DAN
SARAN
TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) DAN
PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK
D
D.1
pembangunan
nasional
meliputi
pembangunan
perumahan
dan
permukiman yang layak, sehat, aman, serasi dan teratur. Dalam rangka
memberikan arahan pembangunan nasional yang lebih baik, pemerintah perlu
memperhatikan
hasil
sebelumnya.
Hal
ini
dilaksanakan
secara
pembangunan
yang
penting,
program
agar
berkesinambungan
telah
dan
dicapai
yang
dapat
di
tahun-tahun
direncanakan
terukur
dapat
dampaknya.
Indonesia
melalui
penyelenggaran
penyediaan
perumahan
agar
masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan
terjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan
di seluruh wilayah Indonesia. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
D-1
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
strategis
untuk
menggerakkan
roda
ekonomi,
meningkatkan
formal,
pengembangan
kawasan
permukiman,
program
tingkatan.
Meningkatkan penataan dan kawasan perumahan dan permukiman.
Mengembangkan
sistem
pembiayaan
dan
pemberdayaan
pasar
5.
perumahan.
Meningkatkan penyediaan rumah, prasarana dan sarana dasar perumahan
6.
7.
8.
Sementara
berdasarkan
itu,
strategi
kepada
pembangunan
kebijakan
perumahan
pembangunan
rakyat
perumahan.
dijabarkan
Penjabaran
D-2
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
perundang-undangan
dan
dalam
pembangunan perumahan.
b. Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat miskin dalam mendorong
pemenuhan kebutuhan rumahnya.
3. Meningkatkan penataan dan kawasan perumahan dan permukiman Strategi
untuk melaksanakan kebijakan tersebut meliputi :
a. Pengembangan kawasan perumahan skala besar.
b. Peningkatan penyediaan tanah untuk pembangunan perumahan dan
permukiman.
c. Pengintegrasian pengembangan kawasan perumahan dan permukiman
dengan prasarana dan sarana perkotaan dan atau perdesaan.
d. Peningkatan pola keserasian antar kawasan perumahan
permukiman serta penerapan pola hunian berimbang.
e. Peningkatan pengembangan perumahan dan Permukiman
dan
sesuai
bagi MBR.
Pengintegrasian
pembiayaan
perumahan
dengan
sumber-sumber
D-3
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
perumahan
dan
permukiman
yang
di
bidang
perumahan
dan
permukiman
Strategi
untuk
teknologi,
dan
industri
perumahan
serta
penerapannya.
8. Meningkatkan kapasitas pelaku penyelenggara pembangunan perumahan
dan permukiman Strategi untuk melaksanakan kebijakan tersebut meliputi :
a. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam pembangunan
perumahan dan permukiman.
b. Peningkatan kapasitas SDM dalam penyelenggaraan pembangunan
perumahan dan permukiman.
c. Peningkatan
kapasitas
Stakeholders
dalam
penyelenggaraan
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
diselesaikan
oleh
Pemerintah
sehingga
kebutuhan
perumahan
D-5
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
data-data
yang
akurat
dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
jawab
dan
sesuai
dengan
tata
ruang.
Oleh
karena
itu,
kecenderungan
pertumbuhan
penduduk
nasional
mengalami
penurunan dari 1,98% pertahun (1980-1990) menjadi 1,4% per tahun (1990D-6
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
2000), tetapi pertumbuhan penduduk perkotaan masih cukup tinggi, 3,5% per
tahun (1990-2000). Dengan tingkat pertumbuhan tersebut, serta untuk
memenuhi kebutuhan rumah baru (800.000 unit per tahun), mengurangi
backlog (5,8 juta unit rumah), penanganan kawasan kumuh (54.000 ha), dan
mengurangi jumlah rumah tidak layak huni (13 juta unit rumah) maka sampai
dengan tahun 2020 diperkirakan rata-rata kebutuhan rumah pertahunnya
mencapai 1,2 juta unit yang perlu dipenuhi baik melalui pasar perumahan,
subsidi pemenuhan maupun oleh swadaya masyarakat.
Harga tanah yang meningkat pesat diperkotaan, sebagai akibat dari akumulasi
tingginya
urbanisasi
dan
belum
berpihaknya
pemanfaatan
tanah
dan
difasilitasi
Pemerintah.
Pemenuhan
kebutuhan
melalui
industri
perumahan ini hanya menjangkau sebagian kecil dari total kebutuhan, sekitar
15%, selebihnya masyarakat memenuhi kebutuhannya secara swadaya. Arah
kebijakan dan rencana strategis pembangunan perumahan 2005-2009 disusun
berdasarkan pada keadaan dan permasalahan yang ada pada saat ini dengan
memperhatikan Visi dan Misi penyelenggaraan perumahan dan permukiman
Kementerian Perumahan Rakyat. Arah Kebijakan Pembangunan Perumahan
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni dan meningkatkan
kualitas
perumahan
dan
permukiman.
Strategis
Pembangunan
Perumahan
2005-2009
adalah
sebagai
berikut :
1. Mengurangi kesenjangan penyediaan rumah dari 5,8 juta unit pada tahun
2004 menjadi 4,8 juta unit pada tahun 2009 dan memenuhi kebutuhan
rumah bagi keluarga baru sebesar rata-rata 800 ribu unit per tahun.
D-7
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
2. Mengurangi jumlah rumah tidak layak huni dari 13 juta unit pada tahun 2004
menjadi 5,8 juta unit pada tahun 2009.
3. Mengurangi luas kawasan kumuh dari 54.000 ha pada tahun 2004 menjadi
27.000 ha pada tahun 2009.
Dalam rangka melaksanakan penugasan dari RPJM Nasional, maka untuk
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Kementerian Perumahan
Rakyat maka disusun arah kebijakan dan strategi Kementerian Perumahan
Rakyat untuk periode 2010-2014 sebagai berikut:
1. Pengembangan regulasi dan kebijakan untuk menciptakan iklim yang
kondusif, serta koordinasi pelaksanaan kebijakan di tingkat Pusat dan Daerah
dalam rangka pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Perumahan dan Permukiman.
2. Peningkatan pemenuhan kebutuhan Rumah Layak Huni (RLH) yang didukung
dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) serta kepastian bermukim bagi
masyarakat berpenghasilan menengah-bawah, melalui:
a. Pembangunan rumah layak huni (RLH) melalui pasar formal maupun
secara swadaya masyarakat baik untuk pembangunan baru maupun
peningkatan kualitas;
b. Pembangunan rumah susun sederhana (rusuna) baik sewa maupun milik;
c. Penyediaan PSU perumahan dan permukiman yang memadai untuk
pengembangan kawasan dan PSU perumahan swadaya;
d. Penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh;
e. Pembangunan rumah khusus, termasuk rumah sederhana sewa dan
f.
pasca bencana;
Pengembangan kawasan khusus, termasuk kawasan perbatasan, daerah
D-8
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
pemangku
kepentingan,
melalui
bimbingan/bantuan
teknis,
pendampingan
dan
mendayagunakan
sumberdaya
perumahan
dan
berkelanjutan;
Mengoptimalkan
pemanfaatan
sumber
pembiayaan
perumahan
dan
D-9
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
mendorong
sinergi
Pusat
dan
Daerah
dalam
melaksanakan
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas
Teknis
Lain
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
perumahan
rakyat
mulai
tahap
kegiatan
persiapan,
tahap
di
Indonesia
yang
telah
mendapatkan
bantuan
untuk
D-11
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
D-12
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
(Lembaran
Negara
antara
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah
Provinsi
dan
D-13
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
Perumahan Sampai dengan Tahun 2015. Keluaran tersebut secara umum sudah
dipahami oleh konsultan. Sama seperti lingkup pekerjaan, saran dari konsultan
adalah agar keluaran dari pekerjaan ini lebih dirinci lagi sehingga konsultan
dapat menetapkan target-target yang akan dicapai dalam penyelesaian
pekerjaan ini.
D.2
DARI PPK
D.2.1.
Tanggapan Dan Saran Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian
Pekerjaan
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan dalam Kerangka Acuan Kerja adalah 240
(dua ratus empat puluh) hari kalender. Menurut konsultan, waktu penyelesaian
pekerjaan selama 240 hari tersebut (8 bulan) merupakan waktu yang cukup
sehingga konsultan akan berusaha untuk menyiapkan hasil pekerjaan ini
dengan sebaik-baiknya. Saran dari konsultan terhadap waktu pekerjaan ini
secara umum tidak ada karena sudah dianggap cukup untuk konsultan.
D.2.2.
Tanggapan Dan Saran Terhadap Personil
Personil yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini seperti yang
disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja adalah sebagai berikut :
N
Posisi
o
Tenaga Ahli :
1. Tenaga Ahli Perumahan dan
Permukiman (Team Leader)
Jumlah
Kualifikasi
Orang.Bulan
S2 Bidang Perumahan
atau
penugasan
Teknik
orang,
8
Perencanaan
Wilayah
bulan
dan
memiliki
Pengembangan
Kota,
(SKA
pengalaman di bidang
Wilayah
perumahan
Kota/Sipil/Arsitek
dan
kawasan permukiman,
dan
dekonsentrasi,
pemantauan
evaluasi,
2.
Tenaga
Ahli
Bidang
Pembangunan
minimal
tahun.
S2 Sipil/Arsitek dengan
pengalaman
di
penugasan
bulan
bidangnya
3.
dan
selama
tahun
S2 Sosiologi
pengalaman
dengan
di
orang,
8
orang,
penugasan
5
D-14
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
Posisi
bidangnya
4.
Tenaga
Ahli
Bidang
Kebijakan
5.
6.
Jumlah
Kualifikasi
minimal
selama 5 tahun
S2 Kebijakan
Publik
Orang.Bulan
bulan.
1
orang,
dengan pengalaman di
penugasan
bidangnya
bulan
minimal
selama 5 tahun
S1 Sipil/Arsitek dengan
Pembangunan
pengalaman
penugasan
di
orang,
bidangnya minimal 3
bulan
tahun
S1
Ekonomi Pembangunan
Pembangunan dengan
penugasan
pengalaman
bulan
Ekonomi
di
orang,
5
bidangnya minimal 3
tahun
Tenaga Pendukung :
1. Sekretaris
merangkap
Administrasi
Operator Komputer maupun
(dua) tahun
S1 Komputer/IT dengan pengalaman kerja
2.
Database
2 (dua) tahun
Secara umum konsultan sudah memahami kebutuhan personil yang dibutuhkan
dalam proses pekerjaan ini dan akan menempatkan masing-masing tenaga ahli
sesuai dengan porsi tugas yang diembannya. Saran dari konsultan terhadap
kebutuhan personil ini adalah agar penugasan masing-masing personil dapat
diperpanjang, mengingat lokasi pekerjaan yang cukup banyak serta waktu
penugasan untuk beberapa tenaga ahli dan asisten tenaga ahli yang hanya 5
bulan. Walaupun tidak diperpanjang, konsultan akan berupaya agar semua
tahapan pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan kebutuhan
personil yang ditawarkan.
D.2.3.
Pekerjaan
Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja
adalah sebagai berikut:
1) Rapat persiapan pelaksanaan kegiatan pada bulan ke-1;
2) Rapat pembahasan Laporan Pendahuluan pada bulan ke-2;
3) Pelaksanaan Survey Lapangan pada bulan ke-3 sampai bulan ke-5;
4) Rapat pembahasan Draft Laporan Antara pada bulan ke-6;
5) Rapat pembahasan Laporan Antara pada bulan ke-7;
6) Penyempurnaan Laporan Antara pada bulan ke-7;
7) Rapat pembahasan Laporan Akhir pada bulan ke-8.
D-15
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
bantuan
penyelenggaraan
penyediaan perumahan;
c) Perumusan hasil evaluasi berdasarkan kondisi lapangan;
d) Hasil analisis terhadap data dan informasi yang diperoleh;
e) Hasil perumusan potensi dan permasalahan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 15 (lima belas) eksemplar.
3) Laporan Draft Akhir;
Laporan Draft Akhir
memuat
hasil
pelaksanaan
pekerjaan
secara
D-16
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
a) Laporan
ini
merupakan
hasil
evaluasi
dampak,
manfaat,
indikasi
D-17
Usulan Teknis
EVALUASI MANFAAT PENYEDIAAN PERUMAHAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
D-18