UNIVERSITAS SILIWANGI
Jl. Siliwangi No. 24 Tlp. (0265) 323532 Fax. 325812 Tasikmalaya - 46115
LEMBAR JAWABAN
Social Comparison
Identitas sosial dibentuk melalui perbandingan sosial. Perbandingan sosial merupakan
proses yang kita butuhkan untuk membentuk identitas sosial dengan memakai orang
lain sebagai sumber perbandingan, untuk menilai sikap dan kemampuan kita.
b. Komponen kognitif sebuah anggapan komponen yang diisikan oleh sesuatu yang
diyakinin dan sebuah pemikiran terhadap objek sikap tertentu yang dituju.
c. Komponen evaluatif Merupakan nilai positif atau negatif yang dimiliki oleh individu
terhadap keanggotaannya dalam kelompok, seperti group self esteem (harga diri atau
kebanggaan kelompok). Komponen Evaluatif (evaluative component) ini menekankan
pada nilai-nilai yang dimiliki individu terhadap keanggotaan kelompoknya.
d. Konponen emosional merupakan sebuah perasaan keterlibatan emosional terhadap suatu
kelompok, seperti komitmen afektif. Komponen Emosional ini lebih menekankan pada
seberapa besar perasaan emosional yang dimiliki individu terhadap kelompoknya.
Komitmen afektif cenderung lebih kuat dalam kelompok yang dievaluasi secara positif
karena kelompok lebih berkontribusi terhadap identitas sosial yang positif. Hal ini
menunjukkan bahwa identitas individu sebagai anggota kelompok sangat penting dalam
menunjukkan keterlibatan emosionalnya yang kuat terhadap kelompoknya walaupun
kelompoknya diberikan karakteristik negatif.
4. Jelaskan Pengertian Ciri Dan Funsi Sikap Tingkat Perasaan Positif Atau Negatif
Seseorang Terhadap Orang Tertentu, Tempat, Atau Benda.serta Sikap
Sikap merupakan sebuah kecenderungan bertindak, berfikir, berpresepsi dan merasa
dalam menghadapi objek ,ide, situasi atau nilai. Sikap bukanlah perilaku,tetapi lebih
merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap.
Sesoramg yang berkepribadian yang sehat adalah yang memiliki sifat Mampu menilai diri
sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan
kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya, Mampu menilai
situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya
secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu
sebagai sesuatu yang sempurna, dan juga dapat mengontrol emosi atau dapat diaertikan
mampu merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau
stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak). Menurut saya yang menjadi
acuan akan sikap positif atau negatifnya adalah diri sendiri, karena sikap diberikan atau
diperlihatkan itu berasal dari kepribadian yang dimiliki diri kita sendiri.
Tentu ada beberapa upaya untuk mengatasi sebuah prasangka, antara lain: