Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ade Rahmah Novirza

NIM : E051211031
Mata Kuliah : Psikologi Pemerintahan A

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial !


Interaksi sosial secara umum adalah hubungan timbal balik antara individu dengan
individu atau kelompok atau kelompok dan kelompok. Manusia adalah makhluk sosial yang
tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tidak lepas
dari interaksi dengan orang lain.
Terdapat 4 Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial diantaranya:

1. Simpati
Simpati atau adalah suatu proses kejiwaan di mana seorang individu merasa tertarik
pada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau
perbuatannya yang sedemikian rupa. Simpati melibatkan proses evaluasi atau
penilaian sebelum menentukan tertarik atau tidak, sehingga merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain itu akan menjadi emosi yang sangat mendalam. Bentuk dari
simpati juga dapat berupa dukungan yang dilakukan secara spontan karena merupakan
hasil dari respon tertarik yang datangnya tidak bisa diduga-duga.
Contoh:
● Mengucapkan rasa duka cita serta belasungkawa kepada teman yang tengah
berduka.
● Memberikan nasehat pada teman yang tengah berada pada fase quarter life crisis.
● Menghibur teman yang tengah atau sedang tertimpa musibah.

2. Empati
Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan, pikiran, dan
pengalaman orang lain. Ini melibatkan kemampuan untuk memasuki perspektif orang
lain dan merasakan apa yang mereka rasakan. Empati melibatkan kemampuan untuk
mengenali dan merespons perasaan orang lain dengan pengertian dan kepedulian.
Dalam konteks sosial, empati sering kali dianggap sebagai kualitas penting dalam
hubungan interpersonal yang sehat dan saling mendukung.
Contoh:
- Saat melihat seseorang yang kesulitan membawa barang-barang berat, Anda
menawarkan bantuan tanpa diminta karena Anda dapat merasakan beban yang
mereka rasakan.
- Ketika seorang rekan kerja mengungkapkan kekhawatiran tentang tugas yang
sulit, Anda mengatakan bahwa Anda juga merasa cemas dan menawarkan
bantuan atau saran jika mereka membutuhkannya.
- Saat melihat seseorang yang sedang marah, Anda mencoba untuk memahami
apa yang membuat mereka marah dan menghindari mengambil tindakan yang
bisa membuat situasi semakin buruk.
3. Sugesti
Sugesti merupakan kata serapan dari bahasa Inggris suggestion. Sugesti adalah
pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya
pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh atau pandangan tersebut
dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti adalah
tindakan seseorang untuk memengaruhi orang lain agar menerima pandangan atau
sikap yang dianutnya. Sugesti umumnya berasal dari orang orang yang berwibawa,
karismatik, atau orang yang berpengaruh, misanlnya orang tua, ulama, dan lain-lain.
minoritas. Seseorang yang mengubahpendapatnya hanya karena ia satu-satunya orang
yang berpendapat demikian dapat dikatakan telah tersugesti.
Contoh:
- Pemuka agama berceramah dan mendorong jemaahnya untuk rajin beribadah.
- Perusahaan menyewa jasa artis yang diidolakan banyak orang untuk iklan
produknya.

4. Motivasi
Motivasi adalah dorongan internal atau eksternal yang mendorong seseorang untuk
bertindak atau berperilaku dalam mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan tertentu.
Motivasi dapat berasal dari keinginan untuk mencapai prestasi, memenuhi kebutuhan
dasar, memperoleh penerimaan sosial, atau mendapatkan kepuasan pribadi. Motivasi
juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti nilai-nilai, keyakinan, harapan, dan
penghargaan yang diinginkan. Menurut Abraham H. Maslow, manusia memiliki lima
tingkatan atau motivasi hierarki kebutuhan yang meliputi:
● Kebutuhan fisiologikal
● Kebutuhan rasa aman
● Kebutuhan akan harga diri
● Kebutuhan akan rasa kasih sayang
● Aktualisasi diri

5. Identifikasi
Identifikasi adalah salah satu bentuk dari interaksi sosial yang ada di dalam
kehidupan manusia. Kemampuan dalam melakukan identifikasi memang sangat
diperlukan apalagi bagi mereka yang memutuskan mengambil jenjang pendidikan
dengan studi ilmu sosiologi. Hal ini karena ada hubungan erat dengan fenomena
sosial serta berbagai macam contoh permasalahan sosial yang ada di lingkungan
sekitar. Kartini Kartono menjelaskan jika pengertian identifikasi adalah proses sosial
dan interaksi sosial yang akan memiliki serangkaian pengenalan terhadap objek pada
suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu. Dalam melakukan identifikasi juga
memerlukan beberapa proses. Di mana proses ini memang nantinya akan dilakukan
pada tiga tahap yaitu tahap identifikasi, tahap diagnosis dan tahap treatment.
a. Tahap identifikasi
Tahap pertama adalah tahap identifikasi. Dimana nantinya pada tahap ini
seseorang akan mulai mengenali permasalahan yang dihadapinya terlebih
dahulu. Nantinya pada tahap identifikasi ini akan dilakukan secara objektif
dan subjektif tergantung dar permasalahan yang ada.
b. Tahap diagnosis
Setelah tahap identifikasi berikutnya adalah tahap diagnosis. Pada dasarnya,
tahap diagnosis akan dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor yang bisa
menyebabkan terjadinya permasalahan. Proses ini juga akan menghasilkan
suatu latar belakang permasalahan.
c. Tahap treatment
Berikutnya adalah tahap treatment atau penyelesaian masalah. Nantinya,
proses dilakukan adalah berdasarkan hasil diagnosis yang ada. Pemecahan
masalah ini juga tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja. Akan tetapi,
nantinya akan dilakukan secara menyeluruh.

6. Imitasi
Secara umum imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru
orang lain melalui sikap, penampilan gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki oleh
orang lain (Sasmita, 2011). Banyak ahli sosial mengklaim bahwa semua kehidupan
sosial sebenarnya didasarkan pada faktor-faktor imitasi. Meski pandangan ini ternyata
sepihak, peran peniruan dalam interaksi sosial tidaklah sedikit. Proses imitasi yang
dilakukan manusia dimulai dari keluarga. Seorang anak umumnya akan meniru
apapun yang dilakukan oleh orang tuanya, baik dalam hal cara berbicara,
bersikap, emosi, dan lain-lain. Itulah mengapa ada ungkapan yang mengatakan
“anak adalah cerminan dari orangtuanya”.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang meniru orang lain. Mengacu
pada pengertian imitasi, adapun beberapa faktor yang mempengaruhi proses imitasi
adalah sebagai berikut:
● Adanya interaksi sosial yang cukup baik di dalam masyarakat.
● Adanya sesuatu atau seseorang yang memiliki dampak atau pengaruh besar di
dalam masyarakat.
● Adanya sikap terbuka, menerima, dan mengagumi di dalam diri setiap
individu terhadap apa yang akan diimitasi atau ditiru.
● Adanya minat atau perhatian yang cukup besar terhadap sesuatu atau
seseorang yang akan diimitasi atau ditiru.

Anda mungkin juga menyukai