Anda di halaman 1dari 31

TEORI DAN KONSEP

PERILAKU

1
Bahasan :
Pengertian
Proses Pembentukan
Perilaku Menurut Para Ahli
Perubahan Perilaku

2
PENGERTIAN
 Perilaku manusia selalu unik dan khusus, tidak sama,
baik dalam hal kepandaian, bakat, sikap, minat maupun
kepribadian.
 Manusia berperilaku atau beraktivitas karena adanya
kebutuhan dalam diri, maka akan muncul motivasi
atau penggerak/pendorong sehingga individu/manusia
itu berperilaku, baru tujuan tercapai dan individu
mengalami kepuasan.
 Dengan kata lain perilaku manusia adalah suatu
kegiatan atau aktivitas makhluk hidup atau manusia
yang bersangkutan.
3
PENGERTIAN
 Perilaku merupakan seperangkat
perbuatan/tindakan seseorang dalam
melakukan respon terhadap sesuatu dan
dijadikan kebijakan karena adanya nilai
yang diyakini.
 Perilaku adalah semua kegiatan atau
aktifitas manusia, baik yang dapat diamati
langsung, maupun yang tidak dapat dilihat
dari pihak luar.
4
PENGERTIAN
 Perilaku adalah respons individu terhadap stimulus,
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
dirinya.
 Perilaku merupakan respons, yang terdiri dari
respons motorik : berbicara, berjalan, dan
sebagainya. Respons fisiologik reaksi hormonal
aktivitas system syaraf otonomik dan sebagainya.
 Respons kognitif pernyataan yang muncul dipikiran,
imajinasi, dan sebagainya. Respons afektif rasa benci,
5
kecewa, marah dan sebagainya.
Aktivitas manusia dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu :
1. Aktivitas yang dapat diamati oleh orang
lain, misalnya : berjalan, menulis,
menyuntik, merawat orang sakit,
menolong persalinan dan sebagainya.
2. Aktivitas yang tidak dapat diamati oleh
orang lain (dari luar) misalnya : berpikir,
bersikap, berfantasi dan sebagainya.

6
PENGERTIAN
 Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
 Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori skiner
disebut teori
 “S – O - R”atau Stimulus – Organisme – Respon

7
Skiner membedakan adanya dua proses.
Respondent respon (reflexsive, respon) ditimbulkan oleh rangsangan
(stimulus) tertentu. Misalnya : makanan yang lezat menimbulkan
keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup,
dsb. Juga mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita
musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan
kegembiraannya dengan mengadakan pesta, dsb.
Operant respon atau instrumental respon, yakni respon yang timbul dan
berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang
tertentu, memperkuat respon. Misalnya apabila seorang petugas
kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap
uraian tugasnya) kemudian memperoleh penghargaan dari atsannya
(stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik
lagi dalam melaksanakan tugasnya.
8
Berdasarkan teori S-O-R perilaku dikelompokkan menjadi :
a. Perilaku Tertutup (Covert Behavior)
 Terjadi apabila respons terhadap stimulus, tersebut masih
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas.
 Respons seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian,
perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap
stimulus yang bersangkutan dapat diukur dari pengetahuan
dan sikap.
 Contoh : ibu hamil tahu pentingnya periksa hamil untuk
kesehatan bayi dan dirinya sendiri (pengetahuan), kemudian
ibu tersebut bertanya kepada tetangganya dimana tempat
periksa hamil yang dekat (sikap)
9
Berdasarkan teori S-O-R prilaku dikelompokkan menjadi :
b. Perilaku Terbuka (Overt Behavior)
Terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah
berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang
lain dari luar.
Contoh seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya
kebidan praktik, seorang penderita TB paru minum obat
anti TB secara teratur, berbentuk nyata, dalam bentuk
kegiatan atau dalam bentuk praktik.

10
Faktor penentu yang dapat mempengaruhi perilaku. Khususnya
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain :
 Teori Lawrence Green (1980)
Menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan
seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku
(behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behavior causes).
Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh :
1) Faktor predisposisi terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2) Faktor pendukung, terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau
tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan,
misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya.
3) Faktor pendorong, terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari
perilaku masyarakat.
11
Faktor penentu yang dapat mempengaruhi perilaku. Khususnya
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain :
 Teori Snehandu B. Kar (1983)
Mencoba menganalisis perilaku kesehatan bertitik tolak bahwa
perilaku merupakan fungsi dari :
1) Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan
atau perawatan kesehatannya (behavior itention).
2) Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (social support).
3) Adanya atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau
fasilitas kesehatan (accesebility of information).
4)Otonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal
mengambil tindakan atau keputusan (personal autonomy).
5)Situasi yang memungkinkan untuk bertindak (action
situation).

12
Faktor penentu yang dapat mempengaruhi perilaku. Khususnya
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain :
 TeoriWHO (1984)
Menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu
adalah :
1) Pemikiran dan perasaan, dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap,
kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap objek (objek kesehatan).
(1) Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman
orang lain.
(2) Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek, atau
nenek. Seseorang menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan
tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
(3) Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap
objek. Diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling
dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain
13 atau objek lain.
Faktor penentu yang dapat mempengaruhi perilaku. Khususnya
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain :
2) Tokoh penting sebagai Panutan. Apabila seseorang itu
penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau perbuat
cenderung untuk dicontoh.
3) Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas,
uang, waktu, tenaga dan sebagainya.
4) Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan
sumber-sumber didalam suatu masyarakat akan
menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada
umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk
dalam waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat
ataupun cepat sesuai dengan peradaban umat manusia
14 (Notoatmodjo, 2003).
PROSES PEMBENTUKAN PERILAKU
Perilaku manusia terbentuk karena
adanya kebutuhan (Abraham
Maslow)
Motivasi
Faktor perangsang & penguat
Pengaruh sikap & kepercayaan
15
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PERILAKU SESEORANG
 Faktor genetik atau faktor endogen.
Merupakan konsepsi dasar atau modal
untuk kelanjutan perkembangan
perilaku makhluk hidup itu:
Jenis ras
Jenis kelamin
Sifat fisik :
16
Jenis Kelamin
 Perbedaan perilaku pria & wanita dpt dilihat dari
cara berpakaian & melakukan pekerjaan sehari-
hari
 Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional
atau akal
 Wanita atas dasar pertimbangan emosional atau
perasaan
 Perilaku pada pria disebut maskulin sedangkan
wanita disebut dengan feminin

17
Sifat Fisik
 Perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat
fisiknya
 Orang tipe piknis/stenis (pendek,
gemuk, perut besar) : mudah bergaul,
humoris, ramah, mudah penyesuaian diri
 Tipe atletis : tulang & otot kuat, badan
kokoh & tegap dll : sulit kontak dgn
dunia sekitar, suka menyendiri, sedikit
bicara
18
Sifat Kepribadian
 adalah keseluruhan pikiran, perasaan dan perilaku yg
sering digunakan oleh seseorang dalam beradapatasi
secara terus menerus terhdp kehidupannya.
(Maramis)
contoh : pemalu, pemarah, pengecut dsb
 Perilaku individu adalah manifestasi dari kepribadian yg
dimilikinya sbg perpaduan antara faktor genetik &
lingkungan.
 Perilaku individu tdk ada yg sama krn adanya perbedaan
kepribadian yg dimiliki individu, yg dipengaruhi oleh
aspek kehidupan, spt pengalaman, usia, watak, tabiat,
sistem norma, nilai, & kepercayaan yg dianutnya.
19
Bakat pembawaan: adalah kemampuan
individu untuk melakukan sesuatu yg sedikit
sekali bergantung pada latihan mengenai hal
tsb.
contoh : bakat seni lukis
Intelegensi: adalah kemampuan untuk
berfikir secara abstrak(Sukardi), sedangkan
Embbing : Intelegensi adalah kemampuan utk
membuat kombinasi.
20
1. Faktor luar individu atau Faktor
Endogen
Lingkungan
Pendidikan
Agama
Sosek
Kebudayaan
Faktor lain : persepsi, emosi
21
Faktor Lingkungan
 Lingkungan menyangkut segala sesuatu
yg ada di sekitar individu, baik fisik,
biologis maupun sosial
 Lingkungan sangat berpengaruh thd
perilaku individu karena lingkungan
merupakan lahan utk perkembangan
perilaku.
22
Pendidikan
 Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses
kehidupan individu sejak dalam ayunan hingga liang
lahat, berupa interaksi individu dg lingkungannya,
baik secara formal maupun informal.
 Proses & kegiatan pendidikan pada dasarnya
melibatkan msl perilaku individu maupun kelompok.
 Kegiatan pendidikan formal maupun non formal
berfokus pd PBM, dg tujuan agar terjadi perubahan
perilaku, yaitu dari tidak tahu menjadi tahu.

23
Agama
 Tempat mencari makna hidup yg terakhir atau
penghabisan.
 Sebagai suatu keyakinan hidup yg masuk ke dalam
konstruksi kepribadian seseorang, sangat
berpengaruh dalam cara berpikir, bersikap,
bereaksi & berperilaku individu
 Seseorang yg mengerti & rajin melaksanakan
ajaran agama dalam kehidupan, akan berperilaku
& berbudi luhur sesuai dg ajaran agama yg
24
diyakininya
Sosial Ekonomi
 Keluarga yg status sosial ekonominya
berkecukupan, akan mampu
menyediakan segala fasilitas yg
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya
 Keluarga yg sosial ekonominya rendah
akan mengalami kesulitan dalam
25
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
Kebudayaan
 Soerjono Soekanto, 2001; Ekspresi jiwa
terwujud dlm cara-cara hidup & berpikir,
pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama,
rekreasi & hiburan
 Kebudayaan diartikan sebagi kesenian, adat-
istiadat atau peradaban manusia
 Hasil kebudayaan manusia akan
mempengaruhi perilaku manusia itu sendiri
26
Faktor-Faktor Lain
 Susunan saraf pusat: memegang peranan penting krn
merupakan sarana utk memindahkan energi yg berasal dari
stimulus melalui neuron ke simpul saraf tepi yg akhirnya
akan berubah menjadi perilaku.
 Persepsi : prose diterimanya rangsang melalui pancaindra
yg didahului oleh perhatian (attention) sehingga indivdu
sadar ttg sesuatu yg ada diluar maupun didalam dirinya.
 Emosi : merupakan manifestasi perasaan atau afek keluar
disertai banyak komponen fisiologis, dan biasanya
berlangsung tidak lama(Maramis).
 Perilaku individu dapat dipengaruhi emosi.

27
3. Proses Belajar
Adalah bentuk mekanisme
sinergi antara faktor hereditas &
lingkungan dalam rangka
terbentuknya perilaku

28
Menurut Sri Kusmiyati, terdapat 7 gejala
perilaku orang sakit yg dapat diamati :
1. Fearfullness (merasa ketakutan)
2. Regresi (menarik diri) dari reaksi kecemasannya
3. Egosentris; orang yg sakit banyak mempersoalkan
ttg dirinya sendiri, banyak cerita seputar
penyakitnya
4. Terlalu memperhatikan persoalan kecil(melebih-
lebihkan masalah yg dirasakan)
5. Reaksi emosional tinggi (sensitif)
6. Perubahan persepsi terhadap orang lain
7. Berkurangnya minat

29
Perubahan perilaku pada orang
sehat
 Konflik ; timbul akibat adanya dua atau lebih
keinginan yg tidak harmonis, seperti: anak yg
lulus dengan NEM tinggi lulus di dua jurusan
sehingga harus memilih
 Frustasi; suatu keadaan yg terjadi akibat konflik
berkepanjangan, yg tidak terselesaikan
 Marah; bila frustasi yg dialami oleh seorang
individu tidak dapat dikelola dgn baik akan timbul
perilaku mudah marah.

30
Tugas Baca dan buat
Rangkuman
 Proses Pembentukan
Perilaku Menurut Para Ahli
Perubahan Perilaku
31

Anda mungkin juga menyukai