Pengertian Wisma
2.
Ruang tidur
Ruang makan
Dapur
Penjemputan dan sewa mobil
Tempat parker
Fasilitas tambahan
Hotspot (Wi-fi).
Pengertian Atlet
Atlet, berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlos yang berarti kontes, adalah
orang yang ikut serta dalam suatu kompetisi olahraga kompetitif. Atlet
adalah orang yang menjadikan olahraga sebagai kegiatan profesional.
Kalangan atlet umumnya dibayar tinggi, dan memerlukan latihan
ekstensif, tidak hanya bakat alam tetapi lebih pada bakat praktis yang
didapat dari praktek dan pembimbingan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, Atlet merupakan
olahragawan yang mengikuti perlombaan atau pertandingan dalam
bidang kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan.
E - 1 | S t u d i Ke l a y a ka n Pe m b a n g u n a n Wi s m a At l e t
Kabupaten Banyuwangi
3.
Dari beberapa paparan diatas, maka dapat dikatakan Wisma Atlet adalah
sarana hunian yang diperuntukkan bagi para atlet untuk dapat
beristirahat dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
keatletan seperti pembinaan, pemusatan latihan sebelum menjalani
pertandingan untuk lebih fokus menyiapkan konsentrasi, mental, tenaga,
pikiran, strategi, dan sebagainya.
Perilaku Atlet
dalam
a) Faktor Internal;
Adalah faktor yang berada dalam diri manusia itu sendiri berupa
kecerdasan, persepsi, motivasi, minat, emosi dan sebagainya
untuk mengolah pengaruh-pengaruh dari luar. Motivasi merupakan
penggerak perilaku, hubungan antara kedua konstruksi ini cukup
kompleks, antara lain dapat dilihat sebagai berikut :
Motivasi yang sama dapat saja menggerakkan perilaku yang
berbeda, demikian pula perilaku yang sama dapat diarahkan
oleh motivasi yang berbeda
Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu
E - 2 | S t u d i Ke l a y a ka n Pe m b a n g u n a n Wi s m a At l e t
Kabupaten Banyuwangi
2.
Ruang
Hal ini juga menunjukkan adanya perbedaan antara dunia pikir yang ideal
dan dunia nyata, antara the transcendent ideal dan the transient,
corruptible physical state sehingga dalam perancangan arsitektur selalu
meliputi kedua hal ini. Pemenuhan kebutuhan di satu sisi juga harus
diimbangi dengan keberhasilan pemenuhan kebutuhan di sisi lain.
Arsitektur berperan dalam mewadahidan menata aktivitas dan perilaku
manusia dalam relasi dan interaksinya dengan orang lain. Sebelum
merancang sebuah ruang untuk berbagai kegiatan manusia, harus
dipahami terlebih dahulu tentang perilaku mereka. Ruang harus menjadi
perhatian perancang dan mungkin menjadi aspek yang paling
berpengaruh pada tahap analisa dalam merancang penyelesaian sebuah
masalah desain.
Tubuh manusia yang berupa daging berbungkus kulit, tidak mampu
menembus dinding yang masif. Lalu bagaimana cara kita mencapai
keinginan kita yaitu menembus dinding?Tentu saja dengan membuat
lubang pada dinding. Pintu dipasang untuk membedakan jenis ruang atau
menjaga privasi. Dengan demikian, jelas fungsi arsitektur adalah
mengakomodasi kebutuhan tubuh kita.
Arsitektur adalah pengalaman ruang bagi tubuh manusia. Ini yang
dipahami Traceurs dan sering dilupakan oleh para arsitek. Traceurs
mencoba mengubah paradigma itu dan memberi pemaknaan baru
mengenai arsitektur. Traceur memandang arsitektur sebagai rintangan
yang harus dilalui oleh tubuh mereka sendiri. Arsitektur adalah sarana
pembelajaran bagi tubuh manusia agar menjadi lebih baik secara fisik
dan mental.
Ruang dalam arti luas adalah suatu bagian dimana berbagai komponenkomponen lingkungan hidup bisa menempati dan melakukan proses
lingkungan hidupnya. Dengan demikian, dimana pun terdapat suatu
komponen, berarti disitu telah terdapat ruang. Sedangkan pengertian
ruang yang lebih sempit berasal dari bahasa Latin spatium yang berarti
ruangan atau luas (extent) dan bahasa Yunani yaitu tempat (topos) atau
lokasi (choros) dimana ruang memiliki ekspresi kualitas tiga dimensional.
Kata oikos dalam bahasa Yunani yang berarti pejal, massa dan volume,
dekat dengan pengertian ruang dalam arsitektur, sama halnya dengan
kata oikos yang berarti ruangan (room). Dalam pemikiran Barat,
Aristoteles mengatakan bahwa ruang adalah suatu yang terukur dan
terlihat, dibatasi oleh kejelasan fisik, enclosure yang terlihat sehingga
dapat dipahami keberadaanya dengan jelas dan mudah
3.
Karakteristik Ruang
E - 4 | S t u d i Ke l a y a ka n Pe m b a n g u n a n Wi s m a At l e t
Kabupaten Banyuwangi
b)
c)
d)
e)
4.
5.
6.
E - 6 | S t u d i Ke l a y a ka n Pe m b a n g u n a n Wi s m a At l e t
Kabupaten Banyuwangi
7.
Mulai
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Melaksanakan Keputusan
Investasi
E - 8 | S t u d i Ke l a y a ka n Pe m b a n g u n a n Wi s m a At l e t
Kabupaten Banyuwangi
Mulai
terkait
dengan
Kondisi
dan
karakteristik
sosial,
ekonomi,
dan
demografi/kependudukan Kabupaten Banyuwangi.
Tenaga/sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta
rencana pendanaan/investasi terkait Wisma Atlet yang ada di
Banyuwangi.
Peraturan perundang-undangan, atau rencana tata ruang
sebelumnya yang memuat kebijakan pengembangan wilayah
pembangunan di bidang Islam di Kabupaten Banyuwangi.
VARIABEL
SUB VARIABEL
KETERANGAN
Kesesuaian
dengan
Rencana Tata
Ruang
RTRW
RPIJM
RPIJMD
RDTRK Terkait
Luas Wilayah
Kepadatan
Penduduk
Umur
2
Demografi
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Pendapatan
domestik rata-rata
bruto
Lokasi
Bangunan
Dampak Sosial
Ekonomi
Aksesibilitas
Jarak
Dampak sosial
Dampak ekonomi
E - 10 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n W i s m a A t l e t
Kabupaten Banyuwangi
N
O
VARIABEL
SUB VARIABEL
didapat
Harga Lahan
5
Pembiayaan
KETERANGAN
Harga Perkiraan
Total Bangunan
Fasilitas
Jumlah fasilitas
pendidikan
Jumlah fasilitas
kesehatan
Jumlah fasilitas
peribadatan
Jumlah fasilitas
perdagangan
Jumlah fasilitas
pemerintahan
2
Prasarana
Transportasi
Fisik
Orbitasi
Tanah
Luas tanah
Harga tanah
menurut pasaran
NJOP
Tolok
Ukur
Sk
or
Alternatif
Lokasi
Bobo
t
E - 11 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n W i s m a A t l e t
Kabupaten Banyuwangi
(A x
C)
A
Tolok ukur
I
Kriteria I
Tolok ukur
II
Bobot
kriteria I
Tolok ukur
III
Lokasi I
Lokasi II
Lokasi III
...
Lokasi n
Tolok ukur
I
Lokasi I
Kriteria II
Tolok ukur
II
Lokasi II
Bobot
kriteria II
Tolok ukur
III
Lokasi III
...
Lokasi n
E - 12 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n W i s m a A t l e t
Kabupaten Banyuwangi
E - 13 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n W i s m a A t l e t
Kabupaten Banyuwangi
E - 14 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n W i s m a A t l e t
Kabupaten Banyuwangi
E - 15 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n W i s m a A t l e t
Kabupaten Banyuwangi
2. Tenaga Pendukung
Surveyor
Drafter Autocad
3. Tenaga Penunjang
Sekretaris
Operator Komputer
Sopir
Bagan E-02
STRUKTUR ORGANISASI
Studi Kelayakan Pembangunan Wisma Atlet Kabupaten
Banyuwangi
KETUA TIM
TA ARSITEKTUR
TENAGA AHLI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TA SIPIL
TA. LINGKUNGAN
TA. EKONOMI
TA. SOSIAL
TA. HUKUM
TA. OLAHRAGA
ASISTEN TENAGA AHLI
1. TA ARSITEKTUR
E - 16 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n WTENAGA
i s m a APENUNJANG
tlet
Kabupaten Banyuwangi
1.
2.
3.
4.
SEKRETARIS
OPERATOR KOMPUTER
SOPIR
OFFICE BOY
Bagan E-03
HUBUNGAN KERJA DENGAN PIHAK PEMBERI PEKERJAAN
Studi Kelayakan Pembangunan Wisma Atlet Kabupaten
Banyuwangi
Bappeda
Bappeda Kabupaten
Kabupaten Banyuwangi
Banyuwangi
(Selaku
(Selaku Pemberi
Pemberi Tugas)
Tugas)
PEJABAT
PEJABAT PEMBUAT
PEMBUAT
KOMITMEN
KOMITMEN
TIM
TIM TEKNIS
TEKNIS
INSTANSI/DINAS
INSTANSI/DINAS TERKAIT
TERKAIT
SEKRETARIS
OPERATOR KOMPUTER
SOPIR
Asistensi, konsultasi aspek teknis
PENELITI
PENELITI
PERGURUAN
PERGURUAN TINGGI
TINGGI
MASYARAKAT
MASYARAKAT
E.3.2
TIM
TIM
KONSULTAN
KONSULTAN
Masukan, Saran
Tugas dan tanggungjawab tenaga ahli sebagai anggota tim dalam Studi
Kelayakan Pembangunan Wisma Atlet Kabupaten Banyuwangi secara
garis besar dapat diuraikan sebagai berikut.
1. TEAM LEADER
Team leader adalah seorang sarjana Arsitektur minimal S1, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan,
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan rencana
teknis kawasan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) tahun,
mempunyai sertifikat keahlian (SKA) minimal Ahli Pratama Arsitek.
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
E - 17 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n W i s m a A t l e t
Kabupaten Banyuwangi
mendukung
mendukung
Selain tenaga ahli diatas, terdapat asisten ahli yang membantu pekerjaan
ini yaitu :
1. TENAGA AHLI ARSITEKTUR
Disyaratkan minimal S1 Arsitektur lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan penyusunan rencana teknis kawasan
sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun, mempunyai sertifikat keahlian
(SKA) minimal Ahli Pratama Arsitek. Tugas dan tanggung jawabnya
adalah sebagai berikut :
1. Membantu menganalisa arsitektural dan desain
E - 19 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n W i s m a A t l e t
Kabupaten Banyuwangi
Laporan Pendahuluan
Draft Laporan Akhir
Laporan Akhir
KETERANGAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Ukuran A4
Sebanyak 5 eksemplar
lingkup pekerjaan,
Diserahkan 15 (lima
belas) hari setelah Surat
Perintah
Kerja
(SPK)
diterbitkan
LAPORAN ANTARA
Ukuran A4
perumusan
analisa
berdasarkan
kelayakan lokasi dan penentuan lokasi
Sebanyak 10 eksemplar
Diserahkan 60 (enam
puluh)
hari
setelah
Surat
Perintah
Kerja
(SPK) diterbitkan
kajian
LAPORAN AKHIR
Ukuran A4
Sebanyak 10 eks
Rekomendasi Pembiayaan
Rekomendasi Lokasi
Diserahkan
90
(sembilan puluh) hari
setelah Surat Perintah
Kerja (SPK) diterbitkan
Ukuran A4
Sebanyak 5 eks
Diserahkan bersamaan
dengan
penyerahan
Laporan Akhir
Ukuran A3
Sebanyak 5 eks
Diserahkan bersamaan
dengan
penyerahan
Laporan Akhir
EXECUTIVE SUMMARY
ALBUM PETA
E - 21 | S t u d i K e l a y a k a n P e m b a n g u n a n W i s m a A t l e t
Kabupaten Banyuwangi