Anda di halaman 1dari 10

PAPER RUANG LINGKUP BIOPSIKOLOGI DAN SEL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biopsikologi

Dosen Pengampu : RR. Dwi Astuti, S.Psi, M.Psi, Psikolog

Oleh :

1. Nadia Rahayu Permatasari (202160006) 8. Chantika Kirana Azzahra (202160024)


2. Silfy Zakia Sihha Annajwa (202160008) 9. Aini Sarastri Rachmadhita (202160025)
3. Kaila Zelda Sakina (202160009) 10. Salsa Bella Tri Rizki (202160026)
4. Putri Setyani Musdalifah (202160011) 11. Kanaya Liwulanga (202160030)
5. Silvia Salsabil Salwa (202160012) 12. Fery Ariyanto (202160038)
6. Sinta Kusuma Wardani (202160013) 13. Devi Putri Norwiyanti (202160046)
7. Nafisa Ainur Tsabita (202160023)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2021/2022
PEMBAHASAN
A. Biopsikologi
Biopsikologi merupakan bauran dari dua ilmu, yaitu biologi dan psikologi.
Beberapa sinonim biopsikologi adalah antropobiologi, psikobiologi, psikologi fisiologi
atau psikologi faal, dan neurologi perilaku. Bauran tersebut membuktikan bahwa batas
antara dua atau lebih cabang ilmu sering tidak jelas. Namun, justru bauran tersebut
mempunyai daya tarik tersendiri karena memunculkan berbagai pendekatan baru.
Perkembangan biopsikologi saat ini sangat pesat dan masih banyak hal yang belum
terungkap secara ilmiah sehingga mendorong kegiatan penelitian untuk penemuan-
penemuan baru. Jika kita tertarik untuk mendalami dan menjadi ahli biopsikologi, maka
kita perlu memahami tiga komponen utama, yaitu otak, neurotransmitter, dan sistem
saraf, di samping pemahaman proses biologis, anatomi dan fisiologi.
Bahan dengan hak cipta Biopsikologi mengkaji mekanisme fisiologis dan
kaitannya dengan pembentukan dan perkembangan perilaku seseorang. Perilaku, tingkah
laku, kelakuan, atau tindak-tanduk seseorang merupakan respons seseorang terhadap
stimulus dari lingkungannya. Kelakuan seseorang juga merupakan bagian dari kesatuan
pola reaksi yang sering dipengaruhi oleh pengalaman seseorang. Pengalaman adalah
suatu kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja melalui usaha belajar atau secara
tak sengaja.

B. Perilaku
Psikologi yang berasal dari kata psyche (pikiran) dan logos (ilmu) adalah ilmu
yang mempelajari tentang perilaku manusia. Perilaku adalah tindakan, aktivitas, respons,
reaksi, gerakan serta proses yang dilakukan oleh organisme. Perilaku manusia unik dan
beda dengan perilaku hewan.
Manusia tidak identik dengan hewan. Walaupun demikian, banyak penelitian
yang dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan yang dalam banyak hal
menunjukkan adanya kesamaan atau keserupaan dengan manusia, terutama yang
keterkaitan antara perilaku dengan pengalaman dan faktor genetika dan fisiologi

C. Definisi Perilaku dalam Biopsikologi


Teori dalam perspektif biologi yang mempelajari perilaku genamik yang
mempertimbangkan bagaimana gen mempengaruhi perilaku. Faktor biologis seperti
kromosom, hormon, dan otak semua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku manusia.
Dalam pendekatan biologis menjelaskan, bahwa setiap perilaku seseorang
mendapatkan pengaruh biologis sepreti halnya pengaruh hormonal dalam tubuh dan
sistem syaraf dipandang memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku seseorang.

D. Teori Perilaku
1. Teori perilaku menurut Petty Cocopio
Dalam hal ini perilaku merupakan sebuah evaluasi umum yang dibuat oleh
manusia terhadap dirinya sendiri dan juga melalui obyek atau sebuah issue yang telah
dilakukan.
2. Teori perilaku menurut Chief, Bogardus, Lapiere dan Gordon allport
Dalam hal ini terdapat kelompok pemikiran dan juga sikap yang merupakan
sebuah ancaman dari kesiapan dalam melakukan reaksi pada suatu objek dengan cara
– cara tertentu. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa adanya kesiapan yang
dimaksudkan dalam hal ini merupakan kecenderungan yang potensial untuk bereaksi
dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang
menghendaki adanya sebuah respon yang dilakukan.
3. Teori perilaku menurut teori Fredrick Herzberg
Sama halnya seperti teori yang telah diungkapkan oleh maslow, herzbeg dimana
di dalam studinya juga mengembangkan konsep- konsep motivasi yang mana
merupakan penentu utama dari munculnya motivasi yaitu sebuah kondisi tempat
kerja, upah kualitas pengawasan dan juga pengakuan, promosi dan juga peningkatan
profesionalisme

E. Bentuk-bentuk Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2011), dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus,
maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua:
1. Bentuk pasif /Perilaku tertutup (covert behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup.
Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada seseorang yang menerima
stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain.

F. Proses Pembentukan Perilaku


Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari
dalam diri individu itu sendiri
1) Persepsi
Pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, dan sebagainya
2) Motivasi
Dorongan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan tertentu, hasil dari pada
dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku
3) Emosi
Berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan keadaan jasmani
merupakan hasil keturunan, Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang
berhubungan dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum
perkembangan, oleh karena itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku
bawaan
4) Belajar
Pembentukan perilaku dihasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan
kehidupan. Barelson (1964) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku
yang dihasilkan dari perilaku terdahulu. Perilaku manusia terjadi melalui suatu proses
yang berurutan.

G. Kategori Perilaku dalam Biopsikologi


Dalam Ilmu Biopsikologi, ada pembagian tersendiri terhadap perilaku. Perilaku
tersebut dikategorikan menjadi empat bagian (Tinbergen, 1951):
1. Kategori yang pertama disebut dengan Fisiologi
Kategori ini mengaitkan antara perilaku dengan aktivitas otak dan organ tubuh.
2. Kategori kedua adalah Ontogeni
Penjelasan dari Ontogeni adalah bagaimana kita melihat adanya pengaruh gen,
nutrisi, pengalaman, serta interaksi dalam bentuk perilaku.
3. Kategori ketiga adalah Kategori Evolusi
Kategori ini merekonstruksikan mengenai sejarah evolusi suatu struktur atau
perilaku.
4. Kategori yang keempat adalah Fungsional
Apa yang dijelaskan dalam kategori ini adalah alasan mengapa struktur atau
perilaku berevolusi.

H. Faktor yang mempengaruhi perilaku manusia


Menurut Sunaryo (2004) faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu ;
1. Faktor genetik atau faktor endogen
Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk
kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam
diri individu (endogen), antara lain:
a. Jenis ras
Setiap ras didunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbeda satu dengan yang
lainnya.
b. Jenis kelamin
Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan
melakukan pekerjaan sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional
atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan.
Perilaku pada pria disebut maskulin sedangkan pada wanita disebut feminin.
c. Sifat fisik
Kalau kita amati perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya
perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki
fisik tinggi kurus.
d. Sifat kepribadian
Salah satu pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh Maramis (1999) adalah
“keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh
seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya”. Kepribadian
menurut masyarakat awam adalah bagaimana individu tampil dan menimbulkan
kesan bagi individu lainnya.
e. Bakat
Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung
pada adanya kesempatan untuk pengembangan.
f. Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan untuk membuat kombinasi, sedangkan individu
yang intelegen yaitu individu yang dalam mengambil keputusan dapat bertindak
tepat, cepat, dan mudah. Sebaliknya bagi individu yang memiliki intelegensi rendah
dalam mengambil keputusan akan bertindak lambat.
2. Faktor eksogen atau faktor dari luar individu
a. Faktor lingkungan
Lingkungan di sini menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
fisik, biologis maupun sosial.
b. Pendidikan
Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu sejak dalam
ayunan hingga liang lahat, berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik
secara formal maupun informal. Proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya
melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok.
c. Agama
Merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan. Agama
sebagai suatu keyakinan hidup yang masuk ke dalam konstruksi kepribadian
seseorang sangat berpengaruh dalam cara berfikir, bersikap, bereaksi, dan berperilaku
individu.
d. Sosial ekonomi
Telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang berpengaruh
terhadap perilaku seseorang adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial dapat
menyangkut sosial budaya dan sosial ekonomi.
e. Kebudayaan
Merupakan ekspresi jiwa terwujud dalam cara-cara hidup dan berpikir, pergaulan
hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan.
3. Faktor-faktor Lain
a. Susunan Saraf Pusat
Memegang peranan penting karena merupakan sarana untuk memindahkan energi
yang berasal dari stimulus melalui neuron ke system saraf tepi yang setrusnya akan
berubah menjadi perilaku.
b. Persepsi
Merupakan proses diterimanya rangsangan melalui panca indera yang didahului
oleh perhatian (attention) sehingga individu sadar tentang sesuatu yang ada didalam
maupun diluar dirinya.
c. Emosi
Emosi adalah manifestasi perasaan atau efek karena disertai banyak komponen
fisiologik, biasanya berlangsung tidak lama.

I. Teori Sel

Sel adalah unit struktural terkecil dalam organisme hidup. Secara struktural, sel
juga dapat melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun mahluk
hidup. Secara fungsional, sel juga berguna dalam menjalankan fungsi kehidupan untuk
membentuk suatu organisme. Disamping itu, sel juga berisi mengenai materi genetik,
yaitu materi penentu sifat-sifat mahluk hidup. Oleh karena itu, sifat mahluk hidup juga
dapat diwariskan kepada keturunannya. Sel juga dikelilingi dengan membran sel yang
didalamnya terdapat cairan sel (protoplasma) atau matriks. Sebagian besar protoplasma
terdiri atas air, akan tetapi bahan yang memberi ciri kepada strukturnya justru ialah
protein dan juga beberapa senyawa kimia lain. Beberapa bentuk senyawa yang terdiri dari
komponen kimiawi penyusun sel (protoplasma) tersebut berupa senyawa organik dan
senyawa anorganik. Senyawa organik yang terdapat dalam komponen sel dapat seperti
karbohidrat, lemak, protein, dan juga asam nukleat. Sementara itu, untuk komponen
senyawa anorganiknya dapat berupa air, vitamin, maupun mineral.

Pada tahun 1665, Robert Hooke (ahli kimia, matematika, arsitek, dan filsuf)
mengamati sel gabus dari batang Quercus suber dengan mikroskop sederhana. Ia
menemukan ruang kosong yang disebut dengan cellulae (latin: ruang-ruang kosong) yang
akhirnya dikenal dengan nama sel. Hooke adalah penemu pertama sel. Tahun 1831,
seorang botanis asal Skotlandia, Robert Brown, mengamati tumbuhan pada Orchidaceae.
Robert Brown menemukan inti sel yang disebut nukleus. Tokoh lain dalam sejarah sel
ialah Felix Durjadin, seorang ahli biologi asal Perancis. Ia menemukan cairan sel
(sarcode). Selanjutnya, Johannes Purkinje, ahli anatomi asal Ceko menemukan
protoplasma, cairan dasar sel.

Teori sel yang paling umum di antaranya adalah teori struktural, hereditas,
pertumbuhan, dan fungsional. Tokoh teori pertama yaitu Theodore Schwann dan Mathias
Schleiden. Schwann dan Scheilden mengatakan bahwa sel merupakan unit struktural
terkecil dari tubuh makhluk hidup. Schleiden berpendapat bahwa sel merupakan setiap
bentuk makhluk hidup, termasuk tumbuhan juga tersusun atas banyak sel. Pemikiran
Schleiden tersebut didukung oleh Theodore Schwann yang mengungkapkan jika setiap
makhluk hidup tersusun atas banyak sel. Teori kedua datang dari Gregor Johan Mendel
yang mengatakan bahwa sel merupakan unit hereditas dari tubuh makhluk hidup.

Teori ketiga, teori yang sangat terkenal, sel merupakan unit pertumbuhan dari
tubuh makhluk hidup. Omnae cellulae ex cellulae, yang berarti sel berasal dari sel
sebelumnya. Hal ini berarti setiap makhluk hidup memiliki sel yang selanjutnya akan
tumbuh dan berkembang dari kecil menjadi lebih besar untuk berfungsi. Tokoh dari teori
ini ialah Rudolf Virchove. Teori keempat oleh Max Schlutze, ahli anatomi mikroskopis
asal Jerman, berbunyi, sel merupakan fungsional terkecil dari tubuh makhluk hidup. Di
dalam sel terjadi bentuk kerjasama antara jaringan dengan organel sel sehingga proses
tersebut dapat membantu makhluk hidup untuk beraktivitas dengan baik.
Kesimpulan
Biopsikologi merupakan bauran dari dua ilmu, yaitu biologi dan psikologi. Beberapa
sinonim biopsikologi adalah antropobiologi, psikobiologi, psikologi fisiologi atau psikologi faal,
dan neurologi perilaku. Sedangkan perilaku adalah tindakan, aktivitas, respons, reaksi, gerakan
serta proses yang dilakukan oleh organisme. Perilaku manusia unik dan beda dengan perilaku
hewan. Kemudian dalam perspektif biologi yang mempelajari perilaku genamik yang
mempertimbangkan bagaimana gen mempengaruhi perilaku. Faktor biologis seperti kromosom,
hormon, dan otak semua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manusia. Dalam
proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri
individu itu sendiri maupun dari lingkungan tempat kita beradaptasi atau dapat diklasifikasikan
sebagai faktor endogen dan faktor eksogen.

Sel merupakan unit struktural terkecil dalam organisme hidup. Secara struktural, sel juga
dapat melaksanakan kehidupan yang merupakan unit terkecil penyusun mahluk hidup.
Sedangkan, secara fungsional sel juga berguna dalam menjalankan fungsi kehidupan untuk
membentuk suatu organisme. Disamping itu, sel juga berisi mengenai materi genetik yang
menjadi penentu sifat-sifat mahluk hidup. Oleh karena itu, sifat mahluk hidup dapat diwariskan
kepada keturunannya.

Teori sel yang paling umum di antaranya adalah teori struktural, hereditas, pertumbuhan,
dan fungsional. Tokoh teori pertama yaitu Theodore Schwann dan Mathias Schleiden. Teori
kedua datang dari Gregor Johan Mendel yang mengatakan bahwa sel merupakan unit hereditas
dari tubuh makhluk hidup. Teori ketiga, sel merupakan unit pertumbuhan dari tubuh makhluk
hidup. Teori keempat oleh Max Schlutze, ahli anatomi mikroskopis asal Jerman, berbunyi, sel
merupakan fungsional terkecil dari tubuh makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA

ADINDA, N. F. (2018). KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU ORANGTUA DALAM


MENINGKATKAN MULTIPLE INTELLIGENCES (KECERDASAN MAJEMUK) PADA
ANAK Di TK ABA Aisyiyah Brotonegaran Ponorogo (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Ponorogo).
Hayomi, P., Noor, T., & Rina, O. (2019). TINJAUAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU
PENJAMAH MAKANAN TENTANG KEAMANAN PANGAN DI RSUD Prof. Dr.
MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta).
Siti, H. (2018). Perilaku Tenaga Kerja Wanita (Tkw) Dalam Mengatasi Kecemasan Di Pjtki
Citra Catur Utama Karya Ponorogo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Ponorogo).
Admin. (2016). Bagaimana Biopsikologi Menjelaskan Hubungan Otak dan Pikiran, Bagaimana
Biopsikologi Menjelaskan Hubungan Otak dan Pikiran? - DUNIA PSIKOLOGI
Subagiarta, I. M. (2018). Sel Struktur, Fungsi dan
Regulas. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/f4ef046ce45021f1a9cb18b
4b5fffc09.pdf

Anda mungkin juga menyukai