Anda di halaman 1dari 12

KETERAMPILAN

KOMUNIKASI DALAM
KOMUNIKASI ANTAR
PRIBADI
FERDINANDUS NGARE S.IP,M.I.KOM.
Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi adalah keterampilan utama yang
harus dimiliki untuk mampu membina hubungan yang sehat di mana saja, di lingkungan
sosial, sekolah, usaha, dan perkantoran atau di mana saja.
Menurut Bovee & Thill (1996) Keterampilan Komunikasi :
1. Berbicara 30%
2. Menyimak 45%
3. Membaca 16%
4. Menulis 9%
KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM KONTEKS
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI, PADA DASARNYA
MENCAKUP 4 ASPEK, YAITU:

Keterampilan Berbicara
Kita dapat merumuskan bahwa berbicara adalah menyampaikan pikiran, perasaan
atau pendapat pada lawan komunikasi secara lisan. Oleh karena menyampaikan
pesan secara lisan maka bisa juga dinamakan sebagai komunikasi oral/lisan. Tentu
setiap orang memiliki tujuan masing-masing saat berbicara pada orang lain. Tujuan
saat berbicara pada orang lain untuk mempengaruhi atau meneguhkan sikap,
pendapat, dan perilaku orang lain. Dengan demikian, kita bisa menambahkan pada
rumusan tadi dengan tujuan berbicara sehingga dirumuskan menjadi penyampaian
pikiran, perasaan atau pendapat secara lisan pada lawan komunikasi dengan tujuan
tertentu.
Keterampilan Menyimak
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang menyimak ini, ada baiknya kita merumuskan
dulu apa yang dimaksud dengan menyimak (listening). Kita harus membedakan menyimak
atau mendengarkan dengan mendengar.
Mendengar hanya menangkap suara yang masuk ke dalam gendang telinga. Kita mendengar
berbagai bunyi-bunyian ketika kita masuk ke mal atau pasar malam. Tapi, kita tidak
mendengarkan bunyi-bunyian tersebut karena mendengarkan atau menyimak lebih dari
sekedar menangkap suara dengan gendang telinga tetapi juga memperhatikan dengan
penuh konsentrasi, menganalisis, mencerna dan merangkai makna bunyi-bunyian yang
membentuk makna tersebut.
Dengan demikian, Menyimak berarti bukan hanya proses fisik yang melibatkan gendang
telinga melainkan melibatkan segenap diri kita yang membuat kita
konsentrasi,menganalisis, mencerna, merangkai makna dan menyimpulkan apa yang
dikatakan orang lain.
Keterampilan Membaca
Membaca merupakan kegiatan komunikasi manusia yang cukup penting. Setelah
peradaban manusia mengenai huruf untuk menyampaikan pikiran, perasaan atau
pendapat maka membaca merupakan kemampuan dasar yang mesti dimiliki manusia.
Adanya program pemberantasan buta huruf di berbagai negara di dunia ditunjukkan
pentingnya kemampuan membaca untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.
oleh karena berbagai kegiatan manusia kini tidak bisa dilepaskan dari membaca ini.
Termasuk, ketika kita ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka membaca
merupakan salah satu sarananya.
Membaca bukan hanya dilakukan pada taraf komunikasi massa, seperti membaca koran
dan majalah atau running text di layar televisi tetapi juga dalam taraf komunikasi
antarpribadi seperti membaca surat dan SMS. Kita hidup pada zaman di mana banyak
komunikasi antarpribadi dilakukan melalui membaca. Orang yang buta aksara tentu tidak
akan mampu saling berkirim SMS atau chatting. Hal tersebut menunjukkan betapa
membaca pun merupakan bagian penting dari komunikasi antarpribadi sekarang ini.
Keterampilan Menulis
Sebagai pasangan keterampilan membaca tentulah keterampilan menulis. Kita membaca
karena ada yang menulis dan begitu juga sebaliknya kita menulis karena ada yang akan
membaca. Siapa yang membaca akan menentukan bagaimana kita menulis. Apabila kita
melakukan komunikasi interpribadi maka kita menulisnya terkadang dengan
menggunakan sandi-sandi tertentu sehingga makna tulisan itu hanya diri kita sendirilah
yang memahaminya. Apabila komunikasinya antarpribadi dan bersifat “rahasia” sering
kali digunakan kata-kata tertentu yang maknanya hanya bisa dipahami oleh orang yang
terlibat dalam komunikasi antarpribadi itu.
Salah satu hal yang perlu kita pertimbangkan dengan baik saat menulis adalah siapa yang
akan membacanya. Ini bisa kita ibaratkan dengan kita berbicara. Pada saat kita berbicara
pada anak kecil, kita hendak mencadel-cadelkan diri. Cara berbicara seperti itu tentu saja
tidak kita lakukan saat kita berbicara dengan orang tua atay seorang remaja. Artinya,
komunikasi yang kita lakukan akan bergantung pada siapa lawan komunikasi kita.
Prinsip ini juga digunakan dalam komunikasi tertulis.
KETERAMPILAN DALAM MEREFLEKSI PERASAAN

• Bagaimana seseorang merasakan suatu masalah sama pentingnya dari pada hakekat
atau isi masalah itu sendiri.
• Perasaan terjalin bersama dengan masalah itu sendiri.
• Kesuksesan pemecahan masalah sebagaian tergantung pada pemahaman seseorang
akan perasaan dan kesadaran kembali akan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan
perasaannya.
• Untuk membantu orang lain agar menjelaskan perasaannya, kamunikator harus
mengenal betul perasaan orang yang diajak bicara.
• Jadi, penekanan dalam uraian dan kegiatan ini terletak pada identefikasi dan ekspresi
perasaan komunikator sendiri dan sebagai terletak pada pengenalan perasaanorang
lain.
KETERAMPILAN DALAM MEMBERI PENGUATAN
• Komunikator bisa memberikan respon dalam bentuk dukungan
atau penghargaan kepada komunikan apabila pertanyaan sesuai dengan tujuan yanging
in dicapai bersama.
• Tujuan respon penguatan adalah di samping memotivasi komunikan agar dapat lebih
terbuka, juga dapat mengembangkan diri dalam komunikasi.
• Menurut D.N.Pah (1996) membedakan penguatan menjadi dua yaitu:
a. Penguatan Verbal
Penguatan verbal berupa kata-kata pujian, dukungan, dorongan yang digunakan untuk
menguatkan tingkah laku dan penampilan komunikan. Kata-kata yang digunakan seperti,
benar, bagus sekali, tepat, dan sebagainya. Atau dalam bentuk kalimat seperti, bagus
sekali jawaban mu.
b. Penguatan non verbal
Penguatan non verbal adalah penguatan berupa mimik dan gerak tubuh seperti,
senyuman, anggukan, acungan jempol dan sebagainya.
Kedua jenis penguatan di atas bisa dilakukan bersamaan tergantung situasi. Contohnya,
ketikan komunikator memberikan penguatan verbal “saya sangat senang”, pada saat itu
juga komunikator tersenyum sambil menganggukan kepala.
KETERAMPILAN MENDENGARKAN (LANJUTAN)
• Mendengarkan bukan sekedar merupakan perkara fisik “mendengarkan”.
• Mendengarkan merupakan proses intelektual dan emosional. Dengar proses itu, orang
menyimpulkan dan mengintegrasi antara, input, fisik, emosional dan intelektual dari
orang lain dan berusaha menangkap pesan serta maknanya.
• Tujuan mendengarkan menurut Soli Abimayu adalah mengumpulkan informasi yang
ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi dan tujuan yang dikemukakan oleh
seseorang.
• Mendengarkan dengan baik tidak terjadi dengan gampang. Mendengarkan merupakan
kerja keras. Mendengarkan bukan hanya menyangkut konsentrasi, dan kepekaan tetapi
juga berbagai perubahan fisik dalam tubuh. Pada waktu mendengarkan dengar baik,
detak jantung kita bertambah, suhu badan sedikit naik, dan peredaran darah lebih
cepat.
• Agar dapat menjadi pendengar yang baik, kita harus berusaha menjadi objektif. Tanpa
membiarkan pendapat pribadi mempengaruhi arti dan maksud kata-katanya. Kita
harus berusaha untuk mengerti apa yang hendak disampaikan kepada kita oleh orang
yang berbicara dengan kita dan bukan apa yang ingin kita mengerti.
ACTIVE LISTEN

A
Attention yang berarti menaruh perhatian penuh terhadap pesan yang disampaikan baik
oleh komunikator maupun komunikan,
C
Concern yang berarti, tertarik atau focus pada pesan pokok yang disampaikan,
T
Timing yang berarti, memilih waktu yang tepat dalam merespon dan tidak menyela,
I
Involvement yang berarti merasa ikut terlibat dalam suatu percakapan,
V
Vocal Tones (memperhatikan irama suara dalam komunikasi dengan menyesuaikan diri dengan lawan bicara),
E
Eye contact yang berarti,melakukan kontak mata yang baik yaitu tidak menatap secara menoton tetapi sesuai
dengan kebutuhan.
L
Look yaitu melihat dan memperhatikan bahasa tubuh (body language) lawan bicara apakah
antara respon verbak telah sesuai dengan bahasa non verbal,
I
Interest menunjukan minat yang tinggi terhadap lawan bicara atau materi yang
dibicarakan,
S
Summarize artinya dapat menangkap makna pokok pesan singkat,
T
Territory focus pada hal-hal penting saja tidak melebar pada konteks lain,
E
Empathy yang berarti menunjukan kebersamaan, merasakan apa yangdirasakan lawan
bicara,
N
Nod yang menandakan telah memahami atau setuju dengan apa yang dibicarakan.
HAMBATAN DALAM MENDENGARKAN

• Motivasi kurang Dan Sikap yang apatis


• Kurang Konsentrasi Dan Perhatian
• Pengertian Salah Tentang Arti Mendengarkan
• Pengalaman Dan Latar Belakang
• Tempat Untuk Mendengarkan Yang Jelek
• Prasangka
• Cara Orang Berbicara
• Kurang Kecakapan Untuk Mendengarkan

Anda mungkin juga menyukai