan lintas kereta api di Sulawesi 18
Tabel 2.2 Analisa Kesesuaian Dengan RTRW dan Prioritas Pembangunan Nasional /
47
Daerah
Tabel 2.3 Foto dokumentasi kegiatan pembahasan kesesuaian rencana trase dengan
49
RTRW dan prioritas pembangunan nasional / daerah
Tabel 3.1 Luas Daerah dan Jumlah Pulau di kabupaten Maros (2019) 52
Tabel 3.2 Jumlah Desa/Kelurahan Di Kabupaten Maros (2015-2019) 53
Tabel 3.3 Penduduk, laju pertumbuhan penduduk per tahun, distribusi persentase
penduduk, kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin penduduk di Kabupaten 53
Maros (2019)
Tabel 3.4 Luas daerah dan jumlah pulau di kota Makassar, 2020 54
Tabel 3.5 Jumlah desa/kelurahan menurut kecamatan di kota Makassar, 2016–2020 55
Tabel 3.6 Penduduk, laju pertumbuhan penduduk per tahun, distribusi persentase
penduduk, kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin penduduk menurut 55
kecamatan di kota Makassar, 2020.
Tabel 3.7 Kondisi koridor jalur KA 56
Tabel 3.8 Kriteria tingkat kesesuaian lahan menurut klasifikasi kemiringan 58
Tabel 3.9 Kriteria tingkat kesesuaian tapak menurut curah hujan 58
Tabel 3.10 Kriteria tingkat kesesuaian tapak menurut sifat kepekaan tanah 58
Tabel 3.11 Tabel koordinat rencana trase/jalur KA arah Mandai menuju bandara Sultan
62
Hasanuddin
Tabel 3.12 Tabel koordinat rencana trase/jalur KA arah Mandai menuju pelabuhan
65
Soekarno – Hatta Makassar
Tabel 3.13 Foto dokumentasi bidang tanah di jalur/trase KA arah Mandai menuju
70
pelabuhan Soekarno – Hatta
Tabel 4.1 Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Bira – Kota Makassar 95
Tabel 4.2 Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Untia – Kota Makassar 95
Tabel 4.3 Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Bulurokeng – Kota Makassar 96
Tabel 4.4 Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Sudiang – Kota Makassar 96
Tabel 4.5 Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Desa Temmapadduae – Kabupaten
97
Maros
Tabel 4.6 Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Desa Marumpa – Kabupaten Maros 98
Tabel 4.7 Lahan sisa yang harus dibebaskan di kota Makassar dan kabupaten Maros 98
Tabel 4.8 Rekapitulasi perkiraan letak dan luas tanah keseluruhan 99
Tabel 5.1 Daftar gambaran umum status tanah menurut penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah di jalur jalan KA arah Mandai – menuju 100
pelabuhan Newport (pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar)
Tabel 5.2 Daftar gambaran umum status tanah menurut penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah di jalur jalan KA arah Mandai – menuju 103
bandara S. Hasanuddin
Tabel 5.3 Daftar gambaran umum status tanah menurut bangunan dan tanam tumbuh di
jalur jalan KA arah Mandai – menuju pelabuhan Newport (pelabuhan Soekarno 104
Hatta, Makassar)
Tabel 5.4 Daftar gambaran umum status tanah menurut bangunan dan tanam tumbuh di
107
jalur jalan KA arah Mandai – menuju bandara S. Hasanuddin
Tabel 5.5 Daftar gambaran umum status tanah menurut jenis usaha serta benda lain yang
dapat dinilai di jalur jalan KA arah Mandai – menuju pelabuhan Newport 108
(pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar)
Tabel 5.4 Daftar gambaran umum status tanah menurut jenis usaha serta benda lain yang
110
dapat dinilai di jalur jalan KA arah Mandai – menuju bandara S. Hasanuddin
Tabel 6.1 Format daftar perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah 114
Tabel 7.1 Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan 115
Tabel 8.1 Jenis dan harga tanaman yang terdapat pada rencana lahan segmen E 119
Tabel 8.2 Metode dan teknik penghitungan untuk objek penilaian kerugian non fisik 123

ix
Tabel 8.3 Penerapan pendekatan dan metode penilaian untuk objek penilaian berbentuk
126
kerugian fisik
Tabel 8.4 Data nilai tanah/m2 di sekitar lokasi perencanaan DPPT 127
Tabel 8.5 Perhitungan pondasi pagar 130
Tabel 8.6 Analisa perhitungan pagar panel beton pracetak 130
Tabel 8.7 Perhitungan pagar panel beton pracetak yang terdampak 130
Tabel 8.8 Perhitungan nilai properti terkait tanah pada pabrik batching plant 132
Tabel 8.9 Perhitungsn nilai kerugian selama masa pemindahan batching plant 133
Tabel 8.10 Analisa biaya pembuatan objek pintu air 133
Tabel 8.11 Data pembanding dalam penilaian harga tanah di lokasi rencana 133
Tabel 8.12 Harga dan yield wajar obligasi pemerintah Indonesia seri brenchmark 134
Tabel 8.13 Perkiraan nilai harga tanah di lokasi rencana (per desa / kelurahan) 135
Tabel 8.14 Lahan sisa yang harus dibebaskan 135
Tabel 9.1 Estimasi total anggaran pengadaan tanah 138
Tabel 9.2 Estimasi biaya pada penyelenggaraan pengadaan tanah diluar BOBP 139
Tabel 9.3 Estimasi penganggaran tahap persiapan pengadaan tanah 140
Tabel 9.4 Interval BOBP sesuai ketentuan PMK RI No.10/PMK.02/2016 140
Tabel 9.5 Biaya jasa penilai pengadaan tanah 141
Tabel 9.6 Biaya ganti kerugian pengadaan tanah di kecamatan Marusu kabupaten Maros 142
Tabel 9.7 Biaya ganti kerugian pengadaan tanah di kecamatan Tamalanrea kota
142
Makassar
Tabel 9.8 Biaya ganti kerugian pengadaan tanah di kecamatan Biringkanaya kota
142
Makassar
Tabel 9.9 Rekapitulasi biaya ganti kerugian pengadaan tanah 143
Tabel 9.10 Daftar biaya panggilan/pemberitahuan berdasarkan radius 143
Tabel 9.11 Daftar biaya panggilan/pemberitahuan berdasarkan kecamatan/kelurahan/desa 143
Tabel 9.12 Panjar biaya perkara perdata (gugatan / gugatan sederhana) 143
Tabel 9.13 Panjar biaya perkara perdata (permohonan) 143
Tabel 9.14 Panjar biaya perkara perdata (konsinyasi) 143
Tabel 9.15 Perincian pelaksanaan pemeriksaan setempat, eksekusi/sita jaminan / sita
144
eksekusi …
Tabel 9.16 Panjar biaya perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali (PK) 144
Tabel 9.17 Rekapitulasi biaya perkara dan kejurusitaan di pengadilan (PN Maros) 144
Tabel 10.1 Berbagai hasil survei sosial ekonomi terkait preferensi bentuk ganti kerugian 147
Tabel 12.1 Rekapitulasi perkiraan letak dan luas tanah yang terdampak per desa/kelurahan 149
Tabel 12.2 Rekapitulasi perkiraan biaya ganti rugi tanah per desa/kelurahan 149
Tabel 12.3 Estimasi anggaran pengadaan tanah secara total 150
Tabel 12.4 Jadual kegiatan serta perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah 150
Tabel 12.5 Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan jalur KA 151
TABEL I.A
Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Bira L–i
(1)
TABEL I.A
Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Untia L – ii
(2)
TABEL I.A
Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Bulurokeng L – iii
(3)
TABEL I.A
Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Sudiang L – iv
(4)
TABEL I.A
Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Desa Temmapadduae L–v
(5)
TABEL I.A
Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Desa Marumpa L – vi
(6)
TABEL I.A
Rekapitulasi perkiraan letak dan luas tanah di kota Makassar dan kab. Maros L – vi
(7)
TABEL II.A Daftar gambaran umum status tanah trase jalur kereta api arah Mandai menuju
L – viii
(1) kawasan New Port (pelabuhan Soekarno-Hatta), dari KM.5+200 s/d KM.13+000
TABEL II.A Daftar gambaran umum status tanah trase jalur kereta api arah Mandai menuju L–
(2) bandara Sultan Hasanuddin, dari KM.0+000 (KM.13+800) s/d KM.4+118 xviii
TABEL III (1) Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah L – xxi
Tabel IV (1) L–
Biaya ganti kerugian pengadaan tanah di kecamatan Marusu kabupaten Maros
xxii

x
Tabel IV (2) Biaya ganti kerugian pengadaan tanah di kecamatan Tamalanrea kota L–
Makassar xxii
Tabel IV (3) Biaya ganti kerugian pengadaan tanah di kecamatan Biringkanaya kota L–
Makassar xxii

Daftar Gambar
NO GAMBAR NAMA GAMBAR Hal.
Gambar 2.1 Titik awal rencana jalan kereta api di pelabuhan Soekarno Hatta Makassar 10
Gambar 2.2 Masterplan jalan KA Trans Sulawesi 11
Gambar 2.3 Plotting rencana jalur KA segmen E dalam wilayah kabupaten Maros 13
Gambar 2.4 Rencana pengembangan jaringan jalan lintas utara Mamminasata 19
Gambar 2.5 Overlay Rencana Trase Jalur KA Pada Peta RTRW Kota Makassar 20
Gambar 2.6 Peta rencana kawasan strategis kota Makassar 35
Gambar 2.7 Peta rencana kawasan Hutan Konservasi 37
Gambar 2.8 Peta rencana kawasan Hutan Mangrove 37
Gambar 2.9 Peta rencana kawasan Hutan Produksi Terbatas 38
Gambar 2.10 Peta rencana kawasan Hutan Produksi 39
Gambar 2.11 Peta Rencana Kawasan Pertanian Lahan Basah 39
Gambar 2.12 Peta Skor Kualitas Morfologi Kota Makassar 40
Gambar 2.13 Rencana Jaringan Kereta Api Di Pulau Sulawesi 2030 45
Gambar 3.1 Rencana Jalan KA lintas Makassar – Pare Pare Segmen Biringkanaya - Maros 50
Gambar 3.2 Rencana Jalan KA lintas Makassar – Pare Pare Segmen Makassar –
51
Biringkanaya
Gambar 3.3 Kriteria ketinggian, kemiringan dan fungsi kawasan 59
Gambar 3.4 Peta geologi wilayah Maros - Makassar 60
Gambar 8.1 Jenis pagar pada lokasi terdampak 129
Gambar 8.2 Pondasi tanggul sungai pada lokasi terdampak 130
Gambar 8.3 Kandang ayam 131
Gambar 8.4 Pintu besi 131
Gambar 8.5 Tampak atas area pabrik batching plant yang terkena trase KA segmen E 132
Gambar 8.6 Batching plant pada lokasi terdampak 132

xi
Daftar Lampiran

NO. NAMA LAMPIRAN HALAMAN

Lampiran – I.A Daftar perkiraan letak dan luas tanah L-i

Lampiran – I.B Peta rencana lokasi pembangunan L-vii

Lampiran – II.A Daftar gambaran umum status tanah L-viii

Lampiran – II.B Peta gambaran umum status tanah -

Lampiran – III Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah L-xxi

Lampiran – IV Daftar perkiraan nilai tanah L-xxii

xii
BAB
I
Pendahuluan

Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan
khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut penumpang maupun barang secara massal,

hemat energi, hemat dalam penggunaan ruang, mempunyai faktor keamanan yang tinggi, tingkat

pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding dengan moda tansportasi lainnya.

Sehubungan dengan rencana pengembangan transportasi kereta api di Sulawesi Selatan, Kepala Balai

Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan ( BPKASS) menyebutkan rencana pengerjaan jalur kereta api Trans

Sulawesi tahap Makassar - Parepare menghubungkan Mandai – Parangloe akan segera mulai dikerjakan,

termasuk jalur ke arah Parepare.

Rencananya dalam tahun 2021 ini akan mulai dilakukan penyusunan dokumen perencanaan tanah yang

disusun bersama dengan instansi terkait untuk kemudian akan diserahkan kepada Gubernur untuk

dibuatkan Surat Keputusan. Setelah proses pembuatan SK baru kemudian akan dilaporkan ke Kanwil

untuk proses pembentukan panitia tim pengadaan lahan. Jalur tersebut adalah :

a) Trase jalur kereta api arah Mandai menuju kawasan bandara Sultan Hasanuddin, dari KM.0+000

(13+800) s/d KM.4+118.

1
b) Trase jalur kereta api arah Mandai menuju kawasan New Port (pelabuhan Soekarno-Hatta), dari

KM.5+200 s/d KM.13+000.

Kedua trase segmen jalur kereta api tersebut adalah bagian dari rencana pengembangan jalan kereta api

lintas Makassar – Pare-pare, merupakan salah satu lintasan yang diusulkan dalam studi Penyusunan

Master Plan Pembangunan Jalan KA di Sulawesi. Lintasan ini akan menambah komponen jaringan

transportasi di koridor tersebut. Khususnya jaringan ini akan meningkatkan konektivitas di propinsi
Sulawesi Selatan.

Hal tersebut dapat mempengaruhi pada pola pengembangan industrial, perdagangan dan pertanian,
serta dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ekonomi daerah yang dilayani. Selain

melayani kebutuhan yang ada, pembangunan jalan kereta api baru akan menimbulkan permintaan baru
untuk perjalanan sebagai perubahan pola aktifitas yang ditingkatkan tersebut.

Progres kelanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kereta Api Trans Sulawesi Tahap I Makassar-

Parepare, dimulai dari Kabupaten Barru dan Tahap II dimulai dari Kabupaten Pangkep hingga Kabupaten
Maros sampai saat ini pembebasan lahan terus dilakukan. Selain mengajukan perencanaan baru
terhadap kelanjutan jalur kereta api yang akan dilewati nanti, juga telah ada pengajuan rencana untuk

penetapan lahan yang nantinya akan digunakan untuk membangun stasiun kereta api serta balai

pendidikan dan diklat serta operasional untuk para pegawai kereta api nantinya.

A. LATAR BELAKANG

Pengadaan tanah ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan lahan dalam upaya pembangunan

jalan KA jalur Makassar – Parepare (segmen E) untuk kabupaten Maros dan kota Makassar,

2
sehingga dapat meningkatkan pelayanan transportasi perkeretaapian sebagai angkutan publik

dan tulang punggung angkutan massal serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan
perjalanan kereta api di Pulau Sulawesi. Terkait nantinya proses pembebasan lahan jalur Makassar

– Parepare (segmen E) untuk kabupaten Maros dan kota Makassar akan sangat tergantung dari

penyusunan dokumen perencanaannya. Kalau dokumen perencanaan disusun dengan cermat,


maka akan lebih mudah penyelesaiannya.

Kegiatan pengadaan tanah dilakukan melalui mekanisme pengadaan tanah untuk kepentingan

umum dimana salah satu kegiatannya adalah penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan

Tanah (DPPT), dilaksanakan oleh intansi yang memerlukan tanah dengan cara membentuk tim

penyusunan DPPT atau secara mandiri. Tim penyusun DPPT terdiri Tim Inti (bisa melibatkan

profesional Konsultan), Tim Pendamping (melibatkan instansi teknis terkait, seperti PUPR, BPN,
Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup) serta Tim Sekretariat.

B. MAKSUD DAN TUJUAN RENCANA PEMBANGUNAN

Sesuai ketentuan dalam paragraf 1 pasal 6 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No.19/2021 tentang Ketentuan Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah No.19/2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, disebutkan bahwa muatan wajib dalam penyusunan

Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) adalah uraian tentang yang mencakup :

a) Maksud dan Tujuan Rencana Pembangunan

b) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang


c) Prioritas Pembangunan Nasional/Daerah

d) Letak Tanah

e) Luas Tanah Yang Dibutuhkan

f) Gambaran Umum Status Tanah


g) Perkiraan Jangka Waktu Pelaksanaan Pengadaan Tanah

h) Perkiraan Jangka Waktu Pelaksanaan Pembangunan

i) Perkiraan Nilai Tanah


j) Rencana Penganggaran
k) Preferensi Bentuk Ganti Kerugian

Pembahasan mengenai bagian Maksud dan Tujuan Rencana Pembangunan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a tersebut di atas, mencakup uraiana :

a) Uraian umum maupun rinci mengenai maksud dan tujuan dilaksanakannya pembangunan
untuk Kepentingan Umum;

b) Uraian mengenai manfaat yang akan diperoleh dari pembangunan untuk Kepentingan

3
Umum terhadap masyarakat sekitar maupun masyarakat umum dan peranannya terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat;


c) Uraian mengenai penerima manfaat dari kegiatan pembangunan untuk Kepentingan

Umum;

d) Uraian mengenai dampak sosial yang timbul dari kegiatan pembangunan untuk
kepentingan umum serta alternatif penyelesaiannya.

B.1. Maksud dan Tujuan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Sesuai dengan PP No.19 tahun 2021 (tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum) dan Permen ATR/KaBPN No.20 tahun 2021 (tata
cara penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah / DPPT) sebagaimana telah

dirubah beberapa kali terakhir dengan Permen ATR/KaBPN No.19 tahun 2021 (tentang
ketentuan pelaksanaan PP No.19 tahun 2021 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah

bagi pembangunan untuk kepentingan umum), disebutkan bahwa instansi yang

membutuhkan tanah harus membuat dokumen perencanaan pengadaan tanah.

Oleh sebab itu, sebagai instansi yang membutuhkan tanah, Kementerian Perhubungan c.q

Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan

(BPKASS) perlu untuk menyusun dokumen perencanaan pengadaan tanah melalui paket
pekerjaan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Jalur Makassar-Parepare

(Segmen E) Untuk Kabupaten Maros dan Kota Makassar Tahun Anggaran 2021, untuk

kebutuhan lahan pembangunan jalur kereta api :

a) Jalur KA arah Mandai menuju kawasan Bandara S. Hasanuddin, dari KM.0+000


(13+800) s/d KM.4+118.

b) Jalur KA arah Mandai menuju kawasan New Port (Maminasata), dari KM.5+200 s/d

KM.13+000.

Tujuan dari pekerjaan penyusunan DPPT ini adalah :

a) Menyusun pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah sesuai mekanisme pengadaan


tanah yang telah ditetapkan dalam PP No.19 tahun 2021 dan Permen ATR/KaBPN

No.19 tahun 2020 sebagaimana telah dirubah beberapa kali terakhir dengan Permen
ATR/KaBPN No.19 tahun 2021. Dimana disebutkan dalam ketentuan tersebut bahwa
pengadaan tanah untuk kepentingan umum dimana salah satu kegiatannya adalah

penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT), dilakukan oleh intansi

yang memerlukan tanah dengan cara membentuk tim penyusunan DPPT atau secara
mandiri. Tim penyusun DPPT terdiri atas intansi yang memerlukan tanah dengan

melibatkan instansi teknis terkait dan instansi yang meyelenggarakan urusan

4
pemerintahan di bidang pertanahan untuk mendukung penyediaan data.

b) Tersusunnya dokumen perencanaan pengadaan tanah sesuai kebutuhan lokasi jalur


KA yang yang ditetapkan dalam KAK, yang sudah berbentuk buku dan dijilid rapi,

sesuai ketentuan yang berlaku.

c) Tujuan akhir pengadaan tanah ini adalah untuk menyiapkan dan mendukung
kelancaran pembangunan jalur dan sarana perkeretaapian Makassar – Parepare
dengan pelabuhan Soekarno-Hatta di kota Makassar dan kawasan bandara Sultan

Hasanuddin di kabupaten Maros yang akan digunakan sebagai pusat aktifitas

bongkar muat barang dan untuk mendukung kegiatan industri dan pengembangan

wilayah.

Sedangkan sasaran yang diharapkan dari pekerjaan Penyusunan Dokumen Perencanaan


Pengadaan Tanah Jalur Makassar-Parepare (Segmen E) Untuk Kabupaten Maros dan Kota

Makassar Tahun Anggaran 2021 ini adalah :

a) Merumuskan arah kebijakan serta rencana pembangunan transportasi kereta api


wilayah yang terpadu sesuai dengan pola pergerakan lalu lintas dan Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

b) Menunjang perkembangan industri nasional dan industri lokal serta tuntutan

otonomi daerah yang terpadu dalam Sistem Transportasi Nasional yang handal,

berkemampuan tinggi, efektif dan efisien serta dipersiapkan untuk memenuhi

permintaan perdagangan bebas.

c) Menyiapkan angkutan ekonomis untuk jarak jauh yang dapat menekan tingkat
kemacetan sehingga arus barang dan penumpang semakin lancar dan aman.

d) Meningkatkan mobilitas angkutan penumpang dan barang dalam skala besar antar

provinsi dan antar kota/kab, serta peningkatan konektivitas dari dan ke kawasan
bandara dan kawasan pelabuhan.

e) Mewujudkan Kawasan New Port (pelabuhan Soekarrno – Hatta) sebagai pusat

perekonomian di kota Makassar yang dapat mendukung pertumbuhan perekonomi

wilayah sebagai akses logistik dan pergerakan orang ke wilayah sekitar (hinterland)
yang dicanangkan sebagai rencana wilayah IKN.

B.2. Penerima Manfaat

Penerima manfaat Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Jalur Makassar-

Parepare (Segmen E) Untuk Kabupaten Maros dan Kota Makassar Tahun Anggaran 2021 ini
adalah :
a) Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

b) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bahan penyusunan penetapan lokasi

5
pembangunan jalur kereta api segmen Kab. Maros – Kota Makassar;

c) Kepala kantor wilayah ATR/BPN Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bahan pelaksanaan
pengadaan tanah segmen Kab. Maros – Kota Makassar;

d) Masyarakat pengguna dan pemerhati transportasi Indonesia.

B.3. Evaluasi Dampak Sosial Yang Akan Terjadi

Dari hasil kajian dan analisis data yang dilakukan mengenai rencana kegiatan, rencana
pengadaan tanah untuk pembangunan jalur kereta api arah Mandai – Makassar (kawasan

New Port) dan arah Mandai – Maros (bandara Sultan Hasanuddin) diperkirakan dapat

menimbulkan beberapa dampak :

1) Persepsi Masyarakat

Perbedaan pandangan atau persepsi selama proses pra-konstruksi hingga proses


konstruksi dan operasi jalur KA tersebut, merupakan bentuk lunak dari manifestasi

konflik. Dampak dari persepsi negatif yang ada di masyarakat dapat menimbulkan

konflik horizontal antar warga seperti perubahan pada sikap masyarakat dan pola
hubungan sosial antar masyarakat, dan konflik vertikal antara masyarakat dengan

aparat negara seperti demo, sabotase, pelaporan ke pihak berwajib, serta gugatan ke

pengadilan negeri.

a) Sumber dampak

Perubahan persepsi masyarakat diperkirakan dapat timbul pada tahap pra-


konstruksi, pada tahap konstruksi, maupun tahap operasional. Dampak ini dapat

berasal dari kegiatan pembebasan lahan, survey dan pengukuran, serta


pematangan lahan. Berbagai kekhawatiran masyarakat juga muncul khususnya

pada tahap pekerjaan konstruksi, dan ketika kereta api dioperasikan.

Selain itu, kekhawatiran masyarakat terhadap ketidaknyamanan lingkungan

pada saat tahap konstruksi seperti kebisingan, penurunan kualitas udara,

dll juga dapat terjadi pada tahap pra-konstruksi maupun konstruksi.


Operasional jalur KA juga memunculkan persepsi masyarakat terhadap
kemudahan transportasi.

b) Jenis dampak

Persepsi yang terbentuk di tengah masyarakat terkait pembangunan dapat

berbentuk positif maupun negative. Pada tahap pra konstruksi, kegiatan


pengadaan lahan dan pembebasan lahan, masyarakat yang hak miliknya baik

berupa lahan, bangunan maupun tegakan, yang terkena proyek akan

6
mengalami kerugian meskipun ada ganti rugi dari pemerintah. Pada tahap

konstruksi, masyarakat memiliki kekhawatiran bahwa kegiatan pembangunan


akan menurunkan kondisi kenyamanan lingkungan.

Akan tetapi, adanya penerimaan tenaga kerja kegiatan konstruksi dari

komponen kegiatan rekrutmen tenaga kerja dapat mengarahkan persepsi


masyarakat kearah positif. Penerimaan tenaga kerja dengan memprioritaskan
tenaga kerja lokal akan berdampak terhadap peniingkatan pendapatan

masyarakat. Selain itu juga akan menimbulkan persepsi positif dari masyarakat.

Dampak bersifat sementara yaitu selama kegiatan konstruksi berlangsung.

Selain itu, persepsi positif juga muncul dengan keberadaan Jalan KA menuju

pabrik Semen Tonasa dan Bosowa tersebut. Masyarakat merasa operasional


kereta api akan memudahkan aktivitas sehari-hari masyarakat. Pada rencana

jalur KA menuju pabrik semen Tonasa dan Bosowa yang selama ini harus

ditempuh lewat Jalan umum (angkutan umum) akan beralih menggunakan KA


dengan waktu tempuh yang lebih cepat. Hal ini berarti kerugian atas waktu dan

bahan bakar semakin bisa ditekan, kemacetan di berbagai titik di jalan poros

Makassar – Parepare akan berkurang. Dari hasil kegiatan public hearing

menunjukkan besarnya apresisasi masyarakat yang dinyatakan dalam bentuk

dukungan baik secara lisan maupun tulisan.

c) Besaran dampak

Hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa secara umum


masyarakat setuju dengan rencana pembangunan jalan KA tersebut. Dampak

positif tersebut akan berlangsung lama dan sinergis dengan laju pertumbuhan
ekonomi di kawasan sepanjang Jalan Makassar – Pare-pare, sehingga bukan

hanya penduduk lokal yang merasakan manfaatnya, namun juga pendatang

yang bekerja atau berusaha di kawasan tersebut. Dengan demikian maka secara
umum skala kepekaan terhadap pengelolaan dampak terhadap sikap dan
persepsi masyarakat tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi adalah sangat

tinggi.

2) Terbukanya Kesempatan Kerja

Dalam rencana pembangunan jalan KA tersebut, perubahan kesempatan kerja


menjadi hal yang berpotensi muncul. Seperti yang dijelaskan Burdge (1998) bahwa

sebuah pembangunan memungkinkan memunculkan perubahan kesempatan kerja

khususnya bagi masyarakat sekitar terdampak.

7
Perubahan kesempatan kerja ini lebih jauh dijelaskan Burdge (1998) dapat

mengakibatkan dampak ikutan yaitu perubahan pendapatan keluarga, kelas sosial,


bahkan gaya hidup. Rencana pembangunan jalan KA tersebut dalam hal ini juga

memungkinkan munculnya peluang kesempatan kerja. Selain kuli panggul dan sewa

kendaraan pengangkut, hal lain yang dapat dijadikan peluang kerja yaitu penyewaan
kendaraan pengangkut antar kota.

a) Sumber dampak

Pada tahap konstruksi, kegiatan pekerjaan konstruksi badan jalan akan

memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar tapak proyek dengan

adanya proses rekrutmen tenaga kerja. Begitupun ketika jalur KA berhasil

dioperasikan.

b) Jenis dampak

Rekrutmen tenaga kerja dari penduduk lokal akan menimbulkan dampak positif

berupa penurunan angka pengangguran masyarakat di desa setempat. Selain


itu pada tahap operasi, adanya kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan KA

diprakirakan akan menimbulkan dampak berupa meningkatnya kesempatan

berusaha masyarakat setempat dan masyarakat pendatang.

Bertambahnya akses wilayah akan mendorong tercipta pusat-pusat

perekonomian dan jasa sehingga akan memberikan kesempatan berusaha pada


masyarakat setempat khususnya. Mobilitas migrasi juga akan meningkat dimana

migrasi manusia yang datang akan jauh lebih tinggi dibanding migrasi keluar,
hal ini juga akan berdampak terhadap perubahan lahan terbangun akan

semakin luas. Kondisi demikian menunjukkan besarnya daya tarik wilayah studi
dan sekitarnya baik untuk mencari pekerjaan ataupun sebagai tempat hunian.

c) Besaran dampak

Diperkirakan sebesar 60% tanaga kerja akan berasal dari penduduk sekitar yang
memenuhi kualifikasi. Dampak berlangsung sementara yaitu selama kegiatan
konstruksi berjalan, namun demikian penerimaan tenaga kerja lokal akan

memunculkan persepsi positif dari masyarakat.

B.4. Landasan Hukum

Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) ini dibuat sesuai ketentuan dalam
peraturan yang utama :

8
a) Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2021, tentang penyelenggaraan pengadaan tanah

bagi pembangunan untuk kepentingan umum;

b) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala BPN No.19 tahun 2021, tentang

ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah No19 tahun 2021 tentang

penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum;

c) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Lindung dan Hutan Produksi.

d) Peraturan Menteri Dalam Negeri (PMDN) No.72/2012 tentang Biaya Operasional dan

Biaya Pendukung (BOBP) Anggaran Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk


Kepentingan Umum yang bersumber dari APBN.

e) Peraturan Menteri Dalam Negeri (PMDN) No.01/2016 tentang Pengelolaan Aset


Desa.

f) Peraturan Menteri Keuangan RI No.10/PMK.02/2016, tentang perubahan atas

Peraturan Menteri Keuangan No.13/PMK.02/2013 tentang Biaya Operasional dan


Biaya Pendukung (BOBP) penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan

untuk kepentingan umum yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN).

g) Peraturan Menteri Keuangan RI No.21/PMK.06/2017, tentang tata cara pendanaan

pengadaan tanah bagi proyek strategis nasional dan pengelolaan aset hasil

pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara.

h) Peraturan Menteri Keuangan RI No.66/2020, tentang Pendanaan Pengadaan Tanah


Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

i) Peraturan Mahkamah Agung No.02/2016, tentang Pedoman Beracara Dalam

Sengketa Penetapan Lokasi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

9
BAB
II
Kesesuain Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Prioritas Pembangunan

Nasional / Daerah

Analisis kesesuaian rencana trase jalan KA dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dilakukan untuk

menghasilkan analisis mengenai kesesuaian fisik lokasi dengan rencana pembangunan yang akan

dilaksanakan untuk kepentingan umum yang dituangkan dalam peta rencana lokasi pembangunan.
Daerah studi yang merupakan bagian dari jaringan jalan kereta api lintas Makasar – Parepare akan
melewati kawasan Kota Makasar dan kabupaten Maros.

Koridor rencana jalan kereta api Makassar – Pare-pare merupakan wilayah daratan yang landai dan
merupakan daerah pinggiran pantai. Secara umum kondisi tanah pada koridor ini merupakan tanah

keras dengan sebagian besar merupakan tanah yang mengandung endapan sedimen. Jalan nasional
yang menghubungkan Kota Makassar dan Pare-pare dengan melewati 3 kabupaten yaitu Kabupaten

Maros, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Barru.

Sebagian besar alinyemen jalan tersebut mempunyai kelandaian datar dan hanya sebagian kecil pada

daerah Kab. Barru yang melalui perbukitan. Sebagai titik awal rencana jalan KA, dipilih lokasi pelabuhan

Soekarno-Hatta, Makassar. Pemilihan titik ini didasarkan pada titik ini akan menjadi titik pertemuan
jaringan kereta api yang berintegrasi dengan pelabuhan Soekarno-Hatta yang merupakan pelabuhan

samudera.

Gambar 2.1 : Titik awal rencana jalan kereta api di pelabuhan Soekarno Hatta Makassar

10
Dari reviu Studi Masterplan KA Sulawesi, telah ditetapkan 3 koridor jalan KA di propinsi Sulawesi Selatan

sebagai pengembangan altarnatif rencana jalan KA lintas Makassar – Parepare, disepakati untuk
mengoptimalkan alternatif pada koridor kurang lebih 5 km disisi kiri dan kanan jalan nasional yang ada.

Gambar 2.2 : Masterplan jalan KA Trans Sulawesi

Dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

No.19/2021 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No.19/2021 paragraf 1 (muatan wajib) pasal 8, diuraikan

bahwa kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang dan prioritas pembangunan nasional/daerah


sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf (b) dan (c), menguraikan kesesuaian rencana lokasi

pengadaan tanah dengan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang dan prioritas pembangunan, yang
meliputi :

1) Kesesuaian dengan RTRW yang dibuktikan dengan :

a) rekomendasi kesesuaian rencana tata ruang dari instansi yang berwenang dengan

melampirkan peta hasil tumpang susun (overlay) antara peta rencana lokasi pembangunan

dengan peta RTRW kabupaten/kota/propinsi/nasional;


b) peta hasil tumpang susun (overlay) antara peta rencana lokasi pembangunan dengan peta
kawasan hutan dari instansi yang berwenang.

2) Kesesuaian dengan prioritas pembangunan nasional / daerah yang tercantum dalam :


a) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

b) Rencana Strategis (Renstra)

c) Rencana kerja pemerintah / instansi yang bersangkutan

d) Dokumen Proyek Strategis Nasional

11
A. KESESUAIAN DENGAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH

Rencana pembangunan jalan KA lintas Makassar – Parepare tidak dapat dilepaskan dari Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang merupakan arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang

wilayah. Wilayah yang dimaksud merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait

yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
Adapun peninjauan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tersebut dapat dijadikan
pedoman untuk :

▪ Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang;

▪ Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah;

▪ Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah;


▪ Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah,

serta keserasian antar sektor;


▪ Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
▪ Penataan ruang kawasan-kawasan strategis;

▪ Penataan ruang wilayah.

Mengacu pada dokumen teknis Studi Masterplan KA Sulawesi, jalan KA lintas Makassar – Parepare

akan melintasi beberapa wilayah administratif di provinsi Sulawesi Selatan yang antara lain

meliputi kabupaten Maros dan kota Makassar. Sehingga rencana pembangunan jalan KA lintas

Makassar – Parepare, khususnya segmen E ini semestinya berkesesuaian dengan rencana tata

ruang wilayah-wilayah tersebut.

A.1. Kesesuaian Terhadap Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Maros

Secara umum pusat kegiatan sosial, ekonomi, budaya dan pemerintahan berada di kawasan

perkotaan. Secara umum pula kebutuhan hasil pertanian diproduksi di kawasan perdesaan

untuk memenuhi kebutuhan wilayah Kabupaten Maros dan wilayah luarnya, baik berupa

bahan mentah maupun barang siap konsumsi. Begitu juga sebaliknya kebutuhan barang

hasil industri manufaktur diproduksi atau disalurkan melalui kawasan perkotaan.

Agar interkoneksitas antar pusat kegiatan, serta pelayanan prasarana wilayah efisien dan
efektif maka perlu diwujudkan sistem interkoneksitas antar kawasan perkotaan dan
perdesaan yang berdaya guna besar. Sistem perkotaan Kabupaten Maros dibangun dengan

beberapa pusat kegiatan seperti pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal maupun sub

pusat kegiatan lokal, serta kawasan perkotaan berupa kota, ibukota kabupaten, ibukota

kecamatan dan kawasan pusat pertumbuhan industri dan perdagangan yang padat dengan
kegiatan perkotaan dan fasilitas permukiman.

12
Gambar 2.3 : Plotting rencana jalur KA segmen E dalam wilayah kabupaten Maros

A.1.1 Rencana Pusat-Pusat Kegiatan di Kabupaten Maros

Pengaturan penataan ruang merupakan upaya pembentukan landasan hukum bagi


pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Untuk

mencapai tujuan penataan ruang, perlu dilakukan penataan ruang melalui


pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian

pemanfaatan ruang. Perencanaan tata ruang merupakan proses untuk menentukan

struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang yang meliputi
penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.

Rencana Struktur Tata Ruang merupakan kegiatan menyusun rencana yang

produknya menitikberatkan pada pengaturan hirarki pusat pemukiman dan pusat

13
pelayanan barang dan jasa, serta keterkaitan antara pusat tersebut melalui sistem

prasarana. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten Maros harus menggambarkan


arahan struktur ruang wilayah nasional dan wilayah provinsi yang ada di wilayah

kabupaten Maros. Pusat kegiatan di wilayah kabupaten Maros merupakan simpul

pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah


kabupaten, terdiri atas :
▪ PKN Mamminasata yang berada di wilayah kabupaten;

▪ PKLp yang berada di wilayah kabupaten;

▪ Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi

untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa;

▪ Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang


berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.

1) Tinjauan terhadap Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

PKN merupakan kawasan perkotaan yang berperan sebagai pintu gerbang ke


kawasan internasional dan memiliki potensi untuk mendorong perkembangan

wilayah sekitarnya dan berfungsi sebagai pusat pengembangan kegiatan jasa,

pusat pengolahan, simpul transportasi dengan skala pelayanan nasional atau

beberapa provinsi. RTRWN menetapkan PKN untuk propinsi Sulawesi Selatan

berada di Kawasan Perkotaan Metropolitan Mamminasata yang meliputi kota

Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar.

Wilayah kabupaten Maros yang termasuk dalam PKN Mamminasata adalah


kawasan Metropolitan Mamminasata yang meliputi wilayah kecamatan Maros

Baru, kecamatan Turikale, Kecamatan Marusu, kecamatan Mandai, kecamatan

Moncongloe, kecamatan Bontoa, kecamatan Lau, kecamatan Tanralili,


kecamatan Tompobulu, kecamatan Bantimurung, kecamatan Simbang dan

kecamatan Cenrana.

PKN Mamminasata akan berfungsi sebagai pusat jasa pelayanan perbankan

yang cakupan pelayanannya berskala nasional, pusat pengolahan dan atau


pengumpul barang secara nasional khususnya Kawasan Timur Indonesia (KTI),
menjadi simpul transportasi udara maupun laut lingkup layanan nasional,

pusat jasa publik lainnya seperti pendidikan tinggi dan kesehatan yang skup

pelayanannya nasional khususnya KTI, berdaya dorong pertumbuhan wilayah


sekitarnya dan menjadi pintu gerbang internasional terutama jalur udara dan

laut.

14
2) Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)

PKL merupakan pusat kegiatan yang penetapannya ditentukan pada tingkat


RTRW Provinsi. Berdasarkan Perda No.09/2009 tentang RTRW Provinsi Sulsel,

tidak ditetapkan PKL di Kabupaten Maros. Namun berdasarkan potensi dan

kriteria yang ada secara jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam
jangka waktu perencanaan terdapat di kabupaten Maros yang berpotensi
untuk diajukan/promosikan sebagai Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp).

3) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan


perkotaan Kabupaten Maros yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala

kecamatan atau beberapa desa. PPK sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah


Kabupaten Maros terdiri atas ibukota kecamatan yang tidak termasuk PKL,

meliputi PPK Camba dan Mallawa.

a) Kawasan perkotaan Cempaniga di kecamatan Camba


b) Kawasan perkotaan Ladange di kecamatan Mallawa. PPK tersebut di atas

diarahkan pada :

▪ Peningkatan aksesibilitas ke PKL dan ibukota kabupaten.

▪ Peningkatan aksesibilitas ke wilayah belakang yang dilayaninya

melalui pengembangan jaringan jalan.

▪ Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana produksi bagi

kawasan pertanian, perkebunan dan perikanan.


▪ Peningkatan prasarana komunikasi antar sentra produksi.

4) Pusat Pelayanan Kawasan (PPL)

Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPL adalah pusat


permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa,

sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Maros terdiri atas :


a) Pusat permukiman perdesaan Cenrana kecamatan Camba

b) Pusat Permukiman perdesaan Benteng Kecamatan Camba;


c) Pusat Permukiman perdesaan Pattanyamang Kecamatan Camba;
d) Pusat Permukiman perdesaan Sawaru Kecamatan Camba;

e) Pusat Permukiman perdesaan Padaelo Kecamatan Mallawa;

f) Pusat Permukiman perdesaan Samaenre Kecamatan Mallawa;


g) Pusat Permukiman perdesaan Barugae Kecamatan Mallawa;

h) Pusat Permukiman perdesaan Gattareng Matinggi Kecamatan Mallawa;

15
i) Pusat Permukiman perdesaan Sabila Kecamatan Mallawa;

j) Pusat Permukiman perdesaan Uludaya Kecamatan Mallawa;


k) Pusat Permukiman perdesaan Batu Putih Kecamatan Mallawa;

l) Pusat Permukiman perdesaan Mattampapole Kecamatan Mallawa;

m) Pusat Permukiman perdesaan Tallupanuae Kecamatan Mallawa;


n) Pusat Permukiman perdesaan Bentenge Kecamatan Mallawa;

Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK sebagaimana

ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Maros diarahkan pada :

▪ Peningkatan aksesibilitas ke PPK dan aksesibilitas ke wilayah belakang

yang dilayaninya melalui pengembangan jaringan jalan.

▪ Peningkatan ketersediaan prasarana dan sarana sektor pertanian,


termasuk pengelolaan sumber daya alam.

▪ Peningkatan prasarana transportasi dan komunikasi antar sentra

produksi.

A.1.2. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Utama

Sistem jaringan prasarana utama yang dimaksud adalah jaringan transportasi. Sistem

jaringan transportasi di kabupaten Maros, terdiri atas :

a) sistem jaringan transportasi darat;

b) sistem jaringan transportasi laut;

c) sistem jaringan transportasi udara;

d) multi moda

Pembangunan sektor transportasi di kabupaten Maros tentunya tidak dapat

dilakukan secara parsial, melainkan harus dipadukan secara keseluruhan dari

pembangunan sektor transportasi Metropolitan Mamminasata. Berdasarkan hasil


evaluasi RTRW keempat wilayah kabupaten yang masuk dalam Kawasan Terpadu

Mamminasata, hanya RTRW kabupaten Maros yang berorientasi pada perencanaan


pengembangan sistem transportasi ke kota Makassar. Hal ini menunjukkan bahwa

keterkaitan dan koneksitas wilayah kabupaten Maros dengan wilayah di sekitarnya,


terutama kota Makassar tidak dapat dipisahkan, bahkan terlihat telah menyatu kedua
wilayah tersebut sebagai konsekuensi dari perkembangan kota yang saling tarik

menarik.

1) Sistem jaringan pelayanan terpadu

Untuk terwujudnya sistem transportasi terpadu yang efektif dan efisien, maka

perencanaan sistem transportasi kabupaten Maros yang tertuang dalam

16
TATRALOK Kabupaten Maros sebagai pedoman dalam pembangunan sektor

transportasi harus diselaraskan dengan arahan yang tertuang dalam rencana


tata ruang Metropolitan Maminasata. Hal ini dimaksudkan agar dalam

pelaksanaan dan perencanaan transportasi di masa mendatang tidak

menimbulkan berbagai permasalahan, sehingga tatanan sistem transportasi


kabupaten Maros berkembang sesuai dengan rencana yang diharapkan,
dimana perencanaan sistem transportasi tidak dapat dilakukan secara parsial

melainkan harus dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh batas wilayah

administratif wilayah, yaitu suatu sistem transportasi yang terintegrasi dalam

sistem transportasi Kawasan Metropolitan Mamminasata. Sistem transportasi

kabupaten Maros hanya terbentuk oleh sistem transportasi darat, yakni


transportasi jalan raya.

Seiring dengan pengembangan wilayah Mamminasata dan keterkaitan wilayah

kabupaten Maros dengan daerah hinterlandnya, maka kabupaten Maros


memiliki peranan dalam mewujudkan sistem transportasi multimoda, baik

antarmoda maupun intermoda. Dalam perencanaan sistem transportasi

pulau Sulawesi hingga tahun 2020 akan dibangun sistem prasarana

transportasi rel kereta api dengan perioritas tinggi pada wilayah Mamminasata.
Selain itu, pengembangan bandar udara Sultan Hasanuddin merupakan salah

satu bagian yang terintegrasi sistem jaringan transportasi kabupaten Maros.

Hal ini juga terjadi pada sistem transportasi laut yang ada di kota Makassar
dan beberapa lokasi pelabuhan lainnya yang ada di wilayah kabupaten

sekitarnya adalah bagian yang terintegrasi satu sama lain dengan sistem

transportasi wilayah kabupaten Maros.

Kota Makassar sebagai kota inti Metropolitan Mamminasata bersinggungan

langsung dengan kabupaten Maros, sehingga kedudukan kabupaten Maros


merupakan daerah penyangga dan perlintasan pergerakan regional khususnya

ke arah selatan Sulawesi Selatan. Rencana pengembangan infrastruktur


transportasi darat, laut dan udara adalah :
▪ Mengembangkan sistem jaringan arteri primer sebagai penghubung

antar PKN serta PPK.

▪ Mengembangkan jalan kolektor primer sebagai penghubung antara PPK


dengan PKL.
▪ Mengembangkan jaringan jalan tol sebagai penghubung PKN.

▪ Mengembangkan jaringan jalan kereta api yang berfungsi sebagai

17
penghubung antara pusat-pusat pertumbuhan.

▪ Mengembangkan transportasi terpadu dalam rangka mendukung


pengembangan PKN.

▪ Mengembangkan pelabuhan dan bandar udara untuk mendukung PKN

dan PKW.

2) Rencana pengembangan jaringan kereta api

Untuk menghubungkan potensi-potensi unggulan pada wilayah pulau

Sulawesi dengan outlet-outlet utama yang selanjutnya menuju ke lokasi pasar

potensial yang ada adalah dengan pembangunan prasarana dan sarana

transportasi jalan rel. Jalan rel memiliki keandalan dibanding dengan prasarana

dan sarana transportasi lainya ditinjau dari segi kemampuan jarak tempuh
(long-distance transportation mode) dengan kemampuan kecepatan 450

km/jam, kapasitas pengangkutan yang besar, ramah lingkungan, tingkat

keamanan dan keselamatan relatif tinggi, serta dari segi ekonomisnya untuk
pengangkutan besar.

Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan kota Makassar, maka

kabupaten Maros sangat berpotensi untuk dilalui sistem jaringan tersebut,

termasuk pengembangan jaringan rel kereta api penumpang dalam Kawasan

Mamminasata. Dari hasil Studi Kelayakan Jalan Kereta Api Tahun 2005

diperoleh hasil rencana pengembangan sebanyak 9 (sembilan) lintasan dengan

panjang rel lintasan diperkirakan  1.274 km.

Tabel 2.1 : Rencana pembangunan lintas kereta api di Sulawesi


No LINTASAN JARAK (km) PRIORITAS BIAYA (juta US$)
1 Manado – Bitung 48 Tinggi 104
2 Gorontalo – Bitung 300 Sedang 606
3 Palu – Poso 132 Sedang 272
4 Makassar - Parepare 128 Tinggi 258
5 Parepare - Mamuju 213 Rendah 428
6 Makassar – Takalar - Bulukumba 128 Sedang 358
7 Bulukumba - Bajoe 110 Rendah 222
8 Parepare - Bajoe 100 Rendah 202
9 Kendari – Kolaka 115 Sedang 234
JUMLAH 1.274 2.684
Sumber : Reviu studi kelayakan pembangunan jalan KA di Sulawesi lintas Makassar – Pare-pare

Pembangunan lintasan rel kereta api tersebut akan dibangun secara bertahap
menurut skala prioritasnya. Jumlah biaya investasi dibutuhkan pelaksanaan

pembangunan prasarana dan sarana rel kereta api di pulau Sulawesi

diperkirakan  USD 2.684 juta.

18
Gambar 2.4. Rencana jaringan KA Kawasan Perkotaan Mamminasata

Jaringan jalur kereta api merupakan jaringan jalur kereta api umum antarkota

yang meliputi :

▪ Jaringan jalur kereta api lintas barat Pulau Sulawesi Bagian Barat yang
menghubungkan provinsi Sulawesi Tengah – provinsi Sulawesi Barat –

Pare-Pare – Barru – Pangkajene – Maros – Makassar – Sungguminasa –

Takalar – Bulukumba – Watampone – Pare-Pare;

▪ Jaringan jalur kereta api yang menghubungkan pusat kegiatan kawasan


perkotaan dengan bandar udara internasional Sultan Hasanuddin; -
Jaringan jalur kereta api dari Kawasan Industri Maros ke pelabuhan

utama Soekarno Hatta di kota Makassar.

Sistem jaringan perkeretaapian selain jalur rel kereta api juga membutuhan

stasiun kereta api. Stasiun kereta api ditujukan untuk memberikan pelayanan
kepada pengguna transportasi kereta api melalui persambungan pelayanan

dengan moda transportasi lainnya.

19
A.2. Kesesuaian Terhadap Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Makassar

Dalam rumusan pusat-pusat kegiatan, secara umum dapat dikategorikan dalam pembagian
pusat kegiatan pemerintahan, ekonomi, sosial dan budaya berada di kawasan perkotaan.

Secara umum pula kota Makassar telah mampu menjadi kota yang mandiri. Hal ini

didukung oleh wilayah kota yang cukup strategis, memiliki ragam pulau yang eksotik dan
keunikan-keunikan lokal lainnya.

Sistem pusat pelayanan wilayah Kota Makassar merupakan bagian dari Kawasan Strategis

Nasional Perkotaan Mamminasata. Hal tersebut dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang

menyebutkan bahwa Pusat Perkotaan Metropolitan Makassar bersama Sungguminasa,

Maros, dan Takalar (Mamminasata) adalah Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang termasuk
dalam wilayah provinsi Sulawesi Selatan.

Gambar 2.5 : Overlay rencana trase jalur KA pada peta RTRW kota Makassar

A.2.1. Kesesuaian Terhadap Rencana Pusat - Pusat Kegiatan

Untuk mendukung struktur ruang yang direncanakan, rencana hirarki pusat


pelayanan wilayah Kota Makassar dibagi menjadi 3 hirarki. Secara struktur ruang,

sistem perkotaan RTRW Kota Makassar disusun berdasarkan klasifikasi menurut

sistem pusat pelayanannya sebagai berikut :

a) Pusat Pelayanan Kota (PPK), untuk melayani seluruh wilayah kota dan/atau

20
regional dalam aglomerasi fasilitas pelayanan tingkat kota dan/atau regional;

b) Sub Pusat Pelayanan Kota (Sub PPK), untuk melayani sub wilayah kota dalam
pelayanan internal wilayah;

c) Pusat Lingkungan (PL), untuk melayani bagian wilayah kota dalam skala

lingkungan.

A.2.2. Kesesuaian Terhadap Sistem Prasarana Utama

Pengembangan prasarana transportasi meliputi prasarana jaringan jalan (kendaraan

bermotor dan pejalan kaki), prasarana jaringan transportasi angkutan sungai, danau, dan

penyeberangan, prasarana jaringan perkeretaapian, angkutan laut dan udara yang


dikembangkan sebagai pelayanan angkutan terpadu untuk lalu lintas lokal, regional,

nasional, dan internasional.

1) Pengembangan sistem ini diarahkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

a) Tersusunnya suatu jaringan sistem transportasi yang efisien dan efektif;


b) Meningkatnya kelancaran lalu lintas dan angkutan;
c) Terselenggaranya pelayanan angkutan yang aman, tertib, nyaman, teratur,
lancar, dan efisien;
d) Terselenggaranya pelayanan angkutan barang yang sesuai dengan
perkembangan sarana angkutan dan teknologi transportasi angkutan barang;
e) Meningkatnya keterpaduan baik antara sistem angkutan darat, udara, maupun
laut;
f) Meningkatnya disiplin masyarakat pengguna jalan dan pengguna angkutan
kota.
2) Mengembangkan sistem angkutan jalan melaui pengembangan jaringan jalan sesuai

dengan fungsi dan hirarki jalan serta terminal bis antar kota dan terminal bis dalam
kota;
3) Mengembangkan dan menerapkan manajemen angkutan kota “one day one ticket”

(sistem pelayanan satu hari satu tiket), sehingga sistem dan pola arus transportasi
lebih terkontrol.

4) Menata pelayanan angkutan umum yang disesuaikan dengan hirarki jalan. Sarana
pelayanan sistem lalu lintas angkutan umum dibagi atas 26 trayek kota yang

menghubungkan wilayah-wilayah dalam perkotaan;

5) Melaksanakan penerapan manajemen lalu lintas, termasuk di dalamnya sistem satu


arah, pengaturan dengan lampu lalu lintas, dan kebijakan pembatasan lalu lintas

pada daerah-daerah tertentu;

6) Membangun gedung-gedung dan atau taman parkir pada pusat-pusat kegiatan


untuk menghilangkan parkir pada badan jalan secara bertahap;

21
7) Mengembangkan fasilitas pejalan kaki yang memadai dengan memperhitungkan

penggunaannya bagi penyandang cacat;


8) Lokasi terminal angkutan barang dengan fasilitasnya dan pangkalan truk diarahkan

pada kawasan pelabuhan dan industri/pergudangan serta lokasi yang ditetapkan

pada jaringan jalan arteri primer;


9) Mengembangkan pelabuhan laut dan dermaga penyeberangan sebagai berikut:
kegiatan ekspor/impor, angkutan penumpang dan barang di Soekarno-Hatta,

pelabuhan perikanan nusantara di Untia, pelabuhan tradisional dan pelayaran rakyat

di Paotere, serta pelabuhan penyeberangan dari dan ke Kepulauan Spermonde di

Kayu Bangkoa.

10) Mengembangkan pelabuhan-pelabuhan sebagaimana dimaksud di atas secara


terintegrasi dengan pengembangan jaringan angkutan jalan.

11) Mengembangkan bandar udara Hasanuddin untuk mendukung fungsi kota Makassar

sebagai ibu kota Provinsi dan untuk memenuhi pelayanan lainnya termasuk
pelayanan haji.

A.2.3. Kesesuaian Terhadap Sistem Jaringan Perkeretaapian

Sistem jaringan perkeretaapian terdiri atas perkeretaapian dan prasarana perkeretaapian.

Perkeretaapian yang direncanakan yaitu perkeretaapian antara kota berupa kereta api dan

perkeretaapian umum perkotaan yang melayani antar pusat-pusat kawasan dalam wilayah

kota. Sistem jaringan perkeretaapian di kota Makassar direncanakan menghubungkan lintas

provinsi, lintas wilayah perkotaan dalam kawasan metropolitan Mamminasata dan antar
daerah dalam kota Makassar. Sistem jaringan perkeretaapian direncanakan terdiri atas :

a) jaringan jalur kereta api lintas propinsi yang menghubungkan kota Makassar – Pare-

pare dan Makassar – Bulukumba.


b) Jaringan jalur kereta api yang menghubungkan pusat kota – bandara internasional

Sultan Hasanuddin.
c) Jaringan jalur kereta api dari kawasan produksi – pelabuhan Soekarno Hatta;

d) Sistem jaringan jalur kereta api dalam wilayah kota Makassar yang direncanakan
sistem jalur transportasi rel yang mengakses pusat-pusat pelayanan kota (PPK). Jalur
transportasi rel direncanakan membuka akses dan menghubungkan simpul-simpul

kota di kawasan timur kota dengan kawasan barat (pusat kota) dan kawasan utara

dengan selatan kota secara langsung.

Untuk prasarana perkeretaapian berupa stasiun dan fasilitas operasi kereta api ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Stasiun kereta api ini ditetapkan

dalam rangka memberikan pelayanan kepada pengguna transportasi kereta api melalui

22
persambungan pelayanan dengan moda transportasi lain. Rencana jalur kereta api dan

transportasi rel dalam wilayah kota Makassar dapat dilihat pada peta struktur ruang kota
Makassar.

B. KESESUAIAN DENGAN RENCANA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL /

DAERAH

Penyediaan infrastruktur prioritas merupakan infrastruktur yang berdampak signifikan terhadap

perekonomian baik di tingkat pusat maupun daerah, sehingga penyediaannya diprioritaskan.


Berdasarkan hal tersebut perencanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan KA Makassar –

Pare-pare, merupakan salah satu bentuk dari realisasi penyediaan infrastruktur prioritas tersebut

yang diperkuat oleh dasar-dasar hukum yang mengaturnya, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Pada Peraturan Presiden No.75/2014 tentang percepatan penyediaan infrastruktur prioritas


dinyatakan bahwa penyiapan infrastruktur prioritas salah satunya melalui tahapan

pengadaan tanah infastruktur prioritas. Hal ini dapat dijadikan landasan hukum dalam
kegiatan ini, dikarenakan sudah sesuai dengan adanya perencanaan pengadaan tanah

khususnya untuk jalan KA Makassar – Pare-pare. Adapun beberapa tahapan penyiapan

infrastruktur prioritas yang terdapat dalam Perpres No.75/2014 tersebut di atas, diantaranya

meliputi :

− Penetapan infrastruktur prioritas;

− Penetapan rencana aksi penyediaan infrastruktur prioritas;

− Pengalokasian dana penyiapan infrastruktur prioritas;


− Penyiapan prastudi kelayakan;

− Penetapan sumber pendanaan dan skema pembiayaan


− Pengadaan tanah infrastruktur prioritas; dan
− Perizinan infrastruktur prioritas.

2) Dalam Perpres No.122/2016 tentang perubahan atas Perpres No.75/2014 tentang

percepatan penyediaan infrastruktur prioritas dinyatakan bahwa jenis infrastruktur prioritas

salah satunya mencakup infrastruktur jalan KA.

Secara substansial rencana pembangunan jalan KA lintas Makassar – Parepare, khususnya segmen
E ini akan mendukung upaya mempercepat perwujudan jaringan transportasi sebagai bagian dari

jaringan transportasi nasional sebagaimana tercantum dalam PP No.13/2017 tentang perubahan

atas PP No.26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Dalam peraturan tersebut
tertuang secara jelas mengenai tujuan penataan ruang, kebijakan dan strategi pengembangan

struktur ruang dan pola ruang yang secara garis besar disampaikan berikut ini.

23
Penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan :

▪ Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan;

▪ Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

▪ Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/ kota;

▪ Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;

▪ Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/

kota dalam rangka pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap

lingkungan akibat pemanfaatan ruang;

▪ Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat;

▪ Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah;

▪ Keseimbangan dan keserasian kegiatan antar sektor;

▪ Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional. Dalam
mewujudkan tujuan tersebut, dokumen RTRWN menetapkan kebijakan dan strategi

penataan ruang wilayah nasional yang meliputi kebijakan dan strategi pengembangan

struktur ruang dan pola ruang

B.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pengembangan Transportasi di Propinsi

Sulawesi Selatan

Pengembangan sistem trasportasi diarahkan untuk meningkatkan aksesbilitas penduduk,

pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi terhadap pusat-pusat kegiatan produksi dan
pemasaran, baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah Propinsi Sulawesi Selatan

yang dilakukan dengan meningkatkan dan mengembangkan prasarana dan sarana

transportasi darat, laut dan udara.

B.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Bidang Transportasi Darat

Sistem jaringan darat tersusun atas jaringan transportasi jalan termasuk jaringan
pelayanan, terminal dan sarana disusun menurut hierarki yang memungkinkan

terwujudnya transportasi inter moda dan intra moda.

Hierarki jaringan transportasi pelayanan di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan disusun


dalam trayek untuk kota, trayek Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan Antar Kota

Antar Propinsi (AKAP).

24
B.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Bidang Jaringan Kereta Api (Usulan

Dalam RTRWP Sulawesi Selatan)

Untuk meningkatkan fasilitas transportasi darat, direncanakan untuk membangun

lintasan kereta api dalam propinsi, dengan rute :

− Jalur KA selatan (Makassar – Bulukumba – Watampone – Palopo)


− Jalur KA utara (Makassar – Pare-pare – Mamuju) dan (Makassar – Pare-pare –
Palopo)

Untuk jalur antar propinsi adalah sebagai berikut :

− Jalur Mamuju – Palu – Manado (perpanjangan jalur KA utara)

− Jalur Palopo – Palu – Manado (perpanjangan jalur KA selatan)

− Jalur Palopo – Kendari (perpanjangan jalur KA selatan)

B.1.3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Bidang Angkutan Penyeberangan

Jaringan ini terdiri atas jaringan sungai, danau dan penyeberangan yang bersifat lokal

maupun antar Propinsi. Jaringan angkutan sungai dan danau dimaksudkan untuk
menghubungkan daerah-daerah yang belum dapat dilewati melalui jalur darat.

Arahan peningkatan jaringan transportasi sungai dan danau adalah peningkatan

fungsi sungai-suangi, maupun danau yang ada sebagai sarana transportasi [ada
Kabupatenupaten, desa atau kampung yang sarana daratnya masih kurang.

Jaringan penyeberangan dimaksudkan untuk meghubungkan suatu daratan dengan

daratan lainnya baik itu dalam satu propinsi maupun antar propinsi. Jaringan

penyeberangan perlu dikembangkan dengan meningkatkan sarana dan prasarana


pada jaringan penyeberangan yang telah ada dan mengusahakan pembukaan lintas

penyeberangan pada beberapa daerah.

B.1.4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Bidang Perhubungan Laut

Jaringan transportasi laut terdiri atas jaringan pelabuhan, jalur pelayanan dan

angkutan laut untuk penumpang dan barang. Arah pengembangan transportasi laut
yaitu pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan serta penambahan trayek kapal

penumpang untuk memenuhi kebutuhan. Untuk itu, pengembangan trayek-trayek


baru akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelayaran.

B.1.5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Bidang Perhubungan Udara

Sistem transportasi udara di propinsi Sulawesi Selatan umumnya sudah cukup lancar,

dimana bandar udara Hasanuddin sudah bisa menghubungkan beberapa kota yang

tersebar dari utara ke selatan dan barat dengan timur.

25
Arahan pengembangan jaringan transportasi udara adalah :

▪ Peningkatan kapasitas dan fasilitas yang dimiliki oleh bandara Hasanuddin


Makassar yang berfungsi sebagai pelayanan kegiatan perdagangan ekspor

impor barang dan pergerakan angkutan penumpang bertaraf internasional

dan nasional, terutama penyempurnaan rute penerbangan yang dapat


menghubungkan secara langsung antara kota Makassar dengan kota yang ada
di Sumatera, pulau Batam dll.

▪ Peningkatan kapasitas dan fasilitas bandara perintis yang telah ada dan

pembangunan bandara perintis pada daerah-daerah yang membutuhkan.

Sebagai salah satu kawasan yang pembangunannya paling berkembang di kawasan

timur Indonesia, pulau Sulawesi mempunyai fungsi yang sangat strategis. Prasarana
transportasinya yang relatif telah berkembang dan letaknya yang strategis,

menjadikan pulau Sulawesi berfungsi sebagai pintu gerbang keluar masuk

penumpang dan barang wilayah timur Indonesia.

B.2. Kesesuaian Terhadap Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Maros

Kawasan strategis di kabupaten Maros merupakan bagian wilayah kabupaten Maros yang

penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam


lingkup kabupaten bidang ekonomi, sosial, budaya atau lingkungan. Kawasan strategis yang

ada di kabupaten Maros terdiri dari Kawasan Strategis Nasional (KSN), Kawasan Strategis

Provinsi (KSP), dan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK).

B.2.1. Kawasan Strategis Nasional (KSN)

Kawasan Strategis Nasional yang ada di Kabupaten Maros adalah merupakan

Kawasan Perkotaan Mamminasata yang merupakan Kawasan Strategis Nasional

dengan susut kepentingan ekonomi. Hal tersebut tertuang dalam PP No.26/2008

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menetapkan Kawasan Perkotaan

Metropolitan Mamminasata sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), dalam hal


ini wilayah kabupaten Maros yang termasuk dalam kawasan Metropolitan

Mamminasata merupakan pusat perkotaan yang memiliki kepentingan dalam skala


nasional.

B.2.2. Kawasan Strategis Provinsi (KSP)

Kawasan Strategis Provinsi yang ada di kabupaten Maros sebagaimana tertuang

dalam Perda No.09/2009 tentang RTRW Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan

bahwa :

26
1) KSP dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, meliputi :

▪ kawasan lahan pangan berkelanjutan khususnya komoditas beras dan


jagung diarahkan sebagian wilayah Kecamatan Camba, sebagian wilayah

Kecamatan Bantimurung, sebagian wilayah Kecamatan Mallawa,

sebagian wilayah Kecamatan Tanralili, sebagian wilayah Kecamatan


Simbang, sebagian wilayah Kecamatan Cenrana, sebagian wilayah
Kecamatan Tompobulu, sebagian wilayah Kecamatan Lau, sebagian

wilayah Kecamatan Bontoa, sebagian wilayah Kecamatan Mandai,

sebagian wilayah Kecamatan Turikale, sebagian wilayah Kecamatan

Maros Baru, sebagian wilayah Kecamatan Moncongloe, dan sebagian

wilayah Kecamatan Marusu;


▪ kawasan pengembangan budidaya alternatif komoditi perkebunan

unggulan kakao, kelapa sawit, kopi Robusta, jambu mete dan jarak

diarahkan sebagian wilayah Kecamatan Camba, sebagian wilayah


Kecamatan Bantimurung, sebagian wilayah Kecamatan Mallawa,

sebagian wilayah Kecamatan Tanralili, sebagian wilayah Kecamatan

Simbang, sebagian wilayah Kecamatan Cenrana, sebagian wilayah


Kecamatan Tompobulu, sebagian wilayah Kecamatan Lau, sebagian

wilayah Kecamatan Bontoa, sebagian wilayah Kecamatan Mandai,

sebagian wilayah Kecamatan Turikale, sebagian wilayah Kecamatan

Maros Baru, sebagian wilayah Kecamatan Moncongloe, dan sebagian


wilayah Kecamatan Marusu;

▪ Kawasan industri Manufaktur diarahkan di kawasan Industri Maros di

Kecamatan Marusu;
▪ Kawasan industri Semen Bosowa terdapat di Kecamatan Bantimurung;

2) KSP dari sudut kepentingan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup, terdiri atas :

▪ Kawasan wisata bahari diarahkan di sebagian wilayah Kecamatan Maros


Baru, sebagian wilayah Kecamatan Marusu, dan sebagian wilayah
Kecamatan Bontoa;

▪ Kawasan hutan lindung diarahkan sebagian wilayah Kecamatan

Bantimurung, sebagian wilayah Kecamatan Bontoa, sebagian wilayah


Kecamatan Cenrana, sebagian wilayah Kecamatan Mallawa, sebagian

wilayah Kecamatan Simbang, sebagian wilayah Kecamatan Tanralili, dan

sebagian wilayah Kecamatan Tompobulu;

27
▪ Kawasan penambangan kapur diarahkan di sebagian wilayah Kecamatan

Bantimurung, dan sebagian wilayah Kecamatan Cenrana;


▪ Kawasan penambangan marmer diarahkan di sebagian wilayah

Kecamatan Bantimurung, dan sebagian wilayah Kecamatan Simbang;

▪ Kawasan Taman Nasional Bantimurung – Bulusaraung diarahkan


sebagian wilayah Kecamatan Bantimurung, dan sebagian wilayah
kecamatan Cenrana;

▪ Kawasan Kebun Raya Pucak diarahkan di sebagian wilayah Kecamatan

Tanralili.

B.2.3. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) di kabupaten Maros, terdiri atas :

1) KSK dengan sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kriteria

kawasan strategis dan potensi wilayah, maka rencana kawasan strategis

kabupaten yang layak ditetapkan dalam RTRW kabupaten Maros diarahkan


pada :

▪ Kawasan Perkotaan Barandasi Kecamatan Lau; − kawasan bandar udara

internasional Sultan Hasanuddin di Mandai kabupaten Maros;

▪ Kawasan potensi pengembangan ekonomi di wilayah pesisir kecamatan

Marusu, kecamatan Maros Baru, kecamatan Lau dan kecamatan Bontoa;

▪ Kawasan Minapolitan di kecamatan Bontoa, kecamatan Lau, kecamatan

Marusu dan kecamatan Maros Baru;


▪ Kawasan agrowisata yang terpadu dengan Agropolitan Tanralili; −

Kawasan wisata pasir putih Pantai Kuri kecamatan Marusu;

▪ Kawasan perdagangan pasar tradisional modern kota Maros di


kecamatan Turikale;

▪ Kawasan perdagangan pasar induk pertanian kabupaten Maros di


kecamatan Turikale;

▪ Kawasan kota baru Moncongloe di kecamatan Moncongloe;


▪ Kawasan perkotaan baru satelit Mandai di kecamatan Mandai;
▪ Kawasan perkotaan baru satelit Maros di kecamatan Turikale.

2) KSK dengan sudut kepentingan sosial budaya. Kawasan strategis untuk

pengembangan kepentingan sosial budaya di Kabupaten Maros meliputi :


▪ Kawasan pendopo Pallantikang Karaeng Marusu di Kelurahan

Pallantikang Kecamatan Maros Baru;


▪ Kawasan rumah adat Karaeng Loe Ripakere (istana raja Marusu) di Desa

28
Bonto Tallasa Kec. Simbang;

▪ Kawasan budaya Khawaltiah Sammang di Patte’ne Desa Temmappaduae


Kecamatan Marusu, Leppangkomae Desa Borimasunggu Kecamatan

Maros Baru, dan Kelurahan Turikale Kecamatan Turikale.

3) KSK dengan sudut kepentingan sumberdaya alam dan teknologi tinggi. Untuk
kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tinggi di
Kabupaten Maros, terdiri atas :

▪ Rencana pembangunan Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

di Kecamatan Tompobulu;

▪ Rencana pembangunan kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

(PLTHM) di Mallawa;
▪ Rencana pembangunan kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

di Kecamatan Bontoa;

▪ Kawasan Pabrik Semen Bosowa di Kecamatan Bantimurung;


▪ Kawasan penambangan marmer di Kecamatan Bantimurung dan

Kecamatan Simbang.

4) KSK dengan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

Kawasan strategis untuk kepentingan lingkungan hidup di wilayah Kabupaten

Maros meliputi :

▪ Kawasan wisata alam dan Agrowisata Bantimurung Kecamatan

Bantimurung;
▪ Kawasan wisata cagar alam Karaenta yang terpadu dengan Goa

Salukang Kallang Kecamatan Cenrana;

▪ Kawasan wisata alam air panas di Dusun Reatoa Kecamatan Mallawa.

5) KSK Dengan Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan. Kawasan strategis

dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, terdiri atas :


▪ Kawasan Lapangan Udara (LANUD) Hasanuddin di Kecamatan Mandai;

▪ Kawasan KOSTRAD Batalyon Infantri L-433 Julu Siri di Sambueja


Kecamatan Simbang;
▪ Kawasan KOSTRAD Kompi Zeni dan Tempur A, B, dan C dan Batalyon

Zeni dan Tempur 8 Sakti Mandraguna di Kariango Kecamatan Tanralili.

B.3. Kesesuaian Terhadap Rencana Kawasan Strategis Ruang Kota Makassar

Kebijakan dan penetapan kawasan strategis di kota Makassar meliputi :

1) Penetapan kawasan strategis kota Makassar meliputi kawasan strategis yang

29
mengalokasikan ruang untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi, sosial-budaya

(kawasan budaya) dan atau lingkungan. Penetapan kawasan ini bertujuan untuk
mempermudah dalam meningkatkan pertumbuhan pada masing-masing kawasan,

khususnya sektor ekonomi yang berdampak pada peningkatan pendapatan daerah.

Penetapan kawasan strategis di kota Makassar didasarkan pada potensi dan


keunggulan, serta persamaan karakter dan kedekatan masing-masing wilayah.

2) Pengembangan kawasan strategis diarahkan agar dapat berpengaruh terhadap :

a) Tata ruang di sekitarnya; Dengan ditetapkannya kawasan strategis dampak-

dampak positif yang bersifat konstruktif tidak hanya berpengaruh pada

perkembangan wilayah atau kawasan strategis saja, akan tetapi secara tidak

langsung dan secara perlahan juga berpengaruh pada daerah sekitarnya.


Sehingga penetapan kawasan strategis yang tepat guna dapat berdampak

besar terhadap perkembangan ekonomi, sosial, budaya dan lainnya.

b) Kegiatan lain dibidang yang sejenis dan kegiatan dibidang lainnya; Kegiatan
ekonomi ataupun sosial budaya yang berada di kawasan strategis secara tidak

langsung dapat menciptakan kegiatan lain yang sejenis, yang mana kegiatan

tersebut memiliki tingkat keterkaitan yang relatif tinggi.

c) Peningkatan kesejahteraan masyarakat; Dalam suatu kawasan strategis

terhimpun kegiatan ekonomi dan sosial budaya yang lebih kompleks

dibandingkan kawasan lainnya. Ini disebabkan kondisi sirkulasi transportasi

kawasan dengan tingkat aksesbilitas yang tinggi sehingga mendukung


kelancaran kegiatan ekonomi ataupun kegiatan lainnya.

B.3.1. Kesesuaian Terhadap Kawasan Strategis Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi

Dalam wilayah Kota Makassar, penetapan kawasan strategis dengan kepentingan


pertumbuhan ekonomi kota direncanakan pada :

1) Kawasan strategis bisnis pusat kota

Kawasan strategis bisnis pusat kota adalah kawasan ekonomi prospektif yang

menampung kegiatan bisnis perkotaan. Kawasan strategis bisnis pusat kota


berada di sekitar kawasan Karebosi yang juga menjadi landmark kota
Makassar. Adapun batas wilayah kawasan strategis bisnis pusat kota adalah :

▪ bagian utara yaitu sepanjang sisi jalan Jend Achmad Yani ke arah utara

sampai jalan Bali dan Wahid Hasyim;


▪ bagian timur yaitu sepanjang sisi jalan Sudirman ke arah timur sampai

jalan Gunung Lompobattang;

30
▪ bagian Selatan yaitu sepanjang sisi jalan Kartini ke arah selatan sampai

jalan Gunung Bawakaraeng dan jalan Amanagappa;


▪ bagian Barat yaitu sepanjang sisi jalan Kajaolalido ke arah barat sampai

jalan Balaikota.

2) Kawasan strategis bisnis Losari

Adalah kawasan strategis dengan kepentingan ekonomi dan sosial yang


diarahkan dan diperuntukkan pada kegiatan bisnis dan sosial masyarakat.

Kawasan strategis bisnis Losari yang terletak di kawasan pusat kota lama

membujur di bagian barat sepanjang koridor pantai Losari (jalan Penghibur)

kecamatan Ujungpandang berbatasan dengan Jl. Penghibur di bagian Utara, di

bagian Selatan ditetapkan disebagian Kecamatan Mariso berbatasan dengan Jl.


Rajawali, dan bagian Timur berbatasan dengan Jl. Usman Jafar, Jl. Ranggong, Jl.

Mochtar Lutfi, Jl. Maipa, Jl. Kenari, dan Jl. Haji Bau. Pantai Losari sebagai

pelataran bahari Kota Makassar yang ditunjang oleh hotel dan restoran
diperuntukan sebagai kawasan bisnis dengan fungsi publik yang menjadi ikon

kota.

3) Kawasan strategis bisnis global

Kawasan strategis bisnis global terletak di bagian barat pusat kota yakni pada

kawasan reklamasi mencakup sebagian wilayah kecamatan Mariso dan

sebagian kecamatan Tamalate, tepatnya berada di depan kawasan waterfront

Losari. Atmosfir kawasan ini terdapat Celebes Convention Center, Trans Studio,
dan Centerpoint of Indonesia yang menjadi daya tarik bagi para investor

dalam pengembangan fungsi kawasan sebagai fungsi bisnis berskala global

dan menjadi pemicu percepatan pertumbuhan ekonomi kota Makassar.

Dari segi aspek lingkungan, pengembangan kawasan ini diarahkan pada upaya

mitigasi bencana terhadap kenaikan muka air laut, abrasi, dan sedimentasi.
Selain itu, kawasan bisnis dan pariwisata juga ditetapkan pada kawasan

reklamasi di sebagian wilayah kecamatan Ujung Pandang, sebagian wilayah


kecamatan Mariso dan sebagian wilayah kecamatan Tamalate.

4) Kawasan strategis pelabuhan

Adalah kawasan strategis kepentingan ekonomi yang diarahkan dan

diperuntukan sebagai kawasan yang memberi dukungan kuat dan sinergitas

yang solid terhadap kepentingan dan aktivitas kepelabuhanan dengan


kawasan strategis yang lain.

31
Untuk kawasan strategis pelabuhan terpadu mencakup pelabuhan Soekarno-

Hatta yang berada pada bagian tengah barat dan utara kota (mencakup
wilayah kecamatan Ujung Tanah, kecamatan Wajo, dan kecamatan Tallo).

Berdasarkan letak geografisnya, pelabuhan Soekarno-Hatta terletak di Selat

Makassar yang merupakan jalur pelayaran ALKI II yang dilalui berbagai kapal-
kapal yang berskala regional hingga internasional.

Kota Makassar sebagai kota tepian air membutuhkan peran serta pelabuhan

Soekarno-Hatta dalam melayani dan mengakomodir kepentingan di sektor

kepelabuhanan serta menjadikan pelabuhan ini sebagai pintu masuk lalu lintas

kapal-kapal barang dan penumpang. Pelabuhan ini memiliki daya prospektus

yang cukup tinggi dan sangat menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi di kota
Makassar. Untuk itu dalam pengembangan kawasan ini diarahkan pada

pengembangan kawasan pelabuhan yang berstandar internasional sehingga

kawasan strategis pelabuhan terpadu dapat mengoptimalisasikan fungsinya


sebagai pusat jasa kepelabuhanan.

5) Kawasan strategis bandar udara

Adalah kawasan strategis kepentingan ekonomi yang diarahkan dan

diperuntukkan sebagai kawasan yang memberi dukungan kuat dalam satu

sistem ruang yang berkaitan dengan aktifitas bandara dan segala

persyaratannya untuk meningkatkan sinergitas antar kota/kabupaten yang lain.

Kawasan bandara internasional Sultan Hasanuddin sebagai kawasan bandara


terpadu berada pada bagian timur kota (kecamatan Biringkanaya) serta

berbatasan langsung dengan kabupaten Maros.

Kawasan ini didukung oleh topografi kawasan yang relatif landai dan berada
dekat jalur jalan tol, sehingga kawasan bandara ini mampu memaksimalkan

pelayanan di sektor jasa angkutan udara baik secara lokal, regional dan
internasional. Sebagai bandara yang berpredikat internasional, kawasan

strategis ini telah memposisikan dirinya menjadi pintu gerbang utama jalur
udara di kawasan Indonesia Timur dan menjadi pusat konektivitas bagi
kawasan Indonesia Barat.

6) Kawasan strategis maritim

Kawasan strategis maritim berada di pesisir utara kota Makassar tepatnya


berada di kelurahan Untia (kecamatan Biringkanaya) dan sebagian berada

pada kawasan pesisir kecamatan Tamalanrea. Posisi kawasan strategis maritim

32
yang merupakan wilayah Selat Makassar secara otomatis memberikan peluang

bagi masuknya kapal dari berbagai wilayah.

Potensi sumberdaya alam hayati perairan pantai Untia mulai dari laut hingga

ke daerah pesisirnya. Selain itu, potensi pemanfaatan lahan sebagai pusat

aktifitas kemaritiman ditunjang oleh adanya landmark institusi pendidikan


berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi maritim yang berskala global yakni
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) dan perkampungan masyarakat nelayan di

sekitar Pelabuhan Rakyat Paotere yang dihiasi dengan perahu-perahu rakyat

seperti Phinisi, Lambo, kapal-kapal motor nelayan dan pedagang antar pulau.

7) Kawasan strategis koridor pesisir

Salah satu perkembangan infrastruktur di kota Makassar adalah adanya


reklamasi di Pantai Losari sebagai ikon wisata. Reklamasi pantai menjadi

bagian dari perencanaan pengembangan kota/daerah demi perkembangan

wilayahnya yang lebih baik lagi dari segi keruangan, ekonomi, maupun sosial
politik. Hal tersebut senada dengan peraturan perundangan bahwa kegiatan

reklamasi dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan

perundang-undangan terkait dilengkapi studi yang mendalam. Dalam

memanfaatkan ruang laut yang menjadi bagian wilayah kota Makassar

sehingga direncanakan pengembangan kawasan strategis koridor pesisir.

Kawasan strategis koridor pesisir ditetapkan di sepanjang koridor pesisir

mencakup sebagian wilayah kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah


kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah kecamatan Tallo, sebagian wilayah

kecamatan Ujung Tanah, sebagian wilayah kecamatan Wajo, sebagian wilayah

kecamatan Ujung Pandang, sebagian wilayah kecamatan Mariso, dan sebagian


wilayah kecamatan Tamalate.

B.3.2. Kesesuaian Terhadap Kawasan Strategis Kepentingan Sosial Budaya

Adapun kriteria dalam penetapan kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial

budaya, antara lain :


a) Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya
setempat;

b) Merupakan prioritas peningkatan kualitas kehidupan sosial dan budaya

masyarakat;

c) Merupakan aset kota yang perlu dijaga dan ditingkatkan potensinya;


d) Memberikan perlindungan terhadap kenakeragaman budaya.

33
B.3.3. Kesesuaian Terhadap Kawasan Strategis Kepentingan Pendayagunaan Sumber

Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tinggi

Penetapan kawasan strategis ini merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis

dalam hal pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah

kota. Adapun kriteria dalam penetapan kawasan strategis tersebut, antara lain :
a) Kawasan yang diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis;

b) Memiliki sumberdaya alam strategis;

c) Memiliki fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

Pertumbuhan penduduk di Kota Makassar yang meningkat setiap tahunnya

menuntut adanya peningkatan kebutuhan energi. Untuk itu diperlukan suatu


kawasan yang mampu memproduksi energi khususnya bagi masyarakat kota

Makassar dan masyarakat di kabupaten yang berbatasan langsung dengan kota ini.

Penetapan kawasan strategis pendayagunaan sumber daya alam (SDA) dan atau
teknologi tinggi terletak di Kawasan Strategis Energi Center yang berada dalam

wilayah kecamatan Tallo.

B.3.4. Kesesuaian Kawasan Strategis Untuk Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan

Penetapan kawasan strategis dengan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup, meliputi :

1) Kawasan strategis sungai Je’neberang; Adalah kawasan strategis dengan

kepentingan lingkungan yang diarahkan dan diperuntukkan pada


pengembangan dan perlindungan daerah aliran sungai Je’neberang dan

sekitarnya. Kawasan strategis sungai Jene’berang terpadu mencakup wilayah

kecamatan Tamalate dan bermuara di sebelah selatan Kota Makassar,


merupakan sungai yang melintasi kota Makassar dengan kabupaten Gowa.

Eksistensi sungai Jene’berang sebagai media penyimpanan air baku potensial


(long storage) yang mendapat pengaruh dinamika kompleksitas dari DAM
Bili-bili. Sensitivitas kondisi sungai Jene’berang dengan kawasan lainnya dalam
hal upaya mitigasi khususnya bencana banjir dan konektivitas sungai
Jene’berang sebagai media transisi moda transportasi antara darat dan laut.

2) Kawasan strategis sungai Tallo; Adalah kawasan strategis dengan kepentingan

lingkungan yang diarahkan dan diperuntukkan pada pengembangan dan


perlindungan daerah aliran sungai Tallo dan sekitarnya, melintasi bagian

tengah kota mencakup sebagian wilayah kecamatan Panakkukang, sebagian

34
kecamatan Tamalanrea, dan sebagian kecamatan Tallo. Sungai Tallo ini

bermuara di bagian utara kota dan menjadi ikon wisata alam kebanggaan bagi
masyarakat kota Makassar. Peran sungai Tallo dalam menyediakan sumber air

baku potensial telah banyak mendapat pengaruh signifikan oleh aktifitas

pembangunan perkotaan diatasnya. Pengembangan koridor sungai Tallo lebih


diarahkan pada pemanfaatan fungsi sungai sebagai kawasan pariwisata dan
sarana transportasi alternatif (waterway) guna menunjang pertumbuhan dan

aktifitas perkotaan.

3) Kawasan strategis koridor pesisir; Kawasan strategis koridor pesisir berada di

kecamatan Tamalanrea yang berperan sebagai media konektivitas antara

kawasan maritim dan kawasan strategis energi centre maupun media


penghubung moda transportasi air dari sungai Tallo. Selain itu, kawasan

strategis koridor pesisir ditetapkan di sepanjang koridor pesisir sebagai salah

satu upaya mitigasi bencana meliputi :


a) kawasan pengembangan pesisir utara di kecamatan Biringkanaya,

kecamatan Tamalanrea, dan kecamatan Tallo;

b) kawasan pengembangan pesisir pelabuhan di kecamatan Tallo,

kecamatan Ujung Tanah dan kecamatan Wajo;

c) kawasan pengembangan pesisir barat di kecamatan Ujung Pandang,

kecamatan Mariso dan kecamatan Tamalate.

Gambar 2.6 : Peta rencana kawasan strategis kota Makassar 2015 - 2034

35
B.4. Kesesuaian Terhadap Rencana Kerja Instansi Terkait Kabupaten Maros

Rencana kerja instansi terkait di kabupaten Maros meliputi penetapan rencana kawasan
lindung dan kawasan budidaya. Kebijakan pengembangan pola ruang ditujukan untuk

mewujudkan pola penggunaan ruang yang seimbang antara daya lindung kawasan lindung

dengan kapasitas produksi dan pemanfaatan kawasan budidaya secara asri dan lestari.
Kawasan lindung yang baik yang bersifat:
(i) preservasi berupa hutan lindung baik di daerah ketinggian pedalaman yang

merupakan daerah hulu (upstream) Daerah Aliran Sungai (DAS),

(ii) konservasi berupa taman margasatwa. Selain daripada itu, untuk kepentingan

pelestarian warisan sejarah dan budaya dapat ditetapkan suatu kawasan konservasi

seperti cagar budaya bangunan buatan manusia yang ditetapkan sebagai benda
purbakala.

Dalam kawasan budi daya juga diusahakan sebisa mungkin menumbuhkan dan

melestarikan kawasan lindung setempat baik ruang darat, maupun udara untuk menjaga
keasrian dan kelestarian ragam hayati yang juga merupakan mata rantai sistem ekologi

wilayah, seperti ruang terbuka hijau, baik berupa hutan kota, jalur hijau di sempadan sungai,

sempadan danau dan sempadan jalan. Dalam skala lingkungan mikro terutama di daerah

perdesaan diarahkan tumbuh berkembangnya tatanan desa mandiri pangan dan energi

yang didukung alam yang asri dan lestari.

B.4.1. Kesesuaian Terhadap Rencana Kerja Instansi Terkait Bidang Kawasan Lindung

Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumbedaya buatan

dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan

berkelanjutan. Kawasan lindung di kabupaten Maros mutlak ada dan diperlukan, baik
untuk perlindungan pada lingkup ruang wilayah kabupaten Maros maupun untuk

perlindungan pada wilayah sekitarnya. Perlindungan ini dilakukan untuk melindungi


lingkungan hidup, manusia dan makhluk hidup lainnya beserta aktivitasnya dari

akibat yang ditimbulkan oleh bencana alam, dan/atau ulah manusia dan makhluk
hidup lainnya yang merusak kealamian, kelestarian dan keselamatan tata kehidupan.
Kawasan lindung adalah kawasan yang fungsinya tidak diperkenankan adanya

kegiatan manusia. Yang termasuk kawasan lindung di Kabupaten Maros terbagi atas :

▪ Kawasan perlindungan setempat;


▪ Kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam dan kawasan cagar budaya;

▪ Kawasan rawan bencana alam;


▪ Kawasan lindung geologi;

36
Gambar 2.7 : Peta rencana kawasan hutan konservasi

Gambar 2.8 : Peta rencana kawasan hutan mangrove

37
B.4.2. Kesesuaian Terhadap Rencana Kerja Instansi Terkait Bidang Kawasan Budidaya

Pengelolaan kawasan budidaya adalah suatu pendekatan dalam mengelola kawasan-


kawasan di luar kawasan lindung agar pemanfaatannya dilakukan secara optimal,

selaras, dan serasi dengan kawasan lindung dalam mewujudkan pembangunan

daerah. Penetapan suatu kawasan budidaya dengan fungsi utama tertentu, selain
mengacu pada kriteria harus mempertimbangkan faktor-faktor lain, yaitu :
a) Lingkungan buatan, sosial, dan interaksi antar wilayah;

b) Tahapan, pembiayaan, dan pengelolaan pembangunan serta pembinaan

kemampuan kelembagaan;

c) Keserasian, keselarasan, dan keseimbangan fungsi budidaya dan fungsi

lindung, dimensi waktu, teknologi, sosial budaya serta fungsi pertahanan dan
keamanan.

Berdasarkan fungsinya, kawasan budidaya dikelompokkan ke dalam kawasan hutan

produksi, termasuk hutan rakyat, pertanian, pertambangan, perindustrian, pariwisata,


danau, pesisir laut dan kepulauan.

Gambar 2.9 : Peta rencana kawasan hutan produksi terbatas

38
Gambar 2.10 : Peta rencana kawasan hutan produksi

Gambar 2.11 : Peta rencana kawasan pertanian lahan basah

39
B.5. Kesesuaian Terhadap Rencana Kerja Instansi Terkait Kota Makassar

Pola ruang merupakan alokasi pemanfaatan ruang yang pada prinsipnya merupakan
perwujudan dari upaya pemanfaatan sumberdaya alam di suatu wilayah melalui pola

pemanfaatan yang diyakini dapat memberikan suatu proses pembangunan yang

berkesinambungan.

Dalam filosofi ruangnya, secara lebih tegas dinyatakan bahwa pola ruang adalah bentuk
pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran, fungsi, serta karakter kegiatan manusia

dan atau kegiatan alam. Secara umum, konteks pola ruang kota Makassar mencakup

wilayah kota Makassar yang memiliki 15 (lima belas) kecamatan dimana didalamnya

mencakup kawasan lindung dan kawasan budidaya.

B.5.1. Kesesuaian Terhadap Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung

Secara umum kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan

sumber daya buatan.

Gambar 2.12 : Peta skor kualitas morfologi kota Makassar

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa kawasan bagian timur kota merupakan

kawasan dengan kualitas morfologi tinggi yang memberi pengaruh cukup kuat

terhadap pola aliran air permukaan di daerah sekitarnya. Penataan daerah rawa dan
atau daerah genangan perlu memperhatikan keadaan dari morfologi ruang

sekitarnya sehingga jalan air dan ruang air menjadi lebih optimal dan berfungsi baik

sesuai dengan daya dukungnya.

40
B.5.2. Kesesuaian Terhadap Ruang Terbuka Hijau Kota

Kondisi eksisting ruang terbuka hijau kota Makassar saat ini masih jauh dari yang
ditetapkan oleh pemerintah dari alokasi total ruang terbuka hijau yang mencapai

30%. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2008 tentang pedoman

penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan, kepemilikan


ruang terbuka hijau terbagai atas ruang terbuka hijau privat dan ruang terbuka hijau
publik.

Untuk ruang terbuka hijau privat merupakan RTH milik institusi tertentu atau orang

perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa

kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami

tumbuhan. Sedangkan ruang terbuka hijau publik merupakan RTH yang dimiliki dan
dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan masyarakat secara umum.

B.5.3. Kesesuaian Terhadap Rencana Kawasan Peruntukan Perumahan

Adapun fasilitas umum/fasilitas sosial sebagaimana yang dimaksudkan di atas,


meliputi: fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah

raga/kesenian/rekreasi, fasilitas pelayanan pemerintah, fasilitas bina sosial, fasilitas

perbelanjaan/niaga, fasilitas transportasi. Kawasan peruntukan perumahan meliputi :

1) Kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi; Rencana pengembangan

kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan tinggi meliputi :

a) peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan;

b) pengembangan pola perbaikan lingkungan di kawasan kumuh;


c) mendorong pembangunan perumahan secara vertikal;

d) menetapkan KDB paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dalam setiap

pembangunan kawasan perumahan;


e) mendorong pembuatan sumur resapan komunal dan biopori.

2) Kawasan perumahan dengan kepadatan sedang; Rencana pengembangan


kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan sedang dan rendah

meliputi :
a) peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan;
b) peningkatan kualitas hunian bagi rumah tangga miskin;

c) menetapkan KDB paling sedikit 60% (enam puluh persen) dalam setiap

pembangunan kawasan perumahan; dan d. mendorong pembuatan


sumur resapan dan biopori.

41
3) Kawasan perumahan dengan kepadatan rendah, ditetapkan di sebagian

wilayah kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah kecamatan Manggala,


sebagian wilayah kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah kecamatan

Panakkukang, sebagian wilayah kecamatan Tallo, sebagian wilayah kecamatan

Tamalate, sebagian wilayah kecamatan Ujung Pandang, dan sebagian wilayah


kecamatan Ujung Tanah.

B.5.4. Kesesuaian Terhadap Rencana Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa

Kawasan perdagangan dan jasa bertujuan untuk menyediakan ruang bagi

pengembangan sektor ekonomi melalui lapangan usaha perdagangan dan jasa.

Kawasan perdagangan dan jasa terdiri atas :

1) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala pelayanan lingkungan


ditetapkan di kecamatan Tallo, kecamatan Mariso, kecamatan Makassar,

kecamatan Manggala, kecamatan Ujung Pandang, kecamatan Ujung Tanah,

kecamatan Bontoala, kecamatan Mamajang, kecamatan Biringkanaya,


kecamatan Tamalate, kecamatan Wajo, kecamatan Rappocini, kecamatan

Tamalanrea, kecamatan Panakkukang, dan kecamatan Kepulauan Sangkarrang;

2) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala pelayanan kota ditetapkan di

kecamatan Wajo, kecamatan Mamajang, kecamatan Panakkukang, kecamatan

Tamalanrea, kecamatan Biringkanaya dan kecamatan Bontoala;

3) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional ditetapkan di

kecamatan Tamalate, kecamatan Panakkukang, kecamatan Rappocini,


kecamatan Wajo, kecamatan Ujung Pandang, kecamatan Tamalanrea,

kecamatan Bontoala dan kecamatan Biringkanaya;

4) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional dan


regional ditetapkan di sebagian wilayah kecamatan Mariso dan sebagian

wilayah kecamatan Tamalate.

Adapun rencana pengembangan kawasan pusat perdagangan dan jasa meliputi :

1) Mendorong pengembangan perdagangan dan jasa di kawasan pusat kota


yang terintegrasi dengan penataan kawasan sekitar pantai, penataan kawasan
sekitar Sungai Tallo, dan penataan kawasan sekitar Sungai Jeneberang;

2) Mengembangkan kawasan multifungsi bertaraf global secara terpadu di

kawasan ekonomi prospektif terutama yang berada pada kawasan Niaga


Panakkukang Square, kawasan bandara, kawasan maritim, kawasan Niaga
Daya, pantai bagian utara dan pantai bagian barat;

3) Mengembangkan program perbaikan lingkungan pada kawasan yang

42
terbangun dengan penyediaan dan/atau penambahan fasilitas penunjangnya

beserta penghijauan yang lebih nyaman;


4) Mengembangkan sentra primer baru timur dan sentra primer baru utara yang

bertaraf internasional serta sentra primer baru selatan dengan penempatan

sektor budaya sebagai warna dari pengembangan kawasan.;


5) Mengembangkan wilayah pantai utara di sub-kawasan pengembangan
pelabuhan dengan pola pengembangan multifungsi/super blok dengan

fasilitas yang bertaraf international;

6) Mengembangkan kawasan multifungsi bertaraf global secara terpadu di

kawasan ekonomi prospektif terutama yang berada pada Kawasan Perumahan

Tanjung Bunga dan kawasan tanah tumbuh.

B.5.5. Kesesuaian Terhadap Rencana Kawasan Peruntukan Industri

Rencana peruntukan kawasan industri meliputi :

1) Kawasan peruntukan industri besar merupakan kawasan industri pengolahan


dan manufaktur ditetapkan di Kawasan Industri Makassar (KIMA) di sebagian

wilayah kecamatan Biringkanaya dan sebagian wilayah kecamatan Tamalanrea.

Adapun Rencana pengembangan kawasan industri besar meliputi :

a) pengembangan kawasan industri berteknologi tinggi yang berwawasan

lingkungan;

b) mengatur dan mengendalikan kegiatan industri secara terbatas

terhadap kegiatan industri yang berisiko tinggi menimbulkan efek


negatif terhadap perkembangan manusia dan lingkungan;

c) mengarahkan pengembangan kegiatan industri yang berhubungan

dengan kegiatan industri perikanan dan/atau kegiatan yang mendukung


kegiatan kepelabuhanan;

d) mengarahkan kegiatan industri dalam satu kawasan kegiatan


pengembangan industri.

2) Kawasan peruntukan industri sedang merupakan kawasan industri pengolahan


ditetapkan di sebagian wilayah kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah
kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah kecamatan Panakkukang, sebagian

wilayah kecamatan Manggala, sebagian wilayah kecamatan Makassar,

sebagian wilayah kecamatan Tallo, dan sebagian wilayah kecamatan Tamalate.

3) Kawasan peruntukan industri kecil berupa kawasan aglomerasi industri rumah

tangga direncanakan tersebar merata di seluruh kecamatan dalam wilayah

43
kota. Adapun rencana pengembangan kawasan peruntukan industri sedang

dan kecil meliputi :


a) mengarahkan kegiatan industri yang berlokasi di dekat perumahan

hanya untuk jenis-jenis industri kecil dan tidak polutif serta berwawasan

lingkungan;
b) mengarahkan pengembangan kegiatan industri yang berhubungan
dengan kegiatan industri perikanan.

B.5.6. Kesesuaian Terhadap Rencana Kawasan Peruntukan Pergudangan

Kawasan peruntukan pergudangan terdapat di kecamatan Biringkanaya dan

kecamatan Tamalanrea. Adapun rencana pengembangan kawasan pergudangan,

terdiri atas :
1) Rencana pengembangan kawasan pergudangan pada kawasan pelabuhan

2) Rencana pengembangan kawasan pergudangan pada kawasan yang

mendukung kegiatan bandar udara


3) Rencana pengembangan kawasan pergudangan pada kawasan maritim

B.6. Kesesuaian Terhadap Dokumen Proyek Strategis Nasional

Strategi yang akan ditempuh untuk mewujudkan penyelenggaraan perkeretaapian nasional


sesuai arah pengembangan perkeretaapian nasional 2030 antara lain sebagai berikut :

B.6.1. Kesesuaian Terhadap Pengembangan Perkeretaapian Nasional 2030

Sasaran dari strategi ini adalah mewujudkan jaringan dan layanan perkeretaapian

yang mampu meningkatkan pangsa pasar angkutan kereta api sesuai dengan target
penyelenggaraan perkeretaapian nasional tahun 2030.

Strategi pengembangan jaringan tersebut harus mampu mengakomodir kebutuhan

layanan kereta api berdasarkan dimensi kewilayahan antara lain jaringan kereta api

antarkota di pulau Jawa difokuskan untuk mendukung layanan angkutan penumpang

dan barang, sedangkan jaringan kereta api antarkota di pulau Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi dan Papua difokuskan untuk mendukung layanan angkutan barang.

Strategi pengembangan jaringan kereta api perkotaan sepenuhnya difokuskan untuk


layanan angkutan penumpang/komuter (urban transport). kebijakan yang akan
ditempuh untuk mencapai sasaran pengembangan jaringan dan layanan

perkeretaapian antara lain :

a) Meningkatkan kualitas pelayanan, keamanan dan keselamatan perkeretaapian.

b) Meningkatkan peran kereta api perkotaan dan kereta api antarkota.

44
c) Mengintegrasikan layanan kereta api dengan moda lain dengan membangun

akses menuju bandara, pelabuhan dan kawasan industri.

d) Meningkatkan keterjangkauan (aksesibilitas) masyarakat terhadap layanan

kereta api melalui mekanisme kewajiban pelayanan publik (public services

obligation).

e) Meningkatkan ekonomi wilayah dan meningkatnya aksesibilitas masyarakat.

f) Meningkatkan konektivitas perkotaan dan antarkota.

Gambar 2.13 : Rencana jaringan kereta api di pulau Sulawesi tahun 2030

B.6.2. Kesesuaian Terhadap Kebutuhan Pengembangan Perkeretaapian

Kebutuhan pengembangan perkeretaapian hingga tahun 2030 yang tertuang dalam

RIPNas setidaknya memuat :

▪ Arah kebijakan dan peranan perkeretaapian nasional dalam keseluruhan moda

transportasi.

▪ Prakiraan perpindahan orang dan/atau barang menurut asal tujuan perjalanan.

▪ Rencana kebutuhan prasarana perkeretaapian nasional.

▪ Rencana kebutuhan sarana perkeretaapian nasional.


▪ Rencana kebutuhan sumber daya manusia.

Penyusunan dokumen RIPNas memperhatikan dan mengakomodir :

▪ Rencana tata ruang wilayah nasional.

▪ Rencana induk jaringan moda transportasi lainnya.

▪ Kebutuhan angkutan perkeretaapian pada tataran transportasi nasional.


▪ Rencana jaringan jalur kereta api di pulau Sulawesi.

45
Sasaran pengembangan jaringan jalur kereta api di pulau Sulawesi adalah untuk

menghubungkan wilayah/kota yang mempunyai potensi angkutan penumpang dan


barang atau produk komoditas berskala besar dan penggunaan energi yang ramah

lingkungan serta mendukung pengembangan kota terpadu melalui pengintegrasian

kota-kota di wilayah pesisir, baik industri maupun pariwisata serta agropolitan baik
kehutanan, pertanian maupun perkebunan.

Sampai dengan tahun 2030 direncanakan akan dibangun secara bertahap prasarana

perkeretaapian meliputi jalur, stasiun dan fasilitas operasi kereta api, diantaranya

meliputi :

1) Pengembangan jaringan dan layanan kereta api antarkota terutama pada lintas

Makassar – Parepare, Makassar – Takalar – Bulukumba – Watampone, Manado


– Bitung, Bitung – Gorontalo – Isimu, Malili – Kolaka, Kolaka - Kendari.

2) Pengembangan jaringan dan layanan kereta api regional yaitu meliputi lintas

Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar).


3) Pengembangan dan layanan kereta api perkotaan yaitu meliputi kota Makassar

dan Manado.

4) Pengembangan jaringan dan layanan kereta api yang menghubungkan pusat

kota dengan bandara yaitu bandara Sultan Hasanuddin (Makassar).

5) Pengembangan jaringan dan layanan kereta api yang menghubungkan wilayah

sumber daya alam atau kawasan produksi dengan pelabuhan meliputi

Makassar (Sulawesi Selatan), Garongkong (Sulawesi Selatan) dan Bitung


(Sulawesi Utara).

6) Pengembangan layanan kereta api perintis.

7) Pengembangan sistem persinyalan, telekomunikasi dan kelistrikan.


8) Pengembangan stasiun kereta api termasuk fasilitas park and ride pada pusat-

pusat kegiatan strategis nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

B.6.3. Kesesuaian Terhadap Rencana Kebutuhan Sarana Perkeretaapian

Pada tahun 2030, di pulau Sulawesi diperlukan lokomotif sebanyak 71 unit dan kereta
sebanyak 475 unit untuk mengangkut penumpang sebanyak 15.500.000
orang/tahun. Untuk angkutan barang dibutuhkan lokomotif sebanyak 360 unit dan

gerbong sebanyak 6.522 unit untuk mengangkut barang sebesar 27.000.000

ton/tahun. Sedangkan kebutuhan sarana perkeretaapian untuk pelayanan kereta api


perkotaan diperkirakan mencapai 571 unit yang tersebar di beberapa kota seperti
Makassar (374 unit) dan Manado (197 unit).

46
Tabel 2.2 : Analisa Kesesuain Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Prioritas Pembangunan Nasional / Daerah

IDENTIFIKASI
NO WILAYAH ANALISIS KESESUAIAN RTRW REKOMENDASI INSTANSIONAL
KESESUAIAN
1 Propinsi Rencana pola ruang Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (P_KKPR) untuk rencana
Sulawesi Selatan pembangunan jalur KA segmen Mandai – Makassar new port dan siding track arah
bandara Sultan Hasanuddin akan ditindaklanjuti pemerintah provinsi Sulawesi Sesuai
Selatan atas pertimbangan dan masukan pemerintah kota Makassar dan
pemerintah kabupaten Maros.
Rencana struktur ruang Hasil analisis tumpang susun antara peta trase jalur kereta api segmen E dengan
peta perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan,
perubahan fungsi kawasan hutan dan penunjukan bukan kawasan hutan menjadi
Sesuai
kawasan hutan di provinsi Sulawesi Selatan skala 1:250.000 (Lampiran Keputusan
Menteri LHK No. SK. 362 / MenLHK/ Setjen/PLA.0/5/2019 tanggal 28 Mei 2019)
didapatkan hasil bahwa trase KA segmen E berada di luar kawasan hutan.
Rencana ruang strategis Diperlukan koordinasi lebih lanjut mengenai kesesuaian dengan Tata Ruang
Pemerintah kota Makassar terutama untuk jalur siding ke arah bandara Sultan
Sesuai
Hasanuddin dengan mempertimbangkan perijinan baik yang sudah terbit maupun
yang sedang berproses.
2 Kota Makassar Rencana pola ruang Nomor bidang 1 (di daerah Lantebung kelurahan Bira, kecamatan Tamalanrea, KM
5+200) tidak dimasukkan dalam DPPT sekarang, sebab fungsi lahan belum
Sesuai
disepakati oleh pemprov dan pemkot Makassar. Saat ini fungsi lahan yang
teridentifikasi berbentuk hutan mangrove.
Rencana struktur ruang Diperlukan tindaklanjut pembahasan proses alih aset terhadap milik PT.
Summarecon dan Politeknik Ilmu Pelayaran yang akan dipergunakan sebagai Sesuai
fasilitas umum (jalan) dengan pemerintah kota Makassar.
Rencana ruang strategis Untuk keseluruhan lahan di Makassar sudah tidak ada LP2B karena lahan telah
dialih fungsikan oleh pihak pengembang PT. Summarecon Agung Tbk dan
Politeknik Ilmu Pelayaran. Sedangkan pada wilayah Lantebung, Kelurahan Bira, Sesuai
Kecamatan Tamalanrea, mengalami alih fungsi karena adanya peningkatan muka
air laut terhadap daerah yang dulunya diperuntukan sebagai lahan persawahan.

47
3 Kabupaten Rencana pola ruang Perlu identifikasi informasi peralihan penguasaan/pemilikan tanah antara PT Giarto
Maros Audry Cemerlang dengan PT KIMA yang ada di dusun Pattene desa
Temmappaduae dan dusun Cenranae desa Marumpa. Peralihan hak dari PT Giarto
Audry Cemerlang ke PT KIMA untuk rencana pengembangan kawasan industri
Maros sampai saat ini sekitar 2 ha atas dasar persetujuan kesesuaian kegiatan
pemanfaatan ruang (PKKPR) dari pemerintah kabupaten Maros, ijin prinsip Sesuai
pengembangan kawasan industri adalah seluas 100 ha dari pemerintah provinsi
Sulawesi Selatan dan perjanjian kerjasama antara kedua perusahaan tersebut.
Lokasi yang menjadi objek kegiatan masih merupakan hak milik PT Giarto Audry
Cemerlang dan hak milik masyarakat dan menjadi pihak yang berhak menerima
UGR pengadaan tanah.

Rencana struktur ruang Analisis tumpang susun antara peta trase jalur KA segmen E dengan peta
perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan, perubahan
fungsi kawasan hutan dan penunjukan bukan kawasan hutan menjadi hawasan
Sesuai
hutan di provinsi Sulawesi Selatan skala 1:250.000 (Lampiran Keputusan Menteri
LHK No. SK. 362 / MenLHK/ Setjen/PLA.0/5/2019 tanggal 28 Mei 2019) didapatkan
hasil bahwa trase KA segmen E berada di luar kawasan hutan.

Rencana ruang strategis Untuk keseluruhan lahan di kabupaten Maros sudah tidak ada LP2B karena adanya
alih fungsi lahan oleh pihak pengembang dan PT Giarto Audrey Cemerlang
Sesuai
sebagai pemilik sebagian besar lahan sawah yang terkena rencana trase KA di
kabupaten Maros.

48
Tabel 2.3 : Foto dokumentasi kegiatan pembahasan kesesuaian rencana trase KA dengan RTRW dan Prioritas Pembangunan Nasional / Daerah

Pembahasan dengan instansi terkait pemprov Sulawesi Selatan, kota Makassar dan kabupaten Maros

Peninjauan lapangan dengan instansi terkait pemprov Sulawesi Selatan, kota Makassar dan kabupaten Maros di lokasi rencana trase jalur KA segmen E.

49
BAB
III
Letak Lokasi Rencana Pembangunan

Dalam pembahasan bagian letak lokasi rencana pembangunan ini, dilakukan untuk menghasilkan

analisis mengenai kesesuaian fisik lokasi dengan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan untuk

kepentingan umum yang dituangkan dalam peta rencana lokasi pembangunan. Daerah studi yang

merupakan bagian dari jaringan jalan kereta api lintas Makasar – Parepare akan melewati kawasan Kota

Makasar dan kabupaten Maros.

Gambar 3.1 : Rencana jalan KA lintas Makassar – Pare-pare segmen Biringkanaya – Maros

Jalur siding arah ke bandara


Sultan Hasanuddin (dari
KM.0+000 / 13+800 s/d
KM.4+118)

Sumber : Reviu dokumen Studi Kelayakan Pembangunan Jalan KA di Sulawesi Lintas Makassar – Pare-Pare

50
Gambar 3.2 : Rencana jalan KA lintas Makassar – Pare-pare segmen pelabuhan Makassar – Biringkanaya

Sumber : Reviu dokumen Studi Kelayakan Pembangunan Jalan KA di Sulawesi Lintas Makassar – Pare-Pare

Uraian tentang letak lokasi rencana pembangunan ini mencakup penjelasan :

1) Letak wilayah administrasi yang meliputi kelurahan/desa atau nama lain, kecamatan,

kabupaten/kota, dan propinsi, tempat lokasi pembangunan yang direncanakan;

2) Kondisi geografis yang menguraikan kondisi wilayah rencana lokasi pembangunan antara lain

batas wilayah, topografi, kemiringan tanah serta digambarkan dalam peta rencana lokasi

pembangunan dibuat dalam skala 1:2.500 atau 1:10.000 atau 1:25.000 atau 1:50.000 disesuaikan

dengan bentuk dan luas tanah;

3) Rencana lokasi pengadaan tanah memuat titik-titik koordinat batas lokasi yang akan dibebaskan
berproyeksi UTM (Universal Transverse Mercator);

4) Analisis kelayakan lokasi yang memuat aspek teknis, aspek lingkungan, aspek ekonomi, dan aspek

lainnya yang terdapat dalam Dokumen Studi Kelayakan.

A. LETAK WILAYAH ADMINISTRATIF

Secara umum letak rencana pengadaan tanah untuk pembangunan jalur KA Makassar – Pare-pare

ini berada dalam wilayah administratif propinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Makassar;
terletak antara 0012' – 80 Lintang Selatan dan 116048' – 122036' Bujur Timur, berbatasan dengan
propinsi Sulawesi Tengah di sebelah utara dan teluk Bone serta propinsi Sultra di sebelah timur.

Batas sebelah barat adalah selat Makassar dan laut Flores.

51
A.1. Letak Wilayah Administratif Kabupaten Maros

Rencana pengadaan tanah untuk pembangunan jalan KA jalur kereta api arah Mandai
menuju kawasan bandara Sultan Hasanuddin, dari KM.0+000 (13+800) s/d KM.4+118,

sebagian besar berada dalam wilayah administratif kabupaten Maros, yang dominan berada

di wilayah kecamatan Marusu (desa Temmappaduae dan desa Marumpa).

Wilayah kabupaten Maros terletak di bagian barat Sulawesi Selatan antara 40º45’-50º07’
Lintang Selatan dan 109º205’-129º12’ Bujur Timur yang berbatasan dengan :

▪ Kabupaten Pangkep sebelah utara;

▪ Kota Makassar dan Kabupaten Gowa sebelah selatan;

▪ Kabupaten Bone di sebelah Timur;

▪ Selat Makassar disebelah Barat;

Luas wilayah administrasi kabupaten Maros adalah 1.619,12 km² yang terdiri 14 kecamatan

dan 103 desa/kelurahan.

Tabel 3.1 : Luas daerah dan jumlah pulau di kabupaten Maros (2019)
Kecamatan Ibukota kecamatan Luas total area (km2) Persentase terhadap luas total (%)
Mandai Tete Batu 49,11 3,03
Moncongloe Moncongloe Bulu 46,87 2,89
Maros Baru Baju Bodoa 53,76 3,32
Marusu Temmapaduae 53,73 3,32
Turikale Petuadae 29,93 1,85
Lau Macini Baj 73,83 4,56
Bantoa Panjalingan 93,52 5,78
Bantimurung Kalabirang 173,70 10,73
Simbang Jene Taesa 105,31 6,50
Tanralili Borong 89,45 5,52
Tompobulu Pucak 287,66 17,77
Camba Cempaniga 145,36 8,98
Cenrana Bengo 180,97 11,18
Mallawa Ladangae 235,92 14,57
Maros Turikale 1 619,12 100,00
Sumber : Kabupaten Maros dalam angka, 2020

Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang dilaksanakan setiap
sepuluh tahun sekali. Sensus penduduk telah dilaksanakan sebanyak enam kali sejak

Indonesia merdeka, yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Proyeksi penduduk
merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-

komponen perubahan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Proyeksi

penduduk Indonesia 2010–2035 menggunakan data dasar penduduk hasil SP-2010.

52
Tabel 3.2 : Jumlah desa/kelurahan di kabupaten Maros (tahun 2015–2019)
Kecamatan 2015 2016 2017 2018 2019
Mandai 6 6 6 6 6
Moncongloe 5 5 5 5 5
Maros Baru 7 7 7 7 7
Marusu 7 7 7 7 7
Turikale 7 7 7 7 7
Lau 6 6 6 6 6
Bantoa 9 9 9 9 9
Bantimurung 8 8 8 8 8
Simbang 6 6 6 6 6
Tanralili 8 8 8 8 8
Tompobulu 8 8 8 8 8
Camba 8 8 8 8 8
Cenrana 7 7 7 7 7
Mallawa 11 11 11 11 11
MAROS 103 103 103 103 103
Sumber : Kabupaten Maros dalam angka, 2020

Tabel 3.3 : Penduduk, laju pertumbuhan penduduk per tahun, distribusi persentase penduduk,
kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin penduduk di Kabupaten Maros (2019)
Penduduk Laju pertumbuhan Persentase Kepadatan Rasio jenis
Kecamatan
(ribu org) penduduk penduduk penduduk/km2 kelamin
Mandai 40.585 1, 45 11,49 826,41 92,68
Moncongloe 19.617 1, 45 5,56 418,54 92,34
Maros Baru 26.710 1, 01 7,56 496,84 95,99
Marusu 27.773 0,88 7,87 516,90 98,61
Turikale 45.416 0,86 12,86 1.517,41 93,87
Lau 26.949 1,01 7,63 365,01 95,76
Bantoa 28.705 0,67 8,13 306,94 97,43
Bantimurung 30.488 0,73 8,63 175,52 95,17
Simbang 24.203 0,77 6,85 229,83 93,83
Tanralili 26.724 0,80 7,57 298,76 104,08
Tompobulu 15.658 0,97 4,43 54,43 97,10
Camba 13.543 0,65 3,84 93,17 96,82
Cenrana 14.989 0,90 4,24 82,83 96,81
Mallawa 11.761 0,84 3,33 49,85 93,47
MAROS 353.121 0, 94 100,00 218,09 95,82
Hasil Registrasi 386.041 1, 63 100,00 239,00 101,15
Hasil Proyeksi 353.121 0, 94 100,00 218,09 95,82
Sumber : Kabupaten Maros dalam angka, 2020

53
A.2. Letak Wilayah Administratif Kota Makassar

Rencana pengadaan tanah untuk pembangunan jalan KA jalur kereta api arah Mandai
menuju kawasan New Port (pelabuhan Soekarno-Hatta), dari KM.5+200 s/d KM.13+000,

sebagian besar berada dalam wilayah administratif kota Makassar, yang dominan berada di

wilayah kecamatan Biringkanaya dan kecamatan Tamalanrea (desa Bira, Sudiang,


Bulurokeng dan Untia).

Pada umumnya kondisi geografi kota Makassar sangat dipengaruhi oleh kondisi

wilayahnya, yang secara administrasi memiliki luas wilayah kurang lebih 175,77 km2 terdiri

atas 14 kecamatan dan 143 kelurahan. Berdasarkan letak geografis wilayah kota Makassar

berada pada posisi 508’6’19” Lintang Selatan dan 119024’17’38” Bujur Timur dengan batas

administrasi wilayah sebagai berikut :


▪ Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Maros

▪ Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gowa

▪ Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Maros


▪ Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar

Penduduk kota Makassar tahun 2020 tercatat sebanyak 1.423.877 jiwa yang terdiri dari

709.060 laki-laki dan 714.817 perempuan. Sementara itu jumlah penduduk kota Makassar

tahun 2012 tercatat sebanyak 1.369.606 jiwa. Angka tersebut memberikan indikator

pesatnya kegiatan pembangunan yang perlu disiapkan dimasa yang akan datang.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin.

Rasio jenis kelamin penduduk kota Makassar yaitu sekitar 99,20%, berarti setiap 100
penduduk wanita terdapat 99 penduduk laki-laki.

Tabel 3.4 : Luas daerah dan jumlah pulau di kota Makassar, 2020
Luas total Persentase terhadap
Kecamatan Ibukota kecamatan Jumlah pulau
area (km2) luas total (%)
Mariso Kampung Buyang 1,82 1,04 -
Mamajang Maricaya Selatan 2,25 1,28 -
Tamalate Maccini Sombala 20,21 11,50 -
Rappocini Gunung Sari 9,23 5,25 -
Makassar Maradekaya 2,52 1,43 -
Ujung Pandang Baru 2,63 1,50 3
Wajo Melayu Baru 1,99 1,13 -
Bontoala Wajo Baru 2,10 1,19 -
Ujung Tanah Pattingaloang Baru 4,40 2,50 -
Kep. Sangkarrang Kodingareng 1,54 0,88 5
Tallo Ujung Pandang Baru 5,83 3,32 -
Panakkukang Paropo 17,05 9,70 -
Manggala Manggala 24,14 13,73 -
Biringkanaya Bulurokeng 48,22 27,43 -
Tamalanrea Tamalanrea 31,84 18,11 -
Kota Makassar 175,77 100,00 8
Sumber : Kota Makassar dalam angka, 2021

54
Penyebaran penduduk kota Makassar dirinci menurut kecamatan, menunjukkan bahwa

penduduk masih terkonsentrasi di wilayah kecamatan Biringkanaya, yaitu sebanyak 209.048


atau sekitar 14,68% dari total penduduk, disusul kecamatan Tamalate sebanyak 180.824 jiwa

(12,70%).

Tabel 3.5 : Jumlah desa/kelurahan menurut kecamatan di kota Makassar, 2016–2020


Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020
Mariso 9 9 9 9 9
Mamajang 13 13 13 13 13
Tamalate 11 11 11 11 11
Rappocini 11 11 11 11 11
Makassar 14 14 14 14 14
Ujung Pandang 10 10 10 10 10
Wajo 8 8 8 8 8
Bontoala 12 12 12 12 12
Ujung Tanah 9 9 9 9 9
Kep. Sangkarrang 3 3 3 3 3
Tallo 15 15 15 15 15
Panakkukang 11 11 11 11 11
Manggala 8 8 8 8 8
Biringkanaya 11 11 11 11 11
Tamalanrea 8 8 8 8 8
KOTA MAKASSAR 153 153 153 153 153
Sumber : Kota Makassar dalam angka, 2021
Tabel 3.6 : Penduduk, laju pertumbuhan penduduk per tahun, distribusi persentase
penduduk, kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin penduduk menurut kecamatan di kota
Makassar, 2020.
Penduduk Laju pertumbuhan Persentase Kepadatan Rasio jenis
Kecamatan
(ribu org) penduduk (per thn) penduduk (%) penduduk/km2 kelamin
Mariso 57.426 - 4,03 31.552,75 100,70
Mamajang 56.049 - 3,94 24.910,67 96,40
Tamalate 180.824 - 12,70 8.947,25 100,00
Rappocini 144.587 - 10,15 15.664,90 95,90
Makassar 82.067 - 5,76 32.556,27 98,20
Ujung Pandang 24.526 - 1,72 9.325,48 94,10
Wajo 29.972 - 2,10 15.061,31 99,80
Bontoala 54.996 - 3,86 26.188,57 98,50
Ujung Tanah 35.789 - 2,51 8.133,66 100,20
Kep. Sangkarrang 14.125 - 0,99 9.172,08 98,80
Tallo 144.977 - 10,18 24.867,41 101,60
Panakkukang 139.590 - 9,80 8.187,10 99,60
Manggala 146.724 - 10,30 6.078,04 99,60
Biringkanaya 209.048 - 14,68 4.335,30 99,90
Tamalanrea 103.770 - 7,25 3.240,48 99,20
KOTA MAKASSAR 1.423.877 - 100,00 228.231,46 99,20
Hasil Registrasi - - - - -
Hasil Proyeksi 1.423.877 - 100,00 228.231,46 99,20
Sumber : Kota Makassar dalam angka, 2021

55
B. KONDISI GEOGRAFIS

Rencana pembangunan jalan KA segmen E ini berada dalam wilayah propinsi Sulawesi Selatan
yang terletak antara 0012’ – 80 Lintang Selatan dan 116048’ – 122036’ Bujur Timur, yang berbatasan

dengan propinsi Sulawesi Tengah di sebelah utara dan teluk Bone serta propinsi Sultra di sebelah

timur. Batas sebelah barat adalah selat Makassar dan laut Flores.

Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat sekitar 71 aliran sungai, dengan
jumlah aliran terbesar di kabupaten Luwu, yakni 25 aliran sungai. Sungai terpanjang tercatat ada

dua, yaitu sungai Saddang yang mengalir meliputi kabupaten Tator, Enrekang, Pinrang dan

Polmas serta sungai Karama di kabupaten Mamuju. Panjang kedua sungai itu masing-masing 150

km. Berdasarkan pencatatan Stasiun Klimatologi, temperatur di kota Makassar dan sekitarnya
sepanjang tahun 2001 sekitar 270C, dengan suhu minimum 230C dan suhu maksimum 310C.

B.1. Kondisi Umum Wilayah di Sekitar Rencana Jalan Kereta Api

Koridor rencana jalan kereta api Makassar – Pare-pare merupakan wilayah daratan yang
landai dan merupakan daerah pinggiran pantai. Secara umum kondisi tanah pada koridor

ini merupakan tanah keras dengan sebagian besar merupakan tanah yang mengandung

endapan sedimen. Jalan nasional yang menghubungkan Kota Makassar dan Pare-pare

dengan melewati 3 kabupaten yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten

Barru dan kota Makassar.

Tabel 3.7 : Kondisi koridor jalur KA

NO SEGMEN DOKUMENTASI URAIAN KONDISI


1 Makassar – batas kota − Jaringan jalan dengan lalu lintas
cukup padat khususnya angkutan
barang.
− Sisi kiri dan kanan jalan
didominasi oleh kawasan industri
dan pergudangan.
− Terdapat beberapa pemukiman
penduduk (ribbon development)
dalam wilayah ± 300 m dari sisi
kiri-kanan jalan.
2 Batas kota - Maros − Kondisi lalu lintas sub urban dan
antar kota yang cukup padat.
− Pemukiman penduduk sepanjang
jalan dalam wilayah ± 500 m s/d 2
km dari sisi jalan.
− Terdapat beberapa kompleks
perumahan (real estate).

Sumber : Reviu studi kelayakan pembangunan jalan KA di Sulawesi lintas Makassar – Pare-pare

Sebagian besar alinyemen jalan tersebut mempunyai kelandaian datar dan hanya sebagian

kecil pada daerah kabupaten Barru yang melalui perbukitan. Sebagai titik awal rencana jalan

56
KA, dipilih lokasi pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Pemilihan titik ini didasarkan pada

titik ini akan menjadi titik pertemuan jaringan kereta api yang berintegrasi dengan
pelabuhan Soekarno-Hatta yang merupakan pelabuhan samudera.

B.2. Kondisi Tanah

Kondisi tanah sepanjang koridor rencana jalan kereta api dikumpulkan dari pengamatan
lapangan yang dikombinasikan dengan informasi dari peta Bakosurtanal skala 1: 50.000.
Secara umum, kondisi tanah di koridor Makassar – Pare-pare merupakan tanah endapan

dan pantai yang disebabkan oleh lokasi yang dekat dengan laut (Selat Makassar).

Pada beberapa wilayah kondisi tanah permukaan cukup baik khususnya pada wilayah
Maros dan Pengkajene Kepulauan. Pada segmen Makassar – perbatasan Makassar - Maros,

kondisi tanah merupakan tanah lunak yang sebagian besar merupakan lahan tambak ikan.
Dari informasi yang didapatkan dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Sulawesi

Selatan, kedalaman tanah keras pada daerah tersebut cukup dangkal, sekitar 3-6 meter. Hal

ini diperkirakan tidak memberikan implikasi yang besar pada pelaksanaan konstruksi
nantinya.

Kondisi tanah secara umum pada segmen perbatasan Makassar - Maros sampai dengan

Maros merupakan tanah keras yang dipergunakan sebagai perumahan dan lahan pertanian
(tegalan). Pada segmen ini, permasalahan mengenai kondisi tanah tidak ada kecuali yang

berhubungan dengan adanya kebutuhan jembatan bentang kecil (6-10 m) pada beberapa

sungai kecil yang bermuara ke Selat Makassar.

B.3. Kondisi Topografi

Secara umum kondisi topografi sepanjang koridor rencana jalan kereta api sebagian besar

merupakan tanah datar. Pada beberapa lokasi terdapat terdapat perbukitan dan

pegunungan. Tinggi kontur tanah pada koridor ini pun cukup rendah yang disebabkan oleh

dekatnya koridor ini dengan laut (selat Makassar). Kondisi topografi yang dianalisis pada

peta Bakosurtanal skala 1:50.000 memberikan indikasi elevasi maksimum dan minimum
pada setiap segmen rencana jalan kereta. Analisis penarikan trase rencana jalan kereta api

yang dilakukan diatas peta dasar tersebut mengikuti batasan perencanaan jalan kereta yang
membatasi gradien vertikal maksimum 10 ‰ dan minimum jari-jari lingkaran pada tikungan
sebesar 1200 m.

Untuk segmen Makassar – Maros, kondisi topografi adalah merupakan tanah datar dan

sebagian besar merupakan daerah pantai. Tidak terdapat perbukitan ataupun gunung.

Elevasi maksimum sebesar 25 m.

57
Untuk segmen Maros – Pangkep, kondisi topografi adalah :

▪ Pada sisi kiri jalan nasional merupakan daerah yang langsung berhubungan dengan
laut (Selat Makassar), kondisi topografi seluruhnya merupakan tanah datar dengan

elevasi maksimum 25m.

▪ Pada sisi kanan jalan nasional, kontur lebih bervariasi dimana terdapat beberapa
perbukitan yang berdekatan.
▪ Pada daerah tengah segmen ini, terdapat pegunungan yang merupakan daerah

tambang Semen Tonasa dan Bosowa.

Sebagai integrasi kawasan perkotaan kota Makassar, ditentukan berdasarkan kriteria umum

kesesuaian lahan perkotaan sebagai berikut :

1) The urban, rural regional planning field (1980), kegiatan budidaya perkotaan dapat
dikembangkan pada ketinggian wilayah.

2) Berdasarkan Pedoman Penganalisisan Teknis (1990) kriteria kesesuaian fisik lahan

perkotaan diklasifikasikan berdasarkan interval lereng sebagaimana disajikan pada


tabel berikut.

Tabel 3.8 : Kriteria tingkat kesesuaian lahan menurut klasifikasi kemiringan


Tingkat kesesuaian pengembangan
Tingkat kemiringan lahan Klasifikasi
lahan perkotaan
0 – 8% Datar Sangat baik
9 – 15% Landai Baik
15 – 25% Agak curam Terbatas
26 – 40% Curam Sangat terbatas
>40% Sangat curam Mutlak konservasi
Sumber : Reviu studi kelayakan pembangunan jalan KA lintas Makassar – Pare-pare

Tabel 3.9 : Kriteria tingkat kesesuaian tapak menurut curah hujan


Curah hujan (mm/hari) Klasifikasi Daya dukung
0 – 8% Sangat rendah Sangat baik
9 – 15% Rendah Baik
15 – 25% Sedang Kurang baik
26 – 40% Tinggi Tidak baik
>40% Sangat tinggi Sangat tidak baik
Sumber : Kriteria Keppres No.32/1990

Tabel 3.10 : Kriteria tingkat kesesuaian tapak menurut sifat kepekaan tanah
Curah hujan (mm/hari) Sifat Daya dukung
Alluvial, geysol, planosol, hidromorf kelabu, laterik air tanah Tidak peka Sangat baik
Latosol Agak peka Baik
Brown forests oil, non calcic brown, mediteren Kurang peka Kurang baik
Andosol, laterite, grumusol, spodosol, podsolic Peka Tidak baik
Regosol, litosol, organosol, renzina Sangat peka Sangat tidak baik
Sumber : kriteria Keppres No.32/1990

Kota Makassar memiliki tingkat kesesuaian pengembangan lahan perkotaan dengan

kategori sangat baik karena memiliki tingkat kemiringan lahan dengan klasifikasi datar

yakni berkisar antara 0 – 8%. Secara lebih spesifik, tingkat kemiringan lahan Kota Makassar
dengan klasifikasi datar tersebut dibedakan menjadi tiga kategori kelas yaitu :

58
▪ Kelas 0 – 2% dengan wilayah terluas yakni 130,67 km² atau sekitar 74% dari luas total

kota Makassar. Wilayah tersebut tersebar pada seluruh kecamatan di kota Makassar,
dari arah timur kota sampai ke arah timur.

▪ Kelas 2 – 5% dengan luas wilayah 40,84 km² atau sekitar 23% dari luas total kota

Makassar. Wilayah dengan kemiringan tersebut tersebar di kecamatan Tamalanrea,


kecamatan Biringkanaya, kecamatan Panakukang dan kecamatan Manggala.
▪ Kelas 5 – 8% dengan luasan wilayah 4,26 km² atau sekitar 3% dari luas total kota

Makassar. Wilayah dengan kemiringan tersebut tersebar di wilayah timur kecamatan

Tamalanrea, wilayah utara kecamatan Biringkanaya, kecamatan Panakukang dan

wilayah timur kecamatan Manggala.

Gambar 3.3 : Kriteria ketinggian, kemiringan dan fungsi kawasan

Sumber : The urban, rural regional planning field,1980.

Berdasarkan jenis tanah Kota Makassar menunjukkan bahwa secara geologi Makassar

tersusun oleh jenis tanah inceptisol dan ultisol, Jenis tanah inceptisol dominan berada di

bagian barat dan selatan kota Makassar. Jenis tanah ini terdiri dari tanah alluvial, andosol,
regosol dan gleihumus.

Daerah bagian barat dan selatan berpotensi untuk pengembangan pemukiman, bisnis dan
pariwisata. Hal ini disebabkan karena jenis tanah inceptisol memiliki tingkat porositas yang

rendah dan permeabilitas yang tinggi sehingga kemungkinan terjadinya erosi kecil bila
dilihat dari segi geologinya. Daerah utara tidak cocok dijadikan sebagai kawasan pertanian
dan pertambakan karena jenis tanah ini banyak mengandung lapisan tanah liat dan bersifat

asam serta miskin unsur hara. Daerah ini lebih diarahkan pada pengembangan pemukiman.

Hal ini ditunjang oleh masih luasnya areal yang belum terbangun dan jumlah penduduknya
masih sedikit, sehingga tidak terjadi konsentrasi penduduk di pusat kota.

Bagian timur kota Makassar jenis tanahnya merupakan kombinasi kedua jenis tanah.
Pengembangan kawasan di daerah ini lebih beragam mulai dari kawasan pendidikan,

kawasan pemukiman hingga kawasan riset. Daerah ini juga merupakan jalur lingkar baru
Kota Makassar sehingga dapat mengurangi kemacetan dari pusat kota.

59
B.4. Kondisi Geologi

Analisis mengenai kondisi geologi pada rencana jalan kereta api Makassar – Pare-pare
didasarkan pada Peta Geologi yang diterbitkan oleh Ditjen Geologi terbitan tahun 1982.

Informasi dikaji dan berkaitan langsung dengan perencanaan jalan KA ini adalah jenis

sturktur geologi dan batuan pada rencana trase. Informasi yang paling utama dan menjadi
batasan untuk perencanaan trase adalah keberadaan sesar/patahan, siklin/antiklin (lipatan)
yang merupakan potensi bencana pada jaringan jalan KA yang harus dihindari.

Gambar 3.4 : Peta geologi wilayah Maros - Makassar

Untuk segmen Makassar – Maros, kondisi geologi adalah :

▪ Sebagian besar merupakan batuan endapan permukaan (Qac) yang terdiri dari kerikil,

pasir, lempung, lumpur dan batugamping koral pada sepanjang pesisir pantai.

▪ Pada daerah sekitar Mandai, terdapat batuan sedimen (Tmc) yang termasuk dalam
Formasi Camba yang terdiri dari batuan sedimen laut berselingan dengan batuan
gunung api.

▪ Tidak terdapat sesar/patahan dan siklin/antisiklin pada segmen ini.

Untuk segmen Maros – Pangkep, kondisi geologi adalah :

▪ Sepanjang segmen Maros sampai dengan Pangkajene merupakan batuan endapan

permukaan (Qac) yang terdiri dari kerikil, pasir, lempung, lumpur dan batugamping
koral pada sepanjang pesisir pantai.

▪ Pada sisi kanan jalan nasional (10 km) yang merupakan batuan sediman (Temt)

Formasi Tonasa dan Formasi Malawa (batupasir, konglomerat, batu lempung dan

batubara).

60
C. TITIK KOORDINAT (PROYEKSI UTM) BATAS BIDANG PENGADAAN TANAH

Prinsip dasar pengukuran bidang tanah dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus
memenuhi kaidah-kaidah teknis pengukuran dan pemetaan sehingga bidang tanah yang diukur

dapat dipetakan dan dapat diketahui letak, batas dan luas di atas peta serta dapat direkonstruksi

batas- batasnya di lapangan.

Obyek pengukuran dan atau pemetaan adalah seluruh bidang tanah yang belum terdaftar
maupun telah terdaftar yang ada dalam satu wilayah administrasi desa/kelurahan secara lengkap

sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Proses pengukuran bidang tanah dan pengumpulan

informasi bidang tanah meliputi :

1) Persiapan pengukuran dan pemetaan bidang tanah, dapat berupa :


▪ Inventarisasi sebaran titik dasar BM & CP sebagai titik pengikatan;

▪ Inventarisasi bidang tanah terdaftar dan belum terdaftar;


▪ Koordinasi dan sosialisasi dgn instansi lain, perangkat desa dan masyarakat;
▪ Penyiapan peralatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah;

▪ Penyiapan peta dasar

2) Pemasangan tanda batas bidang tanah :

▪ Tanda batas dapat berupa titik/patok batas.

▪ Pemasangan tanda batas dilakukan oleh pemilik tanah atau kuasanya.

▪ Pemilik tanah wajib bertanggung jawab atas kebenaran pemasangan tanda batas dan

penunjukan batas bidang tanahnya.

3) Penunjukan tanda batas bidang tanah :

▪ Penunjukan tanda batas bidang tanah dilakukan oleh pemilik tanah/kuasanya.

▪ Dalam pengukuran dan pemetaan bidang tanah sistematis lengkap, penunjukan

batas dapat diwakili oleh perangkat desa/kelurahan/kampung atau ketua RT, RW,

kepala dusun atau nama lainnya.

4) Penetapan batas bidang tanah dalam rangka pendaftaran tanah sistematis lengkap

dilaksanakan bersamaan pada saat penunjukan batas oleh pemilik tanah/kuasanya.

5) Pelaksanaan pengukuran bidang tanah, terdiri dari pengukuran bidang tanah yang belum
terdaftar maupun bidang tanah yang telah terdaftar.

Hasil dari pelaksanaan pengukuran bidang tanah dan pengumpulan informasi bidang tanah

dituangkan dalam Gambar Ukur yang dibuat sesuai dengan format kertas standar A3.

61
Tabel 3.11 : Tabel koordinat rencana trase/jalur KA arah Mandai menuju bandara Sultan Hasanuddin
KILOMETER KOORDINAT KANAN KOORDINAT TENGAH KOORDINAT KIRI
NO
(KM) X Y X Y X Y
1 0+000 779828,961 9440842,878 779834,632 9440834,642 779840,303 9440826,405
2 0+025 779808,356 9440828,692 779814,027 9440820,455 779819,697 9440812,219
3 0+050 779787,777 9440814,524 779793,448 9440806,287 779799,119 9440798,051
4 0+075 779767,133 9440800,311 779772,840 9440792,099 779778,547 9440783,888
5 0+100 779746,479 9440785,821 779752,374 9440777,741 779758,269 9440769,662
6 0+125 779726,239 9440770,468 779732,445 9440762,624 779738,651 9440754,780
7 0+150 779706,583 9440754,257 779713,107 9440746,675 779719,630 9440739,092
8 0+175 779687,667 9440737,286 779694,498 9440729,980 779701,329 9440722,673
9 0+200 779669,464 9440719,556 779676,588 9440712,535 779683,712 9440705,515
10 0+225 779651,995 9440701,087 779659,401 9440694,364 779666,808 9440687,642
11 0+250 779635,265 9440681,877 779642,941 9440675,464 779650,617 9440669,051
12 0+275 779619,373 9440662,042 779627,308 9440655,952 779635,243 9440649,862
13 0+300 779604,308 9440641,539 779612,483 9440635,777 779620,658 9440630,015
14 0+325 779590,075 9440620,474 779598,480 9440615,050 779606,884 9440609,627
15 0+350 779576,749 9440598,837 779585,369 9440593,764 779593,989 9440588,691
16 0+375 779564,295 9440576,667 779573,115 9440571,950 779581,935 9440567,233
17 0+400 779552,772 9440554,005 779561,779 9440549,656 779570,785 9440545,306
18 0+425 779542,167 9440530,844 779551,345 9440526,868 779560,523 9440522,892
19 0+450 779532,535 9440507,298 779541,868 9440503,702 779551,201 9440500,105
20 0+475 779523,885 9440483,401 779533,358 9440480,190 779542,831 9440476,979
21 0+500 779516,223 9440459,171 779525,819 9440456,351 779535,415 9440453,532
22 0+525 779509,551 9440434,614 779519,255 9440432,190 779528,959 9440429,766
23 0+550 779503,898 9440409,834 779513,694 9440407,813 779523,490 9440405,793
24 0+575 779499,281 9440384,820 779509,154 9440383,217 779519,027 9440381,613
25 0+600 779495,747 9440359,659 779505,674 9440358,440 779515,601 9440357,222
26 0+625 779493,092 9440334,386 779503,061 9440333,562 779513,029 9440332,738
27 0+650 779491,561 9440308,995 779501,556 9440308,598 779511,550 9440308,201
28 0+675 779491,073 9440283,580 779501,075 9440283,593 779511,077 9440283,606
29 0+700 779491,626 9440258,172 779501,619 9440258,595 779511,613 9440259,017
30 0+725 779493,220 9440232,809 779503,188 9440233,641 779513,155 9440234,473
31 0+750 779495,852 9440207,534 779505,777 9440208,774 779515,702 9440210,014
32 0+775 779499,518 9440182,387 779509,384 9440184,032 779519,250 9440185,677
33 0+800 779504,211 9440157,410 779514,001 9440159,459 779523,792 9440161,507
34 0+825 779509,933 9440132,611 779519,631 9440135,060 779529,329 9440137,508
35 0+850 779516,661 9440108,093 779526,250 9440110,936 779535,840 9440113,780
36 0+875 779524,384 9440083,881 779533,849 9440087,116 779543,314 9440090,350
37 0+900 779533,107 9440059,972 779542,431 9440063,592 779551,755 9440067,212
38 0+925 779542,792 9440036,467 779551,960 9440040,466 779561,128 9440044,466
39 0+950 779553,456 9440013,332 779562,452 9440017,704 779571,448 9440022,076
40 0+975 779565,031 9439990,709 779573,840 9439995,446 779582,649 9440000,184
41 1+000 779577,523 9439968,581 779586,131 9439973,675 779594,738 9439978,770
42 1+025 779590,920 9439946,970 779599,311 9439952,414 779607,702 9439957,857
43 1+050 779605,227 9439925,876 779613,388 9439931,660 779621,548 9439937,443
44 1+075 779620,347 9439905,443 779628,263 9439911,556 779636,180 9439917,669
45 1+100 779636,290 9439885,649 779643,949 9439892,081 779651,609 9439898,513
46 1+125 779653,027 9439866,529 779660,416 9439873,269 779667,806 9439880,010
47 1+150 779670,543 9439848,101 779677,649 9439855,139 779684,756 9439862,178
48 1+175 779688,845 9439830,365 779695,656 9439837,689 779702,468 9439845,013
49 1+200 779707,818 9439813,432 779714,323 9439821,030 779720,829 9439828,627
50 1+225 779727,518 9439797,253 779733,706 9439805,111 779739,894 9439812,969
51 1+250 779747,815 9439781,935 779753,675 9439790,041 779759,535 9439798,146
52 1+275 779768,776 9439767,427 779774,295 9439775,769 779779,815 9439784,110
53 1+300 779790,251 9439753,851 779795,427 9439762,409 779800,602 9439770,968
54 1+325 779812,267 9439741,128 779817,089 9439749,891 779821,912 9439758,653
55 1+350 779834,863 9439729,298 779839,319 9439738,253 779843,775 9439747,207
56 1+375 779857,857 9439718,439 779861,941 9439727,569 779866,026 9439736,699
57 1+400 779881,333 9439708,509 779885,039 9439717,799 779888,745 9439727,089
58 1+425 779905,155 9439699,567 779908,477 9439709,001 779911,799 9439718,436
59 1+450 779929,300 9439691,618 779932,233 9439701,180 779935,165 9439710,743
60 1+475 779953,743 9439684,667 779956,281 9439694,342 779958,819 9439704,016
61 1+500 779978,448 9439678,724 779980,587 9439688,494 779982,727 9439698,265
62 1+525 780003,394 9439673,795 780005,131 9439683,645 780006,868 9439693,495
63 1+550 780028,503 9439669,895 780029,835 9439679,808 780031,167 9439689,721
64 1+575 780053,746 9439667,029 780054,687 9439676,986 780055,628 9439686,944
65 1+600 780078,925 9439665,128 780079,640 9439675,103 780080,356 9439685,077

62
KILOMETER KOORDINAT KANAN KOORDINAT TENGAH KOORDINAT KIRI
NO
(KM) X Y X Y X Y
66 1+625 780103,904 9439663,429 780104,583 9439673,406 780105,262 9439683,383
67 1+650 780128,847 9439661,732 780129,525 9439671,709 780130,204 9439681,686
68 1+675 780153,789 9439660,035 780154,468 9439670,012 780155,147 9439679,989
69 1+700 780178,732 9439658,338 780179,410 9439668,315 780180,089 9439678,292
70 1+725 780203,674 9439656,641 780204,353 9439666,618 780205,032 9439676,595
71 1+750 780228,616 9439654,944 780229,295 9439664,921 780229,974 9439674,897
72 1+775 780253,559 9439653,247 780254,238 9439663,223 780254,917 9439673,200
73 1+800 780278,210 9439651,569 780279,180 9439661,526 780280,150 9439671,484
74 1+825 780302,505 9439648,486 780304,029 9439658,373 780305,552 9439668,259
75 1+850 780326,603 9439644,114 780328,634 9439653,908 780330,665 9439663,703
76 1+875 780350,468 9439638,538 780352,987 9439648,219 780355,505 9439657,900
77 1+900 780374,033 9439631,774 780377,032 9439641,317 780380,032 9439650,860
78 1+925 780397,217 9439623,845 780400,690 9439633,226 780404,163 9439642,606
79 1+950 780420,021 9439614,747 780423,959 9439623,942 780427,897 9439633,137
80 1+975 780442,320 9439604,528 780446,713 9439613,514 780451,107 9439622,501
81 2+000 780464,073 9439593,209 780468,911 9439601,965 780473,748 9439610,720
82 2+025 780485,222 9439580,823 780490,492 9439589,326 780495,761 9439597,829
83 2+050 780505,726 9439567,395 780511,414 9439575,624 780517,102 9439583,852
84 2+075 780525,528 9439552,962 780531,621 9439560,895 780537,714 9439568,829
85 2+100 780544,628 9439537,520 780551,110 9439545,138 780557,592 9439552,757
86 2+125 780562,904 9439521,163 780569,760 9439528,448 780576,615 9439535,733
87 2+150 780580,327 9439503,926 780587,538 9439510,859 780594,749 9439517,792
88 2+175 780596,860 9439485,846 780604,409 9439492,409 780611,957 9439498,973
89 2+200 780612,493 9439466,931 780620,360 9439473,108 780628,228 9439479,286
90 2+225 780627,138 9439447,287 780635,305 9439453,063 780643,472 9439458,840
91 2+250 780640,810 9439426,892 780649,256 9439432,253 780657,702 9439437,613
92 2+275 780653,418 9439405,885 780662,121 9439410,816 780670,824 9439415,748
93 2+300 780664,970 9439384,252 780673,909 9439388,742 780682,848 9439393,232
94 2+325 780675,419 9439362,082 780684,572 9439366,119 780693,724 9439370,156
95 2+350 780684,745 9439339,421 780694,088 9439342,995 780703,431 9439346,569
96 2+375 780692,945 9439316,266 780702,455 9439319,368 780711,965 9439322,471
97 2+400 780699,979 9439292,720 780709,612 9439295,410 780719,245 9439298,100
98 2+425 780706,292 9439268,433 780715,911 9439271,178 780725,530 9439273,923
99 2+450 780713,865 9439244,096 780723,339 9439247,306 780732,813 9439250,516
100 2+475 780722,658 9439220,135 780731,959 9439223,815 780741,261 9439227,496
101 2+500 780732,674 9439196,565 780741,779 9439200,707 780750,885 9439204,849
102 2+525 780743,825 9439173,596 780752,712 9439178,188 780761,599 9439182,781
103 2+550 780756,099 9439151,238 780764,744 9439156,269 780773,390 9439161,301
104 2+575 780769,508 9439129,470 780777,890 9439134,928 780786,273 9439140,386
105 2+600 780783,960 9439108,443 780792,059 9439114,314 780800,158 9439120,185
106 2+625 780799,491 9439088,110 780807,286 9439094,379 780815,081 9439100,648
107 2+650 780815,968 9439068,642 780823,440 9439075,293 780830,911 9439081,944
108 2+675 780833,436 9439049,983 780840,565 9439057,000 780847,694 9439064,017
109 2+700 780851,774 9439032,262 780858,543 9439039,627 780865,312 9439046,992
110 2+725 780871,003 9439015,456 780877,395 9439023,151 780883,787 9439030,846
111 2+750 780891,131 9438999,573 780897,129 9439007,579 780903,127 9439015,585
112 2+775 780911,931 9438984,790 780917,520 9438993,086 780923,109 9439001,382
113 2+800 780933,512 9438971,025 780938,678 9438979,590 780943,845 9438988,156
114 2+825 780955,681 9438958,400 780960,412 9438967,214 780965,143 9438976,027
115 2+850 780978,516 9438946,870 780982,800 9438955,910 780987,083 9438964,949
116 2+875 781001,832 9438936,528 781005,653 9438945,773 781009,473 9438955,018

63
KILOMETER KOORDINAT KANAN KOORDINAT TENGAH KOORDINAT KIRI
NO
(KM) X Y X Y X Y
117 2+900 781025,537 9438927,433 781029,025 9438936,806 781032,512 9438946,179
118 2+925 781049,150 9438918,919 781052,542 9438928,326 781055,934 9438937,733
119 2+950 781072,668 9438910,438 781076,060 9438919,845 781079,452 9438929,253
120 2+975 781096,186 9438901,958 781099,578 9438911,365 781102,970 9438920,772
121 3+000 781119,704 9438893,478 781123,096 9438902,885 781126,488 9438912,292
122 3+025 781143,222 9438884,997 781146,614 9438894,404 781150,006 9438903,811
123 3+050 781166,774 9438876,504 781170,132 9438885,924 781173,489 9438895,344
124 3+075 781190,396 9438868,182 781193,712 9438877,616 781197,028 9438887,050
125 3+100 781213,996 9438859,906 781217,305 9438869,343 781220,614 9438878,780
126 3+125 781237,590 9438851,634 781240,899 9438861,070 781244,208 9438870,507
127 3+150 781261,183 9438843,361 781264,492 9438852,797 781267,801 9438862,234
128 3+175 781284,776 9438835,088 781288,085 9438844,525 781291,394 9438853,961
129 3+200 781308,370 9438826,815 781311,678 9438836,252 781314,987 9438845,688
130 3+225 781331,963 9438818,542 781335,272 9438827,979 781338,581 9438837,415
131 3+250 781355,556 9438810,269 781358,865 9438819,706 781362,174 9438829,143
132 3+275 781379,149 9438801,996 781382,458 9438811,433 781385,767 9438820,870
133 3+300 781402,743 9438793,723 781406,052 9438803,160 781409,361 9438812,597
134 3+325 781426,336 9438785,451 781429,645 9438794,887 781432,954 9438804,324
135 3+350 781449,929 9438777,178 781453,238 9438786,614 781456,547 9438796,051
136 3+375 781473,523 9438768,905 781476,831 9438778,342 781480,140 9438787,778
137 3+400 781497,081 9438760,644 781500,425 9438770,069 781503,768 9438779,493
138 3+425 781520,437 9438752,261 781523,955 9438761,623 781527,473 9438770,985
139 3+450 781543,430 9438743,230 781547,232 9438752,480 781551,034 9438761,730
140 3+475 781566,154 9438733,473 781570,241 9438742,600 781574,328 9438751,728
141 3+500 781588,620 9438722,993 781592,897 9438732,032 781597,175 9438741,071
142 3+525 781611,109 9438712,198 781615,437 9438721,213 781619,764 9438730,228
143 3+550 781633,649 9438701,379 781637,976 9438710,394 781642,304 9438719,409
144 3+575 781656,188 9438690,560 781660,516 9438699,575 781664,843 9438708,590
145 3+600 781678,728 9438679,741 781683,055 9438688,756 781687,383 9438697,771
146 3+625 781701,267 9438668,922 781705,595 9438677,937 781709,922 9438686,952
147 3+650 781723,807 9438658,103 781728,134 9438667,118 781732,461 9438676,133
148 3+675 781746,346 9438647,284 781750,674 9438656,299 781755,001 9438665,314
149 3+700 781768,886 9438636,465 781773,213 9438645,480 781777,540 9438654,495
150 3+725 781791,425 9438625,646 781795,753 9438634,661 781800,080 9438643,676
151 3+750 781813,965 9438614,826 781818,292 9438623,842 781822,619 9438632,857
152 3+775 781836,504 9438604,007 781840,831 9438613,023 781845,159 9438622,038
153 3+800 781859,044 9438593,188 781863,371 9438602,204 781867,698 9438611,219
154 3+825 781881,583 9438582,369 781885,910 9438591,385 781890,238 9438600,400
155 3+850 781904,123 9438571,550 781908,450 9438580,566 781912,777 9438589,581
156 3+875 781926,662 9438560,731 781930,989 9438569,747 781935,317 9438578,762
157 3+900 781949,202 9438549,912 781953,529 9438558,927 781957,856 9438567,943
158 3+925 781971,741 9438539,093 781976,068 9438548,108 781980,396 9438557,124
159 3+950 781994,280 9438528,274 781998,608 9438537,289 782002,935 9438546,305
160 3+975 782016,820 9438517,455 782021,147 9438526,470 782025,475 9438535,486
161 4+000 782039,359 9438506,636 782043,687 9438515,651 782048,014 9438524,667
162 4+025 782061,899 9438495,817 782066,226 9438504,832 782070,554 9438513,848
163 4+050 782084,438 9438484,998 782088,766 9438494,013 782093,093 9438503,028
164 4+075 782106,978 9438474,179 782111,305 9438483,194 782115,632 9438492,209
165 4+100 782129,517 9438463,360 782133,845 9438472,375 782138,172 9438481,390
166 4+118 782145,766 9438455,560 782150,093 9438464,576 782154,421 9438473,591

64
Tabel 3.12 : Tabel koordinat rencana trase/jalur KA arah Mandai menuju pelabuhan Soekarno – Hatta Makassar
Koordinat Batas Lahan Sebelah
Koordinat Batas Lahan di As Koordinat Batas Lahan Sebelah Kanan
Kiri
KM X Y KM X Y KM X Y
5+200 772931,39 9437662 5+200 772932,69 9437637,1 5+200 772933,98 9437612,1
5+225 772956,36 9437663,3 5+225 772957,65 9437638,4 5+225 772958,95 9437613,4
5+250 772981,33 9437664,6 5+250 772982,62 9437639,7 5+250 772983,92 9437614,7
5+275 773006,29 9437665,9 5+275 773007,59 9437641 5+275 773008,89 9437616
5+300 773031,26 9437667,2 5+300 773032,56 9437642,2 5+300 773033,86 9437617,3
5+325 773056,23 9437668,5 5+325 773057,53 9437643,5 5+325 773058,82 9437618,6
5+350 773081,2 9437669,8 5+350 773082,49 9437644,8 5+350 773083,79 9437619,9
5+375 773106,17 9437671,1 5+375 773107,46 9437646,1 5+375 773108,76 9437621,2
5+400 773131,05 9437672,4 5+400 773132,4 9437647,4 5+400 773133,76 9437622,5
5+425 773155,89 9437673,8 5+425 773157,4 9437648,8 5+425 773158,91 9437623,9
5+450 773180,59 9437675,4 5+450 773182,4 9437650,5 5+450 773184,21 9437625,5
5+475 773205,03 9437677,4 5+475 773207,27 9437652,5 5+475 773209,51 9437627,6
5+500 773229,36 9437679,8 5+500 773232,15 9437655 5+500 773234,94 9437630,1
5+525 773253,56 9437682,8 5+525 773256,96 9437658 5+525 773260,37 9437633,3
5+550 773277,66 9437686,4 5+550 773281,69 9437661,8 5+550 773285,71 9437637,1
5+575 773301,68 9437690,7 5+575 773306,32 9437666,1 5+575 773310,96 9437641,5
5+600 773325,58 9437695,5 5+600 773330,83 9437671 5+600 773336,08 9437646,6
5+625 773349,37 9437700,9 5+625 773355,23 9437676,6 5+625 773361,09 9437652,3
5+650 773373 9437706,9 5+650 773379,47 9437682,8 5+650 773385,94 9437658,6
5+675 773396,47 9437713,5 5+675 773403,54 9437689,5 5+675 773410,61 9437665,6
5+700 773419,77 9437720,7 5+700 773427,43 9437696,9 5+700 773435,1 9437673,1
5+725 773443,14 9437728,6 5+725 773451,4 9437705 5+725 773459,67 9437681,4
5+750 773466,22 9437737 5+750 773475,08 9437713,6 5+750 773483,94 9437690,2
5+775 773489,02 9437745,9 5+775 773498,46 9437722,8 5+775 773507,91 9437699,6
5+800 773511,54 9437755,5 5+800 773521,56 9437732,5 5+800 773531,58 9437709,6
5+825 773533,78 9437765,5 5+825 773544,37 9437742,9 5+825 773554,96 9437720,2
5+850 773555,73 9437776,1 5+850 773566,89 9437753,7 5+850 773578,04 9437731,4
5+875 773577,53 9437787,3 5+875 773589,24 9437765,2 5+875 773600,95 9437743,1
5+900 773598,98 9437799 5+900 773611,24 9437777,3 5+900 773623,5 9437755,5
5+925 773620,1 9437811,3 5+925 773632,9 9437789,8 5+925 773645,71 9437768,3
5+950 773640,89 9437824 5+950 773654,22 9437802,9 5+950 773667,56 9437781,7
5+975 773661,35 9437837,3 5+975 773675,21 9437816,5 5+975 773689,07 9437795,7
6+000 773681,54 9437851,1 6+000 773695,92 9437830,7 6+000 773710,3 9437810,2
6+025 773701,36 9437865,4 6+025 773716,25 9437845,3 6+025 773731,13 9437825,2
6+050 773720,78 9437880,2 6+050 773736,17 9437860,5 6+050 773751,55 9437840,8
6+075 773739,86 9437895,5 6+075 773755,73 9437876,2 6+075 773771,61 9437856,8
6+100 773758,55 9437911,2 6+100 773774,91 9437892,3 6+100 773791,26 9437873,4
6+125 773776,82 9437927,4 6+125 773793,64 9437908,9 6+125 773810,46 9437890,4
6+150 773794,88 9437944,3 6+150 773812,15 9437926,2 6+150 773829,42 9437908,1
6+175 773812,18 9437961,2 6+175 773829,83 9437943,5 6+175 773847,49 9437925,8
6+200 773829,7 9437979 6+200 773847,65 9437961,6 6+200 773865,6 9437944,2
6+225 773846,8 9437996,9 6+225 773864,94 9437979,7 6+225 773883,09 9437962,5
6+250 773863,84 9438015 6+250 773882,08 9437997,9 6+250 773900,32 9437980,8
6+275 773880,91 9438033,3 6+275 773899,17 9438016,2 6+275 773917,43 9437999,1
6+300 773898 9438051,6 6+300 773916,26 9438034,5 6+300 773934,52 9438017,4
6+325 773915,08 9438069,8 6+325 773933,35 9438052,8 6+325 773951,61 9438035,7
6+350 773932,17 9438088,1 6+350 773950,43 9438071 6+350 773968,7 9438054
6+375 773949,26 9438106,4 6+375 773967,52 9438089,3 6+375 773985,78 9438072,2
6+400 773966,35 9438124,7 6+400 773984,61 9438107,6 6+400 774002,87 9438090,5
6+425 773983,44 9438143 6+425 774001,7 9438125,9 6+425 774019,96 9438108,8
6+450 774000,52 9438161,2 6+450 774018,79 9438144,2 6+450 774037,05 9438127,1
6+475 774017,61 9438179,5 6+475 774035,87 9438162,4 6+475 774054,14 9438145,4
6+500 774034,7 9438197,8 6+500 774052,96 9438180,7 6+500 774071,22 9438163,6
6+525 774051,79 9438216,1 6+525 774070,05 9438199 6+525 774088,31 9438181,9
6+550 774068,88 9438234,3 6+550 774087,14 9438217,3 6+550 774105,4 9438200,2
6+575 774085,96 9438252,6 6+575 774104,22 9438235,5 6+575 774122,49 9438218,5
6+600 774103,05 9438270,9 6+600 774121,31 9438253,8 6+600 774139,57 9438236,7
6+625 774266,38 9438372,4 6+625 774248,12 9438389,4 6+625 774229,86 9438406,5
6+650 774283,45 9438390,6 6+650 774265,19 9438407,7 6+650 774246,93 9438424,8
6+675 774300,53 9438408,9 6+675 774282,27 9438426 6+675 774264 9438443
6+700 774317,6 9438427,1 6+700 774299,34 9438444,2 6+700 774281,08 9438461,3
6+725 774334,68 9438445,4 6+725 774316,41 9438462,5 6+725 774298,15 9438479,5

65
6+750 774351,75 9438463,7 6+750 774333,49 9438480,7 6+750 774315,23 9438497,8
6+775 774368,82 9438481,9 6+775 774350,56 9438499 6+775 774332,3 9438516,1
6+800 774385,9 9438500,2 6+800 774367,64 9438517,3 6+800 774349,37 9438534,3
6+825 774402,97 9438518,4 6+825 774384,71 9438535,5 6+825 774366,45 9438552,6
6+850 774420,04 9438536,7 6+850 774401,78 9438553,8 6+850 774383,52 9438570,9
6+875 774437,12 9438555 6+875 774418,86 9438572 6+875 774400,6 9438589,1
6+900 774454,19 9438573,2 6+900 774435,93 9438590,3 6+900 774417,67 9438607,4
6+925 774471,27 9438591,5 6+925 774453 9438608,6 6+925 774434,74 9438625,6
6+950 774488,34 9438609,8 6+950 774470,08 9438626,8 6+950 774451,82 9438643,9
6+975 774505,41 9438628 6+975 774487,15 9438645,1 6+975 774468,89 9438662,2
7+000 774522,49 9438646,3 7+000 774504,23 9438663,4 7+000 774485,97 9438680,4
7+025 774539,56 9438664,5 7+025 774521,3 9438681,6 7+025 774503,04 9438698,7
7+050 774556,64 9438682,8 7+050 774538,37 9438699,9 7+050 774520,11 9438716,9
7+075 774573,71 9438701,1 7+075 774555,45 9438718,1 7+075 774537,19 9438735,2
7+100 774590,78 9438719,3 7+100 774572,52 9438736,4 7+100 774554,26 9438753,5
7+125 774607,86 9438737,6 7+125 774589,6 9438754,7 7+125 774571,33 9438771,7
7+150 774624,93 9438755,8 7+150 774606,67 9438772,9 7+150 774588,41 9438790
7+175 774642,01 9438774,1 7+175 774623,74 9438791,2 7+175 774605,48 9438808,3
7+200 774659,08 9438792,4 7+200 774640,82 9438809,4 7+200 774622,56 9438826,5
7+225 774676,15 9438810,6 7+225 774657,89 9438827,7 7+225 774639,63 9438844,8
7+250 774693,23 9438828,9 7+250 774674,97 9438846 7+250 774656,7 9438863
7+275 774710,3 9438847,2 7+275 774692,04 9438864,2 7+275 774673,78 9438881,3
7+300 774727,37 9438865,4 7+300 774709,11 9438882,5 7+300 774690,85 9438899,6
7+325 774744,45 9438883,7 7+325 774726,19 9438900,8 7+325 774707,93 9438917,8
7+350 774761,52 9438901,9 7+350 774743,26 9438919 7+350 774725 9438936,1
7+375 774778,6 9438920,2 7+375 774760,34 9438937,3 7+375 774742,07 9438954,3
7+400 774795,67 9438938,5 7+400 774777,41 9438955,5 7+400 774759,15 9438972,6
7+425 774812,74 9438956,7 7+425 774794,48 9438973,8 7+425 774776,22 9438990,9
7+450 774829,82 9438975 7+450 774811,56 9438992,1 7+450 774793,3 9439009,1
7+475 774846,89 9438993,2 7+475 774828,63 9439010,3 7+475 774810,37 9439027,4
7+500 774863,97 9439011,5 7+500 774845,7 9439028,6 7+500 774827,44 9439045,7
7+525 774881,04 9439029,8 7+525 774862,78 9439046,8 7+525 774844,52 9439063,9
7+550 774898,11 9439048 7+550 774879,85 9439065,1 7+550 774861,59 9439082,2
7+575 774915,19 9439066,3 7+575 774896,93 9439083,4 7+575 774878,66 9439100,4
7+600 774932,26 9439084,6 7+600 774914 9439101,6 7+600 774895,74 9439118,7
7+625 774949,34 9439102,8 7+625 774931,07 9439119,9 7+625 774912,81 9439137
7+650 774966,41 9439121,1 7+650 774948,15 9439138,2 7+650 774929,89 9439155,2
7+675 774983,48 9439139,3 7+675 774965,22 9439156,4 7+675 774946,96 9439173,5
7+700 775000,56 9439157,6 7+700 774982,3 9439174,7 7+700 774964,03 9439191,7
7+725 775017,63 9439175,9 7+725 774999,37 9439192,9 7+725 774981,11 9439210
7+750 775034,71 9439194,1 7+750 775016,44 9439211,2 7+750 774998,18 9439228,3
7+775 775051,67 9439212,3 7+775 775033,52 9439229,5 7+775 775015,36 9439246,6
7+800 775068,6 9439229,9 7+800 775050,82 9439247,5 7+800 775033,04 9439265,1
7+825 775085,89 9439246,9 7+825 775068,67 9439265 7+825 775051,44 9439283,1
7+850 775103,7 9439263,3 7+850 775087,05 9439281,9 7+850 775070,41 9439300,6
7+875 775122,02 9439279,1 7+875 775105,96 9439298,3 7+875 775089,91 9439317,5
7+900 775140,83 9439294,4 7+900 775125,37 9439314 7+900 775109,92 9439333,7
7+925 775160,1 9439309,1 7+925 775145,27 9439329,2 7+925 775130,44 9439349,3
7+950 775179,82 9439323,1 7+950 775165,62 9439343,7 7+950 775151,43 9439364,3
7+975 775199,97 9439336,5 7+975 775186,42 9439357,6 7+975 775172,88 9439378,6
8+000 775220,53 9439349,3 8+000 775207,65 9439370,8 8+000 775194,77 9439392,2
8+025 775241,48 9439361,5 8+025 775229,27 9439383,3 8+025 775217,07 9439405,1
8+050 775262,8 9439373 8+050 775251,28 9439395,2 8+050 775239,76 9439417,4
8+075 775284,46 9439383,8 8+075 775273,65 9439406,3 8+075 775262,83 9439428,9
8+100 775306,46 9439393,9 8+100 775296,35 9439416,8 8+100 775286,24 9439439,7
8+125 775328,76 9439403,4 8+125 775319,37 9439426,6 8+125 775309,98 9439449,7
8+150 775351,34 9439412,1 8+150 775342,68 9439435,6 8+150 775334,02 9439459
8+175 775374,19 9439420,2 8+175 775366,27 9439443,9 8+175 775358,35 9439467,6
8+200 775397,28 9439427,5 8+200 775390,1 9439451,4 8+200 775382,92 9439475,4
8+225 775420,58 9439434,1 8+225 775414,16 9439458,2 8+225 775407,73 9439482,4
8+250 775444,08 9439439,9 8+250 775438,41 9439464,3 8+250 775432,75 9439488,6
8+275 775467,75 9439445 8+275 775462,85 9439469,6 8+275 775457,94 9439494,1
8+300 775491,57 9439449,4 8+300 775487,43 9439474,1 8+300 775483,3 9439498,7
8+325 775515,51 9439453 8+325 775512,15 9439477,8 8+325 775508,79 9439502,6

66
8+350 775539,56 9439455,9 8+350 775536,97 9439480,8 8+350 775534,38 9439505,7
8+375 775563,68 9439458,1 8+375 775561,87 9439483 8+375 775560,06 9439507,9
8+400 775587,86 9439459,4 8+400 775586,83 9439484,4 8+400 775585,8 9439509,4
8+425 775612,07 9439460 8+425 775611,82 9439485,1 8+425 775611,58 9439510,1
8+450 775636,29 9439459,9 8+450 775636,82 9439484,9 8+450 775637,36 9439509,9
8+475 775660,49 9439459 8+475 775661,8 9439484 8+475 775663,12 9439509
8+500 775684,65 9439457,4 8+500 775686,74 9439482,3 8+500 775688,84 9439507,2
8+525 775708,75 9439455 8+525 775711,62 9439479,8 8+525 775714,49 9439504,6
8+550 775732,76 9439451,8 8+550 775736,41 9439476,5 8+550 775740,05 9439501,3
8+575 775756,66 9439447,9 8+575 775761,08 9439472,5 8+575 775765,49 9439497,1
8+600 775780,43 9439443,2 8+600 775785,61 9439467,7 8+600 775790,79 9439492,2
8+625 775804,05 9439437,9 8+625 775809,98 9439462,1 8+625 775815,91 9439486,4
8+650 775827,79 9439431,7 8+650 775834,18 9439455,8 8+650 775840,57 9439480
8+675 775851,83 9439425,2 8+675 775858,32 9439449,4 8+675 775864,81 9439473,5
8+700 775875,97 9439418,7 8+700 775882,46 9439442,9 8+700 775888,95 9439467
8+725 775900,12 9439412,2 8+725 775906,61 9439436,4 8+725 775913,1 9439460,5
8+750 775924,26 9439405,7 8+750 775930,75 9439429,9 8+750 775937,24 9439454
8+775 775948,4 9439399,3 8+775 775954,89 9439423,4 8+775 775961,38 9439447,5
8+800 775972,55 9439392,8 8+800 775979,04 9439416,9 8+800 775985,53 9439441,1
8+825 775996,69 9439386,3 8+825 776003,18 9439410,4 8+825 776009,67 9439434,6
8+850 776020,83 9439379,8 8+850 776027,32 9439403,9 8+850 776033,81 9439428,1
8+875 776044,98 9439373,3 8+875 776051,47 9439397,4 8+875 776057,95 9439421,6
8+900 776069,12 9439366,8 8+900 776075,61 9439391 8+900 776082,1 9439415,1
8+925 776093,26 9439360,3 8+925 776099,75 9439384,5 8+925 776106,24 9439408,6
8+950 776117,41 9439353,8 8+950 776123,89 9439378 8+950 776130,38 9439402,1
8+975 776141,55 9439347,3 8+975 776148,04 9439371,5 8+975 776154,53 9439395,6
9+000 776082,09 9439415,1 9+000 776075,61 9439391 9+000 776069,13 9439366,8
9+025 776106,24 9439408,6 9+025 776099,75 9439384,5 9+025 776093,26 9439360,3
9+050 776130,38 9439402,1 9+050 776123,89 9439378 9+050 776117,41 9439353,8
9+075 776154,53 9439395,6 9+075 776148,04 9439371,5 9+075 776141,55 9439347,3
9+100 776178,67 9439389,1 9+100 776172,18 9439365 9+100 776165,69 9439340,9
9+125 776202,81 9439382,7 9+125 776196,32 9439358,5 9+125 776189,83 9439334,4
9+150 776226,96 9439376,2 9+150 776220,47 9439352 9+150 776213,98 9439327,9
9+175 776251,1 9439369,7 9+175 776244,61 9439345,5 9+175 776238,12 9439321,4
9+200 776275,24 9439363,2 9+200 776268,75 9439339 9+200 776262,26 9439314,9
9+225 776299,39 9439356,7 9+225 776292,9 9439332,6 9+225 776286,41 9439308,4
9+250 776323,53 9439350,2 9+250 776317,04 9439326,1 9+250 776310,55 9439301,9
9+275 776347,67 9439343,7 9+275 776341,18 9439319,6 9+275 776334,69 9439295,4
9+300 776371,82 9439337,2 9+300 776365,33 9439313,1 9+300 776358,84 9439288,9
9+325 776395,96 9439330,7 9+325 776389,47 9439306,6 9+325 776382,98 9439282,5
9+350 776420,1 9439324,3 9+350 776413,61 9439300,1 9+350 776407,12 9439276
9+375 776444,24 9439317,8 9+375 776437,76 9439293,6 9+375 776431,27 9439269,5
9+400 776468,39 9439311,3 9+400 776461,9 9439287,1 9+400 776455,41 9439263
9+425 776492,53 9439304,8 9+425 776486,04 9439280,6 9+425 776479,55 9439256,5
9+450 776516,67 9439298,3 9+450 776510,18 9439274,2 9+450 776503,7 9439250
9+475 776540,82 9439291,8 9+475 776534,33 9439267,7 9+475 776527,84 9439243,5
9+500 776564,96 9439285,3 9+500 776558,47 9439261,2 9+500 776551,98 9439237
9+525 776589,1 9439278,8 9+525 776582,61 9439254,7 9+525 776576,12 9439230,5
9+550 776613,25 9439272,3 9+550 776606,76 9439248,2 9+550 776600,27 9439224,1
9+575 776637,39 9439265,8 9+575 776630,9 9439241,7 9+575 776624,41 9439217,6
9+600 776661,53 9439259,4 9+600 776655,04 9439235,2 9+600 776648,55 9439211,1
9+625 776685,68 9439252,9 9+625 776679,19 9439228,7 9+625 776672,7 9439204,6
9+650 776709,82 9439246,4 9+650 776703,33 9439222,2 9+650 776696,84 9439198,1
9+675 776733,96 9439239,9 9+675 776727,47 9439215,7 9+675 776720,98 9439191,6
9+700 776758,1 9439233,4 9+700 776751,62 9439209,3 9+700 776745,13 9439185,1
9+725 776782,25 9439226,9 9+725 776775,76 9439202,8 9+725 776769,27 9439178,6
9+750 776806,39 9439220,4 9+750 776799,9 9439196,3 9+750 776793,41 9439172,1
9+775 776830,53 9439213,9 9+775 776824,04 9439189,8 9+775 776817,56 9439165,6
9+800 776854,68 9439207,4 9+800 776848,19 9439183,3 9+800 776841,7 9439159,2
9+825 776878,82 9439201 9+825 776872,33 9439176,8 9+825 776865,84 9439152,7
9+850 776902,96 9439194,5 9+850 776896,47 9439170,3 9+850 776889,98 9439146,2
9+875 776927,11 9439188 9+875 776920,62 9439163,8 9+875 776914,13 9439139,7
9+900 776951,25 9439181,5 9+900 776944,76 9439157,3 9+900 776938,27 9439133,2
9+925 776975,39 9439175 9+925 776968,9 9439150,9 9+925 776962,41 9439126,7

67
9+950 776999,54 9439168,5 9+950 776993,05 9439144,4 9+950 776986,56 9439120,2
9+975 777023,68 9439162 9+975 777017,19 9439137,9 9+975 777010,7 9439113,7
10+000 777047,82 9439155,5 10+000 777041,33 9439131,4 10+000 777034,84 9439107,2
10+025 777071,97 9439149 10+025 777065,48 9439124,9 10+025 777058,99 9439100,8
10+050 777096,11 9439142,6 10+050 777089,62 9439118,4 10+050 777083,13 9439094,3
10+075 777120,25 9439136,1 10+075 777113,76 9439111,9 10+075 777107,27 9439087,8
10+100 777144,39 9439129,6 10+100 777137,91 9439105,4 10+100 777131,42 9439081,3
10+125 777168,54 9439123,1 10+125 777162,05 9439098,9 10+125 777155,56 9439074,8
10+150 777192,68 9439116,6 10+150 777186,19 9439092,5 10+150 777179,7 9439068,3
10+175 777216,82 9439110,1 10+175 777210,33 9439086 10+175 777203,85 9439061,8
10+200 777240,97 9439103,6 10+200 777234,48 9439079,5 10+200 777227,99 9439055,3
10+225 777265,11 9439097,1 10+225 777258,62 9439073 10+225 777252,13 9439048,8
10+250 777289,25 9439090,6 10+250 777282,76 9439066,5 10+250 777276,27 9439042,4
10+275 777313,3 9439084,2 10+275 777306,91 9439060 10+275 777300,52 9439035,8
10+300 777337,16 9439078 10+300 777331,1 9439053,7 10+300 777325,05 9439029,5
10+325 777361,24 9439072,2 10+325 777355,43 9439047,9 10+325 777349,62 9439023,6
10+350 777385,56 9439066,4 10+350 777379,75 9439042,1 10+350 777373,94 9439017,8
10+375 777409,89 9439060,6 10+375 777404,08 9439036,3 10+375 777398,27 9439012
10+400 777434,21 9439054,8 10+400 777428,4 9439030,5 10+400 777422,59 9439006,1
10+425 777458,54 9439049 10+425 777452,73 9439024,6 10+425 777446,92 9439000,3
10+450 777482,86 9439043,1 10+450 777477,05 9439018,8 10+450 777471,24 9438994,5
10+475 777507,19 9439037,3 10+475 777501,38 9439013 10+475 777495,56 9438988,7
10+500 777531,51 9439031,5 10+500 777525,7 9439007,2 10+500 777519,89 9438982,9
10+525 777555,84 9439025,7 10+525 777550,03 9439001,4 10+525 777544,21 9438977,1
10+550 777580,16 9439019,9 10+550 777574,35 9438995,6 10+550 777568,54 9438971,3
10+575 777604,49 9439014,1 10+575 777598,68 9438989,8 10+575 777592,86 9438965,4
10+600 777628,81 9439008,3 10+600 777623 9438984 10+600 777617,19 9438959,6
10+625 777653,14 9439002,5 10+625 777647,32 9438978,1 10+625 777641,51 9438953,8
10+650 777677,78 9438996,6 10+650 777671,65 9438972,3 10+650 777665,52 9438948,1
10+675 777702,07 9438990,1 10+675 777695,74 9438965,9 10+675 777689,42 9438941,7
10+700 777725,94 9438984 10+700 777719,86 9438959,7 10+700 777713,78 9438935,5
10+725 777749,87 9438978,1 10+725 777744,04 9438953,8 10+725 777738,21 9438929,5
10+750 777773,85 9438972,5 10+750 777768,28 9438948,1 10+750 777762,7 9438923,7
10+775 777797,8 9438967,1 10+775 777792,58 9438942,7 10+775 777787,35 9438918,2
10+800 777821,08 9438962,4 10+800 777816,64 9438937,8 10+800 777812,2 9438913,2
10+825 777844,51 9438958,7 10+825 777841,03 9438933,9 10+825 777837,54 9438909,2
10+850 777868,23 9438955,7 10+850 777865,52 9438930,9 10+850 777862,82 9438906
10+875 777892,03 9438953,5 10+875 777890,1 9438928,6 10+875 777888,17 9438903,7
10+900 777915,89 9438952 10+900 777914,74 9438927,1 10+900 777913,59 9438902,1
10+925 777939,79 9438951,3 10+925 777939,42 9438926,3 10+925 777939,05 9438901,3
10+950 777963,69 9438951,3 10+950 777964,1 9438926,3 10+950 777964,52 9438901,3
10+975 777987,59 9438952,1 10+975 777988,78 9438927,1 10+975 777989,97 9438902,2
11+000 778011,44 9438953,6 11+000 778013,41 9438928,7 11+000 778015,39 9438903,8
11+025 778035,24 9438955,9 11+025 778037,99 9438931 11+025 778040,74 9438906,2
11+050 778058,96 9438958,9 11+050 778062,48 9438934,1 11+050 778066,01 9438909,4
11+075 778082,57 9438962,6 11+075 778086,86 9438938 11+075 778091,16 9438913,4
11+100 778106,05 9438967,1 11+100 778111,11 9438942,6 11+100 778116,18 9438918,1
11+125 778129,38 9438972,3 11+125 778135,21 9438948 11+125 778141,03 9438923,7
11+150 778152,53 9438978,2 11+150 778159,12 9438954,1 11+150 778165,71 9438930
11+175 778175,5 9438984,9 11+175 778182,83 9438961 11+175 778190,17 9438937,1
11+200 778198,24 9438992,3 11+200 778206,32 9438968,6 11+200 778214,39 9438944,9
11+225 778220,74 9439000,3 11+225 778229,55 9438976,9 11+225 778238,36 9438953,5
11+250 778242,97 9439009,1 11+250 778252,51 9438986 11+250 778262,05 9438962,9
11+275 778264,92 9439018,6 11+275 778275,18 9438995,8 11+275 778285,44 9438973
11+300 778286,57 9439028,7 11+300 778297,54 9439006,3 11+300 778308,5 9438983,8
11+325 778307,89 9439039,5 11+325 778319,55 9439017,4 11+325 778331,21 9438995,3
11+350 778328,85 9439051 11+350 778341,2 9439029,3 11+350 778353,55 9439007,5
11+375 778349,45 9439063,1 11+375 778362,48 9439041,8 11+375 778375,5 9439020,5
11+400 778369,67 9439075,9 11+400 778383,35 9439055 11+400 778397,03 9439034,1
11+425 778389,47 9439089,3 11+425 778403,8 9439068,8 11+425 778418,12 9439048,3
11+450 778408,84 9439103,3 11+450 778423,81 9439083,3 11+450 778438,77 9439063,2
11+475 778427,77 9439117,9 11+475 778443,35 9439098,4 11+475 778458,93 9439078,8
11+500 778446,23 9439133,1 11+500 778462,41 9439114 11+500 778478,6 9439095
11+525 778464,21 9439148,8 11+525 778480,98 9439130,3 11+525 778497,75 9439111,8

68
11+550 778481,69 9439165,2 11+550 778499,03 9439147,1 11+550 778516,37 9439129,1
11+575 778498,65 9439182 11+575 778516,54 9439164,5 11+575 778534,44 9439147,1
11+600 778515,07 9439199,4 11+600 778533,5 9439182,5 11+600 778551,94 9439165,6
11+625 778530,95 9439217,2 11+625 778549,9 9439200,9 11+625 778568,85 9439184,6
11+650 778546,25 9439235,6 11+650 778565,71 9439219,9 11+650 778585,16 9439204,2
11+675 778560,98 9439254,4 11+675 778580,91 9439239,3 11+675 778600,85 9439224,3
11+700 778575,11 9439273,7 11+700 778595,5 9439259,3 11+700 778615,9 9439244,8
11+725 778588,63 9439293,4 11+725 778609,47 9439279,6 11+725 778630,3 9439265,8
11+750 778601,53 9439313,6 11+750 778622,79 9439300,4 11+750 778644,05 9439287,2
11+775 778613,79 9439334,1 11+775 778635,45 9439321,6 11+775 778657,11 9439309,1
11+800 778625,41 9439355 11+800 778647,45 9439343,2 11+800 778669,49 9439331,4
11+825 778636,37 9439376,2 11+825 778658,76 9439365,1 11+825 778681,16 9439354
11+850 778646,66 9439397,8 11+850 778669,39 9439387,4 11+850 778692,13 9439377
11+875 778656,26 9439419,7 11+875 778679,31 9439410 11+875 778702,36 9439400,3
11+900 778665,19 9439441,9 11+900 778688,53 9439432,9 11+900 778711,87 9439423,9
11+925 778673,41 9439464,3 11+925 778697,02 9439456,1 11+925 778720,63 9439447,8
11+950 778680,93 9439487 11+950 778704,78 9439479,5 11+950 778728,64 9439472
11+975 778687,68 9439509,7 11+975 778711,79 9439503,1 11+975 778735,91 9439496,5
12+000 778693,46 9439532,7 12+000 778717,79 9439526,9 12+000 778742,12 9439521,2
12+025 778698,76 9439556,5 12+025 778723,2 9439551,2 12+025 778747,63 9439545,9
12+050 778703,86 9439580,6 12+050 778728,35 9439575,6 12+050 778752,84 9439570,5
12+075 778708,71 9439604,8 12+075 778733,25 9439600 12+075 778757,79 9439595,2
12+100 778713,31 9439629 12+100 778737,9 9439624,5 12+100 778762,48 9439619,9
12+125 778717,68 9439653,4 12+125 778742,3 9439649 12+125 778766,91 9439644,6
12+150 778721,98 9439677,9 12+150 778746,61 9439673,6 12+150 778771,23 9439669,3
12+175 778726,29 9439702,5 12+175 778750,92 9439698,2 12+175 778775,54 9439693,9
12+200 778730,66 9439727,3 12+200 778755,26 9439722,9 12+200 778779,86 9439718,5
12+225 778735,27 9439752,3 12+225 778759,83 9439747,6 12+225 778784,39 9439742,9
12+250 778740,15 9439777,1 12+250 778764,66 9439772,2 12+250 778789,17 9439767,3
12+275 778745,29 9439802 12+275 778769,74 9439796,8 12+275 778794,2 9439791,6
12+300 778750,68 9439826,8 12+300 778775,08 9439821,3 12+300 778799,48 9439815,9
12+325 778756,33 9439851,5 12+325 778780,67 9439845,8 12+325 778805,01 9439840,1
12+350 778762,26 9439876,2 12+350 778786,52 9439870,2 12+350 778810,78 9439864,2
12+375 778768,85 9439901,8 12+375 778792,89 9439894,9 12+375 778816,93 9439888
12+400 778776,85 9439927 12+400 778800,55 9439919 12+400 778824,26 9439911,1
12+425 778785,52 9439951,6 12+425 778808,97 9439942,9 12+425 778832,42 9439934,2
12+450 778794,96 9439975,9 12+450 778818,12 9439966,5 12+450 778841,29 9439957,1
12+475 778805,15 9439999,9 12+475 778828,01 9439989,8 12+475 778850,87 9439979,7
12+500 778816,09 9440023,6 12+500 778838,63 9440012,8 12+500 778861,16 9440002
12+525 778827,77 9440047 12+525 778849,95 9440035,4 12+525 778872,13 9440023,9
12+550 778840,17 9440069,9 12+550 778861,98 9440057,7 12+550 778883,79 9440045,5
12+575 778853,27 9440092,5 12+575 778874,69 9440079,6 12+575 778896,11 9440066,7
12+600 778867,08 9440114,6 12+600 778888,09 9440101,1 12+600 778909,09 9440087,5
12+625 778881,57 9440136,3 12+625 778902,15 9440122,1 12+625 778922,72 9440107,9
12+650 778896,73 9440157,6 12+650 778916,85 9440142,7 12+650 778936,97 9440127,9
12+675 778912,56 9440178,3 12+675 778932,2 9440162,8 12+675 778951,85 9440147,4
12+700 778929,02 9440198,6 12+700 778948,17 9440182,5 12+700 778967,32 9440166,4
12+725 778946,1 9440218,3 12+725 778964,74 9440201,6 12+725 778983,38 9440184,9
12+750 778963,8 9440237,5 12+750 778981,91 9440220,2 12+750 779000,02 9440203
12+775 778982,08 9440256,1 12+775 778999,64 9440238,3 12+775 779017,21 9440220,5
12+800 779001,06 9440274,2 12+800 779017,93 9440255,8 12+800 779034,81 9440237,3
12+825 779021,01 9440291,6 12+825 779037,11 9440272,5 12+825 779053,22 9440253,4
12+850 779041,05 9440307,9 12+850 779056,7 9440288,4 12+850 779072,36 9440268,9
12+875 779060,9 9440323,7 12+875 779076,36 9440304 12+875 779091,81 9440284,4
12+900 779080,92 9440339,3 12+900 779096,17 9440319,5 12+900 779111,42 9440299,6
12+925 779101,1 9440354,6 12+925 779116,15 9440334,7 12+925 779131,19 9440314,7
12+950 779121,44 9440369,8 12+950 779136,28 9440349,7 12+950 779151,11 9440329,5
12+975 779141,94 9440384,7 12+975 779156,56 9440364,5 12+975 779171,18 9440344,2
13+000 779162,59 9440399,5 13+000 779176,97 9440379 13+000 779191,35 9440358,6
13+025 779183,3 9440413,8 13+025 779197,54 9440393,3 13+025 779211,77 9440372,7
13+050 779203,85 9440428 13+050 779218,09 9440407,5 13+050 779232,33 9440386,9
13+075 779224,4 9440442,3 13+075 779238,64 9440421,7 13+075 779252,88 9440401,2
13+100 779244,75 9440456,4 13+100 779259,19 9440436 13+100 779273,66 9440415,5

69
Tabel 3.13 : Foto dokumentasi bidang tanah di jalur/trase KA arah Mandai menuju pelabuhan Soekarno – Hatta

70
71
72
73
D. ANALISIS KELAYAKAN LOKASI

Poin-poin analisis dampak lingkungan yang diharuskan ada meliputi dampak fisik, budaya, dan
lingkungan masyarakat. Analisis dampak sosial dengan demikian menjadi salah satu bagian dari

analisis dampak lingkungan. Dalam implementasinya, analisis dampak lingkungan dinilai kurang

mampu memberi gambaran dampak sosial secara lebih mendalam sehingga kemudian dokumen
analisis terhadap dampak sosial berkembang dan terpisah dengan analisis dampak lingkungan.

Untuk ukuran “dampak penting” menurut keputusan kepala BAPPEDAL RI No.Kep.056/1994

adalah jumlah manusia yang akan terkena dampak. Dampak lingkungan suatu kegiatan menjadi

penting bila manusia di wilayah studi yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak menikmati

manfaat dari kegiatan, jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang menikmati
manfaat dari kegiatan di wilayah studi.

Luas wilayah persebaran dampak; dampak lingkungan suatu kegiatan bersifat penting bila
rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan
mendasar dari segi intensitas dampak, atau tidak berbaliknya dampak, atau kumulatif dampak.

Lamanya dampak berlangsung; dampak lingkungan bersifat penting bila rencana usaha atau

kegiatan mengakibatkan timbulnya perubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak

berbaliknya, atau segi kumulatif dampak yang berlangsung hanya pada satu atau lebih tahapan

kegiatan (perencanaan, konstruksi, operasi dan pasca operasi).

Intensitas dampak; intensitas dampak mengandung pengertian yang timbul bersifat hebat,

drastis serta berlangsung didaerah yang bersifat luas, dalam kurun waktu yang relativ singkat.
Dengan demikian dampak lingkungan yang tergolong penting antara lain, bila rencana usaha atau

kegiatan akan menyebabkan perubahan pada sifat-sifat fisik atau hayati lingkungan yang

melampaui baku mutu lingkungan menurut perundang - undangan yang berlaku. pada sifat-sifat

fisik atau hayati lingkungan yang melampaui baku mutu lingkungan menurut perundang -

undangan yang berlaku.

Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak; Dampak tergolong penting bila

dampak lingkungan berlangsung berulang kali dan terus menerus, sehingga padsa kurun waktu
tertentu, atau beragamnya dampak lingkungan bertumpuk dalam satu ruang tertentu sehingga
tidak dapat diasimilasikan oleh lingkungan alam atau sosial yang menerimanya.

Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; Dampak bersifat penting apabila perubahan yang

akan dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat dipuluhkan kembali walaupun dengan

intervensi manusia.

74
D.1. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Dalam rangka perwujudan rencana tata ruang ke dalam pemanfaatan ruang diperlukan
sebuah instrumen berupa peraturan zonasi (zoning regulation). Dalam RTRW

Kabupaten/Kota diarahkan beberapa indikasi ketentuan peraturan zonasi terhadap pola dan

struktur ruang. Indikasi ketentuan peraturan zonasi sistem kabupaten/kota digunakan


sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun pengaturan zonasi.

D.1.1. Ketentuan Peraturan Zonasi Kabupaten Maros

Ketentuan peraturan zonasi sistem kabupaten Maros meliputi ketentuan pengaturan

zonasi untuk pola ruang, yang terdiri dari :


1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan lindung;

2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan budidaya.

Ketentuan pengaturan zonasi untuk sistem perkotaan kabupaten dan jaringan

infrastruktur kabupaten disusun dengan memperhatikan :

a) Pemanfaatan ruang di sekitar jaringan infrastruktur kabupaten untuk


mendukung berfungsinya sistem perkotaan kabupaten dan jaringan

infrastruktur kabupaten;

b) Ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang yang menyebabkan gangguan


terhadap berfungsinya sistem perkotaan kabupaten dan jaringan infrastruktur

kabupaten;

c) Pembatasan intensitas pemanfaatan ruang agar tidak mengganggu fungsi

sistem perkotaan kabupaten dan jaringan infrastruktur kabupaten.

D.1.2. Ketentuan Umum Zonasi Sistem Jaringan Transportasi Kabupaten Maros

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan di sepanjang sisi jalan meliputi :

− Kegiatan yang diperbolehkan mengikuti ketentuan ruang milik jalan, ruang

manfaat jalan, dan ruang pengawasan jalan sesuai peraturan perundang-

undangan;
− Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pembangunan utilitas

kota termasuk kelengkapan jalan (street furniture), penanaman pohon, dan


pembangunan fasilitas pendukung jalan lainnya yang tidak mengganggu
kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan;

− Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi pemanfaatan ruang milik jalan,

ruang manfaat jalan, dan ruang pengawasan jalan yang mengakibatkan


terganggunya kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan;

− Pemanfaatan ruang pengawasan jalan dengan KDH paling rendah 30% (tiga

75
puluh persen);

− Pemanfaatan ruang sisi jalan bebas hambatan untuk ruang terbuka harus
bebas pandang bagi pengemudi dan memiliki pengamanan fungsi jalan.

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan terminal penumpang tipe B

dan terminal penumpang tipe C, meliputi :


− Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional, penunjang
operasional, dan pengembangan terminal tipe B, dan terminal penumpang

tipe C;

− Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain yang

tidak mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan

serta fungsi terminal penumpang tipe B, dan terminal penumpang tipe C;


− Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengganggu

keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan serta fungsi terminal

penumpang tipe B, dan terminal penumpang tipe C;


− Terminal penumpang tipe B, terminal penumpang tipe C dilengkapi dengan

RTH yang penyediaannya diserasikan dengan luasan terminal.

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan terminal barang, meliputi :

− Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional, penunjang

operasional, dan pembangunan kawasan terminal barang;

− Kegiatan yang diperperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain yang

tidak mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan,
serta fungsi terminal barang;

− Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengganggu

keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, serta fungsi
terminal barang;

− Terminal barang dilengkapi dengan RTH yang penyediaannya diserasikan


dengan luasan terminal.

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pelabuhan sungai diatur


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan stasiun kereta api, meliputi :

− Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional stasiun kereta api,

kegiatan penunjang operasinal stasiun kereta api, dan kegiatan


pengembangan stasiun kereta api, antara lain kegiatan naik turun penumpang

dan kegiatan bongkar muat barang;


− Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain yang

76
tidak mengganggu keamanan dan keselamatan operasi kereta api, serta fungsi

stasiun kereta api;


− Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengganggu

keamanan dan keselamatan operasi kereta api, serta fungsi stasiun kereta api;

− Kawasan di sekitar stasiun kereta api dilengkapi dengan RTH yang


penyediaannya diserasikan dengan luasan stasiun kereta api.

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan di sisi jalur kereta api, meliputi :

− Kegiatan yang diperbolehkan mengikuti ketentuan ruang manfaat jalur kereta

api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

− Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain yang


tidak mengganggu konstruksi jalan rel dan fasilitas operasi kereta api, serta

keselamatan pengguna kereta api;

− Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi pemanfaatan rung milik jalur


kereta api, ruang manfaat jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta

api yang mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi kereta api dan

keselamatan pengguna kereta api;

− Pemanfaatan ruang pengawasan jalur kereta api dengan KDH paling rendah

30% (tiga puluh persen);

− Pemanfaatan ruang sisi jalur kereta api untuk ruang terbuka harus memenuhi

aspek keamanan dan keselamatan bagi pengguna kereta api.

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringan transportasi laut, berupa

ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan pelabuhan

pengumpan, terminal peti kemas dan terminal khusus meliputi :


− Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional pelabuhan,

kegiatan penunjang operasional pelabuhan, dan kegiatan pengembangan


kawasan peruntukan pelabuhan, serta kegiatan pertahanan dan keamanan

negara secara terbatas;


− Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain kegiatan
yang berada di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKrP) dan Daerah

Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP), dan jalur transportasi laut dengan

mendapat izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;


− Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengganggu
kegiatan di DLKrP dan DLKP, jalur transportasi laut, dan kegiatan lain yang

mengganggu pelabuhan pengumpan dan pelabuhan pengumpul.

77
Ketentuan umum peraturan zonasi untuk alur pelayaran, diatur sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan Bandar udara umum,

meliputi :

− Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional kebandarudaraan,


kegiatan penunjang jasa kebandarudaraan, kegiatan penunjang pelayanan
keselamatan operasi penerbangan, dan kegiatan pertahanan dan keamanan

negara secara terbatas;

− Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pemanfaatan tanah

dan/atau perairan serta ruang udara di sekitar bandar udara umum serta

kegiatan lain yang tidak mengganggu keselamatan operasi penerbangan dan


fungsi bandar udara umum;

− Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang membahayakan

keamanan dan keselamatan operasional penerbangan, membuat halangan


(obstacle), dan/atau kegiatan lain yang mengganggu fungsi bandar udara

umum.

D.1.3. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Sistem Jaringan Transportasi Kota Makassar

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringan transportasi kota Makassar,

terdiri atas :

1) Arahan peraturan zonasi sistem jaringan jalan yang terdiri atas arahan

peraturan zonasi untuk kawasan di sepanjang sisi jalan arteri primer, jalan
kolektor primer, jalan arteri sekunder dan jalan bebas hambatan. Ketentuan

umum peraturan zonasi untuk kawasan di sepanjang sisi jalan meliputi :

a) Kegiatan yang diperbolehkan mengikuti ketentuan ruang milik jalan,


ruang manfaat jalan dan ruang pengawasan jalan sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan;
b) Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pembangunan

utilitas kota termasuk kelengkapan jalan (street furniture), penanaman


pohon, dan pembangunan fasilitas pendukung jalan lainnya yang tidak
mengganggu kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan;

c) Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi pemanfaatan ruang milik

jalan, ruang manfaat jalan, dan ruang pengawasan jalan yang


mengakibatkan terganggunya kelancaran lalu lintas dan keselamatan

pengguna jalan;
d) Pemanfaatan ruang pengawasan jalan dengan KDH paling rendah 30%

78
(tiga puluh persen);

e) Pemanfaatan ruang sisi jalan bebas hambatan untuk ruang terbuka


harus bebas pandang bagi pengemudi dan memiliki pengamanan fungsi

jalan.

2) Arahan peraturan zonasi sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang terdiri atas
arahan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan terminal penumpang tipe
A, terminal penumpang tipe B, dan terminal barang.

a) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan terminal

penumpang tipe A, dan terminal penumpang tipe B meliputi :

− kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional,

penunjang operasional, dan pengembangan terminal penumpang


tipe A, dan terminal penumpang tipe B;

− kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan

selain sebagaimana dimaksud pada poin di atas yang tidak


mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan

angkutan jalan serta fungsi terminal penumpang tipe A, dan

terminal penumpang tipe B;

− kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang

mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan

angkutan jalan serta fungsi terminal penumpang tipe A, dan

terminal penumpang tipe B;


− terminal penumpang tipe A, dan terminal penumpang tipe B

dilengkapi dengan RTH yang penyediaannya diserasikan dengan

luasan terminal.

b) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan terminal barang

meliputi :
− kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional,

penunjang operasional, dan pengembangan kawasan terminal


barang;
− kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan

selain sebagaimana dimaksud pada point di atas yang tidak

mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan


angkutan jalan, serta fungsi terminal barang;
− kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang

mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan

79
angkutan jalan, serta fungsi terminal barang;

− terminal barang dilengkapi dengan RTH yang penyediaannya


diserasikan dengan luasan terminal.

3) Arahan peraturan zonasi sistem jaringan transportasi sungai dan

penyeberangan yang terdiri atas arahan peraturan zonasi untuk kawasan


peruntukan pelabuhan sungai dan penyeberangan. Ketentuan peraturan
zonasi kawasan peruntukan pelabuhan sungai meliputi :

a) Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional pelabuhan

sungai, kegiatan penunjang operasional pelabuhan sungai, dan kegiatan

pengembangan kawasan peruntukan pelabuhan sungai;

b) Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain


kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a yang yang berada di

dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKrP) dan Daerah

Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP), tidak mengganggu


keamanan dan keselamatan operasi pelabuhan sungai dan

penyeberangan, fungsi pelabuhan sungai, serta jalur transportasi sungai

dan laut dengan mendapat izin sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

c) Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengganggu

kegiatan di DLKrP, DLKP, jalur transportasi laut, jalur transportasi

pelabuhan sungai dan kegiatan lain yang mengganggu fungsi


pelabuhan pengumpan dan pelabuhan pengumpul.

4) Arahan peraturan zonasi sistem jaringan transportasi perkeretaapian yang

terdiri atas arahan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan stasiun kereta
api dan untuk kawasan di sepanjang sisi jalur kereta api.

a) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan stasiun kereta


api meliputi :

− Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional


stasiun kereta api, kegiatan penunjang operasional stasiun kereta
api, dan kegiatan pengembangan stasiun kereta api, antara lain

kegiatan naik turun penumpang dan kegiatan bongkar muat

barang;
− Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan
selain sebagaimana dimaksud pada huruf a yang tidak

mengganggu keamanan dan keselamatan operasi kereta api,

80
serta fungsi stasiun kereta api;

− Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang


mengganggu keamanan dan keselamatan operasi kereta api,

serta fungsi stasiun kereta api;

− Kawasan di sekitar stasiun kereta api dilengkapi dengan RTH yang


penyediaannya diserasikan dengan luasan stasiun kereta api.

b) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan di sepanjang sisi jalur kereta

api meliputi :

− kegiatan yang diperbolehkan mengikuti ketentuan ruang manfaat

jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang

pengawasan jalur kereta api sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan;

− kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan

selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a yang tidak


mengganggu konstruksi jalan rel dan fasilitas operasi kereta api,

serta keselamatan pengguna kereta api;

− kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi pemanfaatan ruang

milik jalur kereta api, ruang manfaat jalur kereta api, dan ruang

pengawasan jalur kereta api yang mengakibatkan terganggunya

kelancaran operasi kereta api dan keselamatan pengguna kereta

api;
− pemanfaatan ruang pengawasan jalur kereta api dengan KDH

paling rendah 30% (tiga puluh persen);

− pemanfaatan ruang sisi jalur kereta api untuk ruang terbuka harus
memenuhi aspek keamanan dan keselamatan bagi pengguna

kereta api.

5) Arahan peraturan zonasi sistem jaringan transportasi laut yang terdiri atas

arahan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan pelabuhan pengumpan


dan untuk alur pelayaran. Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem
jaringan transportasi laut berupa ketentuan umum peraturan zonasi untuk

kawasan peruntukan pelabuhan pengumpan, terminal peti kemas dan terminal

khusus meliputi :
a) Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional pelabuhan,
kegiatan penunjang operasional pelabuhan, dan kegiatan

pengembangan kawasan peruntukan pelabuhan, serta kegiatan

81
pertahanan dan keamanan negara secara terbatas;

b) Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan selain


kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a yang berada di dalam

Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKrP) dan Daerah Lingkungan

Kepentingan Pelabuhan (DLKP), dan jalur transportasi laut dengan


mendapat izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

c) Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang mengganggu

kegiatan di DLKrP, DLKP, jalur transportasi laut, dan kegiatan lain yang

mengganggu fungsi pelabuhan pengumpan dan pelabuhan pengumpul.

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk alur pelayaran diatur sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6) Arahan peraturan zonasi untuk sistem jaringan transportasi udara yang terdiri

atas arahan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan bandar udara umum
dan ruang udara untuk penerbangan. Ketentuan umum peraturan zonasi untuk

kawasan peruntukan Bandar udara umum, meliputi :

a) Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan operasional kebandar-

udaraan, kegiatan penunjang pelayanan jasa kebandarudaraan, kegiatan

penunjang pelayanan keselamatan operasi penerbangan, dan kegiatan

pertahanan dan keamanan negara secara terbatas;

b) Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi pemanfaatan


tanah dan/atau perairan serta ruang udara di sekitar bandar udara

umum serta kegiatan lain yang tidak mengganggu keselamatan operasi

penerbangan, dan fungsi bandar udara umum, serta


mempertimbangkan tingkat kebisingan kawasan;

c) Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang

membahayakan keamanan dan keselamatan operasional penerbangan,

membuat halangan (obstacle), dan/atau kegiatan lain yang


mengganggu fungsi bandar udara umum. Ketentuan umum peraturan
zonasi untuk ruang udara, diatur sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

D.2. Komponen Rencana Kegiatan Yang Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan

Komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak dari kegiatan pada tahap
pra-konstruksi, konstruksi maupun pasca- konstruksi (operasional) terdiri atas komponen

lingkungan fisik-kimia, biologi, dan sosial-ekonomi-budaya.

82
Komponen-komponen tersebut kemudian digunakan sebagai acuan dalam mengukur dan

menentukan rona awal lingkungan berikut. Rona lingkungan hidup awal merupakan
penyampaian data yang terkait dengan rencana kegiatan dan/atau usaha. Data tersebut

terdiri dari data primer yang diambil dilapangan maupun data sekunder yang berasal dari

instansi terkait.

Data yang disampaikan sangat berhubungan terhadap dampak yang diperkirakan terjadi dari
rencana usaha dan/atau kegiatan. Data rona lingkungan ini mencakup wilayah yang berada

di dalam maupun di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan.

D.2.1. Komponen Geofisika – Kimia

1) Tipe iklim

Parameter iklim yang akan dikaji meliputi curah hujan, arah, dan kecepatan
angin, suhu udara, kelembaban, dan penyinaran matahari. Data yang disajikan

adalah berdasarkan pencatatan stasiun setempat.

a) Tipe iklim dan kondisi hujan

Berdasarkan pencatatan Badan Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika (BMKG) rata-rata Suhu udara bulanan di Kabupaten Maros

adalah 27,22°C tiap bulannya. Suhu bulanan paling rendah adalah 23,1°C
(terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2018) sedangkan paling tinggi

adalah 33,5°C (terjadi pada bulan September 2018). Iklim Kabupaten


Maros tergolong iklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata sekitar

284,5 mm setiap bulannya, dengan jumlah hari hujan berkisar 185 hari
selama Tahun 2018, dengan rata-rata suhu udara minimum 24,25C dan

rata- rata suhu udara maksimum 31,39°C.

Berdasarkan pola dan tinggi hujan, wilayah studi mempunyai pola hujan

unimodal artinya hanya mempunyai satu puncak hujan yaitu Desember

atau Januari. Berdasarkan pola tersebut maka di wilayah studi berpola


monsun dan wilayah ini rentan terhadap iklim ekstrim seperti El-Nino dan
la-Nina (Kaimuddin et al, 2004).

Wilayah studi bertipe hujan C menurut Schmidt-Ferguson yang berarti


wilayah studi termasuk daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba,

diantaranya terdapat jenis vegetasi yang daunnya gugur pada musim


kemarau, misalnya jati dan wilayah studi juga bertipe iklim C2 menurut

Oldeman, ini berarti wilayah studi dalam setahun hanya dapat tanam padi
satu kali dan penanaman palawija yang kedua harus hati-hati agar tidak

83
jatuh pada bulan kering, namun jika wilayah ini berpengairan/daerah

irigasi maka peluang Indeks Panen dapat mencapai 400%.

Hasil analisis statistik hujan menujukkan bahwa wilayah studi mempunyai

standar deviasi 275 mm. Ini menunjukkan bahwa variasi curah hujan

antara musim kemarau dengan musim hujan cukup.

b) Suhu, penyinaran dan kelembaban udara

Suhu udara rata-rata daerah studi 27,5oC, suhu udara minimum sebesar

23,2oC, suhu udara maksimum sebesar 31,7oC. Kelembaban udara relative

berkisar 72,5% - 89.5%. Kelembaban udara terendah terjadi pada bulan


September (72%), sedangkan kelembapan udara tertinggi dijumpai pada

bulan Februari (89,5%) dengan lama penyinaran rata-rata sebesar 58,9%.

2) Kualitas udara

Kualitas udara pada suatu wilayah dipengaruhi oleh kondisi geografis, topografi,

klimatologi, meteorologi dan sumber pencemar yang ada di daerah tersebut


atau di sekitarnya Daerah yang ada di lokasi rencana sebagian terdiri dari

daerah pusat fasilitas penunjang bandar udara S Hasanuddin dan pemukiman.

Untuk daerah pemukiman umumnya kualitas udara dipengaruhi oleh aktivitas


domestik baik aktivitas rumah tangga maupun jumlah kendaraan bermotor

yang lewat.

Dari hasil analisis data di laboratorium pada titik-titik pengambilan sampel,

seluruh parameter kualitas udara ambien (O3, SO2, NO2, CO, TSP dan debu), dan
kualitas udara bau (NH3), masih berada dalam baku mutu kualitas udara yang

ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kualitas udara masih sangat
baik. Untuk masing-masing parameter kualitas udara, dipaparkan sebagai

berikut.

a) Sulfur dioksida (SO2)

Sulfur dioksida merupakan salah satu parameter kualitas udara ambien


atau komponen polutan udara yang dapat bersumber dari hasil

pembakaran pada proses industri, kendaraan bermotor, generator listrik,


atau sampah organik.

Pada konsentrasi tertentu, gas ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernafasan dan dapat mengakibatkan tingkat kemasaman air hujan

turun. Konsentrasi gas ini di daerah studi seluruhnya masih jauh lebih

84
rendah dibanding baku mutu yang ditetapkan sebesar 900 μg/Nm3 per

jam. Kondisi ini menunjukkan bahwa kualitas udara di sekitar lokasi

rencana relatif masih bersih.

Kondisi tersebut juga menggambarkan bahwa aktivitas masyarakat


sekitarnya belum menyebabkan udara tercemar oleh gas SO2. Sumber
utama gas ini diperkirakan dari emisi kendaraan bermotor yang

beroperasi di sekitar lokasi pengukuran dan perbedaan konsentrasinya


terkait dengan karakteristik lingkungan pada lokasi pengukuran, jarak
dan jumlah sumber emisi serta faktor meteorologis.

b) Nitrogen dioksida (NO2)

Pada konsentrasi tertentu, seperti di atas baku mutu, gas ini dapat
menimbulkan iritasi hingga pendarahan paru-paru pada manusia dan

kerusakan terhadap vegetasi. Selain itu NO2 dapat berkontribusi pada


hujan asam. Di lokasi perencanaan ini terdeteksi gas NO2 namun masih

dalam rentang konsentrasi yang sangat rendah dibanding nilai ambang

batas yang dipersyaratkan (400 μg/Nm3).

Pada konsentrasi tersebut, gas NO2 tidak akan berdampak terhadap

komponen lingkungan lainnya, seperti terhadap kesehatan manusia,


tumbuhan dan bangunan fisik. Seperti halnya data hasil pengukuran SO2,

sumber utama gas ini diperkirakan dari emisi kendaraan bermotor yang

beroperasi di sekitar lokasi pengukuran dan perbedaan konsentrasinya


terkait dengan karakteristik lingkungan pada lokasi pengukuran, jarak

sumber emisi, dan faktor meteorologis.

c) Karbon monoksida (CO)

Gas CO ini dapat bersumber dari hasil pembakaran tidak sempurna

bahan organik, seperti bensin atau solar pada kendaraan bermotor, batu
bara, atau bahan organik lainnya. Pada konsentrasi tertentu, gas ini dapat
menimbulkan efek racun terhadap tubuh manusia dengan gejala seperti

sakit kepala, pusing, dan sesak nafas.

Kandungan polutan ini dalam udara ambien di wilayah studi relatif masih
rendah di beberapa titik pengujian, dimana masih jauh dibawah baku

mutu yang ditetapkan sebesar 30.000 μg/Nm3. Sumber CO utama berasal

dari emisi kendaraan bermotor di sekitar lokasi pengukuran.

85
Data hasil pengukuran ini juga menunjukkan bahwa emisi gas CO yang

bersumber dari kegiatan masyarakat yang ada di sekitar wilayah studi


belum sampai pada tingkat mencemari lingkungan udara ambien.

3) Kebisingan

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996, definisi


bising adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam
tingkat atau waktu tertentu yang dapat mengganggu kenyamanan lingkungan

dan dapat berimplikasi terhadap kesehatan manusia. Peraturan Menteri

Kesehatan RI nomor 718/MENKES/PER/XI/1987 menyebutkan pembagian

tingkat kebisingan menurut empat zona, yaitu :

▪ Zona A (Kebisingan antara 35 dB sampai 45 dB) Zona yang diperuntukkan


bagi penelitian, rumah sakit, tempat perawatan kesehatan atau sosial dan

sejenisnya.

▪ Zona B (Kebisingan antara 45 dB sampai 55 dB) Zona yang diperuntukkan


bagi perumahan, tempat pendidikan, rekreasi dan sejenisnya.

▪ Zona C (Kebisingan antara 50 dB sampai 60 dB) Zona yang diperuntukkan

bagi perkantoran, pertokoan, perdagangan, pasar dan sejenisnya.

▪ Zona D (Kebisingan antara 60 dB sampai 70 dB)

Pada pengujian kebisingan di trase Bantimurung - Maros ke mine line, tingkat


kebisingan terukur sebesar 53,7 dB. Baku mutu tingkat kebisingan yang

ditetapkan berdasarkan Kepmen Lingkungan Hidup No.48 adalah sebesar 70


dBA untuk daerah perdagangan dan jasa, 55 dBA untuk lingkungan pemukiman,

dan 65 dBA untuk wilayah perkantoran. Tingkat kebisingan yang terukur pada
kedua trase masih dalam batas baku mutu.

Peraturan lain yang mengatur tentang kebisingan khususnya di wilayah bandar

udara Sultan Hasanuddin adalah peraturan KM.13/2010 tentang batas kawasan


kebisingan di sekitar bandar udara internasional Jakarta Soekarno Hatta.
Peraturan KM.13/2010 tersebut mengatur tentang batas kebisingan yang

berada di kasawan bandar udara internasional dan telah mengakomodir


rencana pembangunan runway.

Batas kawasan kebisingan menurut peraturan KM.13/2010 di bagi menjadi 3


tingkat kebisingan, yaitu :

a) Kawasan kebisingan tingkat I mempunyai nilai tingkat kebisingan lebih

besar atau sama dengan 70 WECPNL sampai lebih kecil 75 WECPNL (70 ≤

86
WECPNL < 75). Penggunaan tanah dan ruang udara pada kawasan

kebisingan tingkat I dapat di manfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan


dan/atau bangunan, kecuali untuk jenis kegiatan dan/atau bangunan,

kecuali untuk jenis kegiatan dan/atau bangunan sekolah dan rumah sakit.

Bangunan sekolah atau rumah sakit yang sudah ada, pengelola harus
melengkapi dengan pemasangan insulasi suara sesuai dengan prosedur
yang standar sehingga tingkat bising yang terjadi di dalam bangunan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

b) Kawasan kebisingan tingkat II mempunyai nilai tingkat kebisingan lebih

besar atau sama dengan 75 WECPNL sampai lebih kecil 80 WECPNL (75 ≤

WECPNL < 80). Penggunaan tanah dan ruang udara pada kawasan
kebisingan tingkat II dapat di manfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan

dan/atau bangunan, kecuali untuk jenis kegiatan dan/atau bangunan,

bangunan sekolah, rumah sakit, dan rumah tinggal. Bangunan sekolah


atau rumah sakit yang sudah ada, pengelola bangunan harus melengkapi

dengan pemasangan insulasi suara sesuai dengan prosedur yang standar

sehingga tingkat bising yang terjadi di dalam bangunan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang – undangan.

c) Kawasan kebisingan tingkat III mempunyai nilai tingkat kebisingan lebih


besar atau sama dengan 80 WECPNL (WECPNL ≥ 80). Penggunaan tanah

dan ruang udara pada kawasan kebisingan tingkat III dapat di


manfaatkan untuk membangun bangunan atau failitas bandar udara

yang dilengkapi dengan pemasangan insulasi suara sesuai dengan


prosedur yang standar sehingga tingkat bising yang terjadi didalam

bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4) Fisiologi dan geologi

Data topografi mengacu pada data sekunder berupa peta topografi detail yang
dibuat oleh perusahaan. Sedangkan informasi kondisi geologi dikumpulkan dari

data sekunder, berupa peta geologi skala 1:250.000 yang diterbitkan oleh
Direktorat Geologi dan Tata Lingkungan.

Uraian kondisi geologi rencana lokasi didasarkan pada Peta Geologi Lembar
Ujung Pandang, Benteng, dan Sinjai, Sulawesi, skala 1:250.00 (Sukamto, dkk,

1982). Daerah proyek dan sekitarnya tersusun atas kelompok batuan Formasi

Tonasa (Temt), Batuan Beku Diorit (d), Batuan Beku Basalt (b) dan Endapan

87
Aluvial (Qac). Formasi Tonasa (Temt) terdiri atas batu gamping yang sebagian

berlapis dan sebagian pejal. Batu gamping tersebut meliputi koral, bioklastika,
dan kalkarenit, dengan sisipan napal globigerina, batugamping kaya foram

besar, batu gamping pasiran, setempat dengan moluska. Warna batuan tersebut

kebanyakan putih dan kelabu muda, sebagian kelabu tua dan coklat.

Perlapisan baik setebal antara 10 cm – 30 cm, terlipat lemah dengan kemiringan


lapisan rata-rata kurang dari 25O. Formasi ini tebalnya tidak kurang dari 1750 m,

tidak selaras menindih batuan gunungapi terpropillitkan (Tpv) dan ditindih oleh

Formasi Camba (Tmc). Di beberapa tempat batuan tersebut diterobos oleh

retas, sil, dan stok dengan komposisi basalt dan relativ. Diorit (d) merupakan

batuan terobosan berupa stok dan sebagian retas atau sil. Singkapan 13elativ
ditemukan di sebelah timur Kota Maros, menerobos batugamping Formasi

Tonasa (Temt). Secara umum relativ berwarna kelabu, bertekstur porfir, dengan

fenokris amfibol dan biotit, dan sebagian menunjukkan kekar meniang.

Basal (b) merupakan terobosan batuan yang berbentuk retas, sil dan stok. Basal

bertekstur porfir dengan fenokris piroksen kasar dengan ukuran lebih besar dari

1 cm. Basal berwarna kelabu tua kehitaman dan kehijauan, sebagian dicirikan

oleh struktur kekar meniang.

Endapan Aluvial (Qac) terdiri atas kerikil, pasir, lempung, lumpur, dan
batugamping koral, terbentuk dalam lingkungan sungai dan rawa. Proses

pembentukan endapan ini berlanjut terus sebagai hasil pengendapan dari


materi yang tererosi dari batuan yang lebih tua.

a) Jenis tanah
Berdasarkan hasil analisis overlay peta lokasi dan jenis tanah dilokasi studi

terdapat beberapa jenis tanah yaitu Eutropepts, Rendolls, Tropaquepts,

Fluvaquents, Ustropepts, Tropofluvents.

b) Fisiografi
Parameter yang umum digunakan dalam pengidentifikasian kemiringan

lereng adalah sudut kemiringan lereng, titik ketinggian diatas muka laut
dan gaya-gaya geologi pembentuk bentang alam. Lereng merupakan

bagian dari bentang alam yang memiliki sudut miring dan beda
ketinggian pada tempat tertentu; sehingga dapat ditarik suatu nilai yang

menunjukkan beda tinggi antara dua tempat, yang dibandingkan dengan

daerah yang lebih rata atau datar.

88
5) Tata guna lahan

Sebagian lahan di sekitar lokasi rencana dipakai untuk aktivitas perekonomian,


yaitu sawah, tambak, pertanian lahan kering dan pertambangan dan sebagian

lainnya merupakan wilayah pemukiman. Pemanfaatan lahan telah mengalami

perubahan yang relative tinggi akibat terjadinya peningkatan pembangunan


aktivitas ekonomi.

6) Hidrologi (air permukaan)

Pengumpulan data hidrologi ditujukan untuk mengetahui kualitas daya dukung

suatu area. Tingginya tingkat erosi dan sedimentasi akan memberikan dampak
yang buruk bagi daya guna lahan maupun pengembangannya. Erosi dan

sedimentasi sangat dipengaruhi oleh aliran permukaan yang mengalir, baik di


atas permukaan tanah (surface runoff) maupun sebagai aliran air di bawah

permukaan (subsurface flow), selain pengaruh yang lain seperti curah hujan,

topografi, karakter tanah, penutupan lahan dan daya guna lahan. Intensitas
hujan yang sama dengan lama waktu hujan yang berbeda-beda akan

menghasilkan tingkat limpasan yang berbeda (Wilson, 1993).

Pada dasarnya semua pengaruh erosi dan sedimentasi sangat erat kaitannya
dengan tingkat limpasan air sebuah DAS. Menurut Asdak (2002) Karakteristik

suatu DAS juga turut mempengaruhi tingkat limpasan air yang terjadi. Analisa
limpasan air pada sebuah DAS yang merupakan salah satu bentuk dari 21 elativ

hidrologi yang sangat berperan penting terhadap proses pengembangan dan


tindakan konservasi pada DAS seperti perencanaan bangunan air. Dalam

memperkirakan besarnya volume limpasan total dari suatu DAS, metode yang
dikembangkan oleh U.S. Soil Conservation Service atau juga dikenal dengan

metode SCS paling banyak dipakai.

Hidrograf adalah diagram yang menggambarkan variasi debit atau permukaan


air terhadap waktu. Penguraian hidrograf berarti menguraikan komponen-
komponen aliran dasar, aliran antara, dan aliran permukaan (Sosrodarsono dan

Takeda, 2002). Analisis hidrograf bertujuan menduga run off yang terjadi di
daerah aliran sungai berdasarkan data curah hujan. Dalam analisis hidrograf

dibedakan komponen-komponen yang membentuk debit total (Anonim A,


2008).

Berdasarkan hasil studi terdahulu di daerah sub DAS Maros diperoleh data

debit aliran limpasan permukaan maksimum untuk setiap tahunnya. Selama 10

89
tahun terakhir debit limpasan permukaan yang tertinggi yaitu pada tahun

2008 sebesar 79,89 m³/detik. Kemudian pada tahun 2004 dan 2007 masing-
masing tingkat debitnya sebesar 51,98 m³/detik dan 49,35 m³/detik.

Sedangkan debit limpasan terendah sebesar 6,92 m³/detik, 21,27 m³/detik dan

21,62 m³/detik yaitu pada tahun 2001, 2006 dan 2003.

7) Dust particulate (TSP)

Partikel atau TSP dapat dihasilkan oleh emisi kendaran bermotor, peristiwa

mekanis seperti pada kegiatan transportasi darat serta peristiwa alami akibat

dispersi partikel debu oleh angin. Polutan ini dapat menyebabkan gangguan

sistem pernafasan, iritasi mata dan gangguan pandangan. Data hasil pengujian

tersebut menunjukkan bahwa udara di sekitar rencana lokasi perencanaan


tersebut masih tergolong bersih berdasarkan baku mutu yang ditetapkan untuk

parameter ini sebesar 90 μg/Nm3.

D.2.2. Komponen Biologi

Data komponen biologi berupa flora, fauna dan aspek-aspek yang mengikuti

(keragaman, keseragaman, jenis vegetasi, dll) diperlukan untuk memahami dinamika

perubahan lingkungan, hubungannya dengan perubahan iklim mikro dan untuk

menentukan solusi yang tepat dalam perbaikan lahan ketika terjadi kerusakan.

1) Biota darat

Pengumpulan data biota darat dilakukan dengan cara observasi langsung


dilapangan dengan melihat kondisi flora dan fauna yang ada dikawasan

tersebut.

a) Flora dan jenis vegetasi

Berdasarkan hasil observasi di lokasi rencana pembangunan trase Balocci

dan Bantimurung, kondisi vegetasi di sekitar lokasi merupakan hutan

bukit kapur (limestone forest). Batuan kapur mengandung karbonat

kalsium / kalsit yang mudah larut dalam air hujan, yang menyebabkan
terbentuknya retakan- retakan dan terowongan yang menyerupai relief,

sehingga membentuk morfologi yang khas (Achmad, 2011). Hutan bukit


kapur pada umumnya ditemukan pada wilayah hutan dataran rendah,

yaitu kurang lebih sampai ketinggian 1.200 m dari permukaan laut.

Keanekaragaman jenis dan keberlanjutan perkembangan tumbuhan

hutan di bagian atas, bukit kapur selain dipengaruhi oleh sifat fisik, kimia

90
batuan, iklim serta dipengaruhi oleh organisme penghuni gua terutama

oleh kelelawar dan beberapa jenis burung yang melakukan polinasi dan
menyebarkan biji, sehingga tumbuhan dapat tersebar di area kars.

Sebaliknya, vegetasi hutan merupakan sumber energi bagi penghuni gua

yang hidup dalam kegelapan, dimana energi tersebut akan masuk ke


dalam gua melalui aliran air maupun dibawa oleh kelelawar, burung, serta
organisme lain yang menghuni gua (Achmad, 2011).

Selain sebagai sumber pakan bagi penghuni gua, ekosistem hutan yang

berada di bagian atas juga berperan dalam proses karsifikasi batu

gamping. Hutan bukit kapur ini dicirikan oleh keanekaragaman jenis

pohon yang lebih kecil dibandingkan dengan hutan dataran rendah


meskipun jumlah jenis tumbuhan diperkirakan kurang lebih sama. Hutan

bukit kapur umumnya mempunyai sedikit jenis pohon dibandingkan

dengan hutan dataran rendah lainnya. Hal ini disebabkan karena


tingginya kadar kalsium dalam tanah yang tidak dapat ditumbuhi oleh

berbagai jenis pohon lainnya (Whitten, dkk 1987).

Kepadatan dan ketinggian pohon dan total biomassa juga relatif rendah

dengan jumlah luas bidang dasar pohon yang lebih kecil. Banyak jenis di

hutan ini yang mengalami kekurangan air yang berulang-ulang sehingga


bersifat poikilohidri yaitu mempunyai kemampuan kehilangan air yang

besar (kecuali cairan protoplasma), tahan terhadap kekeringan, dan segar


setelah dibasahi (Achmad, 2011).

Kemampuan spesies untuk hidup pada suatu tempat sangat tergantung


kemampuannya beradaptasi terhadap kondisi lingkungan di tempat

tersebut. Oleh karenanya lingkungan sangat berperan dalam menyeleksi

spesies untuk dapat bertahan pada suatu habitat. Secara ekologi dapat
dikemukakan bahwa INP yang diperlihatkan oleh setiap spesies
merupakan indikasi bahwa spesies yang bersangkutan dianggap

dominan di tempat tersebut, yaitu mempunyai nilai frekuensi, densitas,


dan dominansi lebih tinggi dibandingkan spesies lain.

Jenis vegetasi budidaya yang diusahakan masyarakat di sekitar wilayah


studi sangat beranekaragam dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi

(sebagai sumber mata pencaharian/pendapatan dan merupakan sumber

makanan pokok).

91
b) Fauna

Pengumpulan data fauna satwa liar dilakukan pada lokasi yang sama
dengan lokasi pengumpulan data flora. Pengumpulan data burung

digunakan metode IPA (Indeks Ponctualle de’ Abudance = Point Indeks

of Abudance), sedangkan untuk pengumpulan data fauna lainnya


(mamalia, ampibi dan reptilia) dilakukan dengan menggunakan metode
inventarisasi wawancara dan pengamatan jejak pada transek yang telah

ditentukan.

Ekosistem hutan bukit kapur di disekitar lokasi studi sangat terkenal

karena adanya berbagai jenis satwa liar yang berstatus endemic dan

dilindungi. Satwa liar yang ditemukan di hutan bukit kapur tersebut


adalah dari kelompok mamalia, aves, reptil, kodok, kupu-kupu dan fauna

gua. Jenis satwa liar dari kelompok mamalia yang ditemukan di hutan

bukit kapur wilayah kars Maros-Pangkep, dikelompokkan ke dalam


mamalia besar dan mamalia kecil.

Dari 13 spesies mamalia yang ditemukan di sekitar hutan bukit kapur di

Kawasan karst Maros-Pangkep, terdapat lima spesies endemik dan

dilindungi. Selain itu, dari 29 jenis kelompok reptil dan 14 jenis kelompok

kodok yang ditemukan pada hutan bukit kapur di kawasan kars Maros-
Pangkep, tidak ada satupun jenis yang dilindungi dari keseluruhan jenis

tersebut. Namun demikian, terdapat dua jenis endemik dari kelompok


ular, yaitu Cylindrophis melanotus dan Boiga denrophilia serta tiga jenis

dari kelompok amphibi yaitu Bufo celebensis, Oreophryne celebensis dan


Rana celebensis.

Menurut Achmad (2011) terdapat sekitar 149 jenis kupu- kupu yang

terdapat di kawasan kars Maros-Pangkep, dan sebanyak enam jenis


merupakan jenis kupu-kupu yang dilindungi, yaitu Hypochrysops
mioswara, Graphium androcles, Papilio sataspes, Triodes helena, Triodes

heliptron, Triodes hypolithes serta satu jenis endemik yaitu Cethosia


myrina, sedangkan kupu-kupu yang diperdagangkan sebanyak 25 jenis.

Lokasi ditemukannya fauna endemik maupun dilindungi tersebut


sbeagian besarnya cukup jauh dari area kegiatan. Akan tetapi, kegiatan

pembangunan rel kereta api diperkirakan tetap dapat berdampak pada

keseluruhan kawasan hutan. Pembangunan rel kereta api yang membelah

92
hutan akan menyebabkan gangguan dan perubahan komposisi flora dan

fauna pada area dan di sekitarnya, serta pada proses migrasi. Semua
dampak tersebut secara langsung maupun tidak langsung dapat

mempegaruhi kelangsungan hidup spesies tersebut di atas

2) Biota perairan

Pengumpulan data biota perairan dilakukan dengan cara pengambilan data


langsung (data primer) di lapangan. Data yang dikumpulkan yakni berupa data

plankton dan benthos. Data komposisi jenis dan populasi plankton dan benthos

dianalisis secara deskriptif, sedang keanekaragaman jenis, keseragaman dan

dominasi dianalisis dengan menggunakan metoda Shannon Wiener.

a) Plankton

Plankton merupakan mikroorganisme air yang hidup melayang mengikuti

arus dan getaran air, dibedakan menjadi dua golongan yaitu fitoplankton

yang meliputi tumbuhan renik dan zooplankton yang berupa hewan


renik. Fitoplankton adalah tumbuhan yang menentukan produktivitas

perairan. Disamping itu fitoplankton dapat dipakai sebagai indikator

adanya perubahan kondisi lingkungan perairan, demikian juga halnya


dengan zooplankton.

b) Benthos

Benthos adalah biota perairan yang sebagian besar hidup didasar

perairan (dasar sungai), sehingga apabila keadaan subtratnya baik maka


benthos dapat hidup dan berkembang dengan baik. Oleh karena itu

keberadaan benthos di perairan disekitar kawasan rencana sangat


tergantung kepada kondisi atau karakteristik sungai yang ada di sekitar

daerah tersebut,

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada sungai Pangkajene (lokasi


jembatan menuju pabrik semen Tonasa) dan sungai Maros (Lau) menunjukkan
index diversitas (H’) plankton 2.342 di sungai Pangkajene, 2.482 di lokasi tapak

jembatan sungai Maros. Data ini menunjukan rona lingkungan awal kedua
lokasi tersebut tergolong baik. Akan tetapi, dengan adanya kegiatan konstruksi

diperkirakan indeks diversitas biota akan menurun akibat meningkatnya TSS


dan kekeruhan sehingga laju fotosintesis biota mengalami penurunan.

93
BAB
IV
Luas Tanah Yang Dibutuhkan

Luas tanah yang dibutuhkan untuk rencana pembangunan jalan KA jalur arah Mandai – Newport
(pelabuhan Soekarno Hatta – Makassar) dari KM.5+200 s/d KM.13+000 dan jalur arah Mandai – bandara
Sultan Hasanuddin (dari KM.0+000 / KM.13+800 s/d KM.4+118) yang berada di wilayah provinsi

Sulawesi Selatan dengan panjang jalan tol ± 13 km, melintasi wilayah kabupaten Maros dan kota
Makassar :

▪ Dalam wilayah kabupaten Maros, melintasi kecamatan Marusu, yang mencakup wilayah desa

Marumpa dan desa Temmapaduae;

▪ Dalam wilayah kota Makassar, melintasi kecamatan Biringkanaya dan kecamatan Tamalanrea,

mencakup wilayah desa Bira, Sudiang, Bulurokeng dan Untia.

Kebutuhan luas tanah yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan KA tersebut dengan panjang tol ± 13

km dan lebar ROW/grounkaart untuk trase arah Mandai – Newport/pelabuhan Soekarno Hatta adalah 50

m; dan lebar ROW/grounkaart untuk trase arah Mandai – bandara Sultan Hasanuddin ada yang 50 m
dan sebagian 25 m (bagian elevated).

Uraian tentang luas tanah yang dibutuhkan tersebut mencakup :

1) Perkiraan luas tanah yang dibutuhkan per wilayah administrasi desa/kelurahan.

2) Perkiraan luas tanah keseluruhan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pengadaan tanah.

3) Luas tanah yang dibutuhkan itu ditulis dengan menggunakan satuan m2 (meter persegi).

A. PERKIRAAN KEBUTUHAN LUAS TANAH PER WILAYAH ADMINISTRASI

DESA/KELURAHAN

Perkiraan letak dan luas tanah serta peta rencana lokasi pembangunan tersebut dibuat sesuai

dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.A Permen ATR/KaBPN No.19/2021, yaitu

format perkiraan letak dan luas tanah, serta peta rencana lokasi pembangunan.

94
Tabel 4.1 : Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Bira – Kota Makassar
Luas Lahan
No Kota/ Kabupaten Kecamatan Kelurahan/ Desa
Terdampak (m²)
1 Makassar Tamalanrea Bira 1.966
2 Makassar Tamalanrea Bira 6.604
3 Makassar Tamalanrea Bira 94
4 Makassar Tamalanrea Bira 6.110
5 Makassar Tamalanrea Bira 10.488
6 Makassar Tamalanrea Bira 2.899
7 Makassar Tamalanrea Bira 6.242
8 Makassar Tamalanrea Bira 3.616
J1 Makassar Tamalanrea Bira 423
9 Makassar Tamalanrea Bira 199
10 Makassar Tamalanrea Bira 382
11 Makassar Tamalanrea Bira 95
12 Makassar Tamalanrea Bira 7.520
13 Makassar Tamalanrea Bira 6.693
14 Makassar Tamalanrea Bira 9.668
STP Makassar Tamalanrea Bira 47.014
STP Makassar Tamalanrea Bira 26.225
15 Makassar Tamalanrea Bira 5.261
16 Makassar Tamalanrea Bira 5.921
17 Makassar Tamalanrea Bira 5.350
D1 Makassar Tamalanrea Bira 426
JUMLAH (m2) 153.196
JUMLAH (Ha) 15,32

Tabel 4.2 : Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Untia – Kota Makassar
Luas Lahan
No Kota/ Kabupaten Kecamatan Kelurahan/ Desa
Terdampak (m²)
J2 Makassar Biringkanaya Untia 576
18 Makassar Biringkanaya Untia 4.932
19 Makassar Biringkanaya Untia 170
20 Makassar Biringkanaya Untia 963
21 Makassar Biringkanaya Untia 1.127
22 Makassar Biringkanaya Untia 2.167
23 Makassar Biringkanaya Untia 450
24 Makassar Biringkanaya Untia 1.191
25 Makassar Biringkanaya Untia 2.905
26 Makassar Biringkanaya Untia 1.129
27 Makassar Biringkanaya Untia 6.691
28 Makassar Biringkanaya Untia 4.084
29 Makassar Biringkanaya Untia 477
30 Makassar Biringkanaya Untia 6.853
31 Makassar Biringkanaya Untia 5.382
32 Makassar Biringkanaya Untia 112
33 Makassar Biringkanaya Untia 9.474
34 Makassar Biringkanaya Untia 390
35 Makassar Biringkanaya Untia 3.700
36 Makassar Biringkanaya Untia 6.591
37 Makassar Biringkanaya Untia 2.858
38 Makassar Biringkanaya Untia 8.588
39 Makassar Biringkanaya Untia 6.626
40 Makassar Biringkanaya Untia 123
41 Makassar Biringkanaya Untia 4.924
42 Makassar Biringkanaya Untia 264
43 Makassar Biringkanaya Untia 9.968
44 Makassar Biringkanaya Untia 1.375
JUMLAH (m2) 94.090
JUMLAH (Ha) 9,41

95
Tabel 4.3 : Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Bulurokeng – Kota Makassar

Luas Lahan
No Kota/ Kabupaten Kecamatan Kelurahan/ Desa
Terdampak (m²)
45 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 10.920
46 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.642
47 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 8.974
48 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.676
49 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.767
50 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 8.177
51 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.474
52 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 892
53 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 175
54 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.558
55 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 686
56 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 8.876
57 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 378
58 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.967
59 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 5.513
60 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 981
61 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 4.274
62 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.283
63 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.308
64 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 8.409
65 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 451
66 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 159
67 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.890
68 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 7.024
69 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.222
70 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.389
71 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.191
72 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.231
73 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 3.633
74 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 6.451
75 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 6.806
76 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 210
77 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 7.547
78 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 3.888
79 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 297
80 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 4
81 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 5.569
82 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 639
83 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.661
84 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.570
D2 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 21
85 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 405
86 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.326
D3 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 287
87 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.897
S1 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 287
JUMLAH (m2) 136.985
JUMLAH (Ha) 13,70

Tabel 4.4 : Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Kelurahan Sudiang – Kota Makassar
Luas Lahan
No Kota/ Kabupaten Kecamatan Kelurahan/ Desa
Terdampak (m²)
88 Makassar Biringkanaya Sudiang 8.089
89 Makassar Biringkanaya Sudiang 3.652
90 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.746
91 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.038
92 Makassar Biringkanaya Sudiang 2.689
93 Makassar Biringkanaya Sudiang 99
94 Makassar Biringkanaya Sudiang 49
95 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.024

96
96 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.223
S2 Makassar Biringkanaya Sudiang 979

S1 Makassar Biringkanaya Sudiang 928


27 Makassar Biringkanaya Sudiang 3.248
J1 Makassar Biringkanaya Sudiang 722
28 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.881
29 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.557
30 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.557
31 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.566
32 Makassar Biringkanaya Sudiang 4.068
33 Makassar Biringkanaya Sudiang 3.262
34 Makassar Biringkanaya Sudiang 139
35 Makassar Biringkanaya Sudiang 266
36 Makassar Biringkanaya Sudiang 506
37 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.358
38 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.323
39 Makassar Biringkanaya Sudiang 153
40 Makassar Biringkanaya Sudiang 863
41 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.745
42 Makassar Biringkanaya Sudiang 3.100
43 Makassar Biringkanaya Sudiang 359
JUMLAH (m2) 49.189
JUMLAH (Ha) 4,92

Tabel 4.5 : Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Desa Temmapadduae – Kabupaten Maros
Luas Lahan
No Kota/ Kabupaten Kecamatan Kelurahan/ Desa
Terdampak (m²)
97 Maros Marusu Temmappaduae 4.238
98 Maros Marusu Temmappaduae 580
J3 Maros Marusu Temmappaduae 403
99 Maros Marusu Temmappaduae 1.525
100 Maros Marusu Temmappaduae 128
101 Maros Marusu Temmappaduae 5.214
102 Maros Marusu Temmappaduae 4.114
103 Maros Marusu Temmappaduae 2.056
104 Maros Marusu Temmappaduae 1.812
105 Maros Marusu Temmappaduae 6.940
106 Maros Marusu Temmappaduae 3.684
107 Maros Marusu Temmappaduae 490
108 Maros Marusu Temmappaduae 423
109 Maros Marusu Temmappaduae 1.202
110 Maros Marusu Temmappaduae 1.977
111 Maros Marusu Temmappaduae 692
112 Maros Marusu Temmappaduae 249
113 Maros Marusu Temmappaduae 3.565
114 Maros Marusu Temmappaduae 1.725
115 Maros Marusu Temmappaduae 705
116 Maros Marusu Temmappaduae 363
117 Maros Marusu Temmappaduae 636
118 Maros Marusu Temmappaduae 381
119 Maros Marusu Temmappaduae 11
120 Maros Marusu Temmappaduae 1.447
121 Maros Marusu Temmappaduae 1.161
122 Maros Marusu Temmappaduae 134
123 Maros Marusu Temmappaduae 5.847
124 Maros Marusu Temmappaduae 4.829
125 Maros Marusu Temmappaduae 2.886
126 Maros Marusu Temmappaduae 2.331
127 Maros Marusu Temmappaduae 1.705
JUMLAH (m2) 63.453
JUMLAH (Ha) 6,35

97
Tabel 4.6 : Daftar perkiraan letak dan luas tanah di Desa Marumpa – Kabupaten Maros

Luas Lahan
No Kota/ Kabupaten Kecamatan Kelurahan/ Desa
Terdampak (m²)
128 Maros Marusu Marumpa 3.500
129 Maros Marusu Marumpa 1.085
130 Maros Marusu Marumpa 9.085
STM Maros Marusu Marumpa 274.542

1 Maros Marusu Marumpa 113


2 Maros Marusu Marumpa 48
3 Maros Marusu Marumpa 784
4 Maros Marusu Marumpa 247
5 Maros Marusu Marumpa 50
6 Maros Marusu Marumpa 142
7 Maros Marusu Marumpa 1.783
8 Maros Marusu Marumpa 2.579
9 Maros Marusu Marumpa 711
10 Maros Marusu Marumpa 2.262
11 Maros Marusu Marumpa 876
12 Maros Marusu Marumpa 1.665
13 Maros Marusu Marumpa 1.122
14 Maros Marusu Marumpa 961
15 Maros Marusu Marumpa 831
16 Maros Marusu Marumpa 3.985
17 Maros Marusu Marumpa 8.714
18 Maros Marusu Marumpa 1.310
19 Maros Marusu Marumpa 317
20 Maros Marusu Marumpa 9.199
21 Maros Marusu Marumpa 1.904
22 Maros Marusu Marumpa 2.532
23 Maros Marusu Marumpa 3.752
24 Maros Marusu Marumpa 22
25 Maros Marusu Marumpa 347
26 Maros Marusu Marumpa 4.863
JUMLAH (m2) 339.331
JUMLAH (Ha) 33,93

Tabel 4.7 : Lahan sisa yang harus dibebaskan di Kota Makassar dan Kabupaten Maros
Luas Lahan Luas Sisa Lahan
Kota/ Kelurahan
No Nama Pemilik Lahan Nomor Surat Kecamatan Fungsi Lahan Terdampak Yang Harus
Kabupaten / Desa
(m²) Dibebaskan (m²)

6 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02813 Makassar Tamalanrea Bira Tambak 2.899 93


8 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02812 Makassar Tamalanrea Bira Tambak 3.616 248
10 W Hadi Kristanto PBB Makassar Tamalanrea Bira Lahan kosong 382 21
11 Masita/PT. BUMI KARSA PBB Makassar Tamalanrea Bira Rumah 95 98
32 Kihary Angdias AJB Makassar Biringkanaya Untia Halaman belakang 112 306
41 Mahmud Kasim NIB.000040 Makassar Biringkanaya Untia Tambak 4.924 213
92 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.16036 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan gudang 88 2.689 365
95 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.16038 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan gudang 88 1.024 547
96 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.10834 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan gudang 88 1.223 1.265
JUMLAH (m2) 3.156
JUMLAH (Ha) 0,32

98
B. PERKIRAAN KEBUTUHAN LUAS TANAH KESELURUHAN

Tabel 4.8 : Rekapitulasi perkiraan letak dan luas tanah keseluruhan

NO Desa / Kelurahan Kecamatan Kabupaten / Kota Luas (m2)


(1) (2) (3) (4) (5)
1 Bira Tamalanrea Kota Makassar 153.196
2 Bulurokeng Biringkanaya Kota Makassar 136.985
3 Sudiang Biringkanaya Kota Makassar 49.189
4 Untia Biringkanaya Kota Makassar 94.090
5 Temmapadduae Marusu Kab Maros 63.453
6 Marumpa Marusu Kab Maros 339.331
LUAS TERDAMPAK (m2) 836.244
LUAS TANAH SISA (m2) 3.156
LUAS TOTAL 839.400
LUAS TOTAL (Ha) 83,94

99
BAB
V
Gambaran Umum Status Tanah

Dalam bagian gambaran umum status tanah ini menguraikan tentang :

1) Data awal tekstual dan spasial mengenai penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan

atas tanah pada rencana lokasi pengadaan tanah;

2) Data awal tekstual dan spasial mengenai penguasaan dan pemilikan bangunan dan tanam

tumbuh pada rencana lokasi pengadaan tanah;


3) Data awal yang berisi jenis usaha serta benda lain yang dapat dinilai pada rencana lokasi
pengadaan tanah.

Uraian mengenai gambaran umum status tanah tersebut dilengkapi dengan daftar gambaran umum
status tanah serta peta gambaran umum status tanah. Daftar gambaran umum status tanah serta peta

gambaran umum status tanah tersebut dibuat sesuai dengan format yang tercantum dalam Lampiran II

Permen ATR/KaBPN No.19/2021.

A. PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH

Tabel gambaran umum status tanah menurut penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah di jalur jalan KA arah Mandai – pelabuhan Newport (Soekarno Hatta
Makassar) KM.5+200 s/d KM.13+000.

Tabel 5.1 : Gambaran umum status tanah menurut penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah di
jalur jalan KA arah Mandai – menuju pelabuhan Newport (pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar)

No Nama Pemilik Lahan Nomor Surat Kota / Kabupaten Kecamatan Kelurahan / Desa Fungsi Lahan
1 Nurhayati PBB Makassar Tamalanrea Bira Tambak
2 Drs. H. Muh. Bakkri PBB Makassar Tamalanrea Bira Tambak
3 Ngarsanto Wibowo PBB Makassar Tamalanrea Bira Tambak
4 Lusiana Wati PBB Makassar Tamalanrea Bira Tambak
5 Abd. Rasyid NIB.00514 Makassar Tamalanrea Bira Tambak
6 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02813 Makassar Tamalanrea Bira Tambak
7 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02814 Makassar Tamalanrea Bira Tambak
8 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02812 Makassar Tamalanrea Bira Tambak
J1 Pemerintah Kota - Makassar Tamalanrea Bira Jalan
9 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA PBB Makassar Tamalanrea Bira Tambak
10 W Hadi Kristanto PBB Makassar Tamalanrea Bira Lahan Kosong
11 Masita/PT. BUMI KARSA PBB Makassar Tamalanrea Bira Rumah
12 Alfred PBB Makassar Tamalanrea Bira Bekas Tambak
13 Taufan NIB.01632 Makassar Tamalanrea Bira Bekas Tambak
14 Taufan - Makassar Tamalanrea Bira Bekas Tambak
STP Taufan NIB.01632 Makassar Tamalanrea Bira Bekas Tambak

100
STP Taufan - Makassar Tamalanrea Bira Bekas Tambak
15 Mulyono Tanuwijaya SHM.100,66,53 Makassar Tamalanrea Bira Tambak
16 Mulyono Tanuwijaya - Makassar Tamalanrea Bira Tambak
17 Mulyono Tanuwijaya - Makassar Tamalanrea Bira Tambak
D1 Pemerintah Kota - Makassar Tamalanrea Bira Drainase
18 Suryadjaja Latief NIB.20054 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
19 Abdul Aziz Bin Madu PBB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
20 Salima PBB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
21 Hania PBB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
22 H. Abd. Rajab Tula NIB.01746 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
23 Mangngasai PBB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
24 Khu Benny NIB.01746 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
25 Kamaruddin PBB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
26 Sangkala PBB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
27 H. Taufik SHM Makassar Biringkanaya Untia Tambak
28 H. Bundu Dg. Sirua PBB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
29 Lili Wisma PBB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
J2 Pemerintah Kota - Makassar Biringkanaya Untia Jalan
30 Tjiang Kim Tjiang NIB.00046 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
31 Liberty Sujaqti NIB.01704 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
32 Kihary Angdias AJB Makassar Biringkanaya Untia Halaman Belakang
33 Sumarecon HGB:01717 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
34 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
35 Sumarecon HGB:00054 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
36 Sumarecon HGB:01759 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
37 Suryadjaja Latief NIB.01765 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
38 Sumarecon HGB:01741 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
39 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
40 Sumarecon HGB:07543 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
41 Mahmud Kasim NIB.000040 Makassar Biringkanaya Untia Tambak
42 PIP HGP Makassar Biringkanaya Untia Tambak
43 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
44 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Untia Tambak
45 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
46 Sumarecon SHM.07433 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
47 PIP HGP Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
48 PIP HGP Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
49 PIP HGP Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
50 Sumarecon HGB.07521 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
51 Sumarecon HGB.05312 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
52 Sumarecon HGB.05313 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
53 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
54 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
55 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
56 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
57 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
58 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
59 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
60 Sumarecon HGB.08115 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
61 PIP HGP Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
62 Sumarecon SHM.06616 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
63 PIP HGP Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
64 Sumarecon HGB.07522 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
65 Sumarecon HGB.07733 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
66 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak

101
67 Sumarecon Tidak Terdaftar Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
68 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
69 Sumarecon BTK Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
70 Sumarecon HGB.07915 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
71 PIP HGP Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
72 Sumarecon HGB.07738 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
73 Sumarecon HGB Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
74 PIP HGP Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
75 Hawiyah SHM Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
76 Ronald Gosali SHM Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
77 Sumarecon - Makassar Biringkanaya Bulurokeng Tambak
78 Ronald Gosali NIB.07717 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
79 Ronald Gosali NIB.07914 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
80 Ronald Gosali NIB.06971 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
81 Ronald Gosali NIB.07723 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
82 Ronald Gosali NIB.07818 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
83 Ronald Gosali NIB.06979 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
84 Ronald Gosali NIB.06980 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
D2 Pemerintah Kota - Makassar Biringkanaya Bulurokeng Drainase
85 Ronald Gosali NIB.07813 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
86 Ronald Gosali NIB.06976 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
D3 Pemerintah Kota - Makassar Biringkanaya Bulurokeng Drainase
87 Ronald Gosali NIB.07771 Makassar Biringkanaya Bulurokeng Lahan Gudang 88
S1 Pemerintah Kota - Makassar Biringkanaya Bulurokeng Sungai
88 Ronald Gosali NIB.14289 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Gudang 88
89 Ronald Gosali SHM Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Gudang 88
90 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.18011 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Gudang 88
91 Ronald Gosali NIB.18010 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Gudang 88
92 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.16036 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Gudang 88
93 Ronald Gosali SHM Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Gudang 88
94 Ronald Gosali NIB.16035 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Gudang 88
95 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.16038 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Gudang 88
96 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.10834 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Gudang 88
S2 Pemeritah Kota - Makassar Biringkanaya Sudiang Sungai
97 Ir. Abbas - Maros Marusu Temmappaduae Sawah
98 H. Andi Moch Saleh NIB.00231 Maros Marusu Temmappaduae Sawah
J3 Pemerintah Kabupaten Maros - Maros Marusu Temmappaduae Jalan
99 H. Abd Malik PBB Maros Marusu Temmappaduae Sawah
100 Madeyang/ Hanaping SHM.504 Maros Marusu Temmappaduae Sawah
101 Wanni Tanra SHM.64 Maros Marusu Temmappaduae Kawasan Gudang
102 Ronald Gosali NIB.02308 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
103 Ronald Gosali NIB.02309 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
104 H. Andi Kadir - Maros Marusu Temmappaduae Ladang
105 Ronald Gosali NIB.01618 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
106 Ronald Gosali NIB.00845 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
107 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
108 Ronald Gosali NIB.01790 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
109 Ir. A. Hudabiah NIB.01440 Maros Marusu Temmappaduae Tambak
110 Regina NIB.00347 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
111 Ronald Gosali NIB.01439 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
112 Ronald Gosali NIB.00354 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
113 Regina NIB.01620 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
114 Muhammad Sakka PBB Maros Marusu Temmappaduae Ladang
115 Hamsi PBB Maros Marusu Temmappaduae Rumah
116 H. Abd Malik PBB Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong

102
117 Bungadia SHM.547 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
118 Ronald Gosali NIB.02313 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
119 Ronald Gosali BTK.02314 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
120 Ronald Gosali NIB.01624 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
121 Ronald Gosali NIB.01622 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
122 Ronald Gosali NIB.01623 Maros Marusu Temmappaduae Lahan Kosong
123 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Temmappaduae Tambak
124 Muhammad Nur SHM Maros Marusu Temmappaduae Tambak
125 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Temmappaduae Tambak
126 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Temmappaduae Tambak
127 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Temmappaduae Tambak
128 Ni Nyoman Dewi Anggreini NIB.01993 Maros Marusu Marumpa Tambak
129 Ni Nyoman Dewi Anggreini NIB.00137 Maros Marusu Marumpa Tambak
130 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Marumpa Tambak
STM Ronald Gosali SHM Maros Marusu Marumpa Lahan Kosong

Tabel gambaran umum status tanah menurut penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah di jalur jalan KA arah Mandai - bandara Sultan Hasanuddin

(KM.0+000/KM.13+800 s/d KM.4+118).

Tabel 5.2 : Gambaran umum status tanah menurut penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah di
jalur jalan KA arah Mandai – menuju bandara Sultan Hasanuddin

No Nama Pemilik Lahan Nomor Surat Kota / Kabupaten Kecamatan Kelurahan / Desa Fungsi Lahan

1 Kuburan - Maros Marusu Marumpa Kuburan


2 H. Malik - Maros Marusu Marumpa Lahan Kosong
3 Muh. Yusuf - Maros Marusu Marumpa Semak
4 Sunusi Bin Beddu Raside - Maros Marusu Marumpa Tambak
5 Sunusi Bin Beddu Raside - Maros Marusu Marumpa Lahan Kosong
6 H. Malik - Maros Marusu Marumpa Tambak
7 Petrus Yuli NIB.02497 Maros Marusu Marumpa Semak
8 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Marumpa Tambak
9 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Marumpa Lahan Kosong
10 Ronald Gosali NIB.02262 Maros Marusu Marumpa Lahan Kosong
11 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Marumpa Lahan Kosong
12 Ni Nyoman Dewi Anggreni NIB.02090 Maros Marusu Marumpa Tambak
13 Ronald Gosali NIB.02439 Maros Marusu Marumpa Lahan Kosong
14 Ronald Gosali SHM Maros Marusu Marumpa Lahan Kosong
15 Ni Nyoman Dewi Anggreni NIB.00320 Maros Marusu Marumpa Tambak
16 Ni Nyoman Dewi Anggreni NIB.02115 Maros Marusu Marumpa Lahan Kosong
17 Ni Nyoman Dewi Anggreni SHM.153 Maros Marusu Marumpa Sawah
18 Zainal Tayeb NIB.01290 Maros Marusu Marumpa Sawah
19 Zainal Tayeb NIB.01289 Maros Marusu Marumpa Sawah
20 Zainal Tayeb NIB.01523 Maros Marusu Marumpa Sawah
21 Zainal Tayeb NIB.0769 Maros Marusu Marumpa Sawah
22 Sutriani NIB.02531 Maros Marusu Marumpa Sawah
23 Muhannad Tahir PBB Maros Marusu Marumpa Sawah
24 Sutriani NIB.02532 Maros Marusu Marumpa Sawah
25 Samsudin PBB Maros Marusu Marumpa Sawah
26 H. Abd Malik PBB Maros Marusu Marumpa Tambak
S1 Pemerintah Provinsi - Makassar Biringkanaya Sudiang Sungai
27 Amiruddin Rustan NIB.17267 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Kosong
J1 Pemerintah Provinsi HGP.18112 Makassar Biringkanaya Sudiang Jalan
28 Amiruddin Rustan NIB.11589 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Kosong

103
29 Amiruddin Rustan NIB.11590 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Kosong
30 Amiruddin Rustan NIB.11591 Makassar Biringkanaya Sudiang Lahan Kosong
31 Lahan Sungai Tidak Terdaftar Makassar Biringkanaya Sudiang Sungai
32 PT. Aero Multikarya HGB Makassar Biringkanaya Sudiang Perumahan
33 Ir. Hari Mamun Yudha PBB Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
34 Rahman Nyambang PBB Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
35 Hj. Djuddah Dg So'na PBB Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
36 Ir. Hari Mamun Yudha PBB Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
37 Hj. Djuddah Dg So'na PBB Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
38 Didi Ferdinand Korompis NIB.11841 Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
39 Ir. Hari Mamun Yudha PBB Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
40 Didi Ferdinand Korompis NIB.11837 Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
41 Didi Ferdinand Korompis NIB.11839 Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
42 Hj. Mutiara SHM.21728 Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah
43 Dg Papua NIB.17027 Makassar Biringkanaya Sudiang Sawah

B. BANGUNAN DAN TANAM TUMBUH

Tabel gambaran umum status tanah menurut bangunan dan tanam tumbuh di jalur jalan KA arah
Mandai – pelabuhan Newport (Soekarno Hatta Makassar) KM.5+200 s/d KM.13+000.

Tabel 5.3 : Gambaran umum status tanah menurut bangunan dan tanam tumbuh di jalur jalan KA arah Mandai –
menuju pelabuhan Newport (pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar)

Kelurahan/ Bangunan Tanam Tumbuh


No Nama Pemilik Lahan Nomor Surat
Desa Jenis Jumlah Jenis Jumlah
1 Nurhayati PBB Bira - - - -
2 Drs. H. Muh. Bakkri PBB Bira - - - -
3 Ngarsanto Wibowo PBB Bira - - - -
4 Lusiana Wati PBB Bira - - - -
5 Abd. Rasyid NIB.00514 Bira - - - -
6 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02813 Bira - - - -
7 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02814 Bira - - - -
8 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02812 Bira - - - -
J1 Pemerintah Kota - Bira - - - -
9 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA PBB Bira - - - -
10 W Hadi Kristanto PBB Bira - - - -
11 Masita/PT. BUMI KARSA PBB Bira Rumah 1 - -
12 Alfred PBB Bira - - - -
13 Taufan NIB.01632 Bira - - - -
14 Taufan - Bira - - - -
STP Taufan NIB.01632 Bira - - - -
STP Taufan - Bira - - - -
15 Mulyono Tanuwijaya SHM.100,66,53 Bira - - - -
16 Mulyono Tanuwijaya - Bira - - - -
17 Mulyono Tanuwijaya - Bira - - Mangrove 10
D1 Pemerintah Kota - Bira - - - -
18 Suryadjaja Latief NIB.20054 Untia - - Mangrove 3
19 Abdul Aziz Bin Madu PBB Untia - - - -
20 Salima PBB Untia - - - -
21 Hania PBB Untia - - Mangrove 12
22 H. Abd. Rajab Tula NIB.01746 Untia - - Mangrove 3
23 Mangngasai PBB Untia - - Mangrove 6
24 Khu Benny NIB.01746 Untia - - Mangrove 5
25 Kamaruddin PBB Untia - - Mangrove 6
26 Sangkala PBB Untia - - - -
27 H. Taufik SHM Untia - - - -
28 H. Bundu Dg. Sirua PBB Untia - - - -
29 Lili Wisma PBB Untia - - Tammate 1

104
J2 Pemerintah Kota - Untia - - - -
30 Tjiang Kim Tjiang NIB.00046 Untia - - - -
31 Liberty Sujaqti NIB.01704 Untia - - - -
32 Kihary Angdias AJB Untia - - - -
33 Sumarecon HGB:01717 Untia - - - -
34 Sumarecon HGB Untia - - - -
35 Sumarecon HGB:00054 Untia - - - -
36 Sumarecon HGB:01759 Untia - - - -
37 Suryadjaja Latief NIB.01765 Untia - - - -
38 Sumarecon HGB:01741 Untia - - - -
39 Sumarecon HGB Untia - - - -
40 Sumarecon HGB:07543 Untia - - - -
41 Mahmud Kasim NIB.000040 Untia - - - -
42 PIP HGP Untia - - - -
43 Sumarecon HGB Untia - - - -
44 Sumarecon HGB Untia - - - -
45 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
46 Sumarecon SHM.07433 Bulurokeng - - - -
47 PIP HGP Bulurokeng - - - -
48 PIP HGP Bulurokeng - - - -
49 PIP HGP Bulurokeng - - - -
50 Sumarecon HGB.07521 Bulurokeng - - - -
51 Sumarecon HGB.05312 Bulurokeng - - - -
52 Sumarecon HGB.05313 Bulurokeng - - - -
53 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
54 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
55 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
56 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
57 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
58 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
59 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
60 Sumarecon HGB.08115 Bulurokeng - - - -
61 PIP HGP Bulurokeng - - - -
62 Sumarecon SHM.06616 Bulurokeng - - - -
63 PIP HGP Bulurokeng - - - -
64 Sumarecon HGB.07522 Bulurokeng - - - -
65 Sumarecon HGB.07733 Bulurokeng - - - -
66 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
67 Sumarecon Tidak Terdaftar Bulurokeng - - - -
68 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
69 Sumarecon BTK Bulurokeng - - - -
70 Sumarecon HGB.07915 Bulurokeng - - - -
71 PIP HGP Bulurokeng - - - -
72 Sumarecon HGB.07738 Bulurokeng - - - -
73 Sumarecon HGB Bulurokeng - - - -
74 PIP HGP Bulurokeng - - - -
75 Hawiyah SHM Bulurokeng - - - -
76 Ronald Gosali SHM Bulurokeng - - - -
77 Sumarecon - Bulurokeng - - - -
78 Ronald Gosali NIB.07717 Bulurokeng - - - -
79 Ronald Gosali NIB.07914 Bulurokeng - - - -
80 Ronald Gosali NIB.06971 Bulurokeng - - - -
81 Ronald Gosali NIB.07723 Bulurokeng - - - -
82 Ronald Gosali NIB.07818 Bulurokeng - - - -
83 Ronald Gosali NIB.06979 Bulurokeng - - - -
84 Ronald Gosali NIB.06980 Bulurokeng - - - -
D2 Pemerintah Kota - Bulurokeng - - - -
85 Ronald Gosali NIB.07813 Bulurokeng - - - -
86 Ronald Gosali NIB.06976 Bulurokeng - - - -
D3 Pemerintah Kota - Bulurokeng - - - -
87 Ronald Gosali NIB.07771 Bulurokeng - - - -
S1 Pemerintah Kota - Bulurokeng - - - -
88 Ronald Gosali NIB.14289 Sudiang - - - -
89 Ronald Gosali SHM Sudiang - - - -
90 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.18011 Sudiang Batching Plant 1 - -
91 Ronald Gosali NIB.18010 Sudiang - - - -

105
92 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.16036 Sudiang Batching Plant 1 - -
93 Ronald Gosali SHM Sudiang - - - -
94 Ronald Gosali NIB.16035 Sudiang - - - -
95 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.16038 Sudiang - - - -
96 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.10834 Sudiang - - - -
S2 Pemeritah Kota - Sudiang - - - -
97 Ir. Abbas - Temmappaduae - - - -
98 H. Andi Moch Saleh NIB.00231 Temmappaduae - - - -
J3 Pemerintah Kabupaten Maros - Temmappaduae - - - -
99 H. Abd Malik PBB Temmappaduae - - - -
100 Madeyang/ Hanaping SHM.504 Temmappaduae - - - -
101 Wanni Tanra SHM.64 Temmappaduae - - Pohon Pisang 50
102 Ronald Gosali NIB.02308 Temmappaduae - - - -
103 Ronald Gosali NIB.02309 Temmappaduae - - - -
104 H. Andi Kadir - Temmappaduae - - - -
105 Ronald Gosali NIB.01618 Temmappaduae - - - -
106 Ronald Gosali NIB.00845 Temmappaduae - - - -
107 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - - - -
108 Ronald Gosali NIB.01790 Temmappaduae - - - -
109 Ir. A. Hudabiah NIB.01440 Temmappaduae - - - -
110 Regina NIB.00347 Temmappaduae - - - -
111 Ronald Gosali NIB.01439 Temmappaduae - - - -
112 Ronald Gosali NIB.00354 Temmappaduae - - - -
Pohon
113 NIB.01620 Temmappaduae - - 2
Regina Mangga
PohonMangga
Pohon Kapuk
9
Pohon Jati
1
Pohon
6
Nangka
2
Pohon Pisang
114 PBB Temmappaduae - - 3
Pohon
1
Jamblang
3
Pohon Bambu
2
Pohon
1
Lengkuas
Muhammad Sakka Kayu Lita
Pohon Pisang
Pohon 23
Nangka 4
Pohon 2
Mangga 1
115 PBB Temmappaduae Rumah 1
Pohon Jambu 3
Lengkuas 2
Serai 5
Pohon Jati 1
Hamsi Inru
116 H. Abd Malik PBB Temmappaduae - - - -
Pohon
117 SHM.547 Temmappaduae - - 4
Bungadia Mangga
118 Ronald Gosali NIB.02313 Temmappaduae - - - -
119 Ronald Gosali BTK.02314 Temmappaduae - - - -
120 Ronald Gosali NIB.01624 Temmappaduae - - - -
121 Ronald Gosali NIB.01622 Temmappaduae - - - -
122 Ronald Gosali NIB.01623 Temmappaduae - - - -
123 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - - - -
124 Muhammad Nur SHM Temmappaduae - - - -
125 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - - - -
126 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - - - -
127 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - - - -
128 Ni Nyoman Dewi Anggreini NIB.01993 Marumpa - - - -
129 Ni Nyoman Dewi Anggreini NIB.00137 Marumpa - - - -
130 Ronald Gosali SHM Marumpa - - - -
STM Ronald Gosali SHM Marumpa - - - -

106
Tabel gambaran umum status tanah menurut bangunan dan tanam tumbuh di jalur jalan KA arah

Mandai - bandara Sultan Hasanuddin (KM.0+000/KM.13+800 s/d KM.4+118).

Tabel 5.4 : Gambaran umum status tanah menurut bangunan dan tanam tumbuh di jalur jalan KA arah Mandai –
menuju bandara Sultan Hasanuddin

Kelurahan/ Bangunan Tanam Tumbuh


No Nama Pemilik Lahan NOMOR SURAT
Desa Jenis Jumlah Jenis Jumlah
1 Kuburan - Marumpa - - - -
2 H. Malik - Marumpa - - - -
3 Muh. Yusuf - Marumpa - - - -
4 Sunusi Bin Beddu Raside - Marumpa - - - -
5 Sunusi Bin Beddu Raside - Marumpa - - - -
6 H. Malik - Marumpa - - - -
7 Petrus Yuli NIB.02497 Marumpa - - - -
8 Ronald Gosali SHM Marumpa - - - -
9 Ronald Gosali SHM Marumpa - - - -
10 Ronald Gosali NIB.02262 Marumpa - - - -
11 Ronald Gosali SHM Marumpa - - - -
12 Ni Nyoman Dewi Anggreni NIB.02090 Marumpa - - - -
13 Ronald Gosali NIB.02439 Marumpa - - - -
14 Ronald Gosali SHM Marumpa - - - -
15 Ni Nyoman Dewi Anggreni NIB.00320 Marumpa - - - -
16 Ni Nyoman Dewi Anggreni NIB.02115 Marumpa - - - -
17 Ni Nyoman Dewi Anggreni SHM.153 Marumpa - - - -
18 Zainal Tayeb NIB.01290 Marumpa - - - -
19 Zainal Tayeb NIB.01289 Marumpa - - - -
20 Zainal Tayeb NIB.01523 Marumpa - - - -
21 Zainal Tayeb NIB.0769 Marumpa - - - -
22 Sutriani NIB.02531 Marumpa - - - -
23 Muhannad Tahir PBB Marumpa - - - -
24 Sutriani NIB.02532 Marumpa - - - -
25 Samsudin PBB Marumpa - - - -
26 H.Abd Malik PBB Marumpa - - - -
S1 Pemerintah Provinsi - Sudiang - - - -
27 Amiruddin Rustan NIB.17267 Sudiang - - - -
J1 Pemerintah Provinsi HGP.18112 Sudiang - - - -
28 Amiruddin Rustan NIB.11589 Sudiang - - - -
29 Amiruddin Rustan NIB.11590 Sudiang - - - -
30 Amiruddin Rustan NIB.11591 Sudiang - - - -
31 Lahan Sungai Tidak Terdaftar Sudiang - - - -
32 PT. Aero Multikarya HGB Sudiang Rumah Permanen 3 - -
33 Ir. Hari Mamun Yudha PBB Sudiang - - - -
34 Rahman Nyambang PBB Sudiang - - - -
35 Hj. Djuddah Dg So'na PBB Sudiang - - - -
36 Ir. Hari Mamun Yudha PBB Sudiang - - - -
37 Hj. Djuddah Dg So'na PBB Sudiang - - - -
38 Didi Ferdinand Korompis NIB.11841 Sudiang - - - -
39 Ir. Hari Mamun Yudha PBB Sudiang - - - -
40 Didi Ferdinand Korompis NIB.11837 Sudiang - - - -
41 Didi Ferdinand Korompis NIB.11839 Sudiang - - - -
42 Hj. Mutiara SHM.21728 Sudiang - - - -
43 Dg Papua NIB.17027 Sudiang - - - -

107
C. JENIS USAHA SERTA BENDA LAIN YANG DAPAT DINILAI

Tabel gambaran umum status tanah menurut jenis usaha serta benda lain yang dapat dinilai di
jalur jalan KA arah Mandai – pelabuhan Newport (Soekarno Hatta Makassar) KM.5+200 s/d

KM.13+000.

Tabel 5.5 : Gambaran umum status tanah menurut jenis usaha serta benda lain yang dapat dinilai di jalur
jalan KA arah Mandai – menuju pelabuhan Newport (pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar)

Kelurahan/ Jenis Usaha Dapat Dinilai


No Nama Pemilik Lahan Nomor Surat
Desa Jenis Jumlah
1 Nurhayati PBB Bira Tambak Ikan Bandeng 3
2 Drs. H. Muh. Bakkri PBB Bira Tambak Ikan Bandeng 3
3 Ngarsanto Wibowo PBB Bira Tambak Ikan Bandeng 1
4 Lusiana Wati PBB Bira Tambak Udang 2
5 Abd. Rasyid NIB.00514 Bira
6 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02813 Bira - -
7 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02814 Bira - -
8 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA NIB.02812 Bira - -
J1 Pemerintah Kota - Bira - -
9 H. Sangkala/PT.BUMIKARSA PBB Bira - -
10 W Hadi Kristanto PBB Bira - -
11 Masita/PT. BUMI KARSA PBB Bira - -
12 Alfred PBB Bira - -
13 Taufan NIB.01632 Bira - -
14 Taufan - Bira - -
STP Taufan NIB.01632 Bira - -
STP Taufan - Bira - -
15 Mulyono Tanuwijaya SHM.100,66,53 Bira Tambak Ikan Bandeng 2
16 Mulyono Tanuwijaya - Bira Tambak Ikan Bandeng 3
17 Mulyono Tanuwijaya - Bira - -
D1 Pemerintah Kota - Bira - -
18 Suryadjaja Latief NIB.20054 Untia Tambak Ikan Bandeng 3
19 Abdul Aziz Bin Madu PBB Untia Tambak Ikan Bandeng 1
20 Salima PBB Untia Tambak Ikan Bandeng 2
21 Hania PBB Untia Sawah 1
22 H. Abd. Rajab Tula NIB.01746 Untia - -
23 Mangngasai PBB Untia Tambak Ikan Bandeng 1
24 Khu Benny NIB.01746 Untia - -
25 Kamaruddin PBB Untia Tambak Ikan Bandeng 2
26 Sangkala PBB Untia Tambak Ikan Bandeng 1
27 H. Taufik SHM Untia Tambak Ikan Bandeng 3
28 H. Bundu Dg. Sirua PBB Untia Tambak Ikan Bandeng 1
29 Lili Wisma PBB Untia - -
J2 Pemerintah Kota - Untia - -
30 Tjiang Kim Tjiang NIB.00046 Untia Tambak Ikan Bandeng 1
31 Liberty Sujaqti NIB.01704 Untia Tambak Ikan Bandeng 2
32 Kihary Angdias AJB Untia - -
33 Sumarecon HGB:01717 Untia - -
34 Sumarecon HGB Untia - -
35 Sumarecon HGB:00054 Untia - -
36 Sumarecon HGB:01759 Untia - -
37 Suryadjaja Latief NIB.01765 Untia - -
38 Sumarecon HGB:01741 Untia - -
39 Sumarecon HGB Untia - -
40 Sumarecon HGB:07543 Untia - -

108
41 Mahmud Kasim NIB.000040 Untia Tambak Ikan Bandeng 1
42 PIP HGP Untia - -
43 Sumarecon HGB Untia - -
44 Sumarecon HGB Untia - -
45 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
46 Sumarecon SHM.07433 Bulurokeng - -
47 PIP HGP Bulurokeng - -
48 PIP HGP Bulurokeng - -
49 PIP HGP Bulurokeng - -
50 Sumarecon HGB.07521 Bulurokeng - -
51 Sumarecon HGB.05312 Bulurokeng - -
52 Sumarecon HGB.05313 Bulurokeng - -
53 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
54 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
55 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
56 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
57 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
58 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
59 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
60 Sumarecon HGB.08115 Bulurokeng - -
61 PIP HGP Bulurokeng - -
62 Sumarecon SHM.06616 Bulurokeng - -
63 PIP HGP Bulurokeng - -
64 Sumarecon HGB.07522 Bulurokeng - -
65 Sumarecon HGB.07733 Bulurokeng - -
66 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
67 Sumarecon Tidak Terdaftar Bulurokeng - -
68 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
69 Sumarecon BTK Bulurokeng - -
70 Sumarecon HGB.07915 Bulurokeng - -
71 PIP HGP Bulurokeng - -
72 Sumarecon HGB.07738 Bulurokeng - -
73 Sumarecon HGB Bulurokeng - -
74 PIP HGP Bulurokeng - -
75 Hawiyah SHM Bulurokeng - -
76 Ronald Gosali SHM Bulurokeng - -
77 Sumarecon - Bulurokeng - -
78 Ronald Gosali NIB.07717 Bulurokeng - -
79 Ronald Gosali NIB.07914 Bulurokeng - -
80 Ronald Gosali NIB.06971 Bulurokeng - -
81 Ronald Gosali NIB.07723 Bulurokeng - -
82 Ronald Gosali NIB.07818 Bulurokeng - -
83 Ronald Gosali NIB.06979 Bulurokeng - -
84 Ronald Gosali NIB.06980 Bulurokeng - -
D2 Pemerintah Kota - Bulurokeng - -
85 Ronald Gosali NIB.07813 Bulurokeng - -
86 Ronald Gosali NIB.06976 Bulurokeng - -
D3 Pemerintah Kota - Bulurokeng - -
87 Ronald Gosali NIB.07771 Bulurokeng - -
S1 Pemerintah Kota - Bulurokeng - -
88 Ronald Gosali NIB.14289 Sudiang - -
89 Ronald Gosali SHM Sudiang - -
90 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.18011 Sudiang Batching Palnt 1
91 Ronald Gosali NIB.18010 Sudiang - -
92 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.16036 Sudiang Batching Palnt 1
93 Ronald Gosali SHM Sudiang - -
94 Ronald Gosali NIB.16035 Sudiang - -
95 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.16038 Sudiang - -
96 Rusfandy Rasyid Gosal NIB.10834 Sudiang - -
S2 Pemeritah Kota - Sudiang - -

109
97 Ir. Abbas - Temmappaduae - -
98 H. Andi Moch Saleh NIB.00231 Temmappaduae Sawah 1
J3 Pemerintah Kabupaten Maros - Temmappaduae - -
99 H. Abd Malik PBB Temmappaduae - -
100 Madeyang/ Hanaping SHM.504 Temmappaduae - -
101 Wanni Tanra SHM.64 Temmappaduae - -
102 Ronald Gosali NIB.02308 Temmappaduae - -
103 Ronald Gosali NIB.02309 Temmappaduae - -
104 H. Andi Kadir - Temmappaduae Sawah 1
105 Ronald Gosali NIB.01618 Temmappaduae - -
106 Ronald Gosali NIB.00845 Temmappaduae - -
107 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - -
108 Ronald Gosali NIB.01790 Temmappaduae - -
109 Ir. A. Hudabiah NIB.01440 Temmappaduae Sawah 1
110 Regina NIB.00347 Temmappaduae - -
111 Ronald Gosali NIB.01439 Temmappaduae - -
112 Ronald Gosali NIB.00354 Temmappaduae - -
113 Regina NIB.01620 Temmappaduae - -
114 Muhammad Sakka PBB Temmappaduae - -
115 Hamsi PBB Temmappaduae Kandang Ayam 2
116 H. Abd Malik PBB Temmappaduae - -
117 Bungadia SHM.547 Temmappaduae - -
118 Ronald Gosali NIB.02313 Temmappaduae - -
119 Ronald Gosali BTK.02314 Temmappaduae - -
120 Ronald Gosali NIB.01624 Temmappaduae - -
121 Ronald Gosali NIB.01622 Temmappaduae - -
122 Ronald Gosali NIB.01623 Temmappaduae - -
123 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - -
124 Muhammad Nur SHM Temmappaduae - -
125 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - -
126 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - -
127 Ronald Gosali SHM Temmappaduae - -
128 Ni Nyoman Dewi Anggreini NIB.01993 Marumpa - -
129 Ni Nyoman Dewi Anggreini NIB.00137 Marumpa - -
130 Ronald Gosali SHM Marumpa - -
STM Ronald Gosali SHM Marumpa - -

Tabel gambaran umum status tanah menurut jenis usaha serta benda lain yang dapat dinilai di
jalur jalan KA arah Mandai - bandara Sultan Hasanuddin (KM.0+000/KM.13+800 s/d KM.4+118).

Tabel 5.6 : Gambaran umum status tanah menurut jenis usaha serta benda lain yang dapat dinilai di jalur
jalan KA arah Mandai – menuju bandara Sultan Hasanuddin

NOMOR Kelurahan/ Jenis Usaha Dapat Dinilai


No Nama Pemilik Lahan
SURAT Desa Jenis Jumlah
1 Kuburan - Marumpa - -
2 H. Malik - Marumpa - -
3 Muh. Yusuf - Marumpa - -
4 Sunusi Bin Beddu Raside - Marumpa Tambak 1
5 Sunusi Bin Beddu Raside - Marumpa - -
6 H. Malik - Marumpa Tambak 1
7 Petrus Yuli NIB.02497 Marumpa - -
8 Ronald Gosali SHM Marumpa Tambak 1
9 Ronald Gosali SHM Marumpa - -
10 Ronald Gosali NIB.02262 Marumpa - -
11 Ronald Gosali SHM Marumpa - -

110
12 Ni Nyoman Dewi Anggreni NIB.02090 Marumpa Tambak 1
13 Ronald Gosali NIB.02439 Marumpa - -
14 Ronald Gosali SHM Marumpa - -
15 Ni Nyoman Dewi Anggreni NIB.00320 Marumpa - -
16 Ni Nyoman Dewi Anggreni NIB.02115 Marumpa - -
17 Ni Nyoman Dewi Anggreni SHM.153 Marumpa Sawah 1
18 Zainal Tayeb NIB.01290 Marumpa Sawah 1
19 Zainal Tayeb NIB.01289 Marumpa Sawah 1
20 Zainal Tayeb NIB.01523 Marumpa Sawah 1
21 Zainal Tayeb NIB.0769 Marumpa Sawah 1
22 Sutriani NIB.02531 Marumpa Sawah 1
23 Muhannad Tahir PBB Marumpa Sawah 1
24 Sutriani NIB.02532 Marumpa Sawah 1
25 Samsudin PBB Marumpa Sawah 1
26 H. Abd Malik PBB Marumpa Sawah 1
S1 Pemerintah Provinsi - Sudiang - -
27 Amiruddin Rustan NIB.17267 Sudiang Sawah 1
J1 Pemerintah Provinsi HGP.18112 Sudiang - -
28 Amiruddin Rustan NIB.11589 Sudiang - -
29 Amiruddin Rustan NIB.11590 Sudiang - -
30 Amiruddin Rustan NIB.11591 Sudiang - -
31 Lahan Sungai Tidak Terdaftar Sudiang - -
32 PT. Aero Multikarya HGB Sudiang - -
33 Ir. Hari Mamun Yudha PBB Sudiang Sawah 1
34 Rahman Nyambang PBB Sudiang Sawah 1
35 Hj. Djuddah Dg So'na PBB Sudiang Sawah 1
36 Ir. Hari Mamun Yudha PBB Sudiang Sawah 1
37 Hj. Djuddah Dg So'na PBB Sudiang Sawah 1
38 Didi Ferdinand Korompis NIB.11841 Sudiang Sawah 1
39 Ir. Hari Mamun Yudha PBB Sudiang Sawah 1
40 Didi Ferdinand Korompis NIB.11837 Sudiang Sawah 1
41 Didi Ferdinand Korompis NIB.11839 Sudiang Sawah 1
42 Hj. Mutiara SHM.21728 Sudiang Sawah 1
43 Dg Papua NIB.17027 Sudiang Sawah 1

111
BAB
VI
Perkiraan Jangka Waktu Pelaksanaan Pengadaan Tanah

Pembahasan mengenai perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah tersebut menguraikan

perkiraan waktu yang dibutuhkan pada masing-masing tahapan pelaksanaan pengadaan tanah, antara

lain :

1) Perkiraan waktu yang dibutuhkan terkait dengan tahun anggaran;

2) Uraian/jadual kegiatan serta perkiraan waktu pelaksanaannya.

Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah tersebut dilengkapi dengan daftar format
perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah, dibuat sesuai dengan format yang tercantum

dalam Lampiran III Permen ATR/KaBPN No.19/2021.

A. PERKIRAAN WAKTU YANG DIBUTUHKAN TERKAIT DENGAN TAHUN


ANGGARAN

Proses pengadaan tanah dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata

Ruang / Kepala BPN No.19/2021 dan Perpres No.19/2021 tentang pengadaan tanah bagi

pembangunan untuk kepentingan umum. Mengacu pada peraturan tersebut maka perkiraan

jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan
tahap penyerahan hasil pengadaan tanah adalah sekitar 339 (tiga ratus tiga puluh sembilan) hari

kerja.

A.1. Tahap Perencanaan

Pada tahap Pelaksanaan sesuai pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala

BPN No.19/2021 dan Perpres No.19/2021, instansi yang memerlukan tanah menyusun
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) yang kemudian akan diserahkan ke

pemerintah propinsi (Gubernur) untuk ditindaklanjuti pada tahap persiapan.

A.2. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan pengadaan tanah, pemerintah propinsi dalam hal ini Gubernur

membentuk tim persiapan dan sekretariat hingga sampai pada penerbitan penetapan lokasi

yang disahkan oleh Gubernur sesuai dengan lokasi pengadaan tanah paling lama 30 hari
kerja, yang kemudian akan diumumkan melalui media cetak dan pemerintah setempat

paling lama 7 hari kerja.

112
A.3. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan pengadaan tanah yang akan dilaksanakan oleh Kepala Kantor
Wilayah BPN selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah yang akan mendelegasikan kepada

Kepala Kantor Pertanahan untuk melaksanakan proses pengadaan tanah hingga sampai

kepada pengumuman nilai ganti rugi paling lama 100 hari kerja (waktu dapat berubah
tergantung kondisi dan situasi lapangan) yang kemudian akan dilanjutkan dengan
penyerahan bentuk ganti rugi ke pemilik lahan disertai pelepasan hak objek pengadaan

tanah.

A.4. Tahap Penyerahan Hasil

Pada tahap penyerahan hasil pengadaan tanah, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah

menyerahkan hasil pengadaan tanah kepada instansi yang memerlukan tanah untuk
mendaftarkan/ pensertifikatan dengan durasi waktu maksimal 30 hari kerja.

113
B. JADUAL KEGIATAN SERTA PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN
Tabel 6.1 : Format daftar perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah
TAHUN 2020 TAHUN 2021 Perkiraan
NO KEGIATAN Keterangan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 waktu (hari)

I. TAHAP PERENCANAAN
A. Pembentukan tim Penyusun Dokumen Perencanaan 30
B. Inventarisasi dan Identifikasi Rencana Lokasi Pengadaan Tanah 60
C. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) 14
D. Pengajuan kepada Gubernur 5
II. TAHAP PERSIAPAN
A. Verifikasi DPPT 7
B. Sosialisasi rencana pembangunan 7
C. Pendataan awal pengadaan tanah 14
D. Undangan dan konsultasi publik 7
E. Konsultasi publik ulang 23
F. Tim kajian keberatan 23
G. Penyiapan SK Penetapan Lokasi 14
H. Pengumuman SK Penetapan Lokasi 7
III. TAHAP PELAKSANAAN
A. Penyiapan pelaksanaan 5
B. Inventarisasi dan identifikasi 30
C. Pengumuman 14
D. Verifikasi Peta bidang dan Daftar nominatif 14
E. Penaksiran ganti rugi 30
F. Pemberitahuan Besaran ganti rugi dan musyawarah ganti rugi 5
G. Vaslidasi 5
H. Pembayaran ganti kerugian dan pelepasan hak 5
I. Penitipan ganti kerugian ke pengadilan 5
J. Penyiapan hasil pelaksanaan 30
IV. TAHAP PENYERAHAN HASIL
A. Penyerahan hasil pengadaan tanah ke instansi 14
B. Pendaftaran/pensertifikatan tanah oleh instansi 30

114
BAB
VII
Perkiraan Jangka Waktu Pelaksanaan Pembangunan

Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan tersebut menguraikan perkiraan waktu yang

dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan.

Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan/pembangunan untuk pembangunan jalur kereta Segmen

E arah Mandai menuju kawasan Newport (pelabuhan Soekarno Hatta Makassar) dan siding arah Mandai

menuju kawasan bandara Sultan Hasanuddin ini diperkirakan akan dapat diselesaikan semester ke-4
tahun 2023, dan direncanakan akan dapat beroperasi pada pertengahan semester ke-3 tahun 2024,
dengan pertimbangan kondisi seluruh lahan sudah siap dan pemindahan fasilitas dan atau utilitas lainya

yang bersentuhan dengan jalur perkeretaapian sudah dilaksanakan.

Tabel 7.1 : Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan

2021 2022 2023 2024


TARGET PENYELESAIAN ITEM KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

SEGMEN E
Jalur arah Mandai menuju pelabuhan
Reviu DED
Soekarno – Hatta, Makassar.
Jalur arah Mandai menuju bandara Sultan Pengadaan tanah
Hasanuddin.
Konstruksi

Operasi

KETERANGAN Direncanakan pada April 2024, jalan KA Segmen E ini sudah tahap OPERASI

Proses sudah selesai dan sedang berjalan.

Proses belum dikerjakan

115
BAB
VIII
Perkiraan Nilai Ganti Kerugian

Dalam bagian ini membahas mengenai penilaian tanah terkait dengan pemberian ganti kerugian dalam

rangka pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

Perkiraan nilai tanah yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran awal nilai tanah yang terkena

pembebasan lahan untuk kepentingan umum, yang didasarkan pada pendekatan / perkiraan Nilai

Penggantian Wajar (NPW). Nilai Penggantian Wajar merupakan nilai untuk kepentingan pemilik yang
didasarkan kepada kesetaraan dengan nilai pasar atas suatu properti, dengan memperhatikan unsur luar
biasa berupa kerugian non fisik yang diakibatkan adanya pengambilalihan hak atas properti dimaksud.

Nilai penggantian wajar diartikan sama dengan nilai ganti kerugian sebagaimana dimaksud dalam
PP No.19/2021 dan Permen ATR/Ka BPN No.19/2021 bidang per bidang tanah, meliputi :

a) Tanah

b) Ruang atas dan ruang bawah tanah

c) Bangunan

d) Tanaman
e) Benda yang berkaitan dengan tanah

f) Kerugian lain yang dapat dinilai

Dalam menentukan nilai penggantian wajar atau nilai ganti kerugian, maka objek penilaian yang

dimaksud akan diganti rugi mencakup kerugian fisik dan non fisik.

A. PERKIRAAN GANTI KERUGIAN FISIK

Kerugian fisik yang dimaksud, meliputi :

a) Tanah dengan peruntukan seperti mix-used area atau komersial;


b) Ruang atas dan bawah tanah;

c) Bangunan, dapat terdiri dari bangunan residensial, industri, komersial;


d) Benda yang berkaitan dengan tanah seperti tanaman, utilitas dan sarana pelengkap

bangunan.

A.1. Tanah

Perkiraan nilai ganti kerugian atas tanah ini diperoleh berdasarkan hasil tumpang susun
antara peta rencana lokasi pembangunan dengan peta nilai tanah yang ada di Kantor

Pertanahan setempat atau dengan metode lain yang relevan.

116
Nilai nyata/sebenarnya dimaksudkan sebagai harga yang nyata atau sebenarnya dari

transaksi yang pernah terjadi terhadap bidang tanah yang terkena pengadaan tanah atau
bidang tanah lain di sekitar bidang tanah tersebut. Nilai nyata/ sebenarnya itu dapat diduga

dengan mudah sebagai nilai pasar.

Nilai pasar dalam standar yang dikeluarkan baik oleh International Valuation Standard
maupun Standar penilaian Indonesia menyebutkan bahwa nilai pasar adalah estimasi
sejumlah uang pada tanggal, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau penukaran

suatu properti, antara pembeli yang berniat membeli dan penjual yang berniat menjual,

dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara terbuka dan layak,

dimana kedua belah pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang

dimilikinya, kehati-hatian, dan tanpa paksaan. Nilai pasar menggunakan prinsip highest and
best use (HBU). Dimana nilai pasar diturunkan dari penggunaan tertinggi dan terbaik dari

sebidang tanah dengan memperhatikan 4 (empat) asas, yaitu sebagai penggunaan yang

dimungkinkan secara fisik; diijinkan secara hukum; layak secara finansial; dan menghasilkan
pendapatan paling tinggi.

Keempat hal tersebut dalam kondisi pasar yang transparan dan efisien akan direfleksikan di

dalam nilai pasar yang diperoleh dari harga nyata terhadap transaksi yang terjadi. Kondisi

highest and best use setelah terjadinya pembangunan untuk kepentingan umum

kemungkinan berbeda dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Dalam hal ini perlu

adanya standar apakah perhitungan untuk memperoleh nilai pasar didasarkan pada kondisi

Highest and best use sebelum atau setelah pengadaan tanah.

Setiap pihak yang terkena pengadaan tanah haruslah memiliki posisi ekonomi yang sama

dengan sebelum terkena pengadaan tanah. Penilaian tanah didasarkan atas kondisi seolah-

olah tidak terjadi pengadaan tanah bagi kepentingan umum. Atau dengan kata lain,
penerapan highest and best use didasarkan pada kondisi sebelum ditetapkannya daerah

tersebut sebagai daerah yang terkena pembangunan.

Dengan ditetapkannya standar tersebut akan memudahkan bagi lembaga/tim penilai harga

tanah dalam menentukan dasar yang digunakan dalam penilaian tanah. Hasil perkiraan nilai
tanah dengan beberapa dasar/ asumsi perhitungan antara lain :

a) Nilai rata-rata tanah diperoleh dari hasil survei lapangan yang bersifat sampling di

beberapa titik dengan karakteristik wilayah dan fungsi tanah yang berbeda, terhadap

nilai tanah berdasarkan transaksi terakhir yang pernah terjadi.

b) Pendekatan nilai pasar didapatkan dari harga pasar keterwakilan di luar row/trase

lahan yang terkena pembebasan, hal ini untuk menjaga obyektivitas nilai tanah yang

117
terkena pembebasan.

c) Diperkirakan nilai tanah merupakan estimasi awal bila tanah yang digunakan untuk
estimasi kebutuhan biaya pengadaan tanah, namun bukan merupakan acuan dalam

menentukan ganti kerugian. Ganti kerugian mengacu pada Penilai yang melakukan

penilaian secara independen dan profesional yang telah mendapat izin praktik
penilaian dari Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari Lembaga
Pertanahan untuk menghitung nilai/harga objek pengadaan tanah.

A.2. Ruang Atas Tanah dan Bawah Tanah

Perkiraan nilai ganti kerugian terhadap ruang atas tanah dan bawah tanah tersebut berisi
perkiraan nilai penggunaan dan pemanfaatan atas tanah dan bawah tanah.

A.3. Bangunan

Perkiraan nilai ganti kerugian atas bangunan tersebut diperoleh berdasarkan hasil tumpang

susun antara peta rencana lokasi pembangunan dengan peta pajak bumi dan bangunan

(PBB) setempat atau dengan metode lain yang relevan.

Penilaian bangunan didasarkan kepada hasil inventarisir terhadap bangunan dengan

memperhatikan unsur-unsur antara lain terkait spesifikasi bangunan, umur, fungsi. Dasar

penilaian yang digunakan yaitu dengan metode pendekatan biaya. Hasil perkiraan nilai
bangunan dengan beberapa dasar/ asumsi perhitungan antara lain :

− Nilai rata-rata bangunan didasarkan pada nilai pasar bangunan rata-rata per m2.

− Perbedaan perkiraan nilai rata-rata bangunan, didasarkan pada perbedaan jenis

bangunan yaitu jenis bangunan permanen dan jenis bangunan semi permanen.
− Pada bangunan perumahan terdapat 3 unit perumahan aerohome yang terkena

lintasan trase. Pada saat survey dilakukan, progress pembangunan mencapai 80%.

Penilaian bangunan ini dihitung berdasarkan pendekatan biaya bangunan oleh

kontraktor dengan perkiraan biaya bangunan sebesar 3.5 juta/m2.

− Perkiraan nilai bangunan merupakan estimasi awal nilai pembangunan yang


digunakan untuk estimasi kebutuhan biaya, namun bukan merupakan acuan dalam

menentukan ganti kerugian. Ganti kerugian mengacu pada Penilai yang melakukan
penilaian secara independen dan profesional yang telah mendapat izin praktik
penilaian dari Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari Lembaga

Pertanahan untuk menghitung nilai/harga objek pengadaan tanah.

A.4. Tanam Tumbuh

Perkiraan nilai ganti kerugian atas tanam tumbuh tersebut diperoleh berdasarkan standar
nilai yang berlaku pada dinas pertanian setempat dan survey di nursery. Daftar tarif nilai

118
ganti kerugian atas pembebasan tanam tumbuh bersumber dari hasil informasi Dinas

terkait setempat yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan tarif nilai ganti kerugian
pembebasan tanam tumbuh. Pendekatan utama dalam menentukan perkiraan nilai fisik

adalah pendekatan nilai pasar.


HARGA TANAMAN
Tabel 8.1 : Jenis dan harga tanaman yang terdapat pada rencana lahan segmen E
Jumlah
terdampak
Jenis tanaman Usia (batang) Harga terendah Harga tertinggi
1 Mangrove/Bakau 10 tahun 140 Rp 50,000 Rp 100,000
2 Tammate 5 tahun 1 Rp 15,000 Rp 20,000
3 Kayu Ulin uk. Dia 10cm x 4 m 1 Rp 500,000 Rp 500,000
4 Pohon pisang 2-3 tahun 76 Rp 20,000 Rp 25,000
5 Pohon Mangga 10-20 tahun 8 Rp 500,000 Rp 1,000,000
6 Jati Putih 2-3 tahun 9 Rp 200,000 Rp 500,000
7 Jati Biasa 2-3 tahun 16 Rp 200,000 Rp 500,000
8 Pohon kapuk 10-15 tahun 1 Rp 500,000 Rp 1,000,000
9 Pohon Nangka 3-5 tahun 6 Rp 100,000 Rp 300,000
10 Pohon Jamblang 5-10 tahun 1 Rp 200,000 Rp 500,000
11 Pohon Bambu 5-20 tahun 3 Rp 15,000 Rp 15,000
12 Lengkuas 1-2 tahun 3 Rp 15,000 Rp 15,000
13 Kayu Lita/Inu 5-10 tahun 2 Rp 500,000 Rp 500,000
14 Pohon jambu 5-10 tahun 1 Rp 200,000 Rp 500,000
Sumber : Survey pasar

A.5. Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah dan/atau Kerugian Lain Yang Dapat Dinilai

Perkiraan nilai ganti kerugian atas benda yang berkaitan dengan tanah atau kerugian lain

yang dapat dinilai tersebut dapat diperoleh antara lain dari penilai publik. Benda yang

berkaitan dengan tanah dan/atau kerugian lain yang dapat dinilai pada dokumen
pengadaan tanah ini adalah :

1) Jalan

Terdapat jalan yang berpotongan dengan jalur trase KA ini, oleh sebab itu perlu
dipertimbangkan akses jalan yang baru ke lokasi yang terhalang oleh trase rel kereta

api. Perubahan akses jalan kemungkinan juga dapat memberikan dampak penurunan
nilai tanah, sehingga penilaian tanah perlu mempertimbangkan dampak ini, demikian

juga pemerintah daerah dalam perencanaan tata ruang kota.

2) Kuburan

Kuburan yang terkena pembebasan tanah untuk trase jalan KA ini adalah milik
pemerintah daerah. Dalam pemindahannya, perlu diperhitungkan biaya pemindahan

kuburan. Biaya pemindahan ini termasuk mempertimbangkan biaya ritual sesuai


sosial budaya masyarakat yang berlaku pada daerah tersebut.

3) Perumahan

Perumahan yang dikelola oleh developer meningkatkan nilai tanah dengan


tersedianya fasilitas pada perumahan tersebut. Terdapat dua perumahan yang

119
terdampak pada pembebasan tanah untuk trase jalan KA ini. Tanah yang terdampak

berada pada bangunan rumah dan fasilitas umum/sosial perumahan tersebut.


Penilaian perlu mengkaji nilai dengan pendekatan HBU sehingga penilaian

mendapatkan nilai yang sesuai dan wajar.

4) Sawah

Areal sawah merupakan fungsi yang terdampak pada pembebasan lahan trase kereta
api. Sawah yang terkena umumnya sawah tadah hujan dengan kemampuan panen

satu kali setahun. Beberapa lahan sawah sudah tidak berfungsi karena keterbatasan

air. Alih fungsi sawah menjadi trase ini perlu dikordinasikan dengan dinas pertanian

untuk penyesuaian pemetaan areal sawah.

5) Tambak

Areal tambak yang terkena dampak pembebasan lahan umumnya berada di sekitar

area new port. Penilianan tanah digunakan dengan pendekatan biaya sesuai dengan

fungsi tambak yang. Penilian lebih lanjut perlu memperhitungkan tanah sisa dan
akses terhadap air dan jalan yang berubah akibat adanya trase kereta api ini.

6) Drainase dan pintu air

Drainase yang terkena umumnya drainase yang digunakan untuk mengairi tambak.
Merupakan milik private untuk pendukung tambak. Dalam penilaian lebih lanjut perlu

dihitung dengan pendekatan biaya untuk pemindahan drainase tersebut.

7) Kandang ayam

Kandang ayam berada pada lokasi permukiman. Bukan kandang ayam yang
direncanakan untuk produksi jumlah besar. Namun kendang ayam untuk kebutuhan

keluarga. Biaya pemindahan perlu diperhitungkan.

8) Pagar

Pagar yang terkena dampak trase kereta api adalah pagar pembatas pabrik. Pagar

umumnya dibangun di tanah rawa sehingga memiliki dalam pondasi khusus untuk
dapat menopang bebannya. Dalam menghitung penilaian pagar digunakan

pendekatan biaya dengan menggunakan standar BTB dari MAPPI. Ketinggian pagar
juga disertai dengan penambahan struktur penopangnya. Pada perhitungan
penilaian pagar digunakan pendekatan biaya sesuai Panjang pagar yang terkena

dampak. Pagar digunakan untuk melindungi satu kompleks pabrik, sehingga perlu

dipertimbangkan kondisi pabrik yang harus merubah seluruh site pabriknya akibat

terkena trase kereta api.

120
9) Tanggul sungai

Tanggul sungai digunakan untuk melindungi daratan dari erosi tanah akibat aliran
sungai. Dibangun secara privat oleh pemilik tanah. Perhitungan penilaian terhadap

tanggul ini memperkirakan kedalaman tanggul yang dibangun, Panjang dan

penyusutannya. Dengan peralatan yang tepat dapat diperhitungkan kedalaman


tanggul yang telah terpasang. Hal ini dapat membantu mengukur secara akurat nilai
wajar dari tanah tersebut.

10) Pabrik beton jadi (batching plant)

Pabrik bathcing plant terkena sebagaian pada pembebasan trase kereta api. Kondisi

ini perlu memperhitungkan pendekatan biaya dan pendekatan pasar. Pendekatan

pasar untuk menghitung bangunan dan tanah yang terkena dampak. Pendekatan
biaya digunakan untuk menghitung kerugian biaya selama proses masa tunggu dan

pemindahan beatshing plant ke lahan baru.

Perlu penilaian yang berpengalaman dalam penilanan pabrik khususnya pabrik


beatdhing plat agar mendapat nilai wajar yang tepat. Kondisinya lahan pabrik yang

terkena trase mengakibat keseluruhan pabrik tidak berfungsi. Pada kondisi ini

pendekatan HBU dilakukan sehingga fungsi-fungsi terkait tetap diperhitungkan

untuk dinilai. Perlu di kaji lebih dalam apakah bentuk lahan pabrik setelah terpotong

dengan adanya trase tetap efektif dalam melakukan produksi pabrik atau terjadi

penambahan biaya akibat sirkulasi atau akses yang berubah.

A.6. Dampak Sosial Yang Mungkin Timbul Terhadap Kegiatan Pengadaan Tanah

Perkiraan nilai ganti kerugian terhadap dampak sosial yang mungkin timbul terhadap

kegiatan pengadaan tanah tersebut diperoleh berdasarkan analisa biaya dampak sosial.

Dampak sosial yang mungkin timbul terhadap kegiatan pengadaan tanah :

1) Akses jalan umum yang menjadi terputus dengan adanya jalur kereta api.

2) Kenaikan dan penurunan nilai tanah akibat terputusnya akses jalan lama dan
terhalangnya akses akibat lintasan trase kereta api.

3) Konflik masyarakat akibat informasi yang simpang siur. Hal ini perlu diantisipasi
dengan pusat informasi yang jelas, integritas penyelenggara pengadaan tanah dan
administrasi yang terpadu.

B. PERKIRAAN GANTI KERUGIAN NON FISIK

Uraian kerugian non fisik dalam rangka pembebasan lahan untuk kepentingan umum mencakup :

121
B.1. Solatium (Kerugian Emosional)

Solatium merupakan kompensasi yang diberikan kepada pemilik rumah untuk kerugian non
finansial yang disebabkan oleh adanya kebutuhan pengambil alihan dan/atau berpindah

rumah tinggal sebagai akibat adanya pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Besaran

kerugian emosional (solatium) dalam bentuk persentase yang diambil secara wajar. Dalam
menilai jumlah kompensasi kerugian, keadaan yang relevan diperhitungkan, termasuk :

▪ Kepentingan pemilik atas rumah yang dimiliki yang dihubungkan adanya pemberian

kompensasi yang wajar.

▪ Jangka waktu pemilik telah memiliki dan/ atau menempati rumah.

▪ Ketidaknyamanan yang mungkin diderita pemilik rumah sebagai penghuni karena

adanya keharusan pindah rumah.

Penerapan kerugian emosional (solatium) diatur sebagai berikut :

Solatium adalah kompensasi yang diberikan ke pemilik rumah tinggal atas kerugian

non-finansial dikarenakan harus pindah, akibat adanya pengambil alihan tanah untuk
kepentingan umum.

Besaran solatium dalam bentuk persentase dari indikasi Nilai Pasar rumah tinggal

(tanah dan bangunan) sebagaimana diatur dalam juknis ini dengan kesepakatan dari

pemberi tugas.

Dalam menilai jumlah kompensasi kerugian, kondisi yang relevan harus

diperhitungkan, termasuk :

− kepentingan pemilik atas rumah yang dimiliki berhubungan dengan


pemberian kompensasi yang wajar;

− jangka waktu pemilik telah memiliki dan/atau menempati rumah sepanjang

disepakati para pihak yang terkait;


− ketidaknyamanan pemilik karena keharusan pindah rumah (bila ditempati

sendiri).

Kriteria penghitungan solatium dapat dilakukan dengan memperhatikan :

− kriteria lama masa tinggal dan/atau fungsi bangunan rumah sebagai sarana
hunian;
− luas tapak tanah yang wajar;

− potensi HBU.

Kriteria solatium RT-1 RT-2


− masa tinggal < 3 tahun 5% nilai kerugian fisik

− masa tinggal 4-9 tahun 10%

122
− masa tinggal 10-19 tahun 15%

− masa tinggal 20-29 tahun 20%


− masa tinggal >30 tahun 30%

Premium yang diberikan berkisar antara 10% s/d 30%.

B.2. BPHTB

Beban pajak/ BPHTB dikenakan secara proporsional untuk seluruh kerugian fisik yang
terkait kepada tanah dan bangunan saja, seperti tanah, rumah tinggal, tempat usaha,

industri, dan perkebunan. Beban pajak dimaksud adalah potensi biaya yang asumsinya akan

diperlukan pada pengadaan properti di tempat baru oleh pemilik. Baban pajak atas adanya

pengambil alihan hal pada properti eksisting dapat diperhitungkan bila ada sesuai dengan

ketentuan dan peraturan yang berlaku. Premium yang diberikan untuk BPHTB yaitu 5%.

B.3. PPAT

Beban biaya PPAT atau sejenisnya dikenakan secara proporsional untuk seluruh kerugian

fisik yang terkait kepada tanah dan bangunan saja, seperti tanah, rumah tinggal, tempat
usaha, industri, dan perkebunan. Premium yang diberikan untuk PPAT 1,5%.

B.4. Kompensasi Masa Tunggu

Kompensasi masa tunggu dihitung berdasarkan alasan bahwa tanggal penilaian diterapkan
pada tanggal penempatan lokasi. Sehingga terdapar masa waktu yang tenggang dari

pemilik tanah yang belum menerima biaya penggantian sampai menunggu prosedur

administrasi selesai. Tambahan biaya ini dikenakan sebesar suku bunga deposito dari bank

pemerintah atas nilai properti dari kerugian fisik ditambah beban premium dan solatium.
Masa tunggu ini diasumsikan selama 6-9 bulan sesuai jadwal serah terima.

Premium yang diberikan untuk Masa Tunggu 3%.

Penerapan metode dan teknik penghitungan untuk objek penilaian berbentuk kerugian non fisik

dapat digunakan sebagai berikut :

Tabel 8.2 : Metode dan teknik penghitungan untuk objek penilaian kerugian non fisik
Objek Penilaian Premiun / Solatium Transaksi Bunga Masa Tunggu Keterangan
Tanah - V V Biaya pindah dan solatium tidak
diperhitungkan
Tanah dan bangunan V V V Solatium hanya untuk rumah tinggal
Tanah dan tanaman - V V Solatium dan biaya pindah tidak
diperhitungkan
Tanaman - V V Solatium dan biaya pindah tidak
diperhitungkan
Personal properti - - V Solatium, biaya PPAT dan Pajak
tidak diperhitungkan
Kerugian lain - V V Solatium, biaya pindah tidak
diperhitungkan

123
Seluruh penggunaan asumsi dalam menghitung satuan biaya kerugian fisik atau kerugian non fisik

harus dilakukan secara wajar dengan rujukan antara lain dari :


a) Bersumber kewajaran yang ada di pasar;

b) Studi kelayakan yang telah disetujui pada tahap perencanaan;

c) Ketentuan dan peraturan yang berlaku (apakah di tingkat pusat maupun daerah).

C. PERKIRAAN GANTI KERUGIAN NILAI TANAH / NILAI PENGGANTIAN WAJAR

Nilai Penggantian Wajar (NPW) diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana

dimaksud dalam PP No.19/2021. Nilai penggantian wajar adalah nilai untuk kepentingan pemilik

yang didasarkan kepada kesetaraan dengan nilai pasar atas suatu properti, dengan

memperhatikan unsur luar biasa berupa kerugian non fisik yang diakibatkan adanya
pengambilalihan hak atas properti dimaksud (SPI 102 – 3.10).

NPW dapat dihasilkan dari kombinasi kerugian fisik dan kerugian non fisik atas suatu objek
penilaian. Kombinasi ini dapat digambarkan sebagai penjumlahan indikasi nilai pasar atas
kerugian fisik ditambah indikasi nilai atas kerugian non fisik. Penilaian untuk keperluan ganti

kerugian meliputi :

1) Ganti kerugian fisik (material) tanah dan/atau bangunan dan/atau tanaman dan/atau

benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah.

2) Ganti kerugian non fisik (inmaterial) terdiri dari penggantian terhadap kerugian pelepasan

hak dari pemilik tanah yang akan diberikan dalam bentuk uang (premium), serta kerugian

lainnya yang dapat dihitung meliputi biaya transaksi, bunga (kompensasi masa tunggu),
kerugian sisa tanah, dan jenis kerugian lainnya yang dinyatakan oleh pemberi tugas dalam

surat perjanjian kerja.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan Tim Appraisal bahwa metode pendekatan yang

dilakukan untuk mencari nilai ganti kerugian atau nilai penggantian wajar dilakukan dengan

pendekatan nilai pasar. Dari pendekatan nilai pasar yang diperoleh, kemudian didapatkan nilai

ganti kerugian fisik, dimana untuk mencari nilai ganti kerugian tanah atau disebut juga nilai

penggantian wajar, telah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu penjumlahan nilai ganti kerugian
fisik ditambah dengan nilai ganti kerugian non fisik, maka didapatkan perkiraan nilai ganti
kerugian tanah atau nilai penggantian wajar untuk pengadaan tanah jalan KA ini.

Biaya pengadaan tanah pada dasarnya dibebankan kepada instansi yang memerlukan tanah dan

dapat menggunakan dana APBN jika itu merupakan proyek pemerintah, yang meliputi :

a) Baya Operasional dan Pendukung


b) Biaya Konsultan Penilai Harga Tanah (appraisal)

c) Biaya ganti Kerugian

124
C.1. Biaya Operasional dan Pendukung

Biaya ini dalam peengadaan tanah untuk kepentingan umum yang bersumber dari APBN
adalah biaya yang disediakan untuk penyelenggaraan pengadaan tanah termasuk biaya

pengelolaan, administrasi dan sosialisasi yang dialokasikan dalam DIPA Balai Teknik

Perkeretaapiaan.

C.2. Biaya Konsultan Penilai Harga Tanah (Appraisal)

Sesuai dengan Perpres No.19/2021 serta Permen ATR/Ka BPN No.19/2021 tentang

pengadaan tanah bagi pembangunan unutk kepentingan umum yang menyatakan : “jasa

penilai atau penilai publik ditetapkan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah berdasarkan
hasil pengadaan jasa penilai yang dilakukan oleh instansi yang memerlukan tanah.”

Biaya ahli penilai / konsultan jasa penilai publik / lembaga penilai independen adalah biaya
yang dikeluarkan untuk imbal jasa lembaga penilai publik yang ditugaskan untuk

melakukan penilaian besarnya ganti kerugian bidang per bidang tanah yang meliputi tanah

ruang atas dan bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah;
dan/atau kerugian lainya yang dapat dinilai.

C.3. Biaya Ganti Kerugian

Berdasarkan pada PP No.19/2021 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk


kepentingan umum dengan petunjuk pelaksanaannya yaitu Permen ATR/Ka BPN,

disampaikan bahwa perkiraan besarnya ganti kerugian yang dilakukan bidang perbidang

tanah meliputi :

a) Tanah
b) Ruang atas tanah dan bawah tanah
c) Bangunan
d) Tanaman
e) Benda yang berkaitan dengan tanah, dan/atau
f) Kerugian lain yang dapat dinilai

C.4. Pendekatan Penilaian

Menurut petunjuk teknis penilaian terhadap pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum (SPI 306) yang ditetapkan oleh MAPPI diuraikan pada table sebagai
berikut :

125
Tabel 8.3 : Penerapan pendekatan dan metode penilaian untuk objek penilaian berbentuk
kerugian fisik
Objek Penilaian Pasar Pendapatan Biaya Keterangan
Tanah ✓ ✓ - HBU
Tanah & bangunan ✓ ✓ ✓ HBU
Bangunan & SPL - ✓ ✓ -
Tanah & Tanaman ✓ ✓ ✓ -
Tanaman ✓ ✓ ✓
Persolan Properti ✓ - ✓ -
Objek Penilaian Pasar Pendapatan Biaya Keterangan

Tanah Tanah Kosong Tanah Kawasan HBU


yang memiliki
potensi
komersial

Tanah & Bangunan Dihitung sebagai Properti Indikasi Nilai Pasar Tanah HBU
salah satu komersial seperti dalam Kosong
kesatuan dengan perkantoran ditambahkan RCN (Biaya
menggunakan Hotel dan reproduksi/Pengganti
data yang sejenis sebagainya baru) yang telah
dan sebanding disesuaikan menggunakan
penyusutan atas bangunan

Bangunan & SPL RCN dikurang


penyusutan*

Tanah dan Tanaman Dishitung sebagai Digunakan pada Indikasi nilai pasar tanah HBU
suatu ketentuan tanaman yang dalam ruang ditambah
dengan menghasilkan RCN yang telah
menggunakan secara sawit, disesuaikan menggunakan
data yang sejenis karet, jagung, penyusutan atas tanaman
dan sebanding tanaman
seperti kelapa hortikulutura
sawit dan dan sebagainya
sebagainya

Tanaman Dihitung sebagai Diguanakn pada RCN yang telah


tegakan tanaman tanaman tanpa disesuaikan menggunakan
menggunakan tanah yang yang penyusutan atas tanaman
data yang sejenis menhasilkan belum menghasilkan
dan sebanding secara komersial
seperti pohon seperti koi,
manga, durian jagung, tanaman
dsb. hortikultura dan
sebagainya

Personal Properti Dihitung RCN yang telah


menggunakanan disesuaikan dengan
data yang sejenis menggunakan penyusutan
dan sebanding atas peralatan
seperti mesin-
mesing tunggal
dsb.

1) Pendekatan pasar

Pendekatan ini mempertimbangkan penjualan dari properti sejenis atau pengganti

dan data pasar yang terkait, serta menghasilkan estimasi nilai melalui proses
perbandingan. Pada umumnya, properti yang dinilai (obyek penilaian) dibandingkan

dengan transaksi properti yang sebanding, baik yang telah terjadi maupun properti

yang masih dalam tahap penawaran penjualan dari suatu proses jual beli.

126
Pada kajian ini, tim peneliti memperoleh data dari Dinas Pendapatan Kota Makassar

dan Dinas Pendapatan Kabupaten Maros. Pada data dari Dinas pendapatan daerah
Kota Makasar data tersebut mencakup nilai tanah berdasarkan NJOP, nilai zona tanah

tertinggi BPN yang dapat diakses di hbhumi.atrbpn.go.id, dan nilai pasar. Pada data

nilai tanah dari dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Maros terdapat tiga kategori
nilai tanah yaitu tertinggi, sedang dan rendah. Digunakan nilai tertinggi dengan
perkiraan nila tanah tertinggi berada di dekat jalan, nilai sedang dan rendah berada

pada sawah/darat.

Tabel 8.4 : Data nilai tanah/m2 di sekitar lokasi perencanaan DPPT


Nilai pasar / nilai Dispenda
Kecamatan Tinjauan lokasi di desa/kelurahan
Maros dan Makassar (Rp)
Bira (daerah rawa) 1,675,000
Tamalanrea Bira (pinggir jalan) 3,096,000
Bira (pinggir jalan tanah) 2,275,000
Kawasan perumahan Summarecon 4,437,000
Kawasan PIP 3,698,000
Sudiang (dekat jalan) 3,698,000
Sudiang (tidak dekat jalan tanah matang) 3,016,000
Sudiang (tidak dekat jalan tanah rawa) 2,774,000
Biringkanaya Sudiang (di jalan poros) 3,855,000
Kawasan Summarecon (rawa / Untia) 3,698,000
Untia (dekat jalan / Summarecon) 1,333,000
Untia (tanah matang tidak dekat jalan) 947,000
Untia (rawa) 888,000
Untia (di kawasan pabrik plastik) 2,200,000
Temmapadduae / Patene 1,000,000
Temmapadduae / Patene 250,000
Marusu
Marumpa (tidak di pinggir jalan) 500,000
Marumpa (pinggir jalan tikus) 750,000

Pendekatan pasar pada kajian ini juga dilakukan melalui wawancara survey kepada

pemilik tanah terdampak. Survey dilakukan dengan wawancara tim dan mengisi
formulir online di google.form.

2) Pemanfatan tertinggi dan terbaik (Higest and Best Use / HBU)

HBU adalah penggunaan yang paling mungkin dan optimal dari suatu properti, yang
secara fisik dimungkinkan, telah dipertimbangkan secara memadai, secara hukum

diizinkan, secara finansial layak, dan menghasilkan nilai tertinggi dari properti

tersebut (KPUP -12.1).

3) Pendekatan pendapatan

Pendekatan ini mempertimbangkan pendapatan dan biaya yang berhubungan

dengan properti yang dinilai dan mengestimasikan nilai melalui proses kapitalisasi.
Kapitalisasi menghubungkan pendapatan (umumnya pendapatan bersih) dengan

suatu definisi jenis nilai melalui konversi pendapatan menjadi estimasi nilai. Proses ini

127
dapat menggunakan metode kapitalisasi langsung atau metode Arus Kas Terdiskonto

(Discounted Cash Flow / DCF), atau keduanya.

Pendekatan pendapatan pada dokumen pengadaan tanah ini dilakukan pada tanah

yang memiliki fungsi ekonomi. Dari identifikasi pemilik yang terdampak terdapat

beberapa jenis fungsi ekonomi yaitu :


a) Tambak bandeng sebanyak 32 pemilik tanah terdampak di trase arah Newport
dan 4 di trase arah ke bandara Sultan Hasanuddin.

b) Tambak udang sebanyak 1 pemilik tanah terdampak.

c) Sawah sebanyak 6 di trase arah ke new port dan 22 di trase arah ke bandara.

Pendekatan pendapatan dilakukan dalam menghitung nilai ganti rugi tambak dan

sawah. Hasil wawancara dan survey pasar kepada pemilik tanah dan pengusaha
tambak bandeng menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan tambak bandeng adalah

40 juta / tahun / 1,5 Ha. Dari data tersebut dikonversikan dalam luas setiap m2

diperoleh nilai pendapatan tambak bandeng setiap m2 per tahun adalah sebesar
Rp.2.667 / m2 / tahun.

Dari hasil wawancara dan survey pasar kepada pemilik tanah dan pengusaha tambak

udang menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan tambak udang adalah 70 juta /

tahun / 1,5 Ha. Dari data tersebut dikonversikan dalam luas setiap meter persegi

diperoleh nilai pendapatan tambak udang setiap m2 per tahun adalah sebesar

Rp.4.667 / m2 / tahun.

Hasil wawancara dan survey pasar kepada pemilik dan pengusaha sawah
menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan sawah adalah sebesar Rp.400.000 setiap

200 m2. Sawah di daerah terdampak adalah sawah tadah hujan dengan produksi satu

kali panen dalam setahun. Dari data tersebut di konversikan dalam luas setiap m2
nilai pendapatan sawah setiap m2 per tahun adalah sebesar Rp.2.000 / m2 / tahun.

4) Pendekatan biaya

Pendekatan biaya adalah menetapkan nilai properti dengan mengestimasi biaya

perolehan tanah dan biaya pengganti pengembangan baru (sesuatu yang dibangun)
di atasnya dengan utilitas yang sebanding atau mengadaptasi properti lama dengan
penggunaan yang sama, tanpa mempertimbangkan antara lain biaya akibat

penundaan waktu pengembangan dan biaya lembur. Untuk properti yang lebih tua,

pendekatan biaya memperhitungkan estimasi depresiasi termasuk penyusutan fisik


dan keusangan fungsional.

128
Biaya konstruksi dan depresiasi seharusnya ditentukan oleh hasil analisis perkiraan

biaya konstruksi dan depresiasi sesuai dengan kelaziman yang ada di pasar atau
dalam praktek penilaian.

Pada lokasi tanah terdampak, trase melawati pemukiman dan gudang. Bentuk

properti yang dihitung dengan pendekatan biaya adalah :


a) Pagar
b) Pondasi tanggul sungai

c) Kandang ayam

d) Pintu besi

e) Pabrik beton jadi (batching plant)

f) Pabrik

Penjelasan perhitungan dan lokasi terdampak adalah sebagai berikut :

a) Pagar

Perhitungan pendekatan biaya untuk pagar yang terdampak digunakan


standar BTB (Biaya Teknis Bangunan) dan sarana pelengkap yang digunakan

oleh MAPPI (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia). Pada tabel pondasi pagar

berada dalam tanah rawa, diperkirakan kedalaman pondasi adalah 3 kali


kedalamam pondasi rumah sederhana pada tanah keras yaitu lebih kurang 180

meter. Pondasi batu kali pada bangunan rumah tinggal sederhana adalah Rp.

335.007 / m’.

Gambar 8.1 : Jenis pagar pada lokasi terdampak

Ketinggian pagar ± 2,5 - 3 m. Perhitungan biaya pagar tidak menggunakan

biaya MAPPI karena tidak tersedia untuk jenis pagar tersebut. Maka dilakukan

dan pendekatan biaya dengan menggunakan Analisa SNI tahun 2015.


Perhitungan biaya pagar ini tidak dihitung biaya penyusutan karena tahun
pembangunan yang berbeda dan butuh penilaian yang lebih detail lagi.

129
Perhitungan tabel pondasi pagar :
Standar biaya biaya
biaya
Spesifikasi terpasang terpasang panjang (m1)
a b c= ax b d e =c d
Pondasi ( 3 kali pondasi rumah sederhana) Rp 335,007 3 Rp 1,005,021 36 Rp 36,180,756

Analisa perhitungan pagar panel beton pra cetak :

Perhitungan pagar panel beton pra cetak yang terdampak :

Ukuran (tinggi x panjang) Biaya/m2 (Rp.) Total biaya (Rp.)


3 x 36 478.274 51.653.592
Total panjang pagar adalah 36 m; biaya ganti rugi pagar adalah Rp.51.653.592
ditambah biaya pondasi Rp.36.180.756. Total biaya ganti rugi pagar dan

pondasi pagar adalah Rp.87.834.348.

Pada perhitungan ini tidak disertai dengan nilai depresiasi pagar yang telah

terbangun. Perhitungan lebih detail dapat dilakukan pada proses penilaian

lebih lanjut.

b) Pondasi tanggul sungai

Untuk biaya penggantian pondasi tanggul sungai digunakan biaya pondasi

batu kali untuk rumah tinggal biasa pada BTB dan sarana pelengkap yang
digunakan oleh MAPPI. Pondasi tanggul di tanah rawa diperkirakan kedalaman
pondasi 3 kali kedalamam pondasi rumah sederhana di tanah keras, yaitu ±

180 m. Pondasi batu kali pada bangunan rumah tinggal sederhana adalah

Rp.335.007/m’ dikali 3 m. Sehingga diperoleh biaya perhitungan sebesar

Rp.1.005.021/m’.

Gambar 8.2 : Pondasi tanggul sungai pada lokasi terdampak

130
c) Kandang ayam

Kandang ayam yang terdapat pada lokasi tanah terdampak trase dihitung
biaya pemindahan dengan asumsi biaya pemindahan sebesar Rp.250.000/unit

kandang ayam. Kandang ayam yang terdapat di lokasi merupakan bangunan

kayu dengan ukuran kurang lebih 1x1 m per unitnya.

Gambar 8.3 : Kandang ayam

d) Pintu besi

Pintu besi adalah pintu gerbang penutup masuk ke lokasi tanah dihitung

dengan mengacu pada sarana pelengkap MAPPI, senilai Rp.544.000/m2.

Dengan ukuran pintu gerbang yang disurvey sebesar 7 x 2 m2 maka nilai


dengan pendekatan biaya diperoleh sebesar Rp.7.616.000. Nilai ini tidak

termasuk penyusutan ekonomis.

Gambar 8.4 : Pintu besi

e) Pabrik beton jadi (batching plant)

Di lapangan ada trase yang memotong berberapa bidang lahan yang menyatu

dalam kawasan pabrik beton jadi (batching plant). Fungsi yang terkena adalah
gedung kantor pemasaran dan gedung security. Fungsi yang terkena sebagian

adalah gedung pendukung batching plant dan bangunan lab beton. Karena
tidak memungkinkan bangunan ini dipindah tanpa disertai bangunan

pendukungnya seperti lab beton dan bak air, maka pendekatan biaya

dilakukan dengan menghitung seluruh fungsi bangunan yang terkait dan tidak

dapat dipisah meskipun tidak berada dalam trase yang akan dibebaskan. Biaya

131
pemindahan batching plant dari hasil wawancara pemilik diasumsikan sebesar

200 juta rupiah. Perhitungan rincian pemindahan bangunan yang terdampak


oleh trase dapat dilihat pada tabel 8.3 dengan total biaya Rp.1.789.869.712.

Gambar 8.5 : Tampak atas area pabrik batching plant yang terdampak

Gambar 8.6 : Batching plant pada lokasi terdampak

Tabel 8.5 : Perhitungan nilai properti terkait tanah pada pabrik batching plant
Standar biaya panjang
jumlah biaya
Objek yang dinilai Spesifikasi terpasang (m1)
a b c= ax b d e =c d
Pondasi ( 3 kali pondasi rumah sederhana)
Rp 335,007 3 Rp 1,005,021 260 Rp 261,305,460
1. Pagar Dinding pagar Batako di plester di cat tingggi
Rp 3m
283,000 1 Rp 283,000 260 Rp 73,580,000
Struktur beton bertulang (atas bawah Rp 633,000 2 Rp 1,266,000 260 Rp 329,160,000
I Rp 664,045,460

Pondasi ( 1 kali pondasi rumah


2. Bak Air (ukuran 14 x 4 sederhana) Rp 335,007 1 Rp 335,007 36 Rp 12,060,252
M tinggi 3 meter) Dinding tingggi 3m Rp 283,000 1 Rp 283,000 36 Rp 10,188,000
Struktur beton bertulang (atas
bawah Rp 633,000 2 Rp 1,266,000 36 Rp 45,576,000
II Rp 67,824,252
Standar biaya LUAS
biaya
Spesifikasi terpasang BANGUNAN
a b e =c d
Kantor Pemasaran Rp 2,000,000 60 Rp 120,000,000
3. BANGUNAN
Pos Satpam Rp 2,000,000 9 Rp 18,000,000
PENDUKUNG PABRIK
Gedung Pendukung Beaching Plan (
2 lantai struktur baja) Rp 4,000,000 180 Rp 720,000,000
III Rp 858,000,000

TOTAL BIAYA (I + II + III) Rp 1,789,869,712

Biaya produksi batching plant yang terganggu selama proses pemindahan

dihitung berdasarkan hasil wawancara. Produksi batching plant rata-rata


perhari adalah 10 Mix. Diperkirakan proses pemindahan batching plant

membutuhkan waktu sekitar 30 hari. Sehingga proses produksi akan terhenti


selama 30 hari.

Dari pendekatan pendapatan tersebut dapat dihitung biaya selama


berhentinya proses produksi adalah sebagai berikut :

132
Harga / mobil ready Rata-rata Asumsi waktu Asumsi pendapatan batching plant
mix (Rp.) produksi/hari pemindahan selama proses pemindahan (Rp.)
a b c d=axbxc
900.000 10 mix 30 hari 270,000,000

f) Pintu air

Pintu air terdampak ada pada bidang no. 17 atas nama Mulyono. Dalam

perhitungan nilai objek pintu air tersebut dihitung berdasarkan biaya

pembangunan dengan menggunakan Analisa SNI 2015.

Tabel 8.6 : Analisa biaya pembuatan objek pintu air.


B PEKERJAAN PEMBUATAN PINTU KLEP Volume Satuan Kode Analisa Harga Satuan Harga
1 Pekerjaan Beton K-175 0.90 M3 A.4.1.1.5 989,299.30 890,369.37
2 Plesteran 1 : 3 4.50 M2 A.4.4.2.3 53,044.99 238,702.46
3 Besi Drat D 25 mm 5.39 Kg A.4.1.1.17 15,373.38 82,862.54
4 Angkur Ø 12 1.77 Kg A.4.1.1.17 15,373.38 27,210.89
5 C 80.45.6 44.84 Kg A.4.2.1.1 34,396.96 1,542,359.69
6 L 65.65.6 33.33 Kg A.4.2.1.1 34,396.96 1,146,450.68
7 Besi Beton Plat 8.57 Kg A.4.1.1.17 15,373.38 131,749.90
8 Plat # 0.5 Cm 1.05 M2 A.4.2.1.4 1,064,679.20 1,117,913.16
9 Pekerjaan Pengelasan 493.44 cm A.4.2.1.5 2,891.93 1,426,992.95
10 Ring Drat 1.00 Unit Taksir 31,200.00 31,200.00
Sub Jumlah 6,635,811.64

C.5. Perkiraan Nilai Ganti Kerugian

Harga pembanding untuk penilaian ganti kerugian ini adalah berdasarkan hasil penilaian

tim apraisal pada pembebasan lahan tahap sebelumnya, harga tanah pada wilayah sekitar

trase jalur KA ini berkisar antara Rp.250.000 s/d Rp 4.437.000.

Tabel 8.7 : Data pembanding dalam penilaian harga tanah di lokasi rencana
SUMBER DATA 1 FOTO DOKUMENTASI
Nara sumber : Bapak Ronald, Zainal Tayeb
Lokasi desa / kelurahan : Desa Marumpa
Kecamatan : Marusu
Kabupaten : Maros
Jenis properti : Empang kosong
Surat Kepemilikan : SHM
Harga transaksi : Rp.250.000,- s/d Rp.1.000.000,- per m2

SUMBER DATA 2 FOTO DOKUMENTASI


Nara sumber : Agent Pemasaran
Lokasi desa / kelurahan : Perumahan griya batas kota,
Kabupaten Maros, Sumatera Utara
Kecamatan : Marusu
Kabupaten : Maros
Jenis properti : Bangunan Rumah Tinggal
Surat Kepemilikan : SHM
Harga transaksi : Rp. 285.000.000

SUMBER DATA 3 FOTO DOKUMENTASI


Nara sumber : Fadli
Lokasi desa / kelurahan : Perumahan griya batas kota,
Kabupaten Maros, Sumatera Utara
Kecamatan : Marusu
Kota : Maros
Jenis properti : Rumah Tinggal dibangun tahun 2015
Surat Kepemilikan : SHM
Harga transaksi : Rp. 385.000.000

133
SUMBER DATA 4 FOTO DOKUMENTASI
Nara sumber : Bapak Ronald
Lokasi desa / kelurahan : Kelurahan Bulurokeng
Kecamatan : Biringkanaya
Kota : Makassar
Jenis properti : Empang / tanah kosong sudah timbun
Surat Kepemilikan : Sporadik
Harga transaksi : Rp.1.000.000, s/d Rp.1.500.000, / m2
SUMBER DATA 5 FOTO DOKUMENTASI
Nara sumber : Bapak Syamsuddin
Lokasi desa / kelurahan : Kelurahan Untia
Kecamatan : Biringkanaya
Kota : Makassar
Jenis properti : Empang / tanah kosong
Surat Kepemilikan : Sporadik
Harga transaksi : Rp.1.000.000, s/d Rp.1.500.000, / m2
SUMBER DATA 6 FOTO DOKUMENTASI
Nara sumber : Bapak Basir
Lokasi desa / kelurahan : Kelurahan Bira
Kecamatan : Tamalanrea
Kota : Makassar
Jenis properti : Empang / tanah kosong
Surat Kepemilikan : Sporadik
Harga transaksi : Rp.1.000.000,- per m2
SUMBER DATA 7 FOTO DOKUMENTASI
Nara sumber : Ibu Hj. Mutiara
Lokasi desa / kelurahan : Kelurahan Sudiang
Kecamatan : Tamalanrea
Kota : Makassar
Jenis properti : Empang / sawah
Surat Kepemilikan : Sporadik
Harga transaksi : Rp.1.000.000, s/d 1.500.000, per m2

Perkiraan nilai tanah tersebut dibuat dalam bentuk daftar perkiraan nilai tanah, yang dibuat sesuai

dengan format yang tercantum dalam Lampiran IV Permen ATR/KaBPN No.19/2021.

Dalam pekiraan nilai ganti kerugian memperhitungkan perubahan nilai uang pada masa proses

masa tunggu. Diperkirakan maksimal 2 tahun proses pengadaan tanah dilaksanakan. Nilai bunga

uang pada masa tunggu tersebut mengunakan data tabel 8.8 harga dan yield wajar obligasi
pemerintah indonesia seri brenchmark. Dari total biaya yang sudah dihitung pada tanah yang

terdampak di kalikan oleh perbuahan bungn sebesar 4,117%.

Tabel 8.8 : Harga dan yield wajar obligasi pemerintah Indonesia seri Brenchmark

134
BAB
IX
Rencana Penganggaran

Rencana penganggaran menguraikan besar dana, sumber dana, dan rincian alokasi dana untuk

perencanaan, persiapan, pelaksanaan, penyerahan hasil, administrasi dan pengelolaan, serta sosialisasi,

yang meliputi biaya operasional dan biaya pendukung, biaya penilai dan biaya pengadaan tanah,

meliputi :

1) Kegiatan pada tahapan perencanaan terdiri dari :


a) Penelitian dan analisa terhadap rencana pembangunan dengan tata ruang, prioritas
pembangunan, rencana pembangunan jangka menengah, rencana strategis dan rencana
kerja pemerintah;
b) Koordinasi dengan instansi teknis terkait;
c) Membuat analisa rencana pembangunan;
d) Melakukan kajian teknis dengan instansi terkait;
e) Melakukan kajian oleh lembaga profesional;
f) Merumuskan rencana pengadaan tanah;
g) Melakukan dan menganalisa maksud dan tujuan serta rencana pembangunan;
h) Merumuskan hasil kajian yang menguraikan maksud dan tujuan rencana pembangunan;
i) Mendata objek dan subjek atas rencana lokasi pengadaan tanah;
j) Menentukan kepastian letak, status tanah dan luas tanah yang diperlukan;
k) Memperhitungkan jangka waktu yang diperlukan untuk proses pengadaan tanah;
l) Melakukan analisa waktu yang diperlukan termasuk tahapan pengadaan tanah yang
meliputi :
▪ persiapan pelaksanaan pengadaan tanah;
▪ pelaksanaan pengadaan tanah;
▪ penyerahan hasil pengadaan tanah;
▪ pelaksanaan pembangunan;
m) Melakukan kegiatan survei/sosial, kelayakan lokasi, termasuk kemampuan pengadaan tanah
dan dampak yang akan terkena rencana pembangunan;
n) Melakukan studi budaya masyarakat, politik, keagamaan, budaya dan kajian analisa
mengenai dampak lingkungan;
o) Melakukan analisa kesesuaian fisik lokasi terutama kemampuan tanah dituangkan dalam
peta rencana lokasi pembangunan;

136
p) Melakukan perhitungan ganti kerugian ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan,
tanaman dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah;
q) Menyusun rencana kebutuhan biaya dan sumber;
r) Melakukan perhitungan alokasi anggaran yang meliputi perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, penyerahan hasil, administrasi, pengelolaan dan sosialisasi;
s) Melakukan perhitungan dan analisis biaya yang diperlukan;
t) Melakukan analisa dan manfaat pembangunan.

2) Kegiatan pada tahapan persiapan, terdiri atas :


a) Pemberitahuan rencana pembangunan;
b) Pendataan awal lokasi;
c) Konsultasi publik/konsultasi publik ulang;
d) Penetapan lokasi;
e) Pengumuman penetapan lokasi;
f) Menerima keberatan pihak yang berhak;
g) Melakukan kajian atas keberatan pihak yang berhak;
h) Menerima/menolak keberatan pihak yang berhak;
i) Proses beracara di pengadilan tata usaha negara atas keberatan dari pihak yang berhak;
j) Proses beracara di Mahkamah Agung atas keberatan dari pihak yang berhak.

3) Kegiatan pada tahapan pelaksanaan, terdiri atas :


a) Penyiapan pelaksanaan pengadaan tanah;
b) Pemberitahuan kepada pihak yang berhak;
c) Inventarisasi aspek fisik;
d) Identifikasi aspek yuridis;
e) Publikasi hasil inventarisasi dan identifikasi serta daftar nominatif;
f) Keberatan dari pihak yang berhak dilakukan verifikasi ulang oleh satgas;
g) Penunjukan jasa penilai atau penilai publik oleh Badan Pertanahan Nasional dan
pengumuman penilai;
h) Menilai dan membuat berita acara penilaian;
i) Musyawarah dengan masyarakat;
j) Persetujuan dan pelepasan hak serta pembayaran;
k) Proses beracara di pengadilan negeri dan mahkamah agung; dan
l) Penyerahan pemberian ganti kerugian atau penitipan uang.

4) Kegiatan pada tahapan penyerahan hasil, terdiri atas :

a) Penyerahan hasil pengadaan tanah;


b) Pemantauan dan evaluasi;
c) Sertifikasi.

137
A. BESARAN BIAYA

Estimasi total anggaran pengadaan tanah ini secara total merupakan akumulasi dari :

1) Biaya ganti kerugian tanah milik masyarakat;

2) Biaya penyelenggaraan pengadaan tanah, yang terdiri dari :

a) Biaya persiapan pengadaan tanah;


b) Biaya operasional dan biaya pendukung (BOBP);
c) Biaya jasa penilai serta biaya penyelenggaraan pengadaan tanah di luar BOBP.

Tabel 9.1 : Estimasi total anggaran pengadaan tanah


NO JENIS BIAYA ESTIMASI BIAYA (Rp.)
1. Biaya ganti kerugian tanah milik masyarakat 1.689.924.655.658
2. Biaya ganti kerugian lahan sisa 10.091.685.000
3. Biaya penyelenggaraan pengadaan tanah :
− Biaya operasional dan biaya pendukung (BOBP) 3.959.886.984
− Biaya persiapan pengadaan tanah 1.128.571.200
− Biaya jasa penilai 4.193.592.000
− Biaya penyelenggaraan pengadaan tanah di luar BOBP 1.257.500.000
TOTAL BIAYA 1.710.555.890.842
PEMBULATAN 1.710.555.891.000
Sumber : Analisa perhitungan tim inti/utama penyusunan DPPT, 2021

B. RINCIAN ALOKASI BIAYA UNTUK PERSIAPAN, PELAKSANAAN,


PENYERAHAN HASIL, ADMINISTRASI DAN DIGITALISASI DOKUMEN

Biaya-biaya lain yang tidak tercantum di dalam Biaya Operasional dan Biaya Pendukung (BOBP)

sebagaimana yang tertera di Peraturan Menteri Keuangan RI No.10/PMK.02/2016 diantaranya


adalah biaya pematokan ROW, biaya pengukuran dan invetarisasi bidang tanah, biaya pembuatan

sertifikat dan biaya pembuatan patok permanen rumija dan papan nama (UGR, dibayarkan).

Instansi yang memerlukan tanah menyediakan anggaran dalam rangka penyusunan DPPT sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Anggaran tersebut harus mengakomodir


seluruh pembiayaan yang dibutuhkan dalam proses penyusunan DPPT, yang bersumber dari :
a) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);

b) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);


c) Anggaran badan hukum milik negara/badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah

yang mendapat penugasan khusus;

d) Sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penggunaan anggaran dalam rangka penyusunan DPPT tersebut dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

138
Selanjutnya instansi yang memerlukan tanah menyediakan anggaran dalam rangka tahapan
persiapan pengadaan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang

harus mengakomodir seluruh pembiayaan yang dibutuhkan dalam tahapan persiapan pengadaan

tanah. Anggaran tahapan persiapan pengadaan tanah tersebut dapat bersumber dari :
a) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
b) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

c) Anggaran badan hukum milik negara/badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah

yang mendapat penugasan khusus;

d) Sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penggunaan anggaran dalam rangka tahapan persiapan pengadaan tanah tersebut dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Oleh karena itu, biaya-biaya tersebut perlu dialokasikan di dalam rencana biaya penyelenggaraan

pengadaan tanah ini.

Tabel 9.2 : Estimasi biaya pada penyelenggaraan pengadaan tanah diluar BOBP
Harga Satuan Estimasi Harga
NO KEGIATAN VOL SAT
(Rp.) (Rp.)
1. Pematokan permanen ROW (per 100 m’) 260 Buah 500.000 130.000.000
2. Pengukuran dan inventarisasi 190 Bidang 350.000 66.500.000
3. Sertifikasi / splitzing 190 Bidang 3.000.000 570.000.000
4. Penanganan keberatan dan proses 28 (15% WTP) Paket 14.750.000 413.000.000
beracara di pengadilan.
5. Pembuatan papan nama (per 500 m’) 26 Patok 3.000.000 78.000.000
SUB TOTAL 1.257.500.000
Sumber : Analisa perhitungan tim inti/utama penyusunan DPPT, 2021

C. RINCIAN ALOKASI BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG

Alokasi untuk anggaran penyelenggaraan pengadaan tanah meliputi estimasi biaya persiapan

pengadaan tanah, biaya operasional dan biaya pendukung (BOBP) yang mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No.10/PMK.02/2016, biaya jasa penilai, dan biaya

penyelenggaraan tanah di luar biaya operasional dan biaya pendukung (BOBP).

C.1. Estimasi Penganggaran Tahap Persiapan Pengadaan Tanah

Tahap persiapan pengadaan tanah dilakukan sebagai tahapan awal dalam proses

pengadaan tanah untuk merencanakan penetapan lokasi rencana pembangunan.

139
Tabel 9.3 : Estimasi penganggaran tahap persiapan pengadaan tanah
Harga Satuan Estimasi Harga
NO KEGIATAN VOL SAT Keterangan
(Rp.) (Rp.)
1. Pemberitahuan rencana 2 Paket 45.435.600 90.871.200 Di media nasional dan
pembangunan lokal
2. Pendataan awal 190 Bidang 80.000 15.200.000
3. Rapat persiapan awal dan 2 Kegiatan 34.500.000 69.000.000
harmonisasi pengadaan
tanah
4. Sosialisasi dan konsultasi 190 Bidang 1.500.000 285.000.000 Tingkat desa/kelurahan
publik (rata-rata 2 x sosialisasi
dengan warga pemilik
lahan)
5. Operasional tim persiapan 3 Bulan 136,166,667 408.500.000 Honorarium sarana
perlengkapan kantor
6. Persiapan penetapan lokasi 2 Paket 50.000.000 100.000.000 1 paket setiap
rencana pembangunan kabupaten / kota
7. Penetapan lokasi rencana 2 Paket 50.000.000 100.000.000 1 paket setiap
pembangunan kabupaten / kota
8. Biaya keamanan 12 OB 5.000.000 60.000.000 1 paket setiap
kabupaten / kota
TOTAL BIAYA 1.128.571.200
Sumber : Analisa perhitungan tim inti/utama penyusunan DPPT, 2021

C.2. Biaya Operasional dan Biaya Pendukung (BOBP)

Estimasi Biaya Operasional Biaya Pendukung (BOBP) mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan RI No.10/PMK.02/2016. Biaya-biaya yang berkaitan dengan biaya operasional
dan biaya pendukung dalam rangka kegiatan pelaksanaan dan penyerahan hasil, antara lain
untuk honorarium, pengadaan bahan, alat tulis kantor, cetak/ stensil, fotokopi/
penggandaan, rapat, sidang-sidang yang berkaitan dengan proses pengadaan tanah,
satuan tugas (satgas), biaya keamanan, penunjang musyawarah, sosialisasi, dan biaya
perjalanan dinas dalam rangka penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan
untuk kepentingan umum (tidak termasuk untuk biaya ganti kerugian dan jasa penilai).

Biaya Operasional dan Biaya Pendukung untuk kegiatan pada tahapan pelaksanaan dan
penyerahan hasil ditentukan berdasarkan perhitungan dimulai dari 4% untuk nilai ganti
kerugian tanah sampai dengan atau setara dengan Rp.10.000.000.000,- (sepuluh miliar
rupiah) pertama dan selanjutnya dengan presentase menurun sebagai berikut :

Tabel 9.4 : Interval BOBP sesuai ketentuan PMK RI No.10/PMK.02/2016


NILAI GANTI KERUGIAN BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG / BOBP
NO
TANAH (Rp.)
1. s/d nilai Rp.10 miliar (4% x Rp.10 miliar)
2. > Rp.10 miliar s/d Rp.15 miliar (Rp.400.000.000) + (3% x Rp.5 miliar)
3. > Rp.15 miliar s/d Rp.30 miliar (Rp.550.000.000) + (2% x Rp.15 miliar)
4. > Rp.30 miliar s/d Rp.50 miliar (Rp.850.000.000) + (1% x Rp.20 miliar)
5. > Rp.50 miliar s/d Rp.100 miliar (Rp.1.050.000.000) + (0,50% x Rp.50 miliar)
6. > Rp.100 miliar s/d Rp.250 miliar (Rp.1.300.000.000) + (0,25% x Rp.150 miliar)
7. > Rp.250 miliar s/d Rp.500 miliar (Rp.1.675.000.000) + (0,20% x Rp.250 miliar)
8. > Rp.500 miliar (Rp.2.175.000.000) + (0,15% x (nilai ganti kerugian tanah –
Rp.500 miliar))
Sumber : PMK RI No.10/PMK.02/2016

140
Maka, untuk nilai ganti kerugian tanah di paket ini senilai Rp.1.689.924.655.658 ; besaran
BOBP adalah : = Rp.2.175.000.000 + (0,15% x 1.189.924.655.658)

= Rp.2.175.000.000 + Rp.1.784.886.983

= Rp.3.959.886.983,49

D. BIAYA PENILAI PERTANAHAN

Sesuai dengan Perpres No.19/2021 serta Permen ATR/Ka BPN No.19/2021 tentang pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum yang menyatakan bahwa jasa penilai atau
penilai publik ditetapkan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah berdasarkan hasil pengadaan
jasa penilai yang dilakukan oleh instansi yang memerlukan tanah.

Biaya ahli penilai / konsultan jasa penilai publik / lembaga penilai independen adalah biaya yang
dikeluarkan untuk imbal jasa lembaga penilai publik yang ditugaskan untuk melakukan penilaian
besarnya ganti kerugian bidang per bidang tanah yang meliputi tanah ruang atas dan bawah
tanah, bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah atau kerugian lainya yang dapat
dinilai.

Tabel 9.5 : Biaya jasa penilai pengadaan tanah


Harga Satuan Estimasi Harga
NO KEGIATAN VOL SAT
(Rp.) (Rp.)
1. Penilai Publik 1 71.760.000
2. Penilai Madya 4 65.728.000
3. Penilai Pratama 60 636.480.000
4. Surveyor 150 1.279.200.000
5. Administrator 30 280.800.000
6. Operator 30 230.880.000
7. Drafter 30 230.880.000
SUB TOTAL A 2.795.728.000
8. biaya langsung non personil (transportasi lokal, 838.718.400
komunikasi, peralatan, laporan) (30% x sub total A)
9. Biaya transportasi luar kota (20% x sub total A) 559.145.600
SUB TOTAL 4.193.592.000
Sumber : Analisa perhitungan tim inti/utama penyusunan DPPT, 2021

E. NILAI GANTI KERUGIAN

Ganti kerugian yang dinilai oleh penilai atau penilai publik adalah merupakan nilai pada saat
pengumuman Penetapan Lokasi pembangunan untuk kepentingan umum pada tahap persiapan
dengan mempertimbangkan masa tunggu pada saat pembayaran ganti kerugian. Besarnya nilai
ganti kerugian tersebut merupakan nilai tunggal untuk bidang per bidang tanah.

Besarnya nilai ganti kerugian berdasarkan hasil penilaian penilai tersebut bersifat final dan
mengikat. Besarnya nilai ganti kerugian berdasarkan hasil penilaian oleh penilai tersebut), oleh
Penilai disampaikan kepada ketua pelaksana Pengadaan Tanah dengan berita acara penyerahan
hasil penilaian. Besarnya nilai ganti kerugian tersebut dijadikan dasar musyawarah untuk
menetapkan bentuk ganti kerugian.

141
Tabel 9.6 : Biaya ganti kerugian pengadaan tanah di kecamatan Marusu kabupaten Maros
PERKIRAAN NILAI (Rp.)
Benda yang berkaitan
Desa / Kelurahan / Ruang atas Dampak sosial yang
NO Jumlah dengan tanah JUMLAH (Rp.) KET.
Zona Nilai Tanah tanah dan Tanam Tumbuh mungkin timbul
bidang Tanah (Rp.) Bangunan (Rp.) dan/atau kerugian
bawah (Rp.) (asumsi bunga uang
tanah lain yang dapat dinilai
tanah (Rp.) 4,112%) (Rp.)
(Rp.)
1. TEMMAPADDUAE 32 34.598.000.000 0 130.000.000 29.120.000 252.827.953 1.438.978.881 36.448.926.834
2. MARUMPA 30 306.880.000.000 0 - - 140.232.667 12.612.905.600 319.639.138.267

Tabel 9.7 : Biaya ganti kerugian pengadaan tanah di kecamatan Tamalanrea kota Makassar
PERKIRAAN NILAI (Rp.)
Desa / Kelurahan Ruang atas Benda yang berkaitan Dampak sosial yang
NO / Zona Nilai Jumlah JUMLAH (Rp.) KET.
tanah dan Tanam dengan tanah dan/atau mungkin timbul (asumsi
Tanah bidang Tanah (Rp.) Bangunan (Rp.)
bawah tanah Tumbuh (Rp.) kerugian lain yang bunga uang 4,112%)
tanah
(Rp.) dapat dinilai (Rp.) (Rp.)
1. BIRA 21 328.882.677.000 0 - 1.000.000 98.621.210 13.521.830.421 328.982.298.210

Tabel 9.8 : Biaya ganti kerugian pengadaan tanah di kecamatan Biringkanaya kota Makassar
PERKIRAAN NILAI (Rp.)

Desa / Kelurahan / Ruang atas Benda yang berkaitan Dampak sosial yang
NO Jumlah JUMLAH (Rp.) KET.
Zona Nilai Tanah tanah dan Tanam dengan tanah dan/atau mungkin timbul (asumsi
bidang Tanah (Rp.) Bangunan (Rp.)
bawah Tumbuh (Rp.) kerugian lain yang bunga uang 4,112%)
tanah
tanah (Rp.) dapat dinilai (Rp.) (Rp.)
1. SUDIANG 29 172.296.285.000 0 1.890.000.000 - 2.092.513.712 7.245.411.185 176.278.798.712
2. BULUROKENG 46 548.081.070.000 0 - - - 22.527.228.134 548.081.070.000
3. UNTIA 28 224.212.981.000 0 - 4.000.000 3.618.249.253 9.364.483.634 227.835.230.253

142
Tabel 9.9 : Rekapitulasi biaya ganti kerugian pengadaan tanah
Perkiraan Nilai (Rp.)
Desa / Kelurahan /
NO Objek lain yg TOTAL NILAI (Rp.)
Kabupaten Tanah Bangunan Tanaman
dapat dinilai
1. Temmappaduae / Maros 34.598.000.000 130.000.000 29.120.000 252.827.953 35.009.947.953
2. Marumpa / Maros 172.180.000.000 - - 140.232.667 172.180.000.000
3. Bira / Makassar 328.882.667.000 - 1.000.000 98.621.210 328.982.298.210
4. Sudiang / Makassar 172.296.285.000 1.890.000.000 - 2.092513.712 176.278.798.712
5. Bulurokeng / Makassar 548.081.070.000 - - - 548.081.070.000
6. Untia / Makassar 224.212.981.000 - 4.000.000 3.618.249.253 227.835.230.253
TOTAL 1.488.367.345.128
Perkiraan perubahan nilai uang selama masa tunggu (2 Tahun) sebesar 4.1102% 61.174.874.620
TOTAL BIAYA PENGADAAN TANAH 1.549.542.219.784

F. BIAYA BERACARA DI PENGADILAN

Sesuai dengan Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Maros Kelas I-B No.W22-U4/269/SK/11/2021
tanggal 01 Pebruari 2021 dalam Lampiran I, bahwa biaya perkara dan kejurusitaan yang
ditetapkan dalam keputusan tersebut diperhitungkan menurut radius setiap desa/kelurahan tiap

kecamatan dan faktor kesulitan (sulit dijangkau dan sangat sulit dijangkau) dan letak geografis
wilayah hukum Pengadilan Negeri Maros, adalah sebagai berikut :

Tabel 9.10 : Daftar biaya panggilan / pemberitahuan berdasarkan radius


Biaya per Panggilan atau
NO RADIUS KETERANGAN
Pemberitahuan (Rp.)
1 0 km s/d 10 km (Radius – I) 80.000
2 11 km s/d 16 km (Radius – II) 100.000
3 17 km s/d 22 km (Radius – III) 130.000
4 23 km s/d 28 km (Radius – IV) 150.000
5 29 km s/d 34 km (Radius – V) 175.000
6 35 km s/d 40 km (Radius – VI) 200.000 Sulit dijangkau
7 41 km s/d 46 km (Radius – VII) 250.000 Sulit dijangkau
8 47 km s/d 52 km (Radius – VIII) 300.000 Sulit dijangkau
9 53 km s/d 60 km (Radius – IX) 350.000 Sangat sulit dijangkau
10 61 km s/d 75 km (Radius – X) 400.000 Sangat sulit dijangkau
11 Biaya pendaftaran sita pada Kantor Pertanahan
− Pencatatan sita 50.000 Per bidang
− Pengangkatan sita 50.000 Per bidang

Tabel 9.11 : Daftar biaya panggilan / pemberitahuan berdasarkan kecamatan / kelurahan / desa
NO Kecamatan Kelurahan/Desa Biaya per Panggilan / Pemberitahuan (Rp.)
1. Marusu Marumpa 100.000 RADIUS II
2. Marusu Temmapaduae 150.000 RADIUS IV

Tabel 9.12 : Panjar biaya perkara perdata (GUGATAN / GUGATAN SEDERHANA)


NO Kecamatan Kelurahan / Desa Panjar biaya perkara pedata (Rp.)
1. Marusu Marumpa RADIUS II 1.450.000
2. Marusu Temmapaduae RADIUS IV 2.100.000

Tabel 9.13 : Panjar biaya perkara perdata (PERMOHONAN)


NO Kecamatan Kelurahan / Desa Panjar biaya perkara pedata (Rp.)
1. Marusu Marumpa RADIUS II 310.000
2. Marusu Temmapaduae RADIUS IV 410.000

Tabel 9.14 : Panjar biaya perkara perdata (KONSINYASI)


NO Kecamatan Kelurahan / Desa Panjar biaya perkara pedata (Rp.)
1. Marusu Marumpa RADIUS II 730.000
2. Marusu Temmapaduae RADIUS IV 980.000

143
Tabel 9.15 : Perincian pelaksanaan pemeriksaan setempat, eksekusi/sita jaminan/sita eksekusi, konsinyasi,
surat kuasa, lelang dan iklan.
JUMLAH BIAYA (Rp.)
NO ITEM BIAYA
Marumpa Temmapaduae
1. Rincian biaya pemeriksaan setempat 1.650.000 1.650.000
2. Panjar biaya eksekusi / sita jaminan / sita eksekusi 4.975.000 5.475.000
3. Surat kuasa 30.000 30.000
JUMLAH 6.655.000 7.155.000
Tabel 9.16 : Panjar biaya perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali (PK)
JUMLAH BIAYA (Rp.)
NO ITEM BIAYA
Marumpa Temmapaduae
1. Panjar biaya perkara banding 1.145.000 1.495.000
2. Panjar biaya perkara kasasi 900.000 1.150.000
3. Panjar biaya perkara peninjauan kembali (PK) 1.050.000 1.300.000
JUMLAH 3.095.000 3.945.000
Tabel 9.17 : Rekapitulasi biaya perkara dan kejurusitaan di pengadilan (PN Maros)
JUMLAH BIAYA (Rp.)
NO ITEM BIAYA
Marumpa Temmapaduae
1. Biaya panggilan / pemberitahuan berdasarkan radius 100.000 150.000
2. Panjar biaya perkara perdata (gugatan / gugatan sederhana) 1.450.000 2.100.000
3. Panjar biaya perkara perdata (permohonan) 310.000 410.000
4. Panjar biaya perkara perdata (KONSINYASI) 730.000 980.000
5. Perincian pelaksanaan pemeriksaan setempat, eksekusi/sita 6.655.000 7.155.000
jaminan/sita eksekusi, konsinyasi, surat kuasa, lelang dan
iklan
6. Panjar biaya perkara banding, kasasi dan PK 3.095.000 3.945.000
JUMLAH 12.340.000 14.740.000
Sumber : Lampiran Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Maros Kelas I-B No.W22-
U4/269/SK/11/2021 tanggal 01 Pebruari 2021Analisa perhitungan tim utama/tim inti, 2021.

G. BIAYA SERTIFIKASI

Instansi yang memerlukan tanah wajib mengajukan permohonan sertipikat hak atas tanah
kepada Kantor Pertanahan setempat dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak menerima

penyerahan hasil Pengadaan Tanah.

Kantor Pertanahan menerbitkan surat ukur yang didasarkan atas peta bidang tanah hasil
pengukuran dan pemetaan batas keliling lokasi oleh Satgas A. Bila peta bidang tanah hasil
pengukuran dan pemetaan batas keliling lokasi tersebut belum tersedia, instansi yang

memerlukan tanah mengajukan permohonan pengukuran dan pemetaan batas keliling kepada
Kantor Pertanahan setempat.
Biaya sertifikasi tersebut diperkirakan sebesar Rp.3.000.000 per peta bidang tanah hasil

pengukuran dan pemetaan batas keliling lokasi.

144
BAB
X
Preferensi Bentuk Ganti Kerugian

Preferensi bentuk ganti kerugian tersebut menguraikan pilihan bentuk ganti kerugian sesuai dengan

kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil kajian tim penyusunan DPPT.

Bentuk ganti kerugian sebagaimana dimaksud dalam pasal 114 ayat (1), berupa :

a) uang

b) tanah pengganti
c) permukiman kembali
d) kepemilikan saham

e) bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.

A. PREFERENSI UANG

Pemberian ganti kerugian dalam bentuk uang dilakukan oleh instansi yang memerlukan tanah

berdasarkan validasi dari ketua pelaksana Pengadaan Tanah atau pejabat yang ditunjuk. Validasi

tersebut merupakan kegiatan verifikasi kesesuaian data pada daftar nominatif dan peta bidang

tanah dengan dokumen atau warkah objek dan subjek Pengadaan Tanah yang diterima pelaksana

Pengadaan Tanah serta bentuk ganti kerugian berdasarkan hasil musyawarah. Validasi tersebut
dilakukan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari sejak ditandatanganinya berita acara kesepakatan

bentuk ganti kerugian.

Pemberian ganti kerugian dalam bentuk uang dilakukan melalui jasa perbankan dan dalam bentuk

mata uang Rupiah. Validasi tersebut dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam angka
XLIX lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pemberian ganti kerugian dalam bentuk uang tersebut dilakukan dalam waktu paling lama 17
(tujuh belas) hari sejak penyampaian hasil validasi oleh pelaksana Pengadaan Tanah. Dalam hal

tertentu pemberian ganti kerugian tersebut dapat dilakukan lebih dari 17 (tujuh belas) hari, bila :
a) Anggaran yang tersedia tidak mencukupi;

b) Pihak yang berhak tidak hadir saat jadwal pembayaran ganti kerugian;
c) Terdapat persoalan keamanan, ekonomi, politik, sosial, budaya dan/atau persoalan teknis

lainnya.

145
B. PREFERENSI TANAH PENGGANTI

Pemberian ganti kerugian dalam bentuk tanah pengganti atau permukiman kembali, penyediaan
tanahnya dilaksanakan oleh instansi yang memerlukan tanah berdasarkan permintaan tertulis dari

ketua pelaksana Pengadaan Tanah. Permintaan tertulis tersebut dilakukan paling lama 5 (lima) hari

sejak penandatanganan berita acara kesepakatan bentuk ganti kerugian. Permintaan tertulis
pemberian ganti kerugian dalam bentuk tanah pengganti atau permukiman kembali tersebut
dibuat sesuai format dalam angka XLIX lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Menteri ini.

Rencana lokasi tanah pengganti atau permukiman kembali tersebut didasarkan atas kesepakatan

pada saat musyawarah bentuk ganti kerugian. Nilai tanah pengganti atau permukiman kembali
tersebut sama dengan nilai ganti kerugian dalam bentuk uang.

Nilai tanah pengganti atau permukiman kembali tersebut termasuk biaya bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan. Selama proses penyediaan tanah pengganti atau permukiman kembali
tersebut, dana penyediaan tanah pengganti atau permukiman kembali, dititipkan pada bank oleh

dan atas nama instansi yang memerlukan tanah.

Ganti kerugian dalam bentuk tanah pengganti yang telah disepakati tersebut disediakan oleh

instansi yang memerlukan tanah dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya

permintaan tertulis dari ketua pelaksana Pengadaan Tanah. Ganti kerugian dalam bentuk

permukiman kembali yang telah disepakati tersebut, disediakan oleh instansi yang memerlukan

tanah dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak diterimanya permintaan tertulis dari ketua
pelaksana Pengadaan Tanah.

C. PREFERENSI KEPEMILIKAN SAHAM

Pemberian ganti kerugian dalam bentuk kepemilikan saham diberikan apabila instansi yang
memerlukan tanah merupakan badan usaha milik negara yang berbentuk perusahaan terbuka

atau Badan Usaha yang mendapatkan kuasa berdasarkan perjanjian dari lembaga negara,

kementerian, lembaga pemerintah, nonkementerian, pemerintah provinsi, pemerintah

kabupaten/kota, badan hukum milik negara/badan usaha milik negara yang mendapat penugasan
khusus pemerintah pusat dalam rangka penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum.

Ganti kerugian dalam bentuk kepemilikan saham diberikan berdasarkan kesepakatan antara pihak

yang berhak dengan badan usaha milik negara yang berbentuk perusahaan terbuka atau Badan

Usaha yang mendapatkan kuasa itu, dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak penetapan
bentuk ganti kerugian oleh pelaksana Pengadaan Tanah.

146
D. PREFERENSI BENTUK GANTI KERUGIAN LAIN

Pemberian ganti kerugian dalam bentuk lain merupakan gabungan dari 2 (dua) atau lebih bentuk
ganti kerugian yang dilakukan atas dasar kesepakatan dalam musyawarah bentuk ganti kerugian.

Jangka waktu pelaksanaan pemberian ganti kerugian tersebut menggunakan waktu paling lama

dari jangka waktu pelaksanaan pemberian bentuk ganti kerugian.

Pemberian ganti kerugian dalam bentuk lain itu dilaksanakan oleh instansi yang memerlukan
tanah berdasarkan permintaan tertulis dari ketua pelaksana Pengadaan Tanah. Permintaan tertulis

tersebut dilakukan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari sejak penandatanganan berita acara

kesepakatan bentuk ganti kerugian.

Preferensi bentuk ganti kerugian sebagai pilihan bentuk ganti kerugian sesuai dengan kebutuhan
masyarakat berdasarkan hasil kajian tim penyusunan DPPT untuk pengadaan tanah pembangunan jalan

KA jalur arah Mandai menuju kawasan pelabuhan Soekarno – Hatta Makassar dan arah Mandai menuju
bandara Sultan Hasanuddin seluruhnya memilih PREFERENSI UANG (100%).
Tempat tinggal responden
Ada 38 responden

Lama tinggal di lokasi rumah


Ada 3 responden

Pilihan WTP untuk dicarikan


tempat tinggal baru.
Ada 4 responden

Pilihan bentuk ganti kerugian


Ada 16 responden

147
BAB
XI
Muatan Tambahan (Jika Ada)

Muatan tambahan tersebut dilakukan dalam hal instansi yang memerlukan tanah memandang perlu

menambahkan muatan DPPT berkaitan dengan preferensi bentuk ganti kerugian sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 17 Permen ATR/KaBPN No.20/2020. Instansi yang memerlukan tanah merumuskan dan

memutuskan muatan tambahan DPPT tersebut bersama tim penyusunan DPPT.

148
BAB
XII
Penutup

Adapun hasil sebagai kesimpulan dari kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah

Jalur Makassar – Pare-pare (Segmen E) Untuk Kabupaten Maros dan Kota Makassar Tahun Anggaran

2021 adalah sebagai berikut :

A. Perkiraan letak dan luas tanah

Tabel 12.1 : Perkiraan letak dan luas tanah

No. Desa / Kelurahan Kecamatan Kabupaten / Kota Luas (m2)

1 Bira Tamalanrea Kota Makassar 153.196

2 Bulurokeng Biringkanaya Kota Makassar 136.985

3 Sudiang Biringkanaya Kota Makassar 49.189

4 Untia Biringkanaya Kota Makassar 94.090

5 Temmapadduae Marusu Kab Maros 63.453

6 Marumpa Marusu Kab Maros 339.331

LUAS TERDAMPAK (m2) 836.244

LUAS TANAH SISA (m2) 3.156

LUAS TOTAL 839.400

LUAS TOTAL (Ha) 83,94

B. Perkiraan biaya ganti rugi tanah per desa / kelurahan

Tabel 12.2 : Perkiraan biaya ganti rugi tanah per desa / kelurahan

Perkiraan nilai Perkiraan nilai


Bidang
No. Desa / Kelurahan Kecamatan Kab./Kota dampak sosial ganti rugi tanah
tanah
(Rp.) (Rp.)

1 Bira Tamalanrea Kota Makassar 22 13.521.830.421 328.982.298.210

2 Bulurokeng Biringkanaya Kota Makassar 46 22.527.228.134 548.081.070.000

3 Sudiang Biringkanaya Kota Makassar 29 7.245.411.185 176.278.798.712

4 Untia Biringkanaya Kota Makassar 27 9.364.483.634 227.835.230.253

5 Temmapadduae Marusu Kab Maros 32 1.438.978.881 36.448.926.834

6 Marumpa Marusu Kab Maros 30 12.612.905.600 319.639.138.267

149
C. Estimasi anggaran pengadaan tanah ini secara total merupakan akumulasi dari :

Tabel 12.3 : Estimasi anggaran pengadaan tanah secara total


NO JENIS BIAYA ESTIMASI BIAYA (Rp.)
1. Biaya ganti kerugian tanah milik masyarakat 1.689.924.655.658
2. Biaya ganti kerugian lahan sisa 10.091.685.000
3. Biaya penyelenggaraan pengadaan tanah :
− Biaya operasional dan biaya pendukung (BOBP) 3.959.886.984
− Biaya persiapan pengadaan tanah 1.128.571.200
− Biaya jasa penilai 4.193.592.000
− Biaya penyelenggaraan pengadaan tanah di luar BOBP 1.257.500.000
TOTAL BIAYA 1.710.555.890.842
PEMBULATAN 1.710.555.891.000

D. Jadual kegiatan serta perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah

Tabel 12.4 : Jadual kegiatan serta perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah
TAHUN 2021 TAHUN 2022 Perkiraan
NO KEGIATAN 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 waktu
(hari)
I. TAHAP PERENCANAAN
A. Pembentukan tim Penyusun Dokumen 30
Perencanaan
B. Inventarisasi dan Identifikasi Rencana 60
Lokasi Pengadaan Tanah
C. Penyusunan Dokumen Perencanaan 14
Pengadaan Tanah (DPPT)
D. Pengajuan kepada Gubernur 5
II. TAHAP PERSIAPAN
A. Verifikasi DPPT 7
B. Sosialisasi rencana pembangunan 7
C. Pendataan awal pengadaan tanah 14
D. Undangan dan konsultasi publik 7
E. Konsultasi publik ulang 23
F. Tim kajian keberatan 23
G. Penyiapan SK Penetapan Lokasi 14
H. Pengumuman SK Penetapan Lokasi 7
III. TAHAP PELAKSANAAN
A. Penyiapan pelaksanaan 5
B. Inventarisasi dan identifikasi 30
C. Pengumuman 14
D. Verifikasi Peta bidang dan Daftar 14
nominatif
E. Penaksiran ganti rugi 30
F. Pemberitahuan Besaran ganti rugi dan 5
musyawarah ganti rugi
G. Vaslidasi 5
H. Pembayaran ganti kerugian dan 5
pelepasan hak
I. Penitipan ganti kerugian ke pengadilan 5
J. Penyiapan hasil pelaksanaan 30
IV. TAHAP PENYERAHAN HASIL
A. Penyerahan hasil pengadaan tanah ke 14
instansi
B. Pendaftaran/pensertifikatan tanah 30
oleh instansi

150
E. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan jalur KA

Tabel 12.5 : Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan jalur KA

2021 2022 2023 2024


TARGET PENYELESAIAN ITEM KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

SEGMEN E

Jalur arah Mandai menuju pelabuhan Reviu DED


Soekarno – Hatta, Makassar.
Pengadaan tanah
Jalur arah Mandai menuju bandara
Sultan Hasanuddin. Konstruksi

Operasi

KETERANGAN Direncanakan pada April 2024, jalan KA Segmen E ini sudah tahap OPERASI

Proses sudah selesai dan sedang berjalan.

Proses belum dikerjakan

Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) ini disusun untuk menjadi bahan pertimbangan Bapak

Gubernur Sulawesi Selatan dalam proses Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah seluas ± 83,94 ha untuk
pembangunan jalan KA jalur Makassar – Pare-pare (Segmen E) untuk kabupaten Maros dan kota

Makassar tahun anggaran 2021, yang akan direncanakan terkoneksi dengan kawasan strategis bandara

Sultan Hasanuddin dan kawasan Newport (pelabuhan Soekarno Hatta) di Makassar.

Makassar, Nopember 2021

Plt. Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan

HASBUDI SAMAD, ST., MT


NIP. : 19790328 200903 1 002

151
LAMPIRAN I.A - Daftar perkiraan letak dan luas tanah

DAFTAR PERKIRAAN LETAK DAN LUAS TANAH

NO Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Luas Lahan Terdampak (m2)

1 Makassar Tamalanrea Bira 1.966


2 Makassar Tamalanrea Bira 6.604
3 Makassar Tamalanrea Bira 94
4 Makassar Tamalanrea Bira 6.110
5 Makassar Tamalanrea Bira 10.488
6 Makassar Tamalanrea Bira 2.899
7 Makassar Tamalanrea Bira 6.242
8 Makassar Tamalanrea Bira 3.616
J1 Makassar Tamalanrea Bira 423
9 Makassar Tamalanrea Bira 199
10 Makassar Tamalanrea Bira 382
11 Makassar Tamalanrea Bira 95
12 Makassar Tamalanrea Bira 7.520
13 Makassar Tamalanrea Bira 6.693
14 Makassar Tamalanrea Bira 9.668
STP Makassar Tamalanrea Bira 47.014
STP Makassar Tamalanrea Bira 26.225
15 Makassar Tamalanrea Bira 5.261
16 Makassar Tamalanrea Bira 5.921
17 Makassar Tamalanrea Bira 5.350
D1 Makassar Tamalanrea Bira 426

JUMLAH (m2) 153.196

JUMLAH (Ha) 15,32

L-i
NO Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Luas Lahan Tedampak (m2)

J2 Makassar Biringkanaya Untia 576


18 Makassar Biringkanaya Untia 4.932
19 Makassar Biringkanaya Untia 170
20 Makassar Biringkanaya Untia 963
21 Makassar Biringkanaya Untia 1.127
22 Makassar Biringkanaya Untia 2.167
23 Makassar Biringkanaya Untia 450
24 Makassar Biringkanaya Untia 1.191
25 Makassar Biringkanaya Untia 2.905
26 Makassar Biringkanaya Untia 1.129
27 Makassar Biringkanaya Untia 6.691
28 Makassar Biringkanaya Untia 4.084
29 Makassar Biringkanaya Untia 477
30 Makassar Biringkanaya Untia 6.853
31 Makassar Biringkanaya Untia 5.382
32 Makassar Biringkanaya Untia 112
33 Makassar Biringkanaya Untia 9.474
34 Makassar Biringkanaya Untia 390
35 Makassar Biringkanaya Untia 3.700
36 Makassar Biringkanaya Untia 6.591
37 Makassar Biringkanaya Untia 2.858
38 Makassar Biringkanaya Untia 8.588
39 Makassar Biringkanaya Untia 6.626
40 Makassar Biringkanaya Untia 123
41 Makassar Biringkanaya Untia 4.924
42 Makassar Biringkanaya Untia 264
43 Makassar Biringkanaya Untia 9.968
44 Makassar Biringkanaya Untia 1.375

JUMLAH (m2) 94.090

JUMLAH (Ha) 9,41

L - ii
NO Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Luas Lahan Terdampak (m2)
45 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 10.920
46 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.642
47 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 8.974
48 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.676
49 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.767
50 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 8.177
51 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.474
52 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 892
53 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 175
54 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.558
55 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 686
56 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 8.876
57 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 378
58 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.967
59 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 5.513
60 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 981
61 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 4.274
62 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.283
63 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.308
64 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 8.409
65 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 451
66 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 159
67 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.890
68 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 7.024
69 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.222
70 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.389
71 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.191
72 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.231
73 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 3.633
74 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 6.451
75 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 6.806
76 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 210
77 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 7.547
78 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 3.888
79 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 297
80 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 4
81 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 5.569
82 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 639
83 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.661
84 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.570
D2 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 21
85 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 405
86 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 2.326
D3 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 287
87 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 1.897
S1 Makassar Biringkanaya Bulurokeng 287
JUMLAH (m2) 136.985
JUMLAH (Ha) 13,70

L - iii
NO Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Luas Lahan Terdampak (m2)

88 Makassar Biringkanaya Sudiang 8.089


89 Makassar Biringkanaya Sudiang 3.652
90 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.746
91 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.038
92 Makassar Biringkanaya Sudiang 2.689
93 Makassar Biringkanaya Sudiang 99
94 Makassar Biringkanaya Sudiang 49
95 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.024
96 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.223
S2 Makassar Biringkanaya Sudiang 979

S1 Makassar Biringkanaya Sudiang 928


27 Makassar Biringkanaya Sudiang 3.248
J1 Makassar Biringkanaya Sudiang 722
28 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.881
29 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.557
30 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.557
31 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.566
32 Makassar Biringkanaya Sudiang 4.068
33 Makassar Biringkanaya Sudiang 3.262
34 Makassar Biringkanaya Sudiang 139
35 Makassar Biringkanaya Sudiang 266
36 Makassar Biringkanaya Sudiang 506
37 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.358
38 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.323
39 Makassar Biringkanaya Sudiang 153
40 Makassar Biringkanaya Sudiang 863
41 Makassar Biringkanaya Sudiang 1.745
42 Makassar Biringkanaya Sudiang 3.100
43 Makassar Biringkanaya Sudiang 359

JUMLAH (m2) 49.189

JUMLAH (Ha) 4,92

L - iv
NO Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Luas Lahan Terdampak (m2)

97 Maros Marusu Temmappaduae 4.238


98 Maros Marusu Temmappaduae 580
J3 Maros Marusu Temmappaduae 403
99 Maros Marusu Temmappaduae 1.525
100 Maros Marusu Temmappaduae 128
101 Maros Marusu Temmappaduae 5.214
102 Maros Marusu Temmappaduae 4.114
103 Maros Marusu Temmappaduae 2.056
104 Maros Marusu Temmappaduae 1.812
105 Maros Marusu Temmappaduae 6.940
106 Maros Marusu Temmappaduae 3.684
107 Maros Marusu Temmappaduae 490
108 Maros Marusu Temmappaduae 423
109 Maros Marusu Temmappaduae 1.202
110 Maros Marusu Temmappaduae 1.977
111 Maros Marusu Temmappaduae 692
112 Maros Marusu Temmappaduae 249
113 Maros Marusu Temmappaduae 3.565
114 Maros Marusu Temmappaduae 1.725
115 Maros Marusu Temmappaduae 705
116 Maros Marusu Temmappaduae 363
117 Maros Marusu Temmappaduae 636
118 Maros Marusu Temmappaduae 381
119 Maros Marusu Temmappaduae 11
120 Maros Marusu Temmappaduae 1.447
121 Maros Marusu Temmappaduae 1.161
122 Maros Marusu Temmappaduae 134
123 Maros Marusu Temmappaduae 5.847
124 Maros Marusu Temmappaduae 4.829
125 Maros Marusu Temmappaduae 2.886
126 Maros Marusu Temmappaduae 2.331
127 Maros Marusu Temmappaduae 1.705

JUMLAH (m2) 63.453

JUMLAH (Ha) 6,35

L-v
NO Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Luas Lahan Terdampak (m2)
128 Maros Marusu Marumpa 3.500
129 Maros Marusu Marumpa 1.085
130 Maros Marusu Marumpa 9.085
STM Maros Marusu Marumpa 139.842

1 Maros Marusu Marumpa 113


2 Maros Marusu Marumpa 48
3 Maros Marusu Marumpa 784
4 Maros Marusu Marumpa 247
5 Maros Marusu Marumpa 50
6 Maros Marusu Marumpa 142
7 Maros Marusu Marumpa 1.783
8 Maros Marusu Marumpa 2.579
9 Maros Marusu Marumpa 711
10 Maros Marusu Marumpa 2.262
11 Maros Marusu Marumpa 876
12 Maros Marusu Marumpa 1.665
13 Maros Marusu Marumpa 1.122
14 Maros Marusu Marumpa 961
15 Maros Marusu Marumpa 831
16 Maros Marusu Marumpa 3.985
17 Maros Marusu Marumpa 8.714
18 Maros Marusu Marumpa 1.310
19 Maros Marusu Marumpa 317
20 Maros Marusu Marumpa 9.199
21 Maros Marusu Marumpa 1.904
22 Maros Marusu Marumpa 2.532
23 Maros Marusu Marumpa 3.752
24 Maros Marusu Marumpa 22
25 Maros Marusu Marumpa 347
26 Maros Marusu Marumpa 4.863
JUMLAH (m2) 204.631

JUMLAH (Ha) 20,46

FORMAT DAFTAR PERKIRAAN LETAK DAN LUAS TANAH

NO Desa / Kelurahan Kecamatan Kabupaten / Kota Luas (m2)

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Bira Tamalanrea Kota Makassar 153.196
2 Bulurokeng Biringkanaya Kota Makassar 136.985
3 Sudiang Biringkanaya Kota Makassar 49.189
4 Untia Biringkanaya Kota Makassar 94.090
5 Temmapadduae Marusu Kab Maros 63.453
6 Marumpa Marusu Kab Maros 204.631
LUAS TOTAL (m2) 701.544

L - vi
LUAS TOTAL (Ha) 70,15

L - vii
LAMPIRAN I.B - PETA RENCANA LOKASI PEMBANGUNAN

L - vii
LAMPIRAN II.A - DAFTAR GAMBARAN UMUM STATUS TANAH
Trase jalur kereta api arah Mandai menuju kawasan New Port (pelabuhan Soekarno-Hatta), dari KM.5+200 s/d KM.13+000
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan
Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : Nurhayati Nama : Nurhayati
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 25-08-1963 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 25-08-1963
Kecamatan Terkena
1 Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga - M PBB.73.71.150.010.-186.0 10000,00 1966,00 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng 3 - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian
Alamat : BTP BLOK A No. 8 Alamat : BTP BLOK A No. 8
NIK/No.KTP : 7371116508630010 NIK/No.KTP : 7371116508630010
Nama : Drs.H.MUH.Bakri Nama : Drs.H.MUH.Bakri
Tanggal Lahir : Soppeng, 1 Januari 1950 Tanggal Lahir : Soppeng, 1 Januari 1950
Kecamatan PBB.73.71.150.006.007-0004.0 Terkena
2 Pekerjaan : Pensiunan Pekerjaan : Pensiunan - M 11900,00 6604,00 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng 3 - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira PBB.73.71.7150.006.007.0001.0 Sebagian
Alamat : Jl.Sunu III No 17 Alamat : Jl.Sunu III No 17
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Ngarsanto Wibowo Nama : Ngarsanto Wibowo
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 11-08-1985 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 11-08-1985
Kecamatan Terkena
3 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - M SHM 10630,00 94,00 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng 1 - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian
Alamat : Jln. Ternate No.47A Alamat : Jln. Ternate No.47A
NIK/No.KTP : 7371051108850001 NIK/No.KTP : 7371051108850001
Nama : Lusiana Wati Nama : Lusiana Wati
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir :
Kecamatan Terkena
4 Pekerjaan : Pekerjaan : - M PBB.73.71.150.010-106.0 37291,00 6110,00 - - - - - - Tambak Udang 2 - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian
Alamat : Alamat :
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Abd. Rasyid Nama : Abd. Rasyid
Tanggal Lahir : Pinrang, 12-12-1984 Tanggal Lahir : Pinrang, 12-12-1984
Kecamatan Terkena
5 Pekerjaan : Buruh Nelayan Pekerjaan : Buruh Nelayan - M PBB 73.71.150.005.01.0105.0 47000,00 10488,00 - - - - - - Bekas Tambak 2 - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian
Alamat : Villa Mutiara Asri Alamat : Villa Mutiara Asri
NIK/No.KTP : 7371141212840014 NIK/No.KTP : 7371141212840014
Nama : H.Sangkala / Bumi Karsa Nama : H.Sangkala / Bumi Karsa
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 21-04-1961 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 21-04-1961
Kecamatan Terkena Sengketa -
6 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB.02813 M SHM 124539,00 2899,00 93,00 - - - - - - Bekas Tambak - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian Bumi Karsa
Alamat : Jln.Bontoa Jaya Alamat : Jln.Bontoa Jaya
NIK/No.KTP : 7371142104610001 NIK/No.KTP : 7371142104610001
Nama : H.Sangkala / Bumi Karsa Nama : H.Sangkala / Bumi Karsa
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 21-04-1961 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 21-04-1961
Kecamatan Terkena Sengketa -
7 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB.02814 M SHM 57157,00 6242,00 - - - - - - Bekas Tambak 1 -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian Bumi Karsa
Alamat : Jln.Bontoa Jaya Alamat : Jln.Bontoa Jaya
NIK/No.KTP : 7371142104610001 NIK/No.KTP : 7371142104610001
Nama : H.Sangkala / Bumi Karsa Nama : H.Sangkala / Bumi Karsa
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 21-04-1961 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 21-04-1961
Kecamatan Terkena Sengketa -
8 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB.02812 M SHM 47844,00 3616,00 248,00 - - - - - - Bekas Tambak 1 -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian Bumi Karsa
Alamat : Jln.Bontoa Jaya Alamat : Jln.Bontoa Jaya
NIK/No.KTP : 7371142104610001 NIK/No.KTP : 7371142104610001
Nama : Pemerintah Kota Nama : Pemerintah Kota
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : -
Kecamatan
J1 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - - - - 423,00 - - - - - - Jalan - - - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira
Alamat : - Alamat : -
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : H.Sangkala / Bumi Karsa Nama : H.Sangkala
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 21-04-1961 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 21-04-1961
Kecamatan Terkena Sengketa -
9 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - - - 43257,00 199,00 - - - - - - Bekas Tambak 1 -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian Bumi Karsa
Alamat : Jln.Bontoa Jaya Alamat : Jln.Bontoa Jaya
NIK/No.KTP : 7371142104610001 NIK/No.KTP : 7371142104610001
Nama : W Hadi Kistanto Nama : W Hadi Kistanto
Tanggal Lahir : Surabaya, 9-11-1975 Tanggal Lahir : Surabaya, 9-11-1975
Kecamatan Terkena
10 Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta - - PBB 402,29 382,00 21,00 - - - - - - - - - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian
Alamat : Perum Gelora Pajjaiang Indah no 6 Alamat : Perum Gelora Pajjaiang Indah no 6
NIK/No.KTP : 737111091175004 NIK/No.KTP : 737111091175004
Nama : Masita / Bumi Karsa Nama : Masita / Bumi Karsa
Tanggal Lahir : Ujung pandang, 17-11-1949 Tanggal Lahir : Ujung pandang, 17-11-1949
Kecamatan Rumah Terkena Sengketa -
11 Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga - - - 191,82 95,00 98,00 - Rumah Tinggal 1 - - - - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Tinggal Sebagian Bumi Karsa
Alamat : Lantebung Alamat : Lantebung
NIK/No.KTP : 7371145711490001 NIK/No.KTP : 7371145711490001
Nama : Alfred Tandra Nama : Alfred Tandra
Tanggal Lahir : Maluku Tenggara, 25-02-1958 Tanggal Lahir : Maluku Tenggara, 25-02-1958
Kecamatan Terkena
12 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - - PBB 31116,04 7520,00 - - - - - - Bekas Tambak 1 - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian
Alamat : Jln. S. Cerekang No. 34 Alamat : Jln. S. Cerekang No. 34
NIK/No.KTP : 7371042502580002 NIK/No.KTP : 7371042502580002
Nama : Taufan / PT.GOPA Nama : Taufan
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir :
Kecamatan Terkena Sengketa -
13 Pekerjaan : Pekerjaan : NIB.01632 M SHM 103302,68 6693,00 - - - - - - Bekas Tambak 1 -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian PT.GOPA
Alamat : Alamat :
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :

Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - viii
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan
Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : Taufan / PT.GOPA Nama : Taufan
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir :
Kecamatan Terkena Sengketa -
14 Pekerjaan : Pekerjaan : - - - - 9668,00 - - - - - - Bekas Tambak - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian PT.GOPA
Alamat : Alamat :
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Taufan / PT.GOPA Nama : Taufan
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir :
Kecamatan Terkena Sengketa -
STP Pekerjaan : Pekerjaan : NIB.01632 M SHM 103302,68 47014,00 - - - - - - Bekas Tambak 1 -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian PT.GOPA
Alamat : Alamat :
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Taufan / PT.GOPA Nama : Taufan
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir :
Kecamatan Terkena Sengketa -
STP Pekerjaan : Pekerjaan : - - - - 26225,00 - - - - - - Bekas Tambak 1 -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian PT.GOPA
Alamat : Alamat :
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Mulyono Tanuwijaya Nama : Mulyono Tanuwijaya
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 15-02-1947 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 15-02-1947
Kecamatan Terkena
15 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - SHM SHM. 100 56238 5261 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng - - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian
Alamat : Kemanggisan Utama Alamat : Kemanggisan Utama
NIK/No.KTP : 3173071502470004 NIK/No.KTP : 3173071502470004
Nama : Mulyono Tanuwijaya Nama : Mulyono Tanuwijaya
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 15-02-1947 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 15-02-1947
Kecamatan Terkena
16 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - SHM SHM. 66 53234,00 5921,00 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng - - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Sebagian
Alamat : Kemanggisan Utama Alamat : Kemanggisan Utama
NIK/No.KTP : 3173071502470004 NIK/No.KTP : 3173071502470004
Nama : Mulyono Tanuwijaya Nama : Mulyono Tanuwijaya
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 15-02-1947 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 15-02-1947
Kecamatan Bekas Tambak & Pintu Terkena
17 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - - SHM. 53 75000,00 5350,00 - - - - Mangrove 10 1 - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira Air 2x1 Sebagian
Alamat : Kemanggisan Utama Alamat : Kemanggisan Utama
NIK/No.KTP : 3173071502470004 NIK/No.KTP : 3173071502470004
Nama : Pemerintah Kota Nama : Pemerintah Kota
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : -
Kecamatan
D1 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - - - - 426,00 - - - - - - Drainase - - - -
Tamalanrea/Kelurahan Bira
Alamat : - Alamat : -
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -

Nama : Suryadjaja Latief Nama : Suryadjaja Latief


Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-05-1938 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-05-1938 Kecamatan
Terkena
18 Pekerjaan : Perdangan Pekerjaan : Perdangan NIB.20054 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 17064 4932 - - - - Mangrove 3 Tambak Ikan Bandeng 3 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Sangir No. 80 Alamat : Jln. Sangir No. 80 Untia
NIK/No.KTP : 7371053005380001 NIK/No.KTP : 7371053005380001
Nama : Abdul Aziz Bin Madu Nama : Abdul Aziz Bin Madu
Tanggal Lahir : Ujung Pandan,10-10-1961 Tanggal Lahir : Ujung Pandan,10-10-1961 Kecamatan
Terkena
19 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Biringkanaya/Kelurahan M PBB 73.71.110.013.006-0059.0 2050 170 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Salodong Alamat : Jln. Salodong Untia
NIK/No.KTP : 737111101081002 NIK/No.KTP : 737111101081002
Nama : Salima Nama : Salima
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-12-1970 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-12-1970 Kecamatan
PBB 73.71.110.013.006-0059.0 Terkena
20 Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga - Biringkanaya/Kelurahan - 1700 963 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng 2 - -
AJB 66/594.4/III/2001 Sebagian
Alamat : Beroangin Alamat : Beroangin Untia
NIK/No.KTP : 7371147012700006 NIK/No.KTP : 7371147012700006
Nama : Hania Nama : Hania
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 31-12-1955 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 31-12-1955 Kecamatan
Terkena
21 Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga - Biringkanaya/Kelurahan M PBB 73.71.110.013.006.0063.0 4600 1127 - - - - Mangrove 12 Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Prof. Dr. Ir. Sutami Alamat : Jln. Prof. Dr. Ir. Sutami Untia
NIK/No.KTP : 7371117112550071 NIK/No.KTP : 7371117112550071
Nama : H.Abd.Rajab Tula Nama : H.Abd.Rajab Tula
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 23-03-1952 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 23-03-1952 Kecamatan
Terkena
22 Pekerjaan : Petani / Pekebun Pekerjaan : Petani / Pekebun NIB.01746 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 4034 2167 - - - - Mangrove 3 Bekas Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Ir. Sutami No. 4 Alamat : Jln. Ir. Sutami No. 4 Untia
NIK/No.KTP : 7371142303520003 NIK/No.KTP : 7371142303520003
Nama : Mangngasai Nama : Mangngasai
Tanggal Lahir : Makassar, 27-04-1972 Tanggal Lahir : Makassar, 27-04-1972 Kecamatan
Terkena
23 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Biringkanaya/Kelurahan M PBB 73.71.110.013.006.0056.0 6360 450 - - - - Mangrove 6 Tambak Ikan Bandeng 1 - -
Sebagian
Alamat : Beroangin Alamat : Beroangin Untia
NIK/No.KTP : 737142704720003 NIK/No.KTP : 737142704720003
Nama : Khu Benny Nama : Khu Benny
Tanggal Lahir : Ujung Pandang , 25-11-1956 Tanggal Lahir : Ujung Pandang , 25-11-1956 Kecamatan
Terkena
24 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB.01746 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 24608 3861 1191 - - - - Mangrove 5 Bekas Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. G. Latimojong 103 C Alamat : Jln. G. Latimojong 103 C Untia
NIK/No.KTP : 7371062511560001 NIK/No.KTP : 7371062511560001
Nama : Kamaruddin Nama : Kamaruddin
Tanggal Lahir : Ujung Pandang , 05-11-1987 Tanggal Lahir : Ujung Pandang , 05-11-1987 Kecamatan
Terkena
25 Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta - Biringkanaya/Kelurahan M PBB 73.71.110.013.006-0041.0 6340 2905 - - - - Mangrove 6 Tambak Ikan Bandeng 2 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Pendidikan No. 1 Alamat : Jln. Pendidikan No. 1 Untia
NIK/No.KTP : 7371142303520003 NIK/No.KTP : 7371142303520003
Nama : Sangkala Nama : Sangkala
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir : Kecamatan
Terkena
26 Pekerjaan : Pekerjaan : - Biringkanaya/Kelurahan - PBB - 1129 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng 1 - -
Sebagian
Alamat : Alamat : Untia
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : H.Taufik Nama : H.Taufik
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir : Kecamatan
Terkena
27 Pekerjaan : Pekerjaan : - Biringkanaya/Kelurahan - - - 6691 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng 3 - -
Sebagian
Alamat : Alamat : Untia
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :

L-9
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan
Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : H.Bundu Dg.Sirua Nama : H.Bundu Dg.Sirua
Tanggal Lahir : Ujung Pandang ,12-07-1931 Tanggal Lahir : Ujung Pandang ,12-07-1931 Kecamatan
Terkena
28 Pekerjaan : Petani / Pekebun Pekerjaan : Petani / Pekebun - Biringkanaya/Kelurahan - - - 4084 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Ir. Sutami No.133 Alamat : Jln. Ir. Sutami No.133 Untia
NIK/No.KTP : 7371141207310001 NIK/No.KTP : 7371141207310001
Nama : Lili Wisma Nama : Muhammad Yusuf
Tanggal Lahir : Dobo/Maluku, 03-08-1974 Tanggal Lahir : Ujung Pandang , 08-12-1972 Kecamatan
PBB 73.71.110.013.006.0020.0 Terkena
29 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Biringkanaya/Kelurahan M 17520 477 - - - - Tammate 1 - - - -
PBB 73.71.110.013.006.0019.0 Sebagian
Alamat : Jl.Beruang No 34B Alamat : Jln. Prof.Dr.Ir.Sutami Untia
NIK/No.KTP : 737102408740005 NIK/No.KTP : 7371110812720003
Nama : Pemerintah Kota Nama : Pemerintah Kota
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : -
Kecamatan Terkena
J2 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - - - - 576 - - - - - - Jalan - - -
Biringkanaya/Kelurahan Sebagian
Alamat : - Alamat : - Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Tjiang Kim Tjiang Nama : Tjiang Kim Tjiang
Tanggal Lahir : Ujung Pandang , 03-03-1964 Tanggal Lahir : Ujung Pandang , 03-03-1964 Kecamatan
Terkena
30 Pekerjaan : Karyawaan Swasta Pekerjaan : Karyawaan Swasta NIB 00042 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 11000 6853 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng - - -
Sebagian
Alamat : Jln. Sumba No. 59 Alamat : Jln. Sumba No. 59 Untia
NIK/No.KTP : 7371050303640001 NIK/No.KTP : 7371050303640001
Nama : Liberty Sujaqti Nama : Liberty Sujaqti
Tanggal Lahir : Ujung Pandang , 17-08-1977 Tanggal Lahir : Ujung Pandang , 17-08-1977 Kecamatan
Terkena
31 Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta NIB 01704 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 32315 5382 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng - - -
Sebagian
Alamat : Jln.Sungai Saddang Alamat : Jln.Sungai Saddang Untia
NIK/No.KTP : 7371031708770002 NIK/No.KTP : 7371031708770002
Nama : Kihary Angdias Nama : Kihary Angdias
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 31-05-1953 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 31-05-1953 Kecamatan
AJB No 050/2014 Terkena
32 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Biringkanaya/Kelurahan M 6533,00 112 306,00 - - - - - - - - - -
AJB No 007/2015 Sebagian
Alamat : Jl.Adipura No 24 Alamat : Jl.Adipura No 24 Untia
NIK/No.KTP : 7371093105530002 NIK/No.KTP : 7371093105530002
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
33 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 01717 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 30308 9474 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
34 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan - - - 390 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
35 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 00054 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 10406 3700 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
36 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 01759 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 53049 6591 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Suryadjaja Latief Nama : Suryadjaja Latief
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-05-1938 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-05-1938 Kecamatan
Terkena
37 Pekerjaan : Perdangan Pekerjaan : Perdangan - Biringkanaya/Kelurahan M PBB 73.71.110.013.003-0020.0 4730,00 2858 - - - - - - Bekas Tambak - - -
Sebagian
Alamat : Jln. Sangir No. 80 Alamat : Jln. Sangir No. 80 Untia
NIK/No.KTP : 7371053005380001 NIK/No.KTP : 7371053005380001
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
38 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 01741 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 28459 8588 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
39 Pekerjaan : - Pekerjaan : - HGB Biringkanaya/Kelurahan B HGB - 6626 - - - - - - Bekas Tambak - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
40 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 07543 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 22181 123 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Mahmud Kasim Nama : Mahmud Kasim
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-10-1961 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-10-1961 Kecamatan
Terkena
41 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 000040 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 46080 4924 213,00 - - - - - - Tambak Ikan Bandeng - - -
Sebagian
Alamat : Komplek Hartako Blok 2 Alamat : Komplek Hartako Blok 2 Untia
NIK/No.KTP : 7371103010610000 NIK/No.KTP : 7371103010610000
Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran)
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
42 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan L HGP 39778 264 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.Salodong Alamat : Jl.Salodong Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -

Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - 10
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan
Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
43 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 1255 9968 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
44 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 51743 1375 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Untia
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -

Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon


Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
45 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 44468 10920 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
46 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 07433 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 28188 2642 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran)
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
47 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 9592 8974 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.Salodong Alamat : Jl.Salodong Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran)
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
48 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB - 1676 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.Salodong Alamat : Jl.Salodong Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran)
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
49 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 3109 2767 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.Salodong Alamat : Jl.Salodong Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
50 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 07521 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 38125 8177 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
51 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 05313 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 6041 2474 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
52 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 05312 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 2799 892 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
53 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 13352 175 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -

Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - 11
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan
Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
54 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 1701 1558 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
55 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 9527 686 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
56 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 17440 8876 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
57 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 10321 378 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
58 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 1950 1967 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
59 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 5930 5513 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
60 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 08115 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 22714 981 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran)
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
61 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan L HGP 6795 4274 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.Salodong Alamat : Jl.Salodong Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
62 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 06616 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 18832 1283 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran)
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
63 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan L HGP 6795 2308 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.Salodong Alamat : Jl.Salodong Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
64 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 07522 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 42661 8409 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
65 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 07733 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 538 451 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -

Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - xii
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan
Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
66 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan - - - 159 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
67 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan - - - 2890 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
68 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 7305 7024 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
69 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan - - 12387 1222 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
70 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 07915 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 2258 2389 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran)
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
71 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan L HGP 1402 1191 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.Salodong Alamat : Jl.Salodong Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
72 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 07738 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 2619 2231 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
73 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan B HGB 4375 3633 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Nama : PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran)
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
74 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan L HGP 10031 6451 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.Salodong Alamat : Jl.Salodong Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Hawiyah Nama : Hawiyah
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir : Kecamatan
Terkena Sengketa -
75 Pekerjaan : Pekerjaan : - Biringkanaya/Kelurahan - - 7201 6806 - - - - - - - - -
Sebagian Ahli Waris
Alamat : Alamat : Bulurokeng
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
76 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Biringkanaya/Kelurahan M SHM 23773 210 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Sumarecon Nama : Sumarecon
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
77 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan - - - 7547 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Alamat : Jl. Mutiara Boulevard, Bulurokeng Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
78 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 07717 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 7739 3888 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
79 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 07914 Biringkanaya/Kelurahan B HGB 5348 297 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
80 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 06971 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 2857 4 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002

Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - xiii
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan
Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
81 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 07723 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 8935 5569 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
82 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 07818 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 1319 639 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
83 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 06979 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 6184 2661 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
84 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 06980 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 7827 1570 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Pemerintah Kota Nama : Pemerintah Kota
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
D2 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan - - - 21 - - - - - - - - - - -
Alamat : - Alamat : - Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
85 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 7813 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 1367 405 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
86 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 06976 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 6687 2326 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Pemerintah Kota Nama : Pemerintah Kota
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
D3 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan - - - 287 - - - - - - Drainase - - - -
Alamat : - Alamat : - Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
87 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 07771 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 20859 1897 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Bulurokeng
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Pemerintah Kota Nama : Pemerintah Kota
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
S1 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan - - - 287 - - - - - - Sungai - - - -
Alamat : - Alamat : - Bulurokeng
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -

Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali


Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
88 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 14289 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 17377 8089 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Sudiang
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
89 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Biringkanaya/Kelurahan M SHM 5628 3652 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Sudiang
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Rusfandy Rasyid Gosal Nama : Rusfandy Rasyid Gosal
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 27-05-1974 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 27-05-1974 Kecamatan
Terkena
90 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 18011 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 3162 1746 - - Batching Palnt 1 - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.DR.WS.Husodo No:121/123 Alamat : Jl.DR.WS.Husodo No:121/123 Sudiang
NIK/No.KTP : 7371052705740004 NIK/No.KTP : 7371052705740004
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
91 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 18010 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 4560 1038 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Sudiang
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Rusfandy Rasyid Gosal Nama : Rusfandy Rasyid Gosal
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 27-05-1974 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 27-05-1974 Kecamatan
Terkena
92 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 16036 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 5685 2689 - - Batching Palnt 1 - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.DR.WS.Husodo No:121/123 Alamat : Jl.DR.WS.Husodo No:121/123 Sudiang
NIK/No.KTP : 7371052705740004 NIK/No.KTP : 7371052705740004

Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - xiv
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan
Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
93 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Biringkanaya/Kelurahan M SHM 527 99 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Sudiang
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
94 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 16035 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 813 49 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Sudiang
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Rusfandy Rasyid Gosal Nama : Rusfandy Rasyid Gosal
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 27-05-1974 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 27-05-1974 Kecamatan
Terkena
95 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 00054 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 5239 1024 547 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.DR.WS.Husodo No:121/123 Alamat : Jl.DR.WS.Husodo No:121/123 Sudiang
NIK/No.KTP : 7371052705740004 NIK/No.KTP : 7371052705740004
Nama : Rusfandy Rasyid Gosal Nama : Rusfandy Rasyid Gosal
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 27-05-1974 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 27-05-1974 Kecamatan
Terkena
96 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 10834 Biringkanaya/Kelurahan M SHM 3393 1223 1265 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.DR.WS.Husodo No:121/123 Alamat : Jl.DR.WS.Husodo No:121/123 Sudiang
NIK/No.KTP : 7371052705740004 NIK/No.KTP : 7371052705740004
Nama : Pemerintah Kota Nama : Pemerintah Kota
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
S2 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurahan - - - 979 - - - - - - Sungai - - - -
Alamat : - Alamat : - Sudiang
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -

Nama : Ir.Abbas Nama : Ir.Abbas


Tanggal Lahir : Sopeng, 15-07-1967 Tanggal Lahir : Sopeng, 15-07-1967 Kecamatan
Terkena
97 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Marusu/Kelurahan M SHM 1215 5239 4238 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jl.Sunuk No 16A Alamat : Jl.Sunuk No 16A Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371071507670003 NIK/No.KTP : 7371071507670003
Nama : H.Andi Moch Saleh Nama : H.Andi Moch Saleh
Tanggal Lahir : Maros. 02-09-1969 Tanggal Lahir : Maros. 02-09-1969 Kecamatan
Terkena
98 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 00231 Marusu/Kelurahan M SHM 1452 580 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln.P.Kemerdekaan No.15 Alamat : Jln.P.Kemerdekaan No.15 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371110209690005 NIK/No.KTP : 7371110209690005
Nama : Pemerintah Kota Nama : Pemerintah Kota
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
J3 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Marusu/Kelurahan - - - 403 - - - - - - Sungai - - -
Sebagian
Alamat : - Alamat : - Temmappaduae
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : H.Abd Malik Nama : H.Abd Malik
Tanggal Lahir : Takkalasi, 05-07-1940 Tanggal Lahir : Takkalasi, 05-07-1940 Kecamatan
Terkena
99 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Marusu/Kelurahan M PBB 73.08.043.002.002-0222.0 504 1525 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jln. P. Kemerdekaan KM 19 Alamat : Jln. P. Kemerdekaan KM 19 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371110507400002 NIK/No.KTP : 7371110507400002
Nama : Hanaping/Madeyang Nama : Hanaping/Madeyang
Tanggal Lahir : Pattene, 18-12-1958 Tanggal Lahir : Pattene, 18-12-1958 Kecamatan
Terkena
100 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Marusu/Kelurahan M SHM 504 2709 128 - - - - - - - - - Ahli Waris
Sebagian
Alamat : Dusun Pattene Alamat : Dusun Pattene Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7309081812580001 NIK/No.KTP : 7309081812580001
Nama : Wanni Tanra Nama : Wanni Tanra
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 03-06-1984 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 03-06-1984 Kecamatan
Pondasi,Tembok,Pintu Terkena
101 Pekerjaan : Dokter Pekerjaan : Dokter - Marusu/Kelurahan M SHM 64 6230,00 5214 - - - - Pohon Pisang 50 1 - -
Gerbang Sebagian
Alamat : Jln. Adipura No.29/31 Alamat : Jln. Adipura No.29/31 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371094306840001 NIK/No.KTP : 7371094306840001
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
102 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 02308 Marusu/Kelurahan M SHM 5656,20 4114 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
103 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 02309 Marusu/Kelurahan M SHM 6186,73 2056 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : H.Andi Kadir Nama : H.Andi Kadir
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir : Kecamatan
Terkena
104 Pekerjaan : Pekerjaan : - Marusu/Kelurahan - - - 1812 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Alamat : Temmappaduae
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
105 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 01618 Marusu/Kelurahan B HGB 18260,00 6940 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002

Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - xv
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan
Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
106 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 00845 Marusu/Kelurahan M SHM 8988,14 3684 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
107 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Marusu/Kelurahan - - - 490 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
108 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 01790 Marusu/Kelurahan M SHM 6372,02 423 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ir.A.Hudabiah Nama : Ir.A.Hudabiah
Tanggal Lahir : Maros, 10-09-1975 Tanggal Lahir : Maros, 10-09-1975 Kecamatan
Terkena
109 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Marusu/Kelurahan M SHM 508 16674,00 1202 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Pattene Alamat : Pattene Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7309085009750003 NIK/No.KTP : 7309085009750003
Nama : Regina Faustine Annalisa W Nama : Regina Faustine Annalisa W
Tanggal Lahir : 27-06-1967 Tanggal Lahir : 27-06-1967 Kecamatan
Terkena
110 Pekerjaan : Pekerjaan : NIB 00347 Marusu/Kelurahan M SHM 01450 12278,00 1977 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Alamat : Temmappaduae
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
111 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 01439 Marusu/Kelurahan M SHM 6351,77 692 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
112 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 00354 Marusu/Kelurahan M SHM 2729,79 249 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Regina Faustine Annalisa W Nama : Regina Faustine Annalisa W
Tanggal Lahir : 27-06-1967 Tanggal Lahir : 27-06-1967 Kecamatan
Terkena
113 Pekerjaan : Pekerjaan : NIB 01620 Marusu/Kelurahan B HGB 16970,00 3565 - - - - Pohon Mangga 2 - - - -
Sebagian
Alamat : Alamat : Temmappaduae
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Muhammad Sakka Nama : Muhammad Sakka Pohon Mangga 9
Tanggal Lahir : Pattene, 31-08-1970 Tanggal Lahir : Pattene, 31-08-1970 Pohon Kapuk 1
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas Pekerjaan : Buruh Harian Lepas Pohon Jati 6
Alamat : Jln. Poros Macanda Buttadidi Alamat : Jln. Poros Macanda Buttadidi Kecamatan Pohon Nangka 2 Terkena
114 NIK/No.KTP : 7306083108700003 NIK/No.KTP : 7306083108700003 - Marusu/Kelurahan M PBB 73.08.043.002.002-0132.0 2407,00 1725 - - - - Pohon Pisang 3 - - - -
Sebagian
Temmappaduae Pohon Jamblang 1
Pohon Bambu 3
Pohon Lengkuas 2
Kayu Lita 1
Nama : Hamsi Nama : Hamsi Pohon Pisang 23
Tanggal Lahir : Maros. 06-11-1972 Tanggal Lahir : Maros. 06-11-1972 Pohon Nangka 4
Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta Pohon Mangga 2
Kecamatan
Alamat : Dusun Pattene Alamat : Dusun Pattene Rumah Permanen Pohon Jambu 1 Kandang Ayam & Terkena
115 - Marusu/Kelurahan M PBB 73.08.043.002.002-0133.0 2305,00 705 - - 1 2 - -
NIK/No.KTP : 7309080611720004 NIK/No.KTP : 7309080611720004 5.5 x 13.5 Lengkuas 3 Kandang Bebek Sebagian
Temmappaduae
Serai 2
Pohon Jati 5
Inru 1
Nama : H.Abd Malik Nama : H.Abd Malik
Tanggal Lahir : Takkalasi, 05-07-1940 Tanggal Lahir : Takkalasi, 05-07-1940 Kecamatan
Terkena
116 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Marusu/Kelurahan M PBB 73.08.043.002.002-0313.0 3069,00 363 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jln. P. Kemerdekaan KM 19 Alamat : Jln. P. Kemerdekaan KM 19 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371110507400002 NIK/No.KTP : 7371110507400002
Nama : Bungadia Nama : Bungadia
Tanggal Lahir : Maros 02-04-1955 Tanggal Lahir : Maros 02-04-1955 Kecamatan
Terkena
117 Pekerjaan : Belum/Tidak Bekerja Pekerjaan : Belum/Tidak Bekerja - Marusu/Kelurahan M SHM 547 4500,00 636 - - - - Pohon Mangga 4 - - - -
Sebagian
Alamat : Pattene Alamat : Pattene Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7309084204550001 NIK/No.KTP : 7309084204550001
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
118 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 02313 Marusu/Kelurahan M SHM 4942,21 381 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
119 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 02314 Marusu/Kelurahan M SHM 2612,59 11 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
120 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 01624 Marusu/Kelurahan B HGB 1468,36 1447 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
121 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 01622 Marusu/Kelurahan B HGB 4192,20 1161 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002

L - xvi
Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan Dengan


Tanah Bangunan Tanaman Perkiraan
dan Bawah Tanah Tanah
Pembebanan Dampak
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Ket
Luas Tanah Luas Tanah Sisa Hak Atas Tanah Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah (m2) Sarusun/L Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
Terdampak (m2) (m2)
ainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
122 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan NIB 01623 Marusu/Kelurahan B HGB 8835,64 134 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
123 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Marusu/Kelurahan M SHM - 5847 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Muhammad Nur Nama : Muhammad Nur
Tanggal Lahir : Tanggal Lahir : Kecamatan
Terkena Sengketa -
124 Pekerjaan : Pekerjaan : - Marusu/Kelurahan M SHM - 4829 - - - - - - Bekas Tambak 1 -
Sebagian Alhliwaris
Alamat : Alamat : Temmappaduae
NIK/No.KTP : NIK/No.KTP :
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
125 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Marusu/Kelurahan M SHM 5020,00 2886 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
126 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Marusu/Kelurahan M SHM 6391,00 2331 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
127 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Marusu/Kelurahan M - - 1705 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Temmappaduae
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini
Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Kecamatan
Terkena
128 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 01993 Marusu/Kelurahan M SHM 3399,09 3500 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Marumpa
NIK/No.KTP : 5103014601700002 NIK/No.KTP : 5103014601700002
Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini
Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Kecamatan
Terkena
129 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 00137 Marusu/Kelurahan M SHM 4765,20 1085 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Marumpa
NIK/No.KTP : 5103014601700002 NIK/No.KTP : 5103014601700002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
130 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Marusu/Kelurahan M SHM - 9085 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Marumpa
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Terkena
STM Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Marusu/Kelurahan M SHM - 139842 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Marumpa
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002

Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - xvii
LAMPIRAN II.A - DAFTAR GAMBARAN UMUM STATUS TANAH
Trase jalur kereta api arah Mandai menuju kawasan bandara Sultan Hasanuddin, dari KM.0+000 (13+800) s/d KM.4+118.
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan
Tanah dan Bangunan Tanaman Dengan
Perkiraan
Bawah Tanah Tanah Pembebanan
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Dampak Ket
Luas Tanah Sarusun/ Hak Atas Terhadap
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah
Terdampak (m 2) Luas (m2) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Tanah
L ainnya Tanah
(m 2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 14 15 16 17 18 19 20 21 20 22 20
Nama : Kuburan Nama : Kuburan
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Pekerjaan : - Pekerjaan : - Terkena
1 - Marusu/Keluraha - - - 113 - - - - - - Kuburan - - -
Sebagian
Alamat : - Alamat : - n Marumpa
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : H.Malik Nama : H.Malik
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Pekerjaan : - Pekerjaan : - Terkena
2 - Marusu/Keluraha - - - 48 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : - Alamat : - n Marumpa
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : M.Yusuf Nama : M.Yusfuf
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Pekerjaan : - Pekerjaan : - Terkena
3 - Marusu/Keluraha - - - 784 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : - Alamat : - n Marumpa
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sunusi Bin Beddu Raside Nama : Sunusi Bin Beddu Raside
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Pekerjaan : - Pekerjaan : - Terkena
4 - Marusu/Keluraha - - - 247 - - - - - - Tambak 1 - -
Sebagian
Alamat : - Alamat : - n Marumpa
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Sunusi Bin Beddu Raside Nama : Sunusi Bin Beddu Raside
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Pekerjaan : - Pekerjaan : - Terkena
5 - Marusu/Keluraha - - - 50 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : - Alamat : - n Marumpa
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : H.Malik Nama : H.Malik
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Pekerjaan : - Pekerjaan : - Terkena
6 - Marusu/Keluraha - - - 142 - - - - - - Tambak 1 - -
Sebagian
Alamat : - Alamat : - n Marumpa
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Petrus Yuli Nama : Petrus Yuli
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Pekerjaan : - Pekerjaan : - Terkena
7 NIB 02497 Marusu/Keluraha M SHM 2851,80 1783 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : - Alamat : - n Marumpa
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan Terkena
8 - Marusu/Keluraha - - - 2579 - - - - - - Tambak 1 - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan Terkena
9 - Marusu/Keluraha M SHM 2953,85 711 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan Terkena
10 NIB 02262 Marusu/Keluraha M SHM 4676,56 2262 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan Terkena
11 - Marusu/Keluraha - - - 876 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini
Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Kecamatan
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta Terkena
12 NIB 02090 Marusu/Keluraha M SHM 4502,36 1665 - - - - - - Tambak 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 n Marumpa
NIK/No.KTP : 5103014601700002 NIK/No.KTP : 5103014601700002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan Terkena
13 NIB 02439 Marusu/Keluraha M SHM 3426,60 1122 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002
Nama : Ronald Gosali Nama : Ronald Gosali
Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Tanggal Lahir : Selayar, 10-08-1959 Kecamatan
Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan Terkena
14 - Marusu/Keluraha - - - 961 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 Alamat : BTN Graha Cemerlang Blok B no.6 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371041008590002 NIK/No.KTP : 7371041008590002

*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - xviii
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan
Tanah Bangunan Tanaman
dan Dengan Perkiraan
Bawah Tanah Tanah Pembebanan
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Dampak Ket
Luas Tanah 2 Hak Atas
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah Sarusun/ Luas (m ) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Terhadap
Terdampak (m 2) Tanah
(m 2) L ainnya Tanah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 14 15 16 17 18 19 20 21 20 22 20
Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini
Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Kecamatan
Terkena
15 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 00320 Marusu/Keluraha M SHM 4242,00 831 - - - - - - Tambak 2 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 n Marumpa
NIK/No.KTP : 5103014601700002 NIK/No.KTP : 5103014601700002
Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini
Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Kecamatan
Terkena
16 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 02115 Marusu/Keluraha M SHM 15215,33 3985 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 n Marumpa
NIK/No.KTP : 5103014601700002 NIK/No.KTP : 5103014601700002
Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini Nama : Ni Nyoman Dewi Anggreini
Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Tanggal Lahir : Buleleng. 06-01-1970 Kecamatan
Terkena
17 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Marusu/Keluraha - SHM 153 69535,00 8714 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 n Marumpa
NIK/No.KTP : 5103014601700002 NIK/No.KTP : 5103014601700002
Nama : Zainal Tayeb Nama : Zainal Tayeb
Tanggal Lahir : Mamasa,25-04-1956 Tanggal Lahir : Mamasa,25-04-1956 Kecamatan
Terkena
18 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 01290 Marusu/Keluraha M SHM 01263 13339,73 1310 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 n Marumpa
NIK/No.KTP : 5103012504560001 NIK/No.KTP : 5103012504560001
Nama : Zainal Tayeb Nama : Zainal Tayeb
Tanggal Lahir : Mamasa,25-04-1956 Tanggal Lahir : Mamasa,25-04-1956 Kecamatan
Terkena
19 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 01289 Marusu/Keluraha M SHM 01262 8834,89 317 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 n Marumpa
NIK/No.KTP : 5103012504560001 NIK/No.KTP : 5103012504560001
Nama : Zainal Tayeb Nama : Zainal Tayeb
Tanggal Lahir : Mamasa,25-04-1956 Tanggal Lahir : Mamasa,25-04-1956 Kecamatan
Terkena
20 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 01523 Marusu/Keluraha M SHM 01382 34817,00 9199 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 n Marumpa
NIK/No.KTP : 5103012504560001 NIK/No.KTP : 5103012504560001
Nama : Zainal Tayeb Nama : Zainal Tayeb
Tanggal Lahir : Mamasa,25-04-1956 Tanggal Lahir : Mamasa,25-04-1956 Kecamatan
Terkena
21 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 01769 Marusu/Keluraha M SHM 01858 5339,68 1904 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. Majapahit No. 81 Alamat : Jln. Majapahit No. 81 n Marumpa
NIK/No.KTP : 5103012504560001 NIK/No.KTP : 5103012504560001
Nama : Sutriani Nama : Sutriani
Tanggal Lahir : Mandai, 20-04-1963 Tanggal Lahir : Mandai, 20-04-1963 Kecamatan
Terkena
22 Pekerjaan : Belum/Tidak Bekerja Pekerjaan : Belum/Tidak Bekerja NIB 02531 Marusu/Keluraha M SHM 4277,40 2532 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : BTN Pepabri Blok A3 Alamat : BTN Pepabri Blok A3 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371116004630003 NIK/No.KTP : 7371116004630003
Nama : Muhammad Tahir Nama : Muhammad Tahir
Tanggal Lahir : Ujung Pandang 17-07-1960 Tanggal Lahir : Ujung Pandang 17-07-1960 Kecamatan
Terkena
23 Pekerjaan : Supir Pekerjaan : Supir - Marusu/Keluraha M PBB 73.08.03.003.008.0325.0 - 3752 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jl.P Kemerdekaan KM 18 Alamat : Jl.P Kemerdekaan KM 18 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371110305590003 NIK/No.KTP : 7371110305590003
Nama : Sutriani Nama : Sutriani
Tanggal Lahir : Mandai, 20-04-1963 Tanggal Lahir : Mandai, 20-04-1963 Kecamatan
Terkena
24 Pekerjaan : Belum/Tidak Bekerja Pekerjaan : Belum/Tidak Bekerja NIB 02532 Marusu/Keluraha M SHM 4729,67 22 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : BTN Pepabri Blok A3 Alamat : BTN Pepabri Blok A3 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371116004630003 NIK/No.KTP : 7371116004630003
Nama : Syamsuddin Nama : Syamsuddin
Tanggal Lahir : Soppeng, 31-12-1966 Tanggal Lahir : Soppeng, 31-12-1966 Kecamatan
Terkena
25 Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta NIB 02070 Marusu/Keluraha M SHM 1889,96 347 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jl.P Kemerdekaan Lorong 4 Alamat : Jl.P Kemerdekaan Lorong 4 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371143112660026 NIK/No.KTP : 7371143112660026
Nama : H.Abd Malik Nama : H.Abd Malik
Tanggal Lahir : Takkalasi, 05-07-1940 Tanggal Lahir : Takkalasi, 05-07-1940 Kecamatan
Terkena
26 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Marusu/Keluraha - PBB 73.08.043.003.008.0234.0 69600,00 4863 - - - - - - Tambak & Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln. P. Kemerdekaan KM 19 Alamat : Jln. P. Kemerdekaan KM 19 n Marumpa
NIK/No.KTP : 7371110507400002 NIK/No.KTP : 7371110507400002

Nama : Pemerintah Provinsi Nama : Pemerintah Provinsi


Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
S1 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurah - - - 928 - - - - - - Sungai - - - -
Alamat : - Alamat : - an Sudiang
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Amiruddin Rustan Nama : Amiruddin Rustan
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 09-10-1956 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 09-10-1956 Kecamatan
Terkena
27 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 17267 Biringkanaya/Kelurah M SHM 10478,35 3248 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln.Bandang No.94 Alamat : Jln.Bandang No.94 an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371060910560001 NIK/No.KTP : 7371060910560001
Nama : Pemerintah Provinsi Nama : Pemerintah Provinsi
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
J1 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurah - - - 722 - - - - - - Jalan - - - -
Alamat : - Alamat : - an Sudiang
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -

Keterangan :
*) M = Hak Milik, U = Hak Guna Usaha, B = Hak Guna Bangunan, L = Hak Pengelolaan, TN = Tanah Negara, THL = Tanah bukti tertulis hak lama

L - xix
Ruang atas Tanah Benda Lain Yang Berkaitan
Tanah Bangunan Tanaman
dan Dengan Perkiraan
Bawah Tanah Tanah Pembebanan
No Urut Pemilik Menguasi/Menggarap/Menyewa HM Dampak Ket
Luas Tanah 2 Hak Atas
NIB Letak Status *) Surat Tanda Bukti/Alas Hak Luas Tanah Sarusun/ Luas (m ) Jenis Jumlah Jenis Jumlah Jenis Jumlah Terhadap
Terdampak (m 2) Tanah
(m 2) L ainnya Tanah
Nama : Amiruddin Rustan Nama : Amiruddin Rustan
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 09-10-1956 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 09-10-1956 Kecamatan
Terkena
28 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 11589 Biringkanaya/Kelurah M SHM 24211 9313,00 1881 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jln.Bandang No.94 Alamat : Jln.Bandang No.94 an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371060910560001 NIK/No.KTP : 7371060910560001
Nama : Amiruddin Rustan Nama : Amiruddin Rustan
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 09-10-1956 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 09-10-1956 Kecamatan
Terkena
29 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 11590 Biringkanaya/Kelurah M SHM 26856 3066,00 1557 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jln.Bandang No.94 Alamat : Jln.Bandang No.94 an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371060910560001 NIK/No.KTP : 7371060910560001
Nama : Amiruddin Rustan Nama : Amiruddin Rustan
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 09-10-1956 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 09-10-1956 Kecamatan
Terkena
30 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 11591 Biringkanaya/Kelurah M SHM 24485 1609,00 1557 - - - - - - - - - -
Sebagian
Alamat : Jln.Bandang No.94 Alamat : Jln.Bandang No.94 an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371060910560001 NIK/No.KTP : 7371060910560001
Nama : Lahan Sungai Nama : Pemerintah Provinsi
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
31 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurah - - - 1566 - - - - - - Sungai - - - -
Alamat : - Alamat : - an Sudiang
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : PT.Aero Multi Karya Nama : Perumahan Aerohome
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan Rumah
Terkena
32 Pekerjaan : - Pekerjaan : - - Biringkanaya/Kelurah B HGB 56185,00 4068 - - Type 3 - - Perumahan - - -
Sebagian
Alamat : Jl.DR.Leimena (Antang Raya) Alamat : - an Sudiang 220/180
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -
Nama : Ir.Hari Maimun Yudha Nama : Ir.Hari Maimun Yudha
Tanggal Lahir : Surabaya, 08-09-1962 Tanggal Lahir : Surabaya, 08-09-1962 Kecamatan
Terkena
33 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Biringkanaya/Kelurah M PBB 11756,00 3262 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Rangkut Menanggal Alamat : Rangkut Menanggal an Sudiang
NIK/No.KTP : 3578250809620002 NIK/No.KTP : 3578250809620002
Nama : Rahman Nyambang Nama : Rahman Nyambang
Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-12-1962 Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 30-12-1962 Kecamatan
Terkena
34 Pekerjaan : Buruh Harian Pekerjaan : Buruh Harian - Biringkanaya/Kelurah - PBB 73.71.110.005.014-0033.0 3470,00 139 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : KP.Malewang Alamat : KP.Malewang an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371113012620002 NIK/No.KTP : 7371113012620002
Nama : Hj.Djuddah Dg So'na Nama : Hj.Djuddah Dg So'na
Tanggal Lahir : Makassar, 31-12-1955 Tanggal Lahir : Makassar, 31-12-1955 Kecamatan
Terkena
35 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Biringkanaya/Kelurah - PBB 73.71.110.005.014-0032.0 4200,00 266 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln.Bandara Baru Malewang Alamat : Jln.Bandara Baru Malewang an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371117112550041 NIK/No.KTP : 7371117112550041
Nama : Ir.Hari Maimun Yudha Nama : Ir.Hari Maimun Yudha
Tanggal Lahir : Surabaya, 08-09-1962 Tanggal Lahir : Surabaya, 08-09-1962 Kecamatan
Terkena
36 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Biringkanaya/Kelurah - PBB - 506 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Rangkut Menanggal Alamat : Rangkut Menanggal an Sudiang
NIK/No.KTP : 3578250809620002 NIK/No.KTP : 3578250809620002
Nama : Hj.Djuddah Dg So'na Nama : Hj.Djuddah Dg So'na
Tanggal Lahir : Makassar, 31-12-1955 Tanggal Lahir : Makassar, 31-12-1955 Kecamatan
Terkena
37 Pekerjaan : Perdagangan Pekerjaan : Perdagangan - Biringkanaya/Kelurah - PBB - 1358 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln.Bandara Baru Malewang Alamat : Jln.Bandara Baru Malewang an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371117112550041 NIK/No.KTP : 7371117112550041
Nama : Didi Ferdinand Korompis Nama : Didi Ferdinand Korompis
Tanggal Lahir : Jakarta, 08-02-1972 Tanggal Lahir : Jakarta, 08-02-1972 Kecamatan
Terkena
38 Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta NIB 11841 Biringkanaya/Kelurah M SHM 24203 3187,00 1323 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jl.Dakota 1 Madai No 10D Alamat : Jl.Dakota 1 Madai No 10D an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371110802720001 NIK/No.KTP : 7371110802720001
Nama : Ir.Hari Maimun Yudha Nama : Ir.Hari Maimun Yudha
Tanggal Lahir : Surabaya, 08-09-1962 Tanggal Lahir : Surabaya, 08-09-1962 Kecamatan
Terkena
39 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta - Biringkanaya/Kelurah - - - 153 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Rangkut Menanggal Alamat : Rangkut Menanggal an Sudiang
NIK/No.KTP : 3578250809620002 NIK/No.KTP : 3578250809620002
Nama : Didi Ferdinand Korompis Nama : Didi Ferdinand Korompis
Tanggal Lahir : Jakarta, 08-02-1972 Tanggal Lahir : Jakarta, 08-02-1972 Kecamatan
Terkena
40 Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta NIB 11837 Biringkanaya/Kelurah M SHM 24207 11362,00 863 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jl.Dakota 1 Madai No 10D Alamat : Jl.Dakota 1 Madai No 10D an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371110802720001 NIK/No.KTP : 7371110802720001
Nama : Didi Ferdinand Korompis Nama : Didi Ferdinand Korompis
Tanggal Lahir : Jakarta, 08-02-1972 Tanggal Lahir : Jakarta, 08-02-1972 Kecamatan
Terkena
41 Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta NIB 00059 Biringkanaya/Kelurah M SHM 21728 13846,00 1745 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jl.Dakota 1 Madai No 10D Alamat : Jl.Dakota 1 Madai No 10D an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371110802720001 NIK/No.KTP : 7371110802720001
Nama : Hj. Mutiara Ratu Nama : Hj. Mutiara Ratu
Tanggal Lahir : Maros, 12-02-1969 Tanggal Lahir : Maros, 12-02-1969 Kecamatan
Terkena
42 Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta NIB 11845 Biringkanaya/Kelurah M SHM - 3100 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : Jln.Dakota No: 10B Alamat : Jln.Dakota No: 10B an Sudiang
NIK/No.KTP : 7371115202690006 NIK/No.KTP : 7371115202690006
Nama : Dg Papua Nama : Dg Papua
Tanggal Lahir : - Tanggal Lahir : - Kecamatan
Terkena
43 Pekerjaan : - Pekerjaan : - NIB 17027 Biringkanaya/Kelurah B HGB 6823,63 359 - - - - - - Sawah 1 - -
Sebagian
Alamat : - Alamat : - an Sudiang
NIK/No.KTP : - NIK/No.KTP : -

L - xx
LAMPIRAN III – Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah

Perkiraan waktu Yang


NO Tahapan dan Uraian Pekerjaan Keterangan
Diperlukan (Hari)

1 2 3 4
I. TAHAP PERENCANAAN
1 Pembentukan tim Penyusun Dokumen Perencanaan 30
2 Inventarisasi dan Identifikasi Rencana Lokasi Pengadaan Tanah 60
3 Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) 14
4 Pengajuan kepada Gubernur 5
II. TAHAP PERSIAPAN
1 Verifikasi DPPT 7
2 Sosialisasi rencana pembangunan 7
3 Pendataan awal pengadaan tanah 14
4 Undangan dan konsultasi publik 7
5 Konsultasi publik ulang 23
6 Tim kajian keberatan 23
7 Penyiapan SK Penetapan Lokasi 14
8 Pengumuman SK Penetapan Lokasi 7
III. TAHAP PELAKSANAAN
1 Penyiapan pelaksanaan 5
2 Inventarisasi dan identifikasi 30
3 Pengumuman 14
4 Verifikasi Peta bidang dan Daftar nominatif 14
5 Penaksiran ganti rugi 30
6 Pemberitahuan Besaran ganti rugi dan musyawarah ganti rugi 5
7 Vaslidasi 5
8 Pembayaran ganti kerugian dan pelepasan hak 5
9 Penitipan ganti kerugian ke pengadilan 5
10 Penyiapan hasil pelaksanaan 30
IV. TAHAP PENYERAHAN HASIL
1 Penyerahan hasil pengadaan tanah ke instansi 14
2 Pendaftaran/pensertifikatan tanah oleh instansi 30

L - xxi
LAMPIRAN IV - FORMAT DAFTAR PERKIRAAN NILAI TANAH

KABUPATEN : MAROS

KECAMATAN : MARUSU

PERKIRAAN NILAI (Rp.)


Desa / Kelurahan /
NO Ruang atas tanah Benda yang berkaitan dengan Dampak sosial yang mungkin JUMLAH (Rp.) KET.
Zona Nilai Tanah Jumlah Tanam Tumbuh
Tanah (Rp.) dan bawah tanah Bangunan (Rp.) tanah dan/atau kerugian lain timbul (asumsi bunga uang
bidang tanah (Rp.)
(Rp.) yang dapat dinilai (Rp.) 4,112%) (Rp.)

1. TEMMAPADDUAE 32 34.598.000.000 0 130.000.000 29.120.000 252.827.953 1.438.978.881 36.448.926.834

2. MARUMPA 30 172.180.000.000 0 - - 140.232.667 7.082.706.203 179.262.706.203

KOTA : MAKASSAR
KECAMATAN : TAMALANREA

PERKIRAAN NILAI (Rp.)


Desa / Kelurahan /
NO Ruang atas tanah Benda yang berkaitan dengan Dampak sosial yang mungkin JUMLAH (Rp.) KET.
Zona Nilai Tanah Jumlah Tanam Tumbuh
Tanah (Rp.) dan bawah tanah Bangunan (Rp.) tanah dan/atau kerugian lain timbul (asumsi bunga uang
bidang tanah (Rp.)
(Rp.) yang dapat dinilai (Rp.) 4,112%) (Rp.)

1. BIRA 21 328.882.677.000 0 - 1.000.000 98.621.210 13.521.830.421 328.982.298.210

KOTA : MAKASSAR
KECAMATAN : BIRINGKANAYA

PERKIRAAN NILAI (Rp.)


Desa / Kelurahan /
NO Ruang atas tanah Benda yang berkaitan dengan Dampak sosial yang mungkin JUMLAH (Rp.) KET.
Zona Nilai Tanah Jumlah Tanam Tumbuh
Tanah (Rp.) dan bawah tanah Bangunan (Rp.) tanah dan/atau kerugian lain timbul (asumsi bunga uang
bidang tanah (Rp.)
(Rp.) yang dapat dinilai (Rp.) 4,112%) (Rp.)

1. SUDIANG 29 172.296.285.000 0 1.890.000.000 - 2.092.513.712 7.245.411.185 176.278.798.712

2. BULUROKENG 46 548.081.070.000 0 - - - 22.527.228.134 548.081.070.000

3. UNTIA 28 224.212.981.000 0 - 4.000.000 3.618.249.253 9.364.483.634 227.835.230.253

L - xxii
9438000 772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

PETA RENCANA LOKASI


PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


Kota : Makassar
Kecamatan : Tamalanrea
9437900

9437900
Jl.L
a teb
u ng
U

ra
Bi
n
ha
ra
lu
Ke
0 Skala 1: 2500
90
5+
9437800

9437800
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

Dantum Horizontal : WGS 1984


0
80
5+
Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
9437800

9437800
00

9437700

9437700
5+7

9437500 9437600

9437500 9437600
9437700

9437700

9437400

9437400
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

0
5+60
Legenda :

5+500

5+400
5+300
5+200
5+100
9437600

9437600
Makassar, 2021

ra
a

Kuasa Pengguna Anggaran


Bir

Bi
Kepala Balai Pengelola Kereta Api

n
Sulawesi Selatan
an

ha
ra
ah

lu
lur

Ke
Ke

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Sumber :
9437500

9437500
9437400

9437400
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700
HALAMAN : L-XXI
9438400 773500 773600 773700 773800 773900 774000 774100 774200 774300

9438400
Bira KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
han
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN

0
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR

70
6+
SULAWESI SELATAN
ura
Kel

PETA RENCANA LOKASI


PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


Kota : Makassar

0
Kecamatan : Tamalanrea
9438300

9438300
60
6+
U

0
50
6+
Skala 1: 2500

9438200
9438200

Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

Dantum Horizontal : WGS 1984

Petunjuk Lokasi :

0
40
6+
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
9437800

9437800
9437700

9437700
9437500 9437600

9437500 9437600
9438100

9438100

9437400

9437400
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

0
30
Legenda :

6+
0
20
9438000

9438000
6+

Makassar, 2021
Kuasa Pengguna Anggaran
Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan

0
10
6+ JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Sumber :
9437900

9437900
Jl.L
ate
bu ng
0
00
6+

0
90
9437800

9437800
5+

773500 773600 773700 773800 773900 774000 774100 774200 774300


HALAMAN : L-XXII
773600 773700 773800 773900 774000 774100 774200 774300 774400
00
6 +9

Ke
9438500

9438500
lura
Ke h
lura an Un KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
han tia BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
Bir
a JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

0
80
6+ PETA RENCANA LOKASI
PEMBANGUNAN

Kel Provinsi : Sulawesi Selatan


ura Kota : Makassar
han Kecamatan : Tamalanrea
9438400

9438400
Bira

0
70
6+
Skala 1: 2500

0
9438300

9438300
60
6+
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

Dantum Horizontal : WGS 1984

Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
0

9437800

9437800
50
6+

9437700

9437700
9437500 9437600

9437500 9437600
9438200

9438200

9437400

9437400
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

Legenda :

0
40
6+
9438100

9438100
Makassar, 2021
Kuasa Pengguna Anggaran
Kepala Balai Pengelola Kereta Api
0
30

Sulawesi Selatan
6+

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002
0
20

Sumber :
9438000

9438000
6+

0
10
6+
9437900

9437900
Jl.L
ate
bun
773600
g 773700 773800 773900 774000 774100 774200 774300 774400
HALAMAN : L-XXIV
774200 774300 774400 774500 774600 774700 774800 774900 775000
9439000

9439000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

0
50
7+

PETA RENCANA LOKASI


PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


Kota : Makassar
Kecamatan : Biringkanaya
9438900

9438900
0
40
7+ U

Jl.Salodong
2
CP 1
BM
0 Skala 1: 2500
30
7+
9438800

9438800
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

Dantum Horizontal : WGS 1984


3 9A
R
TS
Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
0
20
7+

9437900

9437900
39 Jl.S

9437800

9437800
R
TS a lod

9437700

9437700
o ng

9437500 9437600

9437500 9437600
9438700

9438700

9437400

9437400
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

Kelurahan Bira Legenda :

0
10 = Jalan = Jembatan
7+
0+000 0+100

0+050
= STA/KM = Sungai

= Jalur KA = Petak Lahan

tia
Un
= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

an
= Drainase

ah
lur
Ke
9438600

9438600
Makassar, 2021
000
7+ Kuasa Pengguna Anggaran
Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan

Bira
han
JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

ura
0
90
6+

Kel
Ke Sumber :
9438500

9438500
lura
Ke h
lura an Un
han tia
Bir
a

0
80
6+
tia
Un
an
ah

Ke l
r

ura
lu
9438400

9438400
han
Ke

Bira
Ke
lu rah
774200 774300 774400 a n U774500 774600 774700 774800 774900 775000
ntia
774500 774600 774700 774800 774900 775000 775100 775200 775300
0
00
8+
9439300

9439300
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

0
90
7+ 2
BM PETA RENCANA LOKASI
PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


2 Kota : Makassar
CP
Kecamatan : Biringkanaya
9439200

9439200
80
0 U
7+

Skala 1: 2500

0
70
9439100

9439100
7+
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

Dantum Horizontal : WGS 1984

Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
0
60
7+

9437800

9437800
9437700

9437700
9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


9439000
9439000

772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

Legenda :

= Jalan = Jembatan
0
50
0+000 0+100
= Sungai
7+ 0+050
= STA/KM

= Jalur KA = Petak Lahan

= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

= Drainase
9438900

9438900
Makassar, 2021

Kuasa Pengguna Anggaran


4 00 Kepala Balai Pengelola Kereta Api
7+ Sulawesi Selatan

Jl.Salodong
2 JUMARDI, ST.MT
CP 1
NIB : 19690306 199803 1 002
BM

3 00
7+
Sumber :
9438800

9438800
A
39
R
TS

0
20
7+
39 Jl.S
R
TS alo
don
g
9438700

9438700
774500 774600 774700 774800 774900 775000 775100 775200 775300
775050 775150 775250 775350 775450 775550 775650 775750 775850
9439650

9439650
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

Su PETA RENCANA LOKASI


ng PEMBANGUNAN
aiB
on
et Provinsi : Sulawesi Selatan
an
jor Kota : Makassar
e Kecamatan : Biringkanaya
9439550

9439550
U

8+500 8+600

8+400
8+700

0 Skala 1: 2500
8+30
9439450

9439450
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)


0
20
8+ Dantum Horizontal : WGS 1984

Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
0

9437800

9437800
10
8+

9437700

9437700
9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


9439350

9439350
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

Legenda :

00
8 +0
9439250

9439250
Makassar, 2021
2
BM
Kuasa Pengguna Anggaran
Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan

2
CP

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Sumber :
9439150

9439150
9439050

9439050
775050 775150 775250 775350 775450 775550 775650 775750 775850
HALAMAN : L-XXVII
775800 775900 776000 776100 776200 776300 776400 776500 776600
9439650

9439650
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

PETA RENCANA LOKASI


PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


Kota : Makassar
Kecamatan : Biringkanaya
9439550

9439550
U

Su
ng
ai Skala 1: 2500
Bo
ne
9439450

9439450
8+80 ta
0 njo Proyeksi : UTM Zona 50
re
Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

8+90 Dantum Horizontal : WGS 1984


0

Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700
9+00

9438000

9438000
0

9437900

9437900
9437800

9437800
9+10

9437700

9437700
0

9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


9439350

9439350
9+20 772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700
0

Legenda :
9+30
0 = Jalan = Jembatan
0+000 0+100

0+050
= STA/KM = Sungai

= Jalur KA = Petak Lahan


9+40
0
= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

= Drainase
9+50
0

ng
9439250

9439250
Makassar, 2021
tia
oke
Kuasa Pengguna Anggaran
Un
lur
Kepala Balai Pengelola Kereta Api
an

Sulawesi Selatan
Bu
ah
an
lur
ah
Ke
lur
Ke

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002
ng

Sumber :
9439150

9439150
ke
tia
uro
Un
Bul
han
an
ura
rah
Kel

u
Kel
9439050

9439050
775800 775900 776000 776100 776200 776300 776400 776500 776600
9439500 776500 776600 776700 776800 776900 777000 777100 777200 777300

9439500
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

PETA RENCANA LOKASI


PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


Kota : Makassar
Kecamatan : Biringkanaya
9439400

9439400
Su
U

ng
ai
Bo
ne
ta
n
jo
re
Skala 1: 2500
9439300

9439300
Su
Proyeksi : UTM Zona 50

ng
aiB
Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

on
Dantum Horizontal : WGS 1984

e
9+50

ta
0

nj
or
Petunjuk Lokasi :

e
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9+60
0

9437900

9437900
9437800

9437800
9437700

9437700
9+70
0

9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


9439200

9439200
9+80 772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

0
Legenda :

= Jalan = Jembatan
9+90
0 0+000 0+100

0+050
= STA/KM = Sungai

= Jalur KA = Petak Lahan


10+0
0 0 = Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

= Drainase
3
CP
10+1
00
9439100

9439100
3 Makassar, 2021
BM
Kuasa Pengguna Anggaran
10+2 Kepala Balai Pengelola Kereta Api
00
Sulawesi Selatan

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Sumber :
9439000

9439000
9438900

9438900
776500 776600 776700 776800 776900 777000 777100 777200 777300
9439250 777250 777350 777450 777550 777650 777750 777850 777950 778050

9439250
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

e
PETA RENCANA LOKASI

or
nj
PEMBANGUNAN

ta
ne
Bo
Provinsi : Sulawesi Selatan

ai
Kota : Makassar

ng
Kecamatan : Biringkanaya
9439150

9439150
Su
U

Skala 1: 2500
10+3
00
9439050

9439050
Proyeksi : UTM Zona 50
10+4 Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)
00
Dantum Horizontal : WGS 1984

10+5
00 Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
10+6
00

9437800

9437800
9437700

9437700
9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


10+7
00
9438950

9438950
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

10+800
Legenda :
10+900 11+000 4
BM = Jalan = Jembatan
4 0+000 0+100

CP 0+050
= STA/KM = Sungai

= Jalur KA = Petak Lahan

= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

= Drainase
9438850

9438850
Makassar, 2021

Kuasa Pengguna Anggaran


Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Sumber :
9438750

9438750
9438650

9438650
777250 777350 777450 777550 777650 777750 777850 777950 778050
778100 778200 778300 778400 778500 778600 778700 778800 778900
9439350

9439350
e
dua
0
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

80

ppa
+
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN

11
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR

ma
g
SULAWESI SELATAN

ian
Tem
Sud
han
PETA RENCANA LOKASI

han
Jl. PEMBANGUNAN
Po

ura
ura
ro
sP

Kel
Kel
at Provinsi : Sulawesi Selatan
Su te Kota : Makassar
ng ne

00
ai B Kecamatan : Biringkanaya
9439250

9439250
+7
re on

11
jo eta
e tan njo
on re U
g ai B
n
Su

0
60
re 11
+
njo
eta Skala 1: 2500
on
iB
ga
9439150

9439150
Sun Proyeksi : UTM Zona 50

eng
g
Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

dian
lurok
Dantum Horizontal : WGS 1984

n Su
n Bu
00
+5 Petunjuk Lokasi :
11

raha
raha
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
Kelu
Kelu

9437800

9437800
9437700

9437700
9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


00
9439050

9439050
+4
11 772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

Legenda :

300
11+

200
11+
9438950

9438950
Makassar, 2021

Kuasa Pengguna Anggaran


00
11+1 Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan
11+000 4
BM
4
CP

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Ke
lurah Sumber :
9438850

9438850
Ke an
lur Su
ah dia
an ng
Bu
lur
ok
en
g
9438750

9438750
778100 778200 778300 778400 778500 778600 778700 778800 778900
HALAMAN : L-XXXI
778450 778550 778650 778750 778850 778950 779050 779150 779250
9439850

9439850
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR

0
SULAWESI SELATAN

12+30

e
jor
PETA RENCANA LOKASI

n
eta
PEMBANGUNAN

on
iB
Provinsi : Sulawesi Selatan

ga
Kabupaten : Maros

n
Kecamatan : Marusu
9439750

9439750
Su
U

12+200
Skala 1: 2500
9439650

9439650
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

12+100
Dantum Horizontal : WGS 1984

Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
9437800

9437800
9437700

9437700
Sungai Bonetanjore

9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


9439550

9439550
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

Legenda :

00
5

12+0
BM = Jalan = Jembatan
5
CP 0+000 0+100
= STA/KM = Sungai
0+050

= Jalur KA = Petak Lahan

= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

= Drainase
9439450

9439450
Makassar, 2021

Kuasa Pengguna Anggaran


Kepala Balai Pengelola Kereta Api
900

Sulawesi Selatan
11+

Jl.
Po
ro
sP
at
te
ne JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Sumber :
9439350

9439350
e
dua
00
+8

ppa
11

ma
g
ian
Tem
Sud
han
han

Jl.
Po
ura
ura

ro
sP
Kel
Kel

Su at
te
9439250

9439250
ng ne
00

ai B
+7

e on
jor
11

n eta
neta njo
re
778450 778550 ai Bo 778650 778750 778850 778950 779050 779150 779250
ng
Su
9410450 778550 778650 778750 778850 778950 779050 779150 779250 779350

9410450
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
00 BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
+1
13 JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

PETA RENCANA LOKASI


PEMBANGUNAN
00
+0
13 Provinsi : Sulawesi Selatan
Kabupaten : Maros
9410350

Kecamatan : Marusu

9410350
U
0 0
+9
12
6 6
CP BM

Skala 1: 2500
9410250

00
+8

9410250
12
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

Dantum Horizontal : WGS 1984

Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
00

9437800

9437800
+7
12

9437700

9437700
9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


9410150

9410150
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

Legenda :

= Jalan = Jembatan
0+000 0+100

0+050
= STA/KM = Sungai
00
+6

= Jalur KA = Petak Lahan


12

= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

= Drainase
9410050

9410050
Makassar, 2021

Kuasa Pengguna Anggaran


Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan
500
12+

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002
9439950

Sumber :

9439950
004
12+
9439850

9439850
778550 778650 778750 778850 778950 779050 779150 779250 779350
779898 779998 780098 780198 780298 780398 780498 780598 780698
9441182

9441182
00
+4
14
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

30
0
18 PETA RENCANA LOKASI
14
+ TP PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


Kabupaten : Maros
Kecamatan : Marusu
9441082

9441082
0 0
+2 U
14

0 0
+1 7
14 TP
Skala 1: 2500
9440982

9440982
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

Dantum Horizontal : WGS 1984


00
+0
14 1 6
TP Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
9437800

9437800
9437700

9437700
9437500 9437600

9437500 9437600
00 7
+9 CP
94408828

94408828
13

9437400

9437400
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700
7
BM
Legenda :

= Jalan = Jembatan
0+000 0+100

0+050
= STA/KM = Sungai

= Jalur KA = Petak Lahan

= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

= Drainase
9440782

9440782
Makassar, 2021
Kuasa Pengguna Anggaran
Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Sumber :
9440682

9440682
9440582

9440582
779898 779998 780098 780198 780298 780398 780498 780598 780698
779200 779300 779400 779500 779600 779700 779800 779900 780000
9441000

9441000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

00
+0
14 PETA RENCANA LOKASI
PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


Kabupaten : Maros
Kecamatan : Marusu
9440900

9440900
0 7
+90 CP
13
U
7
BM

00
+8
13

00
+0
00 Skala 1: 2500
9440800

9440800
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)


00
+7
13 Dantum Horizontal : WGS 1984
00
+1
00
Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
9437800

9437800
00

9437700

9437700
+6
13

9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


9440700

9440700
00
1

20 +
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

0
Legenda :

= Jalan = Jembatan
00
13
+5 3 0+000

0+050
0+100
= STA/KM = Sungai

= Jalur KA = Petak Lahan

= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

00
4 = Drainase

+3
7
00
00
9440600

9440600
+4 Makassar, 2021
13
5 8
Kuasa Pengguna Anggaran
Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan

6
0
+30
13
00+

JUMARDI, ST.MT
400

NIB : 19690306 199803 1 002


9
10 Sumber :
9440500

9440500
00
+2
13

11
12
00+5
00

00
+1
13 13 14
9440400

9440400
779200 779300 779400 779500 779600 779700 779800 779900 780000
779250 779350 779450 779550 779650 779750 779850 779950 780050
13 14

9440400
9440400

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN
15
16

00+600
PETA RENCANA LOKASI
PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


Kabupaten : Maros
Kecamatan : Marusu

9440300
9440300

6 6
CP BM

00+700
17
Skala 1: 2500

9440200
9440200

Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

Dantum Horizontal : WGS 1984

18
00+80
Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
9437900

9437900
9437800

9437800
9437700

9437700
19

9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


9440100
9440100

772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

Legenda :

= Jalan = Jembatan
00+

0+000 0+100
9

= STA/KM = Sungai
00

0+050

= Jalur KA = Petak Lahan

= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

= Drainase

20

9440000
9440000

Makassar, 2021

Kuasa Pengguna Anggaran


Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan

Desa Temmappa
Desa Marumpa
1+
00
0

21
JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

duae
Sumber :

9439900
9439900

1+
10
0

22

23

1+
20
24 0

9439800
9439800

25
26
779250 779350 779450 779550 779650 779750 779850 779950 780050
9440000 779550 779650 779750 779850 779950 780050 780150 780250 780350

9440000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN

Desa Temmappa
Desa Marumpa
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
1+
00 SULAWESI SELATAN
0

21 PETA RENCANA LOKASI


PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan

duae
Kota : Makassar
Kecamatan : Biringkanaya
9439900

9439900
1+
10
0

U
22

23

1+
20
24 0

ros
Skala 1: 2500

Ma
25
9439800

9439800
r-
26

sa
Proyeksi : UTM Zona 50

as
Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

ak
sM
Dantum Horizontal : WGS 1984
1+
30
0

oro
Desa Ma
rumpa Petunjuk Lokasi :

.P
Keluraha

JL
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
n Sudian
g

9437900

9437900
9437800

9437800
1+
400

9437700

9437700
anjore
Sungai Bonet

9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


Sungai Bonetanjore
9439700

9439700
1+50 772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700
0
Sunga
1+600 i Bonet Legenda :
1+700
anjore
27 1+800 = Jalan = Jembatan
0+000 0+100

0+050
= STA/KM = Sungai

31 = Jalur KA = Petak Lahan

29 = Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

28 30

s
= Drainase

Maro
9439600

9439600
Makassar, 2021

sar -
Kuasa Pengguna Anggaran
ta Kepala Balai Pengelola Kereta Api

akas
o
ak Sulawesi Selatan

J L.D

ros M
JL.Po
JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Sumber :
9439500

9439500
Su
ng
ai
ta
o

Bo
ak

n
.D

et
9439400

9439400
JL

an
jo
re
779550 779650 779750 779850 779950 780050 780150 780250 780350
a
mp iang
a ru d
780250 780350 780350a M n Su 780450 780550 780650 780750 780850 780950
s a
De rah
lu
Ke
9439700

9439700
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN
1+800

31 1+90
0 PETA RENCANA LOKASI
29 PEMBANGUNAN

30 Provinsi : Sulawesi Selatan


2+0
Kota : Makassar
00 Kecamatan : Biringkanaya
9439600

9439600
ota U
D ak
JL.

2+
10
0
32
Skala 1: 2500
9439500

9439500
33 Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)

2+
Dantum Horizontal : WGS 1984

20
0
Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
35
Su

9437900

9437900
ng

9437800

9437800
ai
B

9437700

9437700
on

34

9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


et
an
9439400

9439400
jo
e r

772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

2+
30
Legenda :

0
36 = Jalan = Jembatan
0+000 0+100

0+050
= STA/KM = Sungai

37 = Jalur KA = Petak Lahan

= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

Sun = Drainase
g ai B
one
tan
jore
9439300

9439300
38 Makassar, 2021

2+4
Kuasa Pengguna Anggaran

00
Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan

39 40

JUMARDI, ST.MT
NIB : 19690306 199803 1 002

Sumber :
9439200

9439200
2+5
00
Sunga

41
i Bone

JL.B
and
ara
tanjor

Sult
an H
asa
2+

nud
e

60

din
9439100

9439100
0

780250 780350 780350 780450 780550 780650 780750


43 780850 780950
780600 780700 780800 780900 781000 781100 781200 781300 781400
9439350
36

9439350
37
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

38

2+4
PETA RENCANA LOKASI

00
PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


39 40 Kota : Makassar
Kecamatan : Biringkanaya
9439250

9439250
U
2+5
00
Sunga

41
Skala 1: 2500
i Bone
9439150

9439150
Proyeksi : UTM Zona 50

Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)


tanjor

Dantum Horizontal : WGS 1984


2+
e

60
0

Petunjuk Lokasi :
772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
43

9437900

9437900
9437800

9437800
42

9437700

9437700
9437400 9437500 9437600

9437400 9437500 9437600


9439050

9439050
2+

772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700


70
0

Legenda :

= Jalan = Jembatan
JL.B 0+000 0+100
a nda 0+050
= STA/KM = Sungai
ra S
ultan = Jalur KA = Petak Lahan
Hasa 2+
nud 80
0
= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan
din
Su

= Drainase
n
ga
iB
9438950

9438950
Makassar, 2021
on

2+9
eta

00 Kuasa Pengguna Anggaran


Kepala Balai Pengelola Kereta Api
njo

Sulawesi Selatan
re

3+0
00

JUMARDI, ST.MT
JL.B 3+1
NIB : 19690306 199803 1 002
a nda 00
ra S
ultan
Has Sumber :
9438850

9438850
anu
d din 3+2
0 0

3+3
00
9438750

9438750
780600 780700 780800 780900 781000 781100 781200 781300 781400
781350 781450 781550 781650 781750 781850 781950 782050 782150
9438950

9438950
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BALAI PENGELOKA KERETAAPI SULAWESI SELATAN
JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 25, MAKASSAR
SULAWESI SELATAN

PETA RENCANA LOKASI


PEMBANGUNAN

Provinsi : Sulawesi Selatan


Kabupaten : Maros
Kecamatan : Mandai
9438850

9438850
U

3+3
00

3+4
00
Skala 1: 2500
9438750

9438750
Proyeksi : UTM Zona 50
3+
50 Sistem Grid : UTM (Universal Transverse Mercator)
0
Dantum Horizontal : WGS 1984
JL.
Ban
d ara Petunjuk Lokasi :
S ulta 772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

9438000

9438000
3+
n Ha 60
0

9437900

9437900
san
udd

9437800

9437800
in

9437700

9437700
9437500 9437600

9437500 9437600
9438650

9438650
3+

9437400

9437400
70
0 772900 773000 773100 773200 773300 773400 773500 773600 773700

Legenda :

= Jalan = Jembatan
0+000 0+100
3+ = STA/KM = Sungai
80 0+050
0
= Jalur KA = Petak Lahan

= Batas Kelurahan/Desa 1 = Nomor Lahan

= Drainase

3+
90
0
Makassar, 2021
9438550

9438550
Kuasa Pengguna Anggaran
Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan
4+
00
0

JUMARDI, ST.MT
4+ NIB : 19690306 199803 1 002
10
0
4+
11
8
Sumber :
9438450

9438450
9438350

9438350
781350 781450 781550 781650 781750 781850 781950 782050 782150

Anda mungkin juga menyukai