Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ANGGA AGRIANANDA PRAWIRA MORHOM

NIM : A1Q123026

KELAS :A

TUGAS : RESUME 3

A. PERILAKU MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA


1. Jenis Perilaku
Jenis-jenis perilaku menurut Okviana(2015) :
 Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat
susunan saraf
 Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif
 Perilaku tampak dan tidak tampak
 Perilaku sederhana dan kompleks
 Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.

2. Pembentukan Perilaku
Menurut Notoatmojo(2011), dilihat dari bentuk respons
terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
 Bentuk pasif /Perilaku tertutup (covert behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada
seseorang yang menerima stimulus tersebut, dan belum
dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
 Perilaku terbuka (overt behavior)
Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat
diamati atau dilihat orang lain.
3. Teori Perilaku
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam
berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling
nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai
paling yang tidak dirasakan (Okviana, 2015).
Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman
serta interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud
dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku
merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo 2010).
Sedangkan menurut Wawan (2011) Perilaku merupakan suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik,
durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.Perilaku adalah
kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.
Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2011) merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus (rangsangan dari luar).

4. Manusia dan Perkembangannya


Pada dasarnya semua manusia berkembang dengan normal,
yang mengalami kelainan perkembangan dan beresiko untuk
mengalami masalah perkembangan, mempunyai persamaan
kebutuhan baik dalam aspek fisik dan psikologisnya. Kebutuhan
yang bersifat fisik misalnya tempat tinggal yang nyaman,
terpenuhinya kebutuhan makanan yang bergizi, sedangkan
kebutuhan psikisnya seperti kasih sayang, rasa perhatian, dll.
Pada hakekatnya, perkembangan (development) itu sendiri
adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan, yang
berlanjut sepanjang rentang hidup. Maksudnya ialah,
perkembangan merupakan proses yang melibatkan pertumbuhan
sejak pada tahap pembuahan sampai akhir kehidupan. Walaupun
dalam penggunaanya, istilah perkembangan dan pertumbuhan itu
digunakan untuk sesuatu yang berbeda, akan tetapi perlu digaris
bawahi bahwa perkembangan dan pertumbuhan merupakan dua
entitas yang dapat dipisahkan namun pada hakekatnya keduanya
tidak bisa berdiri sendiri.
Periodisasi perkembangan manusia memiliki tujuan untuk
mengelompokkan dan memudahkan dalam memahami hakekat
perkembangan itu sendiri. Perkembangan manusia secara umum
digambarkan dalam periode atau tahapan-tahapan, dimana periode
atau tahapan yang dimaksud sudah banyak dikenal oleh
masyarakat luas. Adapun periode atau tahapan tersebut
diantaranya periode prakleahiran, masa bayi, masa kanak-kanak
awal, masa kanak-kanak tengah, dan masa remaja.
5. Faktor Eksogen dan Faktor Endogen
a. Faktor Genetik atau Faktor Endogen
Faktor genetik atau faktor keturunan merupakan konsep
dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku
makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam individu
(endogen), antara lain:
 Jenis Ras
Semua ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling
berbeda dengan yang lainnya, ketiga kelompok terbesar
yaitu ras kulit putih (Kaukasia), ras kulit hitam (Negroid)
dan ras kulit kuning (Mongoloid).
 Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara
berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari, pria
berperilaku berdasarkan pertimbangan rasional.
Sedangkan wanita berperilaku berdasarkan emosional.
 Sifat Fisik
Perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisiknya.
 Sifat Kepribadian
Perilaku individu merupakan manifestasi dari kepribadian
yang dimilikinya sebagai pengaduan antara faktor genetik
dan lingkungan. Perilaku manusia tidak ada yang sama
karena adanya perbedaan kepribadian yang dimiliki
individu.
 Bakat Pembawaan
Bakat menurut Notoatmodjo (2003) dikutip dari William
B. Micheel (1960) adalah kemampuan individu untuk
melakukan sesuatu lebih sedikit sekali bergantung pada
latihan mengenai hal tersebut.
 Intelegensi
Intelegensi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu,
oleh karena itu kita kenal ada individu yang intelegensi
tinggi yaitu individu yang dalam pengambilan keputusan
dapat bertindak tepat, cepat dan mudah. Sedangkan
individu yang memiliki intelegensi rendah dalam
pengambilan keputusan akan bertindak lambat.
b. Faktor Eksogen atau Faktor Dari Luar Individu
Faktor yang berasal dari luar individu antara lain:
 Faktor Lingkungan
Lingkungan disini menyangkut segala sesuatu yang ada
disekitar individu. Lingkungan sangat berpengaruh
terhadap individu karena lingkungan merupakan lahan
untuk perkembangan perilaku. Menurut Notoatmodjo
(2003), perilaku itu dibentuk melalui suatu proses dalam
interkasi manusia dengan lingkungan. Faktor lingkungan
yang dimaksud disini adalah :
 Usia
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Sosial Ekonomi
 Kebudayaan
6. Hubungan Individu Dengan Lingkungannya
Perilaku memiliki definisi yang luas. Perilaku dapat diartikan
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
sebagainya. Perilaku juga diartikan sebagai respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar salah
satunya lingkungan Organisasi. Implementasi rencana organisasi
sangat tergantung kepada karakteristik individu yang terdapat
dalam organisasi. Organisasi perlu memahami lebih jauh
karakteristik dan sikap serta perilaku dari setiap individu. Harus
disadari dan diterima bahwa manusia ditakdirkan tidak sama, baik
dari sisi latar belakang biologisnya, latar belakang pendidikannya,
hingga berbagai faktor yang memengaruhi setiap karakteristik
individu. Oleh karenanya, keragaman dari individu sudah menjadi
sebuah keniscayaan, dan tidak bisa dinafikan keberadaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Danandjaya, K. 2020. Perilaku Individu Dalam Organisasi.


Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara. Vol. 1(2). 125-
132.
Hanafi, I. 2018. Perkembangan Manusia Dalam Tinjauan
Psikologi Dan Alquran. Jurnal Pendidikan Islam. Vol.
1(1). 84-99.

Siti, H. 2018. Perilaku Tenaga Kerja Wanita (Tkw) Dalam


Mengatasi Di Pjtki Citra Catur Utama Karya
Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Anda mungkin juga menyukai