Anda di halaman 1dari 15

Psikologi

PERILAKU, GANGGUAN PERILAKU,


DAN DIMENSI PERILAKU
OLEH:
KELOMPOK 4
TK1 KELAS 1B

Aqilah Nasywa Sabenna (233110386)


Dwi Nade Heniva(233110392)
Erin Wulandari (233110393)
Indah adelia putri (233110401)
Keysha Rahmadhani Syahrit (233110402)
Monica Efrida mudri Wahyuni (233110406)
Muhammad ismi (233110407)
Nur annisa fitri (233110410)
Rahadatul Salsabila ( 233110412)
Definisi Perilaku
Menurut Soekidjo (1993), jika dilihat dari sudut biologis,
perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme
yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak langsung. Dengan demikian perilaku manusia
adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. Sedangkan
secara operasional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu
respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan
dari luar subjek tersebut.
Ciri-ciri Perilaku
01 Kepekaan Sosial
Kepekaan sosial mengandung arti bahwa manusia mampu
menyesuaikan perilakunya dengan pandangan dan harapan
orang lain.

02 Kelangsungan Perilaku
Kelangsungan perilaku mengandung arti bahwa antara perilaku yang
satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain. Dengan demikian perilaku
sekarang adalah perilaku yang baru lalu, begitu seterusnya.
03 Orientasi pada Tugas
Orientasi pada tugas mengandung pengertian bahwa setiap perilaku pada
manusia selalu memiliki orientasi pada suatu tugas tertentu.

04 Usaha dan Perjuangan


Usaha dan perjuangan pada manusia merupakan pilihan yang ja tentukan
sendiri. Manusia tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak
ingin diperjuangkan

05 Manusia Makhluk yang Unik


Unik di sini mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan
manusia yang lain dan tidak ada manusia yang sama persis di muka bumi ini,
walaupun ia dilahirkan kembar.
Proses Pembentukan Perilaku
Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning menurut Skinner dalam
Notoatmodjo (1997) adalah sebagai berikut.
Pertama, melakukan pengenalan terhadap sesuatu yang merupakan penguat, yaitu berupa
hadiah. Kedua, melakukan analisis, dipergunakan untuk mengenal bagian-bagian kecil pembentuk
perilaku sesuai yang diinginkan. Selanjutnya bagian-bagian tersebut disusun dalam urutan yang
tepat untuk menuju pada terbentuknya perilaku yang diinginkan. Ketiga, menggunakan
bagianbagian kecil perilaku, seperti:
• Bagian-bagian perilaku ini disusun secara urut dan dipakai untuk tujuan sementara.
• Mengenal penguat atau hadiah untuk masing-masing bagian tadi.
• Membentuk perilaku dengan bagian-bagian yang telah tersusun tersebut.
• Apabila bagian perilaku pertama telah dilakukan hadiahnya akan diberikan, yang
mengakibatkan tindakan tersebut akan sering dilakukan.
• Akhirnya akan dibentuk perilaku kedua dan seterusnya sampai terbentuk perilaku yang
diharapkan.
Faktor yang Memengaruhi Perilaku
Perilaku manusia pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal.
1 Faktor Internal/Genetik
Faktor genetik merupakan konsepsi dasar atau modal awal untuk
perkembangan perilaku lebih lanjut dari makhluk hidup itu sendiri. Faktor
genetik ini terdiri dari:
• Jenis RAS
Setiap RAS di dunia memiliki perilaku yang spesifik dan berbeda satu dengan
lainnya.
• Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan
pekerjaan sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal,
sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan
Lanjutan….
• Sifat Fisik
Jika kita amati, perilaku individu akan berbeda-beda tergantung pada sifat fisiknya. Misalnya,
perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang tinggi dan kurus.
Berdasarkan sifat fisiknya, maka pasti kita mengenal tipe kepribadian piknis atau stenis dan tipe
atletis
• Sifat Kepribadian
Sifat kepribadian merupakan keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering
digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya Misalnya,
pemalu, pemarah, peramah, pengecut, dan sebagainya.
• Bakat Pembawaan
Bakat merupakan kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tanpa harus bergantung pada
intensitas latihan mengenai hal tersebut.
• Inteligensi Inteligensi
merupakan kemampuan seseorang untuk berpikir abstrak. Dengan demikian individu intelegen
adalah individu yang mampu mengambil keputusan secara tepat dan mudah serta bertindak
dengan tepat.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang memengaruhi perilaku individu meliputi:

• Lingkungan
Lingkungan di sini menyangkut segala sesuatu yang ada di dalam individu, baik fisik,
biologis, maupun sosial. Contoh, mahasiswa yang hidup di lingkungan kampus perilakunya
akan dipengaruhi oleh pemikiran ilmiah, rasional, dan intelektual.
• Pendidikan
Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu sejak dalam ayunan
hingga liang lahat, yakni berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara
formal maupun informal.
• Agama
Agama merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan. Sebagai
suatu keyakinan hidup, agama akan masuk ke dalam konstruksi kepribadian seseorang.
Lanjutan…..
• Sosial ekonomi
Lingkungan sosial (budaya dan ekonomi) merupakan salah satu lingkungan yang
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Misalnya, keluarga yang status
ekonominya. berkecukupan, akan mampu menyediakan segala fasilitas yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian perilaku
mereka akan berbeda dengan keluarga yang berpenghasilan pas-pasan.
• Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia.
Hasil kebudayaan manusia tersebut akan memengaruhi perilaku manusia itu
sendiri. Misalnya, kebudayaan Jawa akan memengaruhi perilaku masyarakat
Jawa pada umumnya dan orang Jawa pada khususnya.
■ Knowledge (Pengetahuan)
Domain Perilaku Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses
Menurut Benyamin Bloom yang sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu.
dipaparkan oleh Notoatmodjo (1997), Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
perilaku manusia dapat dibagi ke dalam terbentuknya perilaku terbuka (open behavior). Perilaku yang
tiga domain, seperti yang terdapat dalam didasari pengetahuan biasanya bersifat kekal.
gambar berikut ini. ■ Attitude (sikap)
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek, baik yang bersifat internal maupun eksternal
sehingga manifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi
hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup tersebut.
■ Psychomotor Practice (keterampilan)
Psychomotor Practice merupakan perwujudan dari sikap pada
diri individu. Agar sikap terwujud dalam perilaku nyata
diperlukan faktor pendukung dan fasilitas
Perilaku Sehat-Sakit
Definisi
Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Perilaku
sakit didefinisikan lain sebagai tindakan untuk menghilangkan rasa
tidak enak atau rasa sakit sebagai akibat dari timbulnya gejala tertentu.
Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan
penyakit, perawatan kebersihan diri, dan penjagaan kebugaran melalui
olah raga dan makanan bergizi.
Penyebab
Jenis Perilaku
Perilaku Saki
Orang Sakit
Perilaku sakit yang ditampilkan
individu dilatarbelakangi oleh banyak hal.
Di antara penyebabnya adalah Menurut Kusmiyati dan
dirasakannya tanda dan gejala yang Desmaniarti (1990), terdapat 7
menyimpang dari keadaan normal. perilaku orang sakit yang bisa diamati,
Adapun gejala lain, yaitu adanya gejala yaitu fearfullness, regresi, egosentris,
serius yang dapat menimbulkan bahaya. perilaku memperhatikan persoalan
Gejala penyakit dirasakan akan kecil, reaksi emosional tinggi,
menimbulkan dampak terhadap hubungan perubahan persepsi terhadap orang
dengan keluarga, hubungan kerja, dan lain, dan berkurangnya minat.
kegiatan kemasyarakatan.
Gangguan Perilaku
Bentuk-bentuk gangguan perilaku dapat ditinjau dari berbagai segi. Menurut
Prayitno dan Amti (2005:46), bentuk-bentuk gangguan perilaku tersebut
digolongkan ke dalam empat dimensi kemanusiaan, yaitu: dimensi
individualitas, sosialitas, moralitas, dan religiusitas. Permasalahn dimensi
individualitas, seperti prestasi rendah, motivasi belajar menurun, atau kesulitan
alat pelajaran. Permasalahn dimensi sosialitas, seperti bentrok dengan guru,
pendiam, sering bertengkar, sukar menyesuaikan diri, pemalu, penakut, kurang
bergaul, kasar, dan manja. Permasalahn dimensi moralitas, seperti melanggar
tata tertib sekolah, membolos, tidak senonoh, minggat, nakal, kasar, terlibat
narkoba, atau terlambat masuk sekolah. Permasalah dimensi religius, seperti
tidak melakukan salat atau perbuatan-perbuatan lain yang menyimpang dari
agama yang dianutnya
Thanks

Anda mungkin juga menyukai