1) Pendekatan Normatif
Data aspek makro yang dimaksud adalah data yang terkait dengan perumahan
dan kawasan permukiman. Jenis data aspek makro yang akan dikumpulkan
adalah sebagai berikut :
1. Alokasi APBD untuk urusan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) :
a. Rencana alokasi APBD untuk urusan PKP
b. Realisasi APBD untuk urusan PKP
2. Pembangunan perumahan :
a. Data persebaran lokasi permukiman :
• Peta penggunaan lahan (eksisting)
• Peta rencana pemanfaatan ruang
b. Data perkembangan jumlah rumah
c. Isu dan permasalahan pembangunan perumahan
3. Backlog perumahan :
a. Backlog kepemilikan
b. Backlog kepenghunian
4. Kawasan kumuh :
a. Data jumlah rumah kumuh
b. Data kawasan kumuh/terduga kumuh
5. Pojka Perumahan dan Kawasan Permukiman :
a. Susunan keanggotaan/struktur organisasi
b. Uraian tugas masing-masing personil/bidang
6. Kependudukan :
a. Jumlah dan kepadatan penduduk
b. Laju pertumbuhan penduduk
c. Jumlah Rumah Tangga/KK
d. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, dll
7. Capaian infrastruktur :
a. Program dan indikator pembangunan infrastruktur PKP
b. Capaian kinerja program pembangunan infrastruktur PKP
Data aspek mikro yang dimaksud adalah data yang terkait dengan kondisi
bangunan/rumah penduduk yang ditinjau dari beberapa aspek. Data aspek mikro
ini mencakup :
b. Aspek kesehatan
• Keberadaan jendela/lubang cahaya
• Keberadaan ventilasi
• Kepemilikan kamar mandi dan jamban
• Jarak sumber air minum ke TPA tinja
• Sumber air minum
• Sumber listrik
c. Aspek persyaratan luas dan kebutuhan ruang
• Luas rumah
• Jumlah penghuni
d. Aspek komponen bahan bangunan dengan konteks lokal
• Bahan material atap terluas
• Kondisi atap
• Bahan material dinding terluas
• Kondisi dinding
• Bahan material lantai terluas
• Kondisi lantai
A. Survey Instansional
B. Pendataan
Metode pendataan ini digunakan untuk pengumpulan data mikro, yaitu data RTLH.
Pendataan ini dilakukan pada unit-unit rumah yang diduga menjadi rumah tidak
layak huni, berdasarkan informasi awal RTLH baik dari hasil observasi lapang,
maupun informasi yang diperoleh dari tingkat desa/kelurahan. Data awal tersebut
selanjutnya diverifikasi lapang oleh tim dengan cara mengisi kusioner pendataan
dan dilengkapi dengan dokumentasi unit-unit bangunan rumah. Data kuisioner
yang telah terisi tersebut selanjutnya akan direkapitulasi dan kemudian
dimasukkan database dalam format excel. Bagan alir proses pendataan untuk
pekerjaan ini secara terstruktur dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.
Kunjungan desa/
Observasi Lapang
kelurahan
Data/informasi
awal RTLH
Isian Kuisioner
Dokumentasi
Pendataan
Database RTLH
Format Excel
b. Data jumlah dan laju pertumbuhan perumahan Laporan/hasil identifikasi Survey Instansional :
− Dinas PKP
c. Isu dan permasalahan pembangunan perumahan Renstra Dinas PKP Survey Instansional :
− Dinas PKP
3 Backlog perumahan a. Backlog kepemilikan Dokumen RP3KP Kota Mojokerto Survey Instansional :
b. Backlog kepenghunian − Dinas PKP
4 Kawsan kumuh a. Data jumlah rumah kumuh • Dokumen RP2KPKP Survey Instansional :
b. Data kawasan area/kawasan kumuh • Baseline Kawasan Kumuh − Dinas PKP
• Dokumen EHRA − Tim KOTAKU
5 Pojka PKP a. Susunan keanggotaan/struktur organisasi SK Walikota tentang Pokja PKP Survey Instansional :
b. Uraian tugas masing-masing personil /bidang − Bagian Humum Setda
6 Kependudukan a. Jumlah dan kepadatan penduduk • Kota Mojokerto Dalam Angka Survey Instansional :
b. Laju pertumbuhan penduduk • Kecamatan Dalam Angka − BPS
c. Jumlah Rumah Tangga/KK • Profil/Monografi Desa/Kelurahan − Kantor Desa/ Kelurahan
d. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur,
dll
7 Capaian infrastruktur a. Program dan indikator pembangunan infrastruktur PKP • LAKIP Kota Mojokerto Survey Instansional :
b. Capaian kinerja program pembangunan infrastruktur PKP • LAKIP Dinas PKP − BAPPEKO
− Dinas PKP