DALAM KONSELING
A. PEMAHAMAN DIRI DALAM KOMUNIKASI
• “Who am I ?” Pertanyaan itu sangatlah sederhana, tetapi
mungkin memerlukan jawaban yang mendalam, karena
banyak aspek yang harus diungkap
• Cita-cita atau keinginan merupakan tujuan atau hal yang ingin dicapai pada kehidupan mendatang. Oleh
karena itu belajar yang efektif baik dan teratur diyakini dapat membantu tercapainya cita-cita yang
diinginkan.
• Sikap
a. Menurut Thurstone sikap adalah suatu tingkat anefeksi baik yang bersifat maupun negatif dalam
hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif senang, sedangkan afeksi negatif adalah
afeksi yang tidak menyenangkan.
b. Ciri-ciri Sikap :
1) Sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan tersebut.
2) Sikap tidak berarti berdiri sendiri melainkan mengandung relasi atau hubungan tertentu terhadap obyek.
3) Sikap dapat berubah
4) Sikap mengandung motivasi yang mendorong individu terhadap obyek tertentu
Selain aspek fisik yang diuraikan diatas masih ada beberapa aspek kondisi psikis yang mencakup aspek-
aspek psikologis, yaitu :
1. Aspek intelektual : Tingkat kecerdasan, Kecepatan realisi, Kapasitas ingatan, dan Bakat khusus.
2. Aspek Emosional : Reaksi terhadap suatu kejadian atau peristiwa, Suasana hati (pemarah, pendiam,
ramah, sedih,penuh perhatian, gembira, cemburu, optimis, pesimis,dll)
3. Aspek Kemauan : Baik atau tidaknya hubungan antara kemauan dengan intelektual dan emosinya,
Mudah putus asa atau tabah, Suka menggali kemampuan sendiri atau mudah menggantungkan diri
kepada orang lain.
4. Konsentrasi : Serius atau mudah terpengaruh dalam beraktifitas.
Menurut Carl Rogers agar konseling efektif ada 3 kualitas diri ( sikap ) yang sebaiknya dimiliki
oleh konselor yaitu :
• Empati : memandang dengan kerangkah pikir klien, berusaha memahami dan berpikir
bersama klien.
• Otentik : konselor tahu perasaannya sendiri, memahami diri sendiri, yang dialami dan
dirasakan selaras, tidak berpura – pura.
• Unconditional Positif Regards atau Acceptance : menerima klien apa adanya, tanpa syarat,
menghargai dan menghormati.
Sedangkan Perilaku bidan dalam melaksanakan tugas sebagai komunikator maupun konselor
dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu :
• Pengetahuan (Kognitif),
meliputi pengetahuan tentang : Kesehatan, Ilmu kebidanan dan kandungan; Masalah yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan pasca; Persalinan dan upaya pencegahan
serta penatalaksanaanya; Keyakinan akan adat isitiadat, norma tertentu; Hubungan antar
manusia; dan Psikologi
• Ketrampilan (Psikomotorik),
meliputi keterampilan dalam : Membantu proses persalinan dan berbagai masalah kesehatan;
Menggunakan alat-alat pemeriksaan tubuh klien; Menggunakan alat bantu visual untuk
membantu pemberian informasi kepada klien; Mengatasi situasi genting yang dihadapi klien;
dan Membuat keputusan
• Sikap (Afektif), :
Mempunyai motivasi tinggi untuk menolong orang lain; Bersikap ramah, sopan , dan santun;
Menerima klien apa adanya; Berempati terhadap klien; Membantu dengan tulus; Terbuka
terhadap pendapat orang lain
JADI, Seorang Bidan HARUS :
Perlu dipahami setiap orang mmpunyai Bio – Psiko – Sosial – Spiritual yang berbeda
sehingga perlu pemahaman diri untuk mnghadapi berbagai karakteristik
Harus memahami untuk bisa menghadapi kecemasan, kesedihan dan kegembiraan klien
Mampu mengendalikan emosinya
Jika bidan tidak bisa memahami diri sendiri maka akan sulit memahami apa yang dialami
klien