(K.A.K)
INVENTARISASI
DAN PEMETAAN LAHAN
TERBANGUN DAN PENGUASAAN
TANAH PADA KAWASAN HUTAN
TAHUN 2019
( BAPPEDA )
KERANGKA ACUAN KERJA
INVENTARISASI DAN PEMETAAN LAHAN TERBANGUN DAN
PENGUASAAN TANAH PADA KAWASAN HUTAN
TAHUN 2019
I. LATAR BELAKANG
Pertanahan adalah aspek yang mempengaruhi seluruh kehidupan
berbangsa dan bernegara, sehingga permasalahan apapun yang muncul
terkait pertanahan akan berimplikasi dengan seluruh aspek yang ada
dinegara ini. Karena Tanah tidak saja mengandung aspek fisik, tetapi juga
aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, pertahanan keamanan dan aspek
hukum. Tanah bagi masyarakat memiliki makna multidimensional. Dari sisi
ekonomi, tanah merupakan sarana produksi yang dapat mendatangkan
kesejahteraan. Secara politis tanah dapat menentukan posisi seseorang
dalam pengambilan keputusan masyarakat dan sebagai budaya yang dapat
menentukan tinggi rendahnya status sosial pemiliknya. Sehingga
membahas mengenai tanah berarti membahas isu sentral adari satu
kesatuan yang terintegrasi dengan berbagai aspek dalam suatu negara.
penting issu mengenai tanah ini disadari oleh Para pendiri bangsa (Funding
Father) dengan merumuskan dalam tujuan negara pada alinea keempat
pembukaan UUD 1945 yaitu: Kemudian dari pada itu untuk membentuk
suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Laporan Akhir Analisa dan Evaluasi Hukum Bidang Pertanahan 2 Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
II. MAKSUD
Penyelenggaraan kegiatan Inventarisasi dan pemetaan lahan
terbangun dan penguasaan tanah pada kawasan hutan ini adalah untuk
mewujudkan hak – hak akan tanah masyarakat yang sudah memiliki
kepemilikan tanah secara sah, tetapi masih terkendala dengan status
kawasan kehutanan di wilayah Kota Palangaka Raya.
III. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Inventarisasi dan pemetaan lahan terbangun
dan penguasaan tanah pada kawasan hutan ini adalah melakukan
inventarisasi data – data kepemilikan lahan yang sudah terbangun serta
serta penguasaan tanah pada kawasan hutan.
IV. SASARAN
Sasaran penyelenggaraan kegiatan ini adalah:
a. Teriinventarisasinya data – data kepemilikan lahan yang sudah
terbangun pemanfaatan ruang existing di Kota Palangka Raya;
b. Teridentifikasinya penguasaan tanah di dalam status kawasan hutan
di Kota palangka Raya;
c. Teridentifikasinya permasalahan dalam mewujudkan konsistensi
penerbitan hak akan tanah milik masyarakat yang sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
d. Terdokumentasi dan terpetakan dengan baik secara data spasial.
3. Diskusi, meliputi:
a. Konsultasi dan kordinasi dilakukan dengan Instasi
terkait, seperti : Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota
Palangka Raya, Balai Pemantapan Kawasan Hutan
(BPKH) Wilayah XXI Palangka Raya, Pihak Kecamatan,
dan Kelurahan di wilayah Kota Palangka Raya;
b. Melakukan diskusi dengan masyarakat terkait
inventarisasi dan pemetaan lahan terbangun dan
penguasaan tanah pada kawasan hutan di wilayah Kota
Palangka Raya
B. LINGKUP WILAYAH
Kegiatan pelaksanaan inventarisasi dan pemetaan lahan
terbangun dan penguasaan tanah pada kawasan hutan di Kota
palangka Raya ini dilakukan di wilayah:
1. Kecamatan Pahandut ;
2. Kecamatan Jekan Raya ;
3. Kecamatan Sebangau ;
4. Kecamatan bukit Batu ;
5. Kecamatan Rakumpit.
VI. METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan pekerjaan inventarisasi dan pemetaan lahan
terbangun dan penguasaan tanah pada kawasan hutan di Kota palangka
Raya ini terdiri dari metode pengumpulan data serta metode analisis.
a. Metode Pengumpulan Data, sekurang-kurangnya meliputi:
1. Metode literature study diawali dengan melakukan
pengumpulan data peraturan perundang-undangan terkait
penataan ruang, kehutanan, pertanahan kemudian
mengumpulkan bahan-bahan referensi maupun teori tentang
penataan ruang, pengembangan wilayah kota Palangka Raya.
Hal ini dilakukan agar benar-benar diketahui secara empiris
dan akademis permasalahan utama yang terjadi dan
bagaimana tahapan-tahapan penanganannya, serta pemilihan
alternatif-alternatif kebijakan.
2. Metode stakeholders approach, yaitu dengan melakukan
pendekatan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders), baik di Pemerintahan di Kota Palangka Raya
maupun di daerah yang terkait dengan pemanfaatan ruang.
Pendekatan ini dilakukan antara lain dengan melakukan
diskusi dan konsultasi secara komfrehensif dan berkelanjutan;
3. Survey lapangan, baik dalam rangka pengumpulan data
primer melalui pengamatan dan pencatatan, maupun data
sekunder dari instansi terkait sesuai dengan daftar
inventarisasi obyek pemantauan,
Jangka
No Tenaga Ahli/Personil Jumlah
Waktu
1. Ahli Perencanaan Wilayah & Kota (Leader) 1 0rg 2 Bulan
2. Ahli Arsitektur 1 org 1 Bulan
3. Ahli Teknik Sipil 1 org 1 Bulan
4. Ahli Kehutanan 1 org 1 Bulan
5. Surveyor 2 org 1 Bulan
6. Operator GPS 2 org 1 Bulan
7. Operator Komputer 1 org 2 Bulan
VIII. KELUARAN
Yang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah:
1. Buku Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang di Kota
Palangka Raya;
2. Laporan Hasil inventarisasi lahan yang sudah terbangun dan
penguasaan tanah pada kawasan hutan di Kota Palangka Raya.
3. Hasil laporan di buat pada kertas ukuran A4 dijilid, dan Peta
ukuran kerta A3 dijilid.
IX. MANFAAT
Kegiatan ini diharapkan dapat menginventarisasi lahan yang
terbangun (Existing) sehingga dapat terdata dengan baik penguasaan tanah
atau lahan milik masyarakat pada kawasan hutan di Kota Palangka Raya.
X. WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 2 (dua) bulan
kalender pada tahun anggaran 2019.
XI. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pemilik Pekerjaan adalah Organisasi Perangkat Daerah Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Palangka Raya.
XIII. PELAPORAN
Pekerjaan ini dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan, yang
masing-masing tahapannya menghasilkan produk laporan yang harus
diserahkan sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi latar belakang kegiatan, tujuan dan
sasaran kegiatan, metodologi, jadwal pelaksanaan kegiatan, dan
rencana kerja. Laporan ini merupakan acuan dan pengendali
kegiatan secara keseluruhan. Laporan ini dibuat sebanyak 4
(lima) eksemplar.
Laporan Pendahuluan diserahkan setelah dilakukan
diskusi/pembahasan laporan dengan Tim Supervisi di
Pusat,paling lambat 1 (satu) bulan setelah dikeluarkan SPMK.
2. Laporan Antara
Laporan Antara berisi latar belakang kegiatan, tujuan dan
sasaran kegiatan, metodologi, jadwal pelaksanaan kegiatan, dan
rencana kerja. Laporan ini merupakan acuan dan pengendali
kegiatan secara keseluruhan. Laporan ini dibuat sebanyak 4
(lima) eksemplar.
Laporan Pendahuluan diserahkan setelah dilakukan
diskusi/pembahasan laporan dengan Tim Supervisi di
Pusat,paling lambat 1 (satu) bulan setelah dikeluarkan SPMK.
3. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisikan hasil pelaksanaan kegiatan tahap akhir
dengan muatan substansi sebagaimana yang telah disebutkan
pada ruang lingkup kegiatan. Laporan Akhir ini dibuat sebanyak
5 (lima) eksemplar ukuran kertas A4 dengan isi seluruh hasil
kegiatan tersebut dan harus dilampiri dengan:
a. Album Peta sebanyak 5 (lima) eksemplar ukuran kertas A3;;
b. Ringkasan Eksekutif,yang berisi hasil akhir dan rekomendasi
sebagai bahan laporan kepada pimpinan dan pemerintah
daerah, sebanyak 5 (lima) eksemplar ukuran kertas A4;
c. Softcopy (berupa file shp) seluruh laporan dan album peta
yang dimuat dalam DVD sebanyak 5 (lima) keping.