Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGANTAR KOMUNIKASI

PERANAN RETORIKA

Nama : Gian Rizkianto


Kelas :C
NPM : 212103066
Prodi : Pendidikan Masyarakat

A. Pengertian Retorika
Retorika berasal dari bahasa inggris, rethoric yang artinya ilmu berbicara, yang
dalam perkembangannya berarti seni berbicara di hadapan umum atau ucapan untuk
menciptakan kesan yang diinginkan Walaupun beragam pendapat tentang retorika,
namun dengan jelas dapat diketahui bahwa tujuan utama retorika adalah tercapainya
tujuan pembicaraan atau terjadinya komunikasi yang efektif. Seni berbicara disebut
retorika. Retorika adalah seni persuasi, suatu uraian yang harus singkat, jelas dan
meyakinkan, dengan keindahan bahasa yang disusun untuk hal-hal yang bersifat
memperbaiki, memerintah, mendorong, dan mempertahankan.
Dalam bahsa Yunani, rhetor, orator, teacher, retorika adalah teknik
pembujukrayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter
pembicara, emosional, atau argumen. Plato secara umum memberikan definisi terhadap
retorika sebagai seni manipulative yang bersifat transaksional dengan menggunakan
lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato dan yang
dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan, dan pengharapan
mereka.
Retorika juga dapat diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang dicapai
berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis. Retorika juga sering diartikan
sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang dipergunakan dalam proses komunikasi
antar manusia.
Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti berbicara lancar tanpa jalan pikiran yang jelas
dan tanpa isi, melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat,
padat, dan mengesankan.

B. Sejarah Retorika
Retorika ini sudah ada sejak manusia lahir. Namun, sebagai seni yang dipelajari
dimulai abad 5 sebelum Masehi (SM) ketika kaum sofis di Yunani mengembara dari satu
tempat ke tempat lain untuk mengajarkan pengetahuan tentang politik dan pemerintahan
dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato. Pemerintah perlu usaha
membujuk rakyat demi kemenangan dalam pemilihan. Berkembanglah seni pidato yang
membenarkan pemutarbalikan kenyataan demi tercapainya tujuan. Khalayak bisa tertarik
dan terbujuk. Retorika dipelajari, diawali, dan dilaksanakan di negara-negara yang
menganut demokrasi langsung, yakni Yunani dan Romawi.
Pada waktu itu, retorika memiliki beberapa fungsi (Sunarjo, 1983:55), yakni
untuk mencapai kebenaran/kemenangan bagi seseorang atau golongan dalam masyarakat;
untuk meraih kekuasaan, yakni mencapai kemenangan seseorang atau kelompok dengan
pemeo “siapa yang menang dialah yang berkuasa” sebagai alat persuasi yang digunakan
untuk mempengaruhi manusia lain.

C. Tujuan Retorika
Ketika Aristoteles menampilkan retorika sebagai sebuah ilmu sekitar abad ke-4
sebelum masehi, ia mengatakan bahwa kehadiran retorika mulamula bertujuan untuk
mempersuasi. Dalam hal ini, persuasi yang dimaksud adalah upaya meyakinkan
pendengar akan kebenaran gagasan dari topik tutur yang dikemukakan. Usaha ini
bukanlah pekerjaan yang mudah, mengingat bahwa setiap orang memiliki instink etis
yang memandu dirinya dalam membedakan antara yang benar dan yang tidak benar. Bila
seseorang mengatakan ketidakbenaran kepada pendengarnya, maka cepat atau lambat
penutur itu akan kelihatan kecurangan atau kebohongannya. Jadi persuasi itu tidak bisa
dilepaskan dari kebenaran.
Aristoteles menyarankan kepada setiap penutur agar mereka meneliti sebaik-
baiknya pokok persoalan yang akan dituturkannya, mengambil ulasan yang benar-benar
ada dalam pokok persoalan tersebut, kemudian menampilkannya dalam ragam dan gaya
bertutur yang persuasif. Pandangan bahwa persuasi sebagai tujuan retorika mengalami
masa surut di era retorika baru. Ahli retorika baru seperti Richards mengatakan bahwa
persuasi hanya cocok untuk masa lalu, yakni ketika orang masih hidup dalam kebodohan.
Sedang di zaman sekarang, orang sudah tidak begitu mudah dipersuasi. Karena di zaman
sekarang, orang sudah mampu berpikir kritis.
RESUME WORKSHOP PENDIDIKAN MASYARAKAT

Materi 1 (Implementasi MBKM dalam Penguatan Kompetensi Lulusan S1 Penmas)

Pemateri : Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd

Moderaor : Ahmad Hamdan

Mahasiswa pada masa ini harus memperhatika VUCA, laluu apa itu VUCA?. Volatility
atau perubahan yang semakin cepat oleh karena itu ktia sebagai mahasiswa harus menciptakan
sesuatu yang baru untuk menyaingin perubahan yang semakin cepat, Uncertainty yaitu masa
depan yang tidak pasti nah dari sini kita harus bisa membiasakan diri untuk beradaptasi dengan
lingkungan sekitar , Complexity yang mana banyak faktor tak terlihan dalam pengambil alihan
keputusan di masa lalu juga ada complexity tetapi tidak seribet atau se komplex sekarang,
Ambiguity yaitu ketidakjelasan pengaruh suatu peristiwa terhadap peristiwa lain.

Dalam Education 4.0 kita sebagai mahasiswa harus bisa belajar dimana saja dan kapan
saja, harus mampu mencari media pembelajaran sendiri, flexible dalam mencari pengetahuan
karena kita itu harus bersifat dinamis yang mengikuti jaman,karena mahasiswa sekarang itu
kurang dalam pengalaman lapangannya karena terlalu banyak diberikan pembelajaran teori tanpa
melakukan kegiatan di lapangan dan juga kita harus mendepankan kolaborasi antar mahasiswa
agar pembelajaran lebih efektif dan juga saling melengkapi pengalaman karena kita hanya satu
orang di dunia ini tidak mungkin untuk mengalami sendiri semua pengalaman orang lain oleh
karena itulah perlunya sharing pengalaman tentang kehidupan.

Dalam MBKM terdapat 3 tujuan utama yaitu:

1. Menciptakan lulusan yang lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan dan


berpenghasilan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Dosen lebih mengerti kebutuhan masyarakat dan industri
3. Kurikkululum lebih mengasah keterampilan kolaborasi dan pemecahan masalah
Materi 2 (Relevensi Sertifikas Kompetensi Pendidik Kursus Dalam Menunjang SKPI
Kampus Unsil)

Pemateri : Paojan Zam,an, S.Pd, M.Pd.i

Moderator : Ibu Lesi Oktiwanti

Tujuan UJK atau uji kompetensi dan sertifikasi pendidik/instruktur bertujuan untuk memberikan
dukungan dalam rangka meningkatkan profesionalisme pendidik/instruktur untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran melalui LKP sehingga dapat menciptakan lulusan yang kompeten dan
siap ketja atau berusaha mandiri.

Cara dalam menemukan dan menumbuhkan Bakat dan Karakter seseorang?

1. Berbasis Pengalaman (Experience Traditional)


2. Berbasis Tes Tertulis dan Wawancara (Variasi Psikotest)
3. Berbasis Deteksi Dan Teknologi

Keuntungan dalam membangun relasi (Networking)

1. Membangun karakter dan reputasi


2. Memperluas cangkkupan pertemanan
3. Membuat kolaborasi bisnis

Macam-macam kompetensi yang harus dimiliki pendidik

1. Knowledge
1. Understanding
2. Skill
3. Value
4. Attitude
5. Interest
ketika semua hal di atas ada dalam diri kita tentu kita akan mempunyai kompetensi untuk di jual
kepada orang lain, ada juga kompetensi yang wajib dimiliki yaitu:

1. Kompetensi Individu
2. Kompetensi Sosial
3. Kompetensi Untuk bertindak dalam pekerjaan
4. Kompetensi Profesional
5. Kompetensi Metodologis

Kita juga bisa meningkatkan kualitas diri dengan mengikuti kursus , kenapa harus
kursus? Agar ketika kita tidak melanjutkan pendidan dan satu satunya jalan untuk meningkatkan
kualitas diri adalah dengan mengikuti kursus, karena ketika kualitas diri kita meningkat makan
pekerjaan yang kita dapat juga akan lebih baik, nah untuk biaya kursus sendiri ada dua jenis
yaitu : Biaya sendiri dan di bayar oleh pemerintah melalui intansi yang telah bekerja sama

Kita ketika lulus nanti bisa bekerja sama dengan LSK Pendidik Kursus & Pelatihan untuk
membuat sebuah lembaga dalam melakukan kursus dan pelatihan karena sebagai mahasiswa kita
harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain tetapi kita tidak melupakan tugas
kita untuk mengabdi kepada masyarakat

Ada juga standard kualifikasi instruktur Kursus dan Pelatihan yaitu:

1. Kualifikasi instruktur kurusus berbasis keilmuan minimal Sarjana (S1) atau Diploma
Empat (D-IV)
2. Kulifikasi instruktur bersifat teknis-praktis harus memiliki akademik minimal lulusan
SMA/SMK/MA/Paket C
3. Dengan pengalaman min 3 tahun sebagai pendidik dalam bidangnya
Uji Kompetensi Pendidik adalah proses penilaian penguasaan materi pedagogi, sosial,
kepribadian dan profesional dari pendidik kursus dan pelatihan yang dilakukan melalui penilaian
portofolio, ujian tertulis dan ujian praktek (peer teaching)

Standar Kompetensi Instruktur Kursus dan Pelatihan, yaitu:

1. Sertifikat kompetensi keahlian yang diterbitkan atau diakui oleh PT penyelengara


program keahlian dan atau lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah (LSK PKP PNF)
2. Standar kompetensi instruktur sebagai pedoman penilaian kemampuan instruktur dalam
pelaksanaan pembelajaran

Manfaat SKPI untuk mahasiswa

1. Merupakan penjelasan yang ibyektif dari prestasi dan kompetensi pemegangnya


2. Meningkatkan kelayakan kerja terlepas dari kakauan jenis dan jenjang prodi
3. Merupakan dokumen tambahan yang menyatakan kelayakan kerja

Materi 3 ( Kurikulum K13 Pendidikan Kesetaraan Wujud Merdeka Belajar)

Pemateri : Dadang Setiawan, S.Pd

Moderator : Ibu Lulu

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa bernegara, dan
peradaban dunia.

Siswa perlu mendapatkan pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sedeharna
sampai pengalaman belajar yang besrsifat kompleks agar memiliki Skill 4C yaitu: Critical
Thingking, Collaboration, Creativity, Communcation.

Modul pmbelajaran juga sangat diperlukan dalam pendidikan kesetaraan karena untuk
mencapai tujuan yang lebih mudah dan efektif, capaian belajar mengacu pada standar kurikulum,
tutor perlu menganalisis karakteristik peserta didik, ketersediaan media, alat, sarana, dan kontek
agar modul pembelajaran ini dapat memicu pemikiran peserta didik untuk belajar dari apa yang
telah kita sediakan tanpa bimbingan kita.

Anda mungkin juga menyukai