METODOLOGI PEKERJAAN
PEMAHAMAN RKP KUMUH
PERKOTAAN
1.1
PERMASALAHAN
PERMUKIMAN
KUMUH
DAN
oleh
Pemerintah
melalui
sosial
lainnya
KEBUTUHAN PENANGANANNYA
Berbagai
program
Kementerian/Lembaga
telah
dijalankan
maupun
lembaga
tetapi
pada
kegiatan
maupun
kawasan
penanganan
pada
program
Kebijakan
untuk
meningkatkan
pembangunan
kota
kurang
penanganan
terutama
penentuan
lokasi
dan
bentuk
Masih
belum
terkoordinasinya
penanganan
pembangunan
dan
PEMAHAMAN,
PENDEKATAN,
DAN
KEDUDUKAN
Kumuh
Perkotaan
merupakan
dokumen
perencanaan
kegiatan
Kumuh
Perkotaan
diperlukan
agar
Pemerintah
Daerah
mampu
berbagai
pemangku
kepentingan
sesuai
dengan
kewenangannya.
RKP Kumuh Perkotaan diperlukan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pencegahan
dan
peningkatan
kualitas
permukiman
kumuh
dengan
Perencanaan komprehensif
Pembangunan terintegrasi
Keterpadauan program
3
Keberlanjutan
keterpaduan
program
dalam
penyusunan
RKP
Kumuh
RKP
Kumuh
Perkotaan
Dalam
Rencana
Pembangunan
Dalam bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan SPPIP merupakan
strategi
yang
dapat
digunakan
sebagai
acuan
bagi
pembangunan
RKP
Kumuh
Perkotaan
bersinergi
dengan
hasil
perencanaan
dan
permukiman
kumuh
bagi
seluruh
pemangku
kepentingan.
1.3
permasalahan
pada
aspek
kualitas
fisik
bangunan
kajian
dan
yang
infrastruktur
kekumuhan
pelayanan
permasalahan
kekumuhan dilakukan
memiliki
tingginya
kepadatan
bangunan
yang
tinggi,
yaitu
yang bersangkutan;
c. Sebagian
besar
bangunan
pada
lokasi
tidak
memenuhi
penghawaan,
lingkungan; serta
7
pelayanan
memadai
jaringan
drainase
yang
ada
tidak
jaringan
sumur dangkal,
bukan
sumur pompa
yang
tidak
memenuhi
persyaratan
teknis,
baik
sistem
individual
atau
serta
b. Cakupan pelayanan pengolahan air limbah yang ada tidak
memadai terhadap populasi,
air
besar
luas
area
memiliki
sistem
pengelolaan
pelayanan
memadai
pengelolaan
pengelolaan
terhadap
persampahan
persampahan
populasi,
yang
yang
artinya
ada
sistem
yaitu jalan
(non
pandang
Identifikasi
pertimbangan
berdasarkan
pertimbangan
lain dilakukan
pertimbangan
lain
dapat
non
dilakukan
penanganan.
oleh pemerintah
fisik
lain
daerah
dengan
menggunakan
beberapa
terletak
pada
fungsi
strategis
kawasan/wilayah,
konstelasi
penduduk perhektar pada lokasi relatif tinggi sesuai klasifikasi kota yang
bersangkutan.
3. Potensi sosial ekonomi, dengan kriteria sebagai berikut :
Lokasi
memiliki
potensi
sosial
ekonomi
tinggi
yang
potensial
sosial
budaya
sebagainya.
4. Dukungan masyarakat, dengan kriteria sebagai berikut :
Dukungan masyarakat terhadap proses penanganan kekumuhan tinggi,
artinya masyarakat mendukung program penanganan bahkan berperan
10
legalitas
lahan
menentukan permasalahan
merupakan
identifikasi
untuk
setiap
lahan, kesesuaian
administrasi
bangunan.
tahap
kumuh yang
difokuskan pada
lokasi
memiliki
kejelasan
status
tanah,
baik
persyaratan
administrasi
atau
keseluruhan
bangunan
pada
lokasi
tidak
12
KEGIATAN
PENYUSUNAN
RKP
KUMUH
2.1
CAPAIAN KEGIATAN
Persiapan
Melakukan persiapan pelaksanaan
kegiatan, termasuk di dalamnya
menghadiri sosialisasi tingkat pusat,
melakukan koordinasi tim untuk
pelaksanaan kegiatan,
penyepakatan rencana kerja dan
metodologi pelaksanaan kegiatan,
penyiapan peta dasar, sampai
dengan pengumpulan data dan
informasi. Persiapan ini juga
Peta dasar
LINGKUP KEGIATAN
CAPAIAN KEGIATAN
Deliniasi kawasan
Luasan
LINGKUP KEGIATAN
CAPAIAN KEGIATAN
kumuh
Pelaksanaan perencanaan
partisipatif berupa rembuk
masyarakat untuk mengidentifikasi
permasalahan dan pemetaan
kondisi permukiman.
15
LINGKUP KEGIATAN
CAPAIAN KEGIATAN
Identifikasi
permasalahan
pemetaan permukiman kumuh
masyarakat.
Pembentukan
kelembagaan
masyarakat dalam mendukung proses
pembangunan
secara
partisipatif
dalam
tahapan
perencanaan,
pelaksanaan
hingga
keberlanjutan
peningkatan kualitas lingkungan dan
kualitas masyarakatnya.
Melakukan penyusunan
memorandum progam sektor CK
yang merupakan perencanaan
investasi lima tahun reguler keCipta Karyaan yang terkait dengan
penanganan permukiman kumuh
untuk mencapai target 0% kumuh di
2019
Sinkronisasi
penanganan
Cipta Karya.
dan
oleh
kesepakatan
program
kumuh dengan RPI2JM
16
LINGKUP KEGIATAN
CAPAIAN KEGIATAN
Kesepakatan
lintas
pemangku
kepentingan terhadap strategi dan
indikasi program/ kegiatan penanganan
kumuh
di
kawasan-kawasan
prioritasdalam bentuk draft dokumen
memorandum program.
Kolokium
Kolokium merupakan kegiatan
monitoring dan pengendalian yang
dilakukan oleh Satker
Pengembangan Kawasan
Permukiman dan Penataan
Bangunan (PKPPB)provinsi dan
penyelenggara di tingkat pusat
terhadap proses penyusunan RKP
Kumuh
Skenario
pembangunan
dan
pengembangan kawasan permukiman
Penyusunan
Teknis
RKPKP
dan
Desain
Menyusun
Dokumen RKP Kumuh Perkotaan
17
LINGKUP KEGIATAN
CAPAIAN KEGIATAN
dalam upaya mengurangi
kumuh kabupaten/ kota.
Menyusun
Rencana
Masyarakat/CAP
Aksi
luasan
Kesinambungan
antara
rencana
pemerintah
dan
Rencana
Aksi
Komunitas (CAP) dalam penanganan
kawasan permukiman.
Indikasi
program
investasi
dan
pembiayaan
lintas
pemangku
kepentingan dalam pencapaian kumuh
0% hingga 2019.
Tata
cara
pelaksanaan
tahun.
Peta
Perencanaan
Penanganan
Kawasan Permukiman Kumuh skala
1:5000 dan 1:1000 untuk jangka waktu
tahun 2015-2019.
Rencana
rinci
pola
penanganan
kawasan pemukiman kumuh perkotaan
(pemugaran/ peremajaan/permukiman
kembali) beserta strategi keterpaduan
pengendalian
tahapan
dan pembiayaan tiap
18
LINGKUP KEGIATAN
CAPAIAN KEGIATAN
sektor ke-Cipta Karya-an.
-
Tata
cara
pelaksanaan
tahun.
Peta
Perencanaan
Penanganan
Kawasan Permukiman Kumuh skala
1:5000 dan 1:1000 untuk jangka waktu
tahun 2015-2019.
pengendalian
tahapan
dan pembiayaan tiap
PERAN
BENTUK
KETERLIBATAN
Tingkat Pusat
Direktorat
Jenderal
Cipta Karya
Pengarah
Kegiatan RKP
Kumuh
Perkotaan
Mengarahkan
dan
mengkoordinasi
kan
pelaksanaan
kegiatan RKP
Kumuh
Perkotaan
dalam lingkup
TUGAS
Memberikan dukungan
kebijakan untuk
pelaksanaan kegiatan
RKP Kumuh Perkotaan.
WEWENANG
Melakukan pemantauan
19
UNSUR
PERAN
BENTUK
KETERLIBATAN
Keciptakaryaan
Direktorat
Pengembanga
n Kawasan
Permukiman
Pembina
- Membina dan
TUGAS
Kegiatan RKP
mengkoordin
- Memberikan pembinaan
Kumuh
asikan
dalam pelaksanaan
Perkotaan
pelaksanaan
kegiatan RKP Kumuh
kegiatan RKP
Perkotaan
Kumuh
- Menyediakan Pedoman
Perkotaan
penyusunan RKP
oleh
Kumuh Perkotaan
Pemerintah
Kabupaten/Ko - Melakukan sosialisasi
ta
pelaksanaan kegiatan
RKP Kumuh Perkotaan
- Melakukan
fasilitasi
WEWENANG
pembinaan
- Melakukan pengaturan
dalam
kegiatan pelatihan
pelaksanaan
kegiatan RKP - Melakukan pemeriksaan
Kumuh
terhadap kualitas
Perkotaan
dokumen RKP Kumuh
Perkotaan dan
memberikan
rekomendasi dalam
upaya pencapaian
target kota bebas
kumuh.
- Melakukan pemantauan
dan penilaian
20
UNSUR
PERAN
BENTUK
KETERLIBATAN
keterlibatan
pemerintah daerah
dalam pelaksanaan
kegiatan RKP Kumuh
Perkotaan
KMP
Pengendali
- Melakukan
TUGAS
kegiatan SIAP
pengendalian
- Menjadi Narasumber
teknis kepada
kegiatan pada
Pokjanis RKP
sosiaslisasi, kolokium
Kumuh
dan FGD pada proses
Perkotaan
penyusunan RKP
- Melakukan
Kumuh Perkotaan.
pemeriksaan
- Melakukan pemeriksaan
hasil kegiatan
setiap tahapan
RKP Kumuh
pelaksanaan
Perkotaan
pendampingan
penyusunan RKP
Kumuh Perkotaan.
- Melakukan pemeriksaan
terhadap kualitas
perencanaan RKP
Kumuh Perkotaan.
- Memberikan
rekomendasi kepada
Pembina dan
pengelola kegiatan
dalam pelaksanaan
pendampingan
penyusunan RKP
Kumuh Perkotaan.
21
UNSUR
Koordinator
Pusat
(Korpus)
Pendampinga
n penyusunan
RKP Kumuh
Perkotaan
PERAN
BENTUK
KETERLIBATAN
Pengendali
- Melakukan
TUGAS
kegiatan RKP
pendampinga
- Menjadi Narasumber
Kumuh
n teknis
kegiatan pada FGD
Perkotaan
kepada Pokja
pada proses
RKP Kumuh
penyusunan RKP
Perkotaan
Kumuh Perkotaan
- Melakukan
- Melakukan pemeriksaan
pemeriksaan
setiap tahapan
hasil kegiatan
pelaksanaan RKP
RKP Kumuh
Kumuh Perkotaan
Perkotaan
- Melakukan pemeriksaan
terhadap kualitas
perencanaan.
WEWENANG
- Memberikan penilaian
dan rekomendasi atas
kinerja penyusunan
RKP Kumuh Perkotaan
kepada Direktorat
Pengembangan
Kawasan Permukiman
- Memberikan arahan
teknis kepada Pokja
RKP Kumuh Perkotaan
- Memberikan
rekomendasi hasil
penilaian kepada
Pemerintah
Kabupaten/Kota
Koordinator
Wilayah
(Korwil)
Pendampinga
n penyusunan
RKP Kumuh
Perkotaan
Pengendali
- Melakukan
TUGAS
kegiatan RKP
pendampinga
- Menjadi Narasumber
Kumuh
n teknis
kegiatan pada FGD
Perkotaan di
kepada
pada proses
wilayahnya
Pokjanis RKP
penyusunan RKP
Kumuh
Kumuh Perkotaan di
Perkotaan di
22
UNSUR
PERAN
BENTUK
KETERLIBATAN
wilayahnya
wilayahnya.
- Melakukan
- Melakukan pemeriksaan
pemeriksaan
terhadap kualitas
hasil kegiatan
perencanaan di
RKP Kumuh
wilayahnya.
Perkotaan di
WEWENANG
wilayahnya.
- Memberikan penilaian
dan rekomendasi atas
kinerja penyusunan
RKP Kumuh Perkotaan
di lingkup kerja
wilayahnya kepada
Direktorat
Pengembangan
Kawasan Permukiman.
- Memberikan arahan
teknis kepada Pokja
RKP Kumuh Perkotaan
di wilayahnya.
- Memberikan
rekomendasi hasil
penilaian kepada
Pemerintah
Kabupaten/Kota di
wilayahnya.
TA
Pendamping
Konsultan
- Melakukan
TUGAS
Pendamping
pendampinga
- Mendukung KMP dan
Teknis
n teknis
Tim Teknis dalam
Pelaksanaann
kepada Pokja
pelaksanaan tugas.
kegiatan RKP
RKP Kumuh
- Memberikan
Kumuh
Perkotaan
pendampingan teknis
Perkotaan di
Kabupaten/ko
dan advis teknis
tingkat
ta
pelaksanaan kegiatan
Kabupaten/
- Memberikan
RKP Kumuh Perkotaan
Kota
Fasilitasi
pelaksanaan - Memfasilitasi
23
UNSUR
PERAN
BENTUK
KETERLIBATAN
kegiatan RKP
Kumuh
Perkotaan
pelaksanaan
Sinkronisasi dan
Konsolidasi
pelaksanaan kegiatan
RKP Kumuh Perkotaan.
- Memberikan
advis teknis
pelaksanaan - Memfasilitasi pertemuan
kegiatan RKP
pembahasan tahapan
Kumuh
kegiatan RKP Kumuh
Perkotaan
Perkotaan
WEWENANG
- Memberikan
rekomendasi teknis
kepada KMP dan Tim
Teknis
Tingkat Provinsi
Satker
Pengembanga
n Kawasan
Permukiman
dan Penataan
Bangunan
Monitoring
- Menjadi
TUGAS
dan Evaluasi
Narasumber
- Menjadi Narasumber
pelaksanaan
dalam
dalam FGD proses
RKP Kumuh
perumusan
penyusunan RKP
Perkotaan
dokumen RKP
Kumuh Perkotaan
kabupaten/ko
Kumuh
- Memantau tindak lanjut
ta
Perkotaan
rekomendasi Tim
- Melakukan
Teknis
Monitoring
dan Evaluasi - Memantau kemajuan
pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan
RKP Kumuh Perkotaan
kegiatan RKP
Kumuh
WEWENANG
Perkotaan
- Memberikan
rekomendasi hasil
Evaluasi dan
Monitoring kepada
Direktur
Pengembangan
Permukiman
24
UNSUR
PERAN
BENTUK
KETERLIBATAN
Tingkat Kabupaten/Kota
Kelompok Kerja
Teknis
(Pokjanis) RKP
Kumuh
Perkotaan
Merumuskan - Merumuskan
TUGAS
dokumen RKP
dokumen RKP
- Mengikuti proses
Kumuh
Kumuh
pelaksanaan kegiatan
Perkotaan
Perkotaan
RKP Kumuh Perkotaan
kabupaten/ko
- Menjadi
- Menyediakan basis data
ta
narasumber
dan peta permukiman
dalam
kumuh kota sesuai
perumusan
denggan SK Kumuh
dokumen RKP
kabupaten/kota.
Kumuh
- Melakukan sinkronisasi
Perkotaan
dan mensinegrasikan
- Bertanggung
memorandum program
jawab dalam
- Memfasilitasi pelaksaan
proses
kegiatan FGD.
penyusunan
dokumen RKP - Menindaklanjuti
Kumuh
memorandum program
Perkotaan.
berupa kesepakatan
- Memastikan
pelaksanan program
proses
- Melaksanakan tindak
tahapan dan
lanjut Rekomendasi
rangkaian
Tim Teknis dan KMP.
kegiatan
penyusunan - Melakukan proses
legalisasi dokumen
sesuai
RKP Kumuh Perkotaan.
dengan target
output yang - Melakukan
akan dicapai.
pendampingan hasil
penyusunan dokumen
dalam proses legalisasi
dalam bentuk perbub/
perwal.
WEWENANG
- Mengusulkan
Memorandum Program
25
UNSUR
PERAN
BENTUK
KETERLIBATAN
bidang keciptakaryaan
kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota
- Melaporkan hasil
penyusunan RKP
Kumuh Perkotaan
kepada Pemerintah
Kabupaten /Kota.
- Memfasilitasi
pembiayaan
penyusunan RKP KP
BKM/KSM
Merumuskan - Merumuskan
TUGAS
dokumen CAP
dokumen CAP
- Mengikuti proses
tingkat
- Menjadi
pelaksanaan kegiatan
lingkungan
narasumber
RKP Kumuh Perkotaan
warga.
dalam
- Melaksanakan tindak
perumusan
lanjut Rekomendasi
dokumen CAP
Pokjanis, Tim Teknis
- Menjadi
dan KMP.
narasumber
WEWENANG
dalam
- Mengusulkan
perumusan
Program/kegiatan
dokumen RKP
penanganan
Kumuh
permukiman kumuh
Perkotaan
tingkat masyarakat
kepada Pemerintah
Kabupaten /Kota
- Melaporkan hasil
penyusunan CAP
kepada Pemerintah
Kabupaten /Kota.
26
2.2
Perkotaan
Memorandum/
kumuh.
penanganan
kesepakatan
pada
program
kawasan
penanganan
27
PENYAJIAN
(untuk
kawasan
pembangunan
tahun
PENYAJIAN
PENYAJIAN
Rencana
Detail
Desain
(Detailed
Engineering
Design/DED) infrastruktur permukiman untuk kawasan
permukiman
kumuh
prioritas termasuk
kawasan
pembangunan tahun 1.
PENYAJIAN
30
31
2.3
1.1.
Sosialisasi
32
Metode
Langkah
Output
Pelaksana
Peserta
Pokjanis
TA Pendamping
Narasumber
KMP
Korpus
Durasi
1.2.
Kumuh
Perkotaan
dikoordinasikan
yang
dikemas
penyelenggaraannya
oleh
dalam
bentuk
Satker
konsinyasi
Provinsi
Satuan
serta
Kerja
Tujuan
Metode
Konsinyasidan diskusi
Output
Pelaksana
34
Durasi
Pokjanis.
TA Pendamping.
Korkot.
minimal 1 (satu) hari pada bulan ke-1 (satu) setelah SPMK Tim
Tenaga Ahli, (setelah dilakukan kegiatan sosialisasi)
*) waktu pelaksanaan ditentukan kemudian oleh masingmasing Satker Provinsi.
Tempat pelaksanaan ditentukan oleh masing-masing Satker
Provinsi.
1.3.
Preparasi Kegiatan
Metode
Langkah
Rencana kerja;
Output
35
Pelaksana
Durasi
1.4.
Pokjanis
TA Pendamping
Penyiapan Profil
Metode
Langkah
Peta-peta pendukung
Output
36
Pelaksana
Durasi
1.5.
Berita acara/kesepakatan
Pokjanis
TA Pendampingan
Metode
Langkah
Output
Pelaksana
TA Pendamping
Pemerintah Kab/Kota
37
Durasi
Tokoh/Unsur Masyarakat
Pada BKM/KSM
eksisting yang
telah
siap
untuk melaksanakan
kegiatan
penyusnan RKP KP, maka perlu dibentuk Tim Inti Perencanaan Partisipatif. Tim ini
terdiri dari perwakilan komponen yang ada di masyarakat dan orang-orang
tertentu yang dianggap mau dan mampu mengorganisir anggota masyarakat
lainnya. Tim ini akan bertugas untuk menjadi pelaku utama penyelenggaraan
penyusunan RKP KP di tingkat masyarakat.
Pada Kabupaten/Kota yang lokasi sasarannya tidak sedang mendapatkan
fasilitasi pendampingan P2KP, Pokjanis diharapkan segera berkoordinasi dengan
pemangku kepentingan lainnya terkait dengan penyediaan tenaga Fasilitator
Pendamping
Masyarakat.Kondisi
ini
karena
peran
Fasilitator
Pendamping
2.1.
38
Metode
Langkah
Pokjanis
TA Pendamping
Output
Pelaksana
Durasi
2.2.
Metode
Langkah
Output
Pelaksana
Durasi
Desk study
Diskusi
Lokasi
Deliniasi
Luasan
Pokjanis.
TA Pendamping.
40
41
42
Survei Kampung Sendiri (SKS) adalah tahapan atau upaya masyarakat di lokasi
tersebut
untuk
memetakan
lingkungan
permukimannya
secara
mandiri,
Tujuan
Metode
Langkah
Pelaksanaan SKS
Output
Pelaksana
Durasi
Data Nonfisik
Data demografi
Profil permukiman
BKM/KSM
Data dan Informasi yang akan digali melalui Survey Kampung Sendiri (SKS) ini
adalah:
a. Kondisi Wilayah
Data Nonfisik
rumah dan perumahan, peta jaringan dan profil kondisi prasarana dan
sarana
permukiman
yang
ada,
peta
sebaran
banjir,
kondisi
dan
3.1.
Kajian/Pemutakhiran Profil
Kegiatan ini adalah untuk melakukan kajian kebijakan dan strategi penanganan
permukiman kumuh, kajian hasil survey dan verfikasi serta kajian hasil kegiatan
SKS.
kabupaten/kota.
METODE
LANGKAH
OUTPUT
PELAKSANA
DURASI
Pokjanis
TA Pendamping
Pemutakhiran
Pemutakhiran hasil verifikasi kebutuhan Data dan Peta yang perlu dilengkapi
dalam melakukan menyusun Profil Permukiman Kumuh yang dimaksud.
SKALA
1 : 25000
1 : 25000
1 : 25000
1 : 25000
1 : 25000
1 : 5000
1 : 5000
1 : 5000
1 : 5000
10
1 : 5000
11
1 : 5000
12
1 : 5000
13
1 : 5000
47
NO
SKALA
3.2.
melakukan
Penilaian
Kampung
Sendiri.
Kegiatan
ini
berupa
METODE
Diskusi/rembuk warga
LANGKAH
BKM/KSM
OUTPUT
PELAKSANA
DURASI
3.3.
METODE
LANGKAH
OUTPUT
Pelaksana
Durasi
Pokjanis
TA Pendamping
Perwakilan masyarakat
49
3.4.
Dengan memperhatikan arahan dan hasil kegiatan 3.3. Penyusunan Konsep dan
Strategi Penanganan Kumuh, masyarakat menyusun prioritas masalah serta
prioritas alternatif pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan penanganan
permukiman kumuh di lingkungannya.
Hasil penyusunan priortias kebutuhan masyarakat ini akan menjadi salah satu
bahan masukan bagi Pokjanis dalam kegiatan 3.5. Penyusunan Program dan
Kegiatan.
TUJUAN
METODE
Diskusi/rembuk warga
LANGKAH
BKM/KSM
OUTPUT
Pelaksana
Durasi
3.5.
METODE
LANGKAH
OUTPUT
Pelaksana
Merumuskan
permukiman
yangada.
Pokjanis
TA Pendamping
Perwakilan masyarakat
51
Durasi
3.6.
Perencanaan Partisipatif
METODE
Diskusi/rembuk warga.
LANGKAH
OUTPUT
Pelaksana
52
Durasi
BKM/KSM
4.1.
METODE
LANGKAH
OUTPUT
Pelaksana
Durasi
4.2.
Satker Randal
Pokjanis
TA Pendamping
Profil permukiman yang berisi kondisi wilayah, kondisi demografi, dan sejarah
permukiman.
Rumusankebutuhan penanganan.
METODE
Deskstudy, diskusi.
LANGKAH
OUTPUT
Pelaksana
BKM/KSM
54
Durasi
4.3.
FGD/Forum Konsolidasi
strategi
penanganan
permukiman
kumuh
yang
melibatkan
seluruh
kegiatan
Perencanaan
Kawasan
Permukiman
Kumuh
Perkotaan
meliputi :
-
penetapan
kawasan
prioritas
kumuh,
kesadaran
terhadap
dan
TUJUAN
METODE
FGD
LANGKAH
Pelaksana
Pokjanis
Peserta
OUTPUT
Akademisi
Pemerhati permukiman
Durasi
4.4.
TA Pendamping
METODE
LANGKAH
OUTPUT
PELAKSANA
DURASI
Pokjanis
TA Pendamping
5. TAHAP KOLOKIUM
57
5.1.
Kolokium
Provinsi
dan
penyelenggara
di
tingkat
pusat
terhadap
proses
TUJUAN
METODE
LANGKAH
LANGKAH
Mengikuti kegiatan kolokium dengan memaparkan hasilhasil penyusunan RKP KP kepada para pemangku
kepentingan terkait
kolokium
OUTPUT
PENYELENGGARA
PESERTA
Pokjanis
TA Pendamping
BENTUK
Workshop
DURASI
5.2.
Kegiatan ini adalah penajaman hasil dan rekomendasi Kolokium. Pada langkah ini
dirumuskan
revisi,
perbaikan,
tanggapan
atas
masukan-masukan
dan
METODE
LANGKAHLANGKAH
Melakukan diskusi untuk mendapatkan masukanmasukan terhadap muatan RKP Kumuh Perkotaan
59
PENYELENGGARA
Pokjanis
PESERTA
Kegiatan Konsultasi
pendukung.
OUTPUT
Publik
melibatkan
peserta
dan
Akademisi
Pemerhati permukiman
DURASI
TA Pendamping
6. TAHAP
FINALISASI
PERMUKIMAN
PENYUSUNAN
RENCANA
KAWASAN
60
6.1
Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan
(RKPKP)
Kegiatan Penyusunan RKP Kumuh Perkotaan ini diperlukan dengan menempatkan
prinsip peningkatan kapasitas pada tataran operasional/implementasi melalui
cara pemberdayaan/perkuatan yang lebih komprehensif dan terintegrasi kepada
seluruh pelaku (stakeholders), dengan tetap mengacu pada beberapa dokumen
perencanaan dan studi terkait penanganan kawasan permukiman kumuh yang
telah dihasilkan oleh Pemda, seperti Dokumen SPPIP, RP2KP dan RPKP serta
RP3KP.
Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan disusun dalam pemenuhan
beberapa unsur sebagai berikut :
-
Keterpaduan
program/kegiatan
dalam
penyelesaian
permasalahan
wewenang
masing-masing
pemangku
kepentingan
dalam
upaya
Peningkatan
kapasitas
bagi
komunitas
permukiman
kumuh
(kelompok
Keberlanjutan
penanganan
kawasan
kumuh
perkotaan
yang
dapat
61
bagi
seluruh pemangku
kepentingan
dalam mengimplementasikan
program dan kegiatan yang terpadu dan bersinergi yang pada gilirannya dapat
dilaksanakan
sendiri
oleh
pemerintah
kota/kabupaten
secara
mandiri,
dalam
penyusunan
RKP
yang
difokuskan
pada
penanganan
Sasaran
-
system).
-
sebagai
bentuk
perkuatan
kapasitas
Pemerintah
Kabupaten/Kota
dan
TUJUAN
METODE
LANGKAH
Dokumen
OUTPUT
spasial
terkait
dengan
pada
konsep,
kawasan
rencana
63
Menyusun
rencana
aksi
masyarakat
penanganan
permasalahan pembangunan pada kawasan permukiman
kumuh meliputi jenis/komponen, volume, lokasi, dan pelaku
METODE
LANGKAH
BKM/KSM
OUTPUT
PELAKSANA
DURASI
64