Anda di halaman 1dari 16

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun semakin bertambah dan
sejalan dengan perkembangan wilayah pemukiman di daerah, maka
tuntutan kebutuhan penyediaan infranstruktur pembangunan jalan
(transportasi) semakin mendesak sementara kondisinya belum
memadai, disamping kapasitas dan kwantitas kendaraan semakin
meningkat pula.

Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang


memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan
terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Disamping
itu juga keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang
laju pertumbuhan ekonomi daerah-daerah produktif dan dapat
membuka akses keterisolasian daerah-daerah yang terpencil.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukannya program


penanganan jaringan jalan raya yang memadai dan terencana secara
praktis dan ekonomis serta berkesinambungan.

Untuk mendapatkan perencanaan dan penanganan jaringan jalan, baik


pembangunan ruas jalan baru maupun peningkatan ruas jalan lama
membutuhkan metode perancangan maupun perencanaan yang efektif
agar diperoleh desain yang mendetail/terinci sesuai dengan standar
fungsi dan kelas jalan yang telah ditetapkan didalam aturan
perundang-undangan sehingga tercapainya standar mutu yang telah
disyaratkan dan ekonomis tetapi memenuhi unsur keselamatan bagi
pengguna jalan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan
memperhatikan aspek sosial, budaya dan lingkungan.

Pada tahun anggaran 2016 Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang,


Pertambangan dan Energi Kabupaten Wakatobi, terdapat program
Peningkatan Jalan Tampara Horuo.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Yang di maksud dengan perencanaan ini adalah perkerasan yang
umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis
permukaan serta bahan berbutir sebagai bahan lapisan di bawahnya.
Interprestasi, evaluasi dan kesimpulan-kesimpulan yang akan
dikembangkan harus memperhitungkan penerapannya secara
ekonomis , sesuai dengan kondisi setempat, tingkat keperluan,
kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya, sehingga
konstruksi jalan yang direncanakan dapat optimal.

1
Sedangkan tujuan perencanaan ini adalah untuk memperoleh Design
Konstruksi Jalan yang berkualitas, praktis dan ekonomis dalam
pelaksanaan pembangunan jalan.
Tujuan umum dari Term Of References / Kerangka Acuan Kerja
(TOR/KAK) adalah :
 Memberikan gambaran kepada rekanan penyedia jasa konsultasi
perencanaan mengenai lokasi/titik pelaksanaan kegiatan
pembangunan jaringan jalan.
 Memberikan penjelasan kepada rekanan penyedia jasa
konsultansi perencanaan mengenai metode/tata cara
pelaksanaan perencanaan yang sesuia dengan standar yang
berlaku.
 Memberikan gambaran kepada rekanan penyedia jasa konsultansi
mengenai hasil (output) yang harus dicapai dari kegiatan
perencanaan pembangunan jaringan jalan.

1.3. SASARAN
Sasaran yang diharapkan dari kegiatan perencanaan ini adalah
tersedianya dan terjaminnya desain-desain ; jalan dan jembatan,
gorong-gorong/deuker dan saluran drainase yang akurat dan sesuai
dengan Spesifikasi Teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum, serta sesuai dengan anggaran yang tersedia tanpa
mengesampingkan aspek mutu dan kuantitas hasil pekerjaan.

1.4. RUANG LINGKUP


Dasar-dasar perencanaan struktur dan bangunan pelengkap Jalan ini
meliputi ; uraian diskripsi, parameter perencanaan, metode
pelaksanaan dan hasil-hasil pelaksanaan.

1.5. LOKASI KEGIATAN


Lokasi perencanaan/ruas jalan yang akan didesain adalah :
Perencanaan Peningkatan Jalan Tampaara - Horuo.
1.6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Nama Pejabat Pembuat Komitmen : MA’SUF HASKAL, BE.SP
Proyek/Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum, Tata
Ruang, Pertambangan dan Energi
Kabupaten Wakatobi.

1.7. DATA DASAR PENDUKUNG


1. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Wakatobi
2. Data base jaringan jalan Kabupaten wakatobi

2
1.8. SUSUNAN GAMBAR RENCANA
1. UMUM.
a. Cover
b. Lembar Pengesahan
c. Daftar Isi
d. Legenda, Symbol dan Singkatan
e. Peta Lokasi Proyek
f. Peta Quarry
g. Rekapitulasi Kuantitas
h. Segmentasi Penanganan
i. Tipikal Potongan Melintang
J. Daftar Bangunan pelengkap
k. Tata Letak
2. SITUASI DAN POTONGAN MEMANJANG
3. POTONGAN MELINTANG
4. JEMBATAN DAN BANGUNAN SALURAN MELINTANG
5. GAMBAR STANDARD ;
a. Rambu-rambu lalu lintas
b. Marka jalan
c. Patok hektometer, patok kilometer dan patok pengarah
d. Saluran samping diperkeras dan tidak diperkeras
e. Gorong-gorong bulat dan persegi
f. Bangunan penahan tanah dan pelindung lereng/talud
g. Bahu jalan, trotoar dan super elevasi
h. Persimpangan sebidang
i. Bangunan kantor lapangan dan laboratorium
j. Rambu sementara untuk pelaksanaan pekerjaan
6. LEMBAR PENGESAHAN ;
a. Lembar legalisir gambar perencanaan oleh konsultan (penyedia
jasa)
b. Sesuai dengan surat Dirjen Bina Marga, terdapat statement ; kami
bertanggung jawab atas detail Engineering desain pada kolom
yang di tanda tangani oleh Direktur utama Konsultan, Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) yang menandatangani kontrak memberi
tanda tangan pada kolom menyetujui dan atasan Satker / PPK
menandatangani pada kolom mengetahui.

3
7. LEMBAR PENGESAHAN ;
Pada setiap lembar/judul gambar, ditandatangani oleh konsultan
perencana sbb ; - Di gambar oleh : CAD
- Direncanakan ; Highway Engineering
- Disetujui oleh ; Team Leader

8. CONTOH LEMBAR SAMPUL ;


PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS PEKERJAAN UMUM, TATA RUANG, PERTAMBANGAN
DAN ENERGI
Alamat : Jln. Perkantoran Manugela No.01 Wangi-Wangi

LOKASI :
………………………………………………………………………………………..
TAHUN ANGGARAN 2016
PEKERJAAN PERENCANAAN
NOMOR PAKET : ……………………………………….
NAMA PEKERJAAN : ……………………………………….(…….Km)
Sta…………Sta…………(…..Km…………..- Km…....)
GAMBAR RENCANA
Wangi-Wangi,……(bulan)……,(tahun)

9. CONTOH LEMBAR PENGESAHAN ;


LEMBAR PENGESAHAN
( Tentative )
Kami bertanggung jawab atas Di setujui Oleh :
Pekerjaan perencanaan PPK Bidang Bina Marga,
PT/CV…………………….

Nama Nama
Direktur NIP.
Di ketahui Oleh:
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Pertambangan dan
Energi Kabupaten Wakatobi,

NAMA
NIP.

4
10. LEGENDA, SIMBOL DAN SINGKATAN ;
a. Merupakan singkatan, simbol gambar dan tanda-tanda yang
disepakati dalam gambar rencana.
b. Simbol yang digunakan adalah symbol timbunan tanah,galian
kontur, PI dari lengkung horizontal, gorong-gorong dan jembatan.
c. Simbol tersebut banyak terdapat ada potongan memanjang.

11. PETA LOKASI PROYEK ;


a. Merupakan peta Kabupaten yang menggambarkan lokasi ruas
jalan yang di tangani.
b. Ruas jalan yang di maksud di tebalkan dan diberi nomor dan nama
paket.
c. Arah utara ditunjukan dalam gambar.

12. PETA LOKASI QUARRY ;


a. Merupakan peta yang menunjukkan lokasi pengambilan material
(quarry) yang digunakan untuk proyek tersebut.
b. Peta yang digunakan adalah peta Kabupaten dan Kecamatan.
c. Lebih baik dibuat deskripsi material yang akan digunakan termasuk
volumenya.
d. Sebelum menentukan quarry, konsultan perencana harus
memastikan lebih dahulu quantity yang dibutuhkan dari quarry
mencukupi dan kualitas material memenuhi syarat.

13. REKAPITULASI KUANTITAS (VOLUME) ;


a. Menunjukkan volume dan satuan dari setiap divisi dan item
pekerjaan.
b. Harus sesuai (matching) dengan volume dalam BOQ.
c. Sebaiknya disusun secara lengkap walaupun item pekerjaan
tertentu tidak ada.

14. SEGMENTASI PENANGANAN JALAN (STRIP MAP) ;


a. Strip map dimaksudkan untuk memudahkan informasi penanganan
jalan.
b. Type perkerasan jalan (sub base, base dan surface) digambarkan
dalam strip map berdasarkan chainage (stasioning).

15. TIPIKAL POTONGAN MELINTANG (TYPICAL CROSS SECTION) ;


a. Merupakan representasi dari cross section (potongan melintang)
b. Menunjukkan jenis dan tebal lapisan perkerasan (sub base, base
dan surface), jenis dan tebal bahu, serta drainase.
c. Berbeda menurut perubahan bentuk penampang melintang.
d. Potongan melintang dapat dibedakan pada lokasi at-grade,
timbunan dan galian atau pada tikungan.

5
e. Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan typical cross section
namun kurang akurat dibandingkan cross section.
f. Beberapa bentuk tipikal diperlukan dan harus menggambarkan
keseluruhan panjang ruas jalan dan ditangani.

16. DAFTAR BANGUNAN PELENGKAP (UTILITAS) ;


a. Menunjukkan daftar gorong-gorong, box culvert dan jembatan
(bentang pendek).
b. Berupa matrix yang menunjukkan stasioning, dimensi (existing
dan rencana).
c. Untuk marka jalan, disusun daftar panjang dan volume/luas marka
mencakup marka solid dan strip dan zebra cross (bila ada).

17. TATA LETAK (LAY OUT) ;


a. Menunjukkan posisi koordinat awal dan akhir proyek, lokasi
intersection, realignment, lokasi gorong-gorong dll.
b. Gambar berupa garis lengkung sesuai dengan alinyemen.

18. GAMBAR SITUASI DAN POTONGAN MEMANJANG (PLAN AND


PROFILE) ;
a. Skala vertikal 1 : 100
b. Skala horizontal 1 :1000
c. Pada alinyemen horizontal ;
Digambarkan garis kontur dengan koordinat (x,y).
Dibuat table data lengkung mencakup PI sta, koordinat x, y, d, R,
∆, Ls, Lc, e,dll
Terdapat informasi arah utara.

19. GAMBAR SITUASI DAN POTONGAN MEMANJANG (PLAN AND


PROFILE) CON’T ;
a. Pada alinyemen vertical (potongan memanjang) ;
Digambarkan potongan memanjang rencana dan eksisting dengan
informasi persentase grade.
Digambarkan diagram super elevasi (TS, SC, CS, ST)
Dimasukkan data elevasi rencana dan elevasi existing.
Digambarkan lokasi dimana terdapat jembatan, gorong-gorong,dll.

20. POTONGAN MELINTANG (CROSS SECTION) ;


a. Skala horizontal dan vertical 1 : 100
b. Gambar potongan melintang dimulai dari awal proyek (Sta) dan
akhir proyek.
c. Potongan melintang digambar dengan ukuran kertas A3.

6
d. Penggambaran cross section dilakukan untuk setiap interval 50
meter pada jalan lurus dan setiap interval 25 meter untuk
tikungan.

21. GAMBAR STANDARD ;


a. Gambar standard digunakan untuk item pekerjaan yang sering
digunakan.
b. Rambu-rambu lalu lintas mencakup ;
Rambu peringatan, rambu pengaturan dan rambu petunjuk.

c. Marka jalan mencakup ;


Tipikal marka, garis stop, penyebaran pada jalan lurus dan
persimpangan, dan standard ukuran marka.
d. Rel pengaman (gard rail) lengkap dengan tampak depan,
potongan.
e. Gambar gorong-gorong mencakup;
Penyambungan gorong-gorong penulangan, dll

22. STANDAR TEKNIS


1. Aspek Analisis Masyarakat Dan Dampak Lingkungan
(AMDAL) ;
a. Menjamin agar hasil perencanaan (Output) mempertimbangkan
aspek pengaruh pembangunan terhadap masyarakat setempat.
b. Menjamin agar hasil perencanaan (output) mempertimbangkan
sosial dan budaya masyarakat sekitar.
c. Menjamin agar hasil perencanaan (output) mempertimbangkan
aspek lingkungan sekitar.

2. Aspek keselamatan, kelancaran, efisiensi, ekonomis, ramah


lingkungan dan kenyamanan ;
a. Menjamin agar penentuan fungsi jalan dapat terpenuhi dengan
baik.
b. Mengkoordinasikan dengan masyarakat setempat tentang
titik/daerah jalan yang sering terjadi kecelakaan agar hasil
perencanaan memperhatikan faktor keselamatan bagi
pengguna jalan dapat terjamin.
c. Menjamin agar pembangunan mempertimbangkan aspek
lingkungan.
d. Menjamin agar pembangunan jalan mempertimbangkan kondisi
topografi dan geografis daerah setempat.

7
e. Menjamin agar pembangunan jalan, jembatan, drainase dan
deuker/gorong-gorong mempertimbangkan curah hujan daerah
setempat, agar tidak terjadi genangan air.
f. Mendukung hirarki fungsi dan kelas jalan dalam suatu tatanan
system jaringan jalan secara konsistensi.
g. Menjamin tingkat pelayanan jalan yang efektif hingga beberapa
tahun kedepan.
h. Menjamin agar hasil perencanaan dapat mempertimbangkan
keterbatasan anggaran sehingga pelaksanaan konstruksi dapat
sesuai dengan target.
i. Menjamin agar hasil perencanaan dapat mempertimbangkan
faktor lingkungan pada saat pelaksanaan.
j. Mengkoordinasikan dengan Instansi lain tentang fasilitas umum
(PDAM, PLN dan kabel TELKOM) agar hasil perencanaan jalan
dapat terjamin tidak terjadi bongkar pasang.

3. Mempertimbangkan Struktur Perencanaan Jalan, Jembatan,


Deuker/gorong dan Saluran Drainase.
a. Menjamin penentuan kendaraan rencana sesuai dengan klas jalan
yang telah ditetapkan.
b. Menjamin tersedianya konstruksi jalan dan jembatan sesuai
dengan klasifikasi jalan yang telah ditentukan.
c. Menjamin tersedianya konstruksi jalan dan jembatan sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) sesuai dengan aspek
mutu dan kualitas.
d. Menjamin tersedianya konstruksi deuker/gorong-gorong, saluran
drainase dan talud sesuai dengan SpesifikasiTeknis dengan
memperhatikan aspek mutu dan kualitas.
e. Menjamin tersedianya konstruksi jalan dan jembatan yang sesuai
dengan kendaraan dan umur rencana.
f. Menjamin tersedianya konstruksi jalan dan jembatan yang
memberikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan dari
aspek jarak pandang bebas pemakai jalan, kondisi menikung,
kondisi berbelok, kondisi menyiap, kelandaian relative,
kemiringan jalan.
g. Menjamin tersedianya konstruksi deuker/gorong-gorong, talud
dan salauran drainase yang dapat berfungsi dengan baik.
h. Menjamin tersedianya konstruksi yang jalan dan jembatan yang
sesuai dengan daya dukung tanah, kondisi batuan dan tanah
daerah setempat.

8
23. STUDI-STUDI TERDAHULU
Survei data jaringan jalan Kabupaten Wakatobi.
24. REFRENSI HUKUM
Undang-undang No 38 Tahun 2004 tentang Jalan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum.
25. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan yang dilakukan oleh Konsultan dalam Pelaksanaan
Pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1) Persiapan Perencanaan
2) Survey Pendahuluan
3) Pengukuran Topografi dan Geometrik Jalan Lama
4) Penyelidikan Tanah Dan Material
5) Penyusunan Perencanaan Teknis Pelaksanaan
6) Pengembangan Rencana
7) Penyusunan Rencana Detail (Gambar kerja, RKS, BOQ dll)
8) Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
9) Dokumen Lelang
10) Pengawasan Berkala.
26. KELUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil keluaran yang diharapkan dari pekerjaan perencanaan ini
meliputi :
A. Tahap Konsep Rencana teknis ;
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep
organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode
pelaksanaan, dan tanggung jawab Tim perencana.
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang,
organisasi hubungan ruang, dan lain – lain.
3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk hasil survey
fisik dan data pengguna dan peraturan lainnya.
4. Laporan dan data kualitas material serta jarak antara lakosi
quarry dengan lokasi kegiatan pembangunan.
5. Data inventaris fasilitas umum (PDAM, PLN dan kabel
TELKOM).
B. Tahap Pra-rencana Teknis ;
1. Gambar – gambar Pra-rencana
2. Perkiraan biaya pembangunan
3. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat ( RKS )
4. Hasil Konsultasi Rencana dengan Pengguna.

9
C. Tahap Pengembangan Rencana ;
1. Gambar pengembangan rencana Jalan, Jembatan, Gorong-
gorong/Deuker dan saluran Drainase, struktur dan
pelengkapnya.
2. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan.
3. Draft rencana anggaran biaya.
4. Draft rencana kerja dan syarat – syarat ( RKS )
D. Tahap Rencana Detail ;
1. Gambar rencana teknis jalan dan jembatan secara lengkap.
2. Rencana kerja dan syarat – syarat ( RKS ).
3. Bill Of Quantity ( BOQ ).
4. Rencana anggaran biaya ( RAB )
5. Laporan Perencanaan Jalan, Jembatan, Gorong-
gorong/Deuker dan saluran Drainase lengkap dengan
perhitungan yang diperlukan.
E. Tahap Pelelangan ;
1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
2. Laporan bantuan teknis dan administrasi pelelangan.

27. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI


PENYEDIA JASA KONSULTANSI
Peralatan lapangan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini
meliputi :
 Pita ukur (Rol meter);
 Theodolit (T0, T1, T2, dan lain-lain);
 Altimeter;
 Kompas;
 Water pas;
 DCP (Dynamic Cone Penetrometer), Bor Tangan;
 belkeman beam;
 Kamera;
 dan peralatan penunjang lainnya (GPS).
28. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA
Melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang ditentukan dalam
dokumen pemilihan dan dapat memberikan masukan/perbaikan
terhadap atau inovasi-inovasi baru yang mengarah pada kualitas
produk yang lebih baik serta kewenangan yang tercantum didalam
syarat-syarat umum dan syarat-syarat khusus kontrak.
29. SUMBER PENDANAAN
Pengadaan/Perencanaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD
Dinas PU, Tata Ruang, Pertambangan dan Energi Kabupaten
Wakatobi Tahun Anggaran 2016.

10
BAB II. PENYUSUNAN PEKERJAAN

2.1. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN


Untuk menunjang keberhasilan pekerjaan perencanaan ini, maka
diperlukan tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dengan kualifikasi
sebagai berikut :

Jumlah Pengalaman Minimal


No Posisi Tenaga (Tahun)
Ahli
1. Team Leader 1 6
2. Highway Engineer 1 3
3. Cost and Quantity 1 3
Engineer
4. Soil and Material Engineer 1 3
5. Geodetic Engineer 1 5

Uraian Singkat Tugas Tenaga Ahli :


1) Pimpinan Tim ( Team Leader )
Adalah Seorang Sarjana Teknik Sipil (S-1) dengan pengalaman
minimal 8 (delapan) tahun dalam Sub Bidang Teknik Jalan Raya
dan/atau pekerjaan yang sejenis dengan pengalaman memimpin
kegiatan Perencanaan Teknis Jalan Raya dan/atau pekerjaan yang
sejenis. Tugas dan Tanggung Jawab Pimpinan Tim adalah :
a. Memimpin dan mengkoordinir seluruh anggota Tim kerja agar
dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar.
b. Mengawasi pelaksanaan secara rutin dan menjamin setiap
pelaporan kemajuan proyek agar tepat waktu.
c. Bertanggung jawab untuk semua pelaksanaan Survey
Inventarisasi Jalan dan Survey Kondisi Jalan.
d. Bertanggung jawab terhadap Perencanaan Teknis.
e. Memberikan petunjuk dan pengarahan pada Tim Kerja Konsultan.

2) Highway Engineer
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (S1)
dengan pengalaman minimal 6 (enam) tahun di Sub Bidang Jalan
Raya/subbidang lain yang sejenis.
Tugas dan Tanggung Jawab Highway Engineering Adalah :
 Mengumpulkan data dan informasi penunjang meliputi : data lalu
lintas, data jaringan jalan yang ada, termasuk peta-peta dasar
sebagai refrensi di Instansi terkait.

11
 Memberikan pengarahan kepada tim survey mengenai route
survey dan teknik pengumpulan data-data dilapangan.
 Melakukan kajian terhadap data dan informasi teknis penunjang
hasil survey dan investigasi sebagai dasar dalam menentukan
perencanaan geometrik dan konstruksi jalan.
 Melakukan koordinasi dengan geodetic engineer/tenaga ahli lain
mengenai hasil survey dan investigasi dilapangan dalam
menentukan studi kelayakan terhadap pemilihan rute.
 Melakukan analisa data-data perhitungan teknis kecepatan
rencana, kendaraan rencana dan umur rencana yang dapat
akurat dan benar dari desain/gambar yang dihasilkan dalam
kegiatan perencanaan sesuai dengan standar perencanaan jalan
dan jembatan yang berlaku.
 Melakukan kajian mengenai tingkat pelayanan jalan raya yang
tersedia agar dapat ditentukan pola pengaturan dan
pengembangan arus transportasi pada pelaksanaan kegiatan
pembangunan jalan dan jembatan.
 Membuat desain/gambar rencana yang meliputi :
1. Desain pola penyebaran system transportasi yang tersedia.
2. Desain pola perencanaan pengembangan system transportasi
yang akan datang.
 Melaporkan hasil dari desain yang telah ditentukan kepada Ketua
Tim (Team Leader).
Tenaga Penunjang terdiri atas : Asisten ahli, surveyor, juru
gambar, dll yang diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan.

3) Cost and Quantity Engineer


Tenaga ahli yang dipersyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (S1)
dan/atau sarjana yang berkompeten dalam menganalisa kuantitas
dan biaya pekerjaan dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun di
Sub Bidang Pekerjaan Estimasi/Perhitungan Teknis dan atau sub
bidang lain yang sejenis.
Tugas dan Tanggung Jawab Cost and Quantity Engineer Adalah :
 Mengumpulkan Data dan informasi mengenai lingkup kegiatan
perencanaan
 Melakukan studi kelayakan dari lingkup kegiatan perencanaan
sebagai parameter pada tahap pengembangan dan pelaksanaan.
 Menentukan aktivitas atau kegiatan yang perlu dilaksanakan
dalam pelaksanaan pembanguna jaringan jalan.
 Melakukan kajian terhadap sumber daya yang tersedia
dilapangan yang meliputi tenaga kerja, material, peralatan dan
lain-lain.

12
 Menyusunan perkiraan/estimasi biaya pengadaan sumber daya
yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan jaringan jalan.
 Menyusun rencana jadwal aktivitas yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembangunan jaringan jalan.
 Menyusun rencana anggaran dan biaya pelaksanaan kegiatan
pembangunan jaringan jalan.
 Melaporkan hasil rencana dan biaya telah ditentukan kepada
Ketua Tim (Team Leader).
Tenaga Penunjang terdiri atas : Asisten ahli, surveyor, operator
komputer, pelayan kantor, dll. Yang diperlukan disesuaikan
dengan kebutuhan.

4) Soil And Material Engineer


Adalah Sarjana (S1) Teknik Sipil /Geologi yang berpengalaman
minimal 5 (lima) tahun di Sub Bidang Pekerjaan Tanah (Mekanika
Tanah) dan material.
Tugas dan Tanggung Jawab Soil And Material Engineer Adalah :
 Melaksanakan pemetaan terhadap penyebaran tanah dan batuan
dasar pada daerah trase jalan rencana.
 Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan
penyelidikan tanah dan di lapangan dan di laboratorium.
 Memberikan informasi yang akurat dan terinci mengenai
karakteristik tanah yang terkandung pada lokasi trase rencana
jalan setelah dipadukan dengan hasil pengujian laboratorium.
 Memberikan informasi dengan benar dan terinci mengenai
stabilitas lereng, prediksi penurunan (seatlement) pada tanah
dasar dan daya dukungnya pada lokasi pelaksanaan
pembangunan jalan dan jembatan setelah dipadukan dengan
hasil penelitian dilaboratorium.
 Menentukan lokasi dan kwantitas material pada quarry yang
dapat digunakan pada lokasi perencanaan pelaksanaan kegiatan
pembangunan jalan dan jembatan.
 Memberikan informasi yang akurat dan terinci mengenai
karakteristik material yang terkandung pada lokasi quarry yang
telah ditentukan setelah dipadukan dengan hasil pengujian
laboratorium.
Tenaga Penunjang terdiri atas : Asisten ahli, suveyor, operator
komputer, pelayan kantor, dll. Yang diperlukan disesuaikan
dengan kebutuhan.

13
5) Geodetic Engineer
Adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) Geodesi yang berpengalaman
minimal 5 (lima) tahun di Sub Bidang Pengukuran. Tugas ahli
pengukuran adalah merencanakan dan melaksanakan semua
kegiatan yang mencakup pekerjaan survey, pengukuran, pengolahan
data pengukuran, penggambaran serta menjamin bahwa gambar
yang dihasilkan adalah benar, akurat dan siap digunakan untuk
tahap Perencanaan Teknis Jalan.
Tugas dan Tanggung Jawab Geodetic Engineer Adalah :
 Mengumpulkan data dan informasi penunjang meliputi : Peta
topografi, peta jaringan jalan dan peta pendukung lain sebagai
refrensi diinstansi terkait.
 Melakukan koordinasi dengan tim ahli transportasi/highway
engineer mengenai ruote perencanaan survey.
 Melakukan kegiatan pengukuran lapangan untuk mendapatkan
pengukuran yang lebih mendetail untuk menentukan rencana
teknik jalan dan jembatan serta bangunan pelengkapnya.
 Melakukan kajian terhadap data dan informasi teknis penunjang
hasil survey dan investigasi sebagai dasar dalam menentukan
perencanaan geometrik dan konstruksi jalan.
 Melakukan koordinasi dengan Highway engineer/tenaga ahli lain
mengenai hasil survey dan investigasi dilapangan dalam
menentukan studi kelayakan terhadap pemilihan route rencana
teknik jalan raya.
 Membuat desain/gambar rencana yang meliputi :
1. Desain alinemen horizontal/gambar situasi;
2. Desain ainemen vertical/potongan memanjang;
3. Desain cross section/potongan melintang;
4. Termasuk gambar detail diagram elevasi, super elevasi dan
kelandaian pada tiap stationing daerah rencana pelaksanaan
pembangunan jalan dan jemabatan.
 Melaporkan hasil dari desain yang telah ditentukan kepada Ketua
Tim (Team Leader).

2.2. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
perencanaan ini adalah 13 (Tiga Belas) hari kalender.
2.3. PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN ( HPS )
Biaya total dari pekerjaan perencanaan ini adalah sebesar
Rp.83.000.000,- (Delapan Puluh tiga Juta Rupiah),-

14
2.4. PELAPORAN
Bentuk pelaporan yang harus diserahkan oleh Konsultan meliputi :
a. Laporan Perencanaan
Laporan ini merupakan laporan yang diserahkan pada hari ke-13
(tiga belas) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani,
sebanyak 3 (tiga) buku termasuk 1 (satu) buku asli. Laporan ini
antara lain berisi tentang penjelasan rinci yang memuat :
 Rencana Kerja Dan Metode Kerja secara menyeluruh;
 Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
 Jadwal Rencana Kerja;
 Dokumen lelang standar
 Gambar rencana ukuran standar A3 (dalam bentuk hard copy dan
soft copy)
 Koleksi data lapangan
 Foto dokumentasi 1 (satu) set asli. (cetak dan soft copy)

15
BAB III. PENUTUP

Term Of References/Kerangka Acuan Kerja (TOR/KAK) pekerjaan


perencanaan ini dibuat sangat sederhana dan jauh dari sempurna, namun
tetap mengharapkan bahwa Term Of References/Kerangka Acuan Kerja
(TOR/KAK) pekerjaan perencanaan ini adalah salah satu acuan dalam
pelaksanaan program/kegiatan lebih lanjut.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Term


Of References/Kerangka Acuan Kerja (TOR/KAK) pekerjaan
perencanaan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih atas segala saran
dan kritiknya demi untuk kesempurnaan (TOR/KAK) pekerjaan perencanaan
ini.

Demikian Term Of References/Kerangka Acuan Kerja (TOR/KAK)


pekerjaan perencanaan ini di buat untuk menjadi bahan selanjutnya.

Wangi-Wangi, 6 januari 2016

Disusun Oleh :

PPK Bidang Bina Marga,

MA’SUF HASKAL, BE.SP


NIP. 19601231 199103 1 057

16

Anda mungkin juga menyukai