02 Kelangsungan Perilaku
Kelangsungan perilaku mengandung arti bahwa antara perilaku yang
satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain. Dengan demikian perilaku
sekarang adalah perilaku yang baru lalu, begitu seterusnya.
03 Orientasi pada Tugas
Orientasi pada tugas mengandung pengertian bahwa setiap perilaku pada
manusia selalu memiliki orientasi pada suatu tugas tertentu.
• Lingkungan
Lingkungan di sini menyangkut segala sesuatu yang ada di dalam individu, baik fisik,
biologis, maupun sosial. Contoh, mahasiswa yang hidup di lingkungan kampus perilakunya
akan dipengaruhi oleh pemikiran ilmiah, rasional, dan intelektual.
• Pendidikan
Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu sejak dalam ayunan
hingga liang lahat, yakni berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara
formal maupun informal.
• Agama
Agama merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan. Sebagai
suatu keyakinan hidup, agama akan masuk ke dalam konstruksi kepribadian seseorang.
Lanjutan…..
• Sosial ekonomi
Lingkungan sosial (budaya dan ekonomi) merupakan salah satu lingkungan yang
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Misalnya, keluarga yang status
ekonominya. berkecukupan, akan mampu menyediakan segala fasilitas yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian perilaku
mereka akan berbeda dengan keluarga yang berpenghasilan pas-pasan.
• Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia.
Hasil kebudayaan manusia tersebut akan memengaruhi perilaku manusia itu
sendiri. Misalnya, kebudayaan Jawa akan memengaruhi perilaku masyarakat
Jawa pada umumnya dan orang Jawa pada khususnya.
■ Knowledge (Pengetahuan)
Domain Perilaku Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses
Menurut Benyamin Bloom yang sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu.
dipaparkan oleh Notoatmodjo (1997), Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
perilaku manusia dapat dibagi ke dalam terbentuknya perilaku terbuka (open behavior). Perilaku yang
tiga domain, seperti yang terdapat dalam didasari pengetahuan biasanya bersifat kekal.
gambar berikut ini. ■ Attitude (sikap)
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek, baik yang bersifat internal maupun eksternal
sehingga manifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi
hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup tersebut.
■ Psychomotor Practice (keterampilan)
Psychomotor Practice merupakan perwujudan dari sikap pada
diri individu. Agar sikap terwujud dalam perilaku nyata
diperlukan faktor pendukung dan fasilitas
Perilaku Sehat-Sakit
Definisi
Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Perilaku
sakit didefinisikan lain sebagai tindakan untuk menghilangkan rasa
tidak enak atau rasa sakit sebagai akibat dari timbulnya gejala tertentu.
Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan
penyakit, perawatan kebersihan diri, dan penjagaan kebugaran melalui
olah raga dan makanan bergizi.
Penyebab
Jenis Perilaku
Perilaku Saki
Orang Sakit
Perilaku sakit yang ditampilkan
individu dilatarbelakangi oleh banyak hal.
Di antara penyebabnya adalah Menurut Kusmiyati dan
dirasakannya tanda dan gejala yang Desmaniarti (1990), terdapat 7
menyimpang dari keadaan normal. perilaku orang sakit yang bisa diamati,
Adapun gejala lain, yaitu adanya gejala yaitu fearfullness, regresi, egosentris,
serius yang dapat menimbulkan bahaya. perilaku memperhatikan persoalan
Gejala penyakit dirasakan akan kecil, reaksi emosional tinggi,
menimbulkan dampak terhadap hubungan perubahan persepsi terhadap orang
dengan keluarga, hubungan kerja, dan lain, dan berkurangnya minat.
kegiatan kemasyarakatan.
Gangguan Perilaku
Bentuk-bentuk gangguan perilaku dapat ditinjau dari berbagai segi. Menurut
Prayitno dan Amti (2005:46), bentuk-bentuk gangguan perilaku tersebut
digolongkan ke dalam empat dimensi kemanusiaan, yaitu: dimensi
individualitas, sosialitas, moralitas, dan religiusitas. Permasalahn dimensi
individualitas, seperti prestasi rendah, motivasi belajar menurun, atau kesulitan
alat pelajaran. Permasalahn dimensi sosialitas, seperti bentrok dengan guru,
pendiam, sering bertengkar, sukar menyesuaikan diri, pemalu, penakut, kurang
bergaul, kasar, dan manja. Permasalahn dimensi moralitas, seperti melanggar
tata tertib sekolah, membolos, tidak senonoh, minggat, nakal, kasar, terlibat
narkoba, atau terlambat masuk sekolah. Permasalah dimensi religius, seperti
tidak melakukan salat atau perbuatan-perbuatan lain yang menyimpang dari
agama yang dianutnya
Thanks