Bab ini akan membahas mengenai tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta
tanggapan dan saran terhadap personil/fasilitas pendukung dari PPK.
Kawasan Danau Toba dan sekitarnya adalah salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN)
dari sudut kepentingan lingkungan hidup sesuai dengan amanat dari Peraturan Pemerintah
RI Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Danau Toba
adalah salah satu danau air tawar terbesar di dunia, yang terbentuk sebagai sisa aktivitas
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-1
super vulkano di masa purba. Potensi alam dan kebudayaan yang terkandung di dalamnya
sangat kaya jika dibandingkan sejumlah daerah lain di Indonesia termasuk Bali.
Keistimewaan lain yang dimiliki Danau Toba adalah tanahnya yang subur, ragam adat
budaya terutama Batak, Nias, dan Melayu, sungai-sungai, panorama yang indah, jeramjeram menantang, pantai-pantai danau yang bersih, serta air terjun.
Seiring dengan telah disahkannya Perpres No.81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
(RTR) Kawasan Danau Toba dan sekitarnya yang salah satu tujuannya adalah untuk
mengembangkan pariwisata berskala dunia, maka perlu disusun rencana pengembangan
yang merupakan langkah-langkah untuk mewujudkan rencana pola ruang dan struktur
ruang di Kawasan Danau Toba dan sekitarnya yang meliputi perencanaan, desain,
pendanaan dan pelaksanaan.
Dengan pertimbangan tersebut, terwujudnya RTR Kawasan Danau Toba dan sekitarnya
perlu ditindaklanjuti dengan perwujudan muatan RTR Kawasan Danau Toba tersebut
terutama pada pengembangan kawasan pusat pelayanan utama di Balige yang memiliki
beragam potensi terutama pada sektor pertanian tanaman pangan, holtikultura, dan
pariwisata sekaligus posisinya yang strategis sebagai simpul penghubung transportasi darat
dan danau. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Agraria dan
Tata Ruang pada Tahun Anggaran 2015 ini melaksanakan Rencana Pengembangan
Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige.
Konsultan juga mengetahui bahwa dulunya Kawasan Danau Toba dan sekitarnya
terkenal sebagai salah satu kawasan wisata andalan yang tidak hanya dikenal di
dalam negeri saja, akan tetapi juga sampai ke luar negeri. Kawasan sekitar Danau
Toba pada dulunya banyak dikunjungi oleh wisatawan. Terjadinya krisis moneter
tahun 1998-an menyebabkan kunjungan wisata ke kawasan Danau Toba menjadi
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-2
turun drastis. Penurunan kunjungan wisatawan ini juga ditambah dengan kondisi
Kawasan Danau Toba sekitarnya yang menjadi tidak terawat dan terurus. Belum
adanya perencanaan yang komprehensif pada jaman dahulu turut memperparah
kondisi Danau Toba. Kondisi Danau Toba yang merupakan salah satu danau tawar
terbesar di dunia yang terbentuk dari sisa aktivitas super vulkano di jaman purba
serta memiliki arti penting bagi kurang lebih 7 kabupaten disekitarnya
menyebabkan Kawasan Danau Toba menjadi aset lingkungan yang harus dijaga.
Selain itu, dampak pengaruh wisatanya yang berdampak bagi dalam dan luar negeri
menjadikan Kawasan Danau Toba juga menjadi salah satu aset nasional dalam
bentuk kawasan strategis nasional. Oleh karena itu, dari segi aspek lingkungan
maupun pariwisata Kawasan Danau Toba harus dijaga dan direncanakan dengan
baik sehingga ke depannya mampu untuk lebih meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, melestarikan lingkungan serta mengembangkan sosial budaya yang
sudah ada di dalamnya. Salah satu wujud dari perencanaan tersebut adalah sesuai
dengan yang sudah disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja yaitu dengan terbitnya
Peraturan Presiden No.81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan
Danau Toba Dan Sekitarnya.
Kerangka Acuan Kerja sudah menyebutkan bahwa dengan adanya Rencana Tata
Ruang Kawasan Danau Toba Dan Sekitarnya maka tahap selanjutnya adalah
melakukan perwujudan muatan dari RTR itu sendiri. Salah satu kegiatan
perwujudan tersebut adalah dengan mengembangkan salah satu lokasi pusat
pengembangan kawasan di Kawasan Danau Toba yaitu Balige. Dalam RTR Kawasan
Danau Toba dan Sekitarnya disebutkan bahwa struktur ruang Kawasan Danau Toba
dan Sekitarnya memiliki sistem pusat pelayanan primer, pusat pelayanan sekunder,
dan pusat pelayanan tersier. Adapun Balige termasuk dalam PKW Balige yang
merupakan Pusat Pelayanan Primer Kawasan Danau Toba Sekitarnya bersama
dengan PKW Sidikalang, PKL Tarutung,
Pangururan dan PKL Dolok Sanggul. Pusat Pelayanan Primer sendiri merupakan
kawasan perkotaan yang memiliki fasilitas pelayanan utama terhadap fungsi
Kawasan Danau Toba meliputi perlindungan danau dan pariwisata yang didukung
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-3
Saran konsultan terhadap latar belakang pekerjaan ini adalah bahwa perlu
dijelaskan bagaimana kondisi Kawasan Danau Toba sekitarnya khususnya di sektor
pariwisata pada jaman sebelum adanya RTR Kawasan Danau Toba dan sekitarnya
ini. Walaupun sudah dijelaskan sedikit oleh konsultan akan tetapi di latar belakang
konsultan merasa perlu untuk dibuat agar dapat diketahui bagaimana pentingnya
aspek lingkungan dan pariwisata untuk Kawasan Danau Toba dan sekitarnya.
Dengan membandingkan kondisi jaman dulu dan sekarang, maka pentingnya RTR
Kawasan Danau Toba dan sekitarnya dapat diketahui.
Maksud dan tujuan pekerjaan secara umum sudah dipahami oleh konsultan. Adapun
tanggapan dan saran terhadap maksud dan tujuan pekerjaan adalah sebagai berikut :
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-4
nantinya adalah sebagai pusat informasi Kawasan Danau Toba. Fungsinya sebagai
pusat informasi Kawasan Danau Toba sebagaimana disebut dalam tujuan pekerjaan
belum disebutkan dengan jelas, apakah nantinya akan berperan sebagai pusat
informasi untuk semua aspek atau hanya untuk aspek pariwisata saja. Oleh karena
itu fungsinya sebagai pusat informasi perlu dijelaskan lagi dalam tujuan pekerjaan
agar konsultan bisa lebih memahami aspek fungsional yang akan dikembangkan di
Kota Balige. Konsultan sepakat kalau mengacu kepada RTR KSN Danau Toba dan
Sekitarnya maka pengembangan Kota Balige lebih kepada peningkatan fungsi
pariwisata. Dengan demikian, fungsi-fungsi yang lain dapat disebar ke pusat-pusat
pelayanan lain sehingga pembangunan wilayah Kawasan Danau Toba dan
sekitarnya menjadi lebih merata dan adil.
D-5
7. Tersusunnya materi teknis dalam rangka penyiapan penyusunan RDTR Kawasan Pasar
Balerong sebagai pusat informasi Kota Balige.
Rincian sasaran yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja secara umum sudah dipahami oleh
Konsultan. Adapun tanggapan dan saran terhadap sasaran pekerjaan adalah sebagai
berikut :
Pekerjaan ini juga diharapkan dapat menganalisis keterkaitan Kota Balige dengan
wilayah-wilayah yang ada di sekitarnya baik dalam lingkup Kawasan Danau Toba
sekitarnya atau lingkup yang lebih luas yaitu Provinsi Sumatera Utara maupun
nasional secara umum.
Dalam Kerangka Acuan Kerja disebutkan bahwa Kawasan Pasar Balerong akan
menjadi pusat informasi di Kota Balige. Konsultan nantinya akan menggali lebih
dalam lagi potensi-potensi yang ada di Kawasan Pasar Balerong sehingga bisa
menjadi pusat kegiatan di Kota Balige khususnya menjadi pusat informasi.
Peta Dasar (RBI) dan Peta Citra Landsat sesuai dengan cakupan, dan Peta Tematik
terkait pengembangan kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige pada KSN Danau
Toba;
2.
Pengumpulan data yang dilakukan di Jakarta dan wilayah studi meliputi data kebijakan
pengembangan kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige pada KSN Danau Toba,
fisik lingkungan, ekonomi wilayah, sosial budaya, dan perkembangan wilayah;
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-6
3.
4.
5.
Melakukan pengolahan dan analisis data kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige
meliputi analisis kemampuan lahan, analisis daya dukung dan daya tampung
lingkungan, analisis kependudukan dan sosial budaya, analisis ekonomi wilayah,
analisis pengembangan ekonomi wilayah berbasis pariwisata,analisis potensi sumber
daya, dan analisis ketersediaan dan kebutuhan infrastruktur pendukung;
6.
Analisa dan rencana pengembangan kawasan Pasar Balerong sebagai pusat informasi
di Kota Balige pada KSN Danau Toba;
7.
Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi kawasan Pasar Balerong sebagai pusat
informasi di Kota Balige pada KSN Danau Toba;
8.
Perumusan rencana kawasan Pasar Balerong sebagai pusat informasi di Kota Balige
pada KSN Danau Toba meliputi rencana pengembangan potensi pusat pelayanan,
rencana pembangunan, pendanaan, dan pengelolaan kawasan, dan rencana
pengembangan infrastruktur;
9.
Interpretasi citra dan penyusunan peta rencana struktur ruang dan pola ruang;
10. Survey dan konsultasi ke instansi daerah di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 2 (dua)
kali;
11. Pembahasan di daerah (Parapat) sebanyak 1 (satu) kali yang dihadiri sekurangkurangnya 40 (empat puluh) orang serta narasumber dan moderatornya sekurangkurangnya 3 (tiga) orang;
12. Seminar di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 2 (dua) kali dengan jumlah peserta 40
(empat puluh) orang serta narasumber dan moderator sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang;
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-7
13. Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta dalam rangka pembahasan prospek
pengembangan pusat pelayanan utama, termasuk keunggulan komparatif kawasan
Pasar Balerong sebagai pusat informasi di Kota Balige pada KSN Danau Toba terhadap
kawasan lainnya baik dalam lingkup regional dan nasional, sebanyak 1 (satu) kali
dengan peserta 35 (tigapuluh lima) orang serta narasumber dan moderator sekurangkurangnya 4 (empat) orang;
14. Temu Pakar terkait nilai investasi dan rencana pengembangan investasi serta analisa
pasar, sebanyak 1 (satu) kali dengan peserta 40 (empat puluh) orang serta narasumber
dan moderator sekurang-kurangnya 4 (empat) orang; dan
15. Konsinyiasi dengan melibatkan Tim Supervisi sebanyak 3 (tiga) kali masing-masing
selama 3 (tiga) hari dengan jumlah peserta sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima)
orang;
16. Pembahasan Laporan di Jakarta sebanyak 3 (tiga) kali dengan jumlah peserta 30 (tiga
puluh) orang; dan
17. Penyusunan Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama
Danau Toba Kota Balige di KSN Danau Toba beserta peta rencana pengembangannya
serta usulan program prioritas bagi sektor-sektor terkait.
Ruang lingkup yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja tersebut secara umum sudah
dipahami oleh konsultan. Berikut ini merupakan tanggapan dan saran dari konsultan
terhadap ruang lingkup kegiatan, yaitu :
Kegiatan ini banyak melakukan kegiatan-kegiatan diskusi seperti FGD, Temu Pakar,
Konsinyiasi, maupun konsultasi di Pusat (Jakarta) maupun di daerah (Balige,
Parapat). Oleh karena itu, konsultan akan melakukan perencanaan yang baik
sehingga semua kegiatan tersebut dapat terselenggara dengan baik.
Kegiatan kegiatan diskusi seperti FGD dan Temu Pakar tentu saja akan
menghadirkan narasumber-narasumber yang terkait dengan pekerjaan ini.
Nantinya konsultan akan berupaya menggali informasi yang sebesar-besarnya agar
output dari pekerjaan ini bisa lebih baik lagi.
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-8
Keterlibatan para pakar, narasumber dan moderator sangat banyak dalam kegiatan
ini. Nantinya konsultan akan bekerjasama dengan pengguna jasa untuk
menentukan pakar, narasumber dan moderator yang memenuhi kriteria agar bisa
menghasilkan output pekerjaan yang lebih baik.
Adapun lingkup wilayah dari kegiatan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yaitu kegiatan
akan dilakukan di Jakarta dengan lingkup wilayah kajian meliputi Kota Balige pada KSN
Danau Toba. Secara teknis, kegiatan-kegiatan dalam pekerjaan ini akan lebih banyak
dilakukan di Jakarta. Akan tetapi, konsultan akan berusaha semaksimal mungkin agar
pemahaman dan pengenalan mengenai Kota Balige dapat dilakukan dengan lebih baik,
khususnya ketika pelaksanaan survey dan konsultasi ke daerah.
Metodologi yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara umum sudah dipahami oleh
konsultan. Adapun tanggapan dan saran dari konsultan adalah sebagai berikut :
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-9
Metodologi ini juga akan menjadi pedoman bagi konsultan dalam penyelesaian
pekerjaan, oleh karena itu metodogi yang sudah disebutkan tersebut akan
dilakukan penajaman.
Selain metodologi di atas, metodologi lain yang dapat digunakan untuk mendukung
pekerjaan ini antara lain : metodologi untuk menentukan deliniasi kawasan,
metodologi SWOT, dll.
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-10
j.
k. Peta pengembangan kawasan Pasar Balerong sebagai pusat informasi Kota Balige;
3. Profil Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Kota Balige Di KSN
Danau Toba
Adapun tanggapan dan saran dari konsultan terhadap keluaran dari pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
Dari keluaran tersebut, ada 3 bagian yang harus dihasilkan yaitu Dokumen Rencana
Pengembangan Pariwisata Untuk Mendukung KSN Danau Toba, Peta-peta serta
Profil Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan Utama Kota Balige. Dalam hal ini
konsultan sudah memahami keluaran yang akan dihasilkan oleh pekerjaan ini.
Peta-peta yang diminta adalah sampai kedalaman 1:5.000. Mengingat luasan dari
wilayah kajian tidak terlalu besar, maka sudah sewajarnya kedalaman peta yang
dihasilkan sampai kedalaman seperti itu. Konsultan akan berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait khususnya BIG agar bisa menghasilkan peta dengan kedalaman
tersebut. Selain koordinasi, tentu saja pengambilan titik ke lokasi akan dilakukan
untuk menghasilkan peta-peta yang lebih baik.
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-11
Secara umum manfaat pekerjaan yang disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
tersebut sudah dipahami oleh konsultan. Adapun tanggapan dan saran konsultan terhadap
manfaat pekerjaan adalah sebagai berikut :
Dengan hasil dari pekerjaan ini, diharapkan tidak bermanfaat hanya untuk
Pemerintah Kabupaten Toba Samosir saja, akan tetapi juga bermanfaat bagi
kabupaten lain yang masuk dalam Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya.
Output dari pekerjaan ini diharapkan dari menjadi acuan dalam rencana
penyusunan RDTR Kawasan Balerong. Oleh karena itu konsultan akan berupaya
semaksimal mungkin agar pekerjaan ini bisa bermanfaat bagi RDTR Kawasan
Balerong nantinya.
D.1.8 Tanggapan dan Saran Terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan Dan Tahapan Pekerjaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) adalah 5 (lima) bulan kalender terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) oleh pengguna jasa. Sedangkan tahapan pelaksanaan pekerjaan seperti
tersaji pada tabel berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kegiatan
Bulan Ke2
3
4
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-12
Tanggapan dan saran konsultan terhadap jangka waktu dan tahapan pelaksanaan
pekerjaan adalah sebagai berikut :
Waktu 5 (lima) bulan merupakan waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan ini.
Konsultan akan melakukan perencanaan tahapan-tahapan kegiatan yang baik
sehingga tidak ada kemunduran waktu dan tidak ada tahapan yang terlewati.
Konsultan akan menyusun rincian dari tahapan pelaksanaan kegiatan ke dalam
waktu 5 (lima) bulan pekerjaan dengan berpegang pada pinsip efektif dan efisien.
Konsultan akan berkoordinasi sesering mungkin dengan tim teknis atau pengguna
jasa khususnya dalam pelaksanaan kegiatan FGD, Temu Pakar dan Konsultasi ke
Daerah. Kegiatan-kegiatan tersebut cukup memakan waktu dan perlu koordinasi
dengan para narasumber dan moderator. Oleh karena itu kerjasama yang baik
sangat diperlukan untuk mensukseskan kegiatan-kegiatan tersebut.
Rencana kerja rinci dan rencana mobilisasi tenaga ahli yang dilengkapi
dengan rincian tugas dan keluaran yang dihasilkan oleh masing-masing
tenaga ahli;
Hasil diskusi dengan para narasumber dan pakar tentang nilai penting dan
isu strategis dari Rencana pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-13
Kota Balige di KSN Danau Toba serta hasil kesepakatan substansi oleh
pemerintah daerah; dan
D-14
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-15
Secara umum konsultan sudah memahami tahapan pelaporan yang akan diserahkan dalam
proses penyelesaian pekerjaan ini. Konsultan akan menyerahkan semua laporan-laporan
tersebut sesuai dengan tahapan pekerjaan nantinya.
Ahli
Wilayah
Prasarana
Ahli Pengembangan
Pariwisata
Kualifikasi
Pendidikan Perencanaan Wilayah Dan
Kota/Planologi
Lulusan Universitas Negeri atau yang telah
disamakan
Memiliki pengalaman kerja professional di
bidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun atau 24 (dua puluh empat) bulan
kalender untuk S2, atau S1 dengan
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun atau 60 (enampuluh) bulan
kalender
S1 Perencanaan Wilayah Dan Kota
Lulusan Universitas Negeri atau yang telah
disamakan
Memiliki pengalaman professional di bidang
prasarana wilayah minimal 3 (tiga) tahun
atau 36 (tigapuluh enam) bulan kalender.
S1 Pariwisata
Lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan
Memiliki pengalaman professional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36
(tigapuluh) enam bulan kalender
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
Jumlah Orang
Bulan
5
D-16
Posisi
Kualifikasi
Ahli
Pengelolaan
Sumber Daya Air
S1 Teknik Sipil
Lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan
Memiliki pengalaman professional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36
(tigapuluh) enam bulan kalender
S1 Ilmu Perencanaan Wilayah Dan Kota atau
Kebijakan Publik atau Ilmu Pemerintahan
Lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan
Memiliki pengalaman professional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36
(tigapuluh) enam bulan kalender
S1 Geografi
Lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan
Memiliki pengalaman professional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36
(tigapuluh) enam bulan kalender
S1 Teknik Elektro
Lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan
Memiliki pengalaman professional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36
(tigapuluh) enam bulan kalender
S1 Telekomunikasi
Lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan
Memiliki pengalaman professional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36
(tigapuluh) enam bulan kalender
S1 Teknik Lingkungan
Lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan
Memiliki pengalaman professional di
bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36
(tigapuluh) enam bulan kalender
Minimal S-1 Bidang Geografi/Geodesi
Lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan
Ahli GIS
Ahli
Perencana
Ketenagalistrikan
Ahli
Perencanaan
Telekomunikasi
Ahli
Lingkungan
Asisten GIS
Teknik
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
Jumlah Orang
Bulan
5
10
D-17
Posisi
Kualifikasi
Jumlah Orang
Bulan
Operator Komputer
Berdasarkan hasil analisis konsultan terhadap kebutuhan tenaga ahli dan keterlibatannya
dalam pelaksanaan pekerjaan, konsultan melihat bahwa kebutuhan tenaga ahli yang ada
dalam Kerangka Acuan Kerja sudah mencukupi. Semua tenaga ahli, asisten tenaga ahli serta
tenaga penunjang nantinya akan dilibatkan sesuai dengan keahlian masing-masing serta
jadual keterlibatan yang sudah ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja.
USULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige
D-18