Anda di halaman 1dari 3

Kamis, 26 agustus 2021

NAMA = Gian Rizkianto

NPM = 212103066

KELAS =C

1. A. Konsep pendidikan masyarakat menurut para ahli


 Menurut Eceng Mulyana, “Pendidikan Mayarakat adalah proses Pendidikan dalam rangka
menanamkan perubahan sikap yang positif dan konstruktif inovatif pada tiap diri manusia. Dengan
harapan agar mampu mengatisipasi berbagai tekanan sosial politik budaya sehingga kelak mampu
memposisikan dirinya dimasa depan menuju masyarakat gemar belajar.”
(https://www.youtube.com/watch?v=5CS6GW1j8Cw&t=15s)
 Menurut AONTAS, “community education is education and learning wich is rooted in a process
of empowerment, social justice, change, challenge, respect and collective consciousness.”
(https://www.youtube.com/watch?v=5CS6GW1j8Cw&t=15s)
 Menurut Kartono, Pendidikan Masyarakat pada hakikatnya adalah pencerminan kondisi negara
dan kekuatan sosial-politik yang tengah berkuasa. Pendidikan dengan sendirinya merupakan refleksi
dari orde penguasa yang ada.
(https://media.neliti.com/media/publications/87599-ID-konsep-dasar-pendidikan-berbasis-
masyara.pdf)

B. Konsep pendidikan Luar Sekolah menurut para ahli


 Philip H.Coombs berpendapat bahwa, pendidikan luar sekolah adalah semua kegiatan pendidikan
yang terorganisasi, sistematis dan dilaksanakan di luar sistem pendidikan formal, yang menghasilkan
tipe-tipe belajar yang dikehendaki oleh kelompok orang dewasa maupun anak-anak.
(http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/194612161973041-
MAMAN_HILMAN/PLS/Bab_2_Jadi.pdf)
 Suzanna Kindervatter mengemukakan definisi pendidikan luar sekolah sebagai berikut:
pendidikan luar sekolah sebagai suatu metoda penerapan kebutuhan, minat orang dewasa dan
pemuda putus sekolah di negara berkembang, membantu dan memotivasi mereka untuk
mendapatkan keterampilan guna menyesuaikan pola tingkah laku dan aktivitas yang akan
meningkatkan produktivitas dan meningkatkan standar hidup. Suzanna Kindervatter mengusulkan
pendidikan pendidikan luar sekolah sebagai "empowering process”.
(http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/194612161973041-
MAMAN_HILMAN/PLS/Bab_2_Jadi.pdf)
 Adikusumo mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut pendidikan luar
sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar
sekolah, dimana seseorang memperoleh informasi-informasi pengetahuan, latihan ataupun
bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya dengan tujuan mengembangkan tingkat
kerterampilan, sikap-sikap peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga bahkan
masyarakat dan negaranya
((http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/194612161973041-
MAMAN_HILMAN/PLS/Bab_2_Jadi.pdf)

C. Konsep pendidikan Non-Formal


 Philip H.Coombs berpendapat bahwa pendidikan non formal adalah setiap kegiatan pendidikan
yang terorganisir yang diselenggarakan diluar system formal, baik tersendiri maupun merupakan
bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran
didik tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajar. (http://digilib.uinsby.ac.id/827/5/Bab%202.pdf)
 Menurut Soelaman Joesoef, pendidikan non formal adalah setiap kesempatan dimana terdapat
komunikasi yang terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan
maupun bimbingan sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan hidup, dengan jutuan mengembangkan
tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta-peserta yang
efesien dan efektif. (http://digilib.uinsby.ac.id/827/5/Bab%202.pdf)
 Menurut Hamojoyo, pendidikan nonformal adalah usaha yang terorganisir secara sistematis dan
kontinyu di luar sistem persekolahan, melalui hubungan sosial untuk membimbing individu, kelompok
dan masyarakat agar memiliki sikap dan cita-cita sosial (yang efektif) guna meningkatkan taraf hidup
dibidang materil, sosial dan mental dalam rangka usaha mewujudkan kesejahteraan sosial.
(https://www.kozio.com/term/pendidikan-nonformal/)

2. Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada Pendidikan Masyarakat

-  Masalah pemerataan pendidikan
- Sarana & Prasarana Pendidikan.
- Acuan Mutu Pendidikan Nasional.
- Tata Kelola Guru.
- Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kurang Inovatif.
- Mahalnya Biaya Pendidikan.
- Sistem Rekruitmen dan Distribusi guru.
- Sistem Evaluasi Belajar.
3. Progam-progam Pendidikan Masyarakat

- PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)


- Keaksaraan Fungsional
- Pemberdayaan perempuan
- Paket kesetaraan
- Program kursus dan pelatihan
- Kepemudaan

Anda mungkin juga menyukai