Anda di halaman 1dari 22

ARSITEKTUR PERILAKU

Pertemuan ke – 1
13/02/20

PENGANTAR ILMU
PERILAKU,
LINGKUNGAN DAN
PERANCANGAN
Oleh:
Irfandi A. Wahab

Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik


Universitas Syiah Kuala
2020
SUB POKOK BAHASAN

 Pengertian Perilaku
 Bentuk dan Karakteristik Perilaku
 Faktor yang mempengaruhi
perilaku
 Pendekatan Memahami Perilaku
 Kebutuhan dasar manusia
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Mahasiswa mampu menjelaskan


tentang pengertian perilaku dan aspek
lainnya yang terkait dengan perilaku
manusia.
LATAR BELAKANG

 Arsitektur merupakan disiplin yang sintetis dan


senantiasa mencakup teknologi, fungsi dan
estetika (teori Vitruvius) dalam setiap
rancangannya.
 Dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan yang makin kompleks maka
perilaku manusia (human behaviour) semakin
diperhitungkan dalam proses perancangan yang
sering disebut sebagai pengkajian lingkungan
perilaku dalam arsitektur.
 Dalam beberapa dekade belakangan ini, hubungan
antara perilaku manusia dan lingkungan fisik telah
menarik perhatian para peneliti dari ilmu sosial
ataupun para profesional di bidang perancangan
arsitektur, perencanaan kota, regional, dan
lanskap.
PENGERTIAN PERILAKU
 Perilaku adalah sikap yang diekspresikan.
Perilaku dengan sikap saling berinteraksi, saling
mempengaruhi satu dengan yang lain.
Myers (1983)

 Perilaku (B) adalah fungsi karakteristik individu


(P) dan lingkungan (E). Rumus: B = f(P,E).
 Karakteristik individu meliputi berbagai variabel
seperti motif, nilai-nilai, sifat kepribadian, dan
sikap yang saling berinteraksi satu sama lain
dan kemudian berinteraksi pula dengan faktor-
faktor lingkungan dalam menentukan perilaku.
 Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar
dalam menentukan perilaku, bahkan kadang-
kadang kekuatannya lebih besar daripada
karakteristik individu.
Kurt Lewin (1951, dalam Brigham, 1991)
PENGERTIAN PERILAKU

 Perilaku adalah sikap yang ada pada seseorang


akan memberikan warna atau corak pada perilaku
atau perbuatan orang yang bersangkutan.
Sementara sikap pada umumnya mengandung tiga
komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:
komponen kognitif, komponen afektif, dan
komponen konatif.
Bimo Walgito (2003)

 Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang


terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh
karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya
stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori skiner
disebut teori “S – O - R”atau Stimulus – Organisme
– Respon. Skiner membedakan adanya dua proses.
Skiner (1938) seorang ahli psikologi
PENGERTIAN PERILAKU
Skiner (1938) seorang ahli psikologi
Skiner membedakan respon atas dua proses:
 Respondent respon atau reflexsive, yakni
respon yang ditimbulkan oleh rangsangan –
rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus
semacam ini disebutelecting stimulation karena
menimbulkan respon – respon yang relative
tetap. Misalnya : makanan yang lezat
menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya
terang menyebabkan mata tertutup, dan
sebagainya. Respondent respon ini juga
mencakup perilaku emosinal misalnya
mendengar berita musibah menjadi sedih atau
menangis, lulus ujian meluapkan
kegembiraannya ddengan mengadakan pesta,
dan sebagainya.
PENGERTIAN PERILAKU
Skiner (1938) seorang ahli psikologi
Skiner membedakan respon atas dua proses:
 Operant respon atau instrumental respon,
yakni respon yang timbul dan berkembang
kemudian diikuti oleh stimulus atau
perangsang tertentu. Pernagsang ini disebut
reinforcing stimulation atau reinforce,
karena memperkuat respon. Misalnya
apabila seorang petugas kesehatan
melaksanakan tugasnya dengan baik
(respon terhadap uraian tugasnya atau job
skripsi) kemudian memperoleh penghargaan
dari atasannya (stimulus baru), maka
petugas kesehatan tersebut akan lebih baik
lagi dalam melaksanakan tugasnya.
BENTUK PERILAKU

Berdasarkan bentuk respon terhadap stimulus,


maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua
yaitu :
 Perilaku tertutup adalah respon seseorang
terhadap stimulus dakam bentuk terselubung
atau tertutup (covert). Respon atau reaksi
terhadap stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran,
dan sikap yang terjadi belumbisa diamati secara
jelas oleh orang lain.
 Perilaku terbuka adalah respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
atau terbuka. Respon terhadap terhadap
stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktek (practice).
PENGERTIAN PERILAKU

KESIMPULANNYA,

PERILAKU ADALAH………….

Kata perilaku menunjukkan manusia


dalam aksinya, berkaitan dengan
semua aktivitas manusia secara fisik;
berupa interaksi manusia dengan
sesamanya ataupun dengan
lingkungan fisiknya.
KARAKTERISTIK PERILAKU
 Perilaku adalah perkataan dan perbuatan individu.
Jadi apa yang dikatakan dan dilakukan oleh
seseorang merupakan karakteristik dari perilakunya.
 Perilaku mempunyai satu atau lebih dimensi yang
dapat diukur, yaitu: frekuensi, durasi, dan intensitas.
 Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan direkam
oleh orang lain atau orang yang terlibat dalam
perilaku tersebut.
 Perilaku mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik
atau sosial.
 Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan (lawful).
 Perilaku bisa tampak atau tidak tampak. Perilaku
yang tampak bisa diobservasi oleh orang lain,
sedangkan perilaku yang tidak tampak merupakan
kejadian atau hal pribadi yang hanya bisa dirasakan
oleh individu itu sendiri atau individu lain yang
terlibat dalam perilaku tersebut.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU

 Perilaku tidak timbul dengan sendirinya, tetapi


sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh
yang bersangkutan baik stimulus eksternal
maupun stimulus internal.
 Perilaku individu dapat mempengaruhi individu
itu sendiri.
 Perilaku juga berpengaruh pada lingkungan,
demikian pula lingkungan dapat mempengaruhi
individu.
 Oleh sebab itu, dalam perspektif psikologi,
perilaku manusia (human behavior) dipandang
sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana
maupun bersifat kompleks
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU
 Teori tindakan beralasan (theory of reasoned
action).
Dengan mencoba melihat anteseden penyebab
perilaku volisional (perilaku yang dilakukan atas
kemauan sendiri), teori tindakan beralasan ini
didasarkan pada asumsi-asumsi:
a) bahwa manusia pada umumnya melakukan
sesuatu dengan cara-cara yang masuk akal;
b) bahwa manusia mempertimbangkan semua
informasi yang ada;
c) bahwa secara eksplisit maupun implisit
manusia memperhitungkan implikasi tindakan
mereka.

Icek Ajzen dan Martin Fishbein (1980, dalam Brehm and Kassin, 1990)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU
 Teori perilaku terencana (theory of planned
behavior)
a) sikap terhadap perilaku yang bersangkutan
b) norma-norma subjektif
c) aspek kontrol perilaku yang dihayati (perceived
behavioral control).
 Keyakinan-keyakinan berpengaruh pada sikap terhadap
perilaku tertentu, pada norma-norma subjektif, dan
pada kontrol perilaku yang dihayati. Keyakinan
mengenai perilaku apa yang bersifat normatif dan
motivasi untuk bertindak sesuai dengan harapan
normatif tersebut membentuk norma subjektif dalam
diri individu.
 Kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalu
dan perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau
mudahnya untuk melakukan perilaku yang
bersangkutan
Ajzen (1988)
PENDEKATAN MEMAHAMI PERILAKU

 Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya.


Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara
seseorang individu dengan lingkungannya.
 Dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan
karena kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk
menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi
affektifnya berbeda satu sama lain.
 Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami
perilaku manusia adalah
a) pendekatan kognitif,
b) reinforcement, dan
c) psikoanalitis.
 Untuk memahami ketiga pendekatan tersebut dilihat dari;
a) penekanannya,
b) penyebab timbulnya perilaku,
c) prosesnya,
d) kepentingan masa lalu di dalam menentukan perilaku,
e) tingkat kesadaran, dan
f) data yang dipergunakan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU
Secara garis besar, perilaku manusia
diakibatkan oleh:
 Genetika
 Sikap, adalah suatu ukuran tingkat
kesukaan seseorang terhadap perilaku
tertentu.
 Norma sosial, adalah pengaruh tekanan
sosial.
 Kontrol perilaku pribadi, adalah
kepercayaan seseorang mengenai sulit
tidaknya melakukan suatu perilaku.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Apa yang mendasari pembentukan
perilaku manusia???
Perilaku manusia itu nature yaitu semua
Kubu 1 perilaku manusia bersumber dari pembawaan
biologis manusia. Semua perilaku manusia
diatur melalui naluri genetika.

perilaku manusia itu nurture, yaitu melalui


Kubu 2
pengalaman atau melalui pelatihan.

menerima asumsi bahwa manusia adalah


binatang pada tingkat tertinggi dari rantai
evolusi (sejalan dengan pendapat kubu
Kubu pertama). Namun, ia juga membedakan
Tengah manusia dari binatang (mengikuti gagasan
kubu kedua) melalui kemampuan manusia
untuk belajar melalui motivasi dan
kepribadiannya.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Marslow (1943) menyebutkan bahwa ada beberapa
tingkatan mengenai hierarki kebutuhan manusia, yaitu:
1) Kebutuhan fisiologi, (kebutuhan yang paling mendasar,
seperti makan, minum, tidur, dsb)
2) Kebutuhan akan keamanan
3) Kebutuhan akan keadaan sosial (persahabatan, dll)
4) Kebutuhan untuk dihargai (pengakuan sosial, reputasi,
dll)
5) Kebutuhan aktualisasi diri (memenuhi eksistensi,
keindahan, dll)
Keindahan/estetika berada di tingkat paling bawah, artinya
kebutuhan ini dipenuhi belakangan setelah kebutuhan yang lainnya
terpenuhi. Padahal, dalam merancang, arsitek biasanya
menempatkan estetika pada pertimbangan utama, sehingga banyak
kasus seperti ini berakibat arsitek dianggap tidak sosial dan lebih
mementingkan ketentuan standar. Hal ini berakibat banyak fasilitas-
fasilitas yang dirancang yang kemudian tidak dipakai sesuai tujuan
dan fungsi semula (perancangan gagal).
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Bagi desain arsitektur, datar kebutuhan ini dapat dipakai


untuk mengetahui sejauh mana setiap fasilitas desain
dapat memberikan kepuasan bagi pemenuhan kebutuhan
manusia penggunanya.

Karena itu, diperlukan seleksi yang lebih rinci dalam


menentukan prioritas kebutuhan yang relevan bagi
sebuah desain atau bagi orang yang akan menggunakan
fasilitas tersebut. Sebab derajat intensitas pemenuhan
kebutuhan dasar bagi setiap orang dapat berbeda.
PERILAKU DAN ARSITEKTUR
 Perilaku dianggap sebagai sesuatu yang sulit
diukur. Perilaku manusia dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu perilaku yang kasat mata
(duduk, tidur, berbicara, dll) dan perilaku yang tak
kasat mata (motivasi, sikap, dll). Perilaku tersebut
menunjukkan keberadaan manusia, yakni berupa
interaksi antar sesama manusia dan interaksi
manusia dengan lingkungannya.
 Arsitektur dianggap suatu disiplin ilmu yang
menciptakan wadah yang memiliki fungsi dan
keindahan, memerlukan kajian lebih terhadap
perilaku manusia.
Dihadapkan
Desain
Perpaduan oleh realita
arsitektur
antara bahwa
perilaku dan imajinasi,
akan menghasilkanarsitektur idea
suatu itu atau
bentuk
adalahsesuatu
fisik
desain
yang
yang
dapat dibayangkan
arsitektur
dilihatsebagai saat merancang
dan dipegang.
lingkungan
Karena sebuah
fisik.itu, hasilwadah
Dalam hal ini arsitektural
desain arsitektur
arsitektur
akan
dapat berbeda
dapat
menjadi setelah
beperan
salah dihuni
ganda,
satu yaitudalam
fasilitator
sebagai segifasilitator
fungsi.
terjadinya Maka
perilaku, dari
terjadinya itu
namun
perlu
perilaku mempelajari
jugaatau
dapatbahkan
menjadi perilaku
sebagai dalam
penghalang
penghambat melakukan
terjadinya
terjadinyasebuah
perilaku.
perilaku.
perancangan arsitektur.
SUMBER BACAAN

 Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi


Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
 Gendler, Margaret E..1992. Learning & Instruction;
Theory Into Practice. New York: McMillan Publishing.
 Moh. Surya. 1997. Psikologi Pembelajaran dan
Pengajaran. Bandung PPB – IKIP Bandung.
 Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT
Raja Grafindo.
 Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan
Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja
Rosdakarya.
 W. Gulo. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Grasindo
Alhamdulillah
TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai